• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

Di dalam pembahasan ini peneliti ingin mencoba membandingkan antara hasil dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa-siswi SMPN 62 dan siswa-siswi SMAN 54 Jakarta menurut pengamatan peneliti agar dapat kita lihat apakah hasil kedua sekolah tersebut sama atau berbeda dari setiap pertanyaan.

1. Perbandingan pertanyaan nomor satu mengenai harapan siswa-siswi terhadap koleksi untuk kebutuhan pendidikan sekolah, pekerja, sampai peneliti. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,31 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,25 yang mana kedua hasil skor tersebut berada dalam berada pada skala interval 1,76 – 2,51 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti ini karena Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur tidak memiliki jenis koleksi yang beragam, mulai dari koleksi yang dibutuhkan pendidikan, pekerja, dan peneliti. Koleksi yang dibutuhkan untuk pendidikan sekolah mungkin ada, tetapi kurang beragam hanya itu-itu saja koleksinya. Kemudian koleksi untuk pekerja juga ada sedikit hanya mungkin yang berhubungan dengan informasi teknologi, ilmu-ilmu sosial. Sedangkan koleksi untuk peneliti mungkin tidak ada, karena untuk koleksi karya rekam pihak Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi

Jakarta Timur tidak ada sehingga dari segi koleksi cukup sulit untuk peneliti.

2. Perbandingan pertanyaan nomor dua mengenai harapan siswa-siswi terhadap subyek-subyek yang tersedia. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,43 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,40 yang mana kedua hasil skor tersebut berada dalam berada pada skala interval 1,76 – 2,51 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, subyek-subyek yang tersedia di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur kurang sesuai kebutuhan para siswa-siswi karena kebanyakan subyek-subyeknya berisi tentang buku-buku umum saja dan jika di lihat subyek-subyek yang diinginkan oleh para siswa-siswi itu seperti tentang percintaan, persahabatan, semangat hidup dan lain-lain yang dikemas dalam sebuh novel. Pada zaman sekarang, anak-anak sekolah paling banyak suka membaca novel baik itu tentang persahabatan, percintaan, semangat hidup dan lain-lain.

3. Perbandingan pertanyaan nomor tiga mengenai harapan siswa-siswi terhadap buku teks (pengetahuan umum, referensi, fiksi, non fiksi) dalam memenuhi kebutuhan aktivitas pekerjaan. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,37 skor ini berada pada skala 1,76 – 2,51 yang menunjukkan tidak sesuai harapan dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,62

skor ini berada pada skala 2,52 – 3,27 yang menunjukkan sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, perbedaan yang terjadi antara harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta karena jarang berkunjungnya siswa-siswi SMAN 54 Jakarta sehingga mereka kurang mengetahui apakah buku teks yang ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur seperti apa, jadi mereka beranggapan bahwa buku teks yang ada memenuhi aktivitas pekerjaan mereka, padahal sesungguhnya buku teks yang ada di perpustakaan kurang memenuhi dalam aktivitas pekerjaan mereka dikarenakan kurang beragam jenisnya dan kurang memadainya koleksi tersebut. Itulah mengapa siswa-siswi SMPN 62 Jakarta menganggap tidak sesuai harapan karena sering berkunjung ke perpustakaan sehingga lebih mengetahui keadaannya. 4. Perbandingan pertanyaan nomor empat mengenai harapan siswa-siswi

terhadap terbitan berkala (majalah, surat kabar, jurnal, dan sebagainya) bermanfaat dalam menambah wawasan. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,78 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,90 yang mana kedua hasil skor tersebut berada dalam berada pada skala interval 2,52 – 3,27 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, terbitan-terbitan berkala yang ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur memang bermanfaat dalam menambah wawasan mereka dan sesuai dengan usia mereka. Terbitan

berkala yang ada berisi informasi-informasi yang mereka suka seperti tentang sepak bola, tentang hijab dan pengetahuan umum lainnya. Kalau untuk terbitan berkala seperti koran para siswa-siswi kurang tertarik untuk membacanya karena mungkin mereka belum tertarik dengan informasi yang disediakan, padahal sesungguhnya informasi yang ada pada surat kabar sangat beragam dan dapat lebih menambah wawasan mereka.

5. Perbandingan pertanyaan nomor lima mengenai harapan siswa-siswi terhadap koleksi karya rekam (rekam suara, film, video, dan sebagainya). Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 1,31 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswa-siswi SMAN 54 adalah 1,68 yang mana kedua hasil skor tersebut berada dalam berada pada skala interval 1,00 – 1,75 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sangat tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur tidak menyediakan dan menyimpan koleksi karya rekam sama sekali, seharusnya perpustakaan umum daerah menyimpan koleksi karya rekam tentang sejarah dan karya-karya lain yang berhubungan dengan daerah tempat dimana perpustakaan itu berada. Perpustakaan tidak memiliki koleksi karya rekam faktor utamanya adalah masalah biaya dan gedung yang tidak memadai, serta mungkin memang tidak adanya kebijakan yang mewajibkan perpustakaan tersebut menyimpan karya rekam.

6. Perbandingan pertanyaan nomor enam mengenai harapan siswa-siswi terhadap jumlah koleksi buku pelajaran dalam membantu tugas pendidikan. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,56 skor ini berada pada skala 2,52 – 3,27 yang menunjukkan sesuai harapan dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,43 skor ini berada pada skala 1,76 – 2,51 yang menunjukkan tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, yang membuat harapan siswa-siswi ini berbeda karena faktor tingkat kepuasan mereka dalam menggunakan koleksi buku pelajaran yang ada. Mungkin bagi siswa-siswi SMPN 62 Jakarta koleksi buku pelajaran yang ada sudah cukup untuk membantu tugas pendidikan mereka walaupun jumlah koleksinya kurang banyak karena tingkat kesulitan tugas pendidikan mereka lebih mudah. Sedangkan bagi siswa-siswi SMAN 54 Jakarta koleksi buku pelajaran yang ada di perpustakaan kurang memenuhi kebutuhan tugas pendidikan mereka karena tingkat kesulitan tugas pendidikan mereka yang lebih sulit, serta membutuhkan koleksi buku pelajaran yang beragam.

7. Perbandingan pertanyaan nomor tujuh mengenai harapan siswa-siswi terhadap koleksi buku fiksi dan non fiksi dalam mendukung gemar membaca. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,81 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,65 yang mana kedua hasil skor tersebut berada dalam berada pada skala interval 2,52 – 3,27 yang menunjukkan

bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, koleksi buku fiksi dan non fiksi yang ada di perpustakaan bagus untuk menumbuhkan hobi gemar membaca mereka karena koleksi buku fiksi sesuai dengan kesukaan mereka seperti novel percintaan, persahabatan dan lain-lain, dan untuk buku non fiksi juga sesuai dengan mereka menyukai buku tentang para tokoh terkanal atau sejarah, walaupun koleksi yang ada sebenernya kurang banyak dan beragam.

8. Perbandingan pertanyaan nomor delapan mengenai harapan siswa-siswi terhadap jumlah koleksi terbitan berkala (majalah, surat kabar, jurnal, dan sebagainya) memadai. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,28 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,37 yang mana kedua hasil skor tersebut berada dalam berada pada skala interval 1,76 – 2,51 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, jumlah koleksi terbitan berkala yang ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur memang kurang memadai, padahal untuk terbitan berkala yang tersedia sudah membuat para siswa-siswi senang membacanya dalam menambah wawasan mereka, hanya saja kurang banyak dan beragam yang disediakan oleh pihak perpustakaan. 9. Perbandingan pertanyaan nomor sembilan mengenai harapan siswa-siswi

bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,28 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,31 yang mana kedua hasil skor tersebut berada dalam berada pada skala interval 1,76 – 2,51 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, pihak perpustakaan sebenarnya sudah menyediakan 5 eksemplar untuk setiap jenis koleksi, namun kebanyakan dari koleksi eksemplarnya ada yang hilang sehingga membuat eksemplar buku menjadi sedikit sehingga membuat para siswa-siswi kesulitan untuk meminjam buku dengan judul yang sama.

10.Perbandingan pertanyaan nomor sepuluh mengenai harapan siswa-siswi terhadap OPAC (Online Public Access Catalogue) sebagai sarana penelusuran koleksi. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 1,62 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 1,62 yang mana kedua hasil skor tersebut berada pada skala interval 1,00 – 1,75 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sangat tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur memang belom menyediakan sarana mesin pencari atau OPAC (Online Public Access Catalogue) sebagai alat penelusuran koleksi. Mungkin seharusnya di zaman yang sudah maju ini, perpustakaan umum seperti Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur sudah

menggunakan OPAC (Online Public Access Catalogue) agar lebih memudahkan pemustaka dalam mencari bahan pustaka yang diinginkannya dari pada harus mencari langsung ke rak buku.

11.Perbandingan pertanyaan nomor sebelas mengenai harapan siswa-siswi terhadap RFID (Radio Frecuency Identification) untuk pelayanan sirkulasi. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 1,46 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswa-siswi SMAN 54 adalah 1,68 yang mana kedua hasil skor tersebut berada pada skala interval 1,00 – 1,75 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sangat tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, ini sama halnya dengan OPAC (Online Public Access Catalogue) yang mana pihak perpustakaan belum menyediakan sarana RFID (Radio Frecuency Identification) karena salah satu faktornya adalah dana. Mungkin pihak perpustakaan belum mempunyai dana yang cukup dari pemerintah untuk menyediakan sarana teknologi seperti RFID (Radio Frecuency Identification) dan OPAC (Online Public Access Catalogue). Padahal dengan adanya sarana ini, pelayanan terutama sirkulasi akan lebih cepat dan efektif, serta untuk memberikan rasa aman apabila ada pemustaka yang kedapatan mengambil buku secara diam-diam karena buku sudah diberikan sensor jika melewati pintu sensor.

12.Perbandingan pertanyaan nomor dua belas mengenai harapan siswa-siswi terhadap Book Drop pengembalian koleksi mandiri. Dari hasil penelitian

kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 1,50 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 1,43 yang mana kedua hasil skor tersebut berada pada skala interval 1,00 – 1,75 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sangat tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, pihak perpustakaan tidak memiliki sarana Book Drop untuk pengembalian koleksi secara mandiri. Untuk sarana ini, tidak hanya Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur saja yang belum

menyediakan, tetapi kebanyakan perpustakaan memang belum

menyediakan sarana ini dan peneliti pun memang belum pernah lihat atau menggunakan sarana Book Drop ini. Namun, menurut peneliti ini bagus untuk pihak perpustakaan agar pengunjung dapat mengembalikan koleksi bahan pustaka tanpa harus pada jam pelayanan perpustakaan bagi mereka yang tidak memiliki cukup banyak waktu dan menjadikan pemustaka menjadi mandiri.

13.Perbandingan pertanyaan nomor tiga belas mengenai harapan siswa-siswi terhadap ketersediaan komputer yang terhubung internet. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 1,40 skor ini berada pada skala 1,00 – 1,75 yang menunjukkan sangat tidak sesuai harapan dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,28 skor ini berada pada skala 1,76 – 2,51 yang menunjukkan tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, perbedaan harapan ini ada kesamaan, sama-sama tidak sesuai harapan.

Namun, untuk siswa-siswi SMPN 62 Jakarta lebih sangat tidak sesuai harapan dari pada siswa-siswi SMAN 54 Jakarta yang tidak sesuai harapan. Mungkin ini disebabkan karena memang di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur tidak adanya komputer-komputer yang tersedia dan terhubung ke internet untuk para pemustaka yang tidak memiliki atau membawa laptop untuk mencari informasi melalui internet. Sarana-sarana seperti ini harusnya sudah disediakan oleh pihak perpustakaan agar pemustaka dan masyarakat dapat lebih maju dalam hal teknologi. Kemudian terjadinya perbedaan ini karena harapan siswa-siswi SMPN 62 Jakarta lebih merasakan tidak adanya sarana ini karena mereka yang lebih sering berkunjung dibandingkan siswa-siswi SMAN 54 Jakarta, serta belum memilikinya laptop.

14.Perbandingan pertanyaan nomor empat belas mengenai harapan siswa-siswi terhadap ketersediaan mesin fotocopy. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 1,46 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 1,65 yang mana kedua hasil skor tersebut berada pada skala interval 1,00 – 1,75 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sangat tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, sarana seperti mesin fotocopy belum disediakan oleh pihak perpustakaan, dan sama dengan sarana teknologi lain, salah satu faktornya mungkinadalah masalah dana yang menjadi kendala. Sarana ini cukup penting bagi pemustaka yang belum menjadi anggota perpustakaan, karena

apabila mereka menemukan informasi yang mereka butuhkan kemudian tidak bisa di pinjam bukunya, mereka dapat mem-fotocopy salah satu halaman yang berisi informasi yang mereka butuhkan, sehingga mereka merasa puas akan sarana yang ada. Siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta mungkin pernah merasakan hal dimana mereka tidak dapat meminjam koleksi buku yang mereka inginkan dan tidak bisa pula mem-fotocopy koleksi tersebut sehingga mereka merasa tidak puas dan merasa perpustakaan tidak sesuai harapan mereka.

15.Perbandingan pertanyaan nomor lima belas mengenai harapan siswa-siswi terhadap alat pemadam api (hydrant) untuk keamanan. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,56 skor ini berada pada skala 2,52 – 3,27 yang menunjukkan sesuai harapan dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,00 skor ini berada pada skala 1,76 – 2,51 yang menunjukkan tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, Dari hasil pengamatan peneliti, di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur memiliki alat pemadam api (hydrant) sebanyak 1 sampai 2 alat. Mungkin itu tidak cukup apabila terjadi hal yang tidak diinginkan karena akses jalan yang sulit dijangkau apabila terjadi kebakaran, mobil petugas pemadam kebakaran tidak dapat masuk karena jalannya yang kecil. Untuk siswa-siswi SMPN 62 Jakarta mungkin 1 sampai 2 alat cukup untuk keamanan dan sesuai harapan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan karena mereka masih belum memikirkan hal sampai sejauh itu. Akan tetapi,

mungkin berbeda dengan siswa-siswi SMAN 54 Jakarta yang sudah lebih matang dalam berfikir apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mereka sadar itu tidak cukup apabila ada kecelakaan, jadi bagi mereka itu tidaklah cukup dan tidak sesuai harapan.

16.Perbandingan pertanyaan nomor enam belas mengenai harapan siswa-siswi terhadap alat deteksi asap dan api. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 1,59 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 1,50 yang mana kedua hasil skor tersebut berada pada skala interval 1,00 – 1,75 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sangat tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta mereka jelas ingin adanya jaminan keamanan bagi diri mereka masing-masing. Dengan adanya sarana alat deteksi asap dan api mereka tentu merasa lebih aman karena sarana ini sangat sensitif apabila terjena api atau asap dari api, sehingga dengan cepat dapat diatasi secara otomatis. Sayangnya, pihak perpustakaan belum memiliki sarana tersebut, maka dari itu mereka sangat mengharapkan sarana-sarana yang membuat mereka merasa aman apabila ada di perpustakaan.

17.Perbandingan pertanyaan nomor tujuh belas mengenai harapan siswa-siswi terhadap kotak saran untuk mengusulkan koleksi. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 2,00 skor ini berada pada skala 1,76 – 2,51 yang menunjukkan tidak sesuai

harapan dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 1,75 skor ini berada pada skala 1,00 – 1,75 yang menunjukkan sangat tidak sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, ini adalah salah satu sarana yang diinginkan para siswa-siswi karena melalui sarana ini, siswa-siswi dapat menyampaikan keinginan dan sarannya untuk koleksi yang mereka butuhkan dan apa saja yang mereka inginkan secara keseluruhan. Kebanyakan dari para siswa-siswi malu untuk mengungkapkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan kepada pustakawan, ini disebabkan karena pustakawannya yang kurang ramah, cuek, tidak memperhatikan pengunjung, dan bisa saja karena memang pengunjung atau siswa-siswi yang malu untuk bertanya. Namun, sayangnya sarana ini belum ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur, padahal dengan adanya sarana ini perpustakaan dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan siswa-siswi dan para pengunjung lain.

18.Perbandingan pertanyaan nomor delapan belas mengenai harapan siswa-siswi terhadap lahan parkiran untuk kendaraan. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 3,50 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 3,56 yang mana kedua hasil skor tersebut berada pada skala interval 3,28 – 4,00 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sangat sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, lahan parkir untuk kendaraan pengunjung memang cukup luas berada tepat pada di depan gedung perpustakaan, mereka jadi tidak perlu repot-repot mencari

tempat untuk kendaraan mereka. Kemudian lahan parkirnya pun sering dijadikan tempat latihan anak-anak sekolah untuk senam dan berjoget sehingga lahan parkirannya pun bermanfaat untuk kegiatan lain.

19.Perbandingan pertanyaan nomor sembilan belas mengenai harapan siswa-siswi terhadap tempat penitipan barang atau loker. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 3,25 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,75 yang mana kedua hasil skor tersebut berada pada skala interval 2,52 – 3,27 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, penetipan barang atau loker memang disediakan oleh pihak perpustakaan sehingga membuat harapan siswa-siswi sama-sama sesuai harapan. Namun, menurut peneliti kondisinya perlu diperhatikan karena penitipan barang atau loker tidak adanya kunci untuk setiap penitipan barang atau loker sehingga pengunjung ragu akan keamanan barangnya tersebut.

20.Perbandingan pertanyaan nomor dua puluh mengenai harapan siswa-siswi terhadap kamar mandi terpisah untuk pengunjung. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 3,03 dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 2,90 yang mana kedua hasil skor tersebut berada pada skala interval 2,52 – 3,27 yang menunjukkan bahwa harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta sama-sama sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Timur

memiliki kamar mandi yang memang terpisah untuk pengunjung laki-laki dan perempuan. Hanya saja kamar mandi yang dimiliki oleh pihak perpustakaan kurang bersih, namun kamar mandinya layak untuk dipakai. 21.Perbandingan pertanyaan nomor dua puluh satu mengenai harapan

siswa-siswi terhadap musholah untuk pengunjung. Dari hasil penelitian kita bisa lihat bahwa hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMPN 62 adalah 3,12 skor ini berada pada skala 2,52 – 3,27 yang menunjukkan sesuai harapan dan hasil skor untuk harapan siswa-siswi SMAN 54 adalah 3,28 skor ini berada pada skala 3,28 – 4,00 yang menunjukkan sangat sesuai harapan. Dari hasil pengamatan peneliti, yang membedakan harapan siswa-siswi SMPN 62 dan SMAN 54 Jakarta adalah ketidaktahuan siswa-siswi SMAN 54 Jakarta terhadap musholah yang ada karena memang benar Kantor

Dokumen terkait