• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

G. Pembahasan Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data, diperoleh jenis-jenis kesalahan serta faktor penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan soal geometri, yaitu 1. Jawaban kurang lengkap

Tabel 4.6 Hasil Analisis Jawaban Kurang Lengkap Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban A13

P : kan itu semua memotong di titik B. Nah ada yang kurang gak sih menurut kamu?

S : oh iya masih ada yang memotong di A ya kak. Berarti kurang kak ternyata.

Kutipan wawancara A13

Data jawaban B2

P : Kemarin kok gak jawab TA juga dek?

S : kemarin ragu-ragu sih. Kemarin sudah dapat itu sih, tapi kayaknya aku kurang yakin gitu lho kak. Iya-nggak, iya-nggak, dalam hati tuh tulis-nggak, tulis-nggak. Ya sudah aku tulis itu aja, hehe.

Kutipan wawancara B2

P : itu sebenarnya kamu sudah tulis tapi dihapus, kenapa dihapus dek?

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B3

bingung kak memotong sama bersilangan. Ini jadi memotong atau bersilangan itu bingung kak

Kutipan wawancara B3

Data jawaban B11

P : sudah? Itu saja? S : oh ini BT, kok sama

bersilangan sama memotong. Ini TB memotong, TA juga

memotong. Lha yang bersilangan mana?

P : berarti menurut kamu jawaban kemarin ini kurang ya?

S : iya kurang

Kutipan wawancara B11

Berdasarkan hasil jawaban A13, B2, B3 dan B11 pada soal no 1a, siswa kurang lengkap menuliskan jawabannya karena siswa kurang teliti melihat semua kemungkinan jawaban untuk soal tersebut

Berdasarkan petikan wawancara di atas, kesalahan siswa karena siswa kurang teliti melihat semua kemungkinan jawaban dari soal tersebut. Selain itu, siswa ragu-ragu dan tidak yakin ketika menjawab soal.

Berdasarkan hasil wawancara, penyebab siswa kurang lengkap dalam menjawab soal sesuai dengan dugaan, yaitu karena siswa kurang teliti dalam melihat kemungkinan lain yang juga merupakan jawaban dari soal tersebut. Selain itu diketahui pula faktor penyebab lain yaitu karena siswa ragu-ragu dan tidak yakin ketika menjawab soal.

2. Kesalahan dalam memahami konsep-konsep dalam geometri Tabel 4.7 Hasil Analisis Kesalahan dalam Memahami Konsep

Geometri

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban A7

P : gimana sih proses kamu menjawab soal ini?

S : ya aku lihat aja kak yang mana yang bersilangan gini kak (menuliskan bentuk cross)

Kutipan wawancara A7

P : coba dong dek peragakan pakai pulpen sama pensil ini, bersilangan itu yang kayak gimana sih?

S : berarti gini (menunjukkan seperti huruf x) kan mbak?

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B2

S : kayak gini juga

Kutipan wawancara

Data jawaban B3

P : kalau yang ini, kok kamu jawab ini kenapa dek?

S : ya kalau bersilangan gini kak (menunjukan jarinya yang

membentuk tanda X). Kalau diperpanjang bisa nyilang lah.

Kutipan wawancara B3

Data jawaban B5

P : kalau ini, rusuk yang bersilangan dengan AB?

S : aku jawabnya apa sih? AB, DC. Bersilangan AB. Ini kan AB, ini DC. Bersilangan aja. Terus DT, TO. Bukannya nyari yang sama sisinya ya? Aku nyari yang sama sisinya

Kutipan wawancara B5

Data jawaban B5

P : kalau yang ini, kamu mengerjakannya mirip ya dek, ada yang dikuadratin kemudian dijumlah, lalu diakar. Kalau ini gimana dek?

S : aku cuma inget rumus yang kayak gini jadi ya sudah aku tulis aja yang gitu kak

Kutipan wawancara B5

Data jawaban B3

P : lalu menurut kamu jarak yang dimaksud soal yang mana?

S : ya tinggi segitiga TAD itu kak. Kan biasanya nanti kita cari

tingginya itu kak

P : harusny hasil proyeksi O ke TAD dimana?

S : di tengah-tengah itu kak (menunjuk TP)

P : kok kamu bisa bilang di tengah dek?

S : karena biasanya di tengah kak. Jadi bukan D kak?

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B8

P : kok kamu langsung ambil tengah-tengah TM dek?

S : katanya kalau dari titik ke garis jaraknya harus sampai di tengahnya. Saya ingetnya gitu sih kak.

Data jawaban B8

Data jawaban B2

P : soal a ini kan jarak titik A ke titik P. Maksud kamu nulis jawaban ini gimana dek?

S : kan rusuk semuanya 6, jadi di sini 6, ini juga 6. Terus jaraknya, jarak titik P-nya ini kan. Ini kesini aja kan 6, berarti setengahnya ini kan √ mbak?

P : oh. Terus kalau yang jarak A ini maksud kamu gimana dek? S : gak tahu mbak. Yah ikut aja gitu. Iya mbak ngasal. Hahaha

Data jawaban B2

Data jawaban B3

P : kalau dilihat dari pekerjaanmu, kamu pakai teorema pythagoras ya? PD itu sisi apa sih emangnya dek? S : sisi tegak

P : berarti kamu anggap sudut D itu siku-siku kah?

S : iya kak. Aduh bingung kak nentuin segitiganya.

Data jawaban B3

Data jawaban B3

S : gak teliti dan gak mudeng kak. Hehehe

P : terus kamu cari X? Ini kok bisa

√ ?

S : kan biasanya di tengah gitu kak. Jadi ya gitu kak. Nentuin segitiganya bingung kak

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B3

P : kalau sisi samping itu yang di sebelah mana sih emangnya dek? S : ya di kirinya kak biasanya, kalau miring ya yang miring gitu. P : kalau KR, kan itu ada 2 titik, ada titik K dan R. Nah kalau K diproyeksikan di bidang alas hasilnya?

S : K‟

P : itu di mana dek? S : eee, yang mana ya?

Data jawaban B3

Berdasarkan hasil jawaban A7, B2, B3, B5, B8, B11 pada no 1b; b5 pada no 1c; B3 dan B8 pada no 1d; B2 pada no 2a; serta B3 pada no 3a, 3b, dan 3c, siswa salah memahami konsep garis yang saling

bersilangan. Hal ini diduga karena siswa memiliki definisi sendiri terhadap garis yang saling bersilangan

Berdasarkan petikan wawancara di atas, kesalahan siswa karena siswa membuat definisi sendiri tentang istilah garis yang saling bersilangan.

Selain itu, siswa hanya menghapal cara maupun rumus yang biasa digunakan saat latihan tanpa tahu tujuan menggunakan cara tersebut, atau tanpa paham dari mana setiap prosesnya. Diketahui bahwa karena siswa kurang lengkap dalam menangkap suatu informasi. Ditemukan juga karena siswa asal dalam menjawab sebab tidak memahami yang dimaksud oleh soal.

Berdasarkan hasil wawancara, penyebab siswa melakukan kesalahan konsep-konsep dalam geometri sesuai dengan dugaan yaitu karena siswa memiliki definisi sendiri terhadap garis yang saling bersilangan. Selain itu diketahui pula penyebab lainnya adalah karena siswa hanya menghapal cara maupun rumus yang biasa digunakan saat latihan tanpa tahu tujuan menggunakan cara tersebut, atau tanpa paham dari mana setiap prosesnya., karena siswa kurang lengkap dalam menangkap suatu informasi. Ditemukan juga karena siswa asal dalam menjawab sebab tidak memahami yang dimaksud oleh soal.

3. Kesalahan dalam membayangkan suatu bidang dimensi dua dalam ruang

Tabel 4.8 Hasil Analisis Kesalahan dalam Membayangkan Bidang Dimensi Dua dalam Ruang

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B2

P : tapi kamu paham dulu gak maksud soalnya?

S : Aku tuh bingung lihat segitiganya itu lho mbak. Kan ada yang aneh, ada ya gini

P : apakah TAD itu segitiga siku- siku di A dek?

