• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKN pada siswa kelas IV A SD Negeri Krekah melalui penggunaan Mind Map.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKN pada siswa kelas IV A SD Negeri Krekah melalui penggunaan Mind Map."

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PKN

PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI KREKAH

MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Tri Yuniyanto NIM. 091134144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan bangga karya ini kupersembahkan untuk :

Pertama dan utama kepada Allah SWT yang telah memberikan

kehidupan, perlindungan, dan petunjuk bagiku.

Bapak dan Ibuku tercinta, terimakasih telah memberi semangat,

inspirasi, dan mendukungku secara moral dan material selama ini.

Kedua kakakku yang selalu memotivasi dan menginspirasiku selama

ini.

Teman terdekatku yang selalu memberikan semangat selama ini.

Kepada teman-temanku mahasiswa S1 PGSD angkatan 2009 kelas

B terimakasih untuk persahabatan dan perjuangan kita selama ini.

(5)

v

MOTTO

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh

(Confusius)

Salah satu penemuan terbesar umat manusia adalah bahwa mereka bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya

mereka sangka tidak bisa dilakukan. (Henry Ford)

Setiap orang mencoba mencapai suatu hal yang besar, tanpa menyadari bahwa hidup itu adalah

kumpulan dari hal-hal kecil (Frank Clark)

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Agustus 2013

(7)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tri Yuniyanto

Nomor Mahasiswa : 091134144

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PKN

PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI KREKAH

MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dengan bentuk media lain, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal: 13Agustus 2013 Yang menyatakan

(8)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR PKN

PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI KREKAH

MELALUI PENGGUNAAN MIND MAP

Tri Yuniyanto Universitas Sanata Dharma

2013

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas IVA SD Negeri Krekah tahun pelajaran 2012/2013 melalui penggunaan mind map pada materi sistem pemerintahan pusat.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas IVA SD Negeri Krekah tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 19 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan dan mengikuti empat tahapan dalam teori Kemmis & Mc Taggart yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pengamatan, tes objektif dan rubrik. Analisis data yang dilakukan adalah dengan membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan yang berkaitan dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas IVA SD Negeri Krekah melalui penggunaan mind map dilakukan dengan langkah-langkah: (a) Guru menjelaskan dan menunjukkan contoh mind map, (b) Guru menjelaskan cara membuat mind map, (c) Siswa bersama guru belajar membuat mind map, (d) Siswa membuat mind map secara individu, (e) Siswa mempresentasikan hasil karya mind map yang telah dibuat, (2) Penggunaan mind map pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IVA SD Negeri Krekah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Persentase rata-rata keaktifan belajar siswa pada kondisi awal sebesar 26,23% meningkat pada siklus I menjadi 35,04% dan pada siklus II meningkat menjadi 46,31%, (3) Penggunaan mind map pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IVA SD Negeri Krekah pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Persentase siswa yang lulus KKM kondisi awal sebesar 35% meningkat pada siklus I menjadi 47,06% dan pada siklus II meningkat menjadi 89,47%. Rata-rata nilai prestasi belajar siswa juga meningkat dari kondisi awal sebesar 61,61 menjadi 68,32 pada siklus I dan meningkat menjadi 86,68 pada siklus II.

Kata Kunci : keaktifan belajar siswa, prestasi belajar siswa, mata pelajaran PKn,

(9)

ix

ABSTRACT

INCREASE ACVTIVITY AND ACHIEVEMENT ON CIVICS

OF 4th GRADE STUDENTS OF KREKAH ELEMENTARY SCHOOL USING MIND MAP namely: planning, implementation, observation, and reflection. Data collection techniques in this study using observation, objective tests and rubrics. Data analysis is to compare the results before and after the given action given the actions related to the activity and student achievement.

The results showed: (1) Efforts to increase activity and achievement in grade Civics IVA Krekah Elementary School through the use of mind mapping is done with the following steps: (a) The teacher explains and shows an example of a mind map, (b) the teacher explains how to create a mind map, (c) students with teachers learn to create a mind map, (d) Students create a mind map individually, (e) Students present the work of a mind map that has been made, (2) use of a mind map on the subjects to increase liveliness learn Civics IVA graders Krekah Elementary School in the second semester of academic year 2012/2013. The average percentage of students' activity on the initial conditions increased by 26.23% in the first cycle being 35.04% and the second cycle increased to 46.31%, (3) use of a mind map on the subjects of Civics to improve student achievement IVA elementary school Krekah the second semester of academic year 2012/2013. Percentage of students who pass the initial conditions KKM increased by 35% in the first cycle being 47.06% and the second cycle increased to 89.47%. Average student achievement scores increased from baseline by 61.61 to 68.32 in the first cycle and increased to 86.68 in the second cycle.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Krekah Melalui Penggunaan Mind Map.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang selalu menyertai peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. memberikan arahan, masukan, bimbingan dan kritikan yang membangun. 5. Wahyu Wido Sari, S.Si., M. Biotech. selaku dosen pembimbing II yang

membantu dan memberikan masukan yang membangun.

6. Semua dosen serta karyawan PGSD yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

7. Bapak Wiyanta, S.Pd. selaku kepala SD Negeri Krekah dan Ibu Istriningsih, S.Pd. selaku guru kelas IVA yang mengijinkan dan membantu saya dalam penelitian.

8. Segenap guru dan karyawan SD Negeri Krekah yang telah banyak membantu selama penulis melakukan penelitian.

9. Siswa-siswa kelas IVA SD Negeri Krekah. Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

(11)

xi

11.Kakak-kakaku tersayang yang senantiasa mendukung dan menjadi motivator.

12.Teman-teman PPL yang selalu menghibur dan membantu dalam penelitian.

13.Teman-teman kelas B dan teman angkatan 2009 yang selalu membantu dan memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi peningkatan dan perbaikan dalam skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta, 13 Agustus 2013

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Toeri ... 9

2.1.1 Keaktifan ... 9

2.1.1.1 Indikator Keaktifan ... 10

2.1.1.2 Pengaruh Keaktifan dalam Prestasi Belajar ... 11

(13)

xiii

2.1.3 Prestasi Belajar ... 13

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 13

2.1.5 Manfaat Prestasi Belajar ... 15

2.1.6 Teknik Mind Map ... 16

2.1.6.1 Langkah-langkah Membuat Mind Map ... 16

2.1.7 Pendidikan Kewarganegaraan ... 17

2.1.8 Penggunaan Mind Map dalam Pembelajaran PKn ... 20

2.2 Penelitian yang relevan ... 21

2.3 Kerangka Berpikir ... 23

2.4 Hipotesis Tindakan... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 25

3.2 Setting Penelitian ... 26

3.3 Rencana Tindakan ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.5 Instrumen Pengumpulan Data ... 35

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 39

3.7 Analisis Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Proses Penelitian ... 50

4.1.1.1 Siklus I ... 50

4.1.1.1.1 Perencanaan... 51

4.1.1.1.2 Tindakan ... 51

4.1.1.1.3 Pengamatan ... 54

4.1.1.1.4 Refleksi ... 55

4.1.1.2 Siklus II ... 56

4.1.1.2.1 Perencanaan... 56

4.1.1.2.2 Tindakan ... 57

4.1.1.2.3 Pengamatan ... 60

(14)

xiv

4.1.2 Hasil Keaktifan Belajar Siswa ... 62

4.1.3 Hasil Prestasi Belajar ... 70

4.2 Pembahasan ... 74

4.2.1 Keaktifan ... 74

4.2.2 Prestasi Belajar ... 78

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 80

5.2 Saran ... 81

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 81

(15)

xv

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 1. Lembar Pengamatan Keaktifan ... 36

