• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan prestasi belajar dengan teknik pembelajaran mind map pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan bagi siswa kelas IVA SDN Glagahombo I Sleman semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan prestasi belajar dengan teknik pembelajaran mind map pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan bagi siswa kelas IVA SDN Glagahombo I Sleman semester genap tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAGI SISWA KELAS IVA SDN GLAGAHOMBO 1 SLEMAN

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Popo Afindra NIM: 071134035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

(2)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAGI SISWA KELAS IVA SDN GLAGAHOMBO 1 SLEMAN

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Popo Afindra NIM: 071134035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)

ii

(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan kepada:

Bapak dan Ibuku (Karmidi dan Suryati) tercinta dan

tersayang, yang selalu memberikan doa, motivasi,

bimbingan, saran, curahan kasih sayang, membiayaiku

dari awal kuliah sampai sekarang dan segalanya.

Adikku tersayang Nur Tri Budi Anta.

Keluarga besarku Bani sayyid Husein yang selalu

memberikan doa dan semangat.

Teman-teman mahasiswa seangkatan S1 PGSD 2007

matur nuwun sak kabeyane.

Pembaca yang budiman

(6)

v MOTTO

Temata, Tlaten, Tekun Lan Teliti

(Bapak Karmidi)

Kesulitan akan bersanding dengan kemudan, karena itu, hendaknya

bersikap optimis

Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan

(Alquran, Al Insirrah ayat 5)

Sungguh telah Kami karuniakan kepadamu kenikmatan

yang berlimpah

(Alquran, Al Kaussar ayat 1)

Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.

Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja keras. Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya. Karena setiap

pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan. Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2011

Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangna di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Popo Afindra

Nomor Mahasiswa : 07 1134 035

Demi pengembangan ilmu pengetahuan , saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR

DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI

SISWA KELAS IVA SDN GLAGAHOMBO 1 SLEMAN SEMESTER

GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan ini saya memberikan kepada

perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data

mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun

memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 26 Agustus 2011

Yang menyatakan,

(9)

viii ABSTRAK

Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Teknik Pembelajaran Mind Map Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Kelas IVA

SDN Glagahombo 1 Sleman Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011

Popo Afindra

Universitas Sanata Dharma 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik pembelajaran

mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sistem pemerintahan tingkat pusat pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1 Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menanamkan konsep mind map pada materi lembaga pemerintahan tingkat pusat.

Peneliatian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

menggunakan pembelajaran kooperatif dengan teknik mind map. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1 Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 23 siswa. Instrument dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Data dianalisis secara manual, teknik analisa data yang digunakan untuk mengkaji data yaitu pengumpulan evaluasi siswa, mengubah skor menjadi nilai, mencari rata-rata kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi awal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan kemampuan siswa di kelas IVA SDN Glagahombo 1 Kabupaten Sleman tahun ajaran 2010/2011 pada materi PKn tentang sistem pemerintahan tingkat pusat. Hal ini ditunjukkan pada hasil evaluasi siklus I 47,83% dari 23 dan meningkat pada siklus II yaitu 78,26% dari 23 siswa sudah menguasai materi sistem pemerintahan tingkat pusat.

Kata kunci: Prestasi belajar, Teknik mind map, Mata pelajaran PKn.

(10)

ix

ABSTRACT

Improving achievement of study with mind map learning technique in civics education for fourth A graders in SDN Glagahombo 1 Sleman

in the academic years 2010/2011

Sanata Dharma university Popo Afindra

2011

This research aims to know the mind map learning technique can improve the achievement of study of student about the central government system in civics education for students fourth A graders SDN Glagahombo I in the academic year 2010/2011. The treatment that done in this research is implant the concept of mind map in material of central government institution.

This research is classroon action research that using cooperative learning by mind map technique. Subject of this research are 23 students fourth A graders in SDN Glagahombo I Sleman in the academic year 2010/2011. Instrument of this research is multiple choice test. The data is analyzed by manual. Technique to analyze the data that used to investigate namely collecting the evaluation of the students, changing the scor become the mark, looking for the average and then compare with the beginning situation.

The result of this research shows: Using mind map technique can improve students' ability in fourth A graders in SDN Glagahombo 1, Sleman in the academic year 2010/2011 in civics education about main degree administration. It is shown in the result of the evaluation in cycle I 47,83% from 23 students and improve in cycle II 78,26% , and students have mastery the material of central government’s

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat

kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata Dharma dan persyaratan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam

menyelesaikan skripsi ini sehingga melibatkan berbagai pihak. Maka dengan

segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:

1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku ketua Program Studi S-I PGSD

Universitas Sanata Dharma

.

3. Drs. P. Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang

memberikan banyak saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.

4. Para staf sekretariat PGSD yang senantiasa memberikan bantuan dalam

mengurus keperluan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang memberikan layanan

kepada penulis dalam mendapatkan berbagai sumber referensi skripsi ini.

6. Slamet Riyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Glagahombo 1 Sleman,

yang telah memberikan izinnya kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

(12)

xi

7. Eny Ariah Qurniati, S.Pd selaku wali kelas IVA SDN Glagahombo 1 yang

senantiasa meluangkan waktunya untuk mendampingi dan membantu

selama penulis melaksanakan penelitian.

8. Siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1 terima kasih atas kerjasamanya.

9. Ayahanda, ibunda dan adikku tercinta yang senantiasa memberikan yang

terbaik bagi penulis.

10. Keluarga besar Bani Sayid Husein yang senantiasa memberikan dukungan,

semangat dan doa ketika sedang mengerjakan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuanganku terima kasih untuk kerja sama dan

bantuannya: Isty, Anang, Wahyu, Dion dan Hohok.

12. Sobat baikku Tiksna Purnama Sari terima kasih atas bantuannya.

13. Teman-teman PGSD S1 kelas A dan teman-teman se-angkatan PGSD S1

2007.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta

dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu dengan penuh kerendahan hati, penulis akan merasa terbantu apabila ada yang

dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan

skripsi yang telah penulis buat ini.

Yogyakarta, 26 Agustus 2011

Penulis,

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1

B. Pembatasan masalah ... 3

C. Rumusan masalah ... 3

D. Pemecahan masalah ... 3

E. Batasan pengertian ... 4

F. Tujuan penelitian ... 4

G. Manfaat penelitian ... 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(14)

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian belajar ... 6

2. Jenis-jenis belajar ... 9

3. Pengertian prestasi belajar ... 11

4. Faktor-faktor prestasi belajar ... 12

B. Teknik Pembelajaran Mind Map 1. Teknik pembelajaran ... 15

2. Mind map a. Pengertian mind map ... 16

b. Aturan / pembuatan mind map ... 17

c. Tujuan mind map ... 18

d. Manfaat mind map ... 18

C. Pendidikan Kewarganegaraan SD 1. Pengertian / hakikat PKn SD ... 18

2. Ruang Lingkup PKn ... 19

3. Tujuan PKn ... 21

4. Kompetensi Dasar PKn SD ... 22

5. Pembelajaran PKn KD 3.1 dengan teknik mind map ... 22

D. Kerangka Berpikir ... 23

(15)

xiv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Setting Penelitian ... 25

C. Rencana Tindakan ... 27

D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 30

1. Pengumpulan data ... 30

2. Instrument penelitian ... 31

E. Analisa Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 42

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16)

xv DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal penelitian ... 26

Tabel 3.2 Kisi-kisi soal ... 33

Tabel 3.3 Rencana penelitian ... 35

Tabel 4.1 Perolehan nilai ulangan siklus I ... 37

Tabel 4.2 Perolehan nilai ulangan siklus II ... 40

Tabel 4.3 Rangkuman hasil penelitian ... 42

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus ... 50

Lampiran 2 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I ... 56

Lampiran 3 : LKS pertemuan pertama ... 59

Lampiran 4 : Mind map pertemuan pertama ... 62

Lampiran 5 : Lembar observasi ... 63

Lampiran 6 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I ... 65

Lampiran 7 : LKS pertemuan kedua ... 68

Lampiran 8 : Mind map pertemuan kedua ... 69

Lampiran 9 : Lembar observasi ... 70

Lampiran 10 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II ... 72

Lampiran 11 : LKS pertemuan ketiga ... 75

Lampiran 12 : Mind map pertemuan ketiga ... 77

Lampiran 13 : Lembar observasi ... 78

Lampiran 14 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II ... 80

Lampiran 15 : LKS pertemuan keempat ... 83

Lampiran 16 : Mind map pertemuan keempat ... 84

Lampiran 17 : Lembar observasi ... 85

Lampiran 18 :Daftar nilai kondisi awal ... 87

Lampiran 19 : Kisi-kisi soal uji coba siklus I ... 88

Lampiran 20 : Soal uji coba siklus I ... 89

Lampiran 21 : Kunci jawab ... 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(18)

xvii

Lampiran 22 : Kisi-kisi soal uji coba siklus II ... 94

Lampiran 23 : Soal uji coba siklus II ... 95

Lampiran 24 : Kunci jawab ... 99

Lampiran 25 : Hasil analisis soal uji validitas siklus I ... 100

Lampiran 26 : Contoh perhitungan soal yang valid siklus I ... 102

Lampiran 27 : Contoh perhitungan soal yang tidak valid siklus I ... 104

Lampiran 28 : Rangkuman hasil uji validitas siklus I ... 106

Lampiran 29 : Analisis reliabilitas siklus I ... 107

Lampiran 30 : Uji reliabilitas siklus I ... 109

Lampiran 31 : Hasil analisis soal uji validitas siklus II ... 110

Lampiran 32 : Contoh perhitungan soal yang valid siklus II ... 112

Lampiran 33 : Contoh perhitungan soal yang tidak valid siklus II ... 114

Lampiran 34 : Rangkuman hasil uji validitas siklus II ... 116

Lampiran 35 : Analisis reliabilitas siklus II ... 117

Lampiran 36 : Uji reliabilitas siklus II ... 119

Lampiran 37 : Kisi-kisi soal siklus I ... 120

Lampiran 38 : Soal siklus I ... 121

Lampiran 39 : Kunci jawab ... 123

Lampiran 40 : Kisi-kisi soal siklus II ... 124

Lampiran 41 : Soal siklus II ... 125

Lampiran 42 : Kunci jawab ... 127

Lampiran 43 : Jawaban siswa siklus 1 ... 128

(19)

