• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.4 Pembahasan

5.4.1 Analisis Data Univariat Distribusi Frekuensi berdasarkan jenis kelamin pada Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Padang Bulan

Pada penelitian ini didapati lansia yang menderita hipertensi yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang (56%) dan laki-laki sebanyak 22 orang (44%). Hal ini tidak sesuai dengan faktor risiko yang dijelaskan bahwa jenis kelamin laki-laki berpengaruh lebih besar dengan angka kejadian terjadinya hipertensi dibandingkan jenis kelamin perempuan. Hal ini mungkin dikarenakan jumlah mayoritas pasien perempuan di Posyandu Lansia Wilayah Padang Bulan lebih banyak dibanding laki-laki. Hal ini sesuai dengan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara mengenai jumlah pendudukan berdasarkan usia. Pada kelompok penduduk usia 60- 64 tahun, berdasarkan data statistik

penduduk dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 184.592 orang, sementara penduduk dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 174.601 orang dari total 359.193. Penduduk pada kelompok usia lebih dari 65 tahun dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 310.752, sementara jumlah penduduk laki-laki sebanyak 230.265 orang dari total 541.017.

5.4.2 Analisis Data Univariat Distribusi Frekuensi berdasarkan Lama Hipertensi pada Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Padang Bulan

Pada penelitian ini, responden yang memiliki riwayat hipertensi dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan lamanya responden menderita hipertensi. Dari hasil penelitian didapati bahwa responden lansia yang memiliki riwayat hipertensi lebih dari lima tahun sebanyak 34 orang (68%) dan responden lansia yang memiliki riwayat hipertensi kurang dari lima tahun atau dengan kata lain belum lama menderita hipertensi adalah sebanyak 16 orang (32%). Hal ini mungkin dikarenakan pada umumnya usia lanjut memiliki kecenderungan memiliki tekanan darah lebih tinggi dibandingkan pada saat usia muda. Sesuai dengan literatur yang ditulis oleh Susilo dan Wulandari pada tahun 2011 bahwa secara fisiologis, usia yang semakin bertambah meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi. Sekitar 50-60% individu pada usia di atas 60 tahun memiliki tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90. Hal ini dikarenakan pada pertambahan usia terjadi degenerasi pada tubuh. Berdasarkan hal ini, mungkin saja ini dapat menjelaskan kenapa jumlah lansia yang memiliki riwayat hipertensi di atas lima tahun lebih banyak dibandingkan dengan yang baru saja menderita hipertensi kurang dari lima tahun ini.

5.4.3 Analisis Data Univariat berdasarkan Hasil Tes MMSE pada Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Padang Bulan

Pada penelitian ini, berdasarkan dari hasil tes MMSE, lansia penderita hipertensi yang mengalami penurunan fungsi kognitif sebanyak 21 orang (42%) dan lansia penderita hipertensi yang tidak mengalami penurunan fungsi kognitif sebanyak 29 orang (58 %). Jumlah lansia yang memiliki skor MMSE dengan

interpretasi memiliki kognitif normal lebih banyak dibanding dengan lansia dengan hasil skor MMSE yang menunjukkan terjadi gangguan fungsi kognitif. Hal ini mungkin saja dipengaruhi oleh tingkat pendidikan oleh para responden yang sudah dijelaskan di analisis data mengenai tingkat pendidikan responden yang lebih banyak di tingkat sarjana, sehingga individu dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung memiliki pengetahuan yang lebih luas, salah satunya mungkin saja tentang bahaya hipertensi sehingga mereka lebih menjaga pola dan gaya hidup.

Pada penelitian lain yang pernah dilakukan Wood E. pada tahun 2000 menyatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi fungsi kognitif adalah lingkungan yang salah satunya adalah pendidikan. Pada orang dengan pendidikan yang baik akan memiliki fungsi kognitif yang lebih baik, hal ini disebabkan karena rangsangan stimulus yang semakin kompleks akan merangsang peningkatan kadar asetilkolin yang melindungi otak dari terjadinya gangguan fungsi kognitif.

5.4.4 Analisis Data Bivariat mengenai Hubungan Lamanya Hipertensi dengan Penurunan Fungsi Kognitif pada Lansia di Posyandu Lansia Puskesmas Padang Bulan

Pada penelitian ini telah didapatkan data mengenai riwayat hipertensi dan hasil skor MMSE yang diambil dari responden di Posyandu Lansia wilayah Puskesmas Padang Bulan. Lansia yang menderita hipertensi selama <5 tahun sebanyak 16 orang, di antaranya 14 orang (87,5%) tidak mengalami penurunan fungsi kognitif dan 2 orang (12,5%) mengalami penurunan fungsi kognitif. Lansia dengan kategori yang menderita hipertensi selama atau lebih dari 5 tahun sebanyak 34 orang, di antaranya terdapat 15 orang (44,1%) yang tidak mengalami penurunan fungsi kognitif dan terdapat 19 orang (55,9%) yang mengalami penurunan fungsi kognitif.

Berdasarkan hasil data yang didapat, dilakukan uji chi square di SPSS, kemudian diperoleh nilai probabilitas 0,004. Dari hasil uji ini, didapati bahwa nilai probabilitas lebih kecil dibandingkan nilai �= 0,05, maka dengan ini H0

ditolak dan �1 diterima. Hal ini menunjukkan hasil yang signifikan sehingga bisa dikatakan bahwa ada kaitan antara riwayat lamanya hipertensi dengan terjadinya penurunan fungsi kognitif yang diuji di Posyandu Lansia wilayah Puskesmas Padang Bulan.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Kasmianto Abadi dkk dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta. Dengan 32 responden yang berusia rata-rata 61 tahun. 21 responden (65,6%) memiliki riwayat hipertensi, dan 21 orang lainnya (65,6%) menderita MCI (Mild Cognitive Impairment). Mild Cognitive Impairment didapati pada sebanyak 17 orang (81%) dari jumlah 21 orang pada kelompok yang memiliki riwayat hipertensi, dan 4 orang (36%) menderita MCI pada kelompok responden dengan tekanan darah normal. Dari penelitian ini didapati bahwa adanya riwayat hipertensi berdampak signifikan terhadap risiko terjadinya MCI pada responden yang tidak lain adalah para lansia dengan usia rata-rata 61 tahun. Risiko pada individu yang lebih tua yang didiagnosa hipertensi dan memiliki MCI adalah 2,2 dibandingkan dengan individu yang memiliki tekanan darah normal (p value = 0,01).

Pada penelitian lain mengenai hubungan hipertensi dengan fungsi kognitif yang dilakukan oleh Shilpa Gaidhane et al , Menurut Shilpa Gaidhane et al Hipertensi esensial bisa dipertimbangkan menjadi salah satu faktor risiko independen terhadap terjadinya gangguan fungsi kognitif yang dapat mengarah ke demensia dan stroke pada usia lebih dari 60 tahun. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan dengan desain cross sectional yang melibatkan 62 orang penderita hipertensi, 21 orang dengan normotensi, dan 41 orang dengan prehipertensi sebagai perbandingan. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan uji hasil yang cukup signifikan mengenai terjadinya gangguan fungsi kognitif pada kelompok hipertensi yang dibandingkan dengan kelompok normotensi dengan nilai p <0,001 .Hal ini membuktikan kaitan adanya pengaruh tekanan darah tinggi terhadap terjadinya gangguan fungsi kognitif.

Penelitian lain yang juga menunjukkan hasil yang sesuai adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh Knopman pada tahun 2001. Penelitian Knopman ini

dilakukan secara studi longitudinal dengan follow up selama 6 tahun. Responden penelitian memiliki rentang usia 47-70 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 10.963 orang. Hasil penelitian dengan nilai p < 0,001 menunjukkan hasil yang signifikan dan adanya hubungan antara hipertensi dan gangguan fungsi kognitif.

Penelitian ini tidak sesuai dengan beberapa penelitian lain yang menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara hipertensi dan terjadinya gangguan fungsi kognitif pada lansia, salah satunya adalah penelitan yang dilakukan oleh Scherr pada tahun 1991. Penelitian Scherr dilakukan terhadap responden dengan usia di atas 65 tahun dan sampel sebanyak 3.809 orang , didapati nilai p > 0,05 dan menunjukkan tidak adanya kaitan mengenai hipertensi dan gangguan fungsi kognitif.

Penelitian lain yang tidak sesuai adalah penelitian yang pernah dilakukan oleh Glynn pada tahun 1999. Penelitian Glynn dilakukan secara studi longitudinal yang dilakukan follow up selama 6 tahun. Penelitian ini dilakukan pada responden dengan rentang usia 65- 102 tahun dengan jumlah sampel sebanyak 2.068 orang. Hasil penelitian ini memiliki nilai p >0,005 sehingga menunjukkan tidak ada korelasi hipertensi dan penurunan fungsi kognitif.

Dokumen terkait