• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7 Pembahasan

Dari hasil estimasi diketahui bahwa tingkat bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia) berpengaruh negatif terhadap indeks harga obligasi perusahaan. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa apabila tingkat bunga SBI mengalami kenaikan maka indeks harga obligasi perusahaan mengalami pelemahan atau turun. Dalam hal ini pengaruh negatif tingkat bunga SBI berada pada tingkat kepercayaan 99%.

Keynes mengatakan bila terjadi penurunan tingkat bunga dari tingkat bunga normal, maka ada satu keyakinan dalam masyarakat akan naiknya suku bunga masa

yang akan datang. Bila masyarakat memegang obligasi pada saat suku bunga naik maka masyarakat akan menderita kerugian. Untuk menghindari kerugian ini maka dilakukan penjualan obligasi dan memegang uang tunai (Nasution, 1998).

Penelitian Lena dan Atahau (2003) tentang pengukuran durasi obligasi untuk mengetahui sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan tingkat suku bunga di Indonesia adalah tidak signifikan. Salah satu faktor tidak signifikannya penelitian tersebut adalah tidak dipenuhinya asumsi bahwa investor Indonesia menggunakan tingkat suku bunga SBI sebagai pembanding dalam investasi obligasi.

Dalam penelitian ini dimasukkan variabel tingkat suku bunga SBI sebagai pembanding dalam investasi obligasi karena dianggap tingkat bunga SBI adalah sebagai acuan dalam investasi obligasi. Hasil penelitian menunjukkan tingkat bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga obligasi perusahaan pada tingkat kepercayaan 99%.

4.7.2 Nilai Tukar

Dari hasil estimasi diperoleh ahwa nilai tukar berpengaruh positif terhadap indeks harga obligasi perusahaan. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa apabila nilai tukar mengalami apresiasi atau kenaikan maka indeks harga obligasi perusahaan juga akan menguat/naik. Dalam hal ini pengaruh positif nilai tukar ini berada pada tingkat kepercayaan 95%.

Levi (2001) mengatakan depresiasi mata uang dapat mendorong pemerintah untuk meningkatkan tingkat bunga dalam usaha untuk mendongkrak nilai mata uang.

Tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan harga obligasi dalam mata uang lokal sehingga depresiasi mata uang diikuti dengan penurunan nilai obligasi dalam mata uang lokal.

Di Indonesia, obligasi lebih banyak dibeli oleh investor asing dibandingkan investor domestik. Hal ini dikarenakan harga obligasi di Indonesia lebih murah dibandingkan negara lain. Cukup stabilnya perekonomian Indonesia dengan tingkat bunga yang menarik dan pasar internasional yang sangat likuid juga dianggap sebagai maraknya pembelian obligasi oleh asing.

4.7.3 Jumlah Uang Beredar

Hasil estimasi diketahui bahwa jumlah uang beredar memiliki pengaruh positif terhadap indeks harga obligasi perusahaan. Hal ini sesuai dengan hipotesis bahwa apabila terjadi peningkatan jumlah uang beredar dalam masyarakat maka akan terjadi kenaikan pada indeks harga obligasi perusahaan. Dalam hal ini pengaruh positif jumlah uang beredar ini berada pada tingkat kepercayaan 99%.

Menurut Keynes (Boediono, 1998) permintaan uang dengan tujuan spekulasi adalah untuk memperoleh keuntungan apabila si pemegang uang tersebut dapat meramal apa yang terjadi di masa mendatang dengan benar. Uang tunai dianggap tidak dapat memberikan penghasilan, sedangkan obligasi dianggap memberikan penghasilan berupa sejumlah uang tertentu setiap periode. Dengan memperkirakan tingkat bunga di masa mendatang naik atau turun maka investor dapat berspekulasi untuk menjual atau membeli obligasi untuk mendapatkan keuntungan.

Dalam teori klasik (Boediono, 1998) mengenai loanable funds, terdapat masyarakat yang memiliki pendapatan melebihi kebutuhan konsumsinya pada periode tertentu. Sedangkan di lain pihak, terdapat masyarakat yang membutuhkan dana untuk berkonsumsi lebih daripada pendapatannya atau mereka yang memelukan dana untuk operasi dan perluasan usaha. Kedua masyarakat ini akan bertemu dan bertransaksi hingga tercapai suatu kesepakatan. Pada tingkat bunga yang berlaku pihak yang memiliki kelebihan pendapatan dapat meminjamkan uangnya kepada pihak lain dalam periode tertentu dan mendapatkan bunga serta pokok pinjaman pada periode berikutnya. Sedangkan pihak kedua menerima pinjaman dan melakukan konsumsi yang lebih besar atau melakukan perluasan usaha.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab terdahulu, maka disimpulkan sebagai berikut :

1. Faktor-faktor fundamental ekonomi yang signifikan mempengaruhi indeks harga obligasi perusahaan adalah tingkat bunga SBI, nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar, dan jumlah uang yang beredar.

2. Tingkat bunga SBI merupakan acuan dalam penilaian terhadap harga obligasi.

Semakin tinggi tingkat bunga SBI maka harga obligasi akan mengalami penurunan dan indeks obligasi akan bergerak turun.

3. Nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar berpengaruh positif terhadap nilai obligasi. Apabila terjadi depresiasi terhadap nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar, menyebabkan penurunan pada harga obligasi dan kepemilikan obligasi dalam denominasi asing.

4. Jumlah uang beredar memiliki pengaruh positif terhadap harga obligasi.

Apabila terjadi penambahan jumlah uang beredar menyebabkan indeks obligasi menguat karena investor melakukan pembelian obligasi.

93

5.2 Saran

Sebagai suatu rangkaian logis dari penelitian maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

1. Disamping kelebihan yang dimiliki obligasi perusahaan, juga terdapat resiko yang harus ditanggung oleh investor yaitu resiko likuiditas dan resiko kredit.

Likuiditas yang rendah pada obligasi perusahaan terjadi karena sebagian besar investor memiliki motif investasi yang cenderung mengharapkan pendapatan kupon dari pada keuntungan dari perdagangan obligasinya (capital gain). Bagi pemerintah dalam hal ini adalah Bank Indonesia, Bursa Efek Surabaya dan BAPEPAM diharapkan di masa mendatang pasar obligasi perusahaan harus dibuat lebih likuid yaitu dengan membuat sistem perdagangan yang cepat dan akurat, membentuk lembaga yang independen agar tercipta harga yang kredibel dan transparan.

2. Banyak faktor yang mempengaruhi penentuan harga obligasi. Untuk itu investor harus benar-benar jeli ketika memutuskan untuk membeli obligasi.

Investor harus memperhatikan tidak hanya obligasi tersebut tetapi juga kondisi perusahaan penerbit karena akan sangat mempengaruhi nilai jual obligasi tersebut.

3. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan perdagangan obligasi dapat memasukkan variabel-variabel lain serta waktu pengamatan yang lebih lama yang kemungkinan memberikan hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji dan Pakarti, Piji, 2006, Pengantar Pasar Modal. PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.

Andry, Wydia, 2005, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruh Prediksi Peringkat Obligasi. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan Vol. 8 no. 2 September 2005. Jakarta, Indonesia.

Bank Indonesia, 2005, Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerjasama Internasional. Semester II 2005. Jakarta, Indonesia.

Bank Indonesia, 2006, Tinjauan Kebijakan Moneter. Desember 2005. Jakarta, Indonesia

---, 2006, Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerjasama Internasional. Triwulan I dan Triwulan II 2006. Jakarta, Indonesia.

Boediono, 2001, Ekonomi Makro, BPFE, Yogyakarta ---, 1998, Ekonomi Moneter BPFE, Yogyakarta

Bursa Efek Surabaya, 2004, Market Data and Price (www.bes.go.id).

---, 2001, Mengenal Obligasi, over The Counter Fix Income Service.

Hadi, Hamdy, 2001, Forex For Managers. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta

Husnan, Suad, Dr. MBA dan Pudjiastuty, Enny, Dra. MBA,Ak, 1993, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Penerbit: AMP YKPN, Yogyakarta.

Lena, Jacky Kale dan Atahau, Apriani, 2003, Pengukuran Durasi Obligasi untuk Mengetahui Sensitivitas Harga Obligasi terhadap Perubahan Tingkat Suku Bunga di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis vol.IX.no.1 Maret 2003.

