BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Penelitian pengembangan ini berawal dari adanya kebutuhan
sekolah dan guru dalam menyediakan koleksi buku cerita bergambar
berbasis pendidikan anti korupsi di perpustakaan sekolah yang tidak
lengkap. Buku cerita bergambar ini mengandung nilai – nilai moral yang disampaikan seperti kejujuran, keteladanan, kedisiplinan, tanggung jawab,
kerja keras, ketertiban, kepatuhan, ketulusan dan sebagainya. Nilai - nilai
tersebut sangatlah penting ditanamkan pada anak – anak sejak dini untuk membentuk manusia yang berkualitas dan berkarakter positif. Anak – anak merupakan generasi penerus bangsa dan masa depan bangsa ini sangat
ditentukan oleh mereka.
Berdasarkan hasil wawancara, guru beranggapan bahwa buku
cerita bergambar berbasis pendidikan anti korupsi sebagai salah satu
alat untuk mengajarkan anak – anak belajar jujur dan juga membantu anak – anak dalam kegiatan belajar membaca terutama bagi anak yang belum lancar membaca. Seperti juga yang diungkapkan Mitchell (dalam
anak untuk bersikap dan bertingkah laku, verbal dan nonverbal, yang
benar sesuai dengan tuntutan kehidupan sosial – budaya masyarakat. Berdasarkan hasil validasi dari dosen ahli dan guru kelas III, dapat
disimpulkan bahwa buku cerita bergambar termasuk dalam kategori
sangat baik dan layak untuk diujicobakan kepada siswa kelas III SD N 2
Traji dengan skor rata – rata 4,4. Berikut beberapa hal yang menjadikan buku ini layak dijadikan acuan dalam menanamkan sikap kejujuran
khususnya dalam pemahaman tentang pendidikan anti korupsi.
1. Buku Cerita Mudah Dipahami Anak
Judul buku cerita bergambar ini adalah “Keluarga Pak Joko”. Judul dari buku ini dibuat secara sederhana dan juga menarik sesuai dengan
topik yang menceritakan tentang Praya yang tidak jujur dan Naya yang
sering terlambat pulang kerumah. Berdasarkan hasil validasi oleh dosen
ahli dan guru, judul buku cerita bergambar ini menggambarkan isi cerita
dengan kriteria sangat baik. Isi cerita yang dibuat mudah dipahami
pembaca, mengajak pembacanya mengenal kehidupan cerita, pilihan kata
yang tepat, buku berhasil memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan
pikirannya, puncak atau klimaks cerita hingga akhir cerita, dan cerita tidak
terkesan bertele – tele dan membosankan (Mansoor, 1994).
Cerita dari buku ini merupakan hasil dari karangan peneliti yang
dibuat dengan sederhana, imajinatif, menarik, dan tentunya memiliki nilai
2. Buku Cerita Disusun dengan Ilustrasi yang Menarik
Sampul buku yang peneliti buat terdapat gambar, judul, dan
warna. Gambar yang terdapat pada sampul buku cerita adalah gambar
keluarga Pak Joko dengan gambar lingkungan mereka sebagai
background. Berdasarkan hasil validasi oleh dosen ahli, ilustrasi gambar
untuk sampul atau cover depan buku menarik dan baik, gambar pada
sampul mencerminkan isi cerita dalam buku cerita bergambar. Sedangkan,
berdasarkan hasil validasi oleh guru, buku cerita memiliki gambar dan teks
yang berkaitan dengan sangat baik. Pemilihan gambar haruslah tepat,
menarik dan dapat merangsang siswa untuk belajar, Tarigan (1995:209).
Media gambar yang menarik, akan menarik perhatian siswa dan
menjadikan siswa memberikan respon awal terhadap proses
pembelajaran. Media gambar yang digunakan dalam pembelajaran akan
diingat lebih lama oleh siswa karena bentuknya yang konkrit dan tidak
bersifat abstrak.
Gambar yang dibuat oleh peneliti dalam buku cerita tersebut
menggunakan aplikasi corel draw x7 yang memberikan kesan modern
tetapi tidak menyulitkan pemahaman siswa. Gambar – gambar yang ada dalam cerita tersebut meliputi gambar tokoh – tokoh dari Keluarga Pak Joko, rumah, pohon, sawah, dan pegunungan. Berdasarkan hasil validasi
oleh guru, gambar buku cerita sangat menarik dan dapat menarik minat
siswa untuk membaca. Buku cerita bergambar yang dibuat oleh peneliti
memuat ilustrasi gambar yang memperjelas latar cerita, ilustrasi mampu
membantu anak mengidentifikasi karakter dalam cerita, dan ilustrasi
mampu memperjelas rangkaian cerita (Rothlein, 1991). Karakter tokoh
dalam cerita yang terdapat dalam buku cerita sangat bervariasi, antara lain,
sering terlambat pulang kerumah, menggunakan uang kembalian tanpa
sepengetahuan dan seizin Ibu, dan tidak mendegarkan nasihat maupun
mengabaikan didikan. Cerita dalam buku ini dibuat dengan latar yang
cukup beragam, antara lain, didalam rumah, disawah, diwarung, diruang
tamu, diruang makan. Berikut ini merupakan contoh ilutrasi dalam buku
cerita yang dibuat oleh peneliti.
3. Buku Cerita Dirancang dengan Anatomi Buku yang Sesuai untuk Anak
Buku cerita yang dibuat oleh peneliti memiliki 12 halaman.
Jumlah halaman tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa dalam membaca,
berdasarkan hasil validasi oleh guru kelas. Artinya, jumlah halaman itu
sesuai untuk kemampuan membaca siswa yang tidak terlalu panjang dan
juga tidak terlalu pendek. Jenis huruf yang peneliti gunakan dalam
mengembangkan buku cerita bergambar ini ada 3 yaitu, Pencil Sharp,
Arial, dan Times New Roman. Jenis huruf yang digunakan oleh peneliti
merupakan jenis huruf yang mudah dibaca oleh siswa sehingga menarik
minat membaca untuk para siswa. Ukuran huruf yang digunakan yaitu
ukuran 48 untuk judul buku, ukuran 12 untuk kata pengantar, isi cerita,
biografi penulis, dan ukuran 14 untuk lembar refleksi. Buku yang dibuat
oleh peneliti memiliki tampilan gambar atau visual yang lebih dominan
dibandingkan dengan teks dalam cerita.
Buku cerita yang dibuat oleh peneliti menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami oleh siswa, beserta dengan gambar yang
dibuat dan diwarnai secara menarik menggunakan aplikasi corel draw x7,
dan ilustrasi cerita yang dibuat untuk memperjelas latar, rangkaian cerita,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan buku cerita
bergambar untuk menanamkan kejujuran dan pemahaman tentang nilai – nilai pendidikan anti korupsi dapat disimpulkan sebagai berikut.
5.1.1 Pengembangan buku cerita bergambar untuk menanamkan kejujuran dan pemahaman tentang pendidikan anti korupsi pada siswa sekolah dasar
kelas III dilaksanakan melalui enam langkah berikut : (a) potensi dan
masalah, (b) pengumpulan data, (c) desain produk, (d) validasi produk, (e)
revisi produk, dan (f) ujicoba produk. Penelitian dan pengembangan ini
dilakukan melalui langkah – langkah pengembangan tersebut, hingga menghasilkan produk yang berupa buku cerita bergambar.
5.1.2 Buku cerita bergambar untuk menanamkan kejujuran dan pemahaman tentang pendidikan anti korupsi pada siswa sekolah dasar telah
dikembangkan melalui tahap – tahap pengembangan salah satunya tahap validasi oleh dosen ahli dan guru kelas III. Dari hasil validasi didapatkan
skor rata – rata 4,4. Skor tersebut menunjukkan kualitas pengembangan
buku cerita bergambar yang memiliki kategori “sangat baik” dan sangat
layak digunakan pada tahap uji coba. Hasil uji coba menunjukkan bahwa
buku cerita bergambar yang dihasilkan oleh peneliti dapat diterima oleh
siswa dan menarik minat siswa untuk membaca, karena buku yang
5.2 Keterbatasan Pengembangan
Dalam melakukan penelitian dan pengembangan tentu saja semua
dapat berjalan dengan lancar. Oleh sebab itu, peneliti akan memaparkan
beberapa keterbatasan yang dialami oleh peneliti.
5.2.1 Pengembangan buku cerita bergambar masih terbatas tentang kejujuran
belum mencakup tentang nilai - nilai tentang pendidikan anti korupsi itu
sendiri secara luas.
5.2.2 Uji coba hanya dilakukan secara terbatas. Menurut peneliti lebih baik
jikalau ujicoba dilakukan kepada semua siswa.
5.2.3 Instrumen penilaian validasi produk penelitian belum divalidasikan
dahulu sebelumnya kepada dosen pembimbing.
5.3 saran
Dalam pelaksanakan penelitian dan pengembangan ini, ada
beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran
yang peneliti sampaikan sebagai berikut.
5.3.1 Pengembangan buku cerita bergambar diperluas pada penanaman karakter
lain berdasarkan nilai – nilai pendidikan anti korupsi dalam setiap mata pelajaran di sekolah.
5.3.2 Wawancara analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan terhadap beberapa
guru agar lebih tahu tentang kebutuhan siswa terhadap buku cerita
5.3.3 Setiap guru, pendidik, maupun orang tua diharapkan untuk menanamkan
DAFTAR PUSTAKA
Gall, M.R., Joyce P. Gall, & Walter R. Borg. (2007). Educational research. New
York: Pearson.
Ngalimun & Alfulaila, N. (2014). Pembelajaran keterampilan berbahasa
Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Depdiknas (2009). Panduan untuk guru membaca dan menulis permulaan untuk
sekolah dasar kelas 1 , 2, 3. Jakarta: Depdiknas.
Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra anak pengantar pemahaman dunia anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Mitchell, D. (2003). Children’s literature: animation to the world. USA: Allyn & Bacon.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: Depdiknas.
Faizah, U. (2009). Keefektifan cerita bergambar untuk pendidikan nilai dan
keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Cakrawala
Pendidikan.
Hurlock, E., B. (1988). Perkembangan anak jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Haryadi & Zamzami. (1997). Peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia.
Abidin, Y. (2012). Pembelajaran bahasa berbasis pendidikan karakter. Bandung:
Refika Aditama.
Hartati, T. (2012). Pemerolehan bahasa anak. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Hartati, T. (2012). Kurikulum dan pembelajaran bahasa Indonesia di sd kelas
rendah. Yogayakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Purwanti , I. Y. (2015). Karakteristik Anak Usia SD (7 – 12 tahun). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Anggara, M. B., Waluyanto, H. D., & Zacky, A. (2014). Perancangan buku cerita
bergambar interaktif pendidikan karakter anak usia 4 – 6 tahun. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Dharma, K. (2011). Pendidikan karakter: Kajian teori dan praktik di sekolah.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Karli, H. (2010). Membaca dan menulis untuk anak usia dini melalui kreativitas
dan permainan yang menyenangkan. Jurnal Pendidikan Penabur.
Keraf, G. (1991). Tata bahasa rujukan bahasa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
Effendy, Y., Bangsa, G., & Yudani, H. D. (2013). Perancangan buku bergambar
Dang Dedunai untuk anak usia 4 – 6 tahun. Surabaya: Unversitas Kristen Petra.
Ermadwicitawati, N. M., Sudiana, I. N., & Sutama, I. M. (2013). Pengembagan
materi ajar cerita anak yang mengandung pendidikan karakter pada pembelajaran membaca cerita anak SMP kelas VII di Singaraja. E – journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha.
Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Koesoema, A. D. (2007). Pendidikan karakter: Strategi mendidik anak di zaman
global. Jakarta: Grasindo.
Lukens, R. J. (2003). A critical hand book of children’s literature. New York: Longman.
Roekhan & Martulik (1991). Kebahasaan (linguistik umum). Malang: Y A 3.
Salkind, Neil. J. (2009). Teori – teori perkembangan manusia. Bandung: Nusa Media.
Sanjaya, H. W. (2013). Penelitian pendidikan jenis, metode, dan prosedur.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Slamet, Y. (2014). Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas rendah
dan kelas tinggi sekolah dasar. Surakarta: UPT UNS Press.
Tarigan, H. G. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Supriadi, D. (2000). Anatomi buku sekolah di Indonesia. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa.
Tegeh, dkk. (2014). Model penelitian pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Subyakto – Nababan, S. U. (1993). Metodologi pengajaran bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugiarsih, (2015). Pembelajaran bahasa Indonesia di sd. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
ALFABETA.
Widoyoko, S.E.P. (2012). Teknik penyusunan instrument penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Wijaya, D. (2014). Pendidikan anti korupsi untuk sekolah dan perguruan tinggi.
Jakarta: Indeks.
Syarbini , A., & Arbain, M. (2014). Pendidikan antikorupsi: konsep, strategi, dan
implementasi pendidikan anti korupsi di sekolah / madrasah. Bandung:
Alfabeta.
Mukodi., & Burhanuddin, A. (2014). Pendidikan antikorupsi: rekontruksi