BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara Pembinaan Kepala Sekolah dengan Etos Kerja
Guru
Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi r hitung = 0,404. Hasil dari perhitungan uji t diketahui bahwa t hitung = 4,395 > t tabel. = 1,660. Hal ini berarti bahwa pembinaan kepala sekolah mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan etos kerja guru. Atau dengan kata lain semakin sering pembinaan kepada guru dilakukan oleh kepala sekolah maka akan semakin meningkat pula etos kerja guru.
Deskripsi pembinaan kepala sekolah menunjukkan bahwa tingkat pembinaan kepada guru yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah sebagai berikut sebanyak 53 orang (52%) dikategorikan sangat baik, 42 orang (14%) dikategorikan baik, 6 orang (7%) dikategorikan cukup baik. Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa secara umum pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru dengan dikategori sangat baik. Pembinaan pleh kepala sekolah yang berjalan sudah baik mencakup pembinaan orientasi yang meliputi perkenalan, tugas-tugas jabatan, struktur organisasi. Pembinaan kecakapan yang meliputi penguasaan teori belajar dan pembelajaran, penguasaan materi kurikulum, komunikasi secara efektif, dan penguasaan karakteristik peserta didik. Pembinaan pengembangan kepribadian yang meliputi bertindak sesuai dengan norma, menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur dan menjunjung tinggi kode etik guru. Pembinaan kerja meliputi pengembangan keprofesionalan
dengan tindakan reflektif, dan pelatihan kerja. Pembinaan penyegaran meliputi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Pembinaan lapangan meliputi pengenalan teknik latihan dan pengembangan untuk mempelajari prosedur baru. Sementara yang belum berjalan baik adalah tidak ada.
Deskripsi etos kerja guru menunjukkan bahwa tingkat etos kerja guru sebesar 5 orang (5%) dikategorikan sangat baik, 40 orang (40%) dikategorikan baik, 41 orang (41%) dikategorikan cukup baik, 13 orang (13%) dikategorikan buruk, dan 2 orang (1%) dikategorikan sangat buruk. Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa secara umum etos kerja guru dikategorikan cukup baik. Etos kerja guru yang dikategorikan sudah baik adalah dalam hal pengembangan diri, pengabdian kepada masyarakat dan bangsa, dan pengabdian kepada tuhan, sedangkan etos kerja guru yang dikategorikan belum baik adalah dalam hal bekerja untuk mencari nafkah semata dan besarnya penghasilan merupakan motivasi dalam bekerja.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Simandjuntak (1980:84), yang menyatakan bahwa pelaksanaan pembinaan terhadap lembaga pendidikan terarah pada peningkatan mutu dan perbaikan sistem pendidikan. Peningkatan mutu dapat berjalan dengan baik apabila guru-guru bersikap terbuka (open mindedness), kreatif dan memiliki semangat
kerja yang tinggi. Hal ini dapat terjadi apabila mereka berada dalam suatu suasana kerja yang menyenangkan, aman, dan menantang (Soewadji, 1984:21). Guru-guru akan melaksanakan tugas dengan efektif apabila
mereka memiliki semangat kerja yang dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi guru, bahkan dapat menjadi zat perekat atau tenaga penggerak bagi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan (Suseno, 1978:28).
Menurut Soewadji (1984:60), kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan. Berkembangnya semangat kerja, kerjasama yang harmonis, minat terhadap perkembangan pendidikan, suasana kerja yang menyenangkan, dan perkembangan mutu profesional diantara para guru banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah. Sehubungan dengan itu maka dapat dikatakan bahwa kepala sekolah selaku administrator berfungsi merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi seluruh kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di suatu sekolah (Nawawi, 1982: 90). Dengan demikian etos kerja guru akan semakin baik apabila dilakukan pembinaan yang baik oleh kepala sekolah terhadap guru-guru.
2. Hubungan antara Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru
Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi pengalaman kerja dengan etos kerja guru menunjukkan nilai r hitung = 0,278. Hasil dari perhitungan uji t diketahui bahwa t hitung = 2,880 > t tabel. = 1,660. Hal ini berarti bahwa pengalaman kerja mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan etos kerja guru. Atau dengan kata lain
semakin banyak pengalaman kerja guru, maka akan semakin meningkat pula etos kerja guru.
