BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.3 Pembahasan Hasil Analisis Data (Pembuktian Hipotesis)
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Hipotesis
No Bunyi Hipotesis Hasil Diterima/Ditolak
H1 CR berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan
0,026 Diterima
H2 DER tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
0,840 Ditolak
H3 DPR tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
0,550 Ditolak
H4 ROE tidak berpengaruh
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
0,835 Ditolak
H5 IC berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan
0,10 Diterima
1. Pengaruh Curreunt Ratio (CR) terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis pertama menunjukkan bahwa hipotesis diterima, CR berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung dengan metode Tobin’s Q. Hasil
penelitian ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,026, yang berarti
tingkat signifikansinya kurang dari 0,1.
Penelitian ini ditunjukkan dengan β negatif sebesar 0,026 ini bisa berarti
memberikan pengaruh negatif. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik
likuiditas (CR) maka nilai perusahaan akan semakin turun. Begitu pula sebaliknya
semakin turun likuiditas(CR) maka nilai perusahaan semakin naik.
Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Santoso (2016) yang
mengatakan bahwa Current ratio (CR) berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai
perusahaan hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar
aktiva lancar atau dapat dikatakan perusahaan kurang modal untuk membayar
utang (Kasmir, 2015).
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Hanafi dan Halim (2012:75) yang
menyatakan bahwa aktiva lancar secara umum menghasilkan return yang lebih
rendah dibandingkan dengan aktiva tetap. Karena Current Ratio (CR) lebih
berkaitan dengan kondisi internal perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya sehingga investor kurang memperhatikan rasio jangka pendek, investor
lebih memperhatikan jangka panjang yang lebih memiliki nilai dalam
pengembalian atas investasi atau tingkat return yang tinggi.
Current ratio mampu menunjukkan sejauhmana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan
kewajiban lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban
jangka pendeknya. Currnet ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan
terjadinya masalah dalam likuidasi, sebalinya current ratio yang terlalu tinggi juga
kurang bagus, karena menujukkan banyaknya dana menganggur yang pada
akhirnya dapat mengurangi kemampu labaan perusahaan (Hantono, 2015).
2. Pengaruh DER terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kedua menunjukkan bahwa hipotesis ditolak, DER tidak
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung dengan metode Tobin’s Q.
Hasil penelitian ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0.840 yang
berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,1. Hal ini berarti menunjukkan
Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
Maryadi, dkk (2012) yang mengatakan bahwa kebijakan hutang tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Sumanti, 2015). Hal tersebut terjadi
karena informasi perusahaan yang memiliki nilai hutang yang tinggi dan
kesempatan berinvestasi yang tinggi prospek kedepan berdasarkan teori sinyal,
tidak mempengaruhi investor. Akan tetapi pasar lebih menerima informasi
perusahaan yang memiliki nilai hutang yang tinggi sebagai peningkatan resiko
kebangkrutan perusahaan.
3. Pengaruh DPR terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa hipotesis ditolak, DPR tidak
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung dengan metode Tobin’s Q.
Hasil penelitian ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,550 yang
berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,1. Hal ini berarti menunjukkan
bahwa variabel DPR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil penelitian dari Sumanti (2015)
mengatakan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan dengan variabel Dividend
Payout Ratio (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan hal tersebut terjadi karena kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan.
Hal tersebut terjadi karena informasi perusahaan yang memiliki nilai
hutang yang tinggi dan kesempatan berinvestasi yang tinggi prospek kedepan
berdasarkan teori pesinyalan, tidak mempengaruhi investor. Akan tetapi pasar
sebagai peningkatan resiko kebangkrutan perusahaan. Hasil penelitian ini juga
konsisten dengan hasil oleh Mardiyati, dkk (2012) yang mengatakan bahwa
kebijakan hutang berpengaruh tidak signifikan.
4. Pengaruh ROE terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis ketiga menunjukkan bahwa hipotesis ditolak, ROE tidak
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung dengan metode Tobin’s Q.
Hasil penelitian dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 0,137 dengan probalitas
signifikan 0,835. Hal ini menunjukkan bahwa ROE tidak mempengaruhi nilai
perusahaan karena nilai probabilitas signifikansi lebih dari 0,05.
Hasil penelitian ini selaras dengan dengan hasil penelitian dari
Setijaningsih (2013) yang mengatakan bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap
Nilai Perusahaan hal ini terjadi karena banyaknya perusahaan sampel yang yang
mengalami kerugian. Berarti perusahaan belum mampu mengoptimalkan
penggunaan modal sendirinya. Apabila ROE rendah maka menunjukkan bahwa
perusahaan tidak mampu memperoleh laba bagi para pemegang saham.
Dampaknya dapat mendorong investor untuk mengurangi jumlah modal yang
disetorkan. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan jumlah permintaan terhadap
saham perusahaan sehingga mendorong harga saham turun dan nilai
perusahaanpun menjadi rendah.
5. Pengaruh IC terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kelima menunjukkan bahwa hipotesis diterima, IC berpengaruh
terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung dengan metode Tobin’s Q. Hasil
tingkat signifikansinya kurang dari 0,1. Sehingga IC memiliki pengaruh terhadap
nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini mengatakn bahwa intellectual capital berpengaruh
positif terhadap Nilai Perusahaan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Belkaoui (2003) penelitian ini juga menemukan bukti empiris
bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Rubhyati (2008) menyatakan bahwa semakin besar intellectual capital perusahaan
maka kinerja dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan pendapatan semakin baik
pula.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jacub (2012) yang mengatakan
bahwa (IC) intellectual capital berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan,
semakin baik perusahaan dalam mengelola intellectual capital maka akan
memberikan hasil yang meningkat pada kinerja keuangn perusahaan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Belkaoui (2003) yang
mengatakan bahwa Intellectual capital berpengaruh positif terhadap nilai
peusahaan. Rubhyati (2008) mengatakan bahwa semakin besar intellectual capital
perusahaan maka kinerja dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan pendapatan
akan semakin baik pula.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh CR, DER, DPR, ROE,
dan IC terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan menggnakan metode Tobin’s
Q pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam BEI pada perusahaan manufaktur periode 2014-2016. Dari keeluruhan pengujian yang telah dilakukan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Variebel CR berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung dengan
metode Tobin’s Q dengan ditunjukkan pada nilai signifikansi sebesar 0,048,
yang berarti tingkat signifikansinya kurang dari 0,05.
2. Variabel DER tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung
dengan metode Tobin’s Q dengan ditunjukkan pada nilai signifikansi sebesar
0,571, yang berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05.
3. Variabel DPR tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung
dengan metode Tobin’s Q dengan ditunjukkan pada nilai signifikansi sebesar
0,571, yang berarti tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05. Nilai thitung
sebesar 0,569 < ttabel sebesar 1,667.
4. ROE tidak berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung dengan
metode Tobin’s Q dapat dilihat bahwa t hitung sebesar 0,374 dengan probalitas
5. Variabel IC berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan yang dihitung dengan
metode Tobin’s Q dengan ditunjukkan pada nilai signifikansi sebesar 0,004,
yang berarti tingkat signifikansinya kurang dari 0,05.