• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Pengolahan dan Analisis Data

Dalam angket yang diberikan kepada responden ada 40 soal yang diajukan, yaitu 12 item pertanyaan mengenai perencanaan evaluasi pembelajaran, 13 item mengenai penyusunan soal tes, 7 item mengenai pengolahan dan analisis evaluasi pembelajaran dan 8 item mengenai interpretasi dan tindak lanjut hasil evaluasi selain itu ada 13 pertanyaan wawancara. Pertanyaan tersebut diberi pilihan jawaban kepada responden untuk memudahkan responden dalam mengisi jawaban angket tersebut. Dalam memudahkan analisa hasil data hasil penelitian tersebut, maka setiap item dibuat tabulasi yang merupakan proses merubah data instrumen pengumpulan data (angket) menjadi tabel-tabel angka (prosentase) serta di trigulasikan dengan data wawancara yang telah di ambil peneliti. Untuk lebih jelasnya aspek-aspek tersebut, dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :

1. Kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam membuat perencanaan evaluasi pembelajaran

Pada kategori ini peneliti memberikan 12 item pertanyaan yang disebarkan kepada guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta untuk melihat sejauh mana kompetensi mereka dalam membuat perencanaan evaluasi pembelajaran.

commit to user

Tabel 2. Apakah Bapak / Ibu merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan kemampuan peserta didik yang akan dievaluasi ?

no Jawaban Frekwensi Prosentase

1 Selalu 4 57,14%

Sering 2 28,57%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah -

Jumlah 7 100%

Perumusan tujuan evaluasi sesuai dengan kemampuan peserta didik sangat penting, sebab tanpa tujuan yang jelas, maka evaluasi pembelajaran akan berjalan tanpa arah dan mengakibatkan evaluasi menjadi kehilangan fungsi. Guru kelas X teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta sebagian besar sudah merumuskan tujuan di laksanakannya evaluasi dengan baik. Hal ini ditujukan dengan persentasi data sebagai berikut: ada 4 orang guru yang menjawab selalu merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan kemampuan peserta didik yang akan dievaluasi dan 2 guru yang menjawab sering merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan kemampuan peserta didik yang akan dievaluasi. Sedangkan ada 1 guru yang menjawab kadang-kadang merumuskan tujuan evaluasi sesuai dengan kemampuan peserta didik yang akan dievaluasi. Jadi secara keseluruhan prosentase guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang memilih jawaban selalu dan sering masing-masing sebanyak 57,14% dan 28,57%, yang menjawab kadang-kadang 14,29% dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X SMK PGRI 1 Surakarta bahwa hampir sebagian besar guru dalam perumusan tujuan evaluasi selalu menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik yang akan dievaluasi.

commit to user

Tabel 3. Apakah Bapak / Ibu menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester ?

no Jawaban Frekwensi Prosentase

2 Selalu 4 57,14%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Menentukan jumlah evaluasi dalam 1 semester bertujuan agar evaluasi pembelajaran dalam 1 semester berjalan dengan lebih terarah dan tersusun dengan rapi. Jika dilihat dari persentasi data pada tabel 3, guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah dengan baik dalam menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester, ada 4 orang guru menjawab selalu menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester dan 3 orang guru yang menjawab sering menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 57,14%, dan sering sebanyak 42,86%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%, tidak pernah 0%. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X yang berjumlah 7 orang, sebagian besar guru menjawab selalu menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester sedangkan beberapa guru menjawab sering menentukan jumlah kegiatan evaluasi dalam 1 semester.

commit to user

Tabel 4. Apakah Bapak / Ibu dalam melaksanakan evaluasi sesuai dengan pedoman kurikulum yang digunakan sekolah ?

no Jawaban Frekwensi Prosentase

3 Selalu 3 42,86%

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Seorang guru dalam melaksanakan evaluasi harus sesuai dengan pedoman kurikulum yang digunakan oleh sekolah, karena dengan mengacu pada kurikulum yang digunakan oleh sekolah maka evaluasi pembelajaran dalam 1 semester akan lebih terarah. Guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah melaksanakan evaluasi sesuai dengan pedoman kurikulum yang digunakan oleh sekolah, hal ini dapat dilihat pada tabel 4 yang menunjukan bahwa ada 3 orang guru yang menjawab selalu melaksanakan evaluasi sesuai dengan pedoman kurikulum yang digunakan sekolah dan 4 orang guru yang menjawab sering melaksanakan evaluasi sesuai dengan pedoman kurikulum yang digunakan sekolah. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 42,86%, sering sebanyak 57,14%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 5. Apakah bapak/ibu menerapkan aspek-aspek kompetensi siswa dalam perencanaan evaluasi?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