Deskripsi pengalaman kerja menunjukkan bahwa sebanyak 17 orang (17%) dikategorikan sedikit , sebanyak 9 orang (9%) dikategorikan cukup dan sebanyak 75 orang (74%) dikategorikan banyak. Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pengalaman kerja guru dikategorikan banyak Pengalaman kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masa kerja guru.
Deskripsi etos kerja guru menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang (5%) dikategorikan sangat baik, 40 orang (40%) dikategorikan baik, 41 orang (41%) dikategorikan cukup baik, 13 orang (13%) dikategorikan buruk, dan 2 orang (1%) dikategorikan sangat buruk. Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa etos kerja guru sebagian besar dikategorikan cukup baik.
Hasil penelitian di atas , menunjukkan bahwa etos kerja yang baik adalah guru yang memiliki pengalaman kerja yang semakin lama. Dengan semakin lama bekerja maka seorang guru akan memperoleh tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pekerjaannya dan semangat kerja pun bertambah. Martoyo (1992:99) mengungkapkan bahwa dengan pengalaman kerja yang cukup seorang akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga semangat kerja semakin baik pula, dengan pengalaman kerja yang baik. seseorang akan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Seseorang juga memiliki keterampilan yang
cukup sehingga dalam bekerja orang tersebut akan mengetahui posisi tepat yang sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki. Hal demikian menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman kerja, maka akan semakin tinggi etos kerjanya.
3. Hubungan antara Pembinaan Kepala Sekolah dan Pengalaman Kerja
dengan Etos Kerja Guru
Dari hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru menunjukkan nilai r = 0,499 dan nilai R Square = 0,249. Hasil dari perhitungan uji F diketahui bahwa F hitung = 16,219 > F tabel. = 3,089. Hal ini berarti bahwa pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan etos kerja guru. Atau dengan kata lain semakin sering pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan semakin banyak pengalaman kerja guru maka akan semakin baik pula etos kerja guru.
Hasil penelitian tersebut di atas bahwa pengalaman kerja yang semakin banyak dan pembinaan oleh kepala sekolah yang dilakukan terhadap guru semakin baik, maka etos kerja guru dalam melaksanakan pekerjaanya akan semakin baik pula. Martoyo (1992:99) mengungkapkan bahwa dengan pengalaman kerja yang cukup seorang akan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga semangat kerja semakin baik pula, dengan pengalaman kerja yang baik. seseorang akan mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Seseorang juga memiliki
keterampilan yang cukup sehingga dalam bekerja orang tersebut akan mengetahui posisi tepat yang sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki. Simandjuntak (1980:84), pelaksanaan pembinaan terhadap lembaga pendidikan terarah pada peningkatan mutu dan perbaikan sistem pendidikan. Peningkatan mutu dapat berjalan dengan baik apabila guru-guru bersikap terbuka (open mindedness), kreatif dan memiliki semangat
kerja yang tinggi. Hal ini dapat terjadi apabila mereka berada dalam suatu suasana kerja yang menyenangkan, aman, dan menantang (Soewadji, 1984:21). Guru-guru akan melaksanakan tugas dengan efektif apabila mereka memiliki semangat kerja yang dapat menjadi pendorong atau motivasi bagi guru, bahkan dapat menjadi zat perekat atau tenaga penggerak bagi seseorang dalam melaksanakan pekerjaan (Suseno, 1978:28).
Sumbangan relatif variabel pembinaan kepala sekolah pada variabel etos kerja guru adalah sebesar 67,30 %. Sedangkan variabel pengalaman kerja pada variabel etos kerja guru adalah sebesar 32,70%. Sumbangan efektif variabel pembinaan kepala sekolah memberikan sumbangan efektif sebesar 16,74% . Variabel pengalaman kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 8,13%. Ini menunjukkan bahwa peningkatan etos kerja ditentukan oleh variabel lain di luar penelitian ini sebesar 75,13 %
Variabel pembinaan kepala sekolah memberikan sumbangan relatif lebih besar dibandingkan variabel pengalaman kerja terhadap etos kerja guru karena pembinaan berhubungan dengan kinerja kepala sekolah dalam
memotivasi para guru agar bekerja dengan semangat yang baik. Sedangkan pengalaman kerja berhubungan dengan pribadi guru. Seorang guru mungkin memiliki pengalaman kerja yang baik tetapi belum tentu memiliki semangat kerja yang baik pula. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi etos guru didalam bekerja antara lain lingkungan sekolah tempat kerja, rekan kerja di sekolah dan lain sebagainya. Apabila faktor tersebut tidak baik bagi guru maka kemungkinan etos kerja menurun. Apabila hal itu terjadi maka peranan kepala sekolah sangat penting. Bagaimana kepala sekolah membina, mengarahkan, dan memberikan semangat kepada guru agar guru kembali memiliki etos kerja yang tinggi.
