• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6 Pembahasan

Setelah melalui tahapan analisis data yang dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan program SPSS 13,0, hasil penelitian menunjukkan bahwa Ha : terdapat pengaruh iklan rokok di telelvisi dengan perubahan sikap pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Suamtera Utara Angkatan 2015 diterima. Hubungan tersebut memiliki nilai yang cukup berarti sehingga terbukti bahwa iklan rokok di televisi memiliki pengaruh yang cukup berarti terhadap perubahan sikap pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Suamtera Utara Angkatan 2015.

Iklan televisi memiliki dua jenis karakter yakni iklan televisi akan mendapatkan pengakuan penonton apabila iklan tersebut cukup baik, dan iklan televisi dapat lebih menarik perhatian pnontonnya apabila iklan tersebut dapat menggugah rasa ataupun membangkitkan minat.

Peneliti memasukkan unsur-unsur iklan televisi menurut William Wells pada buku Advertising Principles and Practice yaitu video, audio, talent (bintang atau pemeran iklan), props (produk), setting (lokasi), lighting (pencahayaan), graphics (desain grafis), dan pacing (durasi).

Video merupakan keseluruhan unsur visual yang mendominasi terhadap persepsi dari sebuah pesan yang diiklankan di televisi. Oleh karena itu para pembuat iklan menggunakannya sebagai konsep utama. Unsur-unsur dari video mencakup semua hal yang terlihat pada layar televisi.

Audio merupakan keseluruhan unsur audio yang ditampilkan pada iklan televisi yang biasanya berupa musik, suara, dan juga efek suara. Namun ada pula unsur audio

iklan yang berupa voice over dari talent ataupun narator yang mengiringi sebuah iklan, dimana narator tersebut tidak nampak di layar televisi.

Talent merupakan pemeran ataupun tokoh-tokoh yang muncul pada sebuah iklan televisi. Unsur ini cukup vital bagi sebuah iklan televisi. Talent bisa berupa pembawa acara, seseorang yang berbicara, benda yang berbicara (seperti wanita tua, bayi, polisi, dan sebagainya), ataupun aktris dan selebritis.

Props merupakan produk yang diiklankan pada iklan televisi. Sebuah iklan haruslah dapat merefleksikan bagian-bagian penting dari produk yang diiklankan. Setting merupakan lokasi pembuatan suatu iklan televisi. Lokasi ini terbagi dua yaitu di dalam studio dan di luar studio. Lighting merupakan efek pencahayaan yang ditampilkan dalam iklan televisi yang digunakan sebagai pelengkap iklan. Efek pencahayaan ini dapat juga digunakan untuk mempertegas suatu adegan yang muncul dalam iklan televisi.

Graphics merupakan keseluruhan efek grafis yang ada pada sebuah iklan televisi yang dapat berupa tulisan (seperti ilustrasi tagline, info produk, dsb), desain grafis, ataupun ilustrasi foto. Pacing mendeskripsikan seberapa cepat atau seberapa lambat sebuah adegan iklan itu berlangsung.

Alasan Peneliti untuk memakai elemen ini dalam penelitian adalah karena dalam tayangan iklan di televisi, pengiklan wajib menggunakam 8 (delapan) elemen ini dalam tayangan iklan untuk mendapatkan perhatian dari audiens di televisi. Ketika 8 elemen ini berhasil digunakan dengan baik, maka bisa menarik perhatian audiens televisi sehingga pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut dapat tersampaikan dengan baik. Selain menyampaikan pesan, produsen juga berharap dapat mempengaruhi keputusan audiens untuk membeli dan mengkonsumsi produk yang mereka tawarkan.

Dalam hal ini, generasi muda yang umumnya berusia di bawah 21 tahun lebih mudah terpengaruh oleh suatu tayangan di televisi. Pakar Psikologi Elisabeth B. Hurlock dalam bukunya Developmental Psychology (1978) yang menyebut anak usia 18-21 tahun sebagai remaja lanjut. Dirinya ingin selalu menjadi pusat perhatian. Ia ingin menonjolkan diri; caranya lain dari remaja awal. Ia idealis, mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energi yang besar. Ia berusaha memantapkan indentitas diri, dan ingin mencapai ketidaktergantungan emosional.