4 Selalu 5 71,43%

Sering - -

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

commit to user

Tabel 5 menunjukkan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sebagian besar sudah menerapkan aspek-aspek kompetensi siswa dalam perencanaan evaluasi. Hal ini dapat dilihat dari persentasi data sebagai berikut : ada 5 orang guru yang menjawab selalu menerapkan aspek-aspek kompetensi siswa dalam perencanaan evaluasi dan 2 orang guru yang menjawab kadang-kadang menerapkan aspek-aspek kompetensi siswa dalam perencanaan evaluasi. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 71,43%, sering sebanyak 0%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 28,58%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa aspek-aspek kompetensi siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif serta psikomotorik sangatlah penting untuk digunakan dalam perencanaan evaluasi pembelajaran dengan tujuan agar evaluasi tepat sesuai dengan karakter masing-masing peserta didik.

Tabel 6. Apakah bapak/Ibu guru melaksanakan evaluasi secara rutin ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

5 Selalu 3 42,86%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 6 menunjukan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta melaksanakan evaluasi secara rutin, terbukti ada 3 guru yang menjawab selalu melaksanakan evaluasi secara rutin, 3 orang guru yang menjawab sering melaksanakan evaluasi secara rutin dan 1 orang guru yang menjawab kadang-kadang melaksanakan evaluasi secara rutin. Jadi secara keseluruhan prosentase yang menjawab selalu sebanyak 42,86%, guru yang menjawab sering sebanyak 42,86%, sedangkan guru yang menjawab kadang-kadang sebanyak 14,29%, dan guru yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

commit to user

Tabel 7. Apakah Bapak / Ibu memilih teknik evaluasi tes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

6 Selalu - -

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah 1 14,29%

Jumlah 7 100%

Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta menggunakan teknik evaluasi tes yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tebel diatas ada 4 orang guru yang menjawab sering memilih teknik evaluasi tes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi, 2 orang guru menjawab kadang-kadang memilih teknik evaluasi tes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi dan 1 orang guru menjawab tidak pernah memilih teknik evaluasi tes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi. Jadi hasil prosentase data dari tabel diatas adalah sebagai berikut : yang menjawab selalu sebanyak 0%, sering 57,14%, kadang-kadang 28,58% dan tidak pernah sebanyak 14,29%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa pemilihan teknik evaluasi yang paling sering digunakan adalah teknik evaluasi tes.

commit to user

Tabel 8. Apakah Bapak / Ibu memilih teknik evaluasi nontes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

7 Selalu - -

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 4 57,14%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta kadang-kadang menggunakan teknik evaluasi nontes yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas ada 3 orang guru yang menjawab selalu memilih teknik evaluasi nontes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi dang 4 orang guru menjawab kadang-kadang memilih teknik evaluasi nontes yang digunakan dalam pelaksanaan evaluasi. Jadi persentasi data dari tabel diatas adalah sebagai berikut : yang menjawab selalu sebanyak 0%, sering 42,86%, kadang-kadang 57,14% dan tidak pernah 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta kadang-kadang menggunakan teknik evaluasi nontes selain teknik evaluasi tes yang lebih sering digunakan oleh guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta.

commit to user

Tabel 9. Apakah bapak/ibu guru melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

8 Selalu 1 14,29%

Sering 6 85,71%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Guru-guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran telah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, hal ini dapat dilihat dengan persentasi data sebagai berikut : ada 1 guru yang menjawab selalu melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Sedangkan ada 6 guru yang menjawab sering melaksanakan evaluasi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 14,29%, yang menjawab sering sebanyak 85,71%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 10. Apakah bapak/ibu guru melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

9 Selalu - -

Sering 1 14,29%

Kadang-kadang 5 71,43%

Tidak Pernah 1 14,29%

Jumlah 7 100%

Tujuan diadakan post tes adalah untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok. Pada tabel 10 dapat simpulkan bahwa hampir seluruh

commit to user

guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta kadang-kadang mengajukan atau melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran. Hal ini dapat dilihat dengan persentasi data sebagai berikut : ada 1 orang guru yang menjawab sering melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran, 5 orang guru yang menjawab kadang-kadang melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran dan 1 orang guru menjawab tidak pernah melakukan post tes kepada siswa sebelum memulai pelajaran. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 0%, sering sebanyak 14,29%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 71,43%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 14,29%.

Tabel 11. Apakah bapak/ibu guru melakukan evaluasi atau penilaian setelah satu KD selesai dipelajari siswa ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

10 Selalu - -

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 3 42,86%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Salah satu fungsi penilaian adalah untuk mengetahui hasil kemampuan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta melakukan evaluasi atau penilaian setelah satu KD selesai dipelajari siswa, hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 4 orang guru yang menjawab sering melakukan evaluasi atau penilaian setelah satu KD selesai dipelajari siswa, dan 3 orang guru menjawab kadang-kadang melakukan evaluasi atau penilaian setelah satu KD selesai dipelajari siswa. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 0%, yang menjawab sering sebanyak 57,14%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 42,86%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

commit to user

Tabel 12. Apakah Bapak / Ibu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

11 Selalu 3 42,86%

Sering 2 28,58%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 12 menunjukkan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 3 orang guru yang menjawab selalu memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran, 2 orang guru menjawab sering memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran dan 2 orang guru menjawab kadang-kadang memadukan tes tertulis, lisan dan perbuatan dalam evaluasi pembelajaran. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 42,86%, yang menjawab sering sebanyak 28,58%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 28,58%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

Tabel 13. Apakah bapak/Ibu guru menggunakan kriteria ketuntasan minimum belajar siswa dalam melaksanakan evaluasi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

12 Selalu 6 85,71%

Sering 1 14,29%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

commit to user

Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Pada tabel 13 menunjukkan bahwa hampir keseluruhan guru teknik mesin produktif SMK PGRI 1 Surakarta menggunakan kriteria ketuntasan minimum belajar siswa dalam melaksanakan evaluasi. Hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 6 orang guru yang menjawab selalu menggunakan kriteria ketuntasan minimum belajar siswa dalam melaksanakan evaluasi dan hanya 1 orang guru yang menjawab sering menggunakan kriteria ketuntasan minimum belajar siswa dalam melaksanakan evaluasi. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 85,71%, yang menjawab sering sebanyak 14,29%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%.

2. Kompetensi guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam membuat penyusunan soal tes

Pada kategori ini peneliti memberikan 13 item pertanyaan mengenai kompetensi guru dalam menyusun soal tes. Karena baik tidaknya seorang guru dalam menyusun soal tes sangat mempengaruhi hasil evalusi yang akan diperoleh dan juga mempengaruhi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh seorang guru mengenai proses belajar mengajar nantinya.

Tabel 14. Apakah bapak/ibu guru dalam membuat soal mengacu pada silabus dan RPP ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

13 Selalu 4 57,14%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

commit to user

Salah satu fungsi dari silabus dan RPP adalah untuk mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai. Dari tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam membuat soal sudah mengacu pada silabus dan RPP. Pada tabel 14 dapat diketahui bahwa sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta menunjukkan presentasi sata sebagai berikut : ada 4 orang guru yang menjawab selalu dalam membuat soal mengacu pada silabus dan RPP, 3 orang guru yang menjawab sering dalam membuat soal mengacu pada silabus dan RPP. Jadi secara keseluruhan prosentase guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta yang memilih jawaban selalu dan sering masing-masing sebanyak 57,14% dan 42,86%, yang menjawab kadang-kadang 0%, dan yang menjawab tidak pernah 0%.

Tabel 15. Apakah bapak/ibu menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

14 Selalu 3 42,86%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Dalam penyusunan soal ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru salah satunya adalah kaidah-kaidah penyusunan soal. Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa guru teknik mesin produktif di SMK PGRI 1 Surakarta yang peneliti teliti sebagian besar sudah menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal, terlihat dari presentasi data sebagai berikut: ada 3 orang guru yang menjawab selalu menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal, 3 orang guru yang menjawab sering menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal. Sedangkan ada 1 orang guru yang menjawab kadang-kadang menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal. Jadi secara keseluruhan prosentase guru teknik mesin produktif

commit to user

di SMK PGRI 1 Surakarta yang memilih jawaban selalu dan sering sebanyak 42,86% dan 42,86% dan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 14,29%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam penyusunan soal, guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sebagian besar menggunakan kaidah-kaidah penyusunan soal serta memperhatikan kriteria kemampuan peserta didik.

Tabel 16. Dalam pembuatan soal, apakah bapak/Ibu memperhatikan validitas soal ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

15 Selalu 2 28,58%

Sering 2 28,58%

Kadang-kadang 3 42,86%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Soal dikatakan baik apabila validitasnya telah diuji oleh guru terlebih dahulu sebelum diteskan kepada siswa. Pada tabel 16 menunjukkan hasil sebagai berikut : ada 2 orang guru menjawab selalu memperhatikan validitas soal, 2 orang guru menjawab sering memperhatikan validitas soal dan 3 orang guru menjawab kadang-kadang memperhatikan validitas soal. Jadi persentasi data bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang selalu menguji validitas butir soal sebanyak 28,58%, yang menjawab sering menguji validitas butir soal sebanyak 28,58%, untuk jawaban kadang-kadang sebanyak 42,86% serta yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam penyusunan soal guru sebagian besar menguji validitas soal sebelum diteskan kepada siswa.

