BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
Data di bawah ini diperoleh berdasarkan penelitian yang dilakukan selama pelaksanaan pra siklus, siklus I, siklus II, berikut rangkaian data siswa yang mngalami pengingkatan dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
No. Nama Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1 Affi Alfan Saputra 55 65 80
2 Agus Ahmad Syarofudin 65 75 80
3 Alfian Ezra Ardhani 45 55 77
4 Alfiyatul Izeh 50 75 80
5 Anisa Nahar Ramadhani 55 75 93
6 Deanita Ulfa Naimah 70 75 93
7 Eka Latifatu Dzalfak 85 90 100
8 Elian Rahma 80 95 100
9 Firda Nurisifa 50 65 93
10 Ida Namira 70 75 93
11 Ilham Tri Mila Sari 70 75 83
12 Iqbal Maulana 75 75 83
13 Jovita Ayu Nugraheni 70 80 83
14 Kharina Athsna Athya 75 80 97
15 Lestari Putriku Sekar Melati 75 85 80
16 Maulida Dwi Setyarini 75 80 93
17 Muhammad Afif Azhar 80 90 93
18 Muhammad Aryanum Baihaqi 40 50 77
19 Muhammad Atha Fauzan 60 65 77
64
21 Muhammad Fachry Munaja S. 50 65 77
22 Muhammad Mahendra Lokatara 75 75 83
23 Muhammad Rizza Rahman 75 80 87
24 Nandita Refika Wardany 40 55 77
25 Naufal Edria 65 70 77
26 Nur Shafitri 50 75 87
27 Pingkan Amelia Najla 75 85 93
28 Rachma Sari 50 50 77
29 Rafiq Hendra Saputra 75 75 83
30 Regita Alfia Nayla Agustin 50 70 97
31 Reyga Pratama 60 70 77
32 Silvi Risti Agustin 60 80 87
33 Suci Ratu Felisia Rafel 50 75 87
34 Yusuf Roihan Faqih 80 85 83
35 Zackiya Fida Pratama 60 75 93
Jumlah 2230 2585 2997
Rata-rata Kelas 63,71 73,85 85,62
Dari tabel 4.8 dapat dilihat perbandingan hasil ketuntasan belajar dari pra siklus, siklus I, hingga siklus II. Berikut tabel perbandingan hasil ketuntasan selama tindakan:
Tabel 4.9 Perbandingan hasil Pra Siklus, Siklus I, dan siklus II
Uraian Siswa yang Tuntas
Siswa yang Tidak
Tuntas Rata-rata Frekuensi % Frekuensi %
Pra Siklus 12 34% 23 66% 63,71
Siklus I 24 69% 11 31% 73,85
Siklus II 35 100% 0 0% 85,62
Tabel 4.9 menunjukkan adanya peningkatan persentase hasil belajar siswa. Data dapat ditampilkan pada gambar 4.1 Diagram Batang Peningkatan Persentase hasil Belajar
65
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Setelah diadakannya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan penerapan metode mind map pada kelas VII F MTs Negeri Salatiga semester genap tahun pelajaran 2017/2018 dapat diketahui bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada kenaikan dari pra siklus siswa yang tuntas belajar 12 siswa (34%), sedangkan yang belum tuntas belajar ada 23 siswa (66%) dengan nilai rata-rata 63,71. Hasil siklus I siswa yang tuntas belajar sejumlah 24 siswa (69%), sdangkan yang belum tuntas sejumlah 11 siswa (31%) dengan nilai rata-rata 73,85. Berdasarkan hasil tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka dilanjutkan dengan siklus II. Hasil dari siklus II diperoleh data 35 siswa (100%) sudah tuntas belajar dengan nilai rata-rata 85,62. Berdasarkan perolehan nilai tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 31%.
66
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar klasikal yang telah ditentukan yaitu 85 %. Seluruh siswa sudah tuntas belajarnya (100%) sehingga penelitian ini berhenti pada siklus II.
67 BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode mind map dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) materi Dinasti Bani Umayyah pada siswa Kelas VII F MTs Negeri Salatiga semester II tahun pelajaran 2017/2018 dan mempermudah guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Hal ini dibuktikan dari peningkatan hasil rata-rata dari sebelum diterapkan metode mind map atau pra siklus sampai siklus II. Pada pra siklus nilai rata-rata yaitu 63,71. Nilai rata-rata tersebut meningkat pada siklus I yaitu 73,85 dan pada siklus II nilai rata-ratanya yaitu 85,62. Apabila dilihat dari perolehan nilai tertiggi pada setiap siklusnya juga mengalami peningkatan. Pada pra siklus nilai tertinggi 85, pada siklus I nilai tertinggi meningkat menjadi 95, dan pada siklus II nilai tertinggi meningkat menjadi 100.
