• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK

PEMBELAJARAN

MIND MAP

MATA PELAJARAN PKn

BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Anang Setyo Nugroho NIM : 071134028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK

PEMBELAJARAN

MIND MAP

MATA PELAJARAN PKn

BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Anang Setyo Nugroho NIM : 071134028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)

ii

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK

PEMBELAJARAN

MIND MAP

MATA PELAJARAN PKn

BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh:

Anang Setyo Nugroho NIM: 071134028

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

(4)

iii

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK

PEMBELAJARAN

MIND MAP

MATA PELAJARAN PKn

BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Anang Setyo Nugroho NIM: 071134028

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 5 Desember 2011

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Drs. Puji Purnomo, M.si ………..

Sekretaris Dra. Haniek Sri Pratini, M. Pd ………..

Anggota I Drs. P. Wahana, M. Hum ………..

Anggota II Drs. Y. B. Adimassana, M. A ………..

Anggota III Drs. J. Sumedi ………..

Yogyakarta, 5 Desember 2011

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(5)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Desember 2011 Penulis

(6)

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Anang Setyo Nugroho

Nomor Mahasiswa : 071134028

Demi pengembangan ilmu pengetahuan , saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan ini saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 5 Desember 2011

Yang menyatakan,

(7)

vi

ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IV SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Anang Setyo Nugroho Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik pembelajaran mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tawangsari sebanyak 23 siswa. Instrumen penelitian berupa 20 soal pilihan ganda untuk mengukur prestasi belajar siswa. Instrumen tersebut telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas berdasarkan analisis statistik. Data diperoleh dari nilai tes pada setiap akhir siklus, dilanjutkan dengan mengubah skor menjadi nilai, mencari nilai rata-rata dan menghitung persentase jumlah siswa yang mencapai KKM . Analisis data dilakukan dengan membandingkan mean atau nilai rata-rata kondisi awal dengan kondisi setiap akhir siklus menggunakan t-test, serta membandingkan persentase keberhasilan siswa yang mencapai KKM dari kondisi awal dengan kondisi setiap akhir siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembelajaran mind map dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat ditunjukkan dari kenaikan nilai rata-rata prestasi belajar kondisi awal sebesar 52,19 meningkat menjadi 63,04 pada siklus 1. Harga yang ditunjukkan analisis data dengan t-test sig.(2-tailed) sebesar 0,012, artinya ada peningkatan secara signifikan. Kemudian kenaikan terjadi pada nilai rata-rata prestasi belajar pada siklus 1 sebesar 63,04 meningkat menjadi 75,65 pada siklus 2. Harga yang ditunjukkan analisis data dengan t-test sig.(2-tailed) sebesar 0,000, artinya peningkatan nilai dari siklus 1 ke siklus 2 meningkat secara signifikan. Sedangkan untuk persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal sebesar 31,25% meningkat menjadi 56,52% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 82,60% pada siklus 2.

(8)

vii

ABSTRACK

IMPROVING LEARNING ACHIEVEMENT WITH MIND MAP LEARNING TECHNIQUE IN CIVIC STUDY OBJECT FOR THE VI GRADE STUDENTS

SDN TAWANGSARI TEMANGGUNG SECOND SEMESTER ACADEMIC YEAR OF 2010/2011

Anang Setyo Nugroho Universitas Sanata Dharma

2011

This research aims to determine whether the mind map learning technique can improve student achievement on a central government system material for fourth grade students of SDN Tawangsari academic year of 2010/2011. This research is a classroom action research (CAR) which uses a quantitative approach. The research was conducted in two cycles. Each cycle consists of action plan, action, observation, and reflection. The subjects of this study were 23 of fourth grade students in SDN Tawangsari. Research instruments in the form of 20 multiple choice questions to measure student achievement. The instrument had been validity and reliability qualified based on statistical analysis. Data obtained from test scores at the end of each cycle, followed by changing the score to a value, find the average value and calculate the percentage of students who achieve Minimum Mastery Criteria (MMC). Data analysis was performed by comparing the mean or average value of the initial conditions with the conditions of the end of each cycle using the t-test, and comparing the percentage of students who achieve MMC from the initial conditions with the conditions of each end of the cycle.

The results showed that the mind map learning technique can improving student achievement on a central government system material for fourth grade students of SDN Tawangsari academic year of 2010/2011. It can be shown to the increase average value of the initial conditions for learning achievement 52.19 increased to 63.04 in cycle 1. Value which shown in data analysis with t-test sig. (2-tailed) of 0.012, means that there was significant increasing. Then the increasing occurred in the average value of learning achievement for 63.04 in cycle 1 increased to 75.65 in cycle 2. Value shown data analysis with t-test sig. (2-tailed) of 0.000, which means an increasing in the value of cycle 1 to cycle 2 increased significantly. As for the percentage of students who reach the MMC on the initial conditions for increased 31.25% to 56,52% in cycle 1 and increased to 82.60% in cycle 2.

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat

kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata Dharma dan persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam

menyelesaikan skripsi ini sehingga melibatkan berbagai pihak. Maka dengan

segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku ketua Program Studi S1 PGSD Universitas

Sanata Dharma.

3. Drs. P. Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi.

4. Yusmedi, S.Pd selaku kepala sekolah SDN Tawangsari Temanggung.

5. Ludna, S.Pd selaku wali kelas IV SDN Tawangsari.

6. Siswa kelas IV SDN Tawangsari.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta dalam

(10)

ix

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu dengan penuh kerendahan hati, penulis akan merasa terbantu apabila

ada yang dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

perbaikan skripsi yang telah penulis buat ini.

Yogyakarta, 5 Desember 2011 Penulis,

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 2

C. Perumusan Masalah ... 3

D. Pemecahan Masalah ………. ... 3

E. Batasan Pengertian ……… .. 3

F. Tujuan Penelitian ... 4

(12)

xi

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar ... 6

1. Pengertian Belajar... 6

2. Jenis-jenis Belajar………... ... 9

B. Prestasi Belajar ... 12

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 12

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 13

C. Teknik Pembelajaran Mind Map ... 15

1. Teknik Pembelajaran……… 15

2. Mind Map ... 17

a) Pengertian mind map.……….. ... 17

b) Kegunaan dan manfaat……… 18

c) Elemen mind map ... 19

d) Panduan membuat mind map ... 19

3. Teknik Pembelajaran Mind Map ... 20

D. Pendidikan Kewarganegaraan ... 20

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan……….. ... 20

2. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Kewarganegaran……… . 21`

3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan……….. 21

4. Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV ... 22

5. Pendidikan Kewarganegaraan KD 3.1 dengan Teknik Pembelajaran Mind Map ... 23

(13)

xii

F. Kerangka Berpikir ... 26

G. Hipotesis ... 27

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 28

B. Setting Penelitian ... 29

C. Rencana Tindakan……… 30

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian. ... 36

E. Analisis Data ... 45

F. Indikator Keberhasilan ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Tindakan Kelas ... 46

B. Hasil Penelitian ... 48

1. Siklus I……… 49

2. Siklus II………... 56

C. Pembahasan ……… . 62

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rancangan Waktu Penelitian ... 30

Tabel 2. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 1 ... 38

Tabel 3. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 2 ... 39

Tabel 4. Uji Beda Soal Pilihan Ganda ... 40

Tabel 5. Kisi-kisi Soal ... 41

Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 42

Tabel 7. Uji Reliabilitas Soal ... 42

Tabel 8. Target Pencapaian Prestasi Belajar Setiap Siklus ... 45

Tabel 9. Data Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 46

Tabel 10. Uji Normalitas Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 48

Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 49

Tabel 12. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus 1 ... 50

Tabel 13. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siklus 1 ... 52

Tabel 14. Uji Perbandingan Mean Kondisi Awal dan Siklus 1... 53

Tabel 15. Hasil Tes Prestasi Belajar Siklus 2 ... 57

Tabel 16. Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siklus 2 ... 59

Tabel 17. Uji Perbandingan Mean Siklus 1 dan Siklus 2 ... 60

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Model Penelitian ... 29

Gambar 2. Grafik Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 47

Gambar 3. Grafik Prestasi Belajar Siklus 1 ... 51

Gambar 4. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Kondisi Awal ke Siklus 1.... 54

Gambar 5. Grafik Prestasi Belajar Siklus 2 ... 58

Gambar 6. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Kondisi Awal ke Siklus 1.... 61

Gambar 7. Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Semua Siklus ... 63

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 73

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 75

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa ... 83

Lampiran 4. Kisi-kisi Perencanaan Penyusunan Soal ... 88

Lampiran 5. Soal dan Kunci Jawaban Uji Coba Siklus 1 ... 90

Lampiran 6. Soal dan Kunci Jawaban Uji Coba Siklus 2 ... 95

Lampiran 7. Uji Validitas Soal Siklus 1 ... 101

Lampiran 8. Uji Validitas Soal Siklus 2 ... 102

Lampiran 9. Uji Beda Soal Siklus 1 ... 103

Lampiran 10. Uji Beda Soal Siklus 2 ... 103

Lampiran 11. Uji Reliabilitas Soal Siklus 1 ... 104

Lampiran 12. Uji Reliabilitas Soal Siklus 2 ... 105

Lampiran 13. Kisi-kisi Soal Siklus 1 ... 106

Lampiran 14. Kisi-kisi Soal Siklus 2 ... 107

Lampiran 15. Soal dan Kunci Jawaban Soal Siklus 1... 108

Lampiran 16. Soal dan Kunci Jawaban Soal Siklus 2... 112

Lampiran 17. Uji Normalitas Data Kondisi Awal ... 116

Lampiran 18. Uji Normalitas Data Siklus 1 ... 116

Lampiran 19. Uji Normalitas Data Siklus 2 ... 117

Lampiran 20. Uji Perbandingan Mean Kondisi Awal dan Siklus 1 ... 118

Lampiran 21. Uji Perbandingan Mean Kondisi Siklus 1 dan Siklus 2 ... 118

(17)

xvi

Lampiran 23. Contoh Mind Map Karya Siswa ... 122 Lampiran 24. Surat Izin Penelitian FKIP USD ... 124

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok dari

keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pembelajaran

siswa di sekolah ditandai dengan tercapainya pretasi belajar. Ketika

prestasi belajar yang diharapkan tidak tercapai maka hal itu merupakan

sebuah indikator bahwa proses pembelajaran tidak berhasil.

Nilai adalah salah satu parameter untuk melihat prestasi belajar

siswa. Dengan melihat nilai kita dapat mengetahui bagaimana pencapaian

prestasi belajar siswa di sekolah. Perolehan nilai siswa sekolah juga

dianggap dapat mewakili keberhasilan proses pembelajaran. Indikator

pencapaian prestasi belajar dilihat dari berapa angka yang dituliskan dalam

kriteria ketuntasan minimal (KKM). Ketika pencapaian nilai yang didapat

minimal sama dengan KKM, maka artinya siswa tersebut sudah berhasil

dalam menguasai materi pada mata pelajaran yang disampaikan. KKM

setiap mata pelajaran dapat ditetapkan berbeda-beda, hal ini disesuaikan

dengan tingkat kemampuan rata-rata setiap peserta didik serta sumber daya

pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.

KKM yang ditetapkan di SDN Tawangsari Temanggung pelajaran

PKn kelas IV pada kompetensi dasar 3.1 mengenal lembaga-lembaga

(19)

Presiden, MA, MK, dan BPK dll, sebesar 64. Namun, pada kenyataannya

tingkat penguasaan materi pada pelajaran tersebut masih rendah. Ini

dibuktikan dengan nilai rata-rata siswa masih belum mencapai KKM, yaitu

52,19; dan dari jumlah seluruh siswa hanya 31,25% yang mencapai KKM,

sisanya sebesar 68,75% tidak mencapai KKM.

Penyebab ketidakberhasilan pembelajaran kemungkinan

disebabkan oleh beberapa hal. Berdasarkan wawancara beberapa guru,

kondisi demikian diduga karena materi yang disajikan bersifat sistematis

dan berupa hafalan yang kurang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari

siswa, serta cara mengajar guru yang kurang tepat karena tidak menyajikan

materi secara sistematis dan lebih banyak menggunakan metode ceramah.

Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki cara mengajar guru yang

kurang tepat dalam menyajikan materi yang demikian, maka menurut

peneliti masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan teknik

pembelajaran inovatif mind map. Alasan penggunakan teknik pembelajaran inovatif mind map dipilih karena metode ini dapat membantu daya ingat dan melatih siswa untuk berpikir secara sistematis.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih mendetail dan fokus, serta terbatasnya sumber daya

yang ada pada peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar

3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan

(20)

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah teknik pembelajaran

mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn KD 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan

pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK dll, bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari Temanggung tahun

pelajaran 2010/2011?

D. Pemecahan Masalah

Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran PKn khususnya

KD 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan

tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll, akan

dilakukan teknik pembelajaran mind map. Dengan teknik pembelajaran mind map ini diharapkan siswa mampu memetakan setiap informasi ke

dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh warna sehingga

mempertajam daya ingat dan membantu siswa berlatih berpikir secara

sistematis.

E. Batasan Pengertian

1. Prestasi belajar adalah hasil perubahan setelah proses belajar berupa

(21)

2. Mind map adalah teknik mencatat yang memetakan setiap informasi ke

dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh warna sehingga

mempertajam daya ingat dan membantu berlatih berpikir secara

sistematis.

F. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teknik

pembelajaran mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn KD 3.1 lembaga-lembaga negara dalam susunan

pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan

BPK dll, bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari Temanggung tahun

pelajaran 2010/2011.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk

mengembangkan ilmu dan menambah wawasan pembelajaran inovatif

khususnya teknik pembelajaran mind map.

2. Bagi siswa, penelitian ini dapat mempermudah memahami materi

tentang lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat

pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll, dengan

(22)

3. Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai inspirasi untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dalam rangka meingkatkan

(23)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kehidupan manusia sehari-hari, karena pada dasarnya belajar dilakukan

selama manusia hidup. Para ahli mempunyai berbagai macam definisi

mengenai belajar. Djamarah (2002:13) mengemukakan bahwa belajar

adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Guilford (dalam Mustaqim,2001:34) menyatakan

learning is any change behavior resulting from stimulation (belajar

adalah perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari rangsangan).

Menurut Slameto (2003:2) belajar merupakan suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut Cronbach (dalam Djamarah,2002:13) belajar

diartikan sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Sardiman (2005)

(24)

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Hamalik

(2003:27) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Selain itu dikatakan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

interaksi dengan lingkungan. Belajar merupakan kegiatan yang harus

dilakukan secara individu (Dimyati & Mujiono,1999). Belajar tidak

dapat dilakukan orang lain atau diwakilkan. Hilgard (dalam

Sanjaya:2005) mengartikan belajar sebagai berikut:

“Learning is the process by which an activity originates or change through training procedures (whether in laboratory or in the natural environment) as distinguishes from changes by factor or not attribute to training”.

Morgan (dalam Sumantri,2001) mengartikan belajar adalah

setiap tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil

latihan dan pengalaman. Hasil yang menetap tersebut dimulai dengan

proses perubahan aktivitas mental yang sadar tujuan yang terjadi dalam

interaksinya dengan lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat)

dalam jangka waktu tertentu yang hasilnya adalah tingkah laku baru

ataupun penyempurnaan tingkah laku lama (Masidjo,2008). Teori

tersebut tidak jauh beda seperti yang dikemukakan Omrod (2003:188)

ia mengemukakan bahwa “Learning is relatively permanent change

(25)

Istilah pengalaman membatasi macam-macam perubahan

perilaku yang dapat dianggap mewakili belajar (Dahar,1989:11).

Batasan tersebut biasanya dengan memperhatikan penyebab perubahan

tingkah laku yang tidak dapat mewakili hasil pengalaman. Perubahan

tingkah laku yang tidak dapat dianggap sebagai pengalaman misalnya,

perubahan tingkah laku akibat kelelahan, obat-obatan dan adaptasi

indera. Beberapa hal tersebut merupakan perubahan tingkah laku

namun tidak dianggap sebagai pengalaman dan telah terjadi belajar.

Kirkpatrick (1988:88) mengartikan belajar sebagai “…paticipan

change attitudes, improve knowledge and/or increase skill as a result of attending the program”. Proses perubahan menetap yang terjadi dalam diri seseorang tersebut tidak dapat disaksikan namun

kemungkinan yang dapat dilihat adalah adanya perubahan gejala-gejala

perubahan perilaku yang nampak (Sanjaya,2005). Perubahan sebagai

hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti

berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap, tingkah lakunya,

ketrampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaanya

dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana,1989).

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas,

dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang

bertujuan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan

dan ketrampilan sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

(26)

2. Jenis-Jenis Belajar

Gagne (dalam Winkel,1989) menyatakan bahwa belajar terlaksana

melalui berbagai jenis belajar, yaitu:

a) Belajar ketrampilan motorik

Disebut ketrampilan motorik karena kejasmanian (otot dan urat)

diikut sertakan), dijelaskan bahwa ciri khas dalam ketrampilan

motorik adalah adanya “otomatisme” artinya, setiap gerakan tubuh

yang terjadi tanpa disertai pikiran apa yang harus dilakukan dan

mengapa hal itu dilakukan.

b) Belajar sikap

Merupakan belajar mendapatkan kecenderungan-kecenderungan

(olah rasa) dalam menilai suatu obyek, sikap menerima atau

menolak sesuatu berdasarkan penilaian terhadap hal/orang itu

sebagai hal/orang yang berharga atau tidak berharga untuk dirinya

sendiri.

c) Belajar kemahiran intelektual

Merupakan kemampuan untuk bergaul dengan lingkungan di

sekitarnya dengan dirinya sendiri dalam bentuk pengertian simbol/

secara simbolis dan dengan memakai suatu lambang. Misalnya,

kata-kata, angka, gambar, tulisan. Kemahiran intelektual mencakup

(27)

d) Belajar informasi verbal

Merupakan pengetahuan yang dimiliki dengan menggunakan

bahasa (verbal), termasuk ketika menggali dari sumber

pengetahuan (menggunakan bahasa lisan dan tertulis) maupun

dalam menyatakan pengetahuan (memakai tulisan atau

pembicaraan).

e) Belajar pengaturan kegiatan intelektual

Merupakan kemampuan untuk mengatur kegiatan intelektual

(kognitif) dalam diri sendiri secara tepat dengan mengatur arus

pikiran guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.

Menurut Nasution (2000:57) menyebutkan ada beberapa jenis

belajar yang berhubungan dengan hal yang harus dipelajari antara

lain:

(1) Belajar berdasarkan pengamatan

Pengamatan sangat penting sebagai dasar untuk memperoleh

pengertian dan tanggapan yang jelas tentang sesuatu misalnya

tanggapan visual dalam ilmu hayat, ilmu alam, kimia, geografi

dan sebagainya yang banyak memerlukan pengamatan

langsung.

(2) Belajar berdasarkan gerak

Belajar berdasarkan gerak ini membutuhkan gerakan fisik

seperti cara menulis, membaca, gerakan olah raga. Oleh karena

(28)

diperhatikan siswa yaitu mengetahui tujuan, mempunyai

tanggapan yang jelas tentang kecakapan, pelaksanaan yang

tepat pada taraf kecakapan itu dan latihan untuk mempertinggi

kecepatan.

(3) Belajar berdasarkan menghafal

Belajar yang bersifat hafalan ini yang paling banyak digunakan

di sekolah, baik di sekolah dasar maupun di sekolah yang lebih

tinggi sebab belajar adalah menempuh ujian dan untuk itu di

perlukan penguasaan sejumlah pengetahuan.

(4) Belajar berdasarkan pemecahan masalah

Metode pemecahan masalah dapat digunakan untuk

memecahkan masalah-masalah dalam berbagai mata pelajaran

seperti matematika, fisika, sejarah, biologi dan sebagainya.

Selain itu, metode pemecahan masalah ini diperlukan juga

untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi siswa

dalam kehidupan sehari-hari.

(5) Belajar berdasarkan emosi

Segi-segi pribadi seperti ketekunan, ketabahan menghadapi

masalah, ketelitian, kebersihan, kecakapan dalam bergaul

dengan orang lain dan sering dipelajari dalam setiap pelajaran

sebab selalu tersimpul di dalamnya, tetapi belajar berdasarkan

(29)

belajar jenis ini sukar sifatnya dan pelaksanaan yang

tidak mudah.

B. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar tersusun atas dua kata yaitu prestasi dan

belajar. Istilah prestasi sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu

prestatie, dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai hasil usaha. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik

(Djamarah,2002:13).

Dapat disatukan dua pengertian di atas bahwa prestasi

belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses

belajar, perubahan tersebut di dalam bidang pengetahuan/

pemahaman, dalam bidang ketrampilan, dalam bidang nilai dan

sikap (Winkel,1983). Abdurrahman (2009:37) menyatakan bahwa,

prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar. Arikunto (1990:141) prestasi belajar

diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh siswa setelah berinteraksi

dengan lingkungan sehingga menghasilkan tingkah laku baru yang

(30)

adalah pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk

simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan

hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Kegiatan pengukuran prestasi belajar suatu siswa dari suatu

mata pelajaran dilakukan melalui ulangan, ujian, tugas dan

sebagainya (Masidjo,1995:13). Taraf prestasi belajar dapat

dinyatakan dalam bentuk nilai (Winkel,1983). Dari beberapa

pengertian para ahli dapat artikan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil perubahan setelah proses belajar berupa

penguasaan pengetahuan yang dinyatakan dalam bentuk nilai.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik

yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Adapun

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut

Arikunto (1990:21) adalah:

a) Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri

siswa, terdiri dari:

(1) Faktor biologis, seperti usia, kematangan dan kesehatan.

(2) Faktor psikologis, seperti kelelahan, suasana hati,

motivasi, minat dan kebiasaan belajar.

b) Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri

(31)

(1) Faktor manusia, baik dalam keluarga, sekolah maupun

masyarakat.

(2) Faktor non manusia, seperti alam dan lingkungan fisik.

Menurut Slameto (2003:54) faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu:

a) Faktor internal; terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor

psikologis.

b) Faktor eksternal terdiri dari:faktor keluarga, faktor sekolah dan

faktor masyarakat.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara

langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi

belajar. Menurut Carrol seperti dikutip Sudjana (1989:40)

berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai siswa

dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu:(1) bakat, (2) waktu yang

tersedia untuk belajar, (3) waktu yang diperlukan siswa untuk

menjelaskan pelajaran, (4) kualitas pengajaran dan (5)

kemampuan individu. Empat faktor tersebut di atas (1, 2, 3, 5)

berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor (4) adalah

faktor di luar individu. Kedua faktor tersebut (kemampuan

siswa dan kualitas pengajaran) mempunyai hubungan

berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya, makin

tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi

(32)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern sebagai faktor

dari dalam diri siswa dan faktor ekstern sebagai faktor dari luar

diri siswa.

C. Teknik Pembelajaran Mind Map 1. Teknik Pembelajaran

Sebelum mengetahui definisi teknik pembelajaran, ada

beberapa hal yang harus diketahui yaitu definisi pendekatan,

strategi dan metode. Alasannya adalah karena hal tersebut saling

berkaitan dan merupakan sebuah urutan atau hirarki yang tidak

dapat dibolak-balik.

a) Pendekatan, dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut

pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada

pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih

sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,

menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan

cakupan teoritis tertentu. Killen (dalam Sanjaya,2007) melihat

dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis

pendekatan, yaitu:(1) pendekatan pembelajaran yang

berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered

(33)

b) Kemp (dalam Sanjaya,2008) mengemukakan bahwa strategi

pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat

dicapai secara efektif dan efisien. David (dalam Sanjaya, 2008)

menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung

makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya

masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang

akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat

dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam

dua bagian pula, yaitu; (1) exposition-discovery learning dan (2)group-individual learning (Rowntree dalam Sanjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi

pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran

induktif dan strategi pembelajaran deduktif.

Newman & Logan (Makmun,2003) mengemukakan empat

unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:

(1) Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan

kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera

masyarakat yang memerlukannya.

(2) Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama

(34)

(3) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah

(steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan

sasaran.

(4) Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria)

dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

c) Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang

digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Metode juga merupakan cara

yang digunakan guru untuk menciptakan situasi pengajaran

yang benar-benar menyenangkan dan mendukung kelancaran

belajar.

d) Metode pembelajaran selanjutnya dijabarkan ke dalam teknik.

Sanjaya (2007:127) mengemukakan bahwa teknik

pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam

rangka mengimplementasikan suatu metode pembelajaran.

2. Mind Map

a) Pengertian mind map

(35)

(1) Mind map merupakan cara termudah menempatkan

informasi ke dalam dan mengambil informasi ke luar dari

otak.

(2) Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan

secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran di dalam

otak.

(3) Mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan

akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang

sebenarnya ada dalam otak.

Michalko (dalam Buzan, 2003) memberi pengertian mind map sebagai alternatif pikiran keseluruhan otak terhadap pemikiran

linier dan menggapai ke segala arah menangkap berbagai

pikiran dari segala sudut. Alamsyah (2009:3) mengartikan

mind map sebagai salah satu teknik visual yang dapat

menyelaraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak.

Dari beberapa pengertian ahli diatas dapat diartikan bahwa

mind map adalah teknik mencatat yang memetakan setiap informasi ke dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh

warna sehingga mempertajam daya ingat dan membantu

berlatih berpikir secara sistematis.

b) Kegunaan dan manfaat

Alamsyah (2009) memberi perincian tentang kegunaan mind

(36)

mencatat, melakukan bedah buku, melakukan bedah artikel,

mempresentasikan bahan ajar, melakukan penelitian, mengelola

waktu, mengelola diskusi, dan masih banyak lainnya.