Levi, Maurice D, 2001, Keuangan Internasional, Penerbit : Andi, Yogyakarta

Manurung, Mandala dan Rahardja, Prathama, 2004, Uang Perbankan dan Ekonomi Moneter, Penerbit FEUI, Jakarta

Meitaria, Hendryati, 2004, Memahami Penentuan Harga Bond Pada International Secondary Market. Jurnal Utang Luar Negeri November 2004 Vol.9. Jakarta, Indonesia.

Nasution, Mulyo, 1998, Ekonomi Moneter, Penerbit Djambatan, Jakarta.

Nopirin, 1990, Ekonomi Moneter, BPFE Yogyakarta. 74

Sharpe, William F, Alexander, Gordon dan Boiley, Jeffrey V, 1997, Investasi, PT.Prenhallindo, Jakarta.

Susanto, Budi, 2006, Daya Tarik Obligasi Korporasi Mei 2006 (www.kompas.com) Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Penerbit :

BPFE-Yogyakarta.

Yati, Kurniati dan Hardiyanto A.V,1999, Perilaku Nilai Tukar Rupiah dan Alternatif Perhitungan Nilai Tukar Riil Keseimbangan. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, UREM, Desember 1999.

Widiatmodjo, Sawidji, 2004, Jurus Jitu Go Public,PT.Elex Media Komputindo, Jakarta.

Lampiran 1 Data Mentah Indeks Harga Obligasi Perusahaan, Tingkat Bunga, Nilai Tukar dan Uang Beredar Periode Januari 2001-Desember 2005

Obs INOB SBI KURS JUB

2005:10 1868.529 11.00 10144 286715

2005:11 1819.245 12.25 10091 276729

2005:12 1855.999 12.75 9906 281905

76

Lampiran 2 Hasil Estimasi Model Regresi Linear Menggunakan OLS

Dependent Variable: INOB Method: Least Squares Date: 07/09/07 Time: 20:33 Sample: 2001:01 2005:12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -519.7711 169.2139 -3.071681 0.0033 SBI -0.548408 0.063741 -8.603654 0.0000

KURS 0.042210 0.020628 2.046224 0.0454

JUB 0.009061 0.000511 17.74274 0.0000

R-squared 0.973885 Mean dependent var 1111.122 Adjusted R-squared 0.972486 S.D. dependent var 539.2797 S.E. of regression 89.45254 Akaike info criterion 11.88963 Sum squared resid 448098.4 Schwarz criterion 12.02926 Log likelihood -352.6890 F-statistic 696.1153 Durbin-Watson stat 1.539882 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 3 Hasil Estimasi Model Regresi Linear Dengan Menggunakan Metode OLS Pada Indeks Harga Oligasi Perusahaan

77

Dependent Variable: SBI Method: Least Squares Date: 07/09/07 Time: 20:44 Sample: 2001:01 2005:12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1386.415 516.0071 -2.686814 0.0094

KURS 0.270777 0.054618 4.957647 0.0000

R-squared 0.297636 Mean dependent var 1163.483 Adjusted R-squared 0.285526 S.D. dependent var 380.2145 S.E. of regression 321.3822 Akaike info criterion 14.41590 Sum squared resid 5990617. Schwarz criterion 14.48572 Log likelihood -430.4771 F-statistic 24.57827 Durbin-Watson stat 0.127044 Prob(F-statistic) 0.000007

Lampiran 4 Hasil Estimasi Model Regresi Linear Dengan Menggunakan Metode OLS Pada Indeks Harga Oligasi Perusahaan

78

Dependent Variable: SBI Method: Least Squares Date: 07/09/07 Time: 20:46 Sample: 2001:01 2005:12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2655.125 167.7347 15.82932 0.0000

JUB -0.007222 0.000797 -9.057762 0.0000 R-squared 0.585842 Mean dependent var 1163.483 Adjusted R-squared 0.578701 S.D. dependent var 380.2145 S.E. of regression 246.7879 Akaike info criterion 13.88770 Sum squared resid 3532448. Schwarz criterion 13.95751 Log likelihood -414.6310 F-statistic 82.04306 Durbin-Watson stat 0.064936 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 5 Hasil Estimasi Model Regresi Linear Dengan Menggunakan Metode OLS Pada Indeks Harga Oligasi Perusahaan

79

Dependent Variable: KURS Method: Least Squares Date: 07/09/07 Time: 20:45 Sample: 2001:01 2005:12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 8138.089 271.1705 30.01097 0.0000

SBI 1.099194 0.221717 4.957647 0.0000

R-squared 0.297636 Mean dependent var 9416.983 Adjusted R-squared 0.285526 S.D. dependent var 766.0557 S.E. of regression 647.5204 Akaike info criterion 15.81694 Sum squared resid 24318398 Schwarz criterion 15.88675 Log likelihood -472.5083 F-statistic 24.57827 Durbin-Watson stat 0.389041 Prob(F-statistic) 0.000007

Lampiran 6 Hasil Estimasi Model Regresi Linear Dengan Menggunakan Metode OLS Pada Indeks Harga Oligasi Perusahaan

80

Dependent Variable: KURS Method: Least Squares Date: 07/09/07 Time: 20:52 Sample: 2001:01 2005:12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10048.22 518.3050 19.38669 0.0000

JUB -0.003056 0.002464 -1.240466 0.2198 R-squared 0.025845 Mean dependent var 9416.983 Adjusted R-squared 0.009049 S.D. dependent var 766.0557 S.E. of regression 762.5819 Akaike info criterion 16.14406 Sum squared resid 33728806 Schwarz criterion 16.21387 Log likelihood -482.3219 F-statistic 1.538757 Durbin-Watson stat 0.283378 Prob(F-statistic) 0.219798

Lampiran 7 Hasil Estimasi Model Regresi Linear Dengan Menggunakan Metode OLS Pada Indeks Harga Oligasi Perusahaan

Dependent Variable: JUB 81

Method: Least Squares Date: 07/09/07 Time: 20:53 Sample: 2001:01 2005:12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 300936.3 10953.83 27.47315 0.0000

SBI -8112.288 895.6172 -9.057762 0.0000 R-squared 0.585842 Mean dependent var 206551.1 Adjusted R-squared 0.578701 S.D. dependent var 40297.85 S.E. of regression 26156.35 Akaike info criterion 23.21434 Sum squared resid 3.97E+10 Schwarz criterion 23.28415 Log likelihood -694.4301 F-statistic 82.04306 Durbin-Watson stat 0.072434 Prob(F-statistic) 0.000000

Lampiran 8 Hasil Estimasi Model Regresi Linear Dengan Menggunakan Metode OLS Pada Indeks Harga Oligasi Perusahaan

Dependent Variable: JUB 82

Method: Least Squares Date: 07/09/07 Time: 20:53 Sample: 2001:01 2005:12 Included observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 286188.8 64408.31 4.443352 0.0000

KURS -8.456812 6.817445 -1.240466 0.2198 R-squared 0.025845 Mean dependent var 206551.1 Adjusted R-squared 0.009049 S.D. dependent var 40297.85 S.E. of regression 40115.11 Akaike info criterion 24.06966 Sum squared resid 9.33E+10 Schwarz criterion 24.13947 Log likelihood -720.0898 F-statistic 1.538757 Durbin-Watson stat 0.028879 Prob(F-statistic) 0.219798

105

Lampiran 9 Hasil Uji LM Test Model Regresi Linear Pada Indeks Harga Obligasi Perusahaan

83

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 1.435379 Probability 0.246961 Obs*R-squared 3.028718 Probability 0.219949

Test Equation:

Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 07/09/07 Time: 20:38

Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 26.29694 169.9025 0.154777 0.8776

SBI 0.012358 0.064250 0.192344 0.8482

KURS -0.005874 0.021215 -0.276892 0.7829

JUB 7.34E-05 0.000511 0.143633 0.8863

RESID(-1) 0.214579 0.137420 1.561478 0.1243 RESID(-2) 0.051964 0.142117 0.365641 0.7161 R-squared 0.050479 Mean dependent var 3.65E-14 Adjusted R-squared -0.037440 S.D. dependent var 87.14865 S.E. of regression 88.76508 Akaike info criterion 11.90450 Sum squared resid 425479.0 Schwarz criterion 12.11394 Log likelihood -351.1351 F-statistic 0.574152 Durbin-Watson stat 1.965724 Prob(F-statistic) 0.719466

Dokumen terkait