PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK
PEMBELAJARAN
MIND MAP
MATA PELAJARAN PKn
BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Anang Setyo Nugroho NIM : 071134028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK
PEMBELAJARAN
MIND MAP
MATA PELAJARAN PKn
BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Anang Setyo Nugroho NIM : 071134028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK
PEMBELAJARAN
MIND MAP
MATA PELAJARAN PKn
BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh:
Anang Setyo Nugroho NIM: 071134028
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK
PEMBELAJARAN
MIND MAP
MATA PELAJARAN PKn
BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Anang Setyo Nugroho NIM: 071134028
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 5 Desember 2011
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Drs. Puji Purnomo, M.si ………..
Sekretaris Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd ………..
Anggota I Drs. P. Wahana, M. Hum ………..
Anggota II Drs. Y. B. Adimassana, M. A ………..
Anggota III Drs. J. Sumedi ………..
Yogyakarta, 5 Desember 2011
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 5 Desember 2011 Penulis
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Anang Setyo Nugroho
Nomor Mahasiswa : 071134028
Demi pengembangan ilmu pengetahuan , saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan ini saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 5 Desember 2011
Yang menyatakan,
vi
ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Anang Setyo Nugroho Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik pembelajaran mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tawangsari sebanyak 23 siswa. Instrumen penelitian berupa 20 soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Data diperoleh dari nilai tes pada setiap akhir siklus, dilanjutkan dengan mengubah skor menjadi nilai, mencari nilai rata-rata dan menghitung persentase jumlah siswa yang mencapai KKM . Analisis data dilakukan dengan membandingkan mean atau nilai rata-rata kondisi awal dengan kondisi setiap akhir siklus menggunakan t-test, serta membandingkan persentase keberhasilan siswa yang mencapai KKM dari kondisi awal dengan kondisi setiap akhir siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembelajaran mind map dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat ditunjukkan dari kenaikan nilai rata-rata prestasi belajar kondisi awal sebesar 52,19 meningkat menjadi 63,04 pada siklus 1. Harga yang ditunjukkan analisis data dengan t-test sig.(2-tailed) sebesar 0,012, artinya ada peningkatan secara signifikan. Kemudian kenaikan terjadi pada nilai rata-rata prestasi belajar pada siklus 1 sebesar 63,04 meningkat menjadi 75,65 pada siklus 2. Harga yang ditunjukkan analisis data dengan t-test sig.(2-tailed) sebesar 0,000, artinya peningkatan nilai dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat secara signifikan. Sedangkan untuk persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 31,25% meningkat menjadi 56,52% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 82,60% pada siklus 2.
vii
ABSTRACK
IMPROVING LEARNING ACHIEVEMENT WITH MIND MAP LEARNING TECHNIQUE IN CIVIC STUDY OBJECT FOR THE VI GRADE STUDENTS
SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR OF 2010/2011
Anang Setyo Nugroho Universitas Sanata Dharma
2011
This research aims to determine whether the mind map learning technique can improve student achievement on a central government system material for fourth grade students of SDN Tawangsari academic year of 2010/2011. This research is a classroom action research (CAR) which uses a quantitative approach. The research was conducted in two cycles. Each cycle consists of action plan, action, observation, and reflection. The subjects of this study were 23 of fourth grade students in SDN Tawangsari. Research instruments in the form of 20 multiple choice questions to measure student achievement. The instrument had been validity and reliability qualified based on statistical analysis. Data obtained from test scores at the end of each cycle, followed by changing the score to a value, find the average value and calculate the percentage of students who achieve Minimum Mastery Criteria (MMC). Data analysis was performed by comparing the mean or average value of the initial conditions with the conditions of the end of each cycle using the t-test, and comparing the percentage of students who achieve MMC from the initial conditions with the conditions of each end of the cycle.
The results showed that the mind map learning technique can improving student achievement on a central government system material for fourth grade students of SDN Tawangsari academic year of 2010/2011. It can be shown to the increase average value of the initial conditions for learning achievement 52.19 increased to 63.04 in cycle 1. Value which shown in data analysis with t-test sig. (2-tailed) of 0.012, means that there was significant increasing. Then the increasing occurred in the average value of learning achievement for 63.04 in cycle 1 increased to 75.65 in cycle 2. Value shown data analysis with t-test sig. (2-tailed) of 0.000, which means an increasing in the value of cycle 1 to cycle 2 increased significantly. As for the percentage of students who reach the MMC on the initial conditions for increased 31.25% to 56,52% in cycle 1 and increased to 82.60% in cycle 2.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat
kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata Dharma dan persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam
menyelesaikan skripsi ini sehingga melibatkan berbagai pihak. Maka dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku ketua Program Studi S1 PGSD Universitas
Sanata Dharma.
3. Drs. P. Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi.
4. Yusmedi, S.Pd selaku kepala sekolah SDN Tawangsari Temanggung.
5. Ludna, S.Pd selaku wali kelas IV SDN Tawangsari.
6. Siswa kelas IV SDN Tawangsari.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta dalam
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan penuh kerendahan hati, penulis akan merasa terbantu apabila
ada yang dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan skripsi yang telah penulis buat ini.
Yogyakarta, 5 Desember 2011 Penulis,
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 2
C. Perumusan Masalah ... 3
D. Pemecahan Masalah ………. ... 3
E. Batasan Pengertian ……… .. 3
F. Tujuan Penelitian ... 4
xi
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar ... 6
1. Pengertian Belajar... 6
2. Jenis-jenis Belajar………... ... 9
B. Prestasi Belajar ... 12
1. Pengertian Prestasi Belajar ... 12
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 13
C. Teknik Pembelajaran Mind Map ... 15
1. Teknik Pembelajaran……… 15
2. Mind Map ... 17
a) Pengertian mind map.……….. ... 17
b) Kegunaan dan manfaat……… 18
c) Elemen mind map ... 19
d) Panduan membuat mind map ... 19
3. Teknik Pembelajaran Mind Map ... 20
D. Pendidikan Kewarganegaraan ... 20
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan……….. ... 20
2. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Kewarganegaran……… . 21`
3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan……….. 21
4. Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV ... 22
5. Pendidikan Kewarganegaraan KD 3.1 dengan Teknik Pembelajaran Mind Map ... 23
xii
F. Kerangka Berpikir ... 26
G. Hipotesis ... 27
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28
B. Setting Penelitian ... 29
C. Rencana Tindakan……… 30
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. ... 36
E. Analisis Data ... 45
F. Indikator Keberhasilan ... 45
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Tindakan Kelas ... 46
B. Hasil Penelitian ... 48
1. Siklus I……… 49
2. Siklus II………... 56
C. Pembahasan ……… . 62
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Rancangan Waktu Penelitian ... 30
Tabel 2. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 1 ... 38
Tabel 3. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 2 ... 39
Tabel 4. Uji Beda Soal Pilihan Ganda ... 40
Tabel 5. Kisi-kisi Soal ... 41
Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 42
Tabel 7. Uji Reliabilitas Soal ... 42
Tabel 8. Target Pencapaian Prestasi Belajar Setiap Siklus ... 45
Tabel 9. Data Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 46
Tabel 10. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 48
Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 49
Tabel 12. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus 1 ... 50
Tabel 13. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siklus 1 ... 52
Tabel 14. Uji Perbandingan Mean Kondisi Awal dan Siklus 1... 53
Tabel 15. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus 2 ... 57
Tabel 16. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siklus 2 ... 59
Tabel 17. Uji Perbandingan Mean Siklus 1 dan Siklus 2 ... 60
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Skema Model Penelitian ... 29
Gambar 2. Grafik Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 47
Gambar 3. Grafik Prestasi Belajar Siklus 1 ... 51
Gambar 4. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Kondisi Awal ke Siklus 1.... 54
Gambar 5. Grafik Prestasi Belajar Siklus 2 ... 58
Gambar 6. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Kondisi Awal ke Siklus 1.... 61
Gambar 7. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Semua Siklus ... 63
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 75
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa ... 83
Lampiran 4. Kisi-kisi Perencanaan Penyusunan Soal ... 88
Lampiran 5. Soal dan Kunci Jawaban Uji Coba Siklus 1 ... 90
Lampiran 6. Soal dan Kunci Jawaban Uji Coba Siklus 2 ... 95
Lampiran 7. Uji Validitas Soal Siklus 1 ... 101
Lampiran 8. Uji Validitas Soal Siklus 2 ... 102
Lampiran 9. Uji Beda Soal Siklus 1 ... 103
Lampiran 10. Uji Beda Soal Siklus 2 ... 103
Lampiran 11. Uji Reliabilitas Soal Siklus 1 ... 104
Lampiran 12. Uji Reliabilitas Soal Siklus 2 ... 105
Lampiran 13. Kisi-kisi Soal Siklus 1 ... 106
Lampiran 14. Kisi-kisi Soal Siklus 2 ... 107
Lampiran 15. Soal dan Kunci Jawaban Soal Siklus 1... 108
Lampiran 16. Soal dan Kunci Jawaban Soal Siklus 2... 112
Lampiran 17. Uji Normalitas Data Kondisi Awal ... 116
Lampiran 18. Uji Normalitas Data Siklus 1 ... 116
Lampiran 19. Uji Normalitas Data Siklus 2 ... 117
Lampiran 20. Uji Perbandingan Mean Kondisi Awal dan Siklus 1 ... 118
Lampiran 21. Uji Perbandingan Mean Kondisi Siklus 1 dan Siklus 2 ... 118
xvi
Lampiran 23. Contoh Mind Map Karya Siswa ... 122 Lampiran 24. Surat Izin Penelitian FKIP USD ... 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dari
keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pembelajaran
siswa di sekolah ditandai dengan tercapainya pretasi belajar. Ketika
prestasi belajar yang diharapkan tidak tercapai maka hal itu merupakan
sebuah indikator bahwa proses pembelajaran tidak berhasil.
Nilai adalah salah satu parameter untuk melihat prestasi belajar
siswa. Dengan melihat nilai kita dapat mengetahui bagaimana pencapaian
prestasi belajar siswa di sekolah. Perolehan nilai siswa sekolah juga
dianggap dapat mewakili keberhasilan proses pembelajaran. Indikator
pencapaian prestasi belajar dilihat dari berapa angka yang dituliskan dalam
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ketika pencapaian nilai yang didapat
minimal sama dengan KKM, maka artinya siswa tersebut sudah berhasil
dalam menguasai materi pada mata pelajaran yang disampaikan. KKM
setiap mata pelajaran dapat ditetapkan berbeda-beda, hal ini disesuaikan
dengan tingkat kemampuan rata-rata setiap peserta didik serta sumber daya
pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
KKM yang ditetapkan di SDN Tawangsari Temanggung pelajaran
PKn kelas IV pada kompetensi dasar 3.1 mengenal lembaga-lembaga
Presiden, MA, MK, dan BPK dll, sebesar 64. Namun, pada kenyataannya
tingkat penguasaan materi pada pelajaran tersebut masih rendah. Ini
dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa masih belum mencapai KKM, yaitu
52,19; dan dari jumlah seluruh siswa hanya 31,25% yang mencapai KKM,
sisanya sebesar 68,75% tidak mencapai KKM.
Penyebab ketidakberhasilan pembelajaran kemungkinan
disebabkan oleh beberapa hal. Berdasarkan wawancara beberapa guru,
kondisi demikian diduga karena materi yang disajikan bersifat sistematis
dan berupa hafalan yang kurang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari
siswa, serta cara mengajar guru yang kurang tepat karena tidak menyajikan
materi secara sistematis dan lebih banyak menggunakan metode ceramah.
Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki cara mengajar guru yang
kurang tepat dalam menyajikan materi yang demikian, maka menurut
peneliti masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan teknik
pembelajaran inovatif mind map. Alasan penggunakan teknik pembelajaran inovatif mind map dipilih karena metode ini dapat membantu daya ingat dan melatih siswa untuk berpikir secara sistematis.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih mendetail dan fokus, serta terbatasnya sumber daya
yang ada pada peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar
3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah teknik pembelajaran
mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn KD 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK dll, bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari Temanggung tahun
pelajaran 2010/2011?
D. Pemecahan Masalah
Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn khususnya
KD 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll, akan
dilakukan teknik pembelajaran mind map. Dengan teknik pembelajaran mind map ini diharapkan siswa mampu memetakan setiap informasi ke
dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh warna sehingga
mempertajam daya ingat dan membantu siswa berlatih berpikir secara
sistematis.
E. Batasan Pengertian
1. Prestasi belajar adalah hasil perubahan setelah proses belajar berupa
2. Mind map adalah teknik mencatat yang memetakan setiap informasi ke
dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh warna sehingga
mempertajam daya ingat dan membantu berlatih berpikir secara
sistematis.
F. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teknik
pembelajaran mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn KD 3.1 lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan
BPK dll, bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari Temanggung tahun
pelajaran 2010/2011.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
mengembangkan ilmu dan menambah wawasan pembelajaran inovatif
khususnya teknik pembelajaran mind map.
2. Bagi siswa, penelitian ini dapat mempermudah memahami materi
tentang lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat
pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll, dengan
3. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai inspirasi untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dalam rangka meingkatkan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari
kehidupan manusia sehari-hari, karena pada dasarnya belajar dilakukan
selama manusia hidup. Para ahli mempunyai berbagai macam definisi
mengenai belajar. Djamarah (2002:13) mengemukakan bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Guilford (dalam Mustaqim,2001:34) menyatakan
learning is any change behavior resulting from stimulation (belajar
adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari rangsangan).
Menurut Slameto (2003:2) belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Cronbach (dalam Djamarah,2002:13) belajar
diartikan sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sardiman (2005)
penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Hamalik
(2003:27) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Selain itu dikatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. Belajar merupakan kegiatan yang harus
dilakukan secara individu (Dimyati & Mujiono,1999). Belajar tidak
dapat dilakukan orang lain atau diwakilkan. Hilgard (dalam
Sanjaya:2005) mengartikan belajar sebagai berikut:
“Learning is the process by which an activity originates or change through training procedures (whether in laboratory or in the natural environment) as distinguishes from changes by factor or not attribute to training”.
Morgan (dalam Sumantri,2001) mengartikan belajar adalah
setiap tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil
latihan dan pengalaman. Hasil yang menetap tersebut dimulai dengan
proses perubahan aktivitas mental yang sadar tujuan yang terjadi dalam
interaksinya dengan lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat)
dalam jangka waktu tertentu yang hasilnya adalah tingkah laku baru
ataupun penyempurnaan tingkah laku lama (Masidjo,2008). Teori
tersebut tidak jauh beda seperti yang dikemukakan Omrod (2003:188)
ia mengemukakan bahwa “Learning is relatively permanent change
Istilah pengalaman membatasi macam-macam perubahan
perilaku yang dapat dianggap mewakili belajar (Dahar,1989:11).
Batasan tersebut biasanya dengan memperhatikan penyebab perubahan
tingkah laku yang tidak dapat mewakili hasil pengalaman. Perubahan
tingkah laku yang tidak dapat dianggap sebagai pengalaman misalnya,
perubahan tingkah laku akibat kelelahan, obat-obatan dan adaptasi
indera. Beberapa hal tersebut merupakan perubahan tingkah laku
namun tidak dianggap sebagai pengalaman dan telah terjadi belajar.
Kirkpatrick (1988:88) mengartikan belajar sebagai “…paticipan
change attitudes, improve knowledge and/or increase skill as a result of attending the program”. Proses perubahan menetap yang terjadi dalam diri seseorang tersebut tidak dapat disaksikan namun
kemungkinan yang dapat dilihat adalah adanya perubahan gejala-gejala
perubahan perilaku yang nampak (Sanjaya,2005). Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap, tingkah lakunya,
ketrampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaanya
dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana,1989).
Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas,
dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang
bertujuan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan
dan ketrampilan sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
2. Jenis-Jenis Belajar
Gagne (dalam Winkel,1989) menyatakan bahwa belajar terlaksana
melalui berbagai jenis belajar, yaitu:
a) Belajar ketrampilan motorik
Disebut ketrampilan motorik karena kejasmanian (otot dan urat)
diikut sertakan), dijelaskan bahwa ciri khas dalam ketrampilan
motorik adalah adanya “otomatisme” artinya, setiap gerakan tubuh
yang terjadi tanpa disertai pikiran apa yang harus dilakukan dan
mengapa hal itu dilakukan.
b) Belajar sikap
Merupakan belajar mendapatkan kecenderungan-kecenderungan
(olah rasa) dalam menilai suatu obyek, sikap menerima atau
menolak sesuatu berdasarkan penilaian terhadap hal/orang itu
sebagai hal/orang yang berharga atau tidak berharga untuk dirinya
sendiri.
c) Belajar kemahiran intelektual
Merupakan kemampuan untuk bergaul dengan lingkungan di
sekitarnya dengan dirinya sendiri dalam bentuk pengertian simbol/
secara simbolis dan dengan memakai suatu lambang. Misalnya,
kata-kata, angka, gambar, tulisan. Kemahiran intelektual mencakup
d) Belajar informasi verbal
Merupakan pengetahuan yang dimiliki dengan menggunakan
bahasa (verbal), termasuk ketika menggali dari sumber
pengetahuan (menggunakan bahasa lisan dan tertulis) maupun
dalam menyatakan pengetahuan (memakai tulisan atau
pembicaraan).
e) Belajar pengaturan kegiatan intelektual
Merupakan kemampuan untuk mengatur kegiatan intelektual
(kognitif) dalam diri sendiri secara tepat dengan mengatur arus
pikiran guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.
Menurut Nasution (2000:57) menyebutkan ada beberapa jenis
belajar yang berhubungan dengan hal yang harus dipelajari antara
lain:
(1) Belajar berdasarkan pengamatan
Pengamatan sangat penting sebagai dasar untuk memperoleh
pengertian dan tanggapan yang jelas tentang sesuatu misalnya
tanggapan visual dalam ilmu hayat, ilmu alam, kimia, geografi
dan sebagainya yang banyak memerlukan pengamatan
langsung.
(2) Belajar berdasarkan gerak
Belajar berdasarkan gerak ini membutuhkan gerakan fisik
seperti cara menulis, membaca, gerakan olah raga. Oleh karena
diperhatikan siswa yaitu mengetahui tujuan, mempunyai
tanggapan yang jelas tentang kecakapan, pelaksanaan yang
tepat pada taraf kecakapan itu dan latihan untuk mempertinggi
kecepatan.
(3) Belajar berdasarkan menghafal
Belajar yang bersifat hafalan ini yang paling banyak digunakan
di sekolah, baik di sekolah dasar maupun di sekolah yang lebih
tinggi sebab belajar adalah menempuh ujian dan untuk itu di
perlukan penguasaan sejumlah pengetahuan.
(4) Belajar berdasarkan pemecahan masalah
Metode pemecahan masalah dapat digunakan untuk
memecahkan masalah-masalah dalam berbagai mata pelajaran
seperti matematika, fisika, sejarah, biologi dan sebagainya.
Selain itu, metode pemecahan masalah ini diperlukan juga
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
(5) Belajar berdasarkan emosi
Segi-segi pribadi seperti ketekunan, ketabahan menghadapi
masalah, ketelitian, kebersihan, kecakapan dalam bergaul
dengan orang lain dan sering dipelajari dalam setiap pelajaran
sebab selalu tersimpul di dalamnya, tetapi belajar berdasarkan
belajar jenis ini sukar sifatnya dan pelaksanaan yang
tidak mudah.
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar tersusun atas dua kata yaitu prestasi dan
belajar. Istilah prestasi sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu
prestatie, dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai hasil usaha. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Djamarah,2002:13).
Dapat disatukan dua pengertian di atas bahwa prestasi
belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses
belajar, perubahan tersebut di dalam bidang pengetahuan/
pemahaman, dalam bidang ketrampilan, dalam bidang nilai dan
sikap (Winkel,1983). Abdurrahman (2009:37) menyatakan bahwa,
prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Arikunto (1990:141) prestasi belajar
diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh siswa setelah berinteraksi
dengan lingkungan sehingga menghasilkan tingkah laku baru yang
adalah pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Kegiatan pengukuran prestasi belajar suatu siswa dari suatu
mata pelajaran dilakukan melalui ulangan, ujian, tugas dan
sebagainya (Masidjo,1995:13). Taraf prestasi belajar dapat
dinyatakan dalam bentuk nilai (Winkel,1983). Dari beberapa
pengertian para ahli dapat artikan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil perubahan setelah proses belajar berupa
penguasaan pengetahuan yang dinyatakan dalam bentuk nilai.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik
yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut
Arikunto (1990:21) adalah:
a) Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri
siswa, terdiri dari:
(1) Faktor biologis, seperti usia, kematangan dan kesehatan.
(2) Faktor psikologis, seperti kelelahan, suasana hati,
motivasi, minat dan kebiasaan belajar.
b) Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri
(1) Faktor manusia, baik dalam keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
(2) Faktor non manusia, seperti alam dan lingkungan fisik.
Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
a) Faktor internal; terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor
psikologis.
b) Faktor eksternal terdiri dari:faktor keluarga, faktor sekolah dan
faktor masyarakat.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara
langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi
belajar. Menurut Carrol seperti dikutip Sudjana (1989:40)
berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai siswa
dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu:(1) bakat, (2) waktu yang
tersedia untuk belajar, (3) waktu yang diperlukan siswa untuk
menjelaskan pelajaran, (4) kualitas pengajaran dan (5)
kemampuan individu. Empat faktor tersebut di atas (1, 2, 3, 5)
berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor (4) adalah
faktor di luar individu. Kedua faktor tersebut (kemampuan
siswa dan kualitas pengajaran) mempunyai hubungan
berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya, makin
tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern sebagai faktor
dari dalam diri siswa dan faktor ekstern sebagai faktor dari luar
diri siswa.
C. Teknik Pembelajaran Mind Map 1. Teknik Pembelajaran
Sebelum mengetahui definisi teknik pembelajaran, ada
beberapa hal yang harus diketahui yaitu definisi pendekatan,
strategi dan metode. Alasannya adalah karena hal tersebut saling
berkaitan dan merupakan sebuah urutan atau hirarki yang tidak
dapat dibolak-balik.
a) Pendekatan, dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih
sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan
cakupan teoritis tertentu. Killen (dalam Sanjaya,2007) melihat
dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu:(1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
b) Kemp (dalam Sanjaya,2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat
dicapai secara efektif dan efisien. David (dalam Sanjaya, 2008)
menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung
makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya
masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang
akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat
dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam
dua bagian pula, yaitu; (1) exposition-discovery learning dan (2)group-individual learning (Rowntree dalam Sanjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi
pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran
induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Newman & Logan (Makmun,2003) mengemukakan empat
unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
(1) Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera
masyarakat yang memerlukannya.
(2) Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama
(3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah
(steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan
sasaran.
(4) Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria)
dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
c) Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Metode juga merupakan cara
yang digunakan guru untuk menciptakan situasi pengajaran
yang benar-benar menyenangkan dan mendukung kelancaran
belajar.
d) Metode pembelajaran selanjutnya dijabarkan ke dalam teknik.
Sanjaya (2007:127) mengemukakan bahwa teknik
pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam
rangka mengimplementasikan suatu metode pembelajaran.
2. Mind Map
a) Pengertian mind map
(1) Mind map merupakan cara termudah menempatkan
informasi ke dalam dan mengambil informasi ke luar dari
otak.
(2) Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan
secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran di dalam
otak.
(3) Mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan
akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang
sebenarnya ada dalam otak.
Michalko (dalam Buzan, 2003) memberi pengertian mind map sebagai alternatif pikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran
linier dan menggapai ke segala arah menangkap berbagai
pikiran dari segala sudut. Alamsyah (2009:3) mengartikan
mind map sebagai salah satu teknik visual yang dapat
menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak.
Dari beberapa pengertian ahli diatas dapat diartikan bahwa
mind map adalah teknik mencatat yang memetakan setiap informasi ke dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh
warna sehingga mempertajam daya ingat dan membantu
berlatih berpikir secara sistematis.
b) Kegunaan dan manfaat
Alamsyah (2009) memberi perincian tentang kegunaan mind
mencatat, melakukan bedah buku, melakukan bedah artikel,
mempresentasikan bahan ajar, melakukan penelitian, mengelola
waktu, mengelola diskusi, dan masih banyak lainnya.
Sementara manfaat mind map menurut Michalko (dalam
Buzan, 2005:6) antara lain; (1) mengaktifkan seluruh otak, (2)
membereskan akal dari kekusutan, (3) memungkinkan fokus
pada pokok bahasan, (4) membantu menunjukkan hubungan
antara bagian-bagian informasi yang terpisah, (5) memberi
gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian, (6)
memungkinkan kita mengelompokkan konsep dan membantu
membandingkannya.
c) Elemen mind map
Elemen-elemen mind map meliputi pusat peta pikiran, cabang utama, cabang, kata, gambar dan warna.
d) Panduan membuat mind map
Alat dan bahan untuk membuat mind map, antara lain; kertas polos, pulpen/spidol/crayon/pensil warna/sejenisnya, otak dan
imajinasi. Buzan (2005) merinci tujuh langkah membuat mind map; (1) mulai dari bagian yang tengah kertas yang kosong
yang diletakkan memanjang, (2) gunakan gambar/foto untuk
gagasan sentral, (3) gunakan warna pada setiap bagian, (4)
hubungkan cabang-cabang utama ke gagasan sentral dan
dan dua, dan seterusnya (5) buatlah cabang garis cabang yang
melengkung, bukan lurus, (6) gunakan satu kata kunci tiap
garis, (7) usahakan menggunakan gambar untuk setiap bagian
mind map.
3. Teknik Pembelajaran Mind Map
Sanjaya (2007:127) mengemukakan bahwa teknik pembelajaran
adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode pembelajaran. Sedangkan
mind map adalah teknik mencatat yang memetakan setiap
informasi ke dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh warna
sehingga mempertajam daya ingat dan membantu berlatih berpikir
secara sistematis. Dari dua pengertian di atas dapat disatukan
bahwa teknik pembelajaran mind map adalah cara guru mengimplemantasikan pembelajaran dengan membuat
catatan-catatan kreatif, menarik, penuh warna sehingga mempertajam daya
ingat dan membantu berlatih berpikir secara sistematis.
D. Pendidikan Kewarganegaraan
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu
pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah dasar. Berdasarkan UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, mata
berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan dalam
kurikulum 2004 disebut sebagai mata pelajaran Kewarganegaraan
(Citizenship).
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi
agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi
warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas).
2. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Kewarganegaraan
Ruang lingkup materi pelajaran Pkn yang diajarkan di
Sekolah Dasar meliputi nilai moral, norma Pancasila yang
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan
masyarakat, kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan dan keamanan di Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Wahab,2002:26).
3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaran
Tujuan Pendidikan kewarganegaraan adalah untuk
memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia
(Izmail,2009:4). Sasaran dari tujuan tersebut adalah tecapainya
masyarakat yang memiliki budaya damai, toleransi, jujur, adil, anti
kekerasan, dan patuh pada hukum.
Depdiknas (2005:34) menyatakan bahwa Pendidikan
bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara
Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan
kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk
berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi
isu kewarganegaraan
b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk
diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar
dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan
dunia secara langsung atau tidak langsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
4. Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV
Adapun Komptensi Dasar mata pelajaran PKn kelas IV semester
dua pada Kuriklum Tingkat Satuan Pendidikan (2006), yaitu 3.1
mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan
3.2 menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti
Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri; 4.1 memberikan
contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya; 4.2
mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan
dalam misi kebudayaan internasional; 4.3 menentukan sikap
terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya.
Penelitian ini akan akan dibatasi dan fokus hanya pada KD 3.1
mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll.
5. Pendidikan Kewarganegaraan KD 3.1 dengan Teknik Pembelajaran
Mind Map
KD 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan
pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK
dan BPK dll akan dijabarkan menjadi empat sub materi
pembelajaran. Empat sub materi pembelajaran tersebut antara lain;
lembaga legislatif, lembaga eksekutif, lembaga yudikatif dan
lembaga independen. Materi tersebut akan diberikan dalam 2
siklus, masing masing siklus terdiri dari 2 pertemuan.
Siklus 1 pertemuan pertama membahas materi lembaga
legislatif yang terdiri dari MPR, DPR dan DPRD, dan pertemuan
ke dua membahas materi lembaga eksekutif yang terdiri dari
presiden dan wakil presiden. Siklus 2 pertemuan pertama
KY, pada pertemuan kedua membahas materi lembaga independen
yang terdiri dari BPK, KPU dan Bank Sentral.
Materi yang diberikan kepada siswa akan dilakukan dengan
teknik pembelajaran mind map. Penerapan teknik pembelajaran
mind map pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada KD 3.1 diharapakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas IV SDN Tawangsari Temanggung semester genap tahun
pelajaran 2010/2011.
E. Hasil Penelitian Sebelumnya
Bisri (2009) meneliti peningkatan prestasi belajar mata
pelajaran IPS menggunkan teknik pembelajaran mind mapping. Hasil
penelitian ini menunjukkan; (1) nilai rata-rata kondisi awal sebesar
64,8 meningkat menjadi 81,4 (2) ketuntasan belajar siswa dari kondisi
awal sebesar 47% meningkat menjadi 96%.
Hendrawan (2009) meneliti hasil belajar Sejarah melalui model
pembelajaran mind mapping. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VII SMP Nasima Semarang yang berjumlah 28. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata dari 64,32
menjadi 73,39 dan presentase ketuntasan 21,43% menjadi 62,29 %
pada siklus 1. Kemudian hasil belajar yang diperoleh pada siklus II
nilai rata-rata sebesar 77,14 dengan presentase ketuntasan sebesar
Kurniawati (2010) meneliti pengaruh metode mind mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan
Sosial. Sampel dan populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah 5 Surakarta yang berjumlah 50 siswa. Hasil penelitian
ini menunjukkan; (1) metode mind mapping dan keaktifan belajar
secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestai belajar (2)
secara individu metode mind mapping berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar siswa (3) secara individu keaktifan belajar berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
Tapantoko (2011) meneliti penggunaan metode mind map (peta pikiran) untuk meningkatkan motifasi belajar siswa dalam
pemebelajaran Matematika. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
kelas VIII SMP Negeri 4 Depok yang berjumlah 27 siswa. Hasil
penelitian ini menunjukkan (1) motivasi belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 56,25% menjadi 71,25%
dengan kategori tinggi. (2) Data hasil angket motivasi siswa
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 66,70%
menjadi 76,94% dengan kategori tinggi. (3) Rata-rata hasil tes siklus
mengalami peningkatan, rata-rata pada siklus I yaitu 75,18 meningkat
menjadi 90,18 pada siklus II.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya
menunjukan bahwa model, metode atau teknik pembelajran mind map
meningkatkan keaktifan maupun motifasi belajar siswa. Namun, belum
ada penelitian tentang peningkatan prestasi belajar menggunakan
teknik pembelajaran mind map pada mata pelajaran PKn pada jenjang pendidikan dasar.
F. Kerangka Berpikir
Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll
merupakan salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran PKn yang
harus dikuasai siswa di SD kelas IV. Dalam kompetensi dasar ini
materi yang disajikan mensyaratkan siswa dapat berpikir secara
sistematis dan mengingat materi yang cenderung berisi hafalan yang
kurang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari siswa. Teknik
pembelajaran mind map akan membantu siswa memetakan setiap
informasi ke dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh warna
sehingga mempertajam daya ingat dan membantu siswa berlatih
berpikir secara sistematis. Jika teknik pembelajaran mind map
diterapkan dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN
Tawangsari maka prestasi belajar akan meningkat dari capaian
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi “teknik pembelajaran mind
map dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari Temanggung semester genap tahun
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan rumusan dan tujuan masalah yang dipaparkan dalam
Bab I, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat (Kusumah, 2009:9). Lewin (dalam Kasboelah 2001) penelitian
tindakan adalah penelitian yang berupa rangkaian kegiatan satu dengan
kegiatan lainnya yang masih saling berhubungan, rangkaian kegiatan
tersebuat meliputi penyusunan rencana, tindakan, observasi, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas merupakan cara yang strategis bagi guru
untuk memperbaiki layanan kependidikan dalam lingkup pembelajaran di
kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan (Aqib,
2006:18). Adapun tujuan penelitian tindakan kelas berfokus pada
pemecahan masalah yang nyata terjadi di dalam kelas dan meningkatkan
kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya (Kunandar, 2008:45).
Gambar 1. Skema Model Penelitian (adaptasi dari Arikunto, 2006:16)
B. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tawangsari kecamatan
Wonoboyo kabupaten Temanggung provinsi Jawa Tengah.
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah 23 siswa kelas IV SDN Tawangsari
kecamatan Wonoboyo kabupaten Temanggung provinsi Jawa Tengah
tahun pelajaran 2010/2011.
Siklus 2
Refleksi Siklus 1 PelaksanaanTindakan
Observasi
Observasi Refleksi
Perencanaan
PelaksanaanTindakan
3. Objek penelitian
Prestasi belajar siswa dengan menggunakan teknik pembelajaran mind
map dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kompetensi dasar 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA,
MK dan BPK dll.
4. Waktu penelitian
Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada table beriku:
Tabel 1. Rancangan Waktu Penelitian
Bulan Nov Des Jan Feb Mar
Apr-penelitian Bab I, II, III
Pengolahan data &
Bimbingan Bab IV, V
C. Rencana Tindakan
1. Perencanaan
a) Identifikasi masalah; dilakukan di kelas IV SDN Tawangsari
semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Dari identifikasi yang
Kewarganegaraan pada kompetensi dasar 3.1 mengenal
lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti
MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK., prestasi belajar siswa
masih rendah rendah masih rendah, ini dibuktikan dari nilai
rata-rata siswa 52,19 dan jumlah seluruh siswa hanya 31,25% yang
mencapai KKM, sisanya sebesar 68,75% tidak mencapai KKM.
b) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran.
Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan adalah KD 3.1
mengenal lembaga-lembaga Negara dalam susunan pemerintahan
tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK”.
c) Mempersiapkan silabus dan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan menyiapkan sumber belajar.
d) Membuat kisi-kisi dan soal untuk mengukur prestasi belajar.
e) Mempersiapkan instrumen penelitian dan menguji instrumen
penelitian.
2. Rencana Tindakan Setiap siklus
a) Siklus 1
(1) Rencana Tindakan
Siklus 1 akan dilaksanakan dalam 2 pertemuan, alokasi waktu
setiap pertemuan adalah 2x35 menit. Tahap perencanaan adalah
tahap penyusunan rencana tindakan yang meliputi:menyusun
yang berkaitan dengan mind map, menyusun kisi-kisi dan menyusun soal evaluasi.
(2) Pelaksanaan
Pertemuan 1
(a) Siswa dikenalkan mind map.
(b) Siswa berlatih membuat mind map (menggambar,
mewarnai, membuat garis) mencontoh bagan mind map
yang telah disediakan guru tentang lembaga legislatif dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat dengan media yang
disiapkan guru.
(c) Siswa mengikuti diskusi kelas yang dipimpin oleh guru
untuk membahas konsep-konsep yang dikerjakan oleh siswa
dan memberi pengarahan materi mengenai lembaga
legislatif dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.
(d) Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembaga legislatif
dalam susunan pemerintahan tingkat pusat dengan bagan
mind map.
Pertemuan 2
(a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang Presiden yang
pernah menjabat di Indonesia.
(b) Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembaga eksekutif
(c) Siswa melengkapi mind map lembaga eksekutif dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat pada media yang
disediakan guru.
(d) Salah satu perwakilan siswa maju ke depan menunjukkan
hasil mind map yang telah dibuat.
(e) Siswa dan guru mengomentari hasil mind map siswa yang
ditunjukkan di depan kelas.
(f) Siswa mengerjakan soal tes prestasi belajar.
(3) Observasi
(a) Melakukan pengumpulan data dan menganalisis data dari
hasil tes prestasi belajar.
(b) Melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa selama
mengikuti pelajaran.
(4) Refleksi
Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dalam pelaksanaan
pembelajaran dan dikonsultasikan kepada guru kelas yang
bersangkutan dosen pembimbing untuk ditindaklanjuti pada
pelaksanaan siklus selanjutnya.
b) Siklus 2
(1) Rencana Tindakan
Siklus 2 akan dilaksanakan dalam 2 pertemuan, alokasi waktu
setiap pertemuan adalah 2x35 menit. Tahap perencanaan
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan
sumber belajar yang berkaitan dengan mind map, menyusun
lembar observasi, menyusun kisi-kisi soal dan menyusun soal
evaluasi.
(2) Pelaksanaan
Pertemuan 1
(a) Siswa membaca materi tentang lembaga yudikatif dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat.
(b) Siswa membuat mind map lembaga yudikatif dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat dengan media yang
disediakan siswa dan guru.
(c) Mind map yang terbaik dibuat kelompok akan digunakan
guru untuk menjelaskan materi.
(d) Siswa menyimak penjelasan guru.
(e) Masing-masing siswa membuat satu pertanyaan tentang
lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat dan
disampaikan kepada guru.
(f) Beberapa pertanyaan yang terpilih akan dijawab oleh guru
dan disampaikan di depan semua siswa.
Pertemuan 2
(a) Siswa membaca materi tentang lembaga independen
(b) Siswa membuat mind map lembaga independen dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat dengan media yang
disediakan guru dan siswa.
(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembaga
independen dalam susunan pemerintahan tingkat pusat
menggunakan media mind map yang telah dibuat siswa dalam kelompok dan dipiih yang terbaik.
(d) Masing-masing siswa membuat satu pertanyaan tentang
lembaga yudikatif dalam susunan pemerintahan tingkat
pusat dan disampaikan kepada guru.
(e) Beberapa pertanyaan yang terpilih akan dijawab oleh guru
dan disampaikan di depan semua siswa.
(f) Siswa mengerjakan soal tes prestasi belajar.
2) Observasi
(a) Melakukan pengumpulan data dan menganalisis data dari
hasil tes prestasi belajar.
(b) Melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa selama
mengikuti kegiatan pelajaran.
3) Refleksi
(a) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan
kejadian-kejadian khusus yang ada.
(b) Melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan siklus 1 dan
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
a) Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Tes
objektif yaitu tes yang disusun dimana setiap pertanyaan tes
disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih (Margono,
1999:170).
b) Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar
nilai siswa, hasil karya mind map dan foto kegiatan pembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh
pada saat proses pengamatan kegiatan belajar.
2. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur untuk mengukur
variabel penelitian (Sugiyono, 2010). Instrumen dalam penelitan ini
adalah tes untuk mengukur aspek kemampuan kognitif dalam hal ini
adalah prestasi belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah tes
objektif berupa pilihan ganda. Adapun kriteria penentuan skor tes
pilihan ganda adalah sebagai berikut:
Jika benar skor = 1
a) Validitas
(1) Pengertian
Validitas merupakan bagian penting dalam suatu alat evaluasi.
Purwanto (2006:137) menyatakan bahwa suatu teknik evaluasi
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila teknik atau
tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
(2) Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini ditempuh dengan
product moment correlation terhadap butir soal. Rumus angka
kasarnya adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995:246):
=
∑ (∑ ) (∑ )√{ ∑ (∑ ) } * ∑ (∑ ) +
Keterangan:
= koefisien validitas = skor item
= skor total
= cacah subyek
Apabila korelasinya positif dan lebih besar dari harga r
tabel, maka item tersebut dinyatakan valid. Besar r tabel yang
digunakan untuk siswa sebanyak 40 adalah 0,312 dengan taraf
signifikansi 5%. Perhitungan validitas yang ditempuh
menggunakan product moment correlation (metode Pearson)
Windows(Predictive Analytics SoftWare). Hasil perhitungan uji validitas dengan PASW 18 for Windows menggunakan rumus
product moment terhadap 30 soal pilihan ganda untuk siklus 1 dan 30 soal pilihan ganda untuk siklus 2 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 1
No.
Tabel 3. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 2
No.
Item Pearson Correlation rtabel (0,312) Keputusan
1 0,851** 0,851> 0,312 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil uji validitas soal pilihan ganda di atas
menunjukkan bahwa dari jumlah 30 soal siklus 1 terdapat 20 soal
valid. Setelah menguji validitas soal maka dilakukan uji beda. Uji
beda dilakukan untuk melihat signifikan perbedaan antara siswa
kelompok atas dengan siswa kelompok bawah. Uji beda
dilakukan dengan membandingkan 27% skor siswa kelompok
atas dan 27% skor siswa kelompok bawah.
Berikut ini hasil perhitungan uji beda soal siklus 1 dan soal
siklus 2 dengan PASW 18 for Windows. Kriteria yang digunakan
untuk uji beda adalah sebagai berikut :
(a) Jika probabilitas sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang
signifikan antara skor atas dan skor bawah.
(b) Jika probabilitas sig. > 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang
signifikan antara skor atas dan skor bawah.
Tabel 4. Uji Beda Soal Pilihan Ganda
Siklus
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. df Sig.(2-Tailed)
1 8.544 .008 20 .000
2 2.183 .155 20 .000
Berdasarkan tabel di atas, harga Sig.(2-tailed) pada soal
siklus 1 dan soal siklus 2 sebesar 0,000. Harga tersebut lebih
kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) menunjukkan ada perbedaan
yang signifikan antara skor atas dan skor bawah. Artinya
item-item kelompok soal siklus 1 dan kelompok soal siklus 2
sebanyak 40 item dapat digunakan sebagai instrumen yang
yang sudah masuk ke dalam indikator pembelajaran di setiap
siklusnya.
Tabel 5. Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi Soal Siklus 1
No Indikator Nomor Soal
1 Siswa mampu menerangkan susunan lembaga legislatif
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 13 2 Siswa mampu menyebutkan tugas dan
wewenang lembaga legislatif 9,10,11,12 3 Siswa mampu menerangkan susunan
lembaga eksekutif 14, 15, 16,
4 Siswa mampu menyebutkan tugas dan
wewenang lembaga eksekutif 18, 19, 20
Jumlah soal 20
Kisi-kisi Soal Siklus 2
No Indikator Nomor Soal
1 Siswa mampu menerangkan susunan lembaga yudikatif
1, 2, 3, 4, 5, 6,7,8
2 Siswa mampu menyebutkan tugas dan wewenang lembaga yudikatif
9, 10, 11, 12, 13, 14, 15
3
Siswa mampu menjelaskan susunan keanggotaan lembaga independen dalam susunan pemerintah tingkat pusat
16, 17, 18, 19
4
Siswa mampu menjelaskan tugas lembaga independen dalam susunan pemerintah tingkat pusat
20
Jumlah soal 20
b) Reliabilitas
(1) Pengertian
Reliabilitas merupakan keajegan, ketetapan atau konsistesi
suatu alat ukur. Masidjo (1995:209) menyatakan bahwa
reliabilitas adalah taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan
konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf
pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat
berlainan waktu terhadap siswa yang sama (Sudjana, 2006:16).
(2) Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas hanya dilakukan untuk soal yang valid. Jumlah
soal sebanyak 20 untuk soal siklus 1 dan 20 soal siklus
dilakukan dengan metode belah dua (Split-half method) atau lebih dikenal dengan formula koreksi Spearman-Brown.
Rumus angka kasarnya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
rtt = Koefisien reliabilitas
rgg = Koefisien gasal-genap
Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 - 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan PASW 18 for
Windows menggunakan rumus Split-Half untuk item-item soal adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Uji Reliabilitas Soal
Soal Siklus Spearman-Brown Coefficient
Kualifikasi
1 0,980 Sangat Tinggi
E. Analisis Data
Analisis data merupakan cara yang menentukan dalam menyusun dan
mengolah data yang terkumpul, sehingga dapat diambil kesimpulan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
1. Penilaian prestasi belajar
a) Skoring / Penyekoran
b) Menghitung jumlah skor setiap siswa
=
c) Menghitung rata-rata siswa
=
x 100
d) Untuk menghitung persentase keberhasilan siswa dalam mencapai
KKM yaitu:
=
x 100 % 2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh memiliki distribusi normal. Data yang memiliki distribusi
normal memiliki sebaran yang simetris sempurna dari skor rata-rata
(Setyosari, 2010:213). Dalam penelitian ini uji normalitas akan
dilakukan dengan bantuan program komputer PASW 18 for Windows Kolmogorov-Smirnov Z (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test).
1) Jika signifikansi (sig.) > 0,05 data memiliki distribusi normal.
Sebaliknya,
2) Jika signifikansi (sig.) < 0,05 data memiliki distribusi tidak normal.
Uji normalitas data juga akan dilengkapi dengan pemaparan
grafik histogram untuk memperlihatkan apakah distribusi data ada
dalam kurva normal.
3. Uji Peningkatan Prestasi Belajar
Uji peningkatan prestasi belajar akan dilakukan dengan
memperbandingan mean atau nilai rata-rata dari kondisi awal maupun
kondisi setelah siklus. Uji perbandingan mean dilakukan dengan uji-t
atau t-test. Uji-t adalah suatu tes statistik yang memungkinkan kita membandingkan dua skor rata-rata, untuk menentukan probabilitas
(peluang) bahawa ada perbedaan dua skor rata-rata merupakan perbedaan
yang nyata dan bukan perbedaan yang terjadi secara kebetulan
(Setyosari, 2010:218). Rumus angka kasarny adalah sebagai berikut
(Sugiyono, 2010:274):
̅ ̅
√ (
√ )(√ )
Keterangan:
̅ = Rata-rata sampel 1
̅ = Rata-rata sampel 2
s1 = Simpangan baku sampel 1
= Varians sampel 1
= Varians sampel 2
r = Korelasi antara dua sampel
Perhitungan statistik untuk uji ini dilakukan dengan bantuan
program computer PASW 18 for Windows. Jika data terdistribusi secara normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametris,
misalnya T-test atau ANOVA. Jika data terdistribusi tidak normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametris,
misalnya Mann-Whitney test atau Kruskal-Wallis. Kriterianya adalah sebagai berikut:
1) Jika probabilitas sig. < 0,05 yang berarti ada peningkatan nilai
rata-rata yang signifikan.
2) Jika probabilitas sig. > 0,05 yang berarti tidak ada peningkatan
nilai rata-rata yang signifikan.
F. Indikator Keberhasilan
Target kondisi awal sampai akhir yang diharapkan sebagai berikut:
Tabel 8. Target Pencapaian Prestasi Belajar Setiap Siklus
Indikator Kondisi Awal
Target Akhir Siklus
1 2
Nilai rata-rata siswa