Sementara manfaat mind map menurut Michalko (dalam

Buzan, 2005:6) antara lain; (1) mengaktifkan seluruh otak, (2)

membereskan akal dari kekusutan, (3) memungkinkan fokus

pada pokok bahasan, (4) membantu menunjukkan hubungan

antara bagian-bagian informasi yang terpisah, (5) memberi

gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian, (6)

memungkinkan kita mengelompokkan konsep dan membantu

membandingkannya.

c) Elemen mind map

Elemen-elemen mind map meliputi pusat peta pikiran, cabang utama, cabang, kata, gambar dan warna.

d) Panduan membuat mind map

Alat dan bahan untuk membuat mind map, antara lain; kertas polos, pulpen/spidol/crayon/pensil warna/sejenisnya, otak dan

imajinasi. Buzan (2005) merinci tujuh langkah membuat mind map; (1) mulai dari bagian yang tengah kertas yang kosong

yang diletakkan memanjang, (2) gunakan gambar/foto untuk

gagasan sentral, (3) gunakan warna pada setiap bagian, (4)

hubungkan cabang-cabang utama ke gagasan sentral dan

(37)

dan dua, dan seterusnya (5) buatlah cabang garis cabang yang

melengkung, bukan lurus, (6) gunakan satu kata kunci tiap

garis, (7) usahakan menggunakan gambar untuk setiap bagian

mind map.

3. Teknik Pembelajaran Mind Map

Sanjaya (2007:127) mengemukakan bahwa teknik pembelajaran

adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode pembelajaran. Sedangkan

mind map adalah teknik mencatat yang memetakan setiap

informasi ke dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh warna

sehingga mempertajam daya ingat dan membantu berlatih berpikir

secara sistematis. Dari dua pengertian di atas dapat disatukan

bahwa teknik pembelajaran mind map adalah cara guru mengimplemantasikan pembelajaran dengan membuat

catatan-catatan kreatif, menarik, penuh warna sehingga mempertajam daya

ingat dan membantu berlatih berpikir secara sistematis.

D. Pendidikan Kewarganegaraan

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah dasar. Berdasarkan UU

Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, mata

(38)

berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan dalam

kurikulum 2004 disebut sebagai mata pelajaran Kewarganegaraan

(Citizenship).

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi

agama, sosial kultur, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi

warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter

yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas).

2. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup materi pelajaran Pkn yang diajarkan di

Sekolah Dasar meliputi nilai moral, norma Pancasila yang

diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan

masyarakat, kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,

pertahanan dan keamanan di Negara Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Wahab,2002:26).

3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaran

Tujuan Pendidikan kewarganegaraan adalah untuk

memahami hak dan kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia

(Izmail,2009:4). Sasaran dari tujuan tersebut adalah tecapainya

masyarakat yang memiliki budaya damai, toleransi, jujur, adil, anti

kekerasan, dan patuh pada hukum.

Depdiknas (2005:34) menyatakan bahwa Pendidikan

(39)

bertujuan untuk mengembangkan potensi individu warga negara

Indonesia, sehingga memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan

kewarganegaraan yang memadai dan memungkinkan untuk

berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi

isu kewarganegaraan

b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan

bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk

diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar

dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan

dunia secara langsung atau tidak langsung dengan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

4. Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan Kelas IV

Adapun Komptensi Dasar mata pelajaran PKn kelas IV semester

dua pada Kuriklum Tingkat Satuan Pendidikan (2006), yaitu 3.1

mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan

(40)

3.2 menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti

Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri; 4.1 memberikan

contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya; 4.2

mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan

dalam misi kebudayaan internasional; 4.3 menentukan sikap

terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya.

Penelitian ini akan akan dibatasi dan fokus hanya pada KD 3.1

mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan

tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll.

5. Pendidikan Kewarganegaraan KD 3.1 dengan Teknik Pembelajaran

Mind Map

KD 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan

pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK

dan BPK dll akan dijabarkan menjadi empat sub materi

pembelajaran. Empat sub materi pembelajaran tersebut antara lain;

lembaga legislatif, lembaga eksekutif, lembaga yudikatif dan

lembaga independen. Materi tersebut akan diberikan dalam 2

siklus, masing masing siklus terdiri dari 2 pertemuan.

Siklus 1 pertemuan pertama membahas materi lembaga

legislatif yang terdiri dari MPR, DPR dan DPRD, dan pertemuan

ke dua membahas materi lembaga eksekutif yang terdiri dari

presiden dan wakil presiden. Siklus 2 pertemuan pertama

(41)

KY, pada pertemuan kedua membahas materi lembaga independen

yang terdiri dari BPK, KPU dan Bank Sentral.

Materi yang diberikan kepada siswa akan dilakukan dengan

teknik pembelajaran mind map. Penerapan teknik pembelajaran

mind map pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada KD 3.1 diharapakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

kelas IV SDN Tawangsari Temanggung semester genap tahun

pelajaran 2010/2011.

E. Hasil Penelitian Sebelumnya

Bisri (2009) meneliti peningkatan prestasi belajar mata

pelajaran IPS menggunkan teknik pembelajaran mind mapping. Hasil

penelitian ini menunjukkan; (1) nilai rata-rata kondisi awal sebesar

64,8 meningkat menjadi 81,4 (2) ketuntasan belajar siswa dari kondisi

awal sebesar 47% meningkat menjadi 96%.

Hendrawan (2009) meneliti hasil belajar Sejarah melalui model

pembelajaran mind mapping. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VII SMP Nasima Semarang yang berjumlah 28. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata dari 64,32

menjadi 73,39 dan presentase ketuntasan 21,43% menjadi 62,29 %

pada siklus 1. Kemudian hasil belajar yang diperoleh pada siklus II

nilai rata-rata sebesar 77,14 dengan presentase ketuntasan sebesar

(42)

Kurniawati (2010) meneliti pengaruh metode mind mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial. Sampel dan populasi penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah 5 Surakarta yang berjumlah 50 siswa. Hasil penelitian

ini menunjukkan; (1) metode mind mapping dan keaktifan belajar

secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap prestai belajar (2)

secara individu metode mind mapping berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar siswa (3) secara individu keaktifan belajar berpengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Tapantoko (2011) meneliti penggunaan metode mind map (peta pikiran) untuk meningkatkan motifasi belajar siswa dalam

pemebelajaran Matematika. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Negeri 4 Depok yang berjumlah 27 siswa. Hasil

penelitian ini menunjukkan (1) motivasi belajar siswa mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 56,25% menjadi 71,25%

dengan kategori tinggi. (2) Data hasil angket motivasi siswa

mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 66,70%

menjadi 76,94% dengan kategori tinggi. (3) Rata-rata hasil tes siklus

mengalami peningkatan, rata-rata pada siklus I yaitu 75,18 meningkat

menjadi 90,18 pada siklus II.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya

menunjukan bahwa model, metode atau teknik pembelajran mind map

(43)

meningkatkan keaktifan maupun motifasi belajar siswa. Namun, belum

ada penelitian tentang peningkatan prestasi belajar menggunakan

teknik pembelajaran mind map pada mata pelajaran PKn pada jenjang pendidikan dasar.

F. Kerangka Berpikir

Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan

tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll

merupakan salah satu kompetensi dasar pada mata pelajaran PKn yang

harus dikuasai siswa di SD kelas IV. Dalam kompetensi dasar ini

materi yang disajikan mensyaratkan siswa dapat berpikir secara

sistematis dan mengingat materi yang cenderung berisi hafalan yang

kurang kontekstual dalam kehidupan sehari-hari siswa. Teknik

pembelajaran mind map akan membantu siswa memetakan setiap

informasi ke dalam bentuk tulisan kreatif, menarik, penuh warna

sehingga mempertajam daya ingat dan membantu siswa berlatih

berpikir secara sistematis. Jika teknik pembelajaran mind map

diterapkan dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas IV SDN

Tawangsari maka prestasi belajar akan meningkat dari capaian

(44)

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi “teknik pembelajaran mind

map dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IV SDN Tawangsari Temanggung semester genap tahun

(45)

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan dan tujuan masalah yang dipaparkan dalam

Bab I, maka bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3)

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan

memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat (Kusumah, 2009:9). Lewin (dalam Kasboelah 2001) penelitian

tindakan adalah penelitian yang berupa rangkaian kegiatan satu dengan

kegiatan lainnya yang masih saling berhubungan, rangkaian kegiatan

tersebuat meliputi penyusunan rencana, tindakan, observasi, dan refleksi.

Penelitian tindakan kelas merupakan cara yang strategis bagi guru

untuk memperbaiki layanan kependidikan dalam lingkup pembelajaran di

kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan (Aqib,

2006:18). Adapun tujuan penelitian tindakan kelas berfokus pada

pemecahan masalah yang nyata terjadi di dalam kelas dan meningkatkan

kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesinya (Kunandar, 2008:45).

(46)

Gambar 1. Skema Model Penelitian (adaptasi dari Arikunto, 2006:16)

B. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tawangsari kecamatan

Wonoboyo kabupaten Temanggung provinsi Jawa Tengah.

2. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah 23 siswa kelas IV SDN Tawangsari

kecamatan Wonoboyo kabupaten Temanggung provinsi Jawa Tengah

tahun pelajaran 2010/2011.

Siklus 2

Refleksi Siklus 1 PelaksanaanTindakan

Observasi

Observasi Refleksi

Perencanaan

PelaksanaanTindakan

(47)

3. Objek penelitian

Prestasi belajar siswa dengan menggunakan teknik pembelajaran mind

map dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada kompetensi dasar 3.1 mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA,

MK dan BPK dll.

4. Waktu penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada table beriku:

Tabel 1. Rancangan Waktu Penelitian

Bulan Nov Des Jan Feb Mar

Apr-penelitian Bab I, II, III

Pengolahan data &

Bimbingan Bab IV, V

C. Rencana Tindakan

1. Perencanaan

a) Identifikasi masalah; dilakukan di kelas IV SDN Tawangsari

semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Dari identifikasi yang

(48)

Kewarganegaraan pada kompetensi dasar 3.1 mengenal

lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti

MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK., prestasi belajar siswa

masih rendah rendah masih rendah, ini dibuktikan dari nilai

rata-rata siswa 52,19 dan jumlah seluruh siswa hanya 31,25% yang

mencapai KKM, sisanya sebesar 68,75% tidak mencapai KKM.

b) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok pembelajaran.

Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan adalah KD 3.1

mengenal lembaga-lembaga Negara dalam susunan pemerintahan

tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, dan BPK”.

c) Mempersiapkan silabus dan menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dan menyiapkan sumber belajar.

d) Membuat kisi-kisi dan soal untuk mengukur prestasi belajar.

e) Mempersiapkan instrumen penelitian dan menguji instrumen

penelitian.

2. Rencana Tindakan Setiap siklus

a) Siklus 1

(1) Rencana Tindakan

Siklus 1 akan dilaksanakan dalam 2 pertemuan, alokasi waktu

setiap pertemuan adalah 2x35 menit. Tahap perencanaan adalah

tahap penyusunan rencana tindakan yang meliputi:menyusun

(49)

yang berkaitan dengan mind map, menyusun kisi-kisi dan menyusun soal evaluasi.

(2) Pelaksanaan

Pertemuan 1

(a) Siswa dikenalkan mind map.

(b) Siswa berlatih membuat mind map (menggambar,

mewarnai, membuat garis) mencontoh bagan mind map

yang telah disediakan guru tentang lembaga legislatif dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat dengan media yang

disiapkan guru.

(c) Siswa mengikuti diskusi kelas yang dipimpin oleh guru

untuk membahas konsep-konsep yang dikerjakan oleh siswa

dan memberi pengarahan materi mengenai lembaga

legislatif dalam susunan pemerintahan tingkat pusat.

(d) Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembaga legislatif

dalam susunan pemerintahan tingkat pusat dengan bagan

mind map.

Pertemuan 2

(a) Siswa dan guru bertanya jawab tentang Presiden yang

pernah menjabat di Indonesia.

(b) Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembaga eksekutif

(50)

(c) Siswa melengkapi mind map lembaga eksekutif dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat pada media yang

disediakan guru.

(d) Salah satu perwakilan siswa maju ke depan menunjukkan

hasil mind map yang telah dibuat.

(e) Siswa dan guru mengomentari hasil mind map siswa yang

ditunjukkan di depan kelas.

(f) Siswa mengerjakan soal tes prestasi belajar.

(3) Observasi

(a) Melakukan pengumpulan data dan menganalisis data dari

hasil tes prestasi belajar.

