• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Salatiga Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Salatiga Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI DINASTI BANI UMAYYAH

PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM

MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII F MTs NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ALFINALIA MAULANI ISLAMIYAH NIM. 111 14 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MATERI DINASTI BANI UMAYYAH

PELOPOR KEMAJUAN PERADABAN ISLAM

MELALUI METODE MIND MAP PADA SISWA KELAS VII F MTs NEGERI SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

ALFINALIA MAULANI ISLAMIYAH NIM. 111 14 060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(4)
(5)
(6)
(7)

vii MOTTO

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Slamet dan Ibu Alif Kholifah) yang

selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, pengorbanan dan motivasi dalam kehidupanku.

2. Adik-adikku tercinta (Anisalia Nur Islamiyah, Muhammad Alvian Choirul Huda dan Muhammad Wildan Imam Muslim) yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepadaku.

3. Mbak Lis, Mbak Meli, dan seluruh keluarga besar “Rumah Baca Selalu Bersyukur” yang selalu memberikan dukungan kepadaku.

4. Teman dekatku Feri Setya Kurniawan yang selalu menyemangatiku.

5. Sahabat-sahabatku (Athna, Anis, Ami, Ardhi, Dona, Maun, Ma‟rifatul, Novia, Zum, Putri) yang selalu menyemangatiku dan mendukungku.

6. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2014 terutama PAI B.

7. Srikandi PPL MTs N Salatiga 2017 (Anik, Anis, Athna, Aufiy, Mbak Arifa, Dona, Ratna, Uus, dan Zhia) yang selalu menemaniku berjuang.

8. Teman-teman KKN 2018 Posko 132 yang selalu memberikan doa dan dukungan.

9. Bu Ismiyati yang telah banyak membantu penelitian ini.

(9)

ix

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur alhamdulillahi rabbil‟alamin, penulis panjatkan kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Kelas VII F MTs Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi M.Pd. Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga,

4. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I. selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

(10)

x

6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pada umumnya. Amin.

Salatiga, 11 Juli 2018

(11)

xi ABSTRAK

Maulani Islamiyah, Alfinalia. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII MTs Negeri Salatiga Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I.

Kata Kunci: Prestasi Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam, Metode Mind Map Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam melalui metode Mind Map pada siswa Kelas VII F MTs Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik Kelas VII F MTs Negeri Salatiga.

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini menggunakan dua siklus dengan metode mind map. Subyek penelitian sebanyak 35 siswa. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan tes. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode Mind Map pada pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mempermudah bagi guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan dan mengoptimalkan atau menuntaskan prestasi belajar peserta didik. Hasil penelitian dan pembahasan dapat meningkatkan prestasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam pada siswa kelas VII F MTs Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018 dan mempermudah guru dalam mencapai tujuan belajar yang diinginkan.

(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Kegunaan Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan... 7

F. Definisi Operasional ... 8

(13)

xiii

H. Sistematika Penulisan ... 16

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 17

1. Belajar ... 17

2. Hasil Belajar ... 17

3. Metode Mind Map ... 18

4. Sejarah Kebudayaan Islam ... 22

5. Materi Bani Umayyah ... 23

B. Kajian Pustaka ... 32

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 35

B. Setting Penelitian ... 36

C. Profil Madrasah ... 36

D. Pelaksanaan Penelitian ... 42

1. Pra siklus ... 42

2. Siklus I ... 42

3. Siklus II ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ... 49

1. Pra siklus ... 49

2. Siklus I ... 51

3. Siklus II ... 57

(14)

xiv BAB V PENUTUP

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Ruang dan Bangunan ... 38

Tabel 3.2 Data Pendidik dan Karyawan ... 39

Tabel 3.3 Data Jumlah Kelas VII-IX ... 40

Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VII F ... 41

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus ... 49

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 52

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ... 53

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ... 55

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 58

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ... 60

Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ... 61

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II ... 63

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

2 Lembar Bimbingan Sripsi

3 Surat Permohonan Ijin Penelitian 4 Surat Keterangan Setelah Penelitian 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 6 Lembar Evaluasi Belajar Siswa 7 Lembar Mind Map

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan (Purwanto, 2007: 10). Pendidikan juga merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, seksama, terencana dan bertujuan yang dilaksanakan oleh orang dewasa dalam arti memiliki bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan mengajarkannya kepada anak didik secara bertahap (Nata, 2005: 11). Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara dalam Hasbullah (2001: 4) pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha orang dewasa secara sadar dan terencana terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak didik baik jasmani, rohani, dan akal ke arah yang lebih baik.

(18)

2

pengalaman untuk bekal masa depan mereka sebagai generasi bangsa agar dapat mengahadapi jaman yang kemajuannya semakin pesat.

Pendidikan juga dapat mengangkat harkat dan martabat seseorang, sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujadalah ayat 11:







Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:

“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila

dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah

akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(Depag RI, 2010: 543)

Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia merupakan rangkaian upaya manusia untuk mewujudkan manusia seutuhnya, yang meliputi pembangunan manusia, baik sebagai insan maupun sebagai sumber daya pembangunan. Pendidikan sebagai pranata sosial memiliki peranan signifikan dalam merencanakan, melaksanakan, menciptakan SDM yang dicita-citakan (Idi, 2013: 161).

(19)

3

menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (Idi, 2013: 162).

Mempelajari agama Islam merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam, karena mempelajari ajaran agama Islam hukumnya adalah fardhu

„ain, yakni kewajiban bagi setiap pribadi muslim dan muslimah, sedangkan mengkaji ajaran Islam, terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat untuk mempelajarinya (Daud, 2006: 90). Sama halnya dengan segi-segi pendidikan yang lain, pendidikan agama juga menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ini berarti bahwa pendidikan agama bukan hanya sekedar memberi pengetahuan tentang keagamaan melainkan justru yang lebih utama adalah membiasakan anak taat terhadap ajaran agamanya (Purwanto, 2003: 158).

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di Madrasah Tsanawiyah. Materi pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yaitu berupa peristiwa-peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi pada masyarakat Islam.

(20)

4

bosan karena mempelajari dan mendalami sebuah sejarah dibutuhkan hafalan yang kuat. Selain itu, kurangnya minat baca siswa juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Di era modern ini siswa cenderung lebih memilih bermain game online atau bermain gadget sehingga tidak tertarik untuk membaca materi pembelajaran.

Setiap guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai metode yang dapat digunakan dalam situasi tertentu secara tepat. Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut seharusnya guru menggunakan berbagai pendekatan dalam proses pembelajaran. Namun, masih sangat sering dijumpai guru yang terus menerus menggunakan strategi pembelajaran konvensional yaitu ceramah tanpa kolaborasi berbagai strategi dan metode pembelajaran. Proses pembelajaran yang kurang baik juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Bila guru menggunakan metode konvensional siswa akan cepat bosan dan prestasi belajar menurun. Untuk membangkitkan minat siswa, maka diperlukan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

(21)

5

belajarnya. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran mind map.

Metode pembelajaran mind map adalah suatu metode untuk memaksimalkan potensi manusia dengan menggunakan otak kanan secara simultan (Said dan Andi, 2016: 172). Metode pembelajaran mind map merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk memunculkan ide terpendam siswa dan membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak.

Oleh sebab itu, penulis tertarik ingin melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui metode pembelajaran mind map dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Materi Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam Melalui Metode Mind Map Pada Siswa Kelas VII F MTs Negeri Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan permasalaham sebagai berikut: Apakah penerapan metode pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam pada siswa kelas VII F MTs

(22)

6 C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah penerapan metode pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam pada siswa kelas VII F MTs

Negeri Salatiga. D.Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian Tindakan Kelas dapat menambah wawasan mengenai bidang pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, khususnya penerapan metode pembelajaran mind map dalam meningkatkan hasil belajar, sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti-peneliti berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: a. Guru

(23)

7 b. Siswa

Siswa dapat memperoleh pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang lebih menarik, menyenangkan, dan dapat meningkatkan prestasi belajar.

c. Peneliti

Mendapat pengalaman langsung dalam menerapkan metode observasi dan mendapatkan bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru sehingga siap melaksanakan tugas di lapangan. E.Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Penerapan metode pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F MTs N Salatiga pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

2. Indikator Keberhasilan

Indikator yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil. Penerapan metodee mind map dapat dikatakan efektif apabila indicator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator keberhasilan yang dapat dirumuskan oleh penulis antara lain:

(24)

8

b. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

c. Lebih dari 85% dari jumlah siswa kelas VII F memperoleh nilai di atas KKM pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan (Purwanto, 2009: 44) 2. SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)

Menurut Abuddin Nata (2006:314) sejarah kebudayaan Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam.

3. Metode Mind Map

Mind map adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep

dan proporsi-proporsi suatu bidang studi (Trianto, 2009: 159). Menurut Mel Silberman (1996), mind map merupakan cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau penelitian baru (Sarjuli dkk., 2009: 188).

(25)

9 G.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2008: 3).

Oleh karenanya dalam penelitian ini penulis mengambil penelitian tindakan kelas dengan proses dan langkah-langkah penelitiannya mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Sehingga dengan penelitian ini berkepentingan hanya untuk peserta didik agar dalam belajar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

1. Rancangan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2008: 3).

(26)

10

tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. (Arikunto dkk, 2010: 16)

Bagan tahapan siklus I dan siklus II 2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII F MTs Negeri Salatiga Semester II tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

3. Langkah-langkah Penelitian

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut (Arikunto dkk, 2007: 16)

1. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

SIKLUS I Pelaksaaan Pengamatan

SIKLUS II Pelaksaaan Perencanaan

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan Refleksi

(27)

11

Merencanakan materi pembelajaran SKI tentang Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam dengan menerapkan

strategi mind map.

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyusun lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

3) Menyiapkan tes dengan materi tentang Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario mind map, adapun kegiatannya:

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas.

2) Guru menyajikan materi pembelajaran.

3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan metode mind map.

4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pembelajaran pada siklus I.

c. Pengamatan

(28)

12

metode mind map, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.

2. Siklus II

Setelah melakukan evaluasi I, maka peneliti melakukan tindakan II. Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu:

a. Perencanaan Tindakan

1) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I.

2) Menyusun perencanaan pembelajaran.

3) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 4) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang diberikan pada

akhir siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas.

(29)

13

3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan metode mind map.

4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus II.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.

d. Refleksi

Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan dianalisis. Setelah akhir dari siklus yang terakhir diharapkan strategi mind map ini dapat meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dalam pembelajaran SKI materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

4. Pengumpulan Data

(30)

14 a. Metode Observasi

Metode observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian untuk mengadakan pengamatan dan guna mendapatkan data yang diperlukan. Metode observasi ini untuk mengumpulkan data antara lain: a. Mengamati lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran umum

lokasi penelitian.

b. Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai siklus akhir yang meliputi minat, perhatian, dan partisipasi.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274)

Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui data terkait dengan sejarah berdirinya MTs Negeri Salatiga, jumlah guru, absensi kelas untuk mengetahui data siswa kelas VII F, daftar nilai siswa kelas VII F, sarana dan prasarana, serta data terkait lainnya.

c. Metode Tes

(31)

15 5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi, Soal Tes, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Peserta Didik, Lembar Observasi Guru, dan lain sebagainya.

6. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan, dianalisis untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode mind map dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas VII F di MTs Negeri Salatiga. Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik seperti apa yang diharapkan dilakukan dengan cara menghitung prosentase kemudian dideskripsikan.

Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut:

a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

b. Pencapaian pemahaman materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

c. Pencapaian Kriteria Klasikal

(32)

16 H.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi untuk mempermudah jalan pikiran memahami secara keseluruhan isi skripsi. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh, sistematika pembahasan skripsi ini dibagi dalam lima bab:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang pengertian hasil, pengertian metode mind map, pengertian SKI, dan materi Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan yang berisi tentang gambaran umum MTs Negeri Salatiga. Memaparkan deskripsi pelaksanaan siklus awal hingga siklus akhir.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang analisis deskripsi per siklus dan pembahasan tiap siklus.

BAB V: PENUTUP

(33)

17 BAB II

LANDASAN TEORI

A.Kajian Teori 1. Belajar

Belajar adalah suatu kata yang tidak asing lagi di semua kalangan masyarakat. Namun, tidak semua kalangan masyarakat mengetahui arti belajar. James O. Whittaker merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui latihan atau pengalaman (Djamarah, 2011: 12). Menurut Howard Kingsley, belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan (Ahmadi & Widodo, 2004: 127). Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena perumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir (Trianto, 2012: 16)

Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku individu secara menyeluruh akibat adanya latihan dan pengalaman. Hasil perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar dapat berupa kebiasaan-kebiasaan, kecakapan, pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2. Hasil Belajar

(34)

18

Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakupp bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2005: 3).

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya (Purwanto, 2009: 82). Menurut Abdurrahman (1999:38) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional. Berdasarkan pengertian-pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

3. Metode Mind Map

a. Pengertian Metode Pembelajaran

(35)

19

menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang dilakukan secara teratur dan bertahap untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Metode Mind Map

Menurut Tony Buzan (2008:4) mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak, mind map menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar sesuai dengan cara kerja otak. Silberman (2009:188) mengemukakan mind map atau peta pikiran merupakan cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan. Sedangkan menurut Windura (2008:6) mind map adalah suatu teknik grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar.

(36)

20

dengan menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.

1) Langkah-langkah

Menurut Uno & Mohamad (2015: 84) langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode mind map sebagai berikut:

a) Guru menyampaikan komptensi yang ingin dicapai.

b) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.

c) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

d) Tiap kelompok menginventarisir/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.

e) Tiap kelompok (dalam kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya, guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.

f) Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.

Sedangkan menurut Huda (2014:307), beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan, antara lain:

(37)

21

b) Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara berbagai poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan mata pelajaran.

c) Membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya

tentang topik tersebut.

d) Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas.

e) Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja.

f) Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-permasalahan yang terkait dengan topik bahasan.

g) Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian. 2) Tahap-tahap dalam Membuat Mind Map

Ada tahap-tahap penting yang harus dilalui untuk memulai mind

mapping, antara lain sebagai berikut:

a) Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah-tengah halaman kertas. Akan lebih mudah jika posisi kertas tidak dalam keadaan tegak lurus (portrait) melainkan dalam posisi terbentang (landscape).

b) Gunakan garis, tanda panah, caang-cabang, dan warna yang berbeda-beda untuk menunjukkan hubungan antara tema utama dan gagasan-gagasan pendukung lain.

c) Mind Map harus dibuat dengan cepat tanpa ada jeda dan editing

(38)

22

d) Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu yang berbeda pula.

e) Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas. Ini dimaksudkan agar memudahkan penggambaran lebih jauh ketika ada gagasan baru yang harus ditambahkan (Huda, 2014: 308).

3) Kegunaan Mind Map

Menurut Micheal Michalko mind map membantu untuk: a) Mengaktifkan seluruh otak

b) Memungkinkan fokus pada pokok bahasan.

c) Membantu menunjukkan hubungan antar bagian informasi yang saling terpisah.

d) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian (Buzan, 2012: 7).

4. Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah adalah rekontruksi masa lalu yang meliputi apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang (Kuntowijoyo, 1995: 17). Sedangkan menurut Murodi (2009:4) sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang berkaitan dengan berbagai proses kehidupan manusia dan dipelajarai di masa kini untuk diambil hikmahnya bagi perjalanan kehidupan di masa-masa mendatang.

(39)

23

manusia sebagai balasan atas segala tantangan, tuntutan, dan dorongan dari dalam diri manusia menuju arah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manusia (Anshari, 1980)

Kebudayaan Islam merupakan kondisi-kondisi kehidupan yang terjadi pada masa perkembangan Islam hingga runtuhnya daulah Islamiah (Darsono & Ibrahim, 2009:10). Menurut Abuddin Nata (2006:314) sejarah kebudayaan Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam. Sejarah Kebudayaan Islam adalah keterangan yang telah terjadi pada masa lampau atau pada masa yang masih ada (Abdullah, 2006: 202).

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan suatu kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, dan keteladanan oleh guru kepada peserta didik yang berhubungan dengan peristiwa Islam pada masa lampau dan benar-benar terjadi dalam suatu negara Islam dan dialami oleh masyarakat Islam.

5. Materi Bani Umayyah a. Sejarah Dinasti Umayyah

Sejarah berdirinya Dinasti Umayyah berasal dari nama Umayyah bin „Abdul Syams bin Abdul Manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah

(40)

24

wilayah Iraq mengangkat al-Hasan putra tertua Ali sebagai Khalifah yang sah. Sementara itu Mu‟awiyah bin Abi Sufyan sebagai gubernur propinsi

Suriah (Damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai Khalifah.

Namun karena Hasan ternyata lemah sementara Mu‟awiyah bin Abi

Sufyan bertambah kuat, maka Hasan bin Ali menyerahkan pemerintahannya kepada Mu‟awiyyah bin Abi Sufyan („amul jama‟ah) di kota Kufah. Mu‟awiyah merupakan pendiri dinasti Bani Umayyah. Karier politik Mu‟awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab,

Mu‟awiyah diangkat menjadi kepala di sebuah kota di Syria. Karena sukses

memimpinnya menjadi gubernur Syria oleh Khalifah Umar. Mu‟awiyah selama menjabat sebagai gubernur Syria, giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan Islam sampai perbatasan wilayah kekuasaan Bizantine. Pada masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib, Mu‟awiyah terlibat

konflik dengan Khalifah Ali untuk mempertahankan kedudukannya sebagai gubernur Syria. Sejak saat itu Mu‟awiyah mulai berambisi untuk menjadi

Khalifah dengan mendirikan dinasti Umayyah. Setelah menurunkan Hasan Ibn Ali, Mu‟awiyah menjadi penguasa seluruh imperium Islam,dan

menaklukan Afrika Utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama masa kekuasaannya. (Kemenag, 2014: 141)

b. Sistem Pemerintahan Bani Umayyah

(41)

25

sebagai gubernur Syiria. Selama berkuasa di Syiria, Muawiyah mengandalkan orang-orang Syiria dalam mempeluas batas wilayah Islam. Ia mampu membentuk pasukan Syria menjadi satu kekuatan militer Islam yang terorganisir dan berdisiplin tinggi. ia membangun sebuah Negara yang stabil dan terorganisir.

Pada masa Muawiyah bin Abu Sufyan inilah suksesi kekuasaan bersifat Monarchi heridities (kepemimpinan secara turun-temurun) mulai diperkenalkan, dimana ketika dia mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, yaitu Yazid bin Muawiyah. Pada 679 M, Mu‟awiyah menunjuk puteranya Yazid untuk menjadi penerusnya.

Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhi oleh sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Dalam perkembangan selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak atau kerabat sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang

diterapkan Mu‟awiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan menjadi

Monarchiheridetis (kerajaan turun temurun), yang diperoleh tidak dengan

pemilihan atau suara terbanyak. (Kemenag, 2014: 141) c. Khalifah Bani Umayyah

(42)

26

1) Muawiyah bin Abu Sufyan (41-60 H / 661-680 M)

Nama lengkapnya Mu‟awiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin

Umayyah bin Abd Syams bin Abdul Manaf, biasa dipanggil Abu Abdurrahman. Ia masyhur dengan Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia lahir di Mekkah tahun 20 sebelum hijrah. Ayahnya adalah Abu Sufyan, dan ibunya adalah Hindun binti Utbah. Ia adalah sosok yang terkenal fasih, penyabar, berwibawa, cerdas, cerdik, badannya tinggi besar, dan kulitnya putih. ia masuk Islam bersama ayah, ibu, dan saudaranya Yazid pada saat pembukaan kota Makkah tahun 8 H. Ia pernah ikut perang Hunain dan ia adalah seorang juru tulis Al-Qur‟an.

Karir politiknya diawali ketika Umar bin Khattab pernah menugaskan sebagai gubernur Yordania dan pada masa Utsman bin Affan, dia ditugaskan menjadi gubernur Syiria.

(43)

27

Muawiyah bin Abu Sufyan menerapkan sistem monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun). Ia menunjuk anaknya Yazid bin Muawiyah sebagai penerusnya. Ia mengadopsi dari sistem monarki yang ada di Persia dan Byzantium. Muawiyah bin Abu Sufyan berkuasa selama 20 tahun. Ia meninggal dunia dalam usia 80 tahun dan dimakamkan di Damaskus di pemakaman Bab Al-Shagier. (Kemenag, 2014: 142)

2) Yazid bin Muawiyah (60-64 H / 680-683 M)

Nama lengkapnya adalah Yazid bin Muawiyah bin Abi Sufyan. Ia dilhirkan pada tanggal 23 Juli 645 M. Pada masa kekhalifahan ayahnya, beliau menjadi seorang pangglima yang cukup penting. Yazid menjadi khalifah pada usia 34 tahun. Pengangkatnyan berdasarkan kebijakan Khalifah Muawiyah menerapkan sistem Monarki. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya. Ia kemudian mengirim surat kepada Gubernur Madinah, memintanya untuk memaksa penduduk mengambil sumpah setia kepadanya.

3) Muawiyah bin Yazid (64-64 H / 683-683 M)

Beliau adalah putera Yazid yang lemah dan sakit-sakitan, di samping itu dia adalah seorang ahli Kimia pada masa pemerintahan Kakeknya Muawiyah bin Abu Sufyan.

(44)

28

Muawiyah bin Yazid diangkat menjadi khalifah pada usia 23 th. Dia adalah seorang pemuda yang shalih. Ketika dia diangkat menjadi Khalifah dia sedang menderita sakit. Sakitnya semakin keras, akhirnya dia meninggal dunia. Dia bahkan tidak pernah keluar pintu sejak dia diangkat menjadi Khalifah. (Kemenag, 2014: 144)

4) Marwan bin Hakam (64-65 H / 684-685 M)

Nama lengkapnya Marwan bin Hakam bin Abul „Ash. Merupakan khalifah ke-empat. Terjadi pertentangan antara pihak Abdullah bin Zubair dan Marwan bin Hakam yang mengakibatkan terjadinya perang Marju Rahith. Pada peperangan ini Abdullah bin Zubair kalah telak. Wilayah Islam terpecah menjadi dua. Untuk mengukuhkan kekhalifahannya Marwan bin Hakam menikahi janda Yazid bin Muawiyah.

5) Abdul Malik bin Marwan (65-86 H / 685-705 M)

Nama lengkapnya Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul „Ash. Iadilantik sebagai Khalifah setelah kematian ayahnya, pada tahun 685 M. Di bawahkekuasaan Abdul Malik, kerajaan Umayyah mencapai kekuasaan dan kemulian.

(45)

29

6) Walid bin Abdul Malik (86-96 H / 705-715 M)

Nama lengkapnya Walid bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul „Ash. Masa pemerintahan Walid bin Malik adalah masa ketentraman, kemakmuran dan ketertiban. Pada masa pemerintahannya tercatat suatu peristiwa besar, yaitu perluasan wilayah kekuasaan dari AfrikaUtara menuju wilayah Barat daya, benua Eropa pada tahun 711 M. Perluasan ke arah Barat dipimpin oleh Thariq bin Ziyad.dan berhasil menaklukan Andalusia. (Kemenag, 2014: 145) 7) Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H / 715-717 M)

Nama lengkapnya Sulaiman bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Ash,panggilanya Abu Ayub. Lahir di Madinah pada tahun 54 H.Ia merupakan saudara dari Walid bin Abdul Malik, khalifah sebelumnya. Dia diangkat sebagai Khalifah pada tahun 96 H pada usia 42 tahun. Menjelang saat terakhir pemerintahannya,

8) Umar bin Abdul Aziz (99-101 H / 717-720 M)

(46)

30

9) Yazid bin Abdul Malik (101-105 H / 720-724 M)

Ia merupakan Khalifah kesembilan Daulah Umayyah pada usia 36 tahun. Khalifah yang sering dipanggil dengan sebutan Abu Khalid ini lahir pada 71 H. Ia menjabatkhalifah atas wasiat saudaranya, Sulaiman bin Abdul Malik. Ia dilantik pada bulan Rajab 101 H. (Kemenag, 2014: 147)

10) Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H / 724-743 M)

Nama lengkapnya Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan bin Hakam bin Abul„ash. Ia menjabat sebagai Khalifah pada usia yang ke 35 tahun. Ia terkenal negarawan yang cakap dan ahli strategi militer. Pada masa pemerintahannya muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan berat bagi pemerintahan BaniUmayyah. Kekuatan ini berasal dari kalangan Bani Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius. Dalam perkembangan selanjutnya, kekuatan baru ini mampu menggulingkan Dinasti Umayyahdan menggantikannya dengan Dinasti baru, Bani Abbas. 11) Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H / 743-744 M)

(47)

31

untuk pembiayaan tersebut dan menyediakan perawat untuk masing-masing orang.

12) Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 / 744 M)

Pemerintahannya tidak mendapat dukungan dari rakyat, karena kebijakannya suka mengurangi anggaran belanja negara. Masa pemerintahannya tidak stabil dan banyak pemberontakan. Masa pemerintahannya berlangsung selama 16 bulan. Dia wafat dalam usia 46 tahun. (Kemenag, 2014: 148)

13) Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik (127 H / 744 M)

Dia diangkat menjadi Khalifah tidak memperoleh suara bulat di dalam lingkungan keluarga Bani Umayyah dan rakyatnya. Kerana itu, keadaan negara semakin kacau dengan munculnya beberapa pemberontak. Ia menggerakkan pasukan besar berkekuatan 80.000 orang dari Arnenia menuju Syiria. Ia dengan suka rela mengundurkan dirinya dari jabatan Khalifah dan mengangkat baiat terhadap Marwan ibn Muhammad. Dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132 H.

14) Marwan bin Muhammad (127-133 H / 744-750 M)

(48)

32

Marwan bin Muhammad melarikan diri ke Hurah, terus ke Damaskus. Namun Abdullah bin Ali yang ditugaskan membunuh Marwan oleh Abbas As Syaffah selalu mengejarnya. akhirnya sampailah Marwan di Mesir. Di Bushair, daerah al Fayyun Mesir, dia mati terbunuh oleh Shalih bin Ali. Dengan demikian berakhirlah dinasti Bani Umayyah, dan kekuasaan selanjutnya dipegang oleh Bani Abbasiyah. (Kemenag, 2014: 149)

d. Faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah

1) Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara karena Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok

2) Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non-Arab

3) Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya Daulah Umayyah

4) Sikap hidup mewah di lingkungan istana

5) Munculnya kekuatan baru yang dipelopori keturunan Abbas bin Abdul Muthalib (Kemenag, 2014: 149)

B.Kajian Pustaka

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian terkait penerapan Metode Mind Map, antara lain:

1. Penelitian oleh Budi Arifin (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2013) dengan judul “Penerapan Metode Mind Map untuk Meningkatkan Motivasi Mata

pelajaran IPA Tentang Sumber Daya Alam di Kelas IV MI Wahid Hasyim

(49)

33

yang penulis susun yaitu sama-sama menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan sama-sama menggunakan metode pembelajaran mind map. Perbedaannya terletak pada objek penelitian yaitu mata pelajaran IPA tentang Sumber Daya Alam sedangkan penelitian yang dilakukan penulis adalah mata pelajaran SKI materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam pada kelas VII F MTs Negeri Salatiga.

2. Penelitian oleh Tiara Nurbaiti (Universitas Lampung Bandar Lampung 2016) dengan judul “Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IVB SD Negeri

10 Metro Timur”. Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu

sama-sama menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dan sama-sama menggunakan metode pembelajaran mind map. Perbedan penelitian ini dengan penelitian penulis terletak pada objek penelitian yaitu pada mata pelajaran PKn, sedangkan penelitian yang dilakukan penulis adalah mata pelajaran SKI materi Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam. 3. Penelitian oleh Nur Kholifah, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2017 dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar SKI Materi Dinasti

Ayyubiyah Melalui Metode Mind Map pada Siswa Kelas VIII MTs Ma‟arif

03 Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2016/2017.” Persamaan penelitian ini dengan penelitian penulis yaitu sama

(50)

34

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang disusun oleh penulis yaitu terletak pada lokasi penelitian serta materi pembelajaran yaitu Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

(51)

35 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18). Sedangkan menurut Arikunto (2008:3) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa.

Adapun alur siklus penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(52)

36 B.Setting Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah guru dan siswa kelas VII F Semester Genap MTs Negeri Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 35 siswa yaitu 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Salatiga yang terletak di Jl. Tegalrejo 1 Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur ada tanggal 12 Maret 2018 sampai dengan 04 April 2018.

C.Profil Madrasah

1. Sejarah Awal Berdirinya MTs Negeri Salatiga

Dengan adanya Keputusan Menteri Agama RI tanggal 16 Maret 1978 nomor : 16 Th. 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Madrasah Tsanawiyah Negeri, maka sejak Tahun Pelajaran 1978 / 1979 tepatnya tanggal 1 Januari 1978 PGAN 6 Th Salatiga diubah menjadi :

a. MTs N Salatiga, dengan siswa kelas I, II, III PGAN 6 Th. b. PGAN Salatiga dengan siswa kelas IV, V, VI PGAN 6 Th.

Pada saat awal perubahan tersebut hingga tanggal 1 Januari 1980, Kepala MTsN dan PGAN Salatiga masih dirangkap oleh Bapak Sofwan Achmadi, BA.

(53)

37

WK/I.b/93/a/1980, terhitung mulai tanggal 1 Januari 1980 Bapak Endro Parwono diangkat sebagai Kepala MTsN Salatiga.

Meskipun MTsN dan PGAN Salatiga secara resmi telah terpisah statusnya dan masing-masing telah memiliki Kepala Sekolah yang berbeda, namun kedua sekolah ini masih dalam satu atap sejak tahun 1980 s/d 1986 dengan alamat Jl. KH. Wahid Hasyim No. 12 Salatiga.

Setelah MTsN Salatiga memiliki gedung sendiri, maka sejak Th. Pelajaran 1986 / 1987 MTsN Salatiga menempati gedung baru dengan alamat Jl. Tegalrejo I Salatiga hingga sekarang.

2. Identitas Madrasah

a. Nama Madrasah : MTs Negeri Salatiga b. No. Statistik Madrasah : 121.1.33.73.01.001

c. Alamat : Jl. Tegalrejo 1 Salatiga Telp. 0298 323950 d. Tahun berdiri : 1978

e. Tahun Penegerian : 1978

f. Nama Kepala Madrasah : Drs. H. Mudlofir, M.M. 3. Visi dan Misi Madrasah

a. Visi

Terwujudnya Generasi yang unggul dalam Prestasi berpijak pada Budaya Bangsa dan Nilai-nilai Islam.

b. Misi

(54)

38

2) Meningkatkan Keimanan, ketaqwaan dan akhlaqul karimah. 3) Meningkatkan kualitas pendidikan

4) Meningkatkan Sumber daya manusia yang handal dan berkemampuan 5) Memberikan bekal life skill pada siswa

6) Meningkatkan sarana prasarana pendidikan

7) Menjalin kerjasama yang baik, diantaranya Stak holder, instansi lain dan masyarakat.

4. Data Sarana Dan Prasarana

Adapun data tanah dan bangunan adalah sebagai berikut: a. Jumlah tanah yang dimiliki 6.270 m2.

b. Jumlah tanah yang telah bersertifikat 6.270 m2. c. Luas bangunan seluruhnya 2.561 m2.

Tabel 3.1 Data Ruang dan Bangunan

(55)

39 5. Data Pendidik dan Karyawan

Adapun data pendidik dan karyawan di Mts Negeri Salatiga adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Data Pendidik dan Karyawan

No. Nama Guru NIP Jabatan

1 Drs. H. Mudlofir, M.M. 196404241997031002 Kepala Madrasah 2 Drs. Widodo Mulyo 196404271994031002 Guru 3 Drs. Faisal Bahar

Susanto, M.Ag

196807121994031002 Guru

4 Dra. Nur Laila 196708241995032001 Guru/Pembina PMR

5 Munjayanah, S.Pd 197005251995032001 Guru

6 Nur Hidayati, S.Ag 196101011985032001 Guru/Pembina Perpus

7 Drs. Syariful Hadi 19650724199803002 Guru 8 Dra. Mulyani 196505071998032001 Guru 9 Abdul Latief Muslich,

S.Pd

196707171992031001 Guru 10 Supangat, S.Pd 19590204199303002 Guru 11 Dra. Nunuk Samiasih 19670517999032001 Guru/Waka

Kurikulum 12 Ainy Dharyati, S.Pd 9630805199203 2 002 Guru 13 Umar Faruk, S.PdI 196106051992031002 Guru 14 Hj. Sri Hidayati, S.Pd 197006131994032003 Guru 15 Dra. Dihliz Zuna'im 197001232003122001 Guru 16 Miftah Syarifuddin, S.Si 197803242003121003 Guru 17 Sri Hariyanti, S.Pd 196012311982032063 Guru 18 Suyanto, S.Pd 19690126199512101 Guru/Waka

Humas 19 Eko Firatno, A.Md 197101171995121002 Guru 20 Dra. Sri Haryati

Khoiriyah, M.Pd.I

196802181998032001 Guru 21 Muti'ah Setyawati, S.Ag 197105102003122002 Guru 22 Muhammad Shobirun,

S.Pd

196910052005011002 Guru/Pembina Pramuka 23 Muhammad Taufiq,

S.Pd

197902062005011003 Guru/Waka Kesiswaan 24 Heni Haswarini, S.Pd 197610222005012002 Guru

25 Nova Zaeni

Nurfuadiyan, S.PdI

(56)

40

26 Feviana Sofia

Iraningrum, S.Pd

197602152005012002 Guru 27 Siti Riayah, S.Pd 197309042005012001 Guru 28 Ida Widminingsih, S.Ag 197608232005012003 Guru 29 Nida Usholha, S.Si 198106122005012003 Guru

30 Feviana Sofia

Iraningrum, S.Pd

197602152005012 02 Guru 31 Drs. Irwan 196707052005011002 Guru 32 Munawar, S.Ag 196906102006041016 Guru

33 Dra. Ernawati Susanti 196810272007012016 Guru/Pembina Pramuka 34 Nuning Widyani, S.Pd 197308222006042017 Guru 35 Kartini, S.S 197303192005012001 Guru 36 Atik Prasetyowati, S.Pd 197505192007012010 Guru 37 Lies Arifah, S.Ag 197203302007012018 Guru 38 Budi Lathiful T, SE 197201312007012014 Guru 39 Ismiyati, S.PdI 198007172007102010 Guru 40 Khoiru Rakhman

Abidin, S.Pd.I

198103162007101001 Guru 41 Nur Khamim, M.Pd 198012292009011009 Guru/Waka

Sarpras 42 Farida

Nairraturrahmah,S.Pd.I

198004142007102007 Guru/Pembina Pramuka 43 Eko Jatmikaning Budi,

S.Pd

197709282007101001 Guru 44 Istikomah, S.Pd 197905222005011007 Guru 45 M. Arif Rahman, S.H. 198109242005011004 Bendahara 46 Muhammad Khundori 196503072009011001 Pramu Kantor 47 Mustaghfirin, S.H. 197802011998031002 Ka TU

48 Siti Sufrotun, A.Ma

- PTT/Petugas

Administrasi Kesiswaan 49 Yuliastuti Puspitosari,

(57)

41

6. Data Siswa MTs Negeri Salatiga

Adapun data jumlah seluruh siswa MTs Negeri Salatiga adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Data Jumlah Siswa Kelas VII-IX Kelas Jml. Kelas Jml. Siswa Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

Adapun data siswa kelas VII F sebagai berikut: Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VII F

(58)

42

14 Kharina Athsna Athya 

15 Lestari Putriku Sekar Melati 

16 Maulida Dwi Setyarini 

17 Muhammad Afif Azhar 

18 Muhammad Aryanum Baihaqi 

19 Muhammad Atha Fauzan 

20 Muhammad Azriel Baihaqi 

21 Muhammad Fachry Munaja S.  22 Muhammad Mahendra Lokatara 

23 Muhammad Rizza Rahman 

24 Nandita Refika Wardany 

25 Naufal Edria 

26 Nur Shafitri 

27 Pingkan Amelia Najla 

28 Rachma Sari 

29 Rafiq Hendra Saputra 

30 Regita Alfia Nayla Agustin 

31 Reyga Pratama 

Pelaksanaan awal sebelum diadakannya Penelitian Tindakan Kelas adalah peneliti mengambil data nilai SKI siswa pada semester I. Kemudian mengadakan postes untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa kelas VII F MTs Negeri Salatiga.

2. Siklus I

(59)

43

Islam. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Mind Map. Langkah-langkah siklus I sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menentukan materi pokok.

2) Menyiapkan sumber belajar berupa materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

3) Menyusun RPP dengan memasukkan metode Mind Map.

4) Mempersiapkan media yang digunakan selama penelitian berlangsung. 5) Menyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 1) Kegiatan Awal

a) Guru membuka pelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh hikmad.

b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.

d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

(60)

44 2) Kegiatan Inti

a) Guru meminta siswa mengamati gambar yang berkaitan dengan Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

b) Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang terkait dengan tayangan yang telah dicermatinya

c) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang.

d) Guru membagikan materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam dan satu kertas kosong untuk tiap kelompok.

e) Guru meminta setiap kelompok membuat Mind Map terkait dengan materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam yang mencakup sejarah berdirinya dinasti Bani Umayyah, sistem pemerintahan, khalifah-khalifah yang memerintah dan faktor penyebab kemunduran dinasti Bani Umayyah .

f) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

g) Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang terbaik. h) Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi.

3) Penutup

a) Guru megadakan evaluasi mandiri.

(61)

45 c. Pengamatan

Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti sekaligus mengamati proses pembelajaran tersebut dan mengumpulkan data-data yang diperlukan.

d. Refleksi

Tahap akhir pada siklus ini adalah tahap refleksi. Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Hasil pembelajaran dengan menggunakan metode mind map menemukan beberapa keberhasilan, antara lain:

1) Sebagian besar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, mereka tertarik dengan metode yang digunakan guru ketika mengajar.

2) Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru dalam pembelajaran.

3) Sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Meskipun terdapat keberhasilan dalam pembelajaran siklus I namun masih terdapat beberapa kekurangan diantaranya sebagai berikut: 1) Masih ada siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran

dan belum memahami cara membuat mind map.

2) Masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.

(62)

46 3. Siklus II

Siklus II penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 04 April 2018. Materi Pembelajaran adalah Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode Mind Map. Siklus II merupakan akhir dari Penelitian Tindakan Kelas ini, karena menurut perkiraan penulis, pada siklus II ini, prestasi peserta didik sudah memenuhi target pembelajaran. Langkah-langkah siklus II sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dalam Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Menentukan materi pokok.

2) Menyiapkan sumber belajar berupa materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

3) Menyusun RPP dengan memasukkan metode Mind Map.

4) Mempersiapkan media yang digunakan selama penelitian berlangsung.

5) Menyiapkan lembar observasi dan lembar kerja siswa. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Awal

(63)

47

b) Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.

c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi pelajaran.

d) Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar serta tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran.

e) Guru memberikan soal pre test. 2) Kegiatan Inti

a) Guru mengulas materi yang dipelajari minggu lalu.

b) Melalui motivasi dari guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang materi Dinasti Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Kemajuan Islam.

c) Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5 orang.

d) Guru membagikan materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam dan satu kertas kosong untuk tiap kelompok.

e) Guru meminta setiap kelompok membuat Mind Map terkait dengan materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam yang mencakup sejarah berdirinya Dinasti Bani Umayyah, sistem pemerintahan, khalifah-khalifah yang memerintah dan faktor penyebab kemunduran Dinasti Bani Umayyah .

(64)

48

g) Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang terbaik. h) Guru memberikan ulasan terhadap hasil diskusi.

3) Penutup

a) Guru megadakan evaluasi mandiri.

b) Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam. 3. Pengamatan

Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung, peneliti sekaligus mengamati proses pembelajaran tersebut dan mengumpulkan data-data yang diperlukan.

4. Refleksi

Tahap akhir pada siklus ini adalah tahap refleksi. Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan penelitian. Berdasarkan analisis data dari pengamatan yang dilakukan peneliti, hasil pembelajaran dengan menggunakan metode mind map pada siklus II ini siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya.

(65)

49 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus 1. Pra Siklus

Berdasarkan observasi sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, guru menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dari dokumentasi sebelum penerapan penggunaan metode mind map, diperoleh prestasi belajar siswa yang masih jauh dari harapan, karena masih banyak siswa yang prestasi belajarnya di bawah KKM. Ketuntasan yang harus dicapai yaitu 75. Inilah yang menjadi acuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas di kelas VII F Mts Negeri Salatiga. Berikut daftar nilai pra siklus siswa kelas VII F:

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pra Siklus

(66)

50

Rata-rata Kelas 63,71

Siswa Tuntas 12

Siswa Tidak Tuntas 23

Persentase Ketuntasan 34 %

(67)

51

Persentase Ketuntasan = x 100 %

= x 100 %

= 34 % 2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yaitu berupa persiapan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari menyiapkan materi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menyiapkan sumber belajar, menyiapkan sarana observasi dan dokumentasi selama proses pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Proses pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Maret 2018. Materi pembelajaran adalah Dinasti Bani Umayyah Pelopor Peradaban Kemajuan Islam. Media yang digunakan yaitu Power Point dan buku paket Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode mind map. Pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau 80 menit.

(68)

52

Dalam penelitian ini akan dilihat apakah ada peningkatan prestasi belajar dari nilai prasiklus ke siklus I.

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

(69)

53

Rata-rata Kelas 73,85

Siswa Tuntas 24

Siswa Tidak Tuntas 11

Persentase Ketuntasan 69%

Tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar siklus I dari 35 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 50. Nilai rata-rata kelas yang dicapai yaitu 73,85. Ada 24 siswa yang tuntas dan 11 siswa yang belum tuntas.

Persentase Ketuntasan = x 100%

= x 100% = 69% c. Tahap Pengamatan

Data yang diperoleh dari pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) siklus I tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No. Aspek yang Diamati

Skor

(70)

54 1 Persiapan guru dalam mengajar

a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan presensi

c. Menyiapkan media pembelajaran

2 Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran dan melakukan apersepsi.

a. Salam pembuka b. Mengkondisikan kelas

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Memberikan motivasi

3 Kegiatan guru menggunakan metode a. Guru paham mengenai metode mind

map.

b. Guru mampu menggunakan metode

(71)

55 1 : Kurang Baik

2 : Baik

3 : Sangat Baik

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No. Indikator Aspek yang Diamati Skor 1 2 3 1 Kesiapan menerima

pelajaran

a. Menyediakan buku dan alat tulis.

b. Siswa mengkondisikan diri menerima pelajaran.

c. Suasana kelas pada saat pelajaran dimulai

d. Siswa mendengarkan penjelasan guru

e. Siswa menyiapkan buku pelajaran dan sumber belajar lainnya yang berkaitan dengan materi pelajaran.

(72)

56 dalam proses pembelajaran

pelajaran

b. Keaktifan bertanya  c. Keaktifan menjawab  d. Pemahaman terhadap

metode mind map

e. Kekompakan diskusi  f. Kekompakan presentasi  g. Mengerjakan soal

dengan semangat

(73)

57

meningkat dibandingkan dengan pra siklus. Adapun kekurangannya yaitu masih ada siswa yang kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan belum memahami cara membuat mind map.

Pada pembelajaran siklus II, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti: guru harus isa mengendalikan kondisi kelas agar semua siswa memperhatikan penjelasan guru, menjelaskan lagi cara pembuatan mind

map.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Rencana pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan berdasarkan adanya kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada proses pelaksanaan siklus I. Maka peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran yang akan menekankan pada:

1) Pelaksanaan masih menggunakan metode mind map.

2) Mengembangkan pelaksanaan metode pembelajaran mind map dan mengembangkan tes evaluasi atau post test yang pertanyaan soalnya berbeda dengan siklus I.

3) Peningkatan terhadap motivasi siswa. b. Tahap Pelaksanaan

(74)

58

dan buku paket Sejarah Kebudayaan Islam kelas VII. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode mind map. Pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran atau 80 menit.

Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. adapun prestasi belajar yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

(75)

59

Rata-rata Kelas 85,62

Siswa Tuntas 35

Siswa Tidak Tuntas 0

Persentase Ketuntasan 100%

Tabel 4.5 menunjukkan hasil belajar siklus II dari 35 siswa. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 77. Nilai rata-rata kelas yang dicapai yaitu 85,62. Pada siklus II ini seluruh siswa telah mencapai nilai KKM.

Persentase Ketuntasan = x 100%

= x 100% = 100% c. Tahap Pengamatan

(76)

60

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II

No. Aspek yang Diamati

Skor

1 2 3

1 Persiapan guru dalam mengajar a. Menyiapkan RPP

b. Menyiapkan presensi

c. Menyiapkan media pembelajaran

2 Kemampuan guru dalam membuka pembelajaran dan melakukan apersepsi.

a. Salam pembuka b. Mengkondisikan kelas

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran d. Memberikan motivasi

3 Kegiatan guru menggunakan metode a. Guru paham mengenai metode mind

map.

b. Guru mampu menggunakan metode

Gambar

Tabel 3.1 Data Ruang dan Bangunan
Tabel 3.2 Data Pendidik dan Karyawan
Tabel 3.3 Data Jumlah Siswa Kelas VII-IX
Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Pra Siklus
+7

Referensi

Dokumen terkait

dapat disimpulkan bahwa: terdapat pengaruh pembelajaran mind map terhadap hasil belajar biologi siswa kelas X di SMAN Kebakkramat semester genap tahun pelajaran

Penggunaan Catatan Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Peristiwa Alam (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Barunagri,Lemabang)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SD KANISIUS KADIROJO SLEMANi. SEMESTER GENAP TAHUN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan teknik mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi sistem pemerintahan

Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Teknik Pembelajaran Mind Map Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Kelas IVA.. SDN Glagahombo 1 Sleman Semester Genap

Apabila hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ternyata memperlihatkan bahwa pembelajaran kooperatif dengan strategi mind map dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta

Masalah utama yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran IPA melalui metode Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

Penerapan model pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil belajar IPS Tema Sejarah Peradaban Indonesia pada siswa kelas V SD Negeri 1 Sruweng tahun ajaran