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Siklus I Sebelum Diujicobakan ... 37

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Siklus II Sebelum Diujicobakan... 38

Tabel 4. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I ... 42

Tabel 5. Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II... 42

Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas ... 43

Tabel 7. Reliabilitas Siklus I ... 44

Tabel 8. Reliabilitas Siklus II ... 44

Tabel 9. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 45

Tabel 10. Kriteria Penilaian ... 45

Tabel 11. Kriteria Keberhasilan Keaktifan dan Prestasi Belajar... 49

Tabel 12. Hasil Pengamatan Keaktifan Siklus I Pertemuan 1 ... 63

Tabel 13. Hasil Pengamatan Keaktifan Siklus I Pertemuan 2 ... 64

Tabel 14. Hasil Capaian Keaktifan Siklus I ... 65

Tabel 15. Hasil Pengamatan Keaktifan Siklus II Pertemuan 1 ... 66

Tabel 16. Hasil Pengamatan Keaktifan Siklus II Pertemuan 2 ... 67

Tabel 17. Hasil Capaian Keaktifan Siklus II ... 68

Tabel 18. Rekapitulasi Turus Keaktifan Siswa ... 69

Tabel 19. Daftar Nilai Siswa Siklus I... 70

Tabel 20. Hasil Capaian Prestasi Belajar Siklus I ... 71

Tabel 21. Daftar Nilai Siswa Siklus II ... 72

Tabel 22. Hasil Capaian Prestasi Belajar Siklus II ... 73

Tabel 23. Keaktifan Belajar Siswa ... 76

Tabel 24. Rata-rata Indikator Keaktifan... 77

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 1. Literatur Map Penelitian Sebelumnya ... 23

Gambar 2. Siklus Model Kemmis & Taggart ... 25

Gambar 3. Diagram Keaktifan Belajar... 68

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1. Silabus ... 86

Lampiran 2. RPP ... 89

Lampiran 3. LKS ... 101

Lampiran 4. Ringkasan Materi ... 109

Lampiran 5. Kisi-kisi Soal Tes Pilihan Ganda ... 113

Lampiran 6. Soal Tes Pilihan Ganda & Kunci Jawaban ... 115

Lampiran 7. Tabel Uji Validitas Siklus I dan II ...121

Lampiran 8. Rubrik Penilaian Afektif dan Psikomotor ... 123

Lampiran 9. Daftar Nilai Keaktifan dan Prestasi Belajar Kondisi Awal ... 127

Lampiran 10. Daftar Nilai Siklus I dan Siklus II ... 129

Lampiran 11. Hasil Tes Evaluasi Siswa Siklus I dan II ... 131

Lampiran 12. Hasil Penilaian Afektif dan Psikomotorik ... 139

Lampiran 13. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 143

Lampiran 14. Foto-foto Penelitian ... 146

Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian Dari FKIP USD ... 150

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bagian yang berpengaruh pada perkembangan suatu negara. Suatu negara dapat berkembang dengan baik jika potensi pada sumber daya manusianya berkembang. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pengembangan potensi diri pada setiap individu. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 yang menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya (Badan Satuan Nasional Pendidikan [BSNP]:2006).

(19)

anak didik yang melaksanakan kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam proses belajar mengajar ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diselenggarakan pada setiap jenjang pendidikan. Tujuan dari pembelajaran PKn adalah untuk membentuk sikap, watak, dan

kepribadian seseorang. Menurut Darmadi (2010:34), ”Pendidikan

Kewarganegaraan berupaya untuk membentuk anak didik menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab dan mau serta mampu mengenalkan Pancasila dan UUD 45”. Dengan demikian diharapkan anak didik menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan memiliki kesadaran untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), namun materi PKn ini agaknya sulit dipahami oleh sebagian siswa SD karena materinya yang cukup luas dan tidak konkret.

(20)

KKM yang ditetapkan di SD Negeri Krekah untuk mata pelajaran PKn adalah 71.

Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap proses belajar mengajar di kelas IVA SD Negeri Krekah. Pengamatan dilakukan sebanyak dua kali pada hari Senin dan Rabu saat pembelajaran PKn berlangsung. Pada pengamatan pertama diperoleh rata-rata indikator keaktifan sebesar 29,62% dan pada pengamatan kedua diperoleh rata-rata indikator keaktifan sebesar 22,85%.

Berdasarkan data nilai dua tahun terakhir, nilai ulangan siswa kelas IVA pada mata pelajaran PKn cenderung di bawah KKM sebesar 71. Pada tahun lalu, ulangan harian pertama pada semester genap hanya 35% dari jumlah siswa kelas IVA yang mencapai KKM dan rata-rata nilainya 61,61, sedangkan untuk ulangan harian kedua hanya 10% siswa kelas IVA yang mencapai KKM. Pada awal semester pertama tahun ini, guru sudah mengadakan ulangan harian sebanyak satu kali. Hasil yang diperoleh kurang memuaskan. Dari 17 siswa yang mengikuti ulangan harian hanya ada 1 siswa yang mencapai KKM. Jumlah keseluruhan kelas IVA adalah 19 siswa, tetapi ada 2 siswa yang tidak mengikuti ulangan harian. Jadi hanya 5,26% yang mencapai KKM dan lebih dari 94% yang nilainya dibawah KKM. Hal ini membuktikan bahwa materi sistem pemerintahan pusat sulit dipahami dan dihafalkan oleh siswa.

(21)

sistem pemerintahan pusat (lembaga-lembaga negara di tingkat pusat). Siswa cenderung pasif ketika proses belajar mengajar mata pelajaran PKn sehingga kesulitan untuk memahami materi sistem pemerintahan. Hal ini terlihat ketika tanya jawab, siswa tidak langsung menjawab dan menunggu ditunjuk untuk menjawab. Berdasarkan masalah tersebut maka peneliti akan menerapkan teknik pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn khususnya tentang materi sistem pemerintahan pusat. Teknik yang akan digunakan peneliti adalah mind map.

