• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Pengambilan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dilakukan dari tanggal 16 Januari 2014 sampai 6 Februari 2014 di SMP N 4 Wates. Kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen adalah kelas VII D, terdiri dari 32 siswa.

Pada pertemuan pertama, kegiatan pembelajaran dimulai dengan tadarus bersama selama kurang lebih 10 menit, dilanjutkan dengan memberi salam pada siswa. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan menanyakan apa yang dimaksud dengan HAM. Selanjutnya guru meminta salah satu siswa untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan HAM. Kegiatan apersepsi dimaksudkan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang akan dipelajari.

Setelah kegiatan apersepsi, guru memberikan pretest kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Soal pretest dikerjakan selama 30 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan pretest, guru memberikan angket minat unutk diisi oleh siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran. Kemudian guru meminta siswa untuk berkelompok, satu kelompok terdiri dari 4 siswa. Pembagian kelompok dilakukan secara acak dengan cara berhitung. Guru

meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok masing-masing, kemudian guru membagikan lembar Word Search Puzzle kepada siswa. Guru menjelaskan kepada siswa cara mengerjakan Word Search Puzzle. Setelah siswa memahami cara mengerjakan Word Search Puzzle, mereka mulai mengerjakan dengan antusias. Namun terlihat ada beberapa anak yang tidak mau membantu temannya mengerjakan, dan malah mengganggu teman kelompok lain.

Kegiatan diskusi selesai, guru menjelaskan satu persatu setiap butir soal. Dan memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami. Sebelum pelajaran diakhiri, guru memberikan pekerjaan rumah pada siswa untuk menjelaskan 2 butir soal yang telah dikerjakan.

Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran dimulai dengan tadarus bersama, dilanjutkan dengan mengucapkan salam dan mengulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan pertama. Kemudian guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Lalu guru meminta siswa untuk duduk sesuai dengan kelompok masing-masing. Guru memberikan lembar Word Search Puzzle untuk dikerjakan secara berkelompok. Diskusi dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Siswa terlihat antusias mengerjakan, dan bertanya kepada guru ketika ada soal yang kurang dipahami. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru menjelaskan materi yang kata kuncinya berada pada lembar Word Search Puzzle yang telah

dikerjakan oleh siswa. Siswa terlihat mencocokan apakah jawaban mereka benar atau salah. Pada kegiatan penutup, guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari.

Pada pertemuan ketiga, kegiatan dimulai dengan tadarus bersama kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam dan mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru melanjutkan materi. Setelah satu jam pelajaran selesai, guru memberikan postest kepada siswa, juga memberikan angket minat untuk diisi oleh siswa. 1. Pengaruh Penggunaan Media Word Search Puzzle terhadap Minat

Belajar Siswa

Instrumen yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa berupa angket minat. Angket minat ini terdiri dari 18 butir pernyataan. Nilai maksimal adalah 4 dan nilai minimal adalah 1. Angket minat diberikan sebanyak dua kali, yakni pada saat sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, angket minat terlebih dahulu diuji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas diperoleh hasil bahwa data berdistribusi normal Setelah diketahui hasil bahwa data berdistribusi normal, selanjutnya dilakukan uji-t untuk menguji hipotesis.. Hasil uji-t yang dilakukan terhadap minat siswa adalah sebesar 8,430 ( ℎ� ��). Nilai ℎ� ��ini lebih besar dari

nilai ��. Berdasarkan kadiah pengambilan keputusan, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ℎ� �� > �� , sehingga hipotesis penelitian diterima (Ha), yaitu ada perbedaan minat belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media Word Search Puzzle.

Selain angket, peneliti membuat lembar observasi. Lembar observasi ini berisi tentang rangkuman kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan media Word Search Puzzle. Dalam proses pembelajaran, kelas dibagi menjadi 8 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 siswa. pembagian kelompok ini dilakukan secara acak dengan cara berhitung.

Pertama kali diberikan media Word Search Puzzle, siswa belum paham bagaimana cara mengerjakannya. Setelah memahami bagaimana cara kerjanya siswapun mengerjakan lembar Word Search Puzzle secara berkelompok. Siswa tampak antusias mengerjakan, namun ada beberapa siswa putra yang kurang antusias dan malah mengganggu teman kelompok lain.

Pada pertemuan kedua, guru kembali memberikan lembar Word Search Puzzle kepada siswa untuk dikerjakan secara berkelompok. Namun pada pertemuan pembagian kelompok dilakukan dengan cara yang berbeda, yakni berdasarkan tempat duduk. Dua meja menjadi satu kelompok. Siswa terlihat lebih antusias dengan pembagian kelompok yang kedua. Selanjutnya guru memberikan Word Search Puzzle untuk dikerjakan siswa. setelah

menerima lembar Word Search Puzzle siswapun segera mengerjakan. Mereka tampak antusias mengerjakan. Tidak ada lagi siswa yang saling mengganggu teman kelompok lain. Mereka berusaha untuk menyelesaikannya sebelum waktu habis. Siswa bertanya kepada guru ketika ada pertanyaan yang kurang dipahami. Siswa mampu bekerjasama dengan baik, mereka saling membagi tugas untuk dapat menyelesaikan Word Search Puzzle dengan cepat. Ada siswa yang mencari jawaban di buku, dan siswa yang lain mencari jawaban di lembar Word Search Puzzle. Dan akhirnya mereka mampu menyelesaikan Word Search Puzzle dengan baik dan tepat waktu.

Kempt&Dayton sebagaimana dikutip oleh Azhar Arsyad (2011:21) mengatakan bahwa media dapat diasosiasikan sebagai penarik dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan. Kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah, penggunaan efek khusus yang menimbulkan keingintahuan menyebabkan sisswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media Word Search Puzzle dapat menarik perhatian siswa, sehingga menimbulkan minat bagi diri siswa. Teka-teki yang ada dalam media Word Search Puzzle menimbulkan rasa penasaran bagi siswa, sehingga mereka berusaha untuk

mengingat kata-kata yang telah mereka temukan, sehingga memudahkan mereka untuk belajar.

2. Pengaruh Penggunaan media Word Search Puzzle terhadap Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dilihat dalam penelitian ini adalah dalam ranah kognitif. Sehingga penilaian dilakukan dengan tes. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Yakni pretest dan posttest. Pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan. Posttest dilakukan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah diberi perlakuan.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, soal dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas diperoleh hasil data berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji-t untuk menguji hipotesis. Hasil uji-t adalah sebesar 11, 412( ℎ� ��). Ini menunjukkan bahwa ℎ� ��lebih besar dari ��. Berdasarkan kaidah pengambilan keputuasan bahwa ℎ� ��> ��, maka dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian diterima (Ha), yaitu ada perbedaan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media Word Search Puzzle.

Faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah minat. Minat termasuk dalam aspek psikologis. Ketika seseorang menaruh minat terhadap sesuatu maka ia akan memberikan perhatian yang lebih.

Dalam penelitian ini, minat siswa mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan media Word Search Puzzle. Dengan meningkatnya minat, maka hasil belajar pun ikut meningkat. Hal ini telah dibuktikan dengan hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar setelah diberi perlakuan, yakni terjadi peningkatan hasil belajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa media Word Search Puzzle berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa.

Dokumen terkait