BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.3 Pembahasan
1 Tidak mengalami kecemasan 10 31, 25 % 2 Ringan 6 18,75 % 3 Sedang 14 43, 75 % 4 Berat 2 6,25 % 5 Panik 0 0 Jumlah 32 100
Berdasarkan table 5.7 diatas terlihat dari 32 responden sebagian besar responden 14 orang (43,75%) memiliki tingkat kecemasan sedang dan sebagian kecil responden 2 orang (6,25%) memiliki tingkat kecemasan berat.
5.3 Pembahasan
5.3.1 Karakteristik Demografi Responden 1. Umur
Hasil penelitian pada tabel 5.2 dan lampiran 3 diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai umur antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 25 orang (78,12%), dimana terdapat 10 orang yang tidak mengalami kecemasan. Pada umur < 20 tahun sebanyak 5 orang terdapat 3 orang yang mengalami tingkat
kecemasan sedang dan yang berumur > 35 tahun sebanyak 2 orang dan terdapat 2 orang yang mengalami tingkat kecemasan sedang.
Berdasarkan hasil tersebut berarti bahwa sebagian besar responden mempunyai usia pada masa remaja dewasa dan masih dalam masa produktif dalam usia 20-35 ini selain memiliki tingkat kematangan diri yang cukup pada wanita usia 20-35 resiko komplikasi serta abnormalitas rendah. Pada wanita yang melahirkan lebih muda mempunyai kecendrungan mengalami distrees emosional menjelang menghadapi persalinan, selain itu pula wanita yang telah berusia > 35 tahun mempunyai resiko komplikasi persalinan dan abnormalitas
kongenital hal ini menyebabkan kecemasan pada ibu dengan usia > 35 tahun. Pada spektrum usia subur terdapat persepsi umum yang setara bahwa wanita yang lebih dewasa dapat mempengaruhi kemampuan wanita untuk beradaptasi terhadap kehamilannya (Henderson dan Jones, 2005).
2. Pendidikan
Hasil penelitian pada tabel 5.3 dan lampiran 3 diketahui bahwa responden berpendidikan hampir dari setengah responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 19 orang (59,37%) terdapat 7 orang yang tidak mengalami kecemasan dan paling sedikit mempunyai pendidikan PT (perguruan tinggi) sebanyak 3 orang (9,37%) terdapat 3 orang yang tidak mengalami kecemasan dan SD sebanyak 3 orang (9,37%) terdapat 2 orang yang mengalami tingkat kecemasan sedang dan yang berpendidikan SMP terdapat 7 orang (21,87 %) terdapat 6 orang yang mengalami tingkat kecemasan sedang.
Berdasarkan hasil tersebut berarti menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik. Pada wanita yang memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik akan mempengaruhi seseorang dalam menerima ide baru hal ini mempengaruhi dapat mempengaruhi kecemasan pada saat menghadapi persalinan dikarenakan ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang baik dapat menerima proses demi proses dalam kehamilannya sebagai suatu hal yang biologis sedangkan pada ibu yang berpendidikan rendah sering kali mengalami kecemasan dikarenakan proses kehamilan tersebut dianggap sebagai hal yang membebani dirinya serta
kurang dapat menerima ide baru.
Wanita-wanita intelektual biasanya menghadapi kehamilan dan kecemasan itu secara objektif-rasional walaupun seringkali diliputi penghargaan dan antisipasi, pengalaman-pengalaman tersebut dapat memperkaya dan lebih mematangkan dirinya (Kartono 2005).
3. Pekerjaan
Hasil penelitian pada tabel 5.4 dan lampiran 3 diketahui bahwa responden mempunyai pekerjaan hampir dari setengah responden tidak bekerja atau sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu sebanyak 21 orang (65,62%) terdapat 8 orang yang mengalami tingkat kecemasan sedang sedangkan paling sedikit responden mempunyai pekerjaan sebagai PNS yaitu sebanyak 2 orang (6,25%) terdapat 2 orang yang tidak mengalami kecemasan. Pekerjaan swasta sebanyak 9 orang (28,12 %) terdapat 4 orang yang tidak mengalami kecemasan.
Diketahui ibu yang bekerja memiliki toleransi terhadap penderitaan dan rasa sakit ketika melahirkan bayinya (Kartono, 2005). Sehingga ibu yang bekerja dapat memahami rasa sakit sebagai suatu hal yang biologis sehingga
dapat meningkatkan adaptasi ibu terhadap kehamilannya dan meminimalkan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan.
4. Kunjungan Antenatal
Hasil penelitian pada tabel 5.5 dan lampiran 3 diketahui bahwa responden sebagian besar telah melakukan kunjungan antenatal > 4 kali yaitu sebanyak 26 orang (81,25%) terdapat 10 orang yang mengalami tingkat kecemasan sedang dan 10 orang yang tidak mengalami kecemasan. Pada ibu yang melakukan kunjungan antenatal < 4 kali terdapat 6 orang (18,25 %) terdapat 4 orang yang mengalami tingkat kecemasan sedang . Hal ini menggambarkan telah tingginya angka kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan hal tersebut juga dipengaruhi oleh pendidikan ibu dan sudah cukup tinggi.
Asuhan antenatal memberikan kesempatan pada wanita untuk mengenal bayinya sebelum lahir dapat meminimalkan disstres (Henderson dan Jones, 2005). Dengan ibu mengetahui kondisi perkembangan bayinya serta dapat menerima konseling pada saat kunjungan antenatal hal ini dapat meningkatkan kenyamanan serta ketenangan yang akan sangat berpengaruh pada tingkat kecemasan ibu yang akan mengahadapi persalinannya.
5. Dukungan Sosial
Hasil penelitian pada tabel 5.6 dan lampiran 3diketahui bahwa hanya sebagian kecil saja dari para ibu hamil yang tidak mendapatkan dukungan
sosial yaitu sebanyak 3 orang (9,37%) terdapat 2 orang yang mengalami tingkat kecemasan berat . Pada ibu yang mendapatkan dukungan sosial yaitu 29 orang (90,62 %) terdapat 13 orang yang mengalami kecemasan sedang hal ini terlihat pada saat pemeriksaan ibu hamil ibu diantar oleh suami, orang tua, saudara dan bahkan para tetangga.
Wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama hamil dan merasa bahagia dengan pernikahannya menunjukkan gejala emosi yang lebih ringan dan sedikit komplikasi persalinan dan lebih mudah dalam penyesuaian masa nifas (Ai Yeyeh, 2009).
5.3.2 Tingkat Kecemasan
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.7 dan lampiran 3 diperoleh data pada primigravida tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan 14
(43,75%) memiliki tingkat kecemasan ringan.
Yang menghadapi tingkat kecemasan berat hanya terdapat 2 orang (6,25%) dan tidak terdapat ibu yang mengalami tingkat kecemasan panik.Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan ibu yang sudah memadai serta umur ibu hanya sebagian kecil yang berusia < 20 tahun serta kesadaran ibu hamil primigravida di wilayah kerja puskesmas Tanjung Karang telah memiliki kesadaran tinggi dalam pemeriksaan ibu hamil hal ini dapat terlihat dari kunjungan ibu hamil > 4 kali terdapat 26 orang (81,25%) serta dukungan dari keluarga cukup besar yaitu 29 (90,62%).
Menghadapi proses persalinan menimbulkan respon emosi yang umum ditandai dengan kekhawatiran dan ketegangan menghadapi proses kelahiran dan persalinan, sehingga cenderung memicu kecemasan baik untuk kelahiran yang pertama maupun yang kesekian kalinya. Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kegelisahan atau kecemasan kadang-kadang berhubungan dengan pengalaman pun yang pernah dialami kegelisahan atau kecemasan kadang-kadang berhubungan dengan pengalaman pun yang pernah dialami. Emosional dan kekhawatiran yang tinggi biasanya tercatat pada wanita-wanita yang sebelumnya pernah kehilangan bayinya (Kartono, 2005).
Pada proses persalinan kondisi psikis/kejiwaan wanita yang bersangkutan akan berpengaruh pada aktivitas melahirkan bayi, emosi yang terkontrol akan memudahkan ibu untuk menyimpan energinya dan menerima arahan oleh tenaga kesehatan. Selain itu pada perawatan bayi selanjutnya, perasaan saat hamil (kecemasan), perubahan fisik dan emosional akan dapat berlanjut setelah kelahiran bayi yaitu pada masa nifas yang disebut dengan baby blues yaitu dimana ibu akan merasa sedih berkaitan dengan bayinya hal ini akan berpengaruh pada proses perawatan bayinya (Ambarwati, 2008).
Sementara menurut hasil penelitian orang lain, terdapat penelitian yang mendukung hasil penelitian antara lain penelitian oleh Maria Rosa Lamunde tahun 2009 di RSU kota Semarang yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara support sistem suami dengan tingkat kecemasan ibu dalam proses persalinan kala I dan kala II; demikian pula pada penelitian yang dilakukan Tri Indri Maharani pada tahun 2010 di Rumah sakit Melania Depok yang
menyatakan hasil subyek yang memiliki dukungan sosial yang rata-rata tinggi dan kecemasan dalam menghadapi persalinan rendah.hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan yaitu hanya terdapat 2 orang yang memiliki tingkat kecemasan berat yang terdapat pada ibu yang tidak menerima dukungan sosial dari keluarga ataupun lingkungannya.
Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Laili Rahmi, 2009 di RSUP DR. Djamil Padang terdapat hasil yang mendukung dan yang tidak mendukung. Hasil yang mendukung antara lain yaitu a) terdapat hubungan antara dukungan suami dan tingkat kecemasan, b) terdapat hubungan bermakna antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan, dan yang tidak mendukung antara lain yaitu c) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dan tingkat kecemasan, d) tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dan tingkat kecemasan. Pada pengaruh usia dan pendidikan hal ini bertentangan dengan hasil penelitian dikarenakan pada penelitian tingkat kecemasan berat berada pada usia < 20 tahun serta pada pendidikan yang memiliki pendidikan PT yang hanya terdapat 3 orang tidak mengalami kecemasan.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar ibu primigravida mengalami tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 14 orang (43,75%)
6.1.1 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa jumlah responden yang tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 10 orang (31,25 %).
6.1.2 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa jumlah responden yang menggalami tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 6 orang (12,5 %). 6.1.3 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa jumlah responden yang
menggalami tingkat kecemasan sedang yaitu sebanyak 14 orang (43,75 %). 6.1.4 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa jumlah responden yang
menggalami tingkat kecemasan berat 2 orang (18,75 %)
6.1.5 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa jumlah responden yang menggalami tingkat kecemasan berat sekali (panik) tidak ada.
6.2 Saran
6.2.1 Saran Bagi Puskesmas
Disarankan KIE yang baik dan benar dengan jalan menyusun rencana KIE yang bertahap diharapkan mengurangi kecemasan dalam persalinan primi dan dalam pertotlongan persalinan melibatkan orang terdekat pasien.
6.2.2 Saran Bagi Institusi
Diharapkan untuk dipergunakan sebagai pengembangan bahan bacaan dan hasil yang berguna dan berguna dan sebagai tambahan bahan pustaka dan memberikan tambahan teori tentang tingkat kecemasan pada ibu hamil bagi aktivis Akademik Kebidanan Stikes Yarsi Mataram.
6.2.3 Saran Bagi Ibu Hamil
Bagi para ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Karang diharapkan secara rutin memeriksakan kehamilannya petugas kesehatan untuk mendapatkan pengetahuan umum ibu hamil khususnya yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan.
6.2.4 Bagi Peneliti
Diharapkan peneliti dapat mengaplikasikan teori yang didapat dari perkuliahan dan menjadikan pengalaman di bidang asuhan kebidanan pada
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh. 2009. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).Jakarta: Trans Info Media Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia
Arindra, D. 2009. Kecemasan Menghadapi Persalinan Pada Ibu Dewasa Awal. Aziz, A. (2009). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data.
Salemba Medika Jakarta.
Hawari, Dadang.2011. Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI Henderson, Christine dan Jones, Kathleen. 2005. Konsep Kebidanan. Jakarta :
EGC.
Hurlock, Elizabeth B. 2003. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.Jakarta : Erlangga
JNPK KR. 2007. Asuhan Persalinan Normal . Jakarta: JNPK KR Kartono, Kartini. 2005. Psikologi Wanita 2 . Bandung : Mandar Maju
Lamunde, M.R. 2009. Hubungan Support Sistem Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu dalam Proses Persalinan Kala I dan II.
Larasati, I.P. 2010. Pengaruh Keikutsertaan Senam Hamil Terhadap Kecemasan Primigravida Trimester Ketiga dalam Menghadapi Persalinan.
Maharani, T.I. 2010. Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan pada Ibu HamilTrimester Ketiga.
Notoadmodjo. S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Rahmi, L. 2009. Hubungan Usia, Tingkat Pendidikan, Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Menjelang Persalinan pada Ibu Primigravida Trimester III.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan.Jakarta: Salemba Medika.
Siska, A. 2010. Gambaran Tingkat Kecemasan (Anxiety) Terhadap Operasi Sectio Caesarea yang Tidak Direncanakan.
Sofian, Amru. 2011. Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Patologis. Jakarta: EGC Stuart, GK. 2007. Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Suliswati, dkk. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
The Authors Journal compilation ª RCOG 2008 BJOG An International Journal of Obstetrics and Gynaecology.
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Calon Responden Penelitian
Di-Wilayah Puskesmas Tanjung Karang
Saya yang bertandatangan di bawah ini adalah mahasiswi D III Kebidanan Stikes Yarsi Mataram.
Nama : Ni Nengah Krisna Maitrayani Nim : 028 SYE BID 10
Akan mengadakan penelitian dengan judul “ Gambaran Kecemasan Ibu
Hamil Primigravida dalam Mengahdapi Persalinannya di Wilayah Kerja Puskesmas Tan
jung Karang Tahun 2013”, Penelitian ini tidak menimbulkan
kerugian bagi responden. Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian dalam usaha menggembangkan ilmu pengetahuan.
Demikian surat permohonan ini kami ajukan atas perkenaan dan kesediaan ibu sekalian penulis khaturkan banyak terimakasih.
Peneliti
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Setelah membaca dan memahami isi penjelasan pada lampiran pertama, saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia berpartisipasi sebagai
responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi D III Kebidanan
Stikes Yarsi Mataram yang bernama Ni Nengah Krisna Maitrayani dengan judul “
Gambaran Kecemasan Ibu Primigravida dalam Mengahdapi Persalinan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Tahun 2013” saya memahami bahwa
dalam penelitian ini tidak berakibat negatif dan tidak akan merugikan bagi saya, karena penelitian ini digunakan untuk perkembangan ilmu kesehatan. Oleh karena itu saya bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
Mataram,
Responden
LEMBAR OBSERVASI PASIEN
GAMBARAN KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG KARANG TAHUN 2013
Bagian 1
Pada bagian ini adalah untuk mengetahui Tingkat kecemasan responden pertanyaan harus dijawab dengan lengkap dan benar.
1. Identitas Responden : Nama : Umur : Alamat : Pendidikan : Pekerjaan : 2. Riwayat kehamilan Hamil ke :
Berapa kali periksa hamil :
Gejala Kecemasan Nilai angka (score)
15. Perasaan cemas (ansietas) 0 1 2 3 4 - cemas
- firasat buruk
- takut akan pikiran sendiri - mudah tersinggung
16. Ketegangan 0 1 2 3 4
- merasa tegang - lesu
- tidak bisa istirahat tenang - mudah terkejut - mudah menangis - gemetar - gelisah 17. Ketakutan 0 1 2 3 4 - pada gelap
- pada orang asing - ditinggal sendiri - pada binatang besar
- pada keramaian lalu lintas - pada kerumunan orang banyak
18. Gangguan tidur 0 1 2 3 4 - sukar masuk tidur
- terbangun malam hari - tidur tidak nyenyak - bangun dengan lesu - banyak mimpi-mimpi - mimpi buruk
- mimpi menakutkan
19. Gangguan kecerdasan 0 1 2 3 4
- sukar konsentrasi - daya ingat menurun - daya ingat buruk
20. Perasaan depresi (murung) 0 1 2 3 4 - hilangnya minat
- berkurangnya kesenangan pada hobi - sedih
- bangun dini hari
21. Gejala somatik/fisik (otot) 0 1 2 3 4 - sakit dan nyeri di otot-otot
- kaku
- kedutan otot - gigi gemerutuk - suara tidak stabil
22. Gejala somatik/fisik (sensorik)0 1 2 3 4 - tinitus (telinga berdenging)
- penglihatan kabur - muka merah atau pucat - merasa lemas
- perasaan ditusuk-tusuk
23. Gejala kardiovaskuler 0 1 2 3 4
(jantung dan pembuluh darah)
- takikardia (denyut jantung cepat) - berdebar-debar
- nyeri di dada
- denyut nadi mengeras
- rasa lesu/lemas seperti mau pingsan
24. Gejala respiratori 0 1 2 3 4 (pernafasan)
- rasa tertekan atau sempit didada - rasa tercekik
- sering menarik nafas - nafas pendek/sesak 25. Gejala gastrointestinal 0 1 2 3 4 (pencernaan) - sulit menelan - perut melilit - gangguan pencernaan
- nyeri sebelum dan sesudah makan - perasaan terbakar diperut
- rasa penuh atau kembung - mual
- muntah
- buang air besar lembek - sukar air besar ( konstipasi) - kehilangan berat badan
26. Gejala urogenital 0 1 2 3 4 ( perkemihan dan kelamin )
- sering buang air kecil
- tidak dapat menahan air seni
- tidak datang bulan (tidak ada haid ) - darah haid berlebihan
- darah haid amat sedikit - masa haid berkepanjangan - masa haid amat pendek
- haid beberapa kali dalam sebulan - menjadi dingin (frigid )
- ejakulasi dini - ereksi melemah - ereksi hilang - impotensi 27. Gejala autonom 0 1 2 3 4 - mulut kering - muka merah - mudah berkeringat - kepala pusing - kepala terasa berat - kepala terasa sakit - bulu-bulu berdiri