(b) Melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa selama

mengikuti pelajaran.

(4) Refleksi

Mengidentifikasi kesulitan, hambatan dalam pelaksanaan

pembelajaran dan dikonsultasikan kepada guru kelas yang

bersangkutan dosen pembimbing untuk ditindaklanjuti pada

pelaksanaan siklus selanjutnya.

b) Siklus 2

(1) Rencana Tindakan

Siklus 2 akan dilaksanakan dalam 2 pertemuan, alokasi waktu

setiap pertemuan adalah 2x35 menit. Tahap perencanaan

(51)

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyiapkan

sumber belajar yang berkaitan dengan mind map, menyusun

lembar observasi, menyusun kisi-kisi soal dan menyusun soal

evaluasi.

(2) Pelaksanaan

Pertemuan 1

(a) Siswa membaca materi tentang lembaga yudikatif dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat.

(b) Siswa membuat mind map lembaga yudikatif dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat dengan media yang

disediakan siswa dan guru.

(c) Mind map yang terbaik dibuat kelompok akan digunakan

guru untuk menjelaskan materi.

(d) Siswa menyimak penjelasan guru.

(e) Masing-masing siswa membuat satu pertanyaan tentang

lembaga dalam susunan pemerintahan tingkat pusat dan

disampaikan kepada guru.

(f) Beberapa pertanyaan yang terpilih akan dijawab oleh guru

dan disampaikan di depan semua siswa.

Pertemuan 2

(a) Siswa membaca materi tentang lembaga independen

(52)

(b) Siswa membuat mind map lembaga independen dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat dengan media yang

disediakan guru dan siswa.

(c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembaga

independen dalam susunan pemerintahan tingkat pusat

menggunakan media mind map yang telah dibuat siswa dalam kelompok dan dipiih yang terbaik.

(d) Masing-masing siswa membuat satu pertanyaan tentang

lembaga yudikatif dalam susunan pemerintahan tingkat

pusat dan disampaikan kepada guru.

(e) Beberapa pertanyaan yang terpilih akan dijawab oleh guru

dan disampaikan di depan semua siswa.

(f) Siswa mengerjakan soal tes prestasi belajar.

2) Observasi

(a) Melakukan pengumpulan data dan menganalisis data dari

hasil tes prestasi belajar.

(b) Melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa selama

mengikuti kegiatan pelajaran.

3) Refleksi

(a) Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan

kejadian-kejadian khusus yang ada.

(b) Melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan siklus 1 dan

(53)

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

a) Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif. Tes

objektif yaitu tes yang disusun dimana setiap pertanyaan tes

disediakan alternatif jawaban yang dapat dipilih (Margono,

1999:170).

b) Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa daftar

nilai siswa, hasil karya mind map dan foto kegiatan pembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh

pada saat proses pengamatan kegiatan belajar.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur untuk mengukur

variabel penelitian (Sugiyono, 2010). Instrumen dalam penelitan ini

adalah tes untuk mengukur aspek kemampuan kognitif dalam hal ini

adalah prestasi belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah tes

objektif berupa pilihan ganda. Adapun kriteria penentuan skor tes

pilihan ganda adalah sebagai berikut:

Jika benar skor = 1

(54)

a) Validitas

(1) Pengertian

Validitas merupakan bagian penting dalam suatu alat evaluasi.

Purwanto (2006:137) menyatakan bahwa suatu teknik evaluasi

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila teknik atau

tes tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.

(2) Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini ditempuh dengan

product moment correlation terhadap butir soal. Rumus angka

kasarnya adalah sebagai berikut (Masidjo, 1995:246):

=

∑ (∑ ) (∑ )

√{ ∑ (∑ ) } * ∑ (∑ ) +

Keterangan:

= koefisien validitas = skor item

= skor total

= cacah subyek

Apabila korelasinya positif dan lebih besar dari harga r

tabel, maka item tersebut dinyatakan valid. Besar r tabel yang

digunakan untuk siswa sebanyak 40 adalah 0,312 dengan taraf

signifikansi 5%. Perhitungan validitas yang ditempuh

menggunakan product moment correlation (metode Pearson)

(55)

Windows(Predictive Analytics SoftWare). Hasil perhitungan uji validitas dengan PASW 18 for Windows menggunakan rumus

product moment terhadap 30 soal pilihan ganda untuk siklus 1 dan 30 soal pilihan ganda untuk siklus 2 adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 1

No.

(56)

Tabel 3. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 2

No.

Item Pearson Correlation rtabel (0,312) Keputusan

1 0,851** 0,851> 0,312 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil uji validitas soal pilihan ganda di atas

menunjukkan bahwa dari jumlah 30 soal siklus 1 terdapat 20 soal

(57)

valid. Setelah menguji validitas soal maka dilakukan uji beda. Uji

beda dilakukan untuk melihat signifikan perbedaan antara siswa

kelompok atas dengan siswa kelompok bawah. Uji beda

dilakukan dengan membandingkan 27% skor siswa kelompok

atas dan 27% skor siswa kelompok bawah.

Berikut ini hasil perhitungan uji beda soal siklus 1 dan soal

siklus 2 dengan PASW 18 for Windows. Kriteria yang digunakan

untuk uji beda adalah sebagai berikut :

(a) Jika probabilitas sig. < 0,05 berarti terdapat perbedaan yang

signifikan antara skor atas dan skor bawah.

(b) Jika probabilitas sig. > 0,05 berarti tidak ada perbedaan yang

signifikan antara skor atas dan skor bawah.

Tabel 4. Uji Beda Soal Pilihan Ganda

Siklus

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. df Sig.(2-Tailed)

1 8.544 .008 20 .000

2 2.183 .155 20 .000

Berdasarkan tabel di atas, harga Sig.(2-tailed) pada soal

siklus 1 dan soal siklus 2 sebesar 0,000. Harga tersebut lebih

kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) menunjukkan ada perbedaan

yang signifikan antara skor atas dan skor bawah. Artinya

item-item kelompok soal siklus 1 dan kelompok soal siklus 2

sebanyak 40 item dapat digunakan sebagai instrumen yang

(58)

yang sudah masuk ke dalam indikator pembelajaran di setiap

siklusnya.