Menurut Buzan (2008:4), “Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita”. Peneliti memilih mind map karena dengan menggunakan mind map siswa akan lebih mudah memahami sistem pemerintahan pusat. Dengan teknik mind map,

(22)

dengan hasil penelitian Agustianingrum (2011) yang menunjukkan bahwa teknik mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selain itu, penggunaan mind map juga bisa memupuk kreativitas siswa dan menyenangkan. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Krekah Melalui Penggunaan Mind Map.

1.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan pada peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dalam pembelajaran PKn dengan materi sistem pemerintahan pusat menggunakan teknik mind map pada siswa kelas IVA SD Negeri Krekah semester genap tahun pelajaran 2012/2013.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas IVA SDN Krekah semester genap tahun pelajaran 2013 melalui penggunaan mind map?

(23)

1.3.3 Apakah prestasi belajar PKn pada siswa kelas IVA SDN Krekah semester genap tahun pelajaran 2013 dapat meningkat melalui penggunaan mind map?

1.4 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan teknik mind map. Mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Dengan teknik mind map diharapkan mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa pada mata pelajaran PKn tentang materi sistem pemerintahan pusat. Jadi, masalah akan terpecahkan dengan menggunakan teknik mind map.

1.5 Batasan Pengertian

Supaya tidak menimbulkan pertanyaan dan tidak menimbulkan multi tafsir tentang suatu istilah yang dikemukakan, maka perlu adanya batasan pengertian. Berikut ini merupakan batasan pengertian yang peneliti ambil, yaitu sebagai berikut:

1.5.1 Keaktifan adalah segala kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.

(24)

1.5.3 Prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh individu atas kemampuannya pada bidang tertentu yang dinyatakan dalam bentuk nilai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

1.5.4 Mind map adalah adalah suatu cara mencatat kreatif dengan memetakan berbagai informasi sehingga lebih mudah dipahami dan diingat.

1.5.5 Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

1.6 Tujuan Penelitian:

Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:

1.6.1 Mengetahui bagaimana keaktifan dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas IVA SDN Krekah semester genap tahun pelajaran 2013 dapat meningkat melalui penggunaan mind map.

1.6.2 Mengetahui apakah keaktifan belajar PKn pada siswa kelas IVA SDN Krekah semester genap tahun pelajaran 2013 dapat meningkat melalui penggunaan mind map.

1.6.3 Mengetahui apakah prestasi belajar PKn pada siswa kelas IVA SDN Krekah semester genap tahun pelajaran 2013 dapat meningkat melalui penggunaan

(25)

1.7 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, yaitu sebagai berikut:

1.7.1 Bagi guru

Khususnya guru PKn sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan merancang proses belajar mengajar.

1.7.2 Bagi siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk mengevaluasi diri dan memberikan kesempatan berkembangnya keterampilan belajarnya.

1.7.3 Bagi sekolah

(26)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Keaktifan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:19) keaktifan diartikan sebagai hal atau keadaan dimana siswa dapat aktif. Menurut Ratmi dalam Sihantoro (2011:12) menyatakan keaktifan memiliki kata dasar aktif yang berarti giat dalam belajar atau berusaha. Sedangkan menurut Silberman M dalam Winastwan Gora dan Sunarto (2009:10) menyatakan bahwa keaktifan dalam belajar adalah mempelajari dengan cepat, menyenangkan, penuh semangat, dan keterlibatan secara pribadi untuk mempelajari sesuatu yang baik, harus mendengar, melihat, menjawab pertanyaan dan mendiskusikannya dengan orang lain. Jadi dalam kegiatan belajar di sekolah siswa sebenarnya sudah dapat dikatakan aktif ketika siswa itu giat dalam belajar atau berusaha, namun untuk menciptakan keadaan dimana siswa dapat aktif (keaktifan siswa) membutuhkan peran seorang guru.

(27)

siswa dalam proses pembelajaran dan dipertanggungjawabkan oleh siswa itu sendiri.

2.1.1.1Indikator Keaktifan

Menurut Abu Ahmadi & Widodo (dalam Rohmah, 2010:62-64) keaktifan siswa dapat dilihat dari keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan dan permasalahannya serta keinginan, keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses, dan kelanjutan belajar. Selain itu, keaktifan juga dapat dilihat dari penampilan berbagai usaha belajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar sampai berhasil.

Menurut Suryosubroto (dalam Yulianto, 2013:8) siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran bila terdapat ciri-ciri sebagai berikut: (1) Siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pembelajaran, (2) Pengetahuan dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa, (3) Mencoba sendiri konsep-konsep, dan (4) Siswa mengkomunikasikan hasil pikirannya. Menurut Dimyati & Mudjiono, (2006:45) indikator keaktifan mencakup diantaranya: (1) Mencatat atau sekedar mendengarkan pemberitahuan, (2) Memperhatikan hal-hal yang dijelaskan guru, (3) Mencatat tugas yang diberikan dan mengerjakan tugas rumah, (4) Berdiskusi dalam kelompok, (5) Melibatkan diri dalam proses tanya jawab, dan (6) Terlibat dalam menyimpulkan pembelajaran.

(28)

Siswa mencatat hal-hal penting tentang materi pelajaran PKn, (2) Siswa aktif memberikan contoh-contoh yang diminta oleh guru, (3) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran PKn, (4) Siswa bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran PKn saat proses pembelajaran, (5) Siswa bertanya kepada teman tentang materi pembelajaran PKn, (6) Siswa aktif berinteraksi dalam mengikuti diskusi, (7) Siswa mencari informasi tambahan dari sumber belajar selain yang disediakan guru.

2.1.1.2Pengaruh keaktifan dalam prestasi belajar

Dalam proses untuk mencapai suatu prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah keaktifan. Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik hanya mendengar dan menerima pelajaran dari guru ada kecenderungan untuk melupakan pelajaran tersebut. Hal ini dikarenakan belajar yang hanya mengandalkan indera pendengaran mempunyai kelemahan lebih cepat lupa. Kenyataan ini sesuai dengan kata-kata mutiara dari seorang filosof dari Cina yang bernama Konfusius dalam Zaini (2008:xv). Dia mengatakan :

Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya lihat, saya ingat. Apa

yang saya lakukan, saya paham.

(29)

sendiri dalam pembelajaran diperlukan agar materi yang dipelajari dapat mudah dipahami.

2.1.2 Belajar

2.1.2.1 Pengertian belajar

Menurut Riyanto (2009:6), belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi. Selanjutnya Winkel (1984:151) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses mental yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan atau sikap, yang semua diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.

(30)

memperoleh atau memperbaharui pengetahuan dengan cara berinteraksi dengan lingkungan secara terus-menerus sehingga terjadi perubahan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.1.3 Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang dicapai dari apa yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya (Poerwadarminta, 1990). Prestasi dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu proses belajar siswa disekolah. Menurut Hamalik dalam Istikomah (2011:13), prestasi adalah usaha untuk mengetahui berapa banyak hal telah dimiliki oleh siswa setelah mempelajari keseluruhan materi yang telah disampaikan padanya. Namun Nasution dalam Prasetiyo (2011:8), menjelaskan bahwa prestasi adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa, berbuat dan prestasi belajar dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif, psikomotor. Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh individu atas apa yang telah dikerjakan atau kemampuannya pada bidang tertentu yang dinyatakan dalam bentuk nilai yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

(31)

2.1.4.1 Faktor internal siswa

Pada faktor internal siswa terdiri dari dua aspek yaitu aspek fisiologis dan psikologis.

2.1.4.1.1 Aspek fisiologis

Aspek fisiologis mencakup organ-organ tubuh pada manusia. Kebugaran organ-organ tubuh dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Jika kondisi organ tubuh lemah maka kemampuan siswa untuk menerima materi pelajaran tidak maksimal, sehingga kualitas kognitifnya menurun.

2.1.4.1.2 Aspek psikologis

Faktor-faktor psikologis meliputi: 1) Inteligensi siswa, maksudnya semakin tinggi seorang siswa maka semakin besar peluangnya meraih sukses, 2) Sikap siswa, maksudnya dalam kegiatan pembelajaran sikap siswa harus positif terhadap guru dan mata pelajaran yang diajarkan, dan 3) Bakat siswa, maksudnya setiap siswa mempunyai bakat atau kemampuan untuk mencapai prestasi sesuai kapasitasnya masing-masing. 2.1.4.2 Faktor eksternal siswa

Pada faktor eksternal siswa terdiri dari lingkungan sosial dan nonsosial. 2.1.4.2.1 Lingkungan sosial

(32)

2.1.4.2.2 Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Slameto (2003:54) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah dan psikologis sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

2.1.5 Manfaat Prestasi Belajar

Prestasi belajar mempunyai manfaat dalam dunia pendidikan. Menurut Arifin (1990:3), manfaat prestasi belajar antara lain:

2.1.5.1Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. Jadi kemampuan siswa dapat diukur dengan melihat prestasi belajar.

2.1.5.2Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Seseorang akan puas jika melihat hasil dari kegiatan yang sudah dilakukannya.

(33)

2.1.5.4Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

2.1.5.5Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik.

2.1.6 Teknik Mind Map

Buzan (2008) mengatakan bahwa mind map adalah cara mencatat

yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita. De Porter dalam Agustianingrum (2011:17) menjelaskan bahwa mind map adalah cara mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Menurut Buzan (2005:71) mind map adalah peta pikiran yang menggunakan unsur-unsur utama dari memori, lokasi, keistimewaan dan yang mengarahkan semua keterampilan otak kiri dan otak kanan. Peta pikiran tersebut menurut Munthe (2009:16) membentuk suatu hubungan atau asosiasi. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa mind map adalah suatu cara mencatat kreatif dengan memetakan berbagai informasi yang saling berhubungan sehingga lebih mudah dipahami dan diingat.

2.1.6.1Langkah-langkah Membuat Mind Map

Dalam bukunya, Buzan (2008) menjelaskan langkah-langkah membuat mind map sebagai berikut:

(34)

2.1.6.1.2 Menggunakan gambar atau foto untuk ide sentral. Hal ini dimaksudkan agar mudah diingat dan menarik. Tetapi jika tidak ada gambar atau foto yang sesuai, menggunakan tulisan atau simbol juga bisa.

2.1.6.1.3 Menggunakan pensil warna. Penggunaan warna sama menariknya dengan menggunakan gambar. Warna membuat

mind map lebih hidup dan menyenangkan.

2.1.6.1.4 Menghubungkan cabang-cabang utama ke ide sentral lalu hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Otak kita akan lebih mudah mengingat dan mengerti suatu informasi jika beberapa informasi tersebut saling berkaitan atau terhubung.

2.1.6.1.5 Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Pembuatan mind map akan lebih menarik bagi mata yang melihat jika menggunakan garis melengkung daripada hanya menggunakan garis lurus karena garis lurus membosankan bagi mata.

(35)

2.1.6.1.7 Memberi gambar pada setiap informasi yang ditulis. Pemberian gambar akan lebih bermakna daripada kalimat karena gambar lebih menarik dan mudah untuk diingat dan diimajinasikan.

2.1.7 Pendidikan Kewarganegaraan

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Depdikbud, 2006) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

(36)

c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM

d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara

e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka

(37)

internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

Materi PKn untuk SD disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK). Untuk kelas IV terdapat 4 Standar Kompetensi (SK) yaitu 2 SK pada semester 1 dan 2 SK di semester 2. SK yang terdapat di semester satu yaitu, 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan. 2. Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi. Selanjutnya pada semester dua yaitu, 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. SK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah SK 3. Mengenal sistem pemerintahan tingkat pusat. Kompetensi Dasar (KD) yang dipilih adalah KD 3.1 yang terdapat pada semester II. KD tersebut dipilih karena materinya terlalu sulit untuk dipahami oleh siswa kelas IV. Oleh karena itu penelitian ini akan berusaha mengatasi permasalahan pada pembelajaran PKn tersebut.

2.1.8 Penggunaan Mind Map dalam Pembelajaran PKn

(38)

meliputi: pengertian, tugas dan wewenang, masa jabatan dan keanggotaan. Di tengah selembar kertas dituliskan tema mind map yaitu nama lembaga yang akan dibuat mind map. Kemudian dibuat garis atau cabang untuk menuliskan hal-hal yang dirasa penting menggunakan pensil warna yang berbeda-beda. Dalam membuat mind map boleh menggunakan singkatan dan menambahkan gambar. Materi yang begitu banyak dituliskan dalam bentuk lebih ringkas dan menarik daripada catatan pada umumnya serta menggunakan warna-warna yang berbeda tentunya akan membuat siswa senang dan lebih mudah memahami alur materi tersebut.

2.2 Penelitianyangrelevan

Agustianingrum (2011) meneliti tentang peningkatan prestasi belajar mata pelajaran IPS dalam kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan teknik mind map pada siswa kelas V SD Negeri 2 Rejosari Temanggung tahun ajaran 2010/2011. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan prestasi belajar dilihat dari persentase siswa yang mencapai KKM. Persentase siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal 33,33% meningkat pada akhir siklus I menjadi 61,90% dan pada siklus II menjadi 76,19%.

(39)

kondisi awal 36,36% meningkat pada akhir siklus I menjadi 50% dan pada siklus II menjadi 95,83%. Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 5,46 meningkat menjadi 6,35 pada siklus I dan pada siklus II menjadi 8,39. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar menggunakan teknik

mind map.

