• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2. Pembahasan

5.2.1 Distribusi jumlah kasus bayi baru lahir dari ibu dengan HIV dan AIDS yang bersalin di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2012-2014.

Hasil penelitian terhadap jumlah kasus bayi berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa jumlah kasus bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS yang bersalin RSUP H. Adam Malik paling banyak dijumpai pada tahun 2013 dengan persentase sebesar 38,3% (18 orang), paling sedikit dijumpai pada tahun 2014 dengan persentase 27,7% (13 orang) dan selebihnya pada tahun 2012 dengan persentase sebesar 34,0% (16 orang). Data menunjukkan adanya kenaikan lalu penurunan dari tahun ke tahun tetapi tidak signifikan, sementara data kemenkes sendiri menyatakan adanya peningkatan jumlah kasus dari tahun 2008-2012.

Peningkatan jumlah sampel mungkin terjadi karena keberhasilan kemenkes melalui PPIA mengajak ibu-ibu hamil untuk melakukan tes HIV.23

5.2.2. Distribusi bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS berdasarkan kelompok berat badan lahir.

Hasil penelitian terhadap kelompok berat badan berdasarkan tabel 5.2.

diketahui bahwa bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS terbanyak berada pada kelompok berat badan normal (2500 g - 4000 g) yaitu sebesar 76,6% (36 orang). Belum banyak penelitian yang menggambarkan distribusi berat badan bayi baru lahir dari ibu yang positif HIV & AIDS. Tetapi ada penelitian yang menyatakan bahwa berat badan lahir kurang memang lebih sering terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi virus HIV dibanding bayi yang lahir dari ibu yang tidak terinfeksi virus HIV. Tetapi penelitian ini juga menyatakan bahwa bayi yang lahir dari ibu dengan HIV & AIDS dan hasil tes PCR nya negatif atau HIV negatif, lahir dan tumbuh sama baiknya dibanding bayi yang lahir dari ibu sehat yang tidak terinfeksi virus HIV.24

5.2.3. Distribusi bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS berdasarkan jenis persalinan.

Hasil penelitian terhadap jenis persalinan berdasarkan tabel 5.3. didapati bahwa bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS paling banyak dilahirkan secara sectio caesarea dengan persentase sebesar 95,7% (45 orang). Pemilihan persalinan yang aman dipilih oleh ibu setelah mendapat konseling lengkap tentang pilihan persalinan, resiko penularan, dan berdasarkan penilaian dari tenaga kesehatan.25 Banyaknya jumlah ibu yang memilih jenis persalinan secara sectio caesarea juga menjadi penanda suksesnya program konseling yang dilakukan. Persalinan secara sectio caesarea memang lebih dianjurkan karena persalinan pervaginam memiliki resiko transmisi virus dari ibu ke anak secara vertikal dengan sebesar 10–20% dari total risiko transmisi HIV ibu ke anak sebesar 45%.26 Risiko transmisi virus HIV dari ibu ke anak dapat dicegah hingga mencapai 80-89% jika jenis persalinan yang dipilih adalah sectio caesarea.27

5.2.4. Distribusi bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS berdasarkan riwayat pemberian terapi ARV pada ibu.

Dari hasil penelitian berdasarkan tabel 5.4. didapati bahwa sampel terbanyak adalah sampel ibu yang menerima ARV yaitu sebanyak 100,0% (47 orang).

Hasil yang didapat sesuai dengan program WHO untuk mencegah risiko transmisi vertikal dari ibu dengan HIV & AIDS ke anaknya yaitu menyediakan terapi ARV yang cepat kepada ibu hamil untuk mengurangi angka transmisi virus HIV.28 Penegakkan status HIV pada ibu secepat mungkin merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah transmisi virus dari ibu dengan HIV &

AIDS kepada bayinya, karena ibu dapat sesegera mungkin mendapat terapi ARV. Terapi ARV sendiri merupakan terapi yang diberikan kepada ibu hamil yang terinfeksi HIV yang sudah sepantasnya menerima terapi tersebut untuk kepentingan kesehatan dirinya dan juga untuk bayi yang dikandungnya.29

5.2.5. Distribusi bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS berdasarkan pemberian terapi ARV profilaksis pada bayi.

Dari hasil penelitian berdasarkan tabel 5.5 didapati bahwa sampel terbanyak adalah bayi yang menerima ARV profilaksis yaitu dengan persentase sebesar 100,0% (47 orang). Salah satu penelitian juga menyatakan bahwa terapi ARV yang cepat pada bayi dapat mengurangi mortalitas mencapai 76% dan juga dapat menurunkan resiko penularan sampai 75%.30 Tanpa terapi ARV resiko transmisi virus dari ibu ke anak dapat mencapai 15-45%. Sementara itu, pemberian terapi dan pelaksanaan PPIA yang tepat dapat menurunkan resiko tarnsmisi virus HIV dari ibu ke anak mencapai 5%.31

Dari hasil penelitian berdasarkan tabel 5.6 didapati pada bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS paling banyak dilakukan pemeriksaan PCR, yaitu dengan persentase sebesar 91,5% (43 orang), selebihnya yaitu sebanyak 8,5% (4 orang) dilakukan pemeriksaan PCR namun tidak terdeteksi HIV. Pemeriksaan 5.2.6. Distribusi Bayi Baru Lahir Dari Ibu yang Positif HIV & AIDS Berdasarkan Status PCR Bayi.

virologis, seperti HIV DNA (PCR) harus dilakukan minimal 2 kali dan dapat dimulai saat bayi berusia dibawah 18 bulan tetapi dari data yang didapat ternyata masih banyak bayi yang belum menjalani tes PCR hal ini paling mungkin disebabkan karena mahalnya biaya tes sehingga orang tua bayi lebih memilih untuk tidak melakukan tes PCR. Untuk pemeriksaan diagnosis dini HIV pada bayi, Kementerian Kesehatan sedang mengembangkan laboratorium rujukan nasional yang saat ini bertempat di Rumah Sakit Dharmais dan ke depannya beberapa laboratorium rujukan regional.32 Sementara itu, menurut WHO tes ELISA akan menunjukkan hasil positif walau bayi tidak terinfeksi HIV, hal ini disebabkan oleh antibodi ibu yang masih menetap dalam tubuh bayi sampai usianya 18 bulan sehingga uji PCR adalah uji yang paling baik untuk menentukan status HIV bayi dibawah 18 bulan.33

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan penelitian ini adalah:

1. Jumlah kasus bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS yang bersalin di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2012 – 2014 adalah sebanyak 47 orang. Dalam hal ini, terjadi peningkatan dan penurunan yang tidak signifikan dari tahun ke tahun.

2. Berdasarkan kelompok berat badan, jumlah bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS paling banyak dijumpai pada kelompok berat badan lahir normal (2500-4000 g).

3. Berdasarkan jenis persalinan ibu, jumlah bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS paling banyak dilakukan secara sectio caesarea.

4. Berdasarkan riwayat pemberian terapi ARV pada ibu, jumlah bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS paling banyak dilahirkan oleh ibu yang menerima terapi ARV

5. Berdasarkan pemberian terapi ARV profilaksis pada bayi, jumlah bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS paling banyak sudah menrima terapi ARV profilaksis.

6. Berdasarkan status PCR bayi, didapati sampel bayi baru lahir dari ibu yang positif HIV & AIDS yang belum melakukan PCR merupakan sampel paling banyak.

6.2. Saran

Dari seluruh proses dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu:

1. Disarankan kepada pihak RSUP H.Adam Malik agar segera melakukan tes PCR terhadap bayi baru lahir dari ibu dengan HIV & AIDS agar bayi yang terinfeksi HIV dapat ditatalaksana dengan cepat

2. Disarankan kepada masyarakat untuk lebih mengerti dan mengetahui bahwa transmisi virus HIV dari ibu ke anak dapat dicegah dengan menghindari berbagai cara penularannya dan juga pemberian terapi ARV pada ibu dan pemberian ARV profilaksis sedini mungkin pada bayi.

3. Bagi penelitian selanjutnya disarankan agar lebih memperluas cakupan penelitiannya, khususnya dalam jumlah sampel dan lokasi penelitian sehingga dapat lebih bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan kesehatan.

4. Disarankan kepada pihak RSUP H. Adam Malik Medan, khususnya yang bertanggung jawab dalam kelengkapan data rekam medis, seperti dokter dan paramedis untuk melengkapi data rekam medis sehingga dapat digunakan untuk kepentingan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

1 Situasi dan Analisis HIV. (2014). InfoDATIN, pp.1-3.

2 Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI 2014 Pusat data dan Informasi Kemenkes RI. (2014). InfoDATIN HIV AIDS.

3 Fact sheet 2014 statistic. (2014). UNAIDS. [online] Available at:

http://www.unAIDS.org/sites/default/files/media_asset/20140714_FS_MDG6_R eport_en.pdf .

4 Global HIV and AIDS statistics. (2014). AVERT, pp.1-2.

5 HIV and AIDS in Asia & the Pacific regional overview - See more at:

http://www.avert.org/professionals/HIV-around-world/asia-pacific/overview#sthash.acJ4Xt7j.dpuf

6 Prevention of mother-to-child transmission (PMTCT) of HIV – See more at:

http://www.avert.org/professionals/HIV-programming/prevention/prevention-mother-child

7 Rencana Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke anak (PPIA). (2013).

8 HIV and AIDS in Asia & the Pacific regional overview - See more at:

http://www.avert.org/professionals/HIV-around-world/asia-pacific/overview#sthash.acJ4Xt7j.dpuf

9 Pusat data informasi kemenkes 2014 Infodatin HIV AIDS

10 Fact sheet 2014 statistic. (2014). UNAIDS. WHO [online] Available at:

http://www.unAIDS.org/sites/default/files/media_asset/20140714_FS_MDG6_R eport_en.pdf

11 Padian, PhD, N., McCoy, PhD, S. and Karim, PhD, S. (2013). HIV prevention

transformed. NCBI. [online] Available at

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3606928/

12 WHO

13 Rencana Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke anak (PPIA). (2013).

14 IDAI, 2012 ; KEMENKES RI 2012 PPIA, Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Anak, Kementrian Kesehatan RI. Hal.1-4

15 Delicio et al, 2011

16Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 451/MENKES/SK/XII/2012. (2016). Menteri Kesehetan. [online] Available at:

http://pppl.depkes.go.id/_asset/_regulasi/51_SK%20RS%20Rujukan%202012.p df

17 Universitas Sumatera Utara. Sejarah Ringkas RSUP H. Adam Malik Medan, pp.8.

18 Ardiyanti, SKM., M.Kes., Y., Lusiana, SKM., M.Kes., N. and Megasari, SKM., M.Kes., K. (2014). Bahan Ajar AIDS Pada Asuhan Kebidanan. 1st ed.

Yogyakarta: deeppublish, pp.1-22.

19 Behrman Kliegman ARVin. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. 15th ed Jakarta:

EGC, pp 652-653.

20 Lembaran Informasi tentang HIV dan AIDS untuk Orang yang Hidup dengan HIV By Yayasan Spiritia

21 Dian Kurniawati, S.Kep.Ns., N. (2011). Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi. 1st ed. Jakarta: Salemba Medika, pp.56-63, 161-170.

22 Behrman Kliegman. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. 15th ed Jakarta: EGC

23 Rencana Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke anak, PPIA, 2013

24 Carole Leach Lemens. Families and Children, 2009

25 IDAI, KEMENKES RI 2012 PPIA, Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Anak, Kementrian Kesehatan RI. edisi 2 ; 2012

26 IDAI, 2012 ; KEMENKES RI 2012 PPIA, Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu dan Anak, Kementrian Kesehatan RI. Hal.1-4

27 Delicio et al, 2011

28 Prevention of mother-to-child transmission (PMTCT) of HIV – See more at:

http://www.avert.org/professionals/HIV-programming/prevention/prevention-mother-child

29 WHO antiretroviral drugs for treating pregnant women and preventing HIV infection in infants.p. 2-10

30 Avy violari, F.C.Paed, et al. Early Antiretroviral Therapy and Mortality among HIV-Infected Infants. Massachusetts: NEJM; 2016

31 PMTC of HIV WHO targets; 2015

32 Rencana Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke anak. PPIA. ; 2013.

33 WHO, Whats new in Infant diagnosis, ; 2015

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NamaLengkap : Jay Mithila JenisKelamin : Perempuan

Tempat/TanggalLahir : Medan, 15 Juli 1995 WargaNegara : Indonesia

Status : BelumMenikah

Agama : Hindu

Alamat : Jln. Kangkung No.28B Medan NomorHandphone : 08536108584

Email : [email protected] RiwayatPendidikan :

1. TK Methodist-3 Medan (2000-2001)

2. SD Swasta Methodist-3 Medan (2001-2007) 3. SMP Swasta Methodist-3 Medan (2007-2010) 4. SMA Swasta Sutomo-1 Medan (2010-2013)

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2013-Sekarang)

RiwayatPelatihan :

1. Peserta PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru) FK USU 2013 2. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2013

3. Peserta Seminar dan Workshop Basic Life Support TBM FK USU 2014 RiwayatOrganisasi :

1. Anggota SCORA FK USU (2013-sekarang)

RiwayatKepanitiaan :

1. Panitia Simposium dan Workshop Breast Cancer – Diagnosis and Therapy SCORA PEMA FK USU 2014

2. Panitia Peringatan Hari Tembakau Sedunia SCORA PEMA FK USU 2015 3. Panitia Pengabdian Masyarakat SCORA PEMA FK USU 2015

4. Panitia Pengabdian Masyarakat SCORA PEMA FK USU 2016 5. Panitia PORSENI FK USU 2015

Dokumen terkait