Tabel 5. Kisi-kisi Soal

Kisi-kisi Soal Siklus 1

No Indikator Nomor Soal

1 Siswa mampu menerangkan susunan lembaga legislatif

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 13 2 Siswa mampu menyebutkan tugas dan

wewenang lembaga legislatif 9,10,11,12 3 Siswa mampu menerangkan susunan

lembaga eksekutif 14, 15, 16,

4 Siswa mampu menyebutkan tugas dan

wewenang lembaga eksekutif 18, 19, 20

Jumlah soal 20

Kisi-kisi Soal Siklus 2

No Indikator Nomor Soal

1 Siswa mampu menerangkan susunan lembaga yudikatif

1, 2, 3, 4, 5, 6,7,8

2 Siswa mampu menyebutkan tugas dan wewenang lembaga yudikatif

9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

3

Siswa mampu menjelaskan susunan keanggotaan lembaga independen dalam susunan pemerintah tingkat pusat

16, 17, 18, 19

4

Siswa mampu menjelaskan tugas lembaga independen dalam susunan pemerintah tingkat pusat

20

Jumlah soal 20

b) Reliabilitas

(1) Pengertian

Reliabilitas merupakan keajegan, ketetapan atau konsistesi

suatu alat ukur. Masidjo (1995:209) menyatakan bahwa

reliabilitas adalah taraf dimana suatu tes mampu menunjukkan

konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf

(59)

pengukuran saat ini menunjukkan kesamaan hasil pada saat

berlainan waktu terhadap siswa yang sama (Sudjana, 2006:16).

(2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas hanya dilakukan untuk soal yang valid. Jumlah

soal sebanyak 20 untuk soal siklus 1 dan 20 soal siklus

dilakukan dengan metode belah dua (Split-half method) atau lebih dikenal dengan formula koreksi Spearman-Brown.

Rumus angka kasarnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rtt = Koefisien reliabilitas

rgg = Koefisien gasal-genap

Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 - 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan PASW 18 for

Windows menggunakan rumus Split-Half untuk item-item soal adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Uji Reliabilitas Soal

Soal Siklus Spearman-Brown Coefficient

Kualifikasi

1 0,980 Sangat Tinggi

(60)

E. Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang menentukan dalam menyusun dan

mengolah data yang terkumpul, sehingga dapat diambil kesimpulan yang

dapat dipertanggungjawabkan.

1. Penilaian prestasi belajar

a) Skoring / Penyekoran

b) Menghitung jumlah skor setiap siswa

=

c) Menghitung rata-rata siswa

=

x 100

d) Untuk menghitung persentase keberhasilan siswa dalam mencapai

KKM yaitu:

=

x 100 % 2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh memiliki distribusi normal. Data yang memiliki distribusi

normal memiliki sebaran yang simetris sempurna dari skor rata-rata

(Setyosari, 2010:213). Dalam penelitian ini uji normalitas akan

dilakukan dengan bantuan program komputer PASW 18 for Windows Kolmogorov-Smirnov Z (One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test).

(61)

1) Jika signifikansi (sig.) > 0,05 data memiliki distribusi normal.

Sebaliknya,

2) Jika signifikansi (sig.) < 0,05 data memiliki distribusi tidak normal.

Uji normalitas data juga akan dilengkapi dengan pemaparan

grafik histogram untuk memperlihatkan apakah distribusi data ada

dalam kurva normal.

3. Uji Peningkatan Prestasi Belajar

Uji peningkatan prestasi belajar akan dilakukan dengan

memperbandingan mean atau nilai rata-rata dari kondisi awal maupun

kondisi setelah siklus. Uji perbandingan mean dilakukan dengan uji-t

atau t-test. Uji-t adalah suatu tes statistik yang memungkinkan kita membandingkan dua skor rata-rata, untuk menentukan probabilitas

(peluang) bahawa ada perbedaan dua skor rata-rata merupakan perbedaan

yang nyata dan bukan perbedaan yang terjadi secara kebetulan

(Setyosari, 2010:218). Rumus angka kasarny adalah sebagai berikut

(Sugiyono, 2010:274):

̅ ̅

(

√ )(√ )

Keterangan:

̅ = Rata-rata sampel 1

̅ = Rata-rata sampel 2

s1 = Simpangan baku sampel 1

(62)

= Varians sampel 1

= Varians sampel 2

r = Korelasi antara dua sampel

Perhitungan statistik untuk uji ini dilakukan dengan bantuan

program computer PASW 18 for Windows. Jika data terdistribusi secara normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametris,

misalnya T-test atau ANOVA. Jika data terdistribusi tidak normal, analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametris,

misalnya Mann-Whitney test atau Kruskal-Wallis. Kriterianya adalah sebagai berikut:

1) Jika probabilitas sig. < 0,05 yang berarti ada peningkatan nilai

rata-rata yang signifikan.

2) Jika probabilitas sig. > 0,05 yang berarti tidak ada peningkatan

nilai rata-rata yang signifikan.

F. Indikator Keberhasilan

Target kondisi awal sampai akhir yang diharapkan sebagai berikut:

Tabel 8. Target Pencapaian Prestasi Belajar Setiap Siklus

Indikator Kondisi Awal

Target Akhir Siklus

1 2

Nilai rata-rata siswa

Gambar

Gambar 1. Skema Model Penelitian ..............................................................
Gambar 1. Skema Model Penelitian
Tabel 1. Rancangan Waktu Penelitian
Tabel 2. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data yang digunakan dalam proses pengelompokan adalah data data produksi buah - buahan dan jumlah pohon menurut Kabupaten di Provinsi Daerah

THE ROLES OF HUMAN RESOURCE MANAGEMENT IN THE IMPROVEMENT OF ENGLISH COURSE TEACHING QUALITY (A Qualitative Study at Lembaga Bahasa dan Pendidikan Profesional (LBPP)

Sebagai alternative system tabung biokimia secara konvensional, bisa menggunakan 5 sistem biokimia komersial (API 20E, Enterotube II, Enterobacteriaceae II, MICRO-ID, atau Vitek

PRODUKSI METIL ESTER (BIODIESEL) DARI BAHAN BAKU BIJI SAGA POHON (Adenthera Pavonina L)v. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

 Untuk ijazah S2 yang dikeluarkan Program Pasca Sarjana PT Negeri dan PT Swasta, agar disahkan oleh Direktur Pasca Sarjana Perguruan Tinggi tersebut, sedangkan

Sebagaimana hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa ekstrak daun ketapang ( Terminalia catappa ) dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk

Hal tersebut terjadi karena semakin lama holding time pada suhu rendah akan terjadi pengikatan oksigen kembali oleh atom Bi dan Fe dengan jumlah yang banyak sehingga fase

Dengan adanya komputerisasi, maka kemudahan dalam pencarian dan penambahan data dapat dirasakan sehingga setiap orang akan menggunakan waktu dengan efektif dan efisien.