• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan pendekatan whole language yang memiliki kelebihan tersendiri yakni siswa lebih aktif dan bertanggung jawab atas tugas yang diperolehnya. Selain itu, siswa lebih antusias untuk dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan ketika saling berkomunikasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan pendekatan whole language terhadap kemampuan menentukan pesan moral cerita dongeng siswa kelas V SDN 27 Pundingin Kabupaten Bantaeng setelah menggunakan pendekatan whole language berpengaruh.

Pemberian tes sebelum perlakuan (pretest) diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil analisis tanpa menggunakan pendekatan whole language, kemudian

siswa diberikan kesempatan menggunakan pendekatan whole language yang di berikan langsung guru untuk siswa. Kemudian guru kembali memberikan tes setelah perlakuan (posttest) untuk mengetahui hasil analisis dengan menggunakan pendekatan whole language. Pemberian perlakuan (treatment) dengan menggunakan pendekatan whole language untuk memberikan kesempatan kepada siswa menuangkan ide, menarik perhatian siswa, termotivasi dalam proses pembelajaran serta dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada analisis data, secara deskriptif hasil kemampuan menentukan pesan moral cerita dongeng siswa keas V SDN 27 Pundingin Kabupaten Bantaeng menggunakan pendekatan whole language.

Pada Pretest (sebelum perlakuan) nilai maximum yaitu 90 dan nilai minimum yaitu 50.

Sedangkan pada Posttest dapat dilihat dari maximum yaitu 95 dan nilai minimum yaitu 65. Diperoleh nilai mean (Rata-rata) menentukan pesal moral cerita dongeng sebelum menggunakan pendekatan whole language (pretest) adalah 70,62. Sedangkan hasil analisis data, nilai mean (rata-rata) menentukan pesan moral cerita dongeng setelah menggunakan pendekatan whole language (Posttest) adalah 82,18. Berdasarkan dari data tersebut bahwa hasil posttest lebih tinggi dari nilai pretest.

Hasil data yang diuraikan dapat dianalisa bahwa pendekatan whole language mempunyai pengaruh yang positif terhadap kemampuan menentukan pesan moral cerita dongeng. Berdasarkan hasil analisis statistic inferensial dengan menggunakan rumus uji t, diketahui bahwa t Hitung = 8,47 dengan frekuensi (dk) sebesar 16 – 1 = 15, pada taraf signitifikan 0,05%. Diperoleh tTabel = 8,47 oleh karena itu t Hitung > tTabel pada

taraf signitifikan 0,05%, maka hipotesis nol (Hₒ) ditolak dan hipotesis alternative (H¹) diterima yang berarti bahwa penggunaan pendekatan whole language mempengaruhi kemampuan menentukan pesan moral cerita dongeng pada mata pelajaran bahasa indonesia.

Hasil analisis data yang menunjukkan adanya pengaruh penggunaan pendekatan whole language terhadap kemampuan menentukan pesan moral pada mata pelajaran bahasa Indonesia, sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan terdapat perubahan pada siswa dimana pada awal kegiatan pembelajaran ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan lain atau cuek selama pembelajaran berangsung. Hal ini dapat dilihat pada pertemuan awal siswa yang melakukan kegiatan lain sebanyak 5 orang, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 2 siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat guru menjelaskan materi. Pada awal pertemuan, hanya sedikit siswa yang aktif pada saat pembelajaran berlangsung. Akan tetapi sejalan dengan digunakannya pendekatan whole language siswa mulai aktif pada setiap pertemuan.

Hasil observasi menunjukkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab pada saat diajukan pertanyaan dan siswa yang mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan temannya. Siswa juga mulai aktif dan percaya diri untuk menanggapi jawaban dari siswa lain sehingga siswa yang lain ikut termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran yang menyenangkan membuat siswa tidak lagi keluar masuk pada saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan pendekatan whole language berpengaruh terhadap kemampuan menentukan pesan moral cerita dongeng pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 27 Pundingin Kabupaten Bantaeng.

52 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian model pendekatan whole language siswa kelas V SDN 27 Pundingin Kabupaten Bantaeng yang mengkaji tentang kemampuan menentukan pesan moral cerita dongeng, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 27 Pundingin sebelum penerapan pendekatan whole language dikategorikan rendah. Hal ini ditunjukkan dari perolehan persentase hasil belajar siswa yaitu sangat rendah 6,25%, rendah 12,5%, sedang 50%, tinggi 25% dan sangat tinggi berada pada persentase 6,25%. Secara deskriptif dikategorikan belum tuntas dengan nilai rata-rata pretest : 70,62.

2. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 27 Pundingin Kabupaten Bantaeng setelah penggunaan pendekatan whole language dikategorikan tinggi. Hal ini ditunjukkan dari perolehan persentase hasil belajar siswa yaitu dikategorikan sangat tinggi yaitu 31,25%, tinggi 37,5%, sedang 31,25%, rendah 0,00% dan sangat rendah berada pada 0,00%. Secara deskriptif dikategorikan tuntas dengan nilai rata-rata Posttest : 82,18

53

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan whole language efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 27 Pundingin Kabupaten Bantaeng.

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti adalah:

1. Bagi guru

a. Dengan hasil penelitian ini disarankan pada guru dan pihak sekolah agar dapat menggunakan pendekatan whole language dalam pembelajaran dan menambah wawasan dan kreatifitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran.

b. Sebaiknya pendekatan whole language ini juga bisa diterapkan pada kelas lain bukan hanya dikelas V serta dapat memudahkan pengajaran guru untuk semua mata pelajaran.

2. Bagi peserta didik

a. Penggunaan pendekatan whole language memudahkan belajar bagi murid dan juga bisa dijadikan sebagai sumber belajar baik dalam proses pembelajaran maupun luar proses pembelajaran.

b. Penggunaan pendekatan whole language memudahkan belajar bagi murid serta memotivasi dan menarik perhatian murid dalam belajar baik diruang lingkup sekolah maupun diluar lingkup sekolah.

54

3. Bagi peneliti

Kepada peneliti akan dapat mengembangkan dan membuat kreatifitas baru dengan menerapkan pendekatan whole language ini mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses. Dan kepada peneliti agar mampu menerapkan pendekatan whole language pada mata pelajaran lain.

55

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah Siti, dkk, (2020), Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Pendekatan Whole language Di Sekolah Dasar, Jurnal Basicedu

Alfulaila Noor (2014). Pengaruh Pendekatan Whole language Terhadap Hasil Belajar Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD.

Universitas Tadulako

Bukhari. (2010). Keterampilan Berbahasa (Membaca dan Menulis). Banda Aceh:

Yayasan PeNa Banda Aceh.

Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Elya Arifatun N. (2019). Pengaruh Pendekatan Whole language Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Peserta Didik Kelas IV MAN 4 Tulungagung, Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

Farida Rahim.2006. Pengajaran membaca di sekolah dasar.(Jakarta: PT. Bumi Aksara)

Fauziah, Riska. Penerapan Whole language Untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Vol. 1 No. 1, Desember 2016

Hidayah, Nurul. “Pendekatan Pembelajaran Bahasa Whole language.” Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar.Volume 1 Nomor 2 Desember 2014 p-ISSN 2355-1925

Lapis PGMI, 2009,Pengertian membaca, tujuan membaca, fungsi membaca, dan teori tentang membaca, (Surabaya)

Maulidia Rizki Citra, dkk, (2015) Pengaruh PendekatanWhole language Terhadap Kemampuan Membaca Permulaan Usia 5-6 Tahun Mawar Khatulistiwa.

Program Study Pendidikan Guru PAUD FKIP Untan Pontianak

56

Meilani Iskandar Nevi, (2016) Penerapan Pendekatan Whole language Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas IV Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&d. Bandung:

Alfabeta, CV Jl. Gegerkalong Hilir

Supriatna Asep Cepi, (2015). Pengaruh Pendekatan Whole language Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia

Teuku Alamsyah. 2007. Pendekatan Whole language dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Calon Guru Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah. Volume 1 Nomor 1.

Umar. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua. Jakarta :PT. Raja Grafindo Persada.

Widianto, Rovey. Penerapan Pendekatan Whole language Dalam Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN 2 Kalibeji Tahun Ajaran 2012/2013, PGSD FKIP UNS.

Woolley, Gary. (2011) . Reading Comprehension: Assisting Children with Learning Difficulties. London: Springer Science+Business Media B.V.

Lampiran-lampiran

Lampiran 1

A. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) B. Daftar Hadir Siswa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN Batu Bessi Kelas / Semester : VI /1 ( Satu)

Tema : Tokoh dan Penemuan (Tema 3)

Sub Tema : Penemu yang Mengubah Dunia (Sub Tema 1) Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia

Pembelajaran ke 1

Alokasi waktu : 1 Pertemuan

A. KOMPETENSI INTI

KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

KI-3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah

KI-4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR

4.1 Menyajikan hasil penggalian informasi dari penjelasan pesan-pesan moral secara ilmiah secara lisan dan tulisan. dengan menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

C. INDIKTOR

4.1.1 Menentukan pesan moral dalam cerita dongeng sesuai apa yang dibaca atau didengar

4.1.2 Menuliskan pesan moral dalam cerita dongeng tentang berbagai topik yang telah dibaca atau didengar dengan memperhatikan penggunaan huruf besar, ejaan dan tanda baca.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat memahami pesan moral yang terkandung dalam cerita dongeng sesuai yang dibaca atau dengar

2. Siswa dapat menuliskan pesan moral dalam cerita dongeng yang telah dibaca atau didengar dengan memperhatikan penggunaan huruf besar, ejaan dan tanda baca.

E. MATEI PEMBELAJARAN Materi Pokok 1. Teks Bacaan/berita

2. Contoh Teks bacaan/berita ( Banjir, Gempa Bumi, Sampah dan Gunung Meletus)

F. METODE PEMBELAJARAN

Metode : Tanya jawab, Penugasan, Ceramah

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Kegiatan

Pendahuluan

2. Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do‟a adalah siswa siswa yang hari ini datang paling awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).

3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya sita-cita.

4. Mengabsensi siswa terlebih dahulu untuk melihat kehadirannya.

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Guru memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat Nasionalisme.

7. Memberikan refleksi kepada siswa tentang membaca.

-Ada yang suka membaca? Cerita, karangan, diary?

-Cerita apa yang biasa kamu tulis?

-Ada yang tahu ap aitu pesan moral?

-Ada yang masih ingat contohnya?

10 menit

Kegiatan

Inti Langkah-langkah kegiatan pembelajaran 1. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa

cerita dongeng

2. Guru menjelaskan tentang pesan moral 3. guru juga memperlihatkan pesan moral yang

ditulisakan di papan tulis.

4. Siswa memperhatikan pesan moral yang diperlihatkan guru

5. Guru menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan cara menentukan pesan moral.

6. Siswa diberikan kesempatan membaca atau mendengarkan sendiri materi.

7. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya 8. Kemudian guru kembali menjelaskan tata cara

menentukan pesan moral yang benar.

9. Setelah itu guru memberikan kesempatan untuk bertanya terkait pelajaran yang dijelaskan guru

10. Dan siswa mampu membacakan satu teks pesan moral yang sudah dibuat

Kegiatan Penutup

1. Guru dan siswa melakukan refleksi mengenai kegiatan pembelajaran.

a) Apa saja yang sudah dipelajari pada hari ini?

b) Apa itu teks pesan moral atau penjelas?

c) Apakah siswa suka dengan digital book atau ebook yang ditampilkan oleh guru?

d) Bagaimana cara siswa mendapatkan informasi tersebut?

2. Pertanyaan yang diajukan guru dijawab secara lisan.

3. Guru memberikan pesan moral kepada siswa, apalagi 10 menit

NIM 105401109216

- Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas VI ( buku Tematik Terpadu kurikulum 2013, Jakarta kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018)

Buku Siswa kurikulum 2013 Kelas VI ( buku Tematik Terpadu kurikulum 2013, Jakarta kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2018)

- Penilaian yang dilakukan guru berfokus pada penilaian keterampilan tentang menulis teks eksplanasi bahasa Indonesia : Terlampir

NO Aspek yang dinilai Skor maksimal

1 Isi 30

5 Mekanik 10

Jumlah 100

Bantaeng, Oktober 2021

Guru Kelas Mahasiswa

SUMIATI, S.Pd SYAMSUL BAHRI

NIP: NIM :105401100717

Mengetahui

Kepala Sekolah SD 27 Pundingin

SADARIA, S.Pd NIP :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 27 Pundingin Kelas/Semester : V / 2 (Dua)

Tema : Toko dan Penemuan (Tema 3)

Sub Tema : Penemu yang Mengubah Dunia (Sub Tema 1) Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia

Pembelajaran ke : 1

Alokasi Waktu : 1 Pertemuan A. KOMPETENSI INTI

KI-1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI-2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru KI-3 : Memahami pengatuhuan factual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, sekolah

KI-4 : Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR

3.1 Menentukan pesan moral cerita dongeng teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas

C. INDIKATOR

3.1.1 Mengidentifikasi pesan moral dalam cerita dongeng

3.1.2 Menjelaskan nilai-nilai pesan moral dalam cerita dongeng

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui membaca dalam hati, siswa mampu mengidentifikasi kalimat pesan moral dalam cerita.

2. Menuliskan nilai-nilai pesan moral tentang berbagai topik yang di baca atau didengar sehingga siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai pesan moral dalam cerita.

E. MATERI PEMBELAJARAN Materi Pokok

1. Teks bacaan/berita

2. Contoh teks bacaan/berita ( Banjir, Gempa bumi, Gunung Meletus dll)

F. METODE PEMBELAJARAN

Metode : Tanya jawab, penugasan, presentasi kelas, ceramah

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskriptif Kegiatan Alokasi

Waktu Kegiatan

Pendahuluan

1. Pra kegiatan (Berdoa, Salam, Presensi)

2. Memberi motivasi kepada siswa dengan bercerita agar siswa mampu bekerjasama dan menerima kekurangan orang lain

3. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya. Lalu memberikan penguatan tentang pentingnya menananmkan semangat nasionalisme

10 Menit

4. Memberikan refleksi kepada siswa tentang pokok pikiran paragraf

5. Menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan tentang bagaimana menentukan pesan moral dalam cerita dongeng 2. Guru menjelaskan pengertian, ciri-ciri, dan

contoh teks pesan moral

3. Siswa diberikan kesempatan membaca atau mendengarkan sendiri materi yang telah disiapkan 4. Siswa diberi kesempatan bertanya, tentang materi

yang belum dipahami.

5. Siswa diberi lembar kerja untuk berpikir secara individu dalam mengerjakan tugas yang diberikan 6. Kemudian guru mengingatkan tata cara menentukan nilai -nilai pesan moral yang benar dan baik

7. Setelah itu siswa mampu membacakan bacaan/berita yang sudah di buat

Kegiatan Penutup

1. Guru dan siswa melakukan refleksi kembali mengenai kegiatan pembelajaran :

a. Apa saja yang sudah di pelajari pada hari ini?

a. Apakah siswa suka dengan materi yang diajarkan pada hari ini?

b. Bagaimana cara siswa mendapatkan informasi tersebut?

2. Pertanyaan diajukan guru dijawab secara lisan 3. Guru memberikan pesan-pesan moral kepada

siswa, apalagi untuk keadaan saat ini (Covid-19) 4. Salam dan berdoa penutup dipimpin salah satu

siswa

H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN Sumber Pembelajaran

a. Buku guru Kurikulum 2013 Kelas V (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta kementrian Pendidikan dan kebudayaan, 2018)

b. Buku siswa kurikulum 2013 kelas V ( buku tematik terpadu kurikulum 2013, Jakarta kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018)a,

Media Pembelajaran

a. Kertas HVS dan alat tulis I. PENILAIAN

Penilaian yang dilakukan guru berfokus pada penilaian keterampilan tentang menentukan pokok pikiran bahasa Indonesia : Terlampir

No. Aspek yang dinilai Skor Maksimal

1 Kelengkapan 30

2 Organisasi 20

3 Kohesi dan Koherseni 20

4 Kaidah-Kaidah Kebahasaan 20

5 Konsisten 10

Jumlah 100

Bantaeng, Oktober 2021

Guru Kelas Mahasiswa

SUMIATI, S.Pd SYAMSUL BAHRI

NIP: NIM :105401100717

Mengetahui

Kepala Sekolah SDN 27 Pundingin

SADARIA, S.Pd NIP :

Lampiran 2 A. Dokumentasi

B. Persuratan

DOKUMENTASI

PERSURATAN

RIWAYAT HIDUP

Syamsul Bahri, lahir di Bantaeng, 4 Agustus 1999, Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara, merupakan buah cinta dari pasangan ayahanda Bakri dan ibunda Hasna. Perjalanan hidup penulis tergambar dalam riwayat pendidikan sebagai berikut.

Jenjang pendidikan yang di tempuh penulis mulai dari bangku Sekolah Dasar di SDN 25 Panaikang pada tahun 2005 dan tamat pada tahun 2011, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Bissappu pada tahun 2011 dan tamat pada tahun 2014, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Bantaeng pada tahun 2014 dan tamat pada tahun 2017, di tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahamurid Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Program Strata (S1) kependidikan. Dan dapat menyusun skripsi dengan judul

“Pengaruh Pendekatan Whole Language Terhadap Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SDN 27 Pundingin Kecamatan Bissappu Kabupaten Bantaeng”.

Dokumen terkait