• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

E. Pembahasan

1. Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan Mudharabah

Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t variabel DPK

mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap komposisi

pembiayaan mudharabah pada BPRS. Hal ini karena tugas utama dari

sebuah bank syariah adalah melakukan kegiatan penghimpunan dan

Andraeny salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan

adalah simpanan (DPK).2 Sehingga semakin tinggi dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank syariah atau BPRS maka semakin

tinggi pula pembiayaan yang disalurkan termasuk pembiayaan

mudharabah. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Mufqi Firaldi (2013) bahwa DPK berpengaruh positif secara

signifikan terhadap pembiayaan yang diberikan oleh BPRS.

2. Pengaruh CAR terhadap Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa variabel

CAR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komposisi

pembiayaan mudharabah pada BPRS. Hubungan antara CAR dengan

pembiayaan mudharabah pada BPRS bersifat negatif. Modal yang

dimiliki oleh sebuah bank harus cukup untuk memenuhi fungsi dasar,

yaitu membiayai organisasi serta kegiatan operasional bank dan fungsi

perlindunganlah yang paling penting. Dana modal harus mencukupi untuk

menyerap kerugian dan menjamin keamanan dana para deposan. Untuk

mengantisipasi risiko yang cukup besar dalam pembiayaan mudharabah,

maka BPRS menggunakan modalnya untuk membiayai kegiatan

operasional lain yang risikonya lebih rendah. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekarina Katmas (2014) yang

menyatakan bahwa dalam jangka pendek maupun panjang berpengaruh

negatif secara signifikan terhadap pembiayaan.

2

Dita Andraeny, Analisis Pengaruh DPK, Tingkat Bagi Hasil dan Non Performing Financing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah Di Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi (Juli: 2011), hal. 7

3. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan uji t variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap komposisi pembiayaan mudharabah pada BPRS.

Berapapun tingkat inflasi yang terjadi tidak akan mempengaruhi

pembiayaan mudharabah pada BPRS di Indonesia. Hal ini dapat

dibuktikan sepanjang tahun 2011 tingkat inflasi di Indonesia mengalami

penurunan dari 6% menjadi 3% dan pada saat itu pembiayaan

mudharabah mengalami kenaikan dari 63 milyar menjadi 75 milyar.

Kemudian ketika inflasi mengalami kenaikan pada tahun 2013, jumlah

pembiayaan mudharabah tetap bergerak naik. Hal ini juga sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Mufqi Firaldi (2013) bahwa inflasi

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan yang

disalurkan oleh BPRS di Indonesia.

4. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Pembiayaan Mudharabah

Dalam penelitian ini, hasil perhitungan uji t variabel nilai tukar

rupiah (kurs) mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap

komposisi pembiayaan mudharabah pada BPRS. Kurs ini selalu bergerak,

berubah-ubah dari waktu ke waktu. Dalam masa-masa tertentu, seperti

ketika sedang terjadi gejolak ekonomi, kurs dapat berubah dengan cepat

naik dan turun. Kurs mempunyai hubungan yang positif dengan

pembiayaan mudharabah, sehingga ketika kurs menguat 1% maka akan

menaikkan komposisi pembiayaan mudharabah sebesar 0,282. Hal ini

menyatakan bahwa nilai tukar rupiah (kurs) berpengaruh positif secara

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Dengan menguatnya kurs

rupiah khususnya terhadap dollar AS dalam hal ini, yang mencerminkan

stabilitas perekonomian yang semakin mantap akan menurunkan risiko

berusaha yang pada akhirnya akan direspon oleh dunia usaha dengan

meningkatkan pembiayaan mudharabah.3

5. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil terhadap Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa variabel

tingkat bagi hasil (TBH) mempunyai hubungan yang positif dengan

pembiayaan mudharabah namun tidak signifikan, sehingga dapat

disimpulkan bahwa berapapun jumlah tingkat bagi hasil yang ada pada

BPRS maka tidak akan berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lia Andriani

(2010) bahwa tingkat bagi hasil juga tidak berpengaruh terhadap

pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah. Berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Nur Gilang Giannini (2013) bahwa tingkat

bagi hasil secara parsial berpengaruh positif secara signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

3

Lia Andriani, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Pembiayaan Mudharabah Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode 2003-2009 (Jakarta: Skripsi S1 UIN Jakarta, 2010)

93 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh DPK, CAR, inflasi, nilai

tukar rupiah dan tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah pada

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) periode 2009 – 2015, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel DPK mempunyai nilai koefisien sebesar 0,542 dan nilai t hitung

sebesar 10,987 lebih besar dari t tabel atau 10,987 > 1,996. Begitu pula

dengan nilai probabilitasnya (Sig.) lebih kecil dibandingkan alpha (α) yaitu 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Artinya dapat disimpulkan bahwa

variabel DPK mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap

pembiayaan mudharabah.

2. Variabel CAR mempunyai nilai koefisien sebesar -0,413 dan nilai t

hitung sebesar 2,457 lebih besar dari t tabel atau 2,457 > 1,996. Begitu

pula dengan nilai probabilitasnya (Sig.) lebih kecil dibandingkan alpha (α) yaitu 0,017 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh negatif secara signifikan terhadap pembiayaan mudharabah

atau Ho ditolak.

3. Variabel inflasi mempunyai nilai koefisien sebesar 0,178 dan nilai t

hitung sebesar 0,782 lebih kecil dari t tabel atau 0,782 < 1,996. Begitu

(α) yaitu 0,437 > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Artinya bahwa variabel inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

pembiayaan mudharabah.

4. Variabel nilai tukar rupiah (kurs) mempunyai nilai koefisien sebesar

0,282 dan nilai t hitung sebesar 2,842 lebih besar dari t tabel atau 2,842 >

1,996. Begitu pula dengan nilai probabilitasnya (Sig.) lebih kecil

dibandingkan alpha (α) yaitu 0,006 < 0,05 maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa variabel kurs mempunyai pengaruh yang signifikan

positif terhadap pembiayaan mudharabah.

5. Variabel tingkat bagi hasil (TBH) mempunyai nilai koefisien sebesar

0,202 dan nilai t hitung sebesar 1,022 lebih kecil dari t tabel atau 1,022 <

1,996. Begitu pula dengan nilai probabilitasnya (Sig.) lebih besar

dibandingkan alpha (α) yaitu 0,310 > 0,05 maka Ho diterima, yaitu dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat bagi hasil tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap pembiayaan mudharabah.

6. Berdasarkan hasil uji F, variabel DPK, CAR, inflasi, nilai tukar rupiah

dan tingkat bagi hasil secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai F hitung > F tabel yaitu 327,200 > 2,35 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho diterima.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil penelitian yang

mendorong pertumbuhan pembiayaan khususnya pembiayaan mudharabah

pada bank syariah dan BPRS di Indonesia serta penelitian selanjutnya. Saran-

saran tersebut antara lain:

1. BPRS sebagai lembaga keuangan mikro syariah sangat membantu para

pengusaha mikro, kecil dan menengah. Untuk itu pengelolaan BPRS

harus dilaksanakan dengan baik seperti tetap menjaga likuiditasnya dan

mempunyai SDM yang ahli dibidangnya agar BPRS tetap bisa

memberikan layanan jasa keuangan khususnya memberikan pembiayaan

kepada para pengusaha kecil untuk mendapatkan tambahan modal.

2. Sebagai lembaga keuangan syariah yang menganut sistem bagi hasil baik

bank maupun BPRS, seharusnya komposisi pembiayaan mudharabah

lebih ditingkatkan. Karena pembiayaan mudharabah merupakan

pembiayaan produktif yang dapat menggerakan perekonomian dengan

membuka lapangan pekerjaan baru sehingga pengangguran berkurang.

3. Untuk meningkatkan pembiayaan mudharabah, BPRS harus

meningkatkan CAR nya. Karena dalam penelitian ini data CAR pada

BPRS dari tahun 2010 hingga 2015 terus mengalami penurunan.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan memperpanjang waktu

pengamatan penelitian serta menambah variabel internal dan eksternal

yang diteliti. Selain itu dapat juga dibedakan antara skim pembiayaan

mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah.