xviii

Lampiran 45 : Perbandingan hasil analisis nilai siklus I dan siklus II .... 130

Lampiran 46 : Absensi siswa ... 131

Lampiran 47 : Pembagian kelompok ... 132

Lampiran 48 : Surat izin penelitian dari PGSD USD ... 133

Lampiran 49 : Surat keterangan penelitian dari SD ... 134

Lampiran 50 : Foto-foto kegiatan penelitian ... 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu pelajaran pokok di

jenjang pendidikan dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Melalui mata pelajaran

pendidikan kewarganegaraan siswa diharapkan mampu memahami pentingnya

menjadi warga negara yang baik dan menunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi

ciri khas sebagai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, pemahaman konsep

pendidikan kewarganegaraan perlu ditingkatkan agar siswa mudah memahami

materi yang diberikan guru.

Sebagai tenaga pendidik, guru harus berinisiatif dalam mengembangkan

keterampilan cara mengajarnya demi tercapainya tujuan belajar yang maksimal.

Hal ini betujuan untuk memaksimalkan siswa agar berperan aktif dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar, jadi guru harus mampu mengkondisikan

supaya siswa sebisa mungkin berperan aktif dalam mengikuti proses belajar

mengajar. Namun berdasarkan hasil wawancara, guru merefleksikan pada

umumnya dalam meyampaikan materi hanya mengandalkan metode ceramah

karena ingin cepat menyelesaikan bahan pelajaran yang banyak sedangkan

waktu yang tersedia dirasakan tidak cukup akibatnya pelaksanaan pembelajaran

kurang memberikan kesempatan bagi siswa dalam berpartisipasi aktif mengikuti

(21)

2

menghafal. Kondisi yang demikian akan membuat siswa menjadi cepat bosan

sehingga mudah kehilangan konsentrasi belajar.

Salah satu materi yang dibahas di kelas IV SD pada kompetensi dasar 3.1

yaitu Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat

pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll. Pokok bahasan ini

menuntut siswa supaya bisa berpikir secara sistematis. Pada materi ini hasil

belajar siswa banyak yang nilainya tidak mencapai batas kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 61, dari 32 siswa yang tuntas hanya 11

sisanya 21 tidak tuntas sehingga rata-rata kelas hanya mencapai 58,97, hal ini

dapat dilihat pada lampiran 18. Hasil wawancara guru kelas IV SDN

Glagahombo 1, kondisi ini dikarenakan daya tangkap siswa yang rendah

terhadap materi yang bersifat sistematis dan prosedural serta metode yang

digunakan kurang inovatif hanya ceramah.

Tolok ukur keberhasilan belajar yaitu telah mencapai atau melebihi kriteria

ketuntasan minimal (KKM). Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai ulangan

siswa dalam buku daftar nilai, jika diamati maka terlihat deretan prestasi siswa

yang sudah atau yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ideal adalah 100% sedangkan batas

nilai minimal disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan peserta didiknya. Di

SDN Glagahombo 1 Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman, kriteria ketuntasan

minimal (KKM) mata pelajaran PKn kelas IV ditargetkan harus mencapai 61.

Namun, kenyataannya dari jumlah seluruh siswa hanya 34,38% yang mencapai

KKM sisanya sebesar 65,62% tidak mencapai KKM.

(22)

Berdasarkan kenyataan diatas kiranya perlu usaha untuk mengatasi

masalah dengan teknik pembelajaran mind map. Dengan mind map informasi

yang panjang dan menjemukan bisa diubah bentuk menjadi diagram

berwarna-warni sehingga memberikan kesan bagi siswa. Teknik ini dipilih dengan alasan

untuk melatih kreativitas siswa dalam membuat catatan dengan permainan warna

dan melatih daya ingat siswa berpikir secara sistematis.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih fokus dan tidak terjadi salah konsep, maka penelitian

ini dibatasi pada kompetensi dasar “mengenal lembaga-lembaga negara dalam

susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, DPD, Presiden, MA,

MK, Komisi Yudisial, Bank Sentral, BPK, dan KPU”.

C. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah teknik pembelajaran mind map dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn tentang sistem

pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1

Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011?”

D. Pemecahan Masalah

Berdasarkan penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada mata

(23)

4

menggunakan teknik Mind Map. Dengan teknik pembelajaran ini diharapkan

siswa dapat berpikir secara sistematis dan kreatif dalam membuat catatan

dengan permainan warna.

E. Batasan Pengertian

a. Prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas belajar yang sudah ditempuh

berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap kegiatan belajar

dibidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka. Dalam hal

ini kami batasi pada penilaian kognitif produk.

b. Mind Map adalah teknik mencatat sistematis dengan berpijak dari

pikiran utama kemudian mengembangkan ke sub-sub bahasan lainnya

yang lebih khusus dan rinci.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teknik

pembelajaran mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang

sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1

Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis

a. Penelitian ini untuk memenuhi tugas akhir skripsi, sebagai

(24)

b. Menambah pengalaman tentang penerapan pembelajaran

inovatif khususnya teknik pembelajaran mind map, sehingga

dapat mengetahui informasi dan tolok ukur tingkat penguasaan

siswa selama mengikuti pelajaran.

c. Memiliki alternatif teknik pembelajaran, sehingga teknik pembelajaran dapat dilakukan dengan bervariasi.

2. Bagi siswa

Penelitian ini dapat menambah pengalaman belajar siswa disekolah.

3. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan memberikan motivasi dan inspirasi bagi guru

untuk mengembangkan pelaksanaan pembelajaran yang lebih menarik

pada saat mengajar.

4. Bagi sekolah

Menambah koleksi karya ilmiah hasil penelitain yang dapat menambah

(25)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan yang sebenarnya

merupakan proses belajar selain membaca, menulis dan beritung, karena proses

belajar terjadi selama kita masih diberi kehidupan oleh sang pencipta. Belajar

mempunyai arti yang cukup luas, sehingga para ahli mempunyai persepsi yang

berbeda-beda.

Masidjo (2006:11) mengemukakan belajar adalah proses perubahan

aktivitas mental yang sadar tujuan yang terjadi dalam interaksi aktif dengan

lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat) dalam jangka waktu tertentu yang

hasilnya adalah tingkah laku baru ataupun penyempurnaan tingkah laku lama.

Belajar merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan setiap orang

sejak lahir demi perkembangan dirinya (Wens Tanlain, 2006:19). Belajar

diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk

mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan

maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,

ketrampilan ataupun sikap (Arikunto, 1980:19).

Menurut Hintzman (Muhibin Syah, 1999:65) belajar adalah suatu

perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan

oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(26)

Hilgard (Wina Sanjaya, 2006:110) mengemukakan belajar adalah proses

perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam

laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Wina Sanjaya (2005:89)

belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga

menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku. Yamin (2006:17) belajar

merupakan proses orang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap.

Piaget (Semiawan, 2008:10) mengemukakan bahwa, belajar merupakan

perkembangan aktivitas yang melibatkan kognitif seseorang merupakan proses

interaksi yang terus menerus antara lingkungan dan kondisi manusia yang

disebut adaptasi. Menurut Winkel (1989:34), belajar merupakan proses

perubahan dari belum mampu kearah sudah mampu , dan proses prubahan itu

terjadi selama jangka waktu tertentu. Menurut Muhibin Syah (1999:68),

belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang ralatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif. Menurut Winkel (1987:36), belajar adalah suatu

aktivitas mental / psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap.

Menurut Oemar Hamalik (2001:29), belajar bukan suatu tujuan tetapi

merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Nasution (1982)

mengemukakan belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan

latihan, perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan

(27)

8

penyesuaian diri. Menurut Herbart (Hamalik, 2001:37), belajar adalah

memperoleh pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk

perangsang-perangsang dari luar. Slameto (2003:2) menyatakan bahwa, Belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Gagne (Hudoyo, 1990:11) mengemukakan bahwa, belajar merupakan

suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman. Menurut Jerome S. Bruner (Hudoyo, 1990:101) berpendapat

bahwa, belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan,

yang relevansi: memperoleh informasi baru, transformasi informasi dan

menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan, sehingga belajar dapat diartikan

sebagai proses kognitif. Cronbach (Djamarah, 2008: 13) mengemukakan

belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari pengalaman. Morgan (Purwanto, 1996:84) mengemukakan

belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang

terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Agus Suprijono

(2009:2) juga berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang

bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.

Berdasarkan definisi yang dikemukaan oleh para ahli diatas, dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi aktif individu dengan

lingkungannya dalam kurun waktu tertentu yang dapat memberikan

pengalaman kognitif, afektif, psikomorik dan memberikan suatu perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(28)

Perubahan yang ditimbulkan akibat dari proses belajar diharapkan memiliki

dampak yang positif, sehingga dapat merubah tingkah laku yang kurang baik

menjadi lebih baik.

2. Jenis-Jenis Belajar

Jenis belajar menurut Gagne (Winkel, 1989:72) yaitu:

a. Informasi verbal ialah pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat

diungkapklam dalam bentuk bahasa, lisan dan tertulis. Pengetahuan itu

diperoleh dari sumber yang menggunakan bahasa , lisan atau tertulis.

Informasi verbal memiliki peran penting bagi siswa, apabila

kemampuan ini dikuasai dengan maksimal, maka pengetahuan yang

diperoleh juga akan maksimal. Misalnya semakin luas pengetahuan

siswa di bidang studi yang menjadi spesialisasinya maka besar

kemungkinan dia berkembang menjadi ahli bidang itu, karena informasi

tersebut dikuasai dengan baik.

b. Kemahiran intelektual yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan

lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi,

khususya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka, kata,

gambar).

c. Pengaturan kegiatan kognitif; kemampuan yang mencangkup

penggunaan konsep dan kaidah yang dimiliki, terutama bila sedang

(29)

10

kegiatan mengingat dan berfikir serta mengatur proses belajarnya

sendiri.

d.

