• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3. Pembahasan

Pada bagian ini akan disajikan interpretasi hasil pengujian statistik dengan menggunakan regresi logistik. Berdasarkan kajian teori di atas menghasilkan lima hipotesis, kelima hipotesis tersebut akan dibahas pada bagian berikut ini. 4.3.1 Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital

Variabel leverage (LEV) secara statistik menghasilkan koefisien sebesar 0,039 dengan tingkat signifikasi 0,167 yang lebih besar dari 0,05, maka nilai ini tidak berhasil mendukung hipotesis keempat (H1) yaitu leverage memengaruhi pengungkapan intellectual capital dan dapat disimpulkan bahwa leverage (LEV) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Rasio keuangan leverage tidak terlalu mempengaruhi perusahaan dalam mengungkapkan intellectual capital dalam

laporan keuangannya. Hal ini dikarenakan bagi kreditor semakin tinggi tingkat leverage yang diwakili oleh debt to equity ratio akan semakin tidak menguntungkan, karena semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian Suhardjanto dan Wardhani (2010) yang mengatakan bahwa leverage bukan merupakan prediktor terbaik terhadap pengungkapan intellectual capital. Hal tersebut dikarenakan manajemen ingin kinerjanya dinlai bai, sehingga terkadang memberikan informasi yang tidak benar atau tidak lengkap kepada stakeholder kerika rasio leverage tinggi. Sementara hasil pengujian ini tidak konsisten dengan penelitian White et al. (2007) yang mengatakan bahwa pemicu utama pengungkapan intellectual capital salah satunya adalah leverage.

4.3.2 Pengarh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital Variabel profitabilitas (ROA) secara statistik menghasilkan koefisien sebesar 0,106 dengan tingkat signifikasi 0,319 yang lebih besar dari 0,05, maka nilai ini tidak berhasil mendukung hipotesis kelima (H2) yaitu profitabilitas mempengaruhi pengungkapan intellectual capital dan dapat disimpulkan bahwa profitabilitas (ROA) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian suhardjanto dan Wardhani (2010) yang menyatakan bahwa profitabillitas yang diproksikan dengan ROA, ternyata memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan intellectual capital. Ketika profitabilitas perusahaan naik, maka tingkat pengungkapan intellectual capital akan naik juga. Karena hasil pengujian bertolak belakang dengan hipotesis, maka hipotesis kelima ditolak.

4.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital

Variabel ukuran perusahaan (TA) secara statistik menghasilkan koefisien sebesar 0,733 dengan tingkat signifikan 0,048 yang lebih kecil dari 0,05, maka nilai ini berhasil mendukung hipotesis ketiga (H3) yaitu usia perusahaan mempengaruhi intellectual capital. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Suhardjanto dan Wardhani (2010) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara ukuran perusahaan dengan intellectual capital. Aset merupakan salah satu faktor yang dapat memprediksi adanya pengungkapan intellectual capital di dalam annual report perusahaan. Semakin besar aset perusahaan semakin banyak hal yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangannya termasuk informasi sukarela yaitu intellectual capital. Hal tersebut dikarenakan perusahaan besar dimungkinkan mempunyai dasar kepemilikan yang luas sehingga diperlukan lebih banyak pengungkapan karena tuntutan dari pemegang saham (Ulum, 2009)

4.3.4 Pengaruh Usia Perusahaan Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital

Variabel usia perusahaan (UP) secara statistic menghasilkan koefisien sebesar -0,008 dengan tingkat signifikan 0,974 yang lebih besar dari 0,05, maka nilai ini tidak berhasil mendukung hipotesis kedua (H4) yaitu usia perusahaan mempengaruhi intellectual capital. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nugroho (2012) yang menyatakan bahwa hasil pengujian hipotesis 2 tidak dapat membuktikan bahwa hipotesis mendukung hubungan

Sementara hasil penelitian white et al (2007) menyatakan bahwa usia perusahaan merupakan pemicu praktek pengungkapan intellectual capital. Perusahaan yang lebih tua memiliki pengalaman lebih banyak sehingga akan lebih mengetahui kebutuhannya akan informasi tentang perusahaan maka semakin banyak informasi yang diungkap termasuk informasi mengenai intellectual capital. Karena hasil pengujian bertolak belakang dengan hipotesis, maka hipotesis kelima ditolak

4.3.5 Pengaruh Adopsi IFRS Terhadap Pengungkapan Intellectual Capital

Variabel Adopsi IFRS (IFRS) secara statistik menghasilkan koefisien sebesar 19,289 dengan tingkat signifikasi 1,000 yang lebih besar dari 0,05, maka nilai ini tidak berhasil mendukung hipotesis pertama (H5) yaitu adopsi IFRS memengaruhi intellectual capital dan dapat disimpulkan bahwa Adopsi IFRS (IFRS) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intellectual capital. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan melakukan adopsi IFRS maupun tidak maka tidak akan memengaruhi intellectual capital pada suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak seutuhnya menerapkan IFRS dalam penyajian laporan keuangannya. Sementara IAI meneteapkan bahwa Indonesia mulai mengadopsi IFRS mulai tahun 2012. Tujuan laporan keuangan menurut IFRS yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan sutu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pemngambilan keputusan ekonomi. Dari pernyataan diatas dapat diartikan bahwa IFRS menuntut setiap perusahaan untuk lebih banyak mengungkapkan informasi- informasi yang dibutuhkan. Baik itu informasi yang wajib dilaporkan maupun

informasi yang bersifat sukarela (intellectual capital). Karena dengan tingat transparansi yang tinggi dapat mengurangi adanya “information gap”. Namun tak jarang manajemen ingin kinerjanya dinilai baik, sehingga memberikan informasi yang tidak benar atau tidak lengkap kepada stakeholder.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh adopsi IFRS, usia perusahaan, ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas terhadap pengungkapan intellectual capital. Dari hasil uji regresi logistic dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya diperoleh kesimpulan sebagai berikut ini

1. Adopsi IFRS tidak mempengaruhi pengungkapan intellectual capital secara parsial dengan nilai koefisien yaitu 19.289 dan tingkat signifikansi sebesar 1,000.

2. Usia perusahaan tidak mempengaruhi pengungkapan intellectual capital secara parsial dengan nilai koefisien yaitu -0,008 dan tingkat signifikansi sebesar 0,974.

3. Ukuran perusahaan mempengaruhi pengungkapan intellectual capital secara parsial dengan nilai koefisien yaitu 0,733 dan tingkat signifikansi sebesar 0,048.

4. Leverage tidak pengungkapan intellectual capital secara parsial dengan nilai koefisien yaitu 0,039 dan tingkat signifikansi sebesar 0,167.

5. Profitabailitas tidak pengungkapan intellectual capital secara parsial dengan nilai koefisien yaitu 0,106 dan tingkat signifikansi sebesar 0,319.

Dokumen terkait