96

Ali, Muhidin Sambas . 2011. Analisis Korelasi, Regresi Dan Jalur Dalam Penelitian . Bandung: CV. Pustaka Setia.

Andriani, Lia. 2010. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Pembiayaan Mudharabah Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode 2003-2009. Skripsi S1 UIN Jakarta.

Andraeny, Dita. 2011. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Bagi Hasil, Dan Non Performing Financing Terhadap Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah Di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.

Annonimus. 2011. Undang-Undang RI tentang Perbanakan Syariah. Yogyakarta:Pustaka.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2009. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Arifin, Zainul. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. . Jakarta: Pustaka Alvabet.

Arthesa, Ade dan Edia Handiman. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

Ascarya. 2007. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Bank Indonesia. Statistik Perbankan Syariah: Komposisi Pembiayaan Yang Diberikan Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Periode Juni 2015.

__________. Statistik Perbankan Syariah: Komposisi Pembiayaan Yang Diberikan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode Juni 2015.

Budiasih, Yanti. 2012. Statistika Deskriptif Untuk Ekonomi & Bisnis. Tangerang: Jelajah Nusa.

Darmawi, Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djazuli dan Yadi Janwari. 2002. Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengenalan). Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Firaldi, Mufqi. 2013. Analisis Pengaruh Jumlah DPK, NPF Dan Tingkat Inflasi Terhadap Total Pembiayaan Yang Diberikan Oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Di Indonesia.Skripsi S1 UIN, Jakarta.

Giannini, Nur Gilang. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal.

Huda, Nurul. 2008. Ekonomi Makro Islam : Pendekatan Teoritis. Jakarta: KENCANA

Ihsan, Dwi Nur’aini. 2013. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Jakarta: UIN JAKARTA PRESS.

Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: KENCANA.

Karim, Adiwarman A. 2004. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

__________. 2007. Ekonomi Makro Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Katmas, Ekarina. 2014. Pengaruh Faktor Eksternal Dan Internal Terhadap Volume Pembiayaan Perbankan Syariah Di Indonesia. Skripsi S1 UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Khamdi. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di IndonesiaPendekatan Error Correction Model. Skripsi UMY, Yogyakarta.

Kurniawanti, Agustina dan Zulfikar. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Syariah Paper Accounting UMS, Surakarta.

Lubis, Sukawardi K. 2000. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta : Sinar Grafika.

Manurung, Mandala & Prathama Raharja. 2004. Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta: LPPE-UI.

__________. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi. Jakarta: LPFEUI.

Meiranto, Wahyu & I Made Pratista Yuda .2010. Pengaruh Faktor Internal Bank Terhadap Kredit Yang Disalurkan (Studi Empiris Pada Bank Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akutansi Dan Auditing Volume 7 Nomor .

Muhammad. 2005. Konstruksi Mudharabah Dalam Bisnis Syariah. Yogyakarta : BPFE.

__________. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Moneter Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pratama, Billi Arma. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan (Studi Bank Umum di Indonesia Periode tahun 2005-2009). Tesis S2 Universitas Diponegoro, Semarang.

Pratin dan Akhyar Adnan. 2005. Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL, Prosentase Bagi Hasil Dan Mark Up Keuntungan Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen.

Purwoko, Didi & Muhammad Akhyar Adnan. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Pembiayaan Mudharabah Menurut Perspektif Manajemen Bank Syariah Dengan Pendekatan Kritis. Jurnal Akuntansi & Investasi Vol. 14.

Slamet, Riyadi. 2006. Banking Assets And Liability Management. Jakarta: LPFE UI.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2011. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sunyoto, Danang. 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Jakarta: Buku Kita.

__________.2010. Uji Khi Kuadrat dan Regresi Untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Usman, Hardius dan Nachrowi. 2006. Pendekatan Populer Dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi Dan Keuangan. Jakarta : LPFEUI.

Widarjono, Agus. 2009. Ekonometrika . Yogyakarta: EKONOSIA.

Yuliadi, Imamudin. 2008. Ekonomi Moneter. Jakarta : PT Macanan Jaya Cemerlang.

100 Periode Pembiayaan

Mudharabah DPK CAR Inflasi Kurs TBH

Jun-09 12,0345 0,2815 0,0365 4,0110 0,2000 Jul-09 10,7006 12,0510 0,3245 0,0271 4,0070 0,2004 Agust-09 10,7203 12,0569 0,3126 0,0275 4,0012 0,1924 Sep-09 10,7219 12,0637 0,3027 0,0283 3,9978 0,1933 Okt-09 10,7376 12,0798 0,4386 0,0257 3,9791 0,1958 Nop-09 10,7284 12,0894 0,3457 0,0241 3,9785 0,1963 Des-09 10,7225 12,0971 0,2998 0,0278 3,9779 0,1859 Jan-10 10,7266 12,1084 0,308 0,0372 3,9695 0,1910 Feb-10 10,7461 12,1173 0,3325 0,0381 3,9729 0,1865 Mar-10 10,7666 12,1173 0,3135 0,0343 3,9647 0,1902 Apr-10 10,7639 12,1292 0,307 0,0391 3,9577 0,1831 Mei-10 10,7757 12,1416 0,296 0,0416 3,9652 0,1742 Jun-10 10,8025 12,1417 0,2964 0,0505 3,9635 0,1759 Jul-10 10,8065 12,1519 0,292 0,0622 3,9588 0,1823 Agust-10 10,8105 12,1449 0,2717 0,0644 3,9551 0,1798 Sep-10 10,8241 12,1637 0,291 0,058 3,9552 0,1886 Okt-10 10,8423 12,1850 0,2625 0,0567 3,9529 0,2002 Nop-10 10,8289 12,1812 0,287 0,0633 3,9534 0,1881 Des-10 10,8160 12,2051 0,2746 0,0696 3,9575 0,1970 Jan-11 10,8032 12,2150 0,3012 0,0702 3,9582 0,1923 Feb-11 10,7999 12,2223 0,2975 0,0684 3,9522 0,2037 Mar-11 10,8127 12,2233 0,2842 0,0665 3,9448 0,1994 Apr-11 10,8334 12,2305 0,2771 0,0616 3,9392 0,2016 Mei-11 10,8400 12,2469 0,2463 0,0598 3,9344 0,2037 Jun-11 10,8584 12,2518 0,2671 0,0554 3,9349 0,1968 Jul-11 10,8833 12,2623 0,2524 0,0461 3,9333 0,2352 Agust-11 10,9019 12,2663 0,2524 0,0479 3,9332 0,2256 Sep-11 10,8892 12,2793 0,2475 0,0461 3,9449 0,2333 Okt-11 10,8901 12,2928 0,2463 0,0442 3,9513 0,2297 Nop-11 10,8771 12,3086 0,2478 0,0415 3,9571 0,2225 Des-11 10,8797 12,3213 0,2349 0,0379 3,9607 0,2102 Jan-12 10,8684 12,3408 0,259 0,0365 3,9616 0,2202 Feb-12 10,8750 12,3531 0,2524 0,0356 3,9576 0,2165 Mar-12 10,8882 12,3652 0,2493 0,0397 3,9643 0,2153

Apr-12 10,9090 12,3799 0,2453 0,045 3,9648 0,2095 Mei-12 10,9335 12,3917 0,2328 0,0445 3,9702 0,1650 Jun-12 10,9574 12,3946 0,2433 0,0453 3,9776 0,1581 Jul-12 10,9471 12,4072 0,2436 0,0456 3,9779 0,1671 Agust-12 10,9704 12,4169 0,2448 0,0458 3,9799 0,1700 Sep-12 10,9774 12,4293 0,2526 0,0431 3,9829 0,1699 Okt-12 10,9774 12,4434 0,2504 0,0461 3,9843 0,1772 Nop-12 10,9827 12,4535 0,2387 0,0432 3,9857 0,1706 Des-12 10,9972 12,4680 0,2516 0,043 3,9865 0,1709 Jan-13 10,9798 12,4748 0,2506 0,0457 3,9884 0,1704 Feb-13 10,9638 12,4860 0,2445 0,0531 3,9883 0,1653 Mar-13 10,9722 12,4960 0,241 0,059 3,9894 0,1670 Apr-13 10,9894 12,5020 0,2276 0,0557 3,9900 0,1629 Mei-13 11,0082 12,5073 0,2244 0,0547 3,9917 0,1703 Jun-13 11,0293 12,5064 0,224 0,059 3,9970 0,1734 Jul-13 11,0608 12,5106 0,2209 0,0861 4,0053 0,1831 Agust-13 11,0561 12,5238 0,221 0,0879 4,0263 0,1823 Sep-13 11,0805 12,5329 0,2196 0,084 4,0570 0,1788 Okt-13 11,0590 12,5388 0,224 0,0832 4,0578 0,1780 Nop-13 11,0523 12,5489 0,2463 0,0837 4,0671 0,1806 Des-13 11,0288 12,5642 0,2208 0,0883 4,0845 0,1620 Jan-14 11,0030 12,5646 0,2462 0,0822 4,0878 0,1577 Feb-14 11,0213 12,5694 0,2378 0,0775 4,0790 0,1653 Mar-14 11,0376 12,5758 0,2308 0,0732 4,0601 0,1638 Apr-14 11,0483 12,5722 0,2278 0,0725 4,0604 0,1600 Mei-14 11,0478 12,5660 0,225 0,0732 4,0638 0,1702 Jun-14 11,0701 12,5562 0,2221 0,067 4,0774 0,1706 Jul-14 11,0819 12,5553 0,2186 0,0453 4,0699 0,1473 Agust-14 11,0814 12,5715 0,2178 0,0399 4,0706 0,1650 Sep-14 11,0924 12,5744 0,218 0,0453 4,0774 0,1686 Okt-14 11,0923 12,5800 0,2222 0,0483 4,0866 0,1600 Nop-14 11,0964 12,5858 0,2234 0,0623 4,0870 0,1666 Des-14 11,0880 12,6051 0,2277 0,0836 4,0969 0,1664 Jan-15 11,0734 12,6077 0,2443 0,0696 4,1018 0,1674 Feb-15 11,0732 12,6110 0,2467 0,0629 4,1077 0,1689 Mar-15 11,0933 12,6184 0,2304 0,0638 4,1183 0,1748 Apr-15 11,1265 12,6238 0,2253 0,0679 4,1144 0,1841 Mei-15 11,1576 12,6225 0,2173 0,0715 4,1208 0,1881 Jun-15 11,2012 12,6127 0,2173 0,0726 4,1265 0,1879

Hasil output SPSS

DATASET ACTIVATE DataSet1. DATASET CLOSE DataSet3. GET

FILE='D:\2016\spss\revisi.sav'. DATASET NAME DataSet4 WINDOW=FRONT. REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN /DEPENDENT PM

/METHOD=ENTER DPK CAR Inflasi Kurs TBH /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 TBH, CAR, Inflasi,

Kurs, DPKb . Enter

a. Dependent Variable: PM b. All requested variables entered.

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .980a .961 .958 .0263691 .612

a. Predictors: (Constant), TBH, CAR, Inflasi, Kurs, DPK b. Dependent Variable: PM

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.138 5 .228 327.200 .000b

Residual .046 66 .001

Total 1.183 71

a. Dependent Variable: PM

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1(Constant) 3.156 .510 6.184 .000 DPK .542 .049 .778 10.987 .000 .117 8.535 CAR -.413 .168 -.125 -2.457 .017 .228 4.392 Inflasi .178 .228 .024 .782 .437 .647 1.545 Kurs .282 .099 .126 2.842 .006 .300 3.337 TBH .202 .198 .031 1.022 .310 .624 1.601 a. Dependent Variable: PM Charts

Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -.581 .277 -2.101 .039 DPK .017 .027 .217 .644 .522 CAR .110 .091 .290 1.203 .233 Inflasi .101 .124 .116 .814 .419 Kurs .079 .054 .308 1.466 .147 TBH .213 .107 .289 1.985 .051

a. Dependent Variable: absres

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized Residual

N 72

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .96414598

Most Extreme Differences Absolute .073

Positive .073

Negative -.072

Test Statistic .073

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dokumen terkait