Ketrampilan motorik; kemampuan melakukan suatu rangkaian

gerak-gerik jasmaniah dalam urutan secara terpadu. Ketrampilan motorik

mempunyai ciri khas otomatisme yaitu gerakan berlangsung secara

teratur dan berjalan dengan lancar dan luwes.

e. Belajar sikap; merupakan belajar tentang mengolah rasa, apakah

cenderung berkenan atau kurang berkenan dalam menilai suatu obyek.

Kemampuan pengelolaan sikap ini tergantung pada kondisi seseorang

saat itu. Apabila obyek dinilai baik/berharga maka akan menaruh sikap

positif dan menimbulkan rasa suka/tertarik, sebaliknya jika obyek

kurang berkenan akan menimbulkan penilaian negatif dan

menimbulkan rasa tidak suka, sehingga harus melakukan pilihan-pilihan

sebelum bertindak.

Pada penelitian ini jenis belajar yang tercangkup termasuk kedalam

jenis belajar informasi verbal dan kemahiran intelektual. Jenis belajar

informasi verbal karena siswa harus mampu menuangkan informasi/materi

Pendidikan kewarganegaraan yang diperoleh kedalam bentuk susunan kata

secara tertulis dan lisan, termasuk jenis belajar kemahiran intelektual

karena siswa harus menrangaki kalimat demi kalimat menjadi mind map

yang baik dan benar.

(30)

3. Prestasi belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:700) Prestasi belajar

terdiri dari dua kata yaitu “prestasi” dan “belajar”. Prestasi adalah hasil yang

telah dicapai, Belajar adalah mendayagunakan seluruh kesadaran mental

untuk memperoleh kemampuan yang baru yang bersifat menetap. Jadi

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka yang diberikan oleh guru.

Menurut Sumadi Suryabratara (2002:25) prestasi adalah hasil yang

dicapai menurut kemampuan siswa dalam mengerjakan sesuatu, sedangkan

prestasi belajar adalah hasil akhir yang dicapai sebaik-baiknya dalam jangka

waktu tertentu di sekolah. Perwujudan dari prestasi belajar adalah penilaian

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai

tes atau angka yang diberikan dan dibuat oleh guru. Sedangkan menurut

Syaiful Bahri Djamarah (1994:19) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan

yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.

Prestasi belajar tidak akan pernah tercapai apabila seseorang tidak pernah

melakukan suatu kegiatan. Dalam mencapai prestasi belajar membutuhkan

perjuangan dan berbagai tantangan untuk mencapainya.

Suharsimi Arikunto (1990:141) prestasi belajar diartikan sebagai

hasil yang dicapai oleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan

sehingga menghasilkan tingkah laku baru yang relatif permanen.

(31)

12

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Zahri

(1987:34) menyatakan bahwa prestasi belajar bisa dinyatakan

sebagaimana yang tercantum dalam raport/ijazah. Menurut Suratinah

Tirtonegoro (1984:42), prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar

yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang

dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam

periode tertentu.

Berdasarkan uraian pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas belajar yang sudah ditempuh

berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap kegiatan belajar dibidang

akademik yang diwujudkan berupa angka-angka.

4. Faktor-Faktor Prestasi Belajar

Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal meliputi; ingatan, berpikir,

intelegensi, perasaan-sikap-minat dan motivasi sedangkan Faktor eksternal

meliputi; guru, keluarga dan masyarakat (Masidjo, 2006:11)

a. Faktor internal

1) Ingatan

Ingatan adalah suatu aktivitas kognitif dimana individu menyadari

bahwa kesan-kesan/informasi-informasi/pengetahuan yang pernh

diketahuinya berasal dari masa lampau. Dengan ingatan

(32)

memungkinkan siswa untuk menyimpan berbagai informasi disimpan

dengan baik dan siap disadarkan kembali sewaktu diperlukan.

2) Berpikir

Berpikir merupakan suatu aktivitas kognitif individu yang berupa

proses simbolis yang menghasilkan suatu pengertian atau konsep.

dimana konsesep atau pengertian akan mewakili sejumlah peristiwa,

benda, ide. Semakin berkembang cara berpikir siswa akan

memberikan dampak positif terhadap belajar siswa sehingga

memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang maksimal.

3) Intelegensi/kecerdasan berpikir

Merupakan suatu aktivitas kognitif individu dimana berpikir berperan

utama yang tampak pada tingkah lakunya yang terarah pada

penyesuaian diri terhadap segala situasi baru yang mengandung

masalah. Situasi tersebut dapat berupa masalah diri sosial akademik,

dengan intelegensi yang dimiliki maka siswa diharapkan dapat

memberikan suatu ide sebagai jalan keluarnya.