Dalam perubahan sikap Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2015 yang ingin diteliti, Peneliti memakai Teori AIDDA (Action, Interest, Desire, Descision, Action) sebagai tolak ukur untuk melihat sejauh manakah pengaruh tayangan iklan rokok di televisi dalam mempengaruhi audiens. Attention (perhatian), membangkitkan perhatian akan merupakan awal komunikasi. Interest (minat), setelah perhatian terbangkitkan, hendaknya disusul

dengan upaya menumbuhkan minat. Desire (hasrat), kelanjutan dari minat untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan komunikator. Decision (keputusan), pertimbangan untuk melakukan suatu kegiatan. Action (tindakan), keputusan untuk melakukan suatu kegiatan sebagaimana diharapkan oleh komunikator.

Setelah menganalisis setiap data dari kuesioner, maka dilanjutkan dengan

menguji hipotesis yaitu pengukuran tingkat hubungan diantara dua variabel yang

linear dengan menggunakan rumus Koefisien Korelasi oleh Spearman. Spearman

r

s

menjelaskan hubungan antara variabel X dan Y yang tidak diketahui sebaran

data dan sebaran tidak normal.

Pengujian hipotesa dimulai dengan membuat ranking dari nilai-nilai jawaban

responden (Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2015) pada kuesioner, yang telah

diberi skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisa SPSS,

maka diperoleh koefisien korelasi r

s

sebesar 0,476. Berdasarkan pernyataan r

s

> 0,

maka hipotesa diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,005 maka hal ini

menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini

adalah Ha (hipotesa alternatif), yaitu terdapat hubungan antara terpaan iklan

rokok di televisi dengan perubahan sikap Mahasiswa FISIP USU Angkatan

2015 untuk mengkonsumsi rokok.

Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara

terpaan iklan rokok di televisi dengan

perubahan sikap Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2015

.

Berdasarkan pada skala

Guilford dalam menentukan kuat lemahnya hubungan kedua variabel, maka nilai

koefisien korelasi menunjukkan hubungan cukup berarti diantara kedua variabel.

Saat ini, merokok menjadi salah satu bagian dari gaya hidup manusia. Merokok sudah menjadi kebiasaan bagi kebanyakan orang. Bukan menjadi suatu hal yang tabu dalam adat istiadat kita. Rokok memiliki kandungan kimia yang cukup berbahaya seperti tar, nikotin, karbon monoksida, zat iritan, dan zat karnisogen. Setiap kandungan kimia tersebut memiliki efek samping bagi kesehatan manusia khususnya bagi perokok. Efek samping dari merokok bisa menimbulkan bermacam-macam penyakit seperti menimbulkan iritasi bahkan kanker, mengikat oksigen dalam tubuh, mengotori saluran udara dan kantung udara dalam paru-paru, menyebabkan batuk.

Dalam buku (Morissan, 2010;232), teori perubahan sikap memberikan penjelasan bagaimana sikap seseorang terbentuk dan bagaimana sikap itu dapat berubah melalui proses komunikasi dan bagaimana sikap itu dapat mempengaruhi sikap tindak atau tingkah laku seseorang. Teori perubahan sikap ini antara lain menyatakan bahwa

seseorang akan mengalami ketidaknyamanan di dalam dirinya bila ia dihadapkan pada informasi baru atau informasi yang bertentangan dengan keyakinannya.

Usia mahasiswa angkatan 2015 umumnya berkisar diantara 18-20 tahun menurut data yang diambil oleh peneliti dari direktori mahasiswa USU. Terlebih lagi karena mahasiswa FISIP USU merupakan mahasiswa yang termasuk aktif dalam mengikuti perkembangan zaman. Berdasarakan uraian yang sudah diapaparkan di atas, peneliti tertarik untuk menganalisis Terpaan Iklan Rokok di Televisi Terhadap Perubahan Sikap Pada Mahasiswa FISIP USU. Pembahasan uji hipotesis ini merupakan akhir dari keseluruhan analisis data,selanjutnya akan dibuat beberapa kesimpulan berdasarkan hasil hipotesis yang diperoleh.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait