• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELA JAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IVB SDN GLAGAHOMBO I SLEMAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELA JAR DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP MATA PELAJARAN PKn BAGI SISWA KELAS IVB SDN GLAGAHOMBO I SLEMAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20102011"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

i

KELAS IVB SDN GLAGAHOMBO I SLEMAN SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Wahyu Prasetiyo

071134046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1.

Bapak dan Ibu (alm) yang telah mendidik dan membimbing ananda serta memberikan

kasih saying yang tiada tara, hanya Allah yang akan membalas pengorbanan kalian.

2.

Kakak – kakakku tersayang yang tidak lama lagi mempunyai momongan lagi.

3.

Sahabat istimewaku Miftakhul Jannah yang banyak meluangkan waktu dan memberi

motivasi serta semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

4.

Teman – teman dan pihak – pihak yang telah membantu penulis, terima kasih buat

semuanya.

(5)

v

S abar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bij aksana dalam

mengatasinya adalah sesuatu yang utama

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik unt uk hari t ua.

Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh.

S ejarah bukan hanya rangkaian cerita, ada banyak pelajaran,

(6)
(7)

vii

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas sanata Dharma:

Nama

: Wahyu Prasetiyo

Nomor Mahasiswa : 071134046

Demi pengembangan ilmu pengetahua, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang bejudul:

“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Teknik Pembelajaran Mind Map Mata Pelajaran

PKn Bagi Siswa Kelas IVB SD N Glagahombo I Sleman Semester Genap Yahun Pelajaran

2010/2011”

Dengan Demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di Internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya ataupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian Pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 25 Juli 2011

Yang menyatakan

(8)

viii

Prasetiyo, Wahyu. 2011. Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Teknik Pembelajaran Mind Map

Mata pelajaran PKn Bagi Siswa Kelas IVB SDN Glagahombo I Sleman Semester Genap Tahun

Pelajaran 2010/2011. Skripsi.S1.Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah dengan teknik

Mind Map

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran PKn materi sistem pemerintahan tingkat pusat pada kelas IVB SDN Glagahombo

I tahun ajaran 2010 - 2011. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri

dari dua pertemuan.

Subyek penelitian ini yaitu siswa siswi kelas IVB SDN Glagahombo I Sleman yang

berjumlah dari 24 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pada setiap

akhir siklus. Teknis analisis data yang digunakan untuk mengkaji data yaiut dengan cara

mengumpulkan hasil tes setiap siswa pada akhir siklus dan membandingkan dengan kondisi

awal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan teknik

mind map

dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn materi sistem pemerintahan

tingkat pusat kelas IVB SDn Glagahombo I. Hasil ini dapat dilihat atau ditunjukkan dengan

adanya peningkatan prestasi pada setiap akhir siklus. Pada siklus I ada 12 anak dari 24 anak telah

mencapai KKM (50% telah mencapai KKM), dan pada tes uji siklus II ada 23 anak dari 24 anak

yang mencapai KKM (95, 83% mencapai KKM).

(9)

ix

Prasetiyo, Wahyu 2011. .improving achievement of study with

Mind Map

learning technique in

PKn course for grade fourth B in SDN Glagahombo 1 Sleman in the academic years 2010/2011.

Thesis.S1. Primary School Teacher Education Study Program Sanata Dharma University in

Yogyakarta.

.

This research is classrooms action research. This study aims to determine whether the

Mind Map technique can improve student achievement in the subject matter Civics class the

central level of government systems IVB SDN Glagahombo I in academic year 2010 to 2011.

The research was conducted in two cycles each cycle consisting of two meetings.

The subjects of this study are students of class IVB SDN Glagahombo I Sleman

consisting of 24 students. The instrument used in this study is a test at the end of each cycle.

Technical analysis of the data used to assess the data that is by collecting individual student test

results at the end of the cycle and compare with the state on initial conditions.

Results showed that learning with the

mind map

technique can improve student

achievement in the subject matter Civics class the central level of government systems of IVB

SDN Glagahombo I. These results can be seen or indicated by an increase achievement at the

end of each cycle.The cycle I, have 12 children from 24 children have reached the KKM (50%

have been achieved KKM), and in test II test cycle, there are 23 children from 24 children who

reached KKM (95, 83% achieved KKM).

(10)

x

Puji dan syukur kepada Tuhan YME, yang telah memberikan rahmatNya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Dengan Teknik Pembelajaran Mind Map Mata Pelajaran PKn Bagi Siswa Kelas IVB SD N

Glagahombo I Sleman Semester Genap Yahun Pelajaran 2010/2011” sesuai pada waktu yang

diharapkan. Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas bimbingan, petunjuk-petunjuk, dan

nasehat yang telah diberikan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis

haturkan kepada yang terhormat::

1.

Tuhan YME yang telah memberikan semangat, kelancaran dalam menyusun skripsi ini.

2.

Bpk. Rohandi, Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma.

3.

Bpk. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Kaprodi PGSD Universitas Sanata Dharma.

4.

Staf pengajar di Fakultas Keguruan “ dosen PGSD ”

5.

Bapak Slamet Riyadi selaku kepala sekolah SDN Glagahombo I yang telah memberikan

izin untuk melakukan penelitian.

6.

Bapak Asrongi selaku guru kelas IVB SDN Glagahombo I yang telah bersedia anak

didikya untuk penelitian.

7.

Siswa SDN Glagahombo I Sleman

8.

Bapak (supardi) dan Ibu (Suminten Alm.) yang telah menyayangi dan mendidik saya.

9.

Keluarga mas Sigit dan keluarga mbak Endar yang telah memfasilitasi dan memberi

motivasi – motivasi yang sangat berguna..

10.

Sahabat – sababatku, The Bajjager (kapan kita touring – touring lagi…..?)

11.

Karang Taruna Amarta, Numpak Simbah ( onthel ), Chang Godhok Entertainment,

Chang Godhok Stel Mbrebet, makasih ya, tanpa kalian semua saya tidak akan jadi seperti

ini.

(11)

xi

kritik yang membangun darisemua pihak untuk lebih menyempurnakan supaya menjadi bekal

bagi penulis berikutnya.

Yogyakarta, 25 Juli 2011

Penulis,

(12)

xii

Hal

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...

ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ...

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ……….. ... ix

KATA PENGANTAR ...

x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah ...

1

B.

Batasan Masalah ...

2

C.

Rumusan Masalah ...

3

D.

Batasan Pengertian ...

3

E.

Tujuan ...

3

F.

Manfaat Penelitian ...

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.

Belajar

1.

Pengertian Belajar ...

5

2.

Pengertian Prestasi ...

8

3.

Jenis – Jenis Belajar ...

9

(13)

xiii

1.

Pengertian

...

14

2.

Manfaat

...

15

3.

