• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian dan uji hipotesis yang telah dilakukan

langkah selanjutnya dilakukan pembahasan sebagai berikut:

5.2.1. Pengaruh Perspektif Pelanggan, Perspektif Keuangan, Perspektif Proses Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Terhadap Kinerja Pegawai.

Hasil pengujian secara simultan variabel perspektif pelanggan, perspektif

keuangan, perspektif proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan

berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Rokhaniyah (2007), terdapat pengaruh yang baik perspektif

pelanggan, perspektif keuangan, proses bisnis internal, pembelajaran dan

pertumbuhan terhadap kinerja pegawai. Dalam penelitian Wedhasamara (2010)

secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan perspektif keuangan,

pelanggan, proses internal dan pembelajaran dan pertumbuhan terhadap kinerja

karyawan.Dalam penelitian Leen (2009) dengan mengadopsi balanced scorecard

pengukuran kinerja semua staf akademik menjadi lebih efektif. Hasil penelitian ini

juga sejalan dengan penelitian Ching dan Chan (2004) bahwa balanced scorecard

yang dilakukan bahwa keuangan, kepuasan pelanggan, efiesiensi operasi, inovasi

dapat meningkatkan kinerja karyawan.Hal ini sejalan dengan pernyataan Kaplan

dan Norton (2004) menyatakan rancangan balanced scorecard yang dilaksanakan

pada organisasi publik adalah dalam rangka untuk mewujudkan misi organisasi

tersebut. Penerapan balanced scorecard yang didukung oleh sistem pelaporan

yang benar akan mendukung terwujudnya pemerintahan yang baik (good

governance). Meskipun organisasi publik bukan bertujuan mencari profit,

organisasi ini dapat mengukur efektivitas dan efisiensinya dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu organisasi publik dapat menggunakan

balanced scorecard dalam pengukuran kinerjanya.

5.2.2. Pengaruh Perspektif Pelanggan Terhadap Kinerja Pegawai

Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa ada pengaruh negatif

dan signifikan antara perspektif pelanggan terhadap kinerj pegawai. Hasil

penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Ching dan Chan (2004) menyatakan

kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh signifikan dalam meningkatkan kinerja

karyawan hal tersebut berdasarkan survey bahwa responden pada umumnya

memilki keyakinan dan pengetahuan tentang pengukuran balanced scorecard. Dan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Helmi (2013), terdapat pengaruh yang

signifikan antara perspektif pelanggan terhadap kinerj pegawai. karena pegawai

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Cukai Kediri

pelanggan sektor public yang utamanya adalah masyarakat pembayar pajak. Dan

pegawai pada KPPBC Kediri juga memperoleh kompensasi atas pelayanan

membayar pajak akan semakin tinggi kompensasi yang diterima, sehingga hal ini

akan lebih memotivasi pegawai untuk meningkatkan kinerjanya.

Dari hasil uji secara parsial perspektif pelanggan mempunyai pengaruh

yang negatif namun hasil survey membuktikan bahwa pegawai terus

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat hal ini berdasarkan jawaban

responden rata-rata menjawab setuju kebijakan instansi untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat, meminimalisir keluhan dan mengembangkan

program-pragram peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Hal tersebut

sebagaimana dinyatakan dalam UU Kepegawaian Nomor 43 Tahun 1999,

pegawai negeri sipil (PNS) selaku aparat pemerintah memiliki kewajiban untuk

bertugas memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat penerima atau

pengguna layanan.

5.2.3. Pengaruh Perspektif Keuangan Terhadap Kinerja Pegawai

Perspektif keuangan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rokhaniyah (2007) dimana

hasil penelitian perspektif keuangan pada Direktorat Jendral Peraturan

Perundang-Undangan Hukum dan Ham adalah baik dengan memporoleh rentang skor 4.

Walaupun dalam penelitian Rokhaniyah indikator dalam instrumen penelitian

menggunakan konsep penyerapan anggaran, sedangakan dalam penelitian ini

indikator yang digunakan efiesiensi biaya, kontrol penggunaan asset dan

pencapaian pendapatan. Pada penelitian Helmi (2013) perspektif keuangan

mempunyai pengaruh yang signifikan. Dalam penelitian tersebut indikator dalam

instrument menggunakan pertumbuhan pajak dan pegawai memperoleh

pegawai, secara nominal jumlahnya sangat signifikan untuk dapat memenuhi

kebutuhan hidup, bahkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kompensasi

finansial yang diterima oleh pegawai negeri sipil lainnya, sehingga dengan

terpenuhinya kebutuhan hidup tersebut, para pegawai lebih termotivasi untuk

melakukan pekerjaanya dengan penuh dedikasi dan dapat meningkatkan

kinerjanya dan semakin banyak pelanggan yang membayar pajak akan semakin

tinggi kompensasi yang diterima.

Penelitian ini tidak sejalan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Azhar (2009) yang menyatakan bahwa seluruh aspek balanced scorecard dapat

menterjemahkan strategis dalam berbagai tujuan dan ukuran kinerja sektor public

kecuali pada aspek keuangan yang belum mampu menciptkan keselarasan dalam

pengukuran kinerja sektor public. Dalam instansi pemerintah sering timbul

masalah suboptimasi yang merupakan fenomena dimana unit kerja mengejar

kinerja baik namun berdampak kurang baik bagi kinerja instansi secara

keseluruhan karena peningkatkan pelayanan public selalu diikuti dengan

peningkatan biaya (Mahmudi, 2013).

5.2.4. Pengaruh Perspektif Proses Bisnis Internal Terhadap Kinerja Pegawai

Adanya pengaruh yang positif dan signifikan perspektfi proses bisnis

internal terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Wedhasmara (2010), hasil penelitian Helmi (2013) dan

penelitian Ching dan Chan (2004) proses bisnis internal berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal tersebut didukung dengan konsep

inti, mengidentifikasi teknologi utama dan mementukan ukuran kinerja dan target

kinerja dan melakukan penyedehanaan siklus pelayanan sehingga pelayanan

menjadi lebih cepat.

5.2.5. Pengaruh Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil uji hipotesis ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terhadap kinerja pegawai. Hal

tersebut didukung dengan hasil penelitian Rokhaniyah (2007), Purba (2008),

Wedhasmara (2010), Ching dan Chan (2004) kepuasan pegawai, keahlian dan

pelatihan, motivasi dan pemberdayaan, kuantitas dan produktivitas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai. Dan berdasarkan jawaban

responden walaupun belum sepenuhnya kepuasan pegawai terpenuhi namun

rata-rata pegawai bekerja sesuai dengan keahliannya serta mendapat pelatihan dalam

melakukan pekerjaan. Dengan memotivasi pegawai untuk memiliki kepedulian

merupakan bagian dari organisasi, gaji yang dapat memenuhi kebutuhan,

memberikan kesempatan yang sama dalam mengembangkan karir dan terus

memberikan pelatihan terhadap pegawai berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja pegawai. Sasaran dan tujuan yang ditetapkan pada perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan akan berpengaruh terhadap perspektif lain, oleh karenanya

instansi harus terus berinovasi dan belajar, melakukan perbaikan secara terus

menerus dan menciptkan pertumbuhan secara berkelanjutan dengan peningkatan

keahlian pegawai, peningkatan komitmen pegawai dan peningkatan motivasi

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait