• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar Ulangan Harian Semester Genap Mapel IPS Siswa Kelas

4.3.3. Pembahasan Hasil Analisis Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan proses memberi semangat belajar individu, artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama. Dimyati dan Mudjiono (2009: 80) menjelaskan bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan pengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Motivasi belajar dekat hubungannya

dengan prestasi yaitu menguasai, memanipulasi, mengatur lingkungan sosial atau fisik, menguasai rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing untuk melebihi yang lampau dan mengungguli orang lain.

Motivasi juga perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Oemar Hamalik (2004: 175) menjelaskan fungsi motivasi antara lain mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan, sebagai pengarah yang dapat menjadi jalan agar mampu menuju arah yang ingin dicapai, sebagai penggerak berfungsi seperti mesin bagi mobil.

Berdasarkan hasil analisis motivasi belajar, perolehan hasil keseluruhan motivasi belajar siswa tergolong baik. Dari hasil analisis deskriptif skor motivasi belajar diperoleh rerata skor sebesar 94.36765 dengan klasifikasi sebanyak 54% siswa memiliki motivasi yang tinggi, sebanyak 46% siswa memiliki motivasi yang sedang dan tidak ada seorang siswa pun yang memiliki atau tergolong dalam klasifikasi motivasi belajar rendah, itu artinya bahwa sebagian besar siswa SMPN 1 Getasan memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Variabel motivasi belajar memiliki enam indikator utama yaitu (1) tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran, (2)umpan balik atas tugas yang dilakukannya, (3)tingkat kesulitan tugas, (4)ketekunan dan keuletan individu, (5)Penuh pertimbangan dan perhitungan/ tidak berspekulasi, (6)Dorongan untuk belajar.

Indikator yang pertama yaitu tanggung jawab dan respon terhadap pelajaran terdapat enam pernyataan yang digunakan diantaranya (1)saya senang dengan pelajaran IPS, (2)saya selalu mengerjakan tugas IPS yang diberikan guru, (3)Saya harus belajar dengan giat supaya mencapai nilai IPS yang memuaskan, (4)saya menerima tugas IPS dari guru dengan senang hati, (5)saya tidak pernah lupa belajar IPS di malam hari, (6)saya selalu mengerjakan ulangan dengan sungguh-sungguh demi mendapatkan nilai yang memuaskan. Hasil dari analisis motivasi belajar menunjukkan bahwa pada indikator pertama sebanyak 66,2% siswa memiliki tanggung jawab dan respon yang tinggi terhadap pelajaran, sebanyak 28% siswa memiliki tanggung jawab dan respon yang sedang serta masih ada sebanyak 5,8% siswa yang memiliki tanggung jawab dan respon yang

rendah. Angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki tanggung jawab dan respon yang tinggi yaitu sebanyak 66,2% siswa.

Pada indikator kedua yaitu umpan balik atas tugas yang dilakukan terdapat lima pernyataan yaitu (1)Diberi pujian ketika nilai-nilai ulangan IPS saya lebih baik dari sebelumnya. (2)Mendapat kesenangan jika berhasil mengerjakan ulangan IPS. (3)Selalu mendapatkan hadiah atau pujian dari orang tua jika berhasil dalam mengerjakan ulangan IPS. (4)Tidak merasa malu apabila mendapatkan nilai yang kurang baik. (5)Tetap belajar IPS walaupun mendapat nilai jelek dalam ulangan supaya tidak terulang lagi. Hasil analisis dari indikator kedua menunjukkan bahwa sebanyak 73,5% siswa memiliki umpan balik terhadap tugas yang tinggi, sebanyak 16,2% memiliki umpan balik yang sedang, dan sebanyak 10,3 memiliki umpan balik yang rendah terhadap tugas. Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa SMPN 1 Getasan memiliki umpan balik yang tinggi atas tugas yang dilakukan.

Pada indikator ketiga yaitu tingkat kesulitan tugas terdapat 5 butir pernyataan yaitu (1)Saya senang mengerjakan soal IPS yang mudah. (2)Saya merasa tertantang untuk mengerjakan soal IPS yang tidak bisa dikerjakan oleh teman. (3)Saya lebih suka menjawab pertanyaan dengan uraian pada ulangan IPS karena saya bisa langsung menjawab dan menguraikan sesuai pikiran saya. (4)Saya senang mengerjakan tugas IPS yang sulit. (5)Saya mau membantu teman yang bertanya tentang materi yang sulit. Hasil analisis pada indikator ketiga menunjukkan bahwa sebanyak 86,7% siswa mengaku tingkat kesulitan tugas tinggi, sebanyak 11,8% siswa mengaku tingkat kesulitan tugas sedang, dan sebanyak 1,5% siswa mengaku tingkat kesulitan tugas rendah. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesulitan tugas pada mata pelajaran IPS tinggi dan makin tinggi tingkat kesulitan tugasnya, makin tinggi pula tingkat motivasi belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dari perolehan hasil total skor motivasi belajar siswa sebagian besar yang berada di rentang kategori tinggi.

Pada indikator ke empat yaitu ketekunan dan keuletan individu terdapat lima butir pernyataan: (1)Saya sering mempelajari materi pelajaran IPS yang akan dipelajari di sekolah esok hari. (2)Saya belajar lebih lama di rumah ketika

akan menghadapi ulangan IPS di sekolah. (3)Saya berusaha dengan maksimal menyelesaikan tugas IPS. (4)Saya sering belajar bersama dengan teman utuk menyelesaikan soal IPS. (5)Saya mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru. Hasil analisis indikator tingkat keuletan dan ketekunan individu memperlihatkan bahwa sebanyak 10,3% siswa memiliki tingkat ketekunan dan keuletan rendah, 33,8% memiliki tingkat ketekunan dan keuletan sedang, 55,9% memiliki tingkat ketekunan dan keuletan tinggi. Dengan ketekunan dan keuletan setiap individu, motivasi belajar dapat dibangun dengan baik, tentunya semakin tekun dan ulet cara belajar siswa, maka semakin tinggi pula motivasi belajarnya.

Indikator ke lima adalah penuh pertimbangan dan perhitungan (tidak berspekulasi dalam tugas) memiliki lima butir pernyataan, yaitu: (1)Saya lebih mengutamakan belajar IPS daripada bermain bersama teman setelah pulang sekolah. (2)Saya tidak akan menyontek teman jika tidak bisa mengerjakan ulangan IPS. (3)Saya akan mempertimbangkan tindakan yang saya lakukan itu benar atau salah. (4)Saya mengerjakan tugas IPS dengan dengan teliti. (5)Saya akan bertanya dengan guru jika tidak bisa mengerjakan soal IPS yang sulit. Berdasarkan hasil analisis pada indikator kelima didapatkan data bahwa sebanyak 80,9% siswa memiliki tingkat pertimbangan dan perhitungan yang tinggi, sebanyak 19,1% siswa tingkat pertimbangan dan perhitungannya sedang dan tidak ada yang rendah. Hal ini juga senada dengan indikator lainnya bahwa makin tinggi pertimbangan dan perhitungan siswa (tidak berspekulasi terhadap tugas) maka akan semakin baik pula motivasi belajarnya.

Pada indikator ke enam yaitu dorongan untuk belajar terdapat enam butir pernyataan: (1)Saya tetap belajar IPS meskipun mendapat nilai jelek ketika tes sebelumnya. (2)Saya tidak peduli dengan nilai yang diperoleh dari setiap tugas dan ulangan IPS. (3)Saya tidak kecewa apabila belum berhasil mendapat nilai yang memuaskan. (4)Saya tetap senang belajar IPS meskipun materinya sulit. (5)Saya tetap belajar dengan sungguh-sungguh tanpa memikirkan hasil yang akan diperoleh nanti. (6)Saya tetap belajar meskipun nilai IPS saya selalu bagus. Hasil analisis indikator ke enam menunjukkan bahwa sebanyak 61,8% memiliki

dorongan untuk belajar yang tinggi, dan 17,6% memiliki dorongan untuk belajar yang sedang serta 20,6% yang memiliki dorongan belajar yang rendah.

Semua hasil analisis tiap indikator, sejalan dengan hasil analisis global dimana motivasi belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Getasan dapat diklasifikasikan dalam kategori tinggi. hal ini juga dapat dilihat dari semangat belajar siswa ketika berada di dalam kelas selama mengisi kuisioner pun siswa sangat bersemangat dan antusias, semangat dan antusias siswa itulah salah satu ciri yang dapat mencerminkan tingginya motivasi belajar siswa.

Dokumen terkait