S : nggak sih. Biasaya segitiga siku-siku, ya sudah aku bikin aja segitiga siku-siku mbak. Kadang mikirnya gitu mbak. Haha

Data jawaban B2

Data jawaban B8

P : kok kamu langsung ambil tengah-tengah TM dek?

S : katanya kalau dari titik ke garis jaraknya harus sampai di tengahnya. Saya ingetnya gitu sih kak.

Data jawaban B8

Data jawaban B11

P : iya, terus ini kamu cari panjang TP dulu ya?

S : iya udah ketemu kan 13. Eh iya bener 13. P ini di tengah-tengah A sama D. Terus segitiga itu segitiga AOT. Lho kok AOT, kok sini sih kak? Wah gak bener ini

Data jawaban B11

P : kemarin kenapa dikurang dek? S : aduh kemarin aku inget rumus apa itu ya mbak. Pas belajar di tempatnya juju kan ngerjain kayak gitu, terus dia tuh bilang kalau mencari apa tuh rumusnya dikurangi. Ya sudah aku terapin aja

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B2

disini

Data jawaban B2

Data jawaban B3

P : kalau dilihat dari pekerjaanmu, kamu pakai teorema pythagoras ya? PD itu sisi apa sih emangnya dek? S : sisi tegak

P : berarti kamu anggap sudut D itu siku-siku kah?

S : iya kak. Aduh bingung kak nentuin segitiganya

Data jawaban B3

Data jawaban B2

P : kalau yang ini, yang ditanya itu jarak B ke AFC. Maksud kamu ini gimana dek? Segitiganya yang mana nih dek?

S : ini mbak. ABCF ini mbak

Data jawaban B2

Data jawaban B8

P : kalau yang ini gimana dek? S : sama kayak yang tadi kak, yang no 1d. Kan ini setengahnya, terus pakai pythagoras

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B2

P : berarti gak cari sesuatu apa-apa kah? Kalau ada angka sama angka, pokoknya dikerjain aja ya?

S : kalau bingung banget sih aku cuma itu aja mbak.

P : ini bingung gak? S : itu bingung

P : oh untuk 3a ini, kamu ada angka yang diketahui dikerjain aja sekenanya gitu ya?

S : iya

Data jawaban B2

Data jawaban B3

P : terus kamu cari X? Ini kok bisa

√ ?

S : kan biasanya di tengah gitu kak. Jadi ya gitu kak. Nentuin segitiganya bingung kak

Data jawaban B3

Data jawaban B2

P : pas kamu kerjain kemarin, sudutnya yang mana dek?

S : sudutnya yang ini. Yang kecil ini.

P : Berarti segitiga yang kamu maksud itu segitiga KLR? S : iya mbak

Data jawaban B2

P : Nah kalau K diproyeksikan di bidang alas hasilnya?

S : K‟

P : itu di mana dek? S : eee, yang mana ya?

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B3 Data jawaban B3

Data jawaban B3

P : menurut kamu sudut yang dimaksud soal tuh yang mana sih dek?

S : yang Q, itu sudut KQS kak. P : terus KP-nya gimana dek? S : gak ada kak, aku ambilnya segitiga KQS itu kak.

P : kan yang ditanya sinus sudut antara KP dengan KQS. Kok kamu bisa langsung menentukan

sudutnya itu yang Q ya dek? S : gak tahu kak, bingung kak. Emang harus ada KP-nya ya kak?

Data jawaban B3

Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa salah membayangkan suatu dimensi dua dalam ruang. Hal ini diduga karena siswa masih melihat bangun dimensi tiga pada gambar sebagai bangun datar apa adanya.

Berdasarkan petikan wawancara di atas, kesalahan siswa karena siswa memandang bangun ruang

langsung sebagai bidang dimensi dua dan karena siswa hanya menghapal contoh soal-soal

sebelumnya tanpa tahu maksud atau tujuan langkah pengerjaannya sehingga ia menggunakan cara tersebut untuk semua kasus. Selain itu, karena siswa salah dalam menentukan bidang segitiga yang memuat titik O dan bidang TAD. Diketahui pula siswa terbiasa mengerjakan soal dengan

menggunakan teorema Pythagoras sehingga ia membuat gambar supaya teorema pythagoras tetap dapat digunakan, bukan lagi berdasarkan keterangan dalam soal. Selain itu, karena siswa salah dalam menamai titik-titik sudaut dalam kubus sehingga menyebabkan siswa salah menentukan sudut yang dimaksud oleh soal.

Berdasarkan hasil wawancara, penyebab siswa salah dalam membayangkan bidang dimensi dua dalam ruang sesuai dengan dugaan yaitu siswa memandang bangun ruang langsung sebagai bidang dimensi dua. Selain itu diketahui terdapat beberapa penyebab lain yakni, karena

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara siswa hanya menghapal contoh soal-soal sebelumnya tanpa tahu maksud atau tujuan langkah pengerjaannya sehingga ia menggunakan cara tersebut untuk semua kasus, karena siswa salah dalam menentukan bidang segitiga yang memuat titik O dan bidang TAD, siswa terbiasa mengerjakan soal dengan menggunakan teorema Pythagoras sehingga ia membuat gambar supaya teorema pythagoras tetap dapat digunakan, bukan lagi berdasarkan keterangan dalam soal, karena siswa salah dalam menamai titik-titik sudaut dalam kubus sehingga menyebabkan siswa salah menentukan sudut yang dimaksud oleh soal.

4. Kesalahandalam substitusi informasi dari soal

Tabel 4.9 Hasil Analisis Kesalahan dalam Substitusi Informasi dari Soal

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban A13

P : ini kan diketahui 6 cm dek. Tahu gak dek kalau ini persegi panjang?

S : iya ya kak. Lupa kalau yang ini panjangnya 6. Ini aku baru sadar sekarang kak. Hahaha. Soalnya biasanya kan kalau soal persegi kak. Hehehe

Data jawaban A13

Data jawaban B2

P : langsung √ aja gitu dek? S : iya langsung

P : kan AB 8cm, apakah TA itu langsung √ dek? Ini AD 6cm lho.

S : oh beda ya. Kemarin aku pikir alasnya persegi

Data jawaban B2

P : kalau ini, ceritain dong gimana kamu bisa menulis yang ini dek? Ini kan 242, terus 132, itu dari mana ya dek?

S : oh itu saya kalikan, 4 dikali 6, lalu 13 itu yang tingginya

P : maksudnya gimana ya dek? S : saya yang nemu angkanya

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B6

sama ini, ya sudah saya kaliin. Yang ada angkanya saya kaliin aja

Data jawaban B6

Data jawaban B3

P : terus kalau 3 ini dari mana dek?

S : gak tahu kak. Ini asal-asalan kak, bingung cara carinya. Aku gak tahu jadi 6 aku bagi 2 aja gitu

Data jawaban B3

Data jawaban A13

P : kalau panjang XO ini, kamu dapat dari mana dek?

S : iya ya, harusnya 3.

P : koq kemarin nulisnya √ dek? S : Kemarin aku anggap ini diagonal gini, aku pikir AO

P : kok gak pakai segitiga PAD dek? Kan AP tadi sudah tahu. S : iya ya, nanti ditarik garis ke sini. Sebenarnya gampang tapi mikirnya kesusahan

Data jawaban A13

Data jawaban B3

P : AD bukannya rusuk ya dek? S : aku kira yang ini kak. Aduuuhh. Salah lihat kak

Data jawaban B3

Data jawaban B8

P : kalau yang ini, bagaimana proses kamu mengerjakannya? S : cari PO pakai pythagoras kak dari PA2 dikurangi AO2. Oh iya kak. Ini aku salah masukinnya, padahal di gambar sudah tulis 3

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban A13

P : kamu menentukan yang ini b, yang ini a, yang ini c dari mana dek?

S : kalau -nya di sini, yang ini a (menunjuk sisi di kanan sudut), terus ini b, ini c (berputar kebalikan arah jarum jam)

P : kalau -nya sudut R, yang mana a, b, dan c?

S : ya yang ini (KR) a, ini (KO) b, terus ini (RO) yang c. Yang di kanannya sudutnya itu a terus muter deh

Data jawaban A13

Data jawaban B11

P : yang ini AB berapa?

S : √ . Oh aku salah, yawes gak pa pa

P : kok kemarin tulis 8 dek? S : ingetnya ini kak. Ah aku salah kak. Rumusnya sudah benar. Ini harusnya 82 kok aku √ . Harusnya gini kak (siswa menghitung ulang) udah nih kak, samapai sini kan ya?

Data jawaban B11

Data jawaban B2

P : kalau kemarin kamu bisa menuliskan √ dari mana dek? S : setengahnya lagi mbak, 4 kan. Terus √ nya dari mana? Gak tahu mbak.

P : kamu sering memunculkan angka-angka yang tidak ada dari keterangan soal kah dek?

S : kadang-kadang sih mbak, kalau udah bingung banget ya sudah aku muncul-munculin aja

Data jawaban B2

Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa salah ketika melakukan substitusi informasi dari soal ke dalam rumus yang sudah ditulis. Hal

Berdasarkan petikan wawancara di atas, kesalahan siswa karena kurang teliti dalam melihat informasi lainnya pada soal karena

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara ini diduga karena siswa kurang

konsentrasi saat mengerjakan sehingga tidak teliti.

siswa terbiasa mendapat soal yang memiliki alas persegi. Selain itu diketahui beberapa penyebab siswa melakukan kesalahan tersebut, yaitu karena siswa asal mengoperasikan informasi dari soal

kemudian langsung

mensubstitusikannya dalam teorema Pythagoras, karena siswa kurang terampil melihat cara lain yang lebih sederhana untuk menyelesaikan soal, karena siswa salah dalam memahami aturan cosinus sehingga salah dalam menentukan sisi a, b dan c pada rumus tersebut, dan karena siswa cenderung memunculkan angka yang tidak ada dalam keterangan di soal. Selain itu diketahui juga karena siswa kurang terampil dalam melakukan penyederhanaan bentuk akar yang merupakan materi prasyarat ketika di SMA.

Berdasarkan hasil wawancara, penyebab siswa salah dalam melakukan substitusi informasi dari soal sesuai dengan dugaan, yakni karena siswa kurang konsentrasi yang menyebabkan ketidaktelitian. Di samping itu, diketaui penyebab lainnya yaitu karena siswa asal mengoperasikan informasi dari soal kemudian langsung mensubstitusikannya dalam teorema Pythagoras, karena siswa kurang terampil melihat cara lain yang lebih sederhana untuk menyelesaikan soal, karena siswa salah dalam memahami aturan cosinus sehingga salah dalam menentukan sisi a, b dan c pada rumus tersebut, dan karena siswa cenderung memunculkan angka yang tidak ada dalam keterangan di soal. Selain itu diketahui juga karena siswa kurang terampil dalam melakukan penyederhanaan bentuk akar yang merupakan materi prasyarat ketika di SMA.

5. Kesalahan menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal

Tabel 4.10 Hasil Analisis Kesalahan Menuliskan Rumus Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B11

P : ini rumus dari mana dong? S : ya itu kak, aku mikir sendiri. Daripada gak dijawabkan.

Data jawaban B11

Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa salah dalam menuliskan suatu rumus yang akan digunakan. Hal ini diduga karena siswa lupa rumus.

Berdasarkan petikan wawancara di atas, kesalahan siswa karena siswa lupa rumus untuk mencari nilai sinus sudut tersebut sehingga siswa cenderung membuat rumus sendiri. Berdasarkan hasil wawancara, penyebab siswa salah menuliskan rumus untuk menyelesaikan soal sesuai dengan dugaan yaitu karena siswa lupa rumus untuk mencari nilai sinus sudut, sehingga siswa cenderung membuat rumus sendiri

6. Kesalahan dalam menebak jawaban dari suatu soal

Tabel 4.11 Kesalahan dalam Menebak Jawaban Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B6

P : nah lho. Terus 4cm itu dari mana dong dek?

