• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

Pembahasan dalam penelitian ini ditekankan untuk mengetahui Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam perencanaan pembangunan Desa di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai. Untuk melihat hal pokok dari penelitian ini dapat ditinjau dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap pengawsasan.

1. Tahap perencanaan

Keterlibatan pemerintah dan masyarakat dalam hal perencanaan pembangunan merupakan sebuah bentuk kerjasama untuk memikirkan sebuah masalah dan melakukan penilaian terhadap pembangunan untuk kemudian merencanakan kegiatan yang akan dilakukan yang berkaitan dengan pembangunan Desa selanjutnya. Perencanaan pembangunan

yang melibatkan peran serta BPD dan masyarakat pada umumnya bukan saja sebagai objek tetapi sekaligus sebagai subyek pembangunan, sehingga nuansa yang dikembangkan dalam perencanaan

pembangunan benar-benar dari bawah (bottom-up approach).

Tahap perencanaan merupakan langkah awal dalam menyusun suatu pembangunan karna tanpa perencanaan pembangunan yang akan dilakukan tidak berjalan dengan baik.

Tahap perencanaan pembangunan di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai dikatakan sudah efektif karenakeikutsertaan semua elemen (Kepala Desa, Aparat Desa, Ketua BPD, Anggota BPD, Kepala Dusun, Iman Dusun, RT, RW, Tokoh Masyarakat, Lembaga internal dan eksternal desa, ikut serta terlibat dalam perencanaan pembangunan. BPD sebagai penyambung lidah masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya serta bertugas untuk menyetujui dan menyepakati segala hal yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan kedepanya.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan bentuk implementasi dari apa yang telah direncanakan untuk pembangunan sesuai dengan rumusan yang telah ditetapkan bersama dalam rapat Musrembang, dalam tahap pelaksaan pembangunan di Desa Polewali berdasarkan aturan telah sesuai yang diharapkan, begitu juga dengan langkah penyusunan perencanaan pembangunan antara BPD dan Pemerintah telah dilakukan secara demokratis, namun dalam tahap pelaksanaan pembangunan di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai belum sesuai yang

58

diharapkan karena adanya permasalahn seperti, tidak adanya lahan dan kondisi keuangan yang belum memadai atau dikatakan belum memenuhi apa yang diharapkan. serta tingkat SDM dari anggota BPD yang sangat rendah, sebagian bahkan ada yang berpendidikan SMP dan SD, dan masyarakat ketika mempunyai masalah atau keluhan lansung ke kepala desa, disebabkan karena sebagian anggota BPD kurang paham dengan fungsinya dan sebagian besar masyarakat kurang paham juga akan fungsi dan peran dari BPD itu sendiri, sehingga dapat dikatakan bahwa peranan BPD pada tahap pelaksanaan perencanaan pembangunan di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai belum maksimal.

3. Tahap Pengawasan

Tahap pengawasan merupakan tahapan terakhir dalam pembangunan, pengawasan dapat diartikan sebagai bentuk mengawasi, memperhatikan jalanya setiap proses-proses pembangunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan BPD di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai.

Pengawasan juga diartikan sebagai proses mengkritisi mengevaluasi sehingga pemerintah Desa tidak sewenang-wenang mengambil keptusan dan hasil rapat pembangunan tidak semerta-merta bisa diubah ketika sudah terlaksana dilapangan, di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai BPD terjung langsung dilapangan mengawasi proses pembangunan sampai pada masalah administratif, terjalinya control, pengawasan serta komunikasi yang baik antara pihak BPD, pemerintah Desa dan Tim pelaksana kegiatan, namun

yang menjadi hambatan adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai keberadaan BPD yang dimana dia sebagai penyalur aspirasi masyarakat, serta banyaknya keluhan masyarakat mengenai pembangunan di Desa, maka dapat disimpulkan bahwa peranan BPD dalam tahapan pengawasan di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai telah berjalan sesuai aturan dan sistem pengawasan pembangunan Desa dengan baik,

Namun salah satu faktor yang menghambat yaitu SDM dari pada anggota masih kurang karena tingkat keilmuan yang masih dibawah rata rata karena mereka hanya sampai pada tingkat pedidikan SMA dan SMP.

60 BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan mengenai (BPD) peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam perencanaan pembngunan Desa, maka dapat disimpulkan bahwa : peran BPD dalam tahap :

1. Perencanaan pembangunan Desa di Desa Polewali sudah berjalan dengan baik karna keterlibatan semua elemen (Tokoh Masyarakat, Masyarakat, Ketua BPD, Anggota BPD, Kepala Desa, parat Desa, RT, RW, Kepala Dusun, Imam Dusun, Karang taruna

2. Tahap pelaksanaan pembangunan di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai dalam hal pelaksanaan yang sesuai aturan telah berjalan dengan baik, faktor penghambat kondisi lahan dan keterbatasan anggaran serta tingkat SDM dari anggota BPD yang sangat rendah.

3. Tahap pengawasan di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan BPD terjung langsung mengawasi pekerjaan baik fisik maupun non fisik serta terjalinya kontrol dan komunikasi yang baik antara pihak BPD dan aparat desa, kendalanya masyarakat belum memahami fungsinya sebagai bagian dari pengawas pembangunan desa.

61

B. Saran

1. BPD diharapkan dapat mempertahankan kerja sama antar semua elemen sesuai yang telah berjalan selama ini agar pembangunan desa tetap berjalan secara optimal.

2. BPD, Pemerintah Desa dan Masyarakat kedepanya lebih bersinergi dalam proses pembangunan desa, dan membangun komunikasi yang baik untuk kemajuan desa.

3. Pemerintah desa dalam proses pemilihan Anggota BPD harus memperhatikan latar belakang pendidikan dan kemampuan keilmian yang dites dengan seleksi wawancara maupun tertulis.

4. BPD menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat terkait fungsi dan tugas BPD di desa, serta memberi pemahaman atas keterlibatan masyarakat dalam proses pengawasan pembangunan di desa

62 DAFTAR PUSTAKA

Ateng, Syafrudin. 1993. Perencanaan Administrasi Pembangunan Daerah, Mandar Maju: Bandung. hlm.5.

Darmini Roza, Laurensius Arliman S. 2017. Peran Badan Permusyawaratan Desa Di Dalam Pembangunan Desa Dan Pengawasan Keuangan Desa, (Online), Vol.4, No.3, (https://jurnal.unpad.ac.id), diakses 29 Maret 2019 Dwi Mustakarini, Indriyana, Pono, dan Pryo Sularso. 2017. Efektivitas Peran dan

Kedudukan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Upaya Pembangunan Desa, (Online), Vol.3, No.1, (https://e-journal.unipma.ac.id), diakses pada tanggal 29 Maret 2019.

Harijono Imbron, Yusrin Hakim . 2018. Peranan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Perencanaan Pembangunan di Desa Dulohupa Kecamatan Boliyohuto, (Online), Vol.6, No.2, (https://journal.umgo.ac.id), diakses pada tanggal 29 Mret 2019.

Moloeng lexy, dr. 1986. Metode Penilitian Kualitattif. BPFE: Yogyakarta.

Munir, Badrul. 2002. Perencanaan Pembangunan Daerah dalam Perspektif Otonomi Daerah. Cetakan kedua. Bappeda Propinsi NTB: Mataram.

Pendi . 2017. Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam Menjalankan Pengawasan Terhadap Pemerintahan Desa Sebulu Modern Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara, (Online), Vol.5, No.3, (https://ejournal.an.fisip.-unmul.ac.id), diakses pada tanggal 29 Maret 2019.

Prihantoro, Purwono BT. 2005. Penelitian Perencanaan Pembangunan Tahunan Di Kabupaten Sleman.

Rudiansyah. 2014. Fungsi Badan Permusyawaratan Desa dalam Penyelenggaraan Pembangunan di Desa Loa Kulu Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara, (Online), Vol.2, No.1, (https://ar.mian.fisip-unmul.ac.id), diakses 29 Maret 2019.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta

V. Wiratna, Sujarweni. 2015. Akuntasi Desa. Pustaka Baru Press: Yogyakarta.

W. Arthur Lewis. 1994. Perencanaan Pembangunan. Rineka Cipta: Jakarta. hlm.

316.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Cetakan ke-20.