Aturan/Panduan Membuat

Mind Map ...

16

C.

Pendidikan Kewarganegaraan

1.

Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan ... 17

2.

Ruang Lingkup ... 18

3.

Pengertian Lembaga Negara ... 19

4.

Fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ... 20

5.

Pembelajaran PKn dengan teknik Pembelajaran

Mind Map ...

21

D.

Kerangka Berpikir ... 22

E.

Hipotesis ... 22

BAB III METODE PENELITIAN

A.

Bentuk Penelitian ... 23

B.

Setting Penelitian... 24

C.

Tindakan Penelitian ... 26

D.

Pengumpulan Data dan penyusunan instrument ... 30

E.

Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian ... 36

B.

Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan ... 45

B.

Saran ... 45

C.

Keterbatasan Penelitian ... 46

(14)

xiv

1.1

Tabel Jadwal Penelitian Skripsi ...

25

1.2

Tabel Kualifikasi Validitas ...

32

1.3 Tabel Kualifikasi Reliabilitas ...

33

1.4 Tabel Nilai Kondisi Awal Materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat ...

34

1.5 Tabel Nilai Tes Siklus I ...

38

1.6 Tabel Nilai Tes Siklus II ...

41

(15)

xv

Lampiran 1 : Silabus ...

49

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaa Pembelajaran siklus I ...

54

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaa Pembelajaran siklus II ...

60

Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa (LKS)...

66

Lampiran 5 : Kisi – Kisi Soal Siklus Sebelum Uji Validitas ...

77

Lampiran 6 : Kisi – Kisi Soal Sesuudah Uji Validitas ...

79

Lampiran 7 : Soal Siklus I sebelum Uji Validitas ...

81

Lampiran 8 : Soal Siklus II Sebelum Uji Validitas ...

85

Lampiran 9 : Uji Validitas Soal Siklus I ...

90

Lampiran 10 : Rangkuman Uji Valiiditas Soal Siklus I ...

96

Lampiran 11 : Reliabilitas Soal Siklus I ...

97

Lampiran 12 : Uji Validitas Soal Siklus II ...

100

Lampiran 13 : Rangkuman Uji Validitas Soal Siklus II ...

107

Lampiran 14 : Reliabilitas Soal Siklus II ...

108

Lampiran 15 : Soal Valid Siklus I ...

112

Lampiran 16 : Soal Valid Siklus II...

115

Lampiran 17 : Kunci Jawaban ...

118

Lampiran 18 : Lembar Observasi ...

119

Lampiran 19 : Perbandingan Hasil Analisis Nilai Siklus I dan Siklus II ...

127

Lampiran 20 : Foto - Foto Kegiatan Siklus I ...

128

(16)

xvi

(17)

1

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pondasi awal bagi seseorang untuk mencari dan menemukan jati

dirinya. Pembelajaran PKn adalah suatu sarana atau cara untuk menanamkan pengertian

luhur yang bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan sehari – hari. Penanaman nilai – nilai

luhur yang berbudaya di Indonesia, semakin dini dikenalkan kepada siswa, akan semakin

mudah anak untuk mengerti segala hal yang berhubungan dengan kewarganegaraan. Adapun

cara untuk memperbaiki proses pembelajaran di Indonesia, bertujuan untuk memperbaharui

tatanan pendidikan. Pembelajaran kewarganegaraan diharapkan siswa memiliki perilaku

yang mencerminkan warga negara yang baik dan memiliki jiwa nasionailsme yang tinggi.

Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajarnya yang merupakan

hasil penilaian proses. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1101) menyatakan bahwa

prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb).

Satuan pendidikan memiliki kewenangan untuk menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) untuk setiap mata pelajaran. Syarat – syarat yang harus diperhatikan dalam

penyusunan KKM adalah kompleksitas, sumber daya pendukung, intake ( potensi siswa serta

ketuntasan kompetensi dasar). Di SDN Glagahombo I KKM mata pelajaran PKn kelas IVB

pada materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat sebesar 61 pada tahun pelajaran 2009-2010,

dan tahun pelajaran 2010/2011 meningkat menjadi 65 untuk materi pemerintahan tingkat

pusat. Berdasarkan dari data yang diperoleh pada siswa kelas IVB SDN Glagahombo 1 untuk

materi Sistem Pemerintahan Tingkat Pusat mengalami permasalahan. Hal ini dibuktikan

(18)

(36,36 %) yang nilai ulangan hariannya mencapai KKM dan selebihnya sejumlah 22 siswa

(63,64 %) belum tuntas KKM nya.

Kemungkinan penyebab dari keadaan tersebut adalah kegiatan pembelajaran yang hanya

dilakukan dengan metode ceramah, siswa hanya pasif dan dijejali dengan ilmu sehingga

membatasi kekreativitasan siswa. Selain itu siswa hanya sekedar menampung informasi dari

guru secara parsial (sepotong-sepotong), sehingga kurang memiliki pemahaman yang

menyeluruh. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti akan menggunakan teknik pembelajaran

inovatif

Mind Map,

yang diharapkan dapat mendorong untuk berfikir aktif, sistematis dan

menyeluruh.

B.

Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada kompetensi dasar mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK, BPK, DPD,

Komisi Yudisial. Penelitian ini dilaksanakan bagi siswa kelas 4B SD N Glagahombo 1

Sleman Tahun Pelajaran 2010/2011.

C.

Rumusan Masalah

Apakah teknik pembelajaran

Mind Map

dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam

materi lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas

4B SDN Glagahombo 1 Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011?

D.

Batasan Pengertian

(19)

melakukan proses belajar yang akan membekas dan dapat diingat kembali sewaktu

membutuhkan.

b.

Mind map

adalah suatu metode pembelajaran yang mengembangkan kerangka kerja otak

/ pikiran yang di dalamnya terdapat bagan – bagan yang memiliki keterkaitan satu sama

lain, dengan media gambar-gambar yang berwarna untuk membangun imajinasi

seseorang terutama seorang anak, sehingga akan mudah diingat oleh anak.

E.

Tujuan

Untuk mengetahui apakah teknik pembelajaran

Mind Map

dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa dalam materi lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat

pusat bagi siswa kelas 4B SDN Glagahombo 1 Kabupaten Sleman tahun pelajaran

2010/2011.

F.

Manfaat Penelitian

1.

Manfaat secara teoritis dari hasil penelitian tersebut adalah untuk menambah wawasan

tentang salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2.

Manfaat secara praktis

a.

Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengalaman peneliti dalam melakukan

penelitian tindakan kelas dan digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu

dan menambah wawasan pembelajaran inovatif khususnya teknik pembelajaran

mind

(20)

lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR,

DPR, Presiden, MA, MK, BPK, DPD dan Komisi Yudisial dengan tehnik

pembelajaran

mind map.

c.

Bagi guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai inspirasi untuk melakukan

Penelitian Tindakan Kelas.

(21)

5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Manusia tidak akan pernah terlepas dari kegiatan belajar, belajar

dapat dilakukan di dalam maupun di luar sekolah. Belajar memiliki

banyak pengertian, para ahli juga banyak menyinggung arti dari belajar

itu. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:23), belajar berarti

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, serta berubahnya

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

Muhibbin Syah ( 2008: 63 ) dalam bukunya psikologi belajar

mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan

merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelengaraan setiap

jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa

baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau

keluarganya sendiri.

Menurut Mudjiono (2009: 14) belajar merupakan proses

menghasilkan perilaku yang dikehendaki sebagai perwujudan menuju

kemandirian sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan perkembangan

mentalnya. Menurut Slameto (2003:2) belajar ialah suatu proses usaha

(22)

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut Hamalik

(2006:154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap

berkat latihan dan pengalaman.

Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya

Educational Psychologi : The Teaching-Learning Process, berpendapat

bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku

yang berlangsung secara progresif. Hintzman dalam bukunya The

Psycology of learning and Memory berpendapat bahwa learning is a

change in organism due to experience which can affect the organism’s

behavior. Artinya belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri

organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat

mempengaruhi tingkah laku organism tersebut. Secara umum belajar

dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan

lingkungan yang melibatkan proses kognitif ( Syah, 2005:90-92).

Menurut Higard dalam buku Pasaribu (1982 : 76) menyatakan

bahwa learning is the process by which an activity originates or is

changed through responding to a situation, provided the changes can not

be attributed to growth or the temporary state of the organism as in

fatique or under drugs

Belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan reaksi terhadap

(23)

disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti

kelelahan atau disebabkan obat–obatan.

Belajar merupakan perbaikan–perbaikan tingkah laku

(memperoleh tingkah laku baru) dan kecakapan–kecakapan. Dengan

belajar terdapat perubahan–perubahan (perbaikan) fungsi kejiwaan, hal

mana menjadi syarat bagi perbaikan tingkah laku. Dan berarti pula

menghilangkan tingkah laku dan kecakapan yang mempersempit

pergaulan pelajar (H.Roth dalam pasaribu, 1982: 79).

Sanjaya (2006: 105) menjelaskan bahwa belajar adalah proses

mencari dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu

dengan lingkungan. Oemar Hamalik (1983:23) mengemukakan bahwa

belajar adalah membentuk hubungan–hubungan stimulus response dan

melatih hubungan–hubungan itu agar bertalian erat. Belajar merupakan

aktifitas psikis / mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan, yang mengahasilkan perubahan–perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses yang dapat menimbulkan perubahan tingkah laku

yang baru pada individu yang telah atau sedang belajar. Semua perubahan

itu didapatkan melalui pengalaman belajar (secara sadar) dan bertahap

dalam waktu relatif lama. Jadi belajar adalah proses yang aktif, proses

mereaksi terhadap semua situasi disekitar individu melalui berbagai

(24)

2. Pengertian prestasi

Prestasi belajar tersusun atas dua kata yaitu prestasi dan belajar.

Istilah prestasi sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, dalam

bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai hasil usaha. Menurut Hilgard

dalam Wina Sanjaya (2008: 88) mengungkapkan bahwa prestasi belajar

adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan di dalam

laboratorium maupun di lingkungan alamiah. Jadi prestasi belajar

merupakan hasil. Di dalam bukunya, Mahmud (1990: 46) menerangkan

bahwa prestasi akademik biasanya diukur dari nilai sehari-hari tes hasil

belajar dan lamanya bersekolah.

Nasution (1996: 17) menjelaskan bahwa prestasi adalah

kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa, berbuat dan

prestasi belajar dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yakni :

kognitif, afektif, dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang

memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga

kriteria tersebut. Djamarah (2002:73) mengemukakan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh individu maupun kelompok

untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam mempelajari sebagian

mata pelajaran.

Jadi prestasi belajar dapat juga diartikan sebagai suatu hasil atas

kecakapan atau kemampuan seseorang pada bidang tertentu yang dapat

(25)

3. Jenis-jenis belajar

Jenis-jenis balajar menurut Pasaribu (1982 : 80) tergolongkan menjadi

tujuh jenis yaitu :

- Kecakapan jasmaniah, jenis belajar (skill) yang motoris ini

mengutamakan agar gerak–gerik jasmaniah yang diperlukan itu pada

akhirnya berjalan otomatis.

- Problem solving, jenis belajar yang yang memerlukan penyelesaian

berfikir, bukan dengan cara latihan dalam arti mengurangi gerak–gerik

tertentu.

- Belajar fakta pengetahuan, ilmu terdapat segi hafalan dan segi

pengertian membentuk hafalan yang penting melihat fakta dalam

keseluruhan dan kemudian merealisasikan.

- Belajar cara, jenis ini terdapat dalam penyelesaian penelitian ilmiah,

langkah dalam membuat paper, membuat daftar litertaur, cara

mengorganisir, cara menstir.

- Belajar sikap, dapat terjadi dengan berbagai cara mengetahui sesuatu

dan merealisasikan sikap. Belajar sikap termasuk belajar norma dan

cara identifikasi, interaksi kelompok (ada sikap kelompok yang

tertentu) alat komunikasi conditioning. Sikap merupakan dinamika

untuk berbuat

- Belajar memperoleh minat yang mendalam. Dilakukan dengan

(26)

- Belajar untuk transferred, belajar untuk digunakan ke hal yang lain,

mempelajari bahasa inggris untuk kepentingan pihak lain.

Gagne (dalam Nana Sudjana, 1989:47) memiliki pandangan sendiri

tenyang jenis – jenis belajar yakni :

- Belajar kemahiran intelektual yaitu suatu kemampuan membedakan

obyek seperti bentuk, ukuran, dan warna.

- Belajar informasi verbal adalah belajar informasi verbal seperti

membaca, mengarang, bercerita, mendengarkan uraian guru,

kesanggupan menyatakan pendapat dalam bahasa lisan/tertulis,

berkomunikasi, dan kesanggupan member arti dari setiap kata/kalimat.

- Belajar pengaturan kegiatan kognitif, yakni jenis belajar yang

menekankan pada aplikasi koknitif dalam pemecahan persoalan

(problem solving).

- Belajar sikap merupakan kesiapan dan kesanggupan seseorang untuk

menerima atau menolak suatu obyek atau dinilai berharga atau tidak

bagi dirinya.

- Belajar keterampilan motorik yaitu belajar untuk menggunakan

gerakan anggota badan, sehingga memiliki rangkaian untuk gerakan

(27)

4. Azas Belajar

Menurut Pasaribu ( 1982: 94) dalam bukunya Proses Belajar Mengajar

mengemukakan bahwa azas – azas belajar sebagai berikut:

- Anak yang belajar merupakan keseluruhan. Anak yang belajar itu

merupakan suatu pribadi yang memiliki aspek intelektual, emosional,

jasmaniah, sehingga memiliki kepekaan terhadap masyarakat.

- Belajar adalah suatu proses perkembangan. Anak merupakan suatu

organism yang tumbuh dan berkembang. Karena itu suatu mata

pelajaran dapat dicerna anak bila sesuai dengan tingkat kematangan

tertentu.

- Belajar denagan pemahaman, belajar tercapai bila anak mendapat

pengertian tentang seluk beluk atau huhungan tertentu dalam suatu

situasi yang mengandung suatu problem.

- Belajar lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan,

tujuan. Dan tercapai bila belajar langsung bertalian dengan apa yang

dipelajari.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang

berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar menurut Arikunto (1990 : 21) adalah:

1) Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa,

terdiri dari:

(28)

b) Faktor psikologis, seperti: kelelahan, suasana hati, motivasi, minat

dan kebiasaan belajar.

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa,

terdiri dari:

a) Faktor manusia, baik dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

b)Faktor non manusia, seperti: alam dan lingkungan fisik.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun

tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Menurut Carrol seperti

dikutip Sudjana (1989 : 40) berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai

siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu: (1) bakat, (2) waktu yang

tersedia untuk belajar, (3) waktu yang diperlukan siswa untuk

menjelaskan pelajaran, (4) kualitas pengajaran dan (5) kemampuan

individu.

Empat faktor tersebut di atas (1, 2, 3, 5) berkenaan dengan

kemampuan individu dan faktor (4) adalah faktor di luar individu. Kedua

faktor tersebut (kemampuan siswa dan kualitas pengajaran) mempunyai

hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya, makin

tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi pula hasil

belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor intern sebagai faktor dari dalam

diri siswa dan faktor ekstern sebagai faktor dari luar diri siswa. Prestasi

(29)

Syah (2005:132-139) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

siswa dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu faktor internal, faktor eksternal

dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal adalah faktor yang berasal

dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis

dan aspek psikologis. Aspek fisiologis (bersifat jasmaniah) misalnya

kondisi organ-organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indera

pendengar dan indera penglihat. Aspek psikologis (bersifat rohaniah)

diantaranya intelegensi, bakat, minat, konsep diri dan motivasi siswa.

Faktor eksternal adalah faktor dari luar siswa, yaitu meliputi faktor

lingkungan sosial misalnya teman-teman sekelas dan faktor lingkungan

nonsosial misalnya gedung sekolah, tempat tinggal siswa, alat-alat

belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor

pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa

dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi

tertentu.

Sedangkan Mahmud (1990:84-87) mengungkapkan bahwa prestasi

dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

1) Faktor Internal, seperti motivasi dan keyakinan.

a) N. Ach (Need for Achievement) adalah suatu dorongan atau motif

untuk berprestasi dalam hal tertentu.

b)Takut gagal.

Perasaan cemas apabila menempuh ujian, mempelajari hal yang

(30)

keberhasilan dalam berprestasi. Seseorang yang gugup dalam

melakukan sesuatu akan memperoleh hasil yang maksimal

dibandingkan dengan mereka yang tenang dalam mengadapi sesuatu.

c) Takut sukses

Perasaan takut sukses dapat enyebabkan seseorang tidak mau

berusaha melakukan hal yang terbaik demi keberhasilannya.

2) Faktor Eksternal seperti kesempatan

Lingkungan berpengaruh dapat menentukan prestasi seseorang.

Lingkungan yang mendukung baik dapat memotivasi orang yang ada

di dalamnya untuk berkembang baik pula. Tetapi apabila lingkungan

tidak mendukung, maka motivasi dalam mengejar prestasi juga kurang

tinggi

B. Teknik Pembelajaran Mind Map 1. Pengertian

Menurut Tony Buzan (2007:20) mengemukakan bahwa mind map

adalah bentuk istimewa pencatatan dan perencanaan yang bekerja selaras

dengan otakmu untuk memudahkanmu mengingat. Mind map

menggunakan warna dan gambar-gambar membantu membangunkan

imajinasimu dan caramu untuk menggambar mind map dengan kata-kata

atau gambar yang bertengger di garis-garis melengkung atau

(31)

Dari Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Mind Map adalah

salah satu tektik pembelajaran membantu siswa berfikir runtut dan

menyeluruh, penyajian dengan gambar dan warna dapat membangkitkan

semangat dan kekreativitasan siswa.

2. Manfaat

Menurut Tony Buzan (2008: 5) manfaat mind map adalah

- Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang

luas.

- Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat

pilihan-pilhan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita

berada.

- Mengumpulkan sejumlah besar data disatu tempat.

- Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat

jalan terobosan kreatif baru.

- Menyenangkan untuk dilihat dibaca di cerna dan diingat.

Michael Michalko merinci (dalam Buzan, 2005:6 ) bahwa manfaat

mind map adalah :

- Mengaktifkfan seluruh otak .

- Membereskan akal dari kekusutan mental .

(32)

- Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian

informasi yang saling terpisah.

- Meberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian.

- Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita

membandingkannya.

- Mensyaratkan kita untuk memeusatkan perhatian pada pokok

bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya

dari ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang.

Manfaat yang dapat dilihat hasilnya dari penggunaan teknik Mind

Map adalah siswa lebih aktif dalam belajara, penggunaan warna, gambar,

dan simbol sangat membantu siswa untuk mencerna setiap pengetahuan

yang baru diterima. Mind Map juga membantu siswa dalam berfikir

kreatif dan menyeluruh.

3. Aturan/panduan membuat mind map

Tujuh langkah dalam membuat mind map dikemukakan oleh

buzan (2008) yaitu:

a) Mulailah dari tengah kertas kosong yang sisi panjangnya

diletakkan mendatar

b) Gunakan gambar atau ide sebagai ide sentral anda.

c) Gunakan warna

d) Hubungkan cabang–cabang utama ke gambar pusat dan

hubungkan cabang–cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu

(33)

e) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.

f) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

g) Gunakan gambar.

C. Pendidikan Kewarganegaraan

1. Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan

Abdul Azis (2002:4) mengemukakan bahwa PPKN merupakan mata

pelajaran baru yang menyempurnakan Pendidikan Moral Pancasila

(Kurikulum sekolah tahun 1975 dan 1984). Di dalam kurikulum PW

tahun 1984 itu dikemukakan bahwa Pendidikan Moral Pancasila

merupakan salah satu bidang studi inti yang sangat penting dan sangat

strategis sifatnya, yang telah ditetapkan oleh MPR sejak tahun 1973.