Apabila kepala sekolah berhasil melakukan pembinaan maka guru akan memiliki tambahan pengalaman, wawasan, keahlian, dan ketrampilan baru sehingga secara langsung memotivasi guru dalam bekerja. Guru akan terpacu dalam bekerja setelah mendapat pembinaan khususnya bila memperoleh pengalaman baru dalam hal praktek mengajar.
Selain pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja banyak faktor lain yang dapat meningkatkan etos kerja antara lain lingkungan kerja dan fasilitas kerja. Lingkungan kerja sangat mempengaruhi etos kerja. Guru apabila dihadapkan pada situasi kerja yang tidak mendukung seperti kondisi lingkungan sekolah sekitar yang buruk, rekan kerja yang jelek bisa membuat guru menjadi tidak bersemangat dalam bekerja sehingga etos menjadi buruk. Fasilitas kerja juga bisa menjadi pendorong etos kerja guru. Dijaman sekarang ini banyak para guru mencari sekolah
yang memberikan fasilitas lebih. Orang akan termotivasi lebih apabila mendapatkan fasilitas kerja yang lebih baik, contohnya fasilitas tempat tinggal, fasilitas makan dan lain sebagainya. Apabila guru mendapatkan fasilitas kerja yang sesuai dengan apa yang diharapkan maka guru cenderung akan bekerja dengan semangat tanpa memikirkan hal-hal tersebut diatas karena sudah terpenuhi.
61
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menganalisis data penelitian mengenai hubungan pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru , maka disimpulkan hasil sebagai berikut :
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pembinaan kepala
sekolah dengan etos kerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,404 dan nilai t hitung = 4,395 > t tabel. = 1,660.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengalaman kerja dengan
etos kerja guru. Hal ini ditunjukan dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,278 dan nilai t hitung = 2,880 > t tabel. = 1,660.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara pembinaan kepala
sekolah dan pengalaman kerja dengan etos kerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,499 dan nilai F hitung =16,219 > Ftabel = 3,089.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Semua data penelitian diperoleh berasal dari kuesioner yang telah diisi
oleh guru pada waktu penelitian. Dengan demikian kebenaran hasil penelitian ini sangat tergantung pada keseriusan para guru dalam mengisi kuesioner
2. Pengisian kuesioner ini tidak dilakukan secara serempak pada waktu yang sama mengingat keterbatasan penelitian dan waktu yang digunakan, sehingga ada responden yang mengisi dengan sungguh-sungguh serta ada juga yang mengisi dengan tidak sungguh-sungguh.
C. Saran
1. Sejalan dengan hasil penelitian yang pertama yang menunjukkan bahwa
ada hubungan antara pembinaan kepala sekolah dengan etos kerja guru. Penulis menyarankan kepada kepala sekolah untuk secara berkesinambungan melaksanakan pembinaan kepada guru guna meningkatkan etos kerja guru.
2. Sejalan dengan hasil penelitian yang kedua yang menunjukkan bahwa ada
hubungan antara pengalaman kerja dengan etos kerja guru, penulis menyarankan kepada sekolah untuk mendorong para guru lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan media pembelajaran, menambah wawasan melalui media internet, sering mengikuti seminar, bedah buku.
3. Penelitian ini dapat dikembangkan lagi untuk memperkaya hasil yang telah
diperoleh. Dalam penelitian ini belum dibahas atau diteliti lebih dalam mengenai faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi etos kerja guru-guru selain dari segi pembinaan kepala sekolah dan pengalaman kerja.
Faktor- factor tersebut misalnya pengaruh locus of control, lingkungan
63 Daftar Pustaka
Abdulah, T. (1979. Tesis Weber dan Islam di Indonesia dalam Agama. Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi. LP3ES: Jakarta
Anoraga, P. (2001). Psikologi Kerja (edisi 3). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
____________,1989. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Batubara, C. (1989). “Etos dan Masalah Ketenagakerjaan Di Indonesia-Suatu Tantangan dan Harapan Menuju Era Tinggal Landas”. (seminar, 9 Desember 1989).
Harifa, Y. ( 1994). “Membangkitkan Etos Kerja”. Http: // www. Makalah. Hf. Ifa. HTML. [maret 1994]
Harsanto, R. (1989). “Etos Kerja Profesi Guru”. Malang. Jurnal Ilmu Pendidikan
FIP IKIP Malang.
Jansen, (2004). Etos Kerja Perusahaan. Http: // www. Makalah seminar. Jans. HTML.[Juli 2004]
Magnis, F. (1978). “Menuju Etos Pekerjaan yang Bagaimana?”. Prisma, Tahun VII, Nomor 2.
Mangunhardjana. (1986). Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius Moeliono. (1990). Pembinaan Tenaga Kerja dan Supervisi Perusahaan. Jakarta:
Media Pustaka.
Nawawi, H. (1982). Administrasi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung. Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan. Bandung: Penerbit Alumni
Purwanta, N. (1987). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.
Roestiyah, N. K, 1982. Masalah-masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara Sahertian, P. dkk. (1982). Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan. Jakarta:
Simandjuntak, B. (1980). Membina dan Mengembangkan Generasi Muda. Bandung: Tarsito
Sudjana. (1996). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Bandung
Soewadji L. (1984). Kepala Sekolah dan Tanggung Jawabnya. Yogyakarta: Kanisius
Sugiono, S. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alvabeta
Sulamun, dkk. (1995). Persepsi Tentang Etos Kerja Kaitannya Nilai Budaya Masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Surahmad, W. (1981). “Problematik Pembaharuan Pendidikan Negara-negara Sedang Berkembang Dewasa Ini”. Yogyakarta Jurnal Ilmu Ekonomi. Tahun VII. Nomor 11: IKIP Yogyakarta.
Tasmara, T. (1985). Etos Kerja Pribadi Muslim. (Edisi 2). Jakarta: Dana Bhakti Wakat.
Tim Penyusun Kamus Pusat. (1988). Kepemimpinan Dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
65
LAMPIRAN I
INSTRUMEN PENELITIAN
(KUESIONER)
KUESIONER PENELITIAN
Hubungan Pembinaan Kepala Sekolah dan
Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru
(Studi Kasus Pada Guru-Guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul)
Oleh :
Wijanarko Andreyanto Pendidikan Akuntansi
FKIP-USD
Pendidikan Akuntansi – FKIP Universitas Sanata Dharma
Hal: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.
Guru-guru Sekolah Menengah Atas Di tempat
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pembinaan Kepala Sekolah dan Pengalaman Kerja dengan Etos Kerja Guru (Studi Kasus Pada Guru-guru SMA Negeri 2 Wonosari, SMA Dominikus Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari Gunungkidul)”. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, JPIPS, FKIP.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara menjadi responden penelitian ini. Saya berharap Saudara berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara dan memastikan bahwa jawaban Saudara hanyalah semata-mata untuk mencapai tujuan penelitian ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitas Saudara. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, saya mengucapkan terima kasih
Yogyakarta, Mei 2008
BAGIAN I Identitas Responden
1. Nama : ______________________________
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)
3. Jabatan : ______________________________
5. Masa Kerja : ______________________________
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Saudara anggap sesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan disebalah kanan setiap pertanyaan
SS jika Saudara sangat setuju dengan pernyataan
S jika Saudara setuju dengan pernyataan
TS jika Saudara tidak setuju dengan pernyataan
STS jika Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan
BAGIAN II
Pembinaan Kepala Sekolah
No Pertanyaan Pendapat
1 Selama masa orientasi kepala sekolah
menjelaskan tentang kebijaksanaan dan aturan-aturan sekolah
SS S TS STS
2 Kepala sekolah selalu menekankan pentingnya
3 Kepala sekolah tidak pernah memberikan
arahan tentang tugas-tugas dan pekerjaan SS S TS STS
4 Kepala sekolah memberikan arahan dan meng haruskan setiap komponen sekolah untuk mempelajari prosedur-prosedur penyelesaian pekerjaan
SS S TS STS
5 Kepala sekolah menjelaskan kepada saya
peranan dan kedudukan rekan seprofesi SS S TS STS
6 Kepala sekolah tidak pernah memperkenalkan kepada guru atau karyawan tentang lingkungan fisik sekolah
SS S TS STS
7 Kepala sekolah tidak mengharuskan saya untuk memahami berbagai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik
SS S TS STS
8 Kepala sekolah selalu menekankan penerapan berbagai pendekatan strategik, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik kepada para guru
SS S TS STS
9 Kepala sekolah mengharapkan saya memilih materi pelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran
SS S TS STS
10 Saya diharapkan memahami prinsip
pengembangan kurikulum sekolah SS S TS STS
11 Dalam mmenyampaikan materi pembelajaran kepala sekolah memberi kebebasan kepada saya untuk menggunakan media pembelajaran
SS S TS STS
12 Anda diharapkan memahami strategi berkomunikasi yang efektif, baik lisan maupun tertulis atau bentuk lain
13 Kepala sekolah mengharapkan saya mampu untuk mengidentifikasi potensi peserta didik dalam materi pelajaran yang diampu
SS S TS STS
14 Kepala sekolah mengharapkan saya untuk menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karekteristik peserta didik
SS S TS STS
15 Saya diharapkan untuk menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan, suku, adat, dan gender
SS S TS STS
16 Saya diharapkan berperilaku yang
mencerminkan ketaqwaan, dan akhlak mulia dalam mendidik
SS S TS STS
17 Saya diharapkan berperilaku yang dapat diteladan oleh peserta didik dan anggota masyarakat sekitar
SS S TS STS
18 Saya menerapkan prinsip-prinsip kode etik
guru sebagai profesi yang saya tekuni SS S TS STS
19 Saya diharapkan melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keprofesionalan dalam mendidik
SS S TS STS
20 Saya diharapkan mengikuti kemajuan zaman
dengan belajar dari berbagai sumber media SS S TS STS
21 Kepala sekolah mengharapkan saya untuk mengembangkan kemampuan dengan mengikutsertakan dalam seminar dan penataran
SS S TS STS
22 Kepala sekolah menganjurkan saya mencari informasi tambahan tentang materi pembelajaran melalui media elektronik maupun media cetak
23 Kepala sekolah mengikutsertakan saya dalam berbagai program lingkungan kerja untuk mengembangkan kualitas pendidikan disekolah
SS S TS STS
24 Kepala sekolah memberikan kesempatan luas kepada para guru untuk mengikuti seminar dan pelatihan diluar daerah
SS S TS STS
BAGIAN III Etos Kerja
No Pertanyaan Pendapat
1 Saya dalam bekerja hanya untuk mencari
nafkah semata SS S TS STS
2 Besarnya penghasilan merupakan motivasi
saya dalam bekerja SS S TS STS
3 Dalam bekerja saya akan meningkatkan
keahlian dalam mendidik peserta didik SS S TS STS
4 Dalam pengembangan karier saya, ada peningkatan-peningkatan pribadi yang dilakukan guna pencapaian karier
SS S TS STS
5 Keahlian saya dalam mendidik merupakan
bentuk pelayanan pada masyarakat SS S TS STS
6 Dalam bekerja saya bertujuan ikut
melaksanakan program belajar wajib 9 tahun SS S TS STS
7 Jika saya tidak mengajar, saya merasa bersalah
72
LAMPIRAN II
73
84
LAMPIRAN III
1.UJI VALIDITAS
Pembinaan Kepala Sekolah
Case Processing Summary
30 100,0 0 ,0 30 100,0 Valid Excludeda Total Cases N %
Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics ,938 ,941 24 Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Item-Total Statistics 80,83 63,109 ,388 . ,938 81,20 60,924 ,452 . ,937 81,10 59,679 ,652 . ,935 81,20 59,890 ,589 . ,936 81,23 59,495 ,637 . ,935 81,13 59,913 ,604 . ,935 81,43 59,978 ,386 . ,940 81,23 59,978 ,573 . ,936 81,40 59,214 ,609 . ,935 81,20 59,200 ,681 . ,934 81,13 58,809 ,757 . ,933 81,27 59,237 ,670 . ,934 81,27 58,616 ,753 . ,933 81,17 59,247 ,683 . ,934 81,10 58,990 ,749 . ,933 81,03 59,413 ,739 . ,934 80,97 60,861 ,585 . ,936 81,30 59,803 ,467 . ,938 81,57 60,737 ,431 . ,938 81,30 60,010 ,568 . ,936 81,43 57,357 ,694 . ,934 81,27 58,823 ,725 . ,934 81,43 57,495 ,747 . ,933 81,43 59,978 ,527 . ,937 butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9 butir10 butir11 butir12 butir13 butir14 butir15 butir16 butir17 butir18 butir19 butir20 butir21 butir22 butir23 butir24 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
Etos Kerja Guru
Case Processing Summary
30 96,8 1 3,2 31 100,0 Valid Excludeda Total Cases N %
Listwise deletion based on all variables in the procedure. a. Reliability Statistics ,757 ,756 7 Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items Item-Total Statistics 20,93 4,685 ,479 ,591 ,726 20,67 4,506 ,499 ,325 ,722 20,53 5,154 ,391 ,425 ,743 20,83 4,489 ,610 ,705 ,697 20,73 4,685 ,494 ,559 ,722 21,00 4,897 ,424 ,428 ,737 20,50 4,948 ,420 ,389 ,738 butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted
87
LAMPIRAN IV
1.UJI NORMALITAS
Oneway (Linearitas PKS - EKG)
ANOVA etoskerja 121.740 19 6.407 2,299 ,005 50.620 1 50.620 18,2 ,000 71.120 18 3.951 1,418 ,146 225.745 81 2.787 347.485 ** (Combined) Weighted Deviation Linear Term Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig.Oneway (Linearitas PK - EKG)
ANOVA etosekerja 116.656 28 4.166 1,300 .187 2.545 1 2.545 .794 .376 114.111 27 4.226 1,318 .177 230.829 72 3.206 347.485 ** (Combined) Weighted Deviation Linear Term Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Si g.
90
LAMPIRAN V
1. UJI REGRESI SEDERHANA
2. UJI REGRESI GANDA
3. SUMBANGAN RELATIF DAN
Regression Sederhana Pembinaan Kepala Sekolah
Descriptive Statistics20.31 1.864 101
82.54 7.224 101
etos kerja guru pembinaan kepa sekolah Mean Std. Deviation N Correlations 1.000 .404 .404 1.000 . .000 .000 . 101 101 101 101
etos kerja guru pembinaan kepala sekolah
etos kerja guru pembinaan kepala sekolah
etos kerja guru pembinaan kepala sekolah Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N etos kerja guru pembinaan kepala sekolah Variables Entered/Removedb pembinaan kepala sekolaha . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method
All requested variables entered. a.
Dependent Variable: etos kerja guru b. Model Summaryb .404a .163 .155 1.714 1.874 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
Predictors: (Constant), pembinaan kepala sekolah a.
Dependent Variable: etos kerja guru b.
ANOVAb 56.728 1 56.728 19.315 .000a 290.757 99 2.937 347.485 100 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), pembinaan kepala sekolah a.
Dependent Variable: etos kerja guru b. Coefficientsa 11.701 1.966 5.953 .000 .104 .024 .404 4.395 .000 (Constant) pembinaan kepala sekolah Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.
Dependent Variable: etos kerja guru a.
Regression Sederhana Pengalaman Kerja
Descriptive Statistics20.31 1.864 101
15.62 8.483 101
etos kerja guru pengalaman kerja Mean Std. Deviation N Correlations 1.000 .278 .278 1.000 . .002 .002 . 101 101 101 101
etos kerja guru pengalaman kerja etos kerja guru pengalaman kerja etos kerja guru pengalaman kerja Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N etos kerja guru pengalaman