Istikomah (2011) meneliti tentang peningkatan prestasi belajar dengan teknik pembelajaran mind map mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IV SD Kanisius Kadirojo Sleman. Nilai rata-rata kelas pada kondisi awal 43,1 meningkat pada siklus II menjadi 62,3 dan pada siklus II menajdi 72,2. Persentase siswa yang mencapai KKM terjadi peningkatan dari kondisi awal 9,7% menjadi 53% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 76%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar menggunakan teknik mind map.

(40)

Berikut ini literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya:

2.3 KerangkaBerpikir

Dalam proses pembelajaran hendaknya siswa menjadi subjek belajar dan guru sebagai pendamping atau pembimbing. Jika siswa menjadi subjek belajar, maka siswa akan berperan aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dapat membantu siswa untuk lebih memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga prestasi belajarnya juga akan meningkat.

Keaktifan Belajar Prestasi Belajar Teknik Mind Map

Prasetiyo (2011)

Peningkatan prestasi belajar dan teknik mind map pada siswa kelas IV

Agustianingrum (2011) Peningkatan prestasi belajar dan teknik mind map pada siswa kelas V

Maryudani (2010)

Peningkatan prestasi belajar dan teknik mind map pada siswa kelas V

Istikomah (2011)

Peningkatan prestasi belajar dan teknik mind map pada siswa kelas IV

Yang diteliti

Keaktifan belajar, prestasi belajar dan teknik mind map pada siswa kelas IV

(41)

Materi PKn yang ada di kelas IV SD cukup sulit dipahami oleh siswa karena banyak hafalan-hafalan yang harus dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu, perlu menggunakan suatu teknik tertentu untuk membantu siswa dalam menguasai dan memahami materi pelajaran. Teknik mind map merupakan suatu cara mencatat yang kreatif dan imajinatif sehingga siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi pelajaran. Selain itu, mind map dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran karena dengan teknik ini siswa berperan aktif mencari informasi penting yang akan dibuat peta pikiran. Teknik mind map juga dapat membantu proses berpikir siswa secara sistematis karena dalam mengembangkan kerangka pikiran terdapat bagan-bagan yang saling berhubungan satu sama lain. Dengan demikian, penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

2.4.1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn pada siswa kelas IVA SDN Krekah semester genap tahun pelajaran 2013 melalui penggunaan mind map.

2.4.2. Penggunaan mind map dapat meningkatkan keaktifan belajar PKn pada siswa kelas IVA SDN Krekah semester genap tahun pelajaran 2013.

(42)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dipilih peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK) seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran serta melakukan pengamatan atau pencermatan terhadap kegiatan tersebut untuk di evaluasi keberhasilannya. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan peneliti adalah model Kemmis & Mc Taggart.

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi SIKLUS I

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi SIKLUS II

(43)

Pada model Mc Taggart setiap siklus terdiri dari empat tahap seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (2010) sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan.

c. Pengamatan

Tahap ini dilakukan pada waktu pelaksanaan tindakan berlangsung. d. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

3.2Setting Penelitian

3.2.1 Subyek penelitian ini adalah Siswa SD Negeri Krekah tahun ajaran 2012/2013 kelas IVA yang berjumlah 19 siswa. Terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

(44)

3.2.3 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Krekah yang terletak di dusun Krekah, Pandak, Bantul.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada akhir tahun 2012 sampai tahun 2013.

3.3 Rencana Tindakan

Rencana penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Siklus pertama dan siklus kedua menggunakan teknik mind map. Setiap akhir siklus diadakan evaluasi atau tes secara tertulis.

3.3.1 Persiapan

a. Permohonan izin kepada Kepala Sekolah SD N Krekah untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan pengamatan untuk mengetahui gambaran mengenai keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn

c. Melakukan wawancara dengan guru kelas IVA SD N Krekah.

d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu kurangnya keaktifan dan prestasi belajar siswa relatif rendah untuk mata pelajaran PKn e. Menganalisis masalah belajar siswa

f. Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian, instrumen penelitian.

g. Menyiapkan sumber dan media yang berkaitan dengan mind map. h. Melakukan observasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran awal

(45)

3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut :

Siklus I

Siklus I akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan dialokasikan 2 JP.

3.3.2.1Rencana tindakan

Peneliti mendalami silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

3.3.2.2Pelaksanaan

Pertemuan 1:

1. Kegiatan Awal

a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi. b) Siswa dan guru tanya jawab tentang materi sebelumnya.

c) Guru menunjukkan sebuah mind map kepada siswa, kemudian guru menjelaskan apa itu mind map dan bagaimana cara membuatnya. 2. Kegiatan Inti

d) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3-4 siswa.

e) Siswa dan guru belajar membuat mind map.

(46)

g) Siswa membaca materi yang diberikan guru tentang lembaga legislatif.

h) Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok tentang materi lembaga legislatif.

i) Siswa membuat mind map tentang lembaga legislatif. 3. Kegiatan Akhir

j) Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini. k) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.

Pertemuan 2:

1. Kegiatan Awal

a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi.

b) Guru mengulang kembali mengenai sistem pemerintahan tingkat pusat secara singkat.

2. Kegiatan Inti

c) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3-4 siswa.

d) Siswa dan guru bertanya jawab mengenai lembaga eksekutif, BPK, dan KPU.

e) Siswa membaca materi yang diberikan oleh guru tentang materi lembaga eksekutif, BPK, dan KPU.

(47)

g) Siswa membuat mind map tentang lembaga eksekutif, BPK, dan KPU.

3. Kegiatan Akhir

h) Siswa mengerjakan tes atau evaluasi pembelajaran.

i) Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini. j) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.

3.3.2.3Pengamatan

(48)

3.3.2.4Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti dan guru adalah :

a) Mengevaluasi yang telah dilakukan pada pelaksanaan siklus I, mengenai keberhasilan yang tercapai, kesulitan, dan hambatan yang dihadapi.

b) Membandingkan hasil evaluasi dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

c) Menentukan apakah siklus perlu dilanjutkan atau tidak.

d) Jika perlu dilanjutkan ke siklus II, perlu merencanakan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi dan observasi untuk dilakukan pada siklus II.

Siklus II

Siklus II akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan dialokasikan 2 JP.

3.3.2.5Rencana tindakan

Peneliti mendalami silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok.

3.3.2.6Pelaksanaan

Pertemuan 1:

1. Kegiatan Awal

a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi.

(49)

2. Kegiatan Inti

c) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap kelompok beranggotakan 3-4 siswa.

d) Guru menjelaskan singkat mengenai materi lembaga-lembaga negara yang akan dipelajari yaitu lembaga yudikatif.

e) Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok tentang materi lembaga yudikatif.

f) Siswa menyusun potongan-potongan kertas menjadi sebuah mind map tentang lembaga yudikatif dengan bimbingan guru.

g) Siswa mempresentasikan hasil pembuatan mind map tentang lembaga yudikatif.

3. Kegiatan Akhir

h) Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini. i) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.