4) Perasaan-minat-sikap

Persaan akan mempengaruhi semangat siswa untuk belajar. Melalui

perasaan siswa dapat memberikan penilaian positif atau negatif,

apabila yang timbul penilaian/persaan positif akan tercetus peraan

suka yang menimbulkan minat bersemangat untuk belajar, sebaliknya

jika yang timbu penilaian/perasaan negative akan mncul perasaan

(33)

14

5) Motivasi

Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong, menggerakkan atau

mengusahakan tingkah laku belajar siswa kearah pencapaian tujuan

belajar sehingga menjamin kepuasan atas kelangsungan kegiatan

belajar siswa. Kesadaran motivasi yang dimiliki siswa akan

menimbulkan dampak positif dan tidak mudah menyerah/putus asa

menghadapi suatu tantangan.

b. Faktor eksternal

1) Kemampuan guru mengajar

Guru merupakan contoh bagi siswa-siswanya, guru yang baik

harus menguasai kemampuan dasar keguruan, yang meliputi

kemampuan mengelola program belajar mengajar, kemampuan

mengajar, kemampuan memimpin siswa. Seorang guru harus bisa

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi

siswa serta mengatur kegiatan belajarnya berjalan dengan lancar.

Jika pendampingan guru terhadap siswanya kurang menyeluruh

dan kurang baik berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

2) Keluarga

Orang tua merupakan guru pertama anak, pengalaman belajar

pertama diperoleh dari orang tua dimulai dari masih bayi sampai

dewasa, perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap

perkembangan belajar anaknya akan berpengaruh pada perolehan

prestasi belajarnya. Orang tua harus memotivasi agar anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(34)

memiliki motivasi diri yang kuat serta memberi pengarahan

bagaimana cara belajar yang baik. Namun, apabila orang tua

kurang memperhatikan perkembangan anak akan berakibat

turunya prestasi belajar anak.

3) Masyarakat

Lingkungan masyarakat merupakan tempat dimana siswa tinggal

dan menjalani relasi terhadap orang-orang disekitarnya.

Lingkungan yang aman akan bahaya, nyaman/tidak gaduh dapat

meningkatkan motivasi belajar yang maksimal. Sehingga

memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang baik, akan tetapi

jika kondisi masyarakat kurang aman, tidak nyaman, serta

orang-orang disekitar banyak yang rusak tidak mendukung

perkembangan siswa untuk belajar akan mempengaruhi perolehan

prestasi belajarnya.

B. Teknik Pembelajaran Mind Map

1. Teknik Pembelajaran

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2007:1158), teknik

merupakan metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. Pembelajaran

merupakan proses, cara perbuatan orang menjadikan orang atau makhluk

belajar (2007:17). Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh

individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara

(35)

16

interaksi dengan lingkungannya (Surya,2004:7). Jadi teknik pembelajaran

dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam

mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/).

2. Mind Map

a. Pengertian Mind Map

Mencatat merupakan seni menulis untuk mengungkapkan dari apa

yang telah kita lihat atau dengar. Teknik mencatat yang biasa dilakukan

pada umunya adalah dari kanan ke kiri kecuali mencatat huruf arab. Mind

map merupakan seni mencatat yang dimulai dari tengah kemudian

dkembangkan ke sub pokok bahasan yang lebih rinci sesuai krestivitas

seorang individu. Tony Buzan memberikan beberapa pengertian tentang

mind map, antara lain sebagaiberikut:

1) Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke

dalam dan mengambil informasi ke luar dari otak (2007:4).

2) Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara

harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (2007:4).

3) Mind Map merupakan alat paling hebat yang membantu otak

berpikir secara teratur (2004:4).

(36)

4) Tony Buzan (Maurizal Alamsyah, 2009:20) Mind Map adalah

suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar

dengan cara kerja alami otak.

Dari beberapa pengertian menurut ahli dapat disimpulkan bahwa

mind map adalah teknik mencatat secara sistematis dengan berpijak dari

pikiran utama serta mengembangkan ke sub-sub bahasan lainya yang lebih

luas dan rinci.

b. Aturan / Panduan Membuat Mind Map

Untuk membuat mind map, resepnya sangat sedikit yaitu kertas kosong

tidak bergaris, pena dan pensil warna, otak, dan imajinasi. Tujuh langkah

dalam membuat mind map dikemukakan oleh Buzan (2007:15) yaitu:

a) Mulailah dari tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan

mendatar.

b) Gunakan gambar atau ide sebagai ide sentral anda.

c) Gunakan warna.

d) Hubungkan cabang – cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan

cabang – cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan

seterusnya.

e) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.

f) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.

(37)

18

c. Tujuan Mind Map

Menurut Tony Buzan ( 2004:10) mind map dapat membantu kita agar:

a) Menjadi lebih kreatif.

b) Memusatkan pikiran / berkonsentrasi.

c) Belajar lebih cepat dan efisien.

d) Belajar dengan lebih mudah.

e) Melihat gambaran keseluruhan permasalahan.

d. Manfaat Mind Map

Manfaat mind map menurut Tony Buzan (2007:5) adalah

1) Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas.

2) Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat

pilihan-pilihan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita

berada.

3) Mengumpulkan sejumlah besar data disatu tempat.

4) Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat

jalan terobosan kreatif baru.

5) Menyenangkan untuk dilihat dibaca di cerna dan diingat.

C. Pendidikan Kewarganegaraan SD

1. Pengertian / Hakikat PKn SD

Wahab (2002:6) mengemukakan karakteristik dalam pendidikan

kewarganegaraan adalah menuntut lahirnya warganegara dan warga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(38)

masyarakat yang berjiwa pancasila, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa yang mengetahui dan memahami dengan baik hak-hak

dan kewajiban menyadari betapa pentingnya melaksanakan kewajiban

yang didasari oleh kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga Negara.

Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan

sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan

moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia (Wahab, 2002:9).

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan

mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi

warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang

diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kemendiknas:2006). Jadi

dapat disimpulkan pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran

yang mendukung pembentukan warga Negara yang mempunyai moral dan

kesadaran sebagai warga yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi

ciri khas bangsa Indonesia.

2. Ruang Lingkup PKn

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

aspek-aspek sebagai berikut.

a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,

(39)

20

Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan

keluarga, Tata tertib di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara

pendidikan kesetaraan, Norma yang berlaku di masyarakat,

Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara, Sistem hukum dan peradilannasional, Hukum dan peradilan

internasional.

c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional

HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri

sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,

Persamaan kedudukan warga Negara.

e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di

Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,

Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan

sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat

(40)

g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,

Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,

Pancasila sebagai ideologi terbuka.

h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri

Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan

internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi

globalisasi.

3. Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara

cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta

anti-korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi

(41)

22

4. Kompetensi Dasar PKn SD

Penelitian di kelas IV semester dua di SDN Glagahombo 1 akan

membahas pada kompetensi dasar 3.1 yaitu Mengenal lembaga-lembaga

negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR,

Presiden, MA, MK dan BPK dll. Materi ini mempelajari bagaimana

struktur susunan lembaga-lembaga yang ada di suatu sistem tatanan

negara republik Indonesia.

5. Pembelajaran PKn KD 3.1 Dengan Teknik Mind Map

Pada materi lembaga pemerintah tingkat pusat dibagi menjadi tiga

lembaga pokok, yaitu lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga

yudikatif dan lembaga independen.

Sub materi pokok pertemuan pertama membahas tentang lembaga

eksekutif terdiri dari; presiden, wakil presiden dan beserta para menteri,

lembaga independen terdiri dari; Komisi Pemilihan Umum (KPK), Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Bank Sentral. Pembuatan mind map pada

sub materi ini dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 62.

Sub materi pokok pertemuan kedua membahas tentang lembaga

legislatif terdiri dari; Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Pembuatan mind map pada submateri ini dapat dilihat pada lampiran 8

halaman 69.

Sub materi pokok pertemuan ketiga membahas tentang lembaga

yudikatif terdiri dari; Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(42)

dan Mahkamah Agung (MA). Pembuatan mind map pada submateri ini

dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 75.

Pertemuan keempat menggabungkan semua lembaga Negara

menjadi mind map dalam satu kesatuan. Pembuatan mind map pada

submateri ini dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 87.

D. Kerangka Berpikir

Teknik mind map adalah teknik mencatat secara sistematis dengan berpijak

dari pikiran utama serta mengembangkan ke sub-sub bahasan lainya yang

lebih luas dan rinci. Dengan mind map akan terlihat hubungan antara pokok

pikiran yang satu dengan yang lain secara sistematis. Teknik ini cocok

digunakan pada pelajaran PKn SD khususnya pada materi lembaga negara,

materi ini mengkonstruksi pengetahuan siswa agar mereka terbiasa berfikir

sistematis dan prosedural. Teknik mind map membantu memudahkan siswa

berpikir sistematis dengan menggunakan catatan kreatif untuk

memperlihatkan hubungan yang saling terkait, sehingga diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

E. Hipotesis

Teknik pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar pada

mata pelajaran PKn khususnya pada materi lembaga negara tingkat pusat bagi

siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1 Sleman, semester genap tahun pelajaran

(43)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Berdasarkan

definisi tersebut terdapat beberapa ide pokok PTK sebagai berikut:

1. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan

terjadi dalam sebuah kelas.

2. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9), penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya

sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3)

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan

memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat.

3. Menurut Suharsimi dalam Mulyasa (2009:11), penelitian tindakan kelas

merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok

peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang

sengaja dimunculkan.

Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan PTK adalah

kegiatan di dalam kelas yang direncanakan, dilaksanakan, dan di refleksikan guru

dengan memberi tindakan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru supaya terjadi

peningkatan di dalam kelas tersebut.

(44)

Gambar desain PTK

Sumber: Mulyasa.(2009:73)

B.

Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Glagahombo

1, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1

Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, Semester Genap Tahun Pelajaran 2010 / 2011.

3. Objek Penelitian

Prestasi belajar siswa dengan menggunakan teknik pembelajaran mind

map dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

1. Rencana

4. Refleksi

3. Observasi

2. Tindakan

1. Rencana

4. Refleksi

3. Observasi

(45)

26

4. Waktu Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal penelitian

Bulan Novemb

(46)

C.

Rencana Tindakan

1. Persiapan

Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

a. Meminta izin kepada kepala sekolah SDNGlagahombo 1 untuk

melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan wawancara dengan guru kelas IV untuk mengetahui

gambaran sepintas kondisi siswa, hasil belajar siswa dan masalah

yang terjadi pada materi lembaga pemerintah tingkat pusat.

c. Identifikasi masalah.

d. Analisis masalah.

e. Perumusan masalah.

f. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus.

g. Merancang pengembangan ide pembelajaran.

h. Merancang silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lembar Kerja Siswa (LKS).

i. Menyusun instrumen penelitian.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Siklus yang direncanakan dalam penelitian ini ada dua siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan alokasi

waktunya 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Adapun rencana pada Siklus I

siswa melengkapi dan mewarnainya bentuk mind map dengan lembar

(47)

28

map dimulai dengan kertas kosong dengan lembar panduan yang disiapkan

oleh guru. Pelaksanaannya dari setiap siklus adalah sebagai berikut :

a. Siklus I

(1) Perencanaan

a) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan

yang akan dilakukan.

b) Siswa dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing

maksimal 3 siswa.

c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi

lembaga Negara.

d) Siswa menyimak penjelasan guru cara membuat mind

map.

e) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.

f) Siswa dibagikan bahan untuk membuat mind map

g) Siswa didampingi guru membuat mind map.

h) Siswa mempresentasikan hasil mind mapnya.

(2) Tindakan

Melaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.

(3) Observasi / Pengamatan

Tahap observasi dilakukan dengan; mengamati aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi

lembar observasi.

(48)

(4) Refleksi

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peneliti

mengidentifikasi kesulitan, hambatan selam pelaksanaan

pembelajaran serta melakukan pengumpulan data dan

menghitung keberhasilan belajar siswa. Kemudian melakukan

revisi untuk perbaikan ke siklus berikutnya (siklus II)

b. Siklus II

2) Rencana Tindakan

a) Mengidentifikasi masalah pada siklus I dan penetapan

alternatif pemecahan masalah.

b) Mengembangkan skenario pembelajaran.

c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d) Menyiapkan sumber belajar.

3) Pelaksanaan tindakan

(a) Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok.

(b) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi.

(c) Siswa membaca mind map yang telah dibuat

sebelumnya.

(d) Siswa merangkai mind map dari pertemuan awal

dengan bahan yang sudah dipersiapkan kelompok.

(e) Siswa berdiskusi kelompok membuat mind map.

(49)

30

3) Observasi / Pengamatan

Tahap observasi dilakukan dengan; mengamati aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan

mengisi lembar observasi.

4) Refleksi

Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peneliti

mengidentifikasi kesulitan, hambatan selam pelaksanaan

pembelajaran serta melakukan pengumpulan data dan

menghitung keberhasilan belajar siswa. Membandingkan

hasil analisis belajar siklus I dan siklus II, Siklus akan

berakhir apabila tujuan penelitian sudah tercapai yaitu

siswa sudah mencapai KKM 6,4 sebanyak 70%.

D.

Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Pengumpulan data

a. Peubah

Presetasi belajar siswa setelah menggunakan teknik pembelajaran

mind map pada pelajaran PKn.

b. Indikator

Indikator dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata siswa dalam materi

lembaga Negara tingkat pusat dan Persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM; KKM = 64

(50)

c. Jenis Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang

keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek

kualitatif berupa data hasil observasi, sedangkan aspek kuantitatif

yang dimaksud adalah hasil tes tertulis berupa nilai.

d. Cara Pengumpulan Data

Data diperoleh dari nilai ulangan siswa pada akhir setiap siklus. Data

tersebut dikumpulkan kemudian dianalisa.

2. Intrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal

prestasi belajar berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 25 soal setiap

siklusnya. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, maka

instrumen akan diuji cobakan pada siswa yang sudah pernah mendapatkan

materi agar layak sebagai soal tes. Adapun langkah-langkah dalam uji

coba soal sebagai berikut.

a. Membuat kisi-kisi soal dan membuat soal. Pada lampiran 37-42

halaman 124 -131.

b. Mengujicobakan soal yang telah disusun pada kelas yang sama

tetapi pada SD yang berbeda yaitu siswa kelas V SDN Glagahombo

1 dan SDN Kadisono. SDN Kadisono dipilih berdasarkan status

akreditasi sekolah dan wilayah yang sama.

(51)

32

(1) Uji Validitas

Untuk menghitung validitas soal instrumen digunakan

validitas butir dengan taraf signifikansi sebesar 5% dan

patokan soal yang valid harus melebihi atau sama dengan rtabel

yaitu 0,361, patokan ini diambil karena jumlah subjek

sebanyak 30 siswa.

Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai

validitas tinggi apabila alat ukur tersebut memang dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Masidjo

(1995:242) validitas adalah taraf dimana suatu tes mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun untuk

menghitung validitas digunakan rumus product moment

sebagai berikut:

rxy =

Keterangan :

rxy : koefisien validitas

∑x : jumlah skor dalam sebaran x

∑y : jumlah skor dalam sebaran y

∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan

∑x2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2

: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

N : banyaknya subyek

(52)

Hasil uji validitas soal dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 110

dan lampiran 34 halaman 120. Berdasarkan perhitungan dari 25

soal di setiap siklusnya yang akan digunakan 15 soal sebagai

insrumen penelitian. Berikut ini adalah cangkupan semua soