• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Berdasarkan teori, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka memiliki pengaruh terhadap Tingkat Kemiskinan.

Meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja suatu daerah, berarti meningkat pula pendapatan perkapita dan tingkat konsumsi yang mempengaruhi berkurangnya tingkat kemiskinan. Sedangkan tingkat pengangguran yang tinggi akan menyebabkan pendapatan berkurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari yang pada akhirnya akan mengalami kemiskinan. Dengan demikian tingkat pengangguran memiliki hubungan positif terhadap tingkat kemiskinan.

Untuk menguji teori tersebut dengan keadaan di Provinsi Sumatera Barat, penulis melakukan analisis uji linier berganda. Pengujian ini menghasilkan model persamaan regresi Y = 1,245 + 0,025X1 + 0,132X2 + εi . Dari persamaan tersebut dapat dilihat nilai konstan dari variabel terikat Tingkat Kemiskinan (Y) sebesar 1,245, yang berarti tanpa adanya perubahan nilai variabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) maka nilai variabel Tingkat Kemiskinan (Y) akan tetap sebesar 1,245. Kemudian nilai koefisien korelasi dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) adalah 0,025 yang berarti perubahan 1 nilai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) akan mengubah nilai Tingkat Kemiskinan (Y) sebesar 0,025. Sedangkan untuk nilai koefisien korelasi dari Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) adalah 0,132 yang berarti perubahan 1 nilai Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) akan mengubah nilai Tingkat Kemiskinan (Y) sebesar 0,132.

Untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) antara variabel bebas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) terhadap variabel terikat Tingkat Kemiskinan (Y) dilkukan uji F. Hasil uji F menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,321. Berdasarkan hasil uji F ini dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis 1 penelitian, Ha ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa variabel bebas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat Tingkat Kemiskinan (Y).

Dan untuk menguji apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah) antara variabel bebas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) terhadap variabel terikat Tingkat Kemiskinan

(Y) dilkukan uji t. Hasil uji t untuk variabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,558. Berdasarkan hasil uji t ini dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis 2 penelitian Ha ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa variabel bebas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah) terhadap variabel terikat Tingkat Kemiskinan (Y). Dan hasil uji t untuk variabel Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) menghasilkan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu 0,150. Berdasarkan hasil uji t ini dapat disimpulkan bahwa pada hipotesis 3 penelitian Ha ditolak dan H0 diterima yang berarti bahwa variabel bebas Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah) terhadap variabel terikat Tingkat Kemiskinan (Y).

Kemudian, untuk mengetahui kontribusi pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) terhadap Tingkat Kemiskinan (Y) dilakukan analisis adjusted R square. Nilai adjusted R square yang diperoleh dari hasil analisis ini adalah sebesar 0,004 yang berarti kontribusi pengaruh variabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) terhadap Tingkat Kemiskinan (Y) sangat kecil yaitu sebesar 0,4%. Sedangkan kontribusi sebesar 99,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh model regresi linier berganda Y = 1,245 + 0,025X1 + 0,132X2 + εi. Dengan menganalisis model regresi ini maka dapat disimpulkan secara keseluruhan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pada uji F, diperoleh nilai Sig 0,321 > 0,05 sehingga disimpulkan variabel bebas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat Tingkat Kemiskinan (Y).

2. Untuk uji t variabel bebas Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1), diperoleh nilai Sig 0,558 > 0,05 sehingga disimpulkan variabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah) terhadap variabel terikat Tingkat Kemiskinan (Y). Dan untuk uji t variabel bebas Tingkat Pengangguran Terbuka (X2), diperoleh nilai Sig 0,150

> 0,05 sehingga disimpulkan variabel Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial (terpisah) terhadap variabel terikat Tingkat Kemiskinan (Y).

3. Kemudian, untuk hasil analisis nilai adjusted R square diperoleh nilai sebesar 0,004. Dari hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi pengaruh variabel Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (X1) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (X2) terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka (X2)

sangat kecil, yaitu sebesar 0,4% dan 99,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, peneliti mengajukan sarat bagi penelitian selanjutnya dan bagi pemerintah terkait:

1. Saran bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat menemukan lebih banyak data-data yang akurat, serta referensi yang lebih memadai.

2. Saran bagi pihak pemerintahan yang terkait adalah untuk lebih memfokuskan usaha pengurangan tingkat kemiskinan kepada variabel-variabel selain variabel tingkat partisipasi angkatan dan tingkat pengangguran terbuka karena dua variabel tersebut mempunyai kontribusi pengaruh yang sangat kecil terhadap tingkat kemiskinan.

DAFTAR PUSTAKA

A Iskandar. Paradigma Baru Benchmarking Kemiskinan (Suatu Studi ke Arah Penggunaan Indikator Tunggal). Bogor: IPB Press. 2012.

Agusinta, Lira. Pengantar Metode Penelitian Manajemen. Surabaya: Jakad Media Publishing. 2020.

Ahmaddien, Iskandar. Faktor Determinan Keparahan dan Kedalaman Kemiskinan Jawa Barat dengan Regresi Data Panel. Jurnal Forum Ekonomi. Vol.21.

No.1. 2019.

Aprianto, Ade, dkk. Metode Cochrane-Orcutt untuk Mengatasi Autokorelasi Pada Estimasi Parameter Ordinary Least Squares. Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapanya. Vol.09. No.1. 2020.

Apriyono, Ari dan Abdullah Taman. Analisis Overreaction pada Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2005-2009.

Jurnal Nominal. Vol.2. No.2. 2013.

Arifin, Syamsul dan Yoyok Soesatyo. Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran, dan Konsumsi dalam Bingkai Kesejahteraan Masyarakat.

Banyumas: Pena Persada. 2020.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat Dalam Angka 2021. Sumatera Barat: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat.

2021.

Badan Pusat Statistik, Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2019, Berita Resmi Statistik, No.41/05/Th.XXII. 2019.

Bhinadi, Arditi. Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta: Deepublish. 2017.

Diana, Putri Ayu dan Bambang Hadi Santoso. Pengaruh Perputaran Kas, Piutang, Persediaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Semen di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol.5. No.3. 2016.

Duli, Nikolaus. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar untuk Penulisan Skripsi & Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Deepublish. 2019.

Enterprise, Jubile. SPSS untuk Pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2014.

Fajarnia, Riza dkk. Properti Determinan Nilai Perusahaan dan Real Estate Pada Periode Gencarnya Pembangunan Infrastruktur. Jurnal Akuntansi Kontemporer. Vol.11. No.2. 2019.

Fatihudin, Didin. Membedah Investasi Menuai Geliat Ekonomi. Yogyakarta:

Deepublish. 2019.

Field, Andy. Discovering Statistics Using SPSS. London: Sage Publication. 2009.

Firdaus. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bengkalis: Dotplus Publisher. 2021.

Handaru, Agung Wahyu dan Nailul Muna. Pengaruh Kepuasan Gaji dan Komitmen Organisasi Terhadap Intensi Turnover pada Divisi PT Jamsostek. Vol.3.

No.1. 2012.

Handayani, Riska Dewi dan Yuli Yanti. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar PKN Siswa di Kelas IV MI Terpadu Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Vol.4. No.2. 2017.

Huda, Nurul. dkk. Ekonomi Pembangunan Islam. Jakarta: Kencana. 2017.

Irianto, Sulistyowati. Perempuan dan Hukum: Menuju Hukum yang Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2006.

Janie, Dyah Nirmala Arum. Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda dengan SPSS. Semarang: Semarang University Press. 2012.

Kadirman, dkk. Ekonomi Dunia Keseharian Kita. Jakarta Timur: Yudhistira. 2006.

Khomsan, Ali, dkk. Indikator Kemiskinan dan Misklasifikasi Orang Miskin.

Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. 2015.

Maabuat, Edward S. Pengaruh Kepemimpinan, Orientasi Kerja, dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai(Studi Pada DISPENDA Sulut UPTD Tondano). Jurnal Berkarya Ilmiah Efisiensi. Vol.16. No.01. 2016.

Maipita, Indra. Memahami dan Mengukur Kemiskinan. Yogyakarta: Absolute Media. 2013.

Mala, Vina Shofia Nur, dkk. Analisis Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Berdasarkan Kegiatan Ekonomi Masyarakat Desa Tegalsari Kecamatan Tegalsari Kabupaten Banyuwangi Tahun 2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi.

Vol.11. No.1. 2017. Hlm.130

Ramadhan, Muhammad. Politik Ekonomi Islam dalam Narasi Pembangunan Nasional. Yogyakarta: LKiS. 2018.

Robiansyah. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Penyerapan Angkatan Kerja Terhadap Kemiskinan dengan Pendapatan Perkapita Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Pada Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara). Jurnal Kinerja. Vol.12. No.2. 2015.

S, Alam. Ekonomi. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. 2017.

Sarmanu. Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan Statistika.

Surabaya: Airlangga University Press. 2017.

Sembiring, Febriangga, dkk. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, IPM, Pengangguran Terbuka dan Angkatan Kerja Terhadap Kemiskinan di Sumatera Utara. Jurnal Serambi Egineering. Vol.5. No.2. 2020.

Sihombing, Adelina Octavia dan Rita Herawaty Bangun. Analisis Korelasi Sektor Pertanian Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Agrica. Vol.12. No.1. 2019.

Sugiarto, Dergibson Siagian. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama. 2006.

Sukesi, Keppi. Gender & Kemiskinan di Indonesia. Malang: Universitas Brawijaya Press. 2015.

Suyono. Analisis Regresi untuk Penelitian. Yogyakarta: Deepublish. 2018.

LAMPIRAN

2. Tabulasi Data Penelitian

Kabupaten / Kota Tahun TPAK (%) TPT (%) Kemiskinan

2013 76,61 0,4 16,12

Kab. Pasaman

2014 63,14 8,29 6,4

3. Statistik Deskriptif Data Penelitian

Descriptive Statistics

4. Nilai Z-Score Data Penelitian

Kabupaten / Kota Tahun TPAK (%) TPT (%) Kemiskinan

Kab. Pesisir Selatan 2011 -1,20683 1,15488 0,67726 2012 -1,29314 0,79203 0,31212

2013 -1,74961 1,4526 0,29847

Kab. Solok Selatan

2014 -0,12319 -0,7493 -0,95734

5. Tabulasi Data Setelah Mengeluarkan Data Outlier Pertama

Kabupaten / Kota Tahun TPAK (%) TPT (%) Kemiskinan

2012 63,47 7,32 10,12

2013 61,59 5,66 4,6

6. Statistik Deskriptif Data Setelah Mengeluarkan Oulier Pertama

Descriptive Statistics

7. Nilai Z-Score Data Setelah Mengeluarkan Outlier Kedua

Kab. Pasaman Kota Bukittinggi 2011 0,43344 1,04253 -0,42691

2012 0,32012 0,52201 -0,78386

8. Tabulasi Data Setelah Mengeluarkan Data Outlier Kedua

Kabupaten / Kota Tahun TPAK (%) TPT (%) Kemiskinan

2012 63,47 7,32 10,12

Kota Sawahlunto

9. Statistik Deskriptif Data Setelah Mengeluarkan Outlier Kedua

Descriptive Statistics

10. Nilai Koefisien Rho

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual b. Linear Regression through the Origin

11. Tabulasi Data Setelah Transformasi Cochrane Orcutt

Kabupaten / Kota Tahun TPAK (%) TPT (%) Kemiskinan

2013 10 3 1

2013 16 1 2

2014 14 3 1

2015 19 0 2

Kota Bukittinggi

2011 19 4 1

2012 17 1 1

2013 13 -1 1

2014 19 0 1

2015 19 3 2

Kota Payakumbuh

2011 20 5 6

2012 16 0 1

2013 16 1 1

2014 20 1 1

2015 18 2 1

Kota Pariaman

2013 10 1 0

2014 16 6 1

2015 19 -1 2

12. Statistik Deskriptif Setelah Transformasi Cochrane Orcutt

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Lag_X1Rem2 79 4 27 16,96 3,601

Lag_X2Rem2 79 -2 6 1,42 1,674

Lag_YRem2 79 -1 7 1,85 1,338

Valid N (listwise) 79

Dokumen terkait