commit to user

Tabel 17. Apakah dalam pembuatan soal bapak/ibu juga memperhatikan reliabilitas/ kemantapan butir soal?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

16 Selalu 1 14,29%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang 3 42,86%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Reliabel atau reliabilitas dapat diartikan bahwa suatu alat ukur/tes adalah handal, ajeg, dipercaya. Cara yang terbaik untuk membahas reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instrument mewakili karakteristik yang diukur. Soal dikatakan baik apabila reliabilitas/ kemantapan butir soalnya telah diuji oleh guru terlebih dahulu sebelum diteskan kepada peserta didik. Pada tabel 17 menunjukkan data sebagai berikut : ada 1 orang guru yang menjawab selalu memperhatikan reliabilitas/ kemantapan butir soal, 3 orang guru yang menjawab sering memperhatikan reliabilitas/ kemantapan butir soal dan 3 orang guru yang menjawab tidak pernah memperhatikan reliabilitas/ kemantapan butir soal. Jadi secara keseluruhan persentasi data bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta yang selalu menguji reliabilitas/ kemantapan butir soal sebanyak 14,29%, yang menjawab sering menguji validitas butir soal sebanyak 42,86%, untuk jawaban kadang-kadang sebanyak 42,86% serta yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam penyusunan soal guru sebagian besar menguji reliabilitas/kemantapan soal sebelum diteskan kepada siswa.

commit to user

Tabel 18. Dalam menentukan jumlah butir soal, apakah bapak/ibu membuat sesuai dengan sub materi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

17 Selalu 1 14,29%

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 2 28,58%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 18 menunjukkan bahwa hampir sebagian besar guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sudah menentukan jumlah butir soal sesuai dengan submateri, hal ini ditunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 1 orang guru yang menjawab selalu menentukan jumlah butir soal, apakah bapak/ibu membuat sesuai dengan sub materi, 4 orang guru menjawab sering menentukan jumlah butir soal, apakah bapak/ibu membuat sesuai dengan sub materi dan 2 orang guru yang menjawab kadang-kadang menentukan jumlah butir soal, apakah bapak/ibu membuat sesuai dengan sub materi. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 14,29%, sering sebanyak 57,14%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 28,58%, dan yang menjawab tidak pernah 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam menentukan jumlah butir soal sebagian besar guru menjawab sering disesuaikan dengan sub materi namun tidak menutup kemungkinan ditambahkan di luar materi yang diajarkan asal masih erat hubungannya dengan materi.

commit to user

Tabel 19. Apakah bapak/ibu dalam membuat butir soal disesuaikan dengan kemampuan peserta didik ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

18 Selalu 4 57,14%

Sering 3 42,86%

Kadang-kadang - -

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 19 menunjukkan bahwa kebanyakan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta dalam penyusunan butir soal sangat memperhatikan kemampuan peserta didik. Hal di tunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 4 orang guru yang menjawab selalu membuat butir soal disesuaikan dengan kemampuan peserta didik, dan 3 orang guru sering membuat butir soal disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Jadi secara keseluruhan prosentase guru yang menjawab selalu sebanyak 57,14%, sering sebanyak 42,86%, yang menjawab kadang-kadang sebanyak 0%, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0%. Hal ini diperkuat hasil wawancara dengan guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta bahwa dalam penyusunan soal guru selalu menyesuaikan dengan kemampuan siswa. Penyusunan soal harus lah dari tingkat kesukaran yang rendah menuju tingkat kesukaran yang tinggi namun tetap menyesuaikan dengan taraf kemampuan siswa.

commit to user

Tabel 20. Apakah bapak/ibu membuat dan memberikan kisi-kisi soal kepada siswa sebelum pelaksanaan evaluasi ?

No Jawaban Frekwensi Prosentase

19 Selalu 2 28,58%

Sering 4 57,14%

Kadang-kadang 1 14,29%

Tidak Pernah - -

Jumlah 7 100%

Tabel 20 menunjukkan bahwa guru teknik mesin produktif kelas X di SMK PGRI 1 Surakarta sering membuat dan memberikan kisi-kisi soal kepada siswa sebelum pelaksanaan evaluasi di tunjukkan dengan persentasi data sebagai berikut : ada 2 orang guru yang menjawab selalu membuat dan memberikan kisi-kisi soal kepada siswa sebelum pelaksanaan evaluasi, 4 orang guru menjawab sering membuat dan memberikan kisi-kisi soal kepada siswa sebelum pelaksanaan evaluasi, dan 1 oarang guru menjawab kadang-kadang membuat dan

Dokumen terkait