• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

c. Karangan itu mengandung masalah yang sedang dicarikan pemecahannya.

d. Baik dalam penyampaian maupun dalam pemecahan masalah digunakan metode tertentu.

e. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, cermat, dan sesuai EYD.

f. Bahasa yang digunakan hendaklah benar, jelas, ringkas dan tepat, sehingga tidak terbuka kemungkinan bagi pembaca untuk salah tafsir.

B. Komponen Pembelajaran Menulis

Setiap proses pembelajaran, memiliki komponen yang menjadi pelaku dalam pendidikan. Adapun komponen pembelajaran yang akan dijabarkan berikut ini meliputi guru, siswa, tujuan, dan materi pembelajaran menulis.

1. Guru

Alwasilah (2005:43) memberi pernyataan bahwa “Guru yang mengajar menulis sebaiknya seorang penulis supaya ia memiliki empati terhadap siswa dan menghargai profesionalisme penulis karena ia sendiri merasakan bagaimana sulitnya

menjadi seorang penulis”. Profesional di sini dapat diartikan, bahwa guru adalah

sosok yang menguasai materi pelajaran dengan sangat baik serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan Alwasillah tersebut, secara tidak langsung juga mengatakan bahwa pentingnya keterampilan guru sebagai model yang baik untuk para siswa.

2. Siswa

UU Nomor 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa peserta didik atau siswa merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Namun demikian, berkembangnya potensi siswa tidak semata-mata terjadi begitu saja. Terdapat orang lain yang berperan dalam prosesnya.

3. Tujuan

Komponen tujuan pendidikan dapat meliputi tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam proses pendidikan yang terdapat dalam UU No. 20 Tahun 2003, yaitu

“...berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

4. Materi

Sanjaya (2009:60) menyatakan bahwa materi pelajaran berkenaan dengan bahan pelajaran yang harus dikuasai siswa dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran harus digali dari berbagai sumber belajar sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai. Secara garis besar materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.

5. Metode

Sunarti dan Subana (2011:20) menjelaskan bahwa metode dalam dunia pengajaran adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistemis berdasarkan approach tertentu. Sebelumnya, Sunarti dan Subana (2011:18) menjelaskan kata approach adalah pendekatan yang diartikan sebagai cara memulai sesuatu, dalam hal ini adalah pengajaran bahasa. Pada kesempatan lain, Hamalik (2008:26) menjelaskan bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

6. Media

Soeparno (1988:10) mengungkapkan bahwa pada waktu memilih media guru agar memperhatikan karakteristik setiap media, agar guru mengetahui kesesuaian media dengan informasi yang dikomunikasikan. Media seharusnya dipilih sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, sesuai dengan metode yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dan sesuai dengan materi yang disajikan. Selain itu,

media yang dipilih hendaknya sesuai dengan keadaan siswa, baik dari segi jumlah, usia, maupun tingkat pendidikannya, sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat media itu digunakan, dan sesuai dengan daya kreativitas guru.

7. Evaluasi

Evaluasi pembelajaran atau biasa dikenal dengan penilaian merupakan kegiatan yang tidak hanya menilai hasil belajar siswa, tapi juga kegiatan pembelajaran itu sendiri untukmengetahui capaian dari setiap tujuan dalam pembelajaran. Nurgiyantoro (2010:50) menyatakan bahwa penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan sepanjang dan bersama dengan proses pembelajaran lewat berbagai macam cara. Pada kesempatan lain Daryanto (2010:11) mengungkapkan bahwa tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.

C. Kegiatan Ekstrakurikuler Menulis Karya Ilmiah 1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pelajaran yang diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa (Suryosubroto, 2002:271). Pada kesempatan lain Rusman (2011:20) menjelaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat (interest) mereka melalui

kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran biasa, yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah untuk menyalurkan minat, bakat, hobi, kepribadian dan kreativitas peserta didik yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi talenta peserta didik .

2. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Rusman (2011:20) tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah memberikan pengalaman yang sesuai dengan hobi, bakat, minat dan kemampuan peserta didik. Secara ringkas Suryosubroto (2002:271) berpendapat bahwa kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh sekelompok siswa, misalnya olahraga, kesenian, berbagai macam ketrampilan dan kepramukaan. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah memberikan pengalaman yang sesuai dengan bakat dan minat untuk mengembangkan salah satu bidang yang diminati oleh sekelompok siswa.

3. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Suryosubroto (2009:292) menunjukkan berbagai macam fungsi kegiatan ekstrakurikuler, mereka menyebutkan bahwa fungsi bagi siswa, bagi pengembangan kurikulum dan bagi masyarakat. Pada kesempatan lain Mulyono (2010:188) juga berpendapat bahwa fungsi kegiatan ekstrakurikuler adalah (1) meningkatkan kemampuan peserta didik, (2) menyalurkan dan mengembangkan potensi dan bakat peserta didik, (3) melatih sikap disiplin, kejururan, kepercayaan, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas, (4) mengembangkan etika dan akhlak, (5) mengembangkan sensitivitas peserta didik.

4. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam Permendikbud No 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pasal 3, dinyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler terbagi menjadi dua jenis sebagai berikut.

1. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib

Kegiatan ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Adapun jenis dari kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah pendidikan kepramukaan.

2. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan

Kegiatan ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai bakat dan

minat peserta didik. Adapun yang termasuk dalam kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah latihan olah-bakat dan latihan olah-minat, yang dapat berupa kegiatan seni, olahraga, pecinta alam, karya ilmiah, latihan kepemimpinan, dan lain sebagainya.

5. Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut Suryosubroto (2002:272) ruang lingkup kegiatan ekstrakurikuler adalah berupa kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan dapat mendukung program intrakurikuler yaitu mengembangkan pengetahuan dan kemampuan siswa, keterampilan melalui hobi dan minatnya serta pengembangan sikap yang ada pada program intrakurikuler dan program kokurikuler.

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Arif Wahyu Widodo (2016). Penelitian Arif berjudul “Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler Penulisan Sastra Kopisaji di SMA N 1 Wonosari”. Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian Arif adalah sama-sama menjadikan kegiatan ekstrakurikuler sebagai subjek penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Arif yakni, penelitian Arif hanya menggunakan instrumen wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan ekstrakurikuler, sedangkan penelitian ini menggunakan instrumen data utama yaitu peneliti sendiri sebagai pihak yang mencari dan

menafsirkan data disamping pengamatan langsung dengan pedoman observasi dan wawancara sebagai instrumen pendukung.

Penelitian Arif terfokus pada pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler dan bertujuan mendeskripsikan mengenai sistem pengelolaan, proses pembimbingan terhadap siswa selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, proses produksi karya sastra oleh siswa, faktor pendukung keberlangsungan kegiatan ekstrakurikuler, dan dampak yang diakibatkan oleh kegiatan ekstrakurikuler. Sedangkan penelitian ini terfokus pada pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler melalui pemilihan materi, media, metode, dan evaluasinya.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yaitu peneliti sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2010:9).

Menurut Satori dan Aan (2011:25) penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi yang alamiah. Penelitian deskriptif kualitatif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan sekarang yang sedang berlangsung.

B. Objek dan Subjek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah di SMA Negeri 6 Yogyakarta yang meliputi materi, metode, media, dan evaluasi. Subjek penelitian ini adalah pembina kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah dan siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta.

C. Sumber Data

Sumber data penelitian ini berupa sumber data tertulis dan sumber data aktivitas proses pembinaan yang terjadi di lapangan. Sumber data tertulis meliputi hasil karya tulis siswa sebagai wujud evaluasi dan media dalam pembinaan, sedangkan sumber data berupa aktivitas meliputi deskripsi kegiatan pembina serta siswa saat melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah di Sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian yaitu dengan mengacu pada pedoman yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan dikembangkan pada saat pelaksanaannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, secara garis besar adalah observasi (pengamatan secara langsung), wawancara, angket, dan dokumentasi. Berikut adalah penjelasan secara lebih rinci.

1. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data secara langsung dengan cara melakukan pencatatan secara cermat. Observasi harus dilakukan secara teliti dan sistematis untuk mendapatkan hasil yang bisa diandalkan. Pengumpulan data dengan observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan pelaksanaan pembinaan secara langsung dengan menggunakan lembar observasi terhadap proses kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah yang melibatkan pembina dan siswa.

Observasi yang dilakukan direalisasikan dengan cara mencatat berupa informasi yang berhubungan dengan pembeinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Pengamatan ini dilakukan guna mendapatkan bukti yang terkait dengan objek penelitian. Waktu pengamatan disesuaikan dengan jadwal guru dan kompetensi dasar yang diizinkan.

Adapun pedoman dalam observasi yaitu dalam pengamatan yang dilakukan adalah mengamati partisipasi siswa dalam pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Tujuannya yaitu untuk memperoleh informasi dan data mengenai pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah di SMA Negeri 6 Yogyakarta.

2. Wawancara

Menurut Etsberg (Sugiyono, 2011:231) wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu objek tertentu. Wawancara sebagai upaya mendekatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada informan. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung. Wawancara dilakukan setelah semua data dari observasi dan dokumentasi terkumpul.

Wawancara dilakukan secara langsung atau terbuka tanpa menggunakan media rekaman. Wawancara dilakukan melalui interaksi selintas atau dalam waktu yang telah disepakati bersama. Peneliti sebagai pewawancara dan pembina serta siswa dari SMA Negeri 6 Yogyakarta sebagai informan (terwawancara) dengan

pertanyaan mengenai materi, metode, evaluasi, media serta faktor penghambat atau pendukung dalam kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa di SMA Negeri 6 Yogyakarta.

Wawancara yang dilakukan dengan siswa tidak semuanya diwawancarai, hanya perwakilan dari beberapa siswa saja. Wawancara dengan pembina dilakukan secara tidak terstruktur untuk mengetahui proses pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang telah dilakukan. Dalam pelaksanaannya, disiapkan instrumen berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden.

3. Angket

Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006:151). Angket sebagai alat untuk mengumpulkan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Tujuan dari angket ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam mengenai kondisi siswa dan apa yang diharapkan oleh siswa.

Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengumpulkan data terkait pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah di SMA Negeri 6 Yogyakarta. Angket juga digunakan untuk mengetahui ranah afektif siswa dalam pembelajaran menulis karya ilmiah. Ranah afektif yang dimaksud meliputi penerimaan, sikap, tanggapan, perhatian, dan partisipasi siswa dalam pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah. Angket didistribusikan kepada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah.

4. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (via Gunawan, 2013:176) dokumentasi yaitu catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari seseorang. Pada kesempatan lain Satori dan Aan (2011:149) juga berpendapat bahwa dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung, menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa hasil tulisan karya ilmiah siswa dan foto pada saat pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler dari awal sampai akhir.

5. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan-catatan peneliti selama masa penelitian yang berisi hal-hal penting seputar objek dan subjek yang diteliti. Penelitian kualitatif ini menggunakan catatan lapangan selain sebagai sumber, juga sebagai salah satu bentuk pengarsipan peneliti terhadap proses pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah.

Sebelum turun ke lapangan, perlu mengetahui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu:

a. Persiapan diri

Sebelum melakukan penelitian diwajibkan untuk mempersiapkan diri agar dapat memahami bagaimana keadaan, situasi yang ada.

b. Memasuki Lapangan

Pada saat sudah masuk ke lapangan peneliti menjalin hubungan yang akrab dengan subyek penelitian dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, akrab serta bergaul dengan mereka dan tetap menjaga etika pergaulan.

c. Berperan Serta

Dalam tahap ini, peneliti mencatat data yang diperolehnya ke dalam field notes, baik data yang diperoleh dari wawancara, pengamatan atau menyaksikan sendiri kejadian tersebut

.

d. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data adalah komponen-komponen yang ikut serta dalam perannya sebagai narasumber. Sugiyono (2010:223) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, kemungkinan akan dikembangkan instrumen sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.

Penelitian ini menggunakan instrumen pengumpul data utama yaitu peneliti sendiri sebagai pihak yang mencari dan menafsirkan data, dengan mengikuti proses kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah yang sedang dilangsungkan oleh pembina dan diikuti oleh para siswa. Selain peneliti sendiri, instrumen pendukung yang digunakan adalah pedoman observasi yang digunakan saat pengamatan

langsung kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah dan pedoman wawancara sebagai alat untuk validitas yang berkaitan dengan metode dan evaluasi dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah setelah menganalisis data tertulis di samping pengamatan langsung.

e. Teknik Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas penelitian adalah keabsahan dari data-data yang diperoleh pada penelitian yang dilakukan. Adapun teknik untuk menguji kredilibilitas data dalam penelitian ini, sebagai berikut.

1. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk mendapatkan data berupa kebiasaan serta pola pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah di sekolah. Teknik pengamatan ini dilakukan secara berkala dan tertib untuk menghindari gangguan saat penelitian. Pengamatan juga dilaksanakan dengan beberapa penyesuaian terkait kebijakan sekolah mengenai jadwal kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah.

2. Perpanjangan Keikutsertaan

Perpanjangan keikutertaaan menjadi pilihan teknik untuk uji keabsahan data dalam penelitian ini dengan memperpanjang masa penelitian sampai dirasa semua data cukup untuk menjadi deskripsi. Perpanjangan keikutsertaan ini juga dimanfaatkan untuk mengumpulkan data pelengkap yang dapat memberi informasi yang sesuai dengan proses pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah.

3. Trianggulasi Data

Trianggulasi dalam penelitian ini adalah trianggulasi metode pengumpulan data, yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yang terkumpul untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data tersebut. Penelitian kualitatif ini menggunakan teknik tersebut supaya data yang telah dikumpulkan dengan beberapa teknik pengumpulan data tersebut dapat dibandingkan.

Ada beberapa hal yang dilakukan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

a. Membandingkan data hasil pengamatan melalui catatan lapangan dan lembar observasi dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan guru pada saat kegiatan pembinaan dengan apa yang dikatakannya saat wawancara, serta

c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen tertulis yang berkaitan.

f. Teknik Analisis Data

Tahap menganalis data adalah tahap yang paling penting dan menentukan dalam suatu penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan tujuan menyederhanakan data ke dalama bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Selain itu data diterjunkan dan dimanfaatkan agar dapat dipakai untuk menjawab masalah yang diajukan dalam penelitian.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan analisis data secara induktif. Artinya, data yang terkumpul disimpulkan dengan cara mengelompokkan dan mengkategorisasikan data sesuai dengan masalah penelitian. Pengelompokkan tersebut kemudian dilanjutkan dengan interpretasi dari data yang diperoleh.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menyajikan hasil penelitian yang berupa deskripsi proses pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta. Pada bab ini akan membicarakan tiga bagian, yaitu hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian. Bagian hasil penelitian dan pembahasan merupakan uraian atau hasil analisis data yang telah diperoleh selama masa penelitian dan dikumpulkan baik yang berasal dari catatan lapangan, dokumentasi, ataupun catatan hasil wawancara mengenai proses pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan memanfaatkan teori-teori yang dikaji sebagai sebuah kesinambungan.

A. Hasil Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah ditetapkan dalam rumusan masalah, pada bagian ini akan dibahas pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta yang mencakup komponen pembelajaran, yaitu materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Adapun data yang disajikan, diperoleh melalui pengamatan, dokumentasi, serta wawancara dengan guru dan siswa. Berikut adalah uraian sejumlah materi, metode, media, dan pelaksanaan evaluasi yang digunakan pembina dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah.

1. Materi Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Menulis Karya Ilmiah Siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta

Materi yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 1. Materi Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler Menulis Karya Ilmiah Siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta

No. Topik Deskripsi

1.

Materi keterampilan penulisan kerangka pikir

dan latar sosial

Materi yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai meliputi pemahaman tentang penyusunan kerangka pikir yang nantinya dikembangkan menjadi sebuah paragraf, karya ilmiah yang berkaitan dengan latar sosial, serta beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan karya ilmiah.

2.

Materi keterampilan pembuatan mi dari

jantung pisang

Indikator yang ingin dicapai dalam materi ini yaitu siswa mampu mempraktikkan hasil karya ilmiah yang mudah dengan bahan-bahan yang ada disekitar. Sesuai dengan indikator yang ingin dicapai, materi yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan siswa.

3.

Materi persiapan lomba keterampilan menulis

karya ilmiah

Secara keseluruhan, materi yang digunakan untuk setiap anak berbeda-beda, materi umumnya yaitu tentang sistematika tulisan dan trik ISPO (International Science Project Olimpiade).

Materi yang digunakan dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah siswa SMA Negeri 6 Yogyakarta dihimpun dari sejumlah makalah dan artikel

yang diselaraskan dengan tujuan pembelajaran menulis karya ilmiah. Materi yang disampaikan dalam pembinaan kegiatan ekstrakurikuler menulis karya ilmiah lebih menyesuaikan kebutuhan, yaitu mengenai penulisan dan cara mencari referensi yang baik untuk mendukung penelitian serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba. Pembina melakukan beberapa langkah pembelajaran dalam penyampaian materi untuk membantu pemahaman siswa.

Materi pada pertemuan yang pertama, yaitu mengajarkan tentangketerampilan penulisan kerangka pikir dan latar sosial. Indikator yang ingin dicapai dalam materi ini yaitu siswa mampu menyusun kerangka pikir dalam pembuatan proposal penelitian karya ilmiah dan memberikan contoh karya ilmiah yang berkaitan dengan latar sosial. Materi yang diberikan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai meliputi pemahaman tentang penyusunan kerangka pikir yang nantinya dikembangkan menjadi sebuah paragraf, karya ilmiah yang berkaitan dengan latar sosial, serta beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan karya ilmiah.

Materi Pembelajaran tersebut disampaikan oleh guru dengan langkah membuka pembelajaran terlebih dahulu, kemudian guru menyiapkan media laptop dan LCD (Liquid Crystal Display) yang akan digunakan dalam pembelajarannya. Sebelum masuk ke materi pembelajaran, hal pertama yang dilakukan guru adalah menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru memerintahkan siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kerangka pikir dan latar sosial. Setelah beberapa siswa menjawab, guru menyimpulkan beberapa jawaban dari siswa yang kemudian dilanjutkan dengan memulai materi pembelajaran. Guru menayangkan

Dokumen terkait