S : 4 itu dari mana ya kemarin tuh? Mmm... Ini saya kira kan ini 8, jadi tengahnya 4. Saya kira itu pertanyaannya. Gak tahu saya dari mana. Saya bingung sih

Data jawaban B6

P : kalau yang ini, cara kamu mendapat √ ini gimana dek? S : saya pikir ini diagonal ruang, ya sudah saya bikin √ aja

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B6 Data jawaban B6

Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa mencoba menebak langsung jawaban untuk suatu soal tanpa menggunakan cara/proses mencari. Hal ini diduga karena siswa merasa benar sehingga tidak perlu

menuliskan prosesnya.

Berdasarkan petikan wawancara di atas, kesalahan siswa karena siswa bingung sehingga salah mengartikan pertanyaan dari soal yang dimaksud. Selain itu diketahui faktor lain yaitu karena siswa tidak teliti dalam menentukan garis yang dimaksud soal

Awalnya dugaan penyebab siswa menebak jawaban tanpa menuliskan prosesnya karena siswa sudah merasa percaya diri bahwa jawabannya benar. Namun setelah diwawancara ternyata penyebab siswa melakukan kesalahan karena siswa bingung sehingga salah mengartikan pertanyaan dari soal tersebut. Selain itu ditemukan faktor lain yakni karena siswa tidak teliti dalam menentukan garis yang dimaksud soal

7. Kesalahan dalam melakukan proses perhitungan

Tabel 4.12 Hasil Analisis Kesalahan dalam Proses Perhitungan Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B5

P : ooh. Kalau ini coba dilihat sebentar. √ itu hasilnya 17 kah dek? Kamu caranya gimana dek?

S : 17 dikali berapa yang hasilnya ini. Kan 128, eem. Ya pokoknya aku ingatnya berapa dikali berapa yang hasilnya 128 P : ini 64 + 64 kan kamu tulis 128, kemudian? Kamu tulis 14 to, ini caranya kamu gimana dek? S : dari mana ya kak? Dibagi 2 apa ya. Oh inget, karena ini sama ini agak dekat, 338 sama 289 itu dekat, jadi jawabannya 17. Kan lihat dari angka depannya sama angka belakangnya kan dekat kak

Data jawaban B5

P : gimana cara kamu mendapatkan √ √ ?

Kamu gak tahu cara

mengakarkan bilangan kah? S : bukan kak, ngerti sih sebernya, cuma gugup aja kak. Yah jadi aku buru-buru gitu kak

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara

Data jawaban B8 Data jawaban B8

Data jawaban A13

P : nah coba kalau √ gimana? S : kan 16, ?Wah kebesaran ternyata. Eh iya dink ka, salah ya ternyata aku hitungnya. Aku ingatnya kemarin itu yang ini 64 kak. Aduuh, gak teliti kak. Tapi sebenarnya bisa aku kak. Hehe

Data jawaban A13

Data jawaban B8

P : kalau √ √ ? S : 10 kak

P : jadi tanda akarnya hilang gitu kah dek maksud kamu? S : iya kak, kan dikalikan

Data jawaban B8

Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa salah dalam melakukan

perhitungan karena siswa kurang teliti

Berdasarkan petikan wawancara di atas, kesalahan siswa karena kurang teliti melihat angka sehingga salah dalam

menyederhanakan bentuk akar sebab siswa kurang konsentrasi ketika mengerjakan soal ulangan tersebut. Selain itu juga karena siswa juga kurang hapal perkalian pada bilangan-bilangan kurang dari 100, sehingga ketika mencari faktor lain dari suatu bilangan yang agak besar, maka siswa mengalami kesulitan dan memilih untuk tidak melanjutkan

pekerjaannya. Diketahui pula faktor penyebab lainya yaitu karena siswa merasa gugup sehingga terburu-buru dalam mengerjakan, karean siswa tidak terampil melakukan operasi hitung, serta karena siswa keliru memahami proses perkalian bilangan irasional

Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara pertitungan sesuai dengan dugaan yakni karena siswa kurang teliti melihat angka yang sedang dihitung, yang disebabkan kurangnya konsentrasi siswa. Selain itu ditemukan pula faktor lainya seperti karena siswa juga

Dokumen terkait