• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada mahasiswa semester II Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2014, diperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara membagi kuesioner kepada 80 mahasiswa. Data tersebut dapat dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Motivasi belajar mahasiswa dengan metode STAD di Fakultasi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2014

Pada tabel 5.3 dapat diamati bahwa motivasi belajar mahasiswa terhadap metode STAD sebagian besar motivasi belajar lemah sebanyak 24 orang (60%) dan kuat sebanyak 16 orang (40%).

2. Motivasi belajar mahasiswa dengan metode GI di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun 2014

Pada tabel 5.5 dapat diamati bahwa motivasi belajar mahasiswa terhadap metode GI sebagian besar motivasi belajar lemah sebanyak 25 orang (62,5%) dan kuat sebanyak 15 orang (37,5%).

Hasil penelitian ini mengungkap motivasi belajar mahasiswa diperoleh dari pengisian kuesioner motivasi belajar mahasiswa yang berjumlah 15 item yang diberikan kepada mahasiswa anggota sampel pada kelompok eksperimen dengan

kelompok terdiri dari 40 responden dengan metode pembelajaran STAD dan 40 responden untuk pembelajaran GI. Data tersebut dikelompokkan menjadi dua kategori. Banyaknya item pada kuesioner motivasi belajar adalah 15 sehingga besarnya rata-rata harapan atau hipotetik sebesar 7,5 sehingga jika skor yang diperoleh < 7,5 maka dikatakan motivasi belajar siswa tergolong lemah, sedangkan jika skor yang diperoleh ≥7,5 maka dikatakan motivasi belajar mahasiswa tergolong kuat.

Berdasarkan data hasil penelitian diketahui dari 40 mahasiswa dalam kelompok mahasiswa dengan metode STAD terdapat mayoritas responden mempunyai motivasi lemah sebanyak 24 orangdan minoritas responden mempunyai motivasi kuat sebanyak 16 orang . Dari 40 mahasiswa dalam kelompok siswa dengan metode GI terdapat mayoritas responden mempunyai motivasi lemah sebanyak 25 orang dan minoritas responden mempuyai motivasi kuat sebanyak 15 orang.Karena dalam diri setiap masing-masing mahasiswa mempunyai motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Yang mana motivasi belajar mahasiwa lemah disebabkan karena motivasi intrinsik dalam diri mahasiswa belum muncul sehingga belum ada dorongan untuk mengikuti metode belajar tersebut dengan serius. Apabila mahasiswa telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia akan secara sadar melakukan sesuatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Suasana kelas juga berpengaruh terhadap munculnya sifat tertentu pada motivasi belajar mahasiswa. Suasana kebebasan yang bertanggung jawab akan lebih merangsang munculya motivasi intrinsik dibandingkan dengan suasana penuh tekanan dan paksaan agar tidak timbul rasa bosan dan jenuh pada saat pembelajaran berlangsung.

termasuk dalam kategori motivasi belajar metode STAD rendah dengan nilai rata- rata prestasi belajar IPS yang diperoleh sebesar 65.78 yang masuk dalam kategori tinggi, untuk nilai maksimum yang didapat pada siswa yang mimiliki motivasi belajar rendah adalah 79.41 dan nilai minimum sebesar 50.00 dengan standar deviasi 8.22. Distribusi frekuensi kategori prestasibelajar IPS pada siswa dengan minat belajar rendah. Distribusi frekuensi kategori hasil belajar IPS pada siswa dengan minat belajar rendah diketahui terdapat 25 siswa (75.8%) dengan prestasi belajar IPS tergolong tinggi dengan skor antara 60.1 – 80 dan terdapat 8 siswa (24.32) dengan hasil belajar IPS tergolong sedang dengan skor antara 40.1 – 60.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2013), Motivasi belajar diukur dengan menggunakan kuesioner motivasi yang diberikan kepada seluruh sampel. Skala hasil pengukuran variable motivasi adalah kategorikan dimana 1= motivasi tinggi, 0= motivasi rendah. Dimana dari 90 orang responden memiliki motivasi belajar GI rendah sebanyak 67 orang (74,40%) dan 23 orang memiliki motivasi tinggi (25,60%).

Menurut Djamarah (2011) dari berbagai hasil penelitian selalu menyimpulkan bahwa motivasi mempengaruhi hasil belajar. Tinggi rendahnya motivasi selalu dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang peserta didik. Peserta didik yang menyenangi mata pelajaran tertentu akan selalu mempelajari dan mengulang-ulangnya agar dapat menguasainya dalam waktu yang relatif singkat, membuat catatan dengan rapi sehingga pada saat ulangan dapat dilewati dengan mulus dan prestasi yang gemilang.

Menurut Trianto (2011), berdasarkan temuan hasil penelitian metode pembelajaran tipe STAD dan GI mempunyai beberapa kelebihan yaitu saat melakukan diskusi kelompok terdapat kerja sama dan komunikasi yang saling

menguntungkan diantara siswa. Siswa yang lebih mengerti menjadi pemimpin dalam kelompoknya, hal ini disebabkan karena metode STAD dan GI ini menuntut adanya kerja sama yang baik dalam kelompok agar setiap anggota kelompok dapat memahami materi dan dapat menjawab kuis dengan baik serta dalam proses pembelajaran siswa lebih berani dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan.Mahasiswa lebih termotivasi untuk lebih menguasai materi dan membantu anggota kelompoknya yang masih kurang mengerti dengan adanya sistem penghargaan untuk kelompok-kelompok yang memiliki nilai tinggi dan dengan adanya penilaian kenaikan nilai individu dan kenaikan nilai tim (kelompok).

Menurut Asumsi penulis motivasi mahasiswa lemah dengan menggunakan metode STAD karena dalam diskusi hanya dikerjakan oleh beberapa mahasiswa saja,sedangkan yang lainnya hanya sebagai pelengkap. Kemudian kelompok yang bersifat heterogen menyebabkan mahasiswa yang lemah merasa minder ketika digabungkan dengan mahasiswa yang kuat. Sehingga mahasiswa tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran STAD. Sedangkan motivasi mahasiswa yang kuat kemungkinan disebabkan beberapa kelebihan metode STAD yaitu arah pembelajaran lebih jelas karena tahap awal dosen menjelaskan uraian materi yang di pelajari, suasana belajar menyenangkan sehingga mahasiswa tidak bosan, dan dengan metode STAD apabila kelompok yang mendapat rewordatau penghargaan maka mahasiswa akan semakin termotivasi mengikuti metode belajar STAD.

Motivasi mahasiswa lemah dengan menggunakan metode GI disebabkan karena dalam diskusi bahan yang tersedia untuk melakukan penemuan kurang lengkap, sehingga sulit bagi mahasiswa untuk menemukan hal yang baru sebab ia

Dokumen terkait