63

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2007/KabupatenSinjai-2007-11.pdf

https://www.kompasiana.com/boedik/54f5dbd0a3331163538b4755/bagian- pemdes-sinjai-andi-yusran-madolangeng-menerobos-krisis-transisi- undangundang-pemerintahan-desa-dengan-penjabaran-visi-pemerintah-daerah-kabupaten-sinjai

http://jdih.sinjaikab.go.id/wp-content/uploads/2018/03/Perda-No.-3-Th-2007-Pembentukan-BPD.pdf. hal 5

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67278/Chapter%20III-%20VI.pdf?sequence=3&isAllowed=y

http://widyatama.repository.ac.id.bab 2 pdf. YkAfriaaris.2014 http://repository.uin.suska..ac.id.bab 2landasanteori.ESurani.2014

LAMPIRAN

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Peranan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Perencanaan Pembangunan Desa di Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten

Sinjai

1. Tahap Perencanaan

a. Apakah BPD dilibatkan dalam proses Perencanaan Pembangunan?

b. Apakah tugas dan fungsi BPD dalam Perencanaan Pembangunan?

c. Bagaimanacara BPD menyusun suatu Perencanaan Pembangunan atau bagaimana proses penyusunan rencana itu?

2. Tahap Pelaksanaan

a. Apakah pelaksanaan pembangunan yang dilakukan melibatkan masyarakat atau hanya pengurus BPD saja?

b. Apakah pelaksanaan Pembangunan sudah berjalan sesuai yang diharapkan?

c. Apakah BPD dan Pemerintah Desa dalam menyusun Perencanaan Pembangunan telah berjalan secara demokratis ?

d. Apa permasalahan BPD sehingga proses pelaksanaan Pembangunan Desa tidak sesuai dengan Perencanaan?

3. Tahap Pengawasan

a. Bagaimana system pengawasan yang dilakukan BPD dalam Pembangunan Desa?

b. Apakah BPD ikut melakukan evaluasi, mengkritisi, dan mencermati Pembangunan Desa?

c. Seperti apakah control atau pengawasan dari BPD terhadap Pembangunan Desa?

Lampiran 2

DATA NAMA INFORMAN A. Informan Pertama

1. Nama : Imran

2. Usia : 45 Tahun

3. Pendidikan terakhir : SMA

4. Jabatan/Pekerjaan : Kepala Desa Polewali 5. Alamat : Dusun Jenna Desa Polewali B. Informan Kedua

1. Nama : Mazlan

2. Usia : 27 Tahun

3. Pendidikan terakhir : S1

4. Jabatan/Pekerjaan : Ketua BPD Desa Polewali 5. Alamat : Dusun Jenna Desa Polewali C. Informan Ketiga

1. Nama : Dahlia

2. Usia : 45 Tahun

3. Pendidikan terakhir : SMA

4. Jabatan/Pekerjaan : Anggota BPD

5. Alamat : Dusun Bonto Paddu Desa Polewali D. Informan keempat

1. Nama : Andi Bahrul

2. Usia : 38 Tahun

3. Pendidikan Terakhir : S1

4. Jabatan/Pekerjaan : Masyrakat

5. Alamat : Dusun Bontomanai

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Tampak depan Kantor Desa Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai

gambar 2. Proses wawancara dengan Kepala Desa Polewali

Gambar 3. Proses wawancara dengan Ketua BPD Desa Polewali

gambar 4. Proses wawancara dengan Anggota BPD Desa Polewali

gambar 5. Suasana rapat Perencanaan Pembangunan PAMSIMAS

gambar 5. Proses pengambilan data profil Desa Polewali

BIOGRAFI PENULIS

Lilis Dwiranti, Penulis skripsi berjudul “Peranana Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Perencanaan Pembangunan Desa di Polewali Kecamatan Sinjai Selatan Kabupaten Sinjai, adalah Lilis Dwiranti Ia lahir di Sinjai, 07 September 1997. Ia anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan suami istri Bapak Abd Rahman dan Ibu Hamdana.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu TK Pertiwi Soging lulus tahun 2003, SD Negeri 46 Songing lulus tahun 2009, SMP Negeri 1 Sinjai Selatan lulus tahun 2012, SMA Negeri 3 Sinjai Selatan lulus tahun 2015, dan mulai tahun 2015, ia melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar mengambil program S1 Ekonomi Pembangunan sampai sekarang.

Penulis juga aktif di salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu Lembaga Pers Mahasiswa Corong tahun 2017-2019.

Dengan ketekunan dan motivasi tinggi untuk terus belajar, berusaha dan berdoa, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan tugas akhir skripsi ini.

Semoga penulisan skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia Pendidikan.

Dokumen terkait