Persentase ketuntasan belajar peserta didik juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus yang tuntas hanya 34%, pada siklus I meningkat menjadi 69%, dan pada siklus II meningkat menjadi 100%. Pada siklus II semua siswa sudah mencapai nilai KKM. Oleh karena itu Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil.
68 B.Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Peneliti menyarankan penggunaan metode pembelajaran mind map sebagai alternatif dalam meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam.
2. Bagi Guru
a. Guru hendaknya memiliki sikap aktif dan kreatif agar mampu mengelola pembelajaran menjadi hal baru setiap harinya dengan mengembangkan berbagai strategi, metode maupun model pembelajaran. Salah satunya yaitu metode pembelajaran mind map. Hal ini akan menghilangkan rasa bosan bagi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.
b. Sebelum melaksanakan metode pembelajaran jenis baru, hendaknya guru melakukan persiapan sebaik-baiknnya dengan mempertimbangkan materi yang sesuai.
3. Bagi Siswa
Peserta didik hendaknya senantiasa meningkatkan motivasi dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam maupun pembelajaran lainnya, karena dengan motivasi belajar yang tinggi akan mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran yang dapat diukur dari hasil belajar peserta didik.
69
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu. 2004. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. ________________. dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Daud Ali, Muhammad. 2006. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Depag RI. 2010. Al-Quran dan Terjemahan. Semarang: Raja Publishing. Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bachri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hasbullah. 2001. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Idi, Abdullah. Safarina HD. 2003. Sosiologi Pendidikan Individu Masyarakat, dan
Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Kemenag. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013. Jakarta: Kemenag RI.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bintang Budaya.
Nata, Abudin. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. ___________. 2006. Metodologi Studi Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Purwanto, Ngalim. 1992. Ilmu Pendidikan Teoritis. Bandung: PT. Remaja
70
_______________. 2003. Ilmu Pendidikan Praktis dan Teoritis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Purwanto, Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar). Sandjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: DIVA Press. Syah, Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Tim Pustaka Yustisia. 2007. KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Uzer Usman, Moh. Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Windura, Sutanto. 2008. Mind Map (Langkah Demi Langkah). Jakarta: Elex Media Komputendo.
73
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : MTs Negeri Salatiga
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas/Semester : VII (Tujuh)/Genap
Materi Pokok : Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam
Alokasi Waktu : 2x40 Menit
A.KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami, mengetahui (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurangi, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai
74
dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
No Kompatensi Dasar Indikator dan Pencapaian Kompetensi
1 3.2. Memahami sejarah
Kekhalifahan Dinasti Bani Umayyah.
3.2.1. Menjelaskan proses
berdirinya Dinasti Umayyah. 3.2.2. Menjelaskan sistem
pemerintahan Bani Umayyah 3.2.3 Menjelaskan khalifah Bani
Umayyah
3.2.4. Menjelaskan faktor-faktor kemunduran Bani Umayyah
C.TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegitan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan proses berdirinya Dinasti Umayyah.
2. Menjelaskan sistem pemerintahan Dinasti Umayyah. 3. Menjelaskan khalifah Bani Umayyah
4. Menjelaskan faktor-faktor kemunduran Bani Umayyah D.MATERI PEMBELAJARAN
75
Kata “Bani” artinya adalah, anak, cucu, atau keturunan. Dengan demikian yang dimaksud dengan Bani Umayyah adalah anak, cucu, atau keturunan Umayyah bin Abdi Syams.
Kata Dinasti berarti keturunan raja-raja yang memerintah dan semuanya berasal dari satu keluarga. Dengan demikian, Dinasti Umayyah adalah keturunan raja-raja yang memerintah dari Bani Umayyah.
Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin „Abdul Syams bin Abdul Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah Quraisy pada Fathul Mekah. Memasuki tahun ke 40 H/660 M, pertikaian politik terjadi di kalangan umat Islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib. Setelah Khalifah terbunuh, umat Islam di wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu Mu‟awiyah bin Abi Sufyan sebagai gubernur propinsi Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.
Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada Mu‟awiyyah bin Abi Sufyan („amul jama‟ah) di kota Kufah. Mu‟awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah. Karier politik Mu‟awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, Mu‟awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di Syria. Karena sukses memimpinnya menjadi gubernur Syria oleh
76
Khalifah Umar. Mu‟awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, Mu‟awiyah terlibat konflik dengan Khalifah Ali untuk mempertahankan kedudukannyasebagai gubernur Syria. Sejak saat itu
Mu‟awiyah mulai berambisi untuk menjadi Khalifah dengan mendirikan
dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu‟awiyah menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya. 2. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah
Muawiyah bin Abi Sufyan menjadi Khalifah pertama dinasti Bani Umayyah setelah Hasan bin Ali bin Abu Thalib menyerahkan kekhalifahannya kepada Muawiyah. Sebelumnya, Muawiyah menjabat sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam. Ia mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara yang stabil dan terorganisir.
Dalam pengelolaan pemerintahan, Muawiyah mendirikan beberapa departemen yaitu pertama, diwanul khatam yang fungsinya adalah mencatat semua peraturan yang dikeluarkan oleh Khalifah. Kedua,
diwanul barid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah pusat
77
Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchi
heridities (kepemimpinan secara turun-temurun) mulai diperkenalkan,
dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada 679 M, Mu‟awiyah menunjuk puteranya Yazid untuk menjadi penerusnya. Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang diterapkan Mu‟awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan menjadi Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.
3. Khalifah Bani Umayyah
Dinasti Bani Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H atau 661-750 M. Selama dinasti Bani Umayyah terdapat empat belas khalifah antara lain:
a. Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)
Nama lengkapnya Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia lahir di Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu Sufyan, dan ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya
78
tinggi besar, dan kulitnya putih. ia masuk Islam bersama ayah, ibu, dan saudaranya Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8 H. Ia pernah ikut perang Hunain dan ia adalah seorang juru tulis Al-Qur‟an.
Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah menugaskan sebagai gubernur Yordania dan pada masa Utsman bin Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.
Muawiyah menjadi Khalifah pada tahun 41 H setelah Hasan bin Ali menyerahkan Khalifah kepadanya. Muawiyah bin Abi Sufyan mendirikan dinasti Bani Umayyah dan sebagai Khalifah pertama. Ia memindahkan ibukota dari Madinah al-Munawarah ke kota Damaskus dalam wilayah Syiria. Pada masa pemerintahannya, ia melanjutkan perluasan wilayah kekuasaan Islam yang terhenti pada masa Khalifah Usman dan Ali. Disamping itu ia juga mengatur tentara dengan cara baru dengan meniru aturan yang ditetapkan oleh tentara di Byzantiu, membangun administrasi pemerintahan dan juga menetapkan aturan kiriman pos.
Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem
monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun). Ia
menunjuk anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya. Ia mengadopsi dari sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa selama 20 tahun. Ia meninggal
79
dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier.
b. Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)
Nama lengkapnya adalah Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia dilhirkan pada tanggal 23 Juli 645 M. Pada masa kekhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang cukup penting. Yazid menjadi khalifah pada usia 34 tahun. Pengangkatnyan berdasarkan kebijakan Khalifah Muawiyah menerapkan sistem Monarki. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya. c. Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)
Beliau adalah putera Yazid yang lemah dan sakit-sakitan, di samping itu dia adalah seorang ahli Kimia pada masa pemerintahan Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.
Muawiyah bin Yazid menjadi khalifah atas wasiat ayahnya pada bulan Rabiul Awal tahun 64 Hijriah atau berkenaan tahun 683 M. Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi khalifah pada usia 23 th. Dia adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat menjadi Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin keras, akhirnya dia meninggal dunia. Dia bahkan tidak pernah keluar pintu sejak dia diangkat menjadi Khalifah.
80
d. Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)
Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul „Ash. Merupakan khalifah ke-empat. Terjadi pertentangan antara pihak Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam yang mengakibatkan terjadinya perang Marju Rahith. Pada peperangan ini Abdullah bin Zubair kalah telak. Wilayah Islam terpecah menjadi dua.untuk mengukuhkan kekhalifahannya Marwan bin Hakam menikahi janda Yazid bin Muawiyah.
e. Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)
Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul „Ash. Iadilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M. Di bawah kekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian.
Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Byzantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan Bahasa Arab sebagai Bahasa resmi pemerintahan Islam.
f. Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)
Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul„Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Pada masa pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan
81
wilayah kekuasaan dari Afrika Utara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa pada tahun 711 M. Perluasan ke arah Barat dipimpin oleh Thariq bin Ziyad.dan berhasil menaklukan Andalusia.
g. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)
Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Ash, panggilanya Abu Ayub. Lahir di Madinah pada tahun 54 H. Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul Malik, khalifah sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada tahun 96 H pada usia 42 tahun. Menjelang saat terakhir pemerintahannya,
h. Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)
Nama lengkapnya adalah Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam bin Al-„Ash. Ia terkenal adil dan sederhana. Pemerintahan Umar meninggalkan semua kemegahan dunia yang selalu ditunjukkan oleh orang Bani Umayyah. Ketakwaan dan kesalehannya patut menjadi teladan. Ia selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Ia meninggal pada tahun 720 M dalam usia 39tahun, dimakamkan di Deir Simon
i. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)
Ia merupakan Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada usia 36 tahun. Khalifah yangsering dipanggil dengan sebutan Abu Khalid ini lahir pada 71 H. Ia menjabat khalifah atas wasiat
82
saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan Rajab 101 H.
j. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)
Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul„ash. Ia menjabat sebagai Khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung olehgolongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti Umayyah dan menggantikannya dengan Dinasti baru, Bani Abbas.
k. Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M) Pada masa pemerintahnya, Dinasti Umayyah mengalami kemunduran. Ia memiliki prilaku buruk dansuka melanggar norma agama. Kalangan keluarga sendiri benci padanya. Dan ia mati terbunuh.
Kebijakannya ialah melipatkan jumlah bantuan sosial bagi pemeliharaan orang-orang buta dan orang-orang lanjut usia yang tidak mempunyai famili untuk merawatnya. Ia menetapkan anggaran khusus untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing-masing orang.
83
l. Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 / 744 M)
Pemerintahannya tidak mendapat dukungan dari rakyat, karena kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberontakan. Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat dalam usia46 tahun.
m.Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)
Dia diangkat menjadi Khalifahtidak memperoleh suara bulat di dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan Khalifah dan mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.
n. Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)
Nama lengkap Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Ia adalah cucu dari Khalifah keempat bani Umayyah, Marwan bin Hakam dan keponakanKhalifah kelima, Abdul Malik bin Marwan. Beliau seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan. Beberapa pemberontak dapat ditumpas, tetapi dia tidak mampu mengahadapi gerakan Bani Abbasiyah dengan pendukung yangkuat.
84
Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya. akhirnya sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir, dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali. Dengan demikian berakhirlah dinasti Bani Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya dipegang oleh Bani Abbasiyah.
4. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah
6) Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara karena Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok
7) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non-Arab
8) Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah Umayyah
9) Sikap hidup mewah di lingkungan istana
10)Munculnya kekuatan baru yang dipelopori keturunan Abbas bin Abdul Muthalib
E.KEGIATAN PEMBELAJARAN
NO Kegiatan Waktu
1 Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.
85
b. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. c. Guru memberikan motivasi dan mengajukan
pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.
d. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.
e. Guru memberikan soal pre-test. f. Guru mengulas materi sebelumnya 2 Kegiatan inti
a. Mengamati
Mengamati gambar yang berkaitan dengan Dinasti Bani Umayyah.
b. Menanya
Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang terkait dengan tayangan yang telah dicermatinya
c. Mengeksplorasi
Secara kelompok menggali informasi tentang:
86 - Sejarah Bani Umayyah
- Sistem pemerintahan Bani Umayyah - Khalifah Bani Umayyah
- Faktor kemunduran bani Umayyah d. Mengasosiasi
1) Mengolah informasi yang telah dikumpulkan.
2) Membuat mind map secara kelompok.
3) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi.
4) Peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
3 Penutup
a. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang akan dilaksanakan
b. Guru mengagendakan materi yang akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang c. Guru mengagendakan evaluasi mandiri / postest d. Guru dan peserta didik bersama-sama menutup
pembelajaran dengan berdoa
20 menit
F. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Scientific
87 G.MEDIA PEMBELAJARAN 1. Media a. Laptop b. Lcd proyektor c. White board 2. Bahan a. Spidol/pensil b. Flash disk c. Bahan-bahan lainnya H.SUMBER BELAJAR
Kementrian Agama Republik Indonesia. 2014. Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah
Tsanawiyah VII. Jakarta: Kementrian Agama.