V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.3 Pembahasan
5.3.1 Peran Kelompok Ternak Sapi Sikatutui
Berdasarkan hasil wawancara beberapa informan peternak sapi Sikatutui di Desa Balangtanaya, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar itu sendiri, peran kelompok ternak sapi Sikatutui terhadap pengembangan usaha ternak sapi adalah sebagai berikut :
1. Peran sebagai kelompok, yaitu tingkat peran yang dilakukan oleh kelompok dalam memfasilitasi anggotanya untuk meningkatkan pengetahuan, Peran kelompok memiliki hubungan yang positif atau searah dengan keberdayaan peternak sapi potong. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat berkembangnya potensi peternak, baik dalam perannya sebagai manajer dan sebagai pemelihara ternak tidak dapat dilepaskan dari berperannya kelompok sebagai kelas belajar, unit produksi, unit usaha dan wadah kerjasama anggota. Untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dari peternak adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Pertemuan berkala dan berkelanjutan
kelompok ternak sapi Sikatutui memiliki kegiatan rutin setiap satu bulan sekali, tepatnya setiap tanggal 30. Pertemuan merupakan kegiatan berkelanjutan yang diadakan setiap bulan. Pihak-pihak yang turut hadir dalam pertemuan rutin setiap bulan tersebut meliputi ketua kelompok tani, pengurus dan anggota.
Biasanya pada saat pertemuan rutin semua anggota. Agenda rutin pertemuan ini semua anggota terkadang juga tidak semua hadir dalam pertemuan, dalam pertemua dengan pembahasan seputar kelompok ternak sapi Sikatutui misalnya masalah simpan pinjam, diskusi mengenai
pengembangan kelompok, diskusi mengenai usaha kelompok dan Pertemuan ini sangat bermanfaat karena dari pertemuan yang dilakukan sekali dalam sebulan anggota kelompok ternak sapi Sikatutui dapat mempererat hubungan silaturahmi antar sesama anggota. Hal ini dapat berjalan secara berkelanjutan, karena selama satu sampai tiga tahun terakhir
kelompok telah biasa melakukan pertemuan rutinan. Dengan pertemuan rutin tersebut memungkinkan para peternak anggota kelompok saling bertukar pikiran dan informasi, yang difasilitasi pula oleh kehadiran penyuluh atau inseminator
.
b. Fasilitasi komunikasi dengan sumber informasi
Suatu Kelompok atau arganisasi yang dibutukan adalah sebuah komunikasih yang cukup bagus, hal ini yang di kembangkan dalam
kelompok ternak sapi sikatutui dalam menjalankan peran sebagai kelompok terhadap setiap anggotanya.Selain itu Kelompok ternak sikatutui selelu memberikan informasi-informasi terbaru terhadap anggotanya. Selain itu kelompok ternak sapi sikatutui.
c. Penyelenggaaan pelatihan.
Dalam setiap kelompok ternak sapi sikatutui Selalu Memberikan pelatihan-pelatihan pengembangan kemampuan berternak dengan baik dan benar. Seperti cara pembuatan pakan ternak yang benar dan baik dan terkadang memanggil dinas terkait membantu para anggota dalam melakukan peternakan.
2. Peran sebagai unit produksi, yaitu tingkat peran yang dilakukan oleh kelompok dalam mendorong tercapainya skala usaha yang efisien yakni berikut:
Peran kelompok sebagai unit produksi menggambarkan fungsi
kelompok di dalam mendorong pencapaian skala ekonomi yang efisien dalam memproduksi hasil usaha dari anggota. Hal yang mendukung berjalannya kelompok sebagai unit produksi adalah: (1) kelompok telah dapat memfasilitasi di dalam perencanaan pola usaha, dan (2) kelompok telah dapat memfasilitasi dalam penyusunan rencana penyediaan faktor-faktor produksi.
Kelompok peternak telah pula membantu para anggotanya di dalam perencanaan penyediaan fakto-faktor produksi seperti pengaturan penyediaan hijauan, membantu di dalam penyediaan sapi bakalan, dan kebutuhan pakan konsentrat. Saat ini, kelompok peternak telah memiliki kebun rumput sendiri sesuai dengan wilayah desanya masing masing. Kelompok peternak melalui seksi sarana produksi, biasanya pula terlibat di dalam menginventarisir jumlah kebutuhan pakan konsentrat, yang sekaligus melakukan pemesanannya. Aspek lainnya yang berhubungan dengan peran kelompok sebagai unit produksi adalah fasilitasi kelompok dalam aspek zooteknik.
Walaupun peran kelompok dalam hal ini belum optimal, namun kelompok peternak umurnya telah cukup memfasilitasi peternak yang menjadi anggotanya untuk dapat melaksanakan pemeliharaan sapi potong dengan baik.
Dari lima kelompok yang ada, empat kelompok keadaan kandangnya sudah berupa koloni. Sapi-sapi anggota disatukan di dalam suatu kawasan kandang.
Dengan cara demikian diharapkan para peternak akan saling melihat atau memperhatikan sapi yang baik pemeliharaannya, sehingga akan mendorong keberhasilan peternak dalam berusaha sapi potongnya
a. Fasilitasi kelompok dalam merencanakan pola usaha
Perencanaan pola usaha sesuai dengan tujuan kelompok untuk menambah pendapatan kelompok atau anggota itu sendiri. Oleh karenanya, pola usaha yang dikembangkan adalah usaha jual beli sapi. Hal ini cukup beralasan, karena dukungan pemerintah setempat atau di wilayah tersebut cukup memadai. Di samping ketersediaan hijauan di wilayah tersebut cukup melimpah.
b. Fasilitasi dalam penyusunan rencana penyediaan input produksi
Dalam sebuah kelompok ternak itu harus mempunyai rencana dalam penyediaan input produksi, dikerenakan agar kelompo ternak tersebut tidak memikirkan input produksinya lagi. Jadi kelompok ternak sapi Sikatutui telah merencanakan penyediaan input produksi dengan cukup baik, namun belum sempurna sesuai yang diharapkan, tetapi kelompok ternak sapi Sikatutui selalu berusaha memperbaiki kekurangan ada dalam kelompok ternak sapi Sikatutui itu sendiri.
3. Peran terhadap unit usaha, yaitu tingkat peran yang dilakukan kelompok dalam mencari dan memanfaatkan peluang untuk berhasilnya usaha ternak anggota.
yakni dengan sebagai berikut:
a. Fasilitasi permodalan
Setiap kelompok ternak terkadang mempunyai kendalah seperti di permodalan, namun setiap kelompok ternak sapi Sikatutui memiliki permodalan sendiri yang di kelola oleh kelompok ternak sapi Sikatutui itu sendiri jadi apa bila ada anggota kelompok ternak sapi Sikatutui yang mempunyai masalah terhadap modal untuk melakukan ternak maka dapat di modali oleh kelompoknya khususnya kelompok ternak sapi Sikatutui.
b. Fasilitasi pemasaran
Peran sebuah kelompok yaitu menyediakan sarana pemasaran terhadap setiap anggota kelompoknya. kelompok ternak sapi Sikatutui telah memiliki
sarana pemasaran, jadi masalah pemasaran hasil ternak setiap anggota tidak menjadi kendala dalam untuk memasarkan hasil ternaknya. Ada pun tempat pemasaran kadang keluar daerah atau di diwilayah sekitar tempat peternakan sendiri.
4. Peran sebagai wahana kerjasama, yaitu tingkat peran yang dilakukan kelompok dalam mendorong kerjasama antar anggota dan di luar kelompok yakni sebagai berikut:
a. Kerjasama pengelolaan kelompok
Kerjasama dengan kelompok ternak lain cukup baik dikerenakan hubungan antar anggota kelompok ternak itu sangat baik jadi masalah pengelolaan kerjasama dengan kelompok lain sangatlah baik khususnya kelompok ternak sapi Sikatuti.
b. Kerjasama permodalan
Kerjasama di dalam pengelolaan cukup berjalan, walaupun peran ketua kelompok masih dominan. Kerjasama permodalan yang berkembang antara lain kegiatan penyisihan hasil penjualan sapi. Dari sebesar harga setiap sapi yang terjual, setelah dikurangi biaya pokok, maka sebesar 70% persen diberikan kepada peternak. Sisanya sebesar 30% persen dikembalikan ke kelompok dengan alokasi proporsi dananya masing-masing 20 persen untuk sarana pengembangan di kelompok, 5 persen biaya operasional, dan 5 persen untuk kas kelompok.
c. Kerjasama dengan pihak luar.
Peran kelompok sebagai wahana kerjasama yaitu kelompok dapat berfungsi sebagai wahana kerjasama diantara sesama anggota, kerjasama dengan kelompok dan atau pihak lain sehingga produktivitas kelompok dan masing-masing anggota meningkat. Ada tiga aspek di dalam melihat peran ini, yaitu kerjasama dengan pihak luar. Kerjasama yang muncul lebih banyak, karena pengaruh faktor luar, yaitu akibat adanya program
pembangunan dari pemerintah. Kerjasama yang inisatifnya langsung dari kelompok belum berkembang. Hanya satu kelompok, yang sudah pernah melaksanakan kerjasama dengan pihak non pemerintah, yaitu di dalam kegiatan pemasaran hasil, dan kegiatan penggemukkan sapi. Kegiatan inisekarang sudah tidak berlangsung lagi, karena usaha ternak diarahkan sebagai usaha pembibitan.
5.3.2 Kendala yang di Hadapi Dalam Kelompok Ternak Sapi Sikatutui Berdasarkan hasil wawancara kepada informan kelompok peternak sapi Sikatuti, memiliki beberapa kendala yang di hadapi para anggota kelompok ternak sapi Sikatutui di Desa Balangtanaya, Kecamatan Polongbangkeng Utara,
Kabupaten Takalar, adalah sebagai berikut:
1. Musim kemarau
Pada saat musim kemarau para peternak sapi sikatutui sangat
kewalahan karena pada saat musim kemarau pakan hijau bagi ternak menjadi langka sehingga para peternak keluar dari daerahnya menuju daerah yang masih tersedia pakan ternak hijau seperti disekitar daerah kecamatan galesong dan sekitarnya. Selain itu kendala yang dihadapi pada saat musim kemarau sumur dan sungai kering sehingga kebutuhan air terbatas dan para peternak kawalahan mencari air untuk ternak mereka.
2. Kesehatan ternak
Kesehatan ternak adalah salah satu hal yang sangat penting dalam peternakan. kendala kesehatan yang di hadapi para anggota kelompok peternak sapi sikatutui yaitu: cacingan yang menyebabkan hewan ternak nafsu makannya menurun, perut buncit, lemah, pucat pada selaput lendir mata dan mencret.
3. Kandang
Kandang adalah salah satu tempat hewan ternak di simpan dan dipelihara, selain itu kandang juga sebagai tempat berkembangbiaknya hewan ternak.
Dari hasil penelitian kandang peternak sapi sikatutui masih banyak belum layak dipakai karena tempatnya yang terbuka dan hanya memakai alat dan bahan seadanya sehingga ternak sapi di Desa Balangtanaya mudah terserang penyakit dan keamanan hewan ternak terancam oleh pencuri.
Berdasarkan hasil wawancara beberapa informan dapat disimpulkan bahwa setiap anggota kelompok ternak sikatutui masih banyak menemui berbagai kendala-kendala yang dihadapi terutama pada seksi bagian kesehatan hewan, pakan hujau, sumber air, masalah kandang dalam hal ini perlunya perhatian pemerintah untuk memfasilitasi kelompok ternak Sikatutui tentang mengadakan kunjungan berkala para penyuluh untuk meninjau
langsung kondisi kesehatan ternak sapi Sikatutui dan kendala-kendala yang dihadapi para peternak.
5.3.3 Peran Kelompok Ternak Sapi Sikatuti
Peran kelompok peternak dalam aspek teknologi produksi, kelompok peternak Sikatutui mampu menerapkan catur usaha dengan pemilihan bibit bermutu, perbaikan mutu pakan dan teknik pemeliharaan serta peningkatan kualitas kesehatan ternak. Dalam aspek sosial-ekonomi kelompok peternak berperan untuk memperkuat kelembagaan dan jaringan pemasaran. Kelompok ternak Sikatutui ini juga merencenakan usaha untuk mengembangkan usaha ternak sapi, salah satunya dengan cara melakukan penerapan teknologi.
Peran kelompok ternak Sikatutui terhadap unit produksi yaitu memperoleh modal mempunyai kepentingan yang sangat tinggi namun kenyataan kinerja sangat rendah. Modal merupakan salah satu faktor penting dalam usaha ternak sapi. Usaha ternak sapi tidak hanya terkait dengan kepemilikan di tingkat kelompok, melainkan memerlukan keterlibatan peran dari semua pihak yang terkait, mulai dari pelaku usaha (mitra usaha, koperasi/lokal champion, kelompok peternak), pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan, termasuk peran
perbankan dalam penyediaan pembiayaan. Pengalaman membuktikan, bahwa membangun kemitraan usaha kecil dengan mitra usaha (menengah/besar) bukanlah hal yang mudah dilakukan dan memerlukan upaya terus-menerus agar dapat berkembang sesuai harapan..
Sedangkan peran kelompok ternak dalam bentuk kerjasama terhadap usaha pengembangan ternak sapi adalah beberapa orang dijadikan kelompok menjadi Kelompok ternak sapi Sikatutui yang dibentuk secara diskusi dan berdasarkan keahlian yang dimiliki masing-masing. Dibentuknya kelompok ternak Sikatutui ini sebagai wadah kerjasama untuk meningkatkan mutu kualitas pengembangan usaha ternak sapi di Kabupaten Takalar, khususnya di Desa Balangtanaya Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.