Pertemuan 2:

1. Kegiatan Awal

a) Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi.

b) Guru mengulang kembali mengenai sistem pemerintahan tingkat pusat secara singkat.

2. Kegiatan Inti

(50)

d) Siswa mempelajari mind map yang sudah dibuat pada pertemuan-pertemuan sebelumnya.

e) Siswa membuat mind map utuh semua lembaga-lembaga negara di tingkat pusat.

f) Siswa mengerjakan LKS yang dibagikan oleh guru.

g) Siswa dan guru membahas bersama-sama LKS yang sudah dikerjakan.

3. Kegiatan Akhir

h) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

i) Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini. j) Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.

3.3.2.7Pengamatan

(51)

3.3.2.8Refleksi

Refleksi yang dilakukan peneliti dan guru adalah :

a) Mengevaluasi yang telah dilakukan pada pelaksanaan siklus II, mengenai keberhasilan yang tercapai, kesulitan, dan hambatan yang dihadapi.

b) Membandingkan hasil evaluasi dan observasi yang sudah dicapai dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

c) Menentukan apakah siklus perlu dilanjutkan atau tidak.

3.4Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data penelitian menggunakan beberapa teknik sebagai berikut:

3.4.1 Non tes

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data non tes yang

digunakan adalah observasi. “Observasi adalah suatu cara untuk

(52)

mengetahui situasi kelas sehingga diperoleh data dan informasi mengenai perkembangan proses pembelajaran. Data dari hasil pengamatan yang dilakukan dimasukkan ke dalam lembar pengamatan atau rubrik.

3.4.2 Tes

Pada penelitian ini, data tentang prestasi belajar dikumpulkan menggunakan tes. Tes dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Soal tes diberikan kepada siswa pada akhir pembelajaran siklus I dan II. Perumusan soal tes mengacu pada kisi-kisi yang telah dibuat.

3.5 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 instrumen yakni non tes dan tes. Instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

3.6.1 Lembar Observasi dan Rubrik

Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan untuk menilai keaktifan belajar siswa dan rubrik untuk menilai kemampuan siswa pada ranah afektif dan psikomotorik. Rubrik afektif dan psikomotorik diisi oleh guru pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sedangkan lembar pengamatan keaktifan diisi oleh teman sejawat yang membantu peneliti dalam pelaksanaan penelitian. Pengamatan dilakukan pada setiap pertemuan. Lembar pengamatan keaktifan telah disusun sesuai dengan indikator keaktifan. Adapun indikator keaktifan tersebut adalah sebagai berikut:

(53)

2. Siswa aktif dalam memberikan contoh-contoh yang diminta oleh guru 3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses

pembelajaran PKn

4. Bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran PKn saat proses pembelajaran

5. Bertanya kepada teman tentang materi pembelajaran PKn 6. Siswa aktif berinteraksi dalam mengikuti diskusi

7. Mencari informasi tambahan dari sumber belajar selain yang disediakan guru

Berikut ini adalah lembar pengamatan keaktifan yang telah disusun peneliti:

Tabel 1. Lembar Pengamatan Keaktifan

No Indikator Keaktifan Turus

1. Siswa mencatat hal-hal penting tentang materi pelajaran PKn 2. Siswa aktif dalam memberikan contoh-contoh yang diminta

oleh guru

3. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran PKn

4. Bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran PKn saat proses pembelajaran

5. Bertanya kepada teman tentang materi pembelajaran PKn 6. Siswa aktif berinteraksi dalam mengikuti diskusi

7. Mencari informasi tambahan dari sumber belajar selain yang disediakan guru

(54)

3.6.2 Soal Pilihan Ganda

Soal tes tertulis yang digunakan pada penelitian ini adalah soal pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Peneliti mengembangkan sendiri soal pilihan ganda ini dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Berikut ini adalah soal tes tertulis siklus I dan siklus II berdasarkan kisi-kisi soal sebelum diujicobakan:

Tabel 2. Kisi-kisi Soal Siklus I Sebelum Diujicobakan

Kondisi Indikator No. Soal

Siklus I

3.1.1 Menyebutkan lembaga yang

ada di Legislatif 7, 11, 13, 15 3.1.2 Menjelaskan tugas-tugas

yang ada di dalam badan Legislatif

2, 4, 18, 20

3.1.3 Menjelaskan kepengurusan

badan Eksekutif 1, 3, 6, 8, 14, 19 3.1.4 Menjelaskan kepengurusan

BPK 5, 9, 10, 12

3.1.5 Menjelaskan kepengurusan KPU

16, 17

(55)

Tabel 3. Kisi-kisi Soal Siklus II Sebelum Diujicobakan

Kondisi Indikator No. Soal

Siklus II

3.1.6 Menyebutkan lembaga yang

ada di Yudikatif 2, 7, 9, 14, 16 3.1.7 Menjelaskan tugas-tugas

lembaga yang ada di Yudikatif

1, 5, 8, 11, 19

3.1.8 Menjelaskan lembaga-lembaga yang ada di pemerintahan tingkat pusat

3, 15, 10, 13, 20

3.1.9 Membandingkan tugas dan wewenang dari setiap lembaga negara

4, 6, 12, 17, 18

Jumlah Soal 20 soal

(56)

3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.6.1 Validitas

Menurut Masidjo (1995), validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi, suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mencakup apa yang hendak diukur. Macam-macam validitas yaitu;

3.6.1.1Validitas Isi (Content Validity)

Menurut Masidjo (1995) validitas isi merupakan suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang akan diukur atau diujikan. Perlu pemeriksaan kembali terhadap bahan yang akan digunakan untuk soal. Isi dari tes hasil belajar yang baik harus benar-benar sesuai dengan materi pelajaran dan dapat mengukur pencapaian tujuan dari pembelajaran.

3.6.1.2Validitas Terkait Kriteria (Criterion-Related Validity)

Menurut Kusaeri (2012) validitas terkait kriteria jika skor tes digunakan untuk memprediksi kemampuan anak di masa mendatang dengan membandingkan kemampuan anak saat menggunakan hasil pengukuran dari alat ukur lain.

3.6.1.3 Validitas Konstruk (Construct Validity)

(57)

atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat ukur tersebut.

Penelitian ini fokus menggunakan content validity dan construct validity. Peneliti melakukan content validity dan construct validity dengan meminta pertimbangan validator meliputi dosen, kepala sekolah, dan guru untuk mengetahui layak atau tidaknya desain pembelajaran yang telah disusun peneliti untuk dilaksanakan.

3.6.1.4Validitas Empiris

Validitas empiris dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan soal tes yang akan diujikan kepada siswa. Dalam validitas ini menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

rxy : koefisien validitas

∑x : jumlah skor dalam sebaran x

∑y : jumlah skor dalam sebaran y

∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan

∑x2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N : banyaknya subyek

Keputusan uji: rxy > r tabel item soal valid

(58)

Pada taraf reliabilitas tes, untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas dipakai besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikansi 1% dan 5%.

Peneliti melakukan validitas instrumen soal sebanyak 40 soal yang terbagi dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 20 soal. Validitas soal diujicobakan pada siswa kelas VA di SDN Krekah sebanyak 22 siswa, karena siswa kelas ini sudah mempelajari materi sistem pemerintahan pusat.

Peneliti melakukan penghitungan validitas menggunakan program komputer SPSS karena lebih cepat dan tingkat keakuratan analisisnya cukup tinggi. Menurut Agustina (dalam Yulianto, 2013:46), tujuan penghitungan validitas menggunakan program komputer SPSS 16.0 agar data dapat dianalisis dengan cepat dan memiliki keakuratan analisis yang cukup tinggi.

(59)

Tabel 4. Uji validitas soal pilihan ganda siklus I

No Soal r hitung (Pearson-Correlation) r tabel Keterangan

1 0,236 0,423 Tidak Valid

Tabel 5. Uji validitas soal pilihan ganda siklus II

No Soal r hitung (Pearson-Correlation) r tabel Keterangan

(60)

Setelah dilakukan penghitungan validitas soal siklus I menggunakan program komputer SPSS, maka diperoleh 17 soal valid seperti yang tercantum dalam tabel 7. Pada siklus II diperoleh 18 soal valid seperti yang tercantum pada tabel 8. Dari tabel 7 dan 8 dapat diketahui bahwa jika angka yang terdapat pada kolom Pearson-Correlation dalam SPSS kurang dari 0,423 maka soal tersebut tidak valid. Hal ini sesuai dengan taraf signifikan 5% untuk N=22 adalah 0,423.

3.6.2 Reliabilitas

Suatu tes dikatakan baik jika hasil yang diperoleh dari tes tersebut sifatnya konsisten atau ajeg. Konsistensi atau keajegan suatu tes biasa disebut reliabilitas. Menurut Masidjo (1995:209), reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian. Koefisien reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00.

Kriteria koefisien reliabilitas menurut Masidjo (1995:243) adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Kriteria Koefisien Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

(61)

Peneliti melakukan penghitungan reliabilitas menggunakan program komputer SPSS. Hasil reliabilitas siklus I dan siklus II yang telah dihitung menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:

Tabel 7. Reliabilitas Siklus I

Tabel 8. Reliabilitas Siklus II

(62)

Validasi Perangkat Pembelajaran

Salah satu komponen yang penting dalam suatu kegiatan pembelajaran adalah perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran dibuat oleh peneliti yang telah divalidasi sebelum digunakan dalam penelitian. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini meliputi silabus, RPP dan lembar pengamatan keaktifan. Hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

Kepala Sekolah 4,14

Guru kelas 4

Tabel 10. Kriteria penilaian

(63)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rerata hasil validasi silabus dan lembar pengamatan keaktifan adalah 4,05 dan 4,03. Jika dilihat dari kriteria penilaian, maka silabus dan lembar pengamatan keaktifan dapat dikatakan masuk dalam kriteria baik. Sedangkan untuk rerata validasi RPP adalah 3,97. Mengacu pada kriteria penilaian dari Masidjo (1995), maka dapat dikatakan sudah lebih dari kriteria cukup.

3.7 Analisis Data

Penelitian ini dikatakan berhasil jika ada perubahan-perubahan menuju arah kebaikan yang berkaitan dengan siswa, guru, suasana proses belajar di kelas dan perangkat pembelajaran. Perubahan yang terjadi dapat diketahui dengan membandingkan hasil sebelum diberi tindakan dan sesudah diberikan tindakan yang berkaitan dengan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IVA di SD Negeri Krekah pada mata pelajaran PKn.

3.7.1 Penghitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar

Kriteria keberhasilan setiap variabel akan dianalisis dengan menggunakan cara dan ketentuan sebagai berikut:

3.7.1.1Keaktifan Siswa

(64)

1. Menghitung jumlah turus setiap keaktifan siswa pada lembar pengamatan keaktifan pada setiap pertemuan.

2. Menghitung persentase setiap indikator keaktifan pada lembar pengamatan keaktifan dengan rumus:

3. Menghitung rata-rata setiap indikator keaktifan pada akhir siklus.

4. Menghitung rata-rata semua indikator keaktifan

5. Membandingkan tingkat keaktifan belajar siswa pada kondisi awal dengan siklus I dan siklus II, untuk mengetahui adanya peningkatan keaktifan atau tidak.

3.7.1.2Prestasi Belajar

Peneliti menggunakan soal-soal evaluasi yang dikerjakan oleh siswa pada setiap akhir siklus untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa. Soal-soal evaluasi yang diberikan berupa soal pilihan ganda yang sudah diujicobakan dan dinyatakan valid dan reliabel. Selain soal evaluasi terdapat penilaian proses pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Analisis data prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan

Persentase keaktifan siswa setiap indikator = �ℎ � � �

�ℎ � ×

 Catatan (jumlah turus maks = 5 x jumlah siswa)

Rata-rata indikator keaktifan = � � � � � � +

(65)

membandingkan kondisi awal, siklus I dan siklus II. Berikut ini adalah langkah-langkah menghitung prestasi belajar:

1) Merumuskan skor aspek kognitif Jawaban benar = 1

Jawaban salah = 0

2) Menghitung skor setiap siswa 3) Menghitung nilai siswa

a. Nilai kognitif siklus I

Nilai kognitif = jumlah skor setiap siswa x 5 b. Nilai kognitif siklus II

Nilai kognitif = (jumlah skor setiap siswa + 2) x 5 c. Nilai afektif

Nilai afektif =

d. Nilai psikomotorik

Nilai psikomotorik =

e. Menghitung nilai akhir

Nilai akhir = nilai afektif + nilai psikomotorik + nilai kognitif = (15% x ...) + (15% x ...) + (70% x ...)

= ...

f. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus: Nilai rata-rata kelas = ℎ ℎ

ℎ ℎ

(66)

Persentase = ℎ ℎ ℎ

h. Membandingkan nilai prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II dengan kondisi awal. Dari perbandingan tersebut dapat diketahui adanya peningkatan prestasi belajar atau tidak.

Proses penghitungan keaktifan dan prestasi belajar yang sudah dituliskan di atas, diharapkan dapat memberikan pemahaman dan kejelasan dalam menghitung tingkat keaktifan dan prestasi belajar. Dengan demikian, peningkatan keaktifan dan prestasi belajar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II sudah terlihat jelas.

Berikut ini adalah kriteria keberhasilan yang dibuat oleh peneliti:

Tabel 11. Kriteria Keberhasilan

Variabel Indikator Kondisi

Awal Siklus I Siklus II

Keaktifan Rata-rata seluruh indikator

keaktifan 26,23% 30% 40%

Prestasi Belajar

Persentase jumlah siswa

yang mencapai KKM (71) 35% 50% 70%

(67)

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijabarkan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian meliputi proses penelitian, hasil keaktifan dan prestasi belajar siswa. Selain hasil penelitian, akan diuraikan juga tentang pembahasan dari penelitian tersebut sekaligus keterbatasannya. Penelitian ini berjudul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar PKn Pada Siswa Kelas IVA SD Negeri Krekah Melalui Penggunaan Mind Map, dilaksanakan pada tanggal 20 Maret sampai 17 April 2013. Berikut ini adalah uraian hasil penelitian dan pembahasan:

4.1 Hasil Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan pengamatan terlebih dahulu terhadap kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Pengamatan dilakukan peneliti pada hari Senin, 22 Oktober 2012 dan hari Rabu, 24 Oktober 2012. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, kegiatan pembelajaran cenderung berpusat pada guru. Secara umum guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pada saat pembelajaran. Keaktifan siswa dalam pembelajaran masih kurang, hal ini terlihat dari persentase hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti sebesar 26,23%, sedangkan pada prestasi belajar hanya 35% siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

(68)

Kegiatan penelitian pada siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu tanggal 20 dan 27 Maret 2013. Pada siklus ini, materi yang diajarkan adalah mengenal lembaga legislatif, eksekutif, BPK dan KPU.

4.1.1.1.1 Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun persiapan yang dilakukan peneliti meliputi menyiapkan silabus dan RPP, menyiapkan materi tentang lembaga legislatif, eksekutif, BPK dan KPU, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat mind map, melakukan konfirmasi ulang dengan observer, menyiapkan lembar pengamatan, menyiapkan rubrik penilaian afektif dan psikomotorik, serta soal evaluasi dalam bentuk pilihan ganda yang sudah dipersiapkan.

4.1.1.1.2 Tindakan 4.1.1.1.2.1 Pertemuan 1

Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Maret 2013 sesuai dengan RPP yang sudah dibuat oleh peneliti. Kegiatan belajar pada pertemuan pertama ini, siswa dikenalkan dan dijelaskan cara membuat mind map dengan tujuan agar materi yang dipelajari dapat mudah dipahami dan diingat oleh siswa. Materi yang akan diajarkan kepada siswa adalah lembaga legislatif.

(69)

pembelajaran yang akan dipelajari siswa bahwa Indonesia merupakan suatu negara yang mempunyai lembaga-lembaga untuk menjalankan roda pemerintahan. Guru mengulang kembali materi sebelumnya yaitu tentang lembaga negara yang ada di tingkat kabupaten dan provinsi dengan cara bertanya jawab dengan siswa. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan singkat dari guru bahwa lembaga negara selain di tingkat kabupaten dan provinsi ada juga lembaga negara di tingkat pusat. Setelah itu, guru menunjukkan gambar mind map yang sudah disiapkan sebelumnya kepada siswa. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang mind map dan cara membuatnya.

Selanjutnya pada kegiatan inti guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 sampai 4 siswa. Kegiatan selanjutnya, guru menjelaskan sedikit tentang materi yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang lembaga legislatif. Setelah penjelasan selesai, siswa diminta untuk berdiskusi dalam kelompok dan mengerjakan LKS yang telah dibagikan. Kemudian siswa membuat sebuah mind map tentang lembaga legislatif sesuai dengan petunjuk yang ada pada LKS. Guru mendampingi siswa dalam proses pembuatan mind map. Selesai membuat mind map, siswa diminta menunjukkan dan menceritakan sedikit tentang hasil pekerjaannya.

(70)

belum jelas. Kemudian siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini.

Pada kegiatan akhir, siswa dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini secara lisan. Guru juga tidak lupa menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan doa penutup dan salam.

4.1.1.1.2.2 Pertemuan 2

Pertemuan kedua di siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Maret 2013 sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan belajar pada pertemuan kedua ini siswa belajar membuat

mind map dengan tujuan agar materi yang dipelajari dapat mudah dipahami dan diingat oleh siswa. Materi yang akan diajarkan kepada siswa adalah lembaga eksekutif, BPK dan KPU.

Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I diawali dengan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa

mengenai negara Indonesia. Peneliti bertanya kepada siswa “Siapa

yang memimpin negara kita?”, setelah itu, peneliti mengaitkan apersepsi dengan materi yang akan dipelajari pada hari ini yaitu tentang lembaga eksekutif, BPK dan KPU.

(71)

pada LKS yang dibagikan oleh guru. Untuk melengkapi kolom-kolom yang belum lengkap tersebut, guru membagikan potongan-potongan kertas yang berisi materi. Kegiatan selanjutnya adalah membuat mind map tentang lembaga eksekutif, BPK dan KPU secara individu. Selesai membuat mind map, siswa diminta menunjukkan hasil pembuatan mind map kepada guru. Setelah itu, siswa mendengarkan penjelasan singkat dari guru. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada yang belum jelas.

Pada kegiatan akhir pertemuan kedua siklus I siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah disiapkan oleh guru. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari ini secara lisan. Kegiatan diakhiri dengan doa dan salam penutup.

4.1.1.1.3 Pengamatan

Gambar

Gambar 4. Diagram Prestasi Belajar ..................................................................
gambar akan lebih bermakna daripada kalimat karena gambar
Gambar 2.  siklus model  Kemmis & Mc Taggart
Tabel 1. Lembar Pengamatan Keaktifan
+7

Referensi

Dokumen terkait

This paper addresses the author’s struggles as the student -teacher in Satya Wacana Christian University, Salatiga, Indonesia in bringing English as the

Data yang digunakan dalam proses pengelompokan adalah data data produksi buah - buahan dan jumlah pohon menurut Kabupaten di Provinsi Daerah

PENGATURAN DAN PELAKSANAAN STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI USAHA JASA PARIWISATA DI KOTA

pada arah ini, diperoleh nilai resiko dari daerah/ lokasi yang berada di sekitar lereng ini. adalah 6138 dan diklasifikasikan sebagai daerah dengan

Kelas Users digunakan untuk menyimpan seluruh data users , kelas BiayaDokter akan menyimpan data biaya dokter, kelas KuotaJamkes akan menyimpan data kuota jaminan

Berbeda dengan ketiga peraturan US, NZS 3101 merekomendasikan nilai kekakuan efektif dari balok perangkai yang bergantung dengan nilai aspect ratio (h/l n ) dan target nilai

Arahan dalam mengumpulkan data perlu ditambah kalimat “ untuk membantu dalam perancangan prosedur percobaan dan pemilihan alat dan bahan” agar siswa lebih memahami

Hal tersebut terjadi karena semakin lama holding time pada suhu rendah akan terjadi pengikatan oksigen kembali oleh atom Bi dan Fe dengan jumlah yang banyak sehingga fase