Dalam GBHN tersebut dinyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

termasuk pendidikan moral pancasila dan unsur–unsur yang dapat

meneruskan dan mengembangkan jiwa dan nilai–nilai 1945 kepada

generasi muda dimasukkan ke dalam kurikulum.

Menurut peneliti, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah

satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, baik di SD, SLTP, SMU,

ataupun di perkuliahan. Pendidikan Kewarganegaraan adalah

matapelajaran yang menyempurnakan moral seseorang agar mampu

menmempatkan diri dimanapun dia berada dan menjadi pribadi yang

(34)

2. Ruang Lingkup

Dalam SK/KD SD, Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,

Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan

keluarga, Tata tertib di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara

pendidikan kesetaraan, Norma yang berlaku di masyarakat,

Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara, Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan

peradilan internasional.

c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional

HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri

sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,

(35)

e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan

sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat

madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.

g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,

Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

Pancasila sebagai ideologi terbuka.

h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi

globalisasi.

3. Pengertian lembaga Negara

Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran

yang di berikan di sekolah dasar. Pelajaran ini membahas tentang

kewajiban dan hak-hak sebagai warga negara yang baik. Salah satu materi

yang diberikan di kelas 4 semester genap adalah materi lembaga-lembaga

Negara yang ada di negara Indonesia. Lembaga negara merupakan

perangkat dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Indonesia menganut

(36)

ini, akan dipelajari beberapa lembaga negara dalam susunan pemerintah

pusat berdasarkan amandemen UUD 1945, seperti MPR, DPR, DPD,

Presiden, MA, MK, KY, dan BPK.

Lembaga Negara merupakan suatu lembaga yang di dalamnya

terdapat badan – badan yang memiliki tugas sendiri – sendiri dan saling

keterkaitan sehingga memiliki satu tujuan untuk memajukan bangsa

Indonesia.

4. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Abdul azis dalam bukunya Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (2002: 20) juga mengidentifikasi beberapa fungsi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yakni:

a. Mengembangkan dan melestarikan nilai_nilai moral Pancasila

secara dinamis dan terbuka. Dinamis dan terbuka dalam arti

bahwa nilai dan moral yang dikembangkan mampu menjawab

tantangan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tanpa

kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia, yang merdeka,

bersatu, dan berdaulat.

b. Mengembangkan dan membina manusia Indonesia seutuhnya

yang sadar politik dan Konstitusi Negara Kesatuan Repubnlik

Indonesia Berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

c. Membina pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antar

(37)

warganegara, dan pendidikan pendahujluan bela negaraagar

mengetahui dan mampumelaksanakan dengan baik hak dan

kewajibannya sebagai warganegara.

Tujuan PPKN menurut Kurikulum tahun 1994 menurut Abdul

Azis (2002:19) adalah meningkatkan pengetahuan dan pengembangan

kemampuan memahami, menghayati, dan meyakini nilai – nilai

pancasila sebagai pedoman perilaku dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara sehingga menjadi warga negara yang

bertanggungjawab dan dapat diandalkan serta member bekal

kemampuan untuk belajar lebih lanjut.

5. Pembelajaran PKn dengan Teknik Pembelajaran Mind Map

Pembelajaran PKn dengan teknik pembelajaran Mind Map

merupakan suatu proses berlangsungnya pembelajaran pada mata

pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang menggunakan model

pembelajaran inovatif teknik mind map, yang bertujuan untuk

membantu anak untuk berpikir sistematis. Mind map berisi tentang

peta konsep untuk mengembangkan kerangka berpikir kerja otak,

sehingga materi yang ada di dalam sistem pemerintahan tigkat pusat

(38)

D. Kerangka berpikir

Mata pelajaran PKn adalah salah satu mata pelajaran yang banyak

mempelajari interaksi sosial masyarakat. Materi lembaga kepemerintahan

merupakan materi yang ada dan harus dimengerti oleh siswa SD kelas IV.

Materi lembaga kepemerintahan ini membutuhkan sustu proses pemikiran

yang sistematis dan prosedural. Teknik mind map merupakan suatu teknik

yang dapat memudahkan siswa untuk menangkap dan membantu proses

berpikir siswa secara sistematis karena mengembangkan kerangka berpikir

otak/pikiran yang di dalamnya terdapat bagan-bagan yang saling

berhubungan satu sama lain. Anak yang mampu berpikir secara sistematis

dan prosedural, dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

E. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini berbunyi ‘ teknik pembelajaran mind map

dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi mata pelajaran PKn tentang

lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat bagi

siswa kelas IV SDN Glagahombo I Sleman semester genap tahun pelajaran

(39)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang memerlukan tindakan

untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan, dan dilaksanakan

dalam kawasan kelas / sekolah bertujuan untuk memperbaiki dan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasbulah: 2001). Langkah – langkah

Penelitian Tindakan Kelas karangan Wiraatmadja (2005;66) seperti yang

terlihat dalam gambar di bawah ini:

Siklus II

Siklus I Siklus II

Gambar. 3.1 Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart dalam Wiraatmaja per encanaan

Refleksi Tindakan

n

Observasi

perencanaan

Tindakan

(40)

B. Setting penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Glagahombo I

Kecamatan Tempal Kabupaten Sleman Semester Genap Tahun Ajaran

2010 / 2011.

2. Subyek Penelitian

Siswa kelas IVB SDN Glagahombo I Sleman

3. Obyek Penelitian

Prestasi hasil belajar siswa dengan menggunakan teknik pembelajaran

mind map dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

4. Waktu penelitian

(41)

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian Skripsi

(42)

C. Tindakan Yang Dilakukan

1. Persiapan : Dalam perencanaan ini meliputi (1) Menyusun rencana siklus

satu dan dua; (2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang akan dilakukan dalam tindakan; (3)Menyipakan sumber dan media

yang berkaitan dengan Mind Map; (4) Menyusun Lembar Kerja Siswa

(LKS); (5) menyusun lembar observasi; (6) menyusun soal evaluasi.

2. Tindakan Setiap siklus

a. Siklus I

1. Rencana Tindakan

Pada siklus pertama ini pembelajaran akan menggunakan teknik

min map yang pelaksanaanya dalam kelompok, tiap kelompok

melengkapi mind map yang telah disediakan oleh guru. Siklus I

ini dilaksanakan dalam dua pertemuan, setiap pertemuan 2x35

menit. Tahap perencanaan tindakan ini meliputi pembuatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat Lembar

Kerja Siswa (LKS), menyiapkan materi untuk membuat mind

map, membuat lembar pengamatan, membuat soal evaluasi.

2. Pelaksanaan

a. Penjelasan mengenai tujuan dan cara pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

b. Pembentukan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 orang

(43)

c. Setiap kelompok dibagikan materi pembelajaran mengenai

lembaga kepemerintahan yang akan dibuat mind map.

d. Siswa dalam kelompok berlatih membuat mind map.

e. Setiap kelompok bergantian mempresentasikan hasil

kelompoknya (membuat mind map) di depan kelas.

f. Siswa mengerjakan soal tes evaluasi untuk mengetahui hasil

dari pembelajaran dalam siklus I.

g. Menyusun rangkuman pembelajaran

3. Observasi

a. Mencatat hal–hal yang ditemukan sewaktu proses

pembelajaran dengan mengisi lembar observasi.

b. Peneliti melakukan pengamatan keterlibatan siswa dalam

kelompok.

4. Refleksi

a. Melakukan evaluasi terhadap temuan–temuan yang telah

dicatat selama proses pembelajaran.

b. Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan dalam pelaksanaan

pembelajaran.

c. Melakukan pengumpulan data perhitungan prosentase tingkat

keberhasilan hasil belajar dalam siklus I.

d. Melakukan revisi untuk memperbaiki pada siklus II.

(44)

b. Siklus II

1. Rencana Tindakan

Pada siklus ke dua ini setiap kelompok membuat mind dengan

materi yang telah disediakan oleh guru. Siklus II ini dilaksanakan

dalam dua pertemuan, setiap pertemuan 2x35 menit. Tahap

perencanaan tindakan ini meliputi pembuatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat Lembar Kerja Siswa

(LKS), menyiapkan materi untuk membuat mind map, membuat

lembar pengamatan, membuat soal evaluasi.

2. Pelaksanaan

a. Guru menyiapkan sumber belajar tentang lembaga

kepemerintahan yang akan dibuat mind map.

b. Masing–masing kelompok membuat mind map dari materi

yang diberikan oleh guru.

c. Guru memimpin diskusi kelas untuk membahas konsep–

konsep yang dikerjakan oleh kelompok dan memberi

pengarahan/pendampingan.

d. Salah satu kelompok menampilkan atau mempresentasikan

hasil karyanya di depan kelas.

e. Membahas bersama–sama hasil karya yang telah dibuat oleh

(45)

f. Siswa mengerjakan soal-soal tes prestasi belajar untuk

mengetahui ketercapaian hasil belajar dari siklus II.

3. Observasi

a. Mencatat hal–hal yang ditemukan sewaktu proses

pembelajaran dengan mengisi lembar observasi.

b. Peneliti melakukan pengamatan keterlibatan siswa dalam

kelompok.

4. Refleksi

a. Mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian–kejadian

yang ditemukan sewaktu proses pembelajaran.

b. Melakukan pertemuan dengan guru kelas untuk

mendiskusikan temuan yang diperoleh sewaktu proses

pembelajaran.

c. Melakukan pengumpulan data perhitungan persentase tingkat

keberhasilan hasil belajar dalam siklus II.

d. Membandingkan ketercapaian hasil belajar siswa dari siklus I

dengan II.

(46)

D. Pengumpulan Data dan Penyusunan Instrumen 1. Pengumpulan Data

a. Peubah

Prestasi belajar siswa setelah pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan teknik Mind Map pada pelajaran PKn.

b. Indikator

Indikator dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata siswa dalam materi

lembaga Negara dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM

c. Jenis Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah nilai ulangan, yaitu nilai

ulangan pada setiap akhir siklus.

d. Cara Pengumpulan Data

Data diperoleh dari nilai ulangan siswa pada akhir setiap siklus

atau akhir pembelajaran. Data tersebut dikumpulkan kemudian dianalisa.

2.Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah soal-soal

ulangan tentang Lembaga kepemerintahan tingkat pusat. Peneliti

membuat 25 soal pilihan ganda untuk siklus I dan 25 soal pilihan ganda

untuk siklus II, yang di uji kevalidannya dengan mengeteskan soal

tersebut ke SD pembanding yakni di SD N Kaliagung. Uji instrumen soal

didapatkan siklus I ada 18 soal valid, dan hasil uji instrumen siklus II ada

18 soal valid. Hasil kevalidaan yang dipakai adalah 15 soal pilihan ganda

(47)

(2006: 168 )mengemukakan bahwa sebuah instrumen dapat dikatakan

valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat .

a. Uji Validitas

Masidjo (1995:242) menyatakan bahwa validitas suatu tes adalah

taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya

diukur. Suatu tes dikatakan valid dapat dilihat dari keadaan dirinya dan

setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Apabila

setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai hal atau apa

yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf validitas tertentu.

Menurut Azwar (2009:5), suatu tes atau instrumen pengukur dapat

dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai

maksud dilakukannya pengukuran tersebut

Perhitungan validitas menggunakan gor analisis butir soal dengan

rumus Korelasi Product Momen, yaitu :

Keterangan :

rxy : koefisien validitas

∑x : jumlah skor dalam sebaran x (nilai siswa per-item)

∑y : jumlah skor dalam sebaran y (nilai total)

(48)

∑x2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

N : banyaknya subyek

Tabel 1.2

Tabel Kualifikasi Validitas

Koefisien Korelasi Kulifikasi

±0,91 – ±1,00

tingkat keberhasilan siswa.

b. Reliabilitas

Menurut Masidjo (1995: 209) Reliabilitas adalah taraf sampai

dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya

yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil.

Perhitungan reliabilitas, akan menggunakan metode

Kuder-Richardson (KR). Taraf reliabilitas mempergunakan rumus

(49)

rtt =

Keterangan :

rtt : koefisien reliabilitas

n : jumlah item

S : deviasi standar

p : indeks kesukaran

q : 1 – p

Tabel 1.3

Tabel kualifikasi reliabilitas

Koefisien Korelasi Kulifikasi

±0,91 – ±1,00

±0,71 – ±1,90

±0,41 – ±0,70

±0,21 – ±0,40

0 – ± 0,20

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

(Masidjo, 1995: 209)

E. Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang menentukan dalam menyusun dan

megolah data yang terkumpul, sehingga dapat diambil kesimpulan yang

(50)

1. Kondisi awal sampai akhir yang diharapkan sebagai berikut :

Tabel 1.4

Tabel nilai kondisi awal materi

pemerintahan tingkat pusat kelas IV

Indikator

Kondisi Awal

Tahun Pelajaran

2009/2010

Akhir Siklus

1

2

Nilai rata-rata siswa 59,03 63 70

Persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM

36,36 % 50 % 60%

(Sumber : Dokumen SDN Glagahombo I Sleman)

2. Penilaian hasil belajar

Untuk menghitung prestasi belajar

Skor = 100

Untuk menghitung keberhasilan prestasi siswa secara keseluruhan

dapat dihitung sebagai berikut:

Keberhasilan prestasi siswa = x 100 %

Untuk menghitung rata-rata kelas yaitu :

(51)

Membandingkan skor rata-rata kelas (%) dengan kondisi awal dan target

untuk menarik kesimpulan apakah terjadi peningkatan atau tidak. Apakah

(52)

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setelah uji instrument dan tahap–tahap persiapan telah selesai, tahap

berikutnya adalah pelaksanaan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam

dua siklus, yang setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus

akan dilakukan perencanaan, tindakan, pengamatan dengan lembar observasi

untuk refleksi dan setiap akhir siklus akan diadakan tes berupa soal pilihan

ganda yang berjumlah 15 soal yang valid untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa. Siklus I menitik beratkan pada pengenalan teknik mind

map, yang pelaksanaanya siswa hanya melengkapi mind map yang tanpa

warna. Siklus II pelaksanannya lebih pada keaktifan siswa, siswa membuat

sendiri mind map tentang pemerintahan tingkat pusat yang berwarna.

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Peneliti membuat lembar kerja siswa (LKS)

3) Peneliti menyiapkan lembar observasi siswaembar observasi guru

4) Peneliti membuat soal uji kompetensi sebagai sarana untuk

mengetahui kemampuan dalam menguasai materi pelajaran yang

(53)

b. Tindakan

1) Siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, yang setiap

kelompok beranggotakan 4 anak.

2) Siswa dijelaskan tentang cara membuat mind map

3) Siswa melengkapi dan membuat mind map

4) Setiap kelompok mempresentasikan hasil mind map nya

5) Membahas materi yang telah dipelajari.

6) Peneliti juga melakukan pengamatan sewaktu pembelajaran

berlangsung dengan mengisi lembar observasi.

7) peneliti bersama siswa membuat kesimpulan atas materi yang

telah dipalajari.

8) peneliti memberikan tes untuk siklus pertama secara individu

untuk melihat keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas yang

dilaksanakan pada pertemuan kedua.

c. Observasi

Setelah pelaksanaan siklus I, berikutnya adalah menganalisis hasil uji

kompetensi setiap siswa pada siklus I. Hasil tes uji kompetensi siswa

(54)

Tabel 1.5

Nilai Siklus I

No. Nama Siswa

(55)

(Sumber : data hasil pekerjaan siswa pada siklus I )

d. Refleksi

Setelah dilaksanakan penelitian, peneliti memperoleh data bahwa

antusias anak untuk mengikuti pembelajaran masih kurang, hal ini di

tunjukan dengan banyaknya anak yang ramai dan berjalan – jalan

sewaktu pembelajaran berlangsung. Menurut pengamatan dari guru

kelas, proses mengajar yang berlangsung kurang dapat mengontrol

waktu. Hasil nilai akademik yang diperoleh dari siklus I sudah ada

peningkatan dengan nilai rata – rata kelas 6,35 dengan persentase 50

% dari jumlah siswa telah mencapai KKM.

24 Krisnu Ratri M 5,3 

Jumlah Nilai 152,8 12 Siswa 12 Siswa

(56)

2. Siklus II

Berdasarkan hasil dari refleksi pada siklus I, yang belum memenuhi

kriteria ketuntasan belajar secara keseluruhan. Proses pembelajaran pada

siklus II ini lebih menekankan pada kekreatifitasan siswa, dengan

pemberian warna, gambar, garis, dan sebagainya. Maka diadakan

tindakan siklus II sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Peneliti membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar

kerja siswa

2) Peneliti menyiapkan soal untuk tes pada setiap pertemuan dan

tentunya soal untuk tes uji siklus II

b. Tindakan

1) Siswa masuk kembali ke dalam kelompoknya.

2) Peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok untuk

dikerjakan..

3) Siswa mengerjakan LKS dengan dampingan dari guru / peneliti.

4) Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan

kelas.

5) Peneliti bersama siswa mengevaluasi hasil pekerjaan siswa yang

dipresentasikan

6) Peneliti bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

(57)

7) peneliti memberikan tes siklus dua secara individu untuk melihat

keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

pada pertemuan kedua.

c. Hasil uji tes siklus II

Setelah pelaksanaan siklus II, berikutnya adalah menganalisis

hasil uji kompetensi setiap siswa pada siklus II. Hasil tes uji

kompetensi siswa pada siklus II diperoleh:

Tabel 1.6

Niali Tes Siklus II

No. Nama Siswa Hasil Tes

(58)

(Sumber : mengolah data hasil pekerjaan siswa pada siklus II )

d. Refleksi

Pada siklus II ini pembelajaran berjalan lebih efektif, siswa

sangat antusias mengikuti proses pembelajaran. Produk Mind Map

buatan siswa juga menarik, dihiasi dengan warna, gambar, dan

simbol – simbol. Penilaian guru kelas terhadap peneliti sewaktu

mengajar juga sangat bagus, sudah ada peningakatan dalam

mengelola kelas. Siklus II ini selain lebih afektif, prestasi belajar

yang diperoleh menaik pesat, di buktikan dari 24 siswa hanya 1 anak

yang tidak mencapai KKM dengan rata – rata nilai kelas mencapai

8,39%

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah pelaksanaan penelitian, hasil analisis uji kompetensi pada

siklus I dengan rata-rata hasil nilai siswa adalah 6,35 dengan rata–rata

50% . Hasil uji analisis pada siklus II mengalami kenaikan dibuktikan

dengan rata–rata hasil nilai siswa mencapai 8,39 dengan rata–rata 94,8%,

dari hasil analisis kedua siklus tersebut menunjukkan bahwa target dari

setiap siklus dapat tercapai.

22 Siti Nasdiyah 8 

23 Krisnu Tantri M 8 

24 Krisnu Ratri M 4 

Jumlah Nilai 201,36 23 1

(59)

Uji kompetensi setiap siklus mengalami kenaikan, hal ini ditunjukkan

pada tabel berikut ini:

Tabel 1.7

Rekap nilai peningkatan prestasi belajar siswa pada setiap siklus

Kondisi

(Sumber : mengelompokkan dari kondisi awal, siklus I, dan Siklus II )

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang tuntas

belajar semakin bertambahnya. Uji kompetensi pada siklus I ada 12 siwa

yang tuntas dan 12 siswa yang tidak tuntas dengan nilai rata–rata kelas 6,35,

sedangkan pada tes uji kompetensi pada siklus II ada 23 anak yang tuntas dan

hanya 1 anak yang tidak tuntas dengan rata – rata nilai kelas 8,39.

Pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I maka dapat

dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini sesuai dengan indikator

keberhasilan sehingga hipotesis tindakan dapat dicapai berdasakan refleksi tes

siklus I dan tes siklus II melalui penerapan model pemelajaran mind map

(60)

Peningkatan prestasi siswa pada siklus II, dikarenakan pembelajaran lebih

menarik dengan penggunaan gambar, warna, dan simbol – simbol, sehingga

anak merasa tertarik untuk mempelajari, dan ini tentunya membantu anak

berpikir secara sistematis dan menyeluruh.

Berdasarkan hasil penelitian setiap siklus secara keseluruhan

pembelajaran mind map dapat meningkatkan hasil belajar siswa ada materi

pokok Lembaga Pemerintahan Tingkat Pusat dikatakan berhasil. Hal ini

tampak dari hasil analisis uji kompetensi. Siswa yang tuntas adalah siswa

(61)

45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memudahkan siswa berfikir secara

sistematis, berurutan, dan prosedural dengan menggunakan teknik Mind Map.

Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa di kelas IVB

SDN Glagahombo I Sleman pada kompetensi dasar 3.1 tentang sistem

Pemerintahan tingkat Pusat terbukti dengan hasil siswa yang banyak memenuhi

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 65. Peningkatan prestasi belajar dapat

dilihat dari pertambahan yang terjadi pada setiap siklus, dari kondisi awal pada

kelas besar hanya 12 siswa (36,36%) yang tuntas KKM dan 22 siswa (63,64%)

tidak tuntas KKM dengan nilai rata-rata kelas 5,46, pada tes akhir siklus I

menjadi 50% siswa yang tuntas KKM dengan rata-rata nilai kelas 6,35, dan pada

akrir siklus II menjadi peningkatan yang sangat baik dengan 95,83% tuntas KKM

dengan rata-rata nilai kelas 8,39

B. Saran

1. Bagi Siswa

Siswa diharapkan untuk lebih kreatif sehingga dapat aktif di kelas

dan mampu mendorong siswa untuk berprestasi lebih baik. Selain itu

(62)

merasa senang terhadap pelajaran PKn sehingga hasil belajar yang

dicapai memuaskan.

2. Bagi Guru

Guru hendaknya mampu mencoba dan menggunakan teknik yang

lebih efektif agar siswa mampu meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi Sekolah

Disarankan sekolah lebih memiliki kepedulian dan perhatian yang

tinggi terhadap upaya-upaya perbaikan dan peningkatan kualitas

pendidikan, dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar siswa, khususnya dengan penggunaan tektik – teknik baru

dalam penyampaian materi.

4. Bagi Orang Tua

Orang tua diharapkan senantiasa memberi dorongan kepada

anaknya supaya memiliki niat untuk belajar dan berfikir kreatif.

5. Bagi Peneliti Berikutnya

Peneliti mampu menerapkan hasil dari penelitian pada kehidupan

nyata agar prestasi belajar di semua mata pelajaran dapat melebihi KKM

setiap sekolah.

C. Keterbatasan Penelitian

Banyak faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar PKn, tetapi pada

penelitian ini penulis hanya meneliti dan membahas tentang peningkatan

(63)

47

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (1990). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Buzan, Toni.2007. Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT. Gramedia

2007. Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas Jakarta : PT. Gramedia

2008. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak. Jakarta : PT. Gramedia Dimyati dan Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaranya. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar.1983. Metode Belajar dan Kesulitan –Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara.

Mahmud, Dimyati. 1990. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Terapan.

Yogyakarta: BPFE.

Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

2006. Modul Kuliah Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pemebelajaran Remidial.Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.

Pasaribu.1982. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

Rochiati Wiriaatmadja.2005.Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina.2008. Pembelaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta; Kencana Prenada Media Group

Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta.

(64)

Sukmadinata, N.S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Syah, M. 2005. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

2008. Psikologi Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tim Redaksi KBBI Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia.

Wahab, Abdul Azis.2002. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Bandung: CV Maulana.

(65)

49 Lampiran 1

SILABUS Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : IV (empat) / 2 (dua)

Standar Kompetensi : Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat

Kompetensi Dasar Materi Pokok/

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu tingkat pusat, seperti MPR,

- Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembaga pemerintahan pusat. - Siswa membentuk kelompok,

masing-masing kelompok beranggotakan 5 siswa. - Masing – masing kelompok

diberikan amplop yang berisi lembaga – lembaga negara - Di dalam kelompok siswa

belajar membuat mind map - Setiap kelompok bergantian

mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. - Masing – masing siswa

mengerjakan soal latihan. Siswa bersama guru membahas soal

1. Menjelaskan

- Kartu bergambar lembaga – lembaga negara

B. Sumber Buku - Sarjan & Agung

Nugroho.2008.Pendidikan KewarganegaraanBangga Menjadi Insan Pancasila. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

(66)

50

latihan Pribumi Mekar.

Pertemuan 2

- Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang akan di pelajari

- Siswa kembali masuk ke dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya.

- Setiap kelompok mendapat LKS yang dibagikan oleh guru.

- Siswa aktif dalam kelompok untuk mengerjakan LKS. - Guru memimpin diskusi

kelas untuk membahas konsep-konsep yang dikerjakan siswa dan member pengarahan - Masing masing kelompok

bergantian untuk

- Kartu bergambar lembaga – lembaga negara

B. Sumber Buku - Sarjan & Agung

Nugroho.2008.Pendidikan KewarganegaraanBangga Menjadi Insan Pancasila. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Gambar. 3.1 Model Desain Penelitian Kemmis dan Taggart dalam Wiraatmaja
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Skripsi
Tabel 1.2 Tabel Kualifikasi Validitas
Tabel 1.3 Tabel kualifikasi reliabilitas
+5

Referensi

Dokumen terkait

This paper addresses the author’s struggles as the student -teacher in Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia in bringing English as the

Area cagar budaya memiliki keterikatan yang sangat jelas terhadap waktu, terutama berkaitan dengan aspek kesejarahannya, sehingga untuk menghadirkan objek yang ’abadi’,

Hal tersebut terjadi karena semakin lama holding time pada suhu rendah akan terjadi pengikatan oksigen kembali oleh atom Bi dan Fe dengan jumlah yang banyak sehingga fase

Untuk mengamati adanya pengaruh preferred orientation (texture) pada cuplikan Cu- rod , dilakukan eksperimen dengan cuplikan yang sama berbentuk serbuk bebas ( freely powder )

Tulisan ini akan membahas lebih lanjut mengenai pemantauan dosis eksterna pekerja radiasi menggunakan dosimeter perorangan dengan menitikberatkan pada upaya

Sedangkan hasil uji anova beda rata-rata konsumsi garam individu pada setiap wilayah tidak menunjukkan beda yang signifikan baik antara wilayah I dengan II dan III maupun antara

received in 2014 Permitting was based, in part, on pre-construction avian and bat use surveys to inform potential risk.. Post-construction monitoring

tidak setuju dengan langkah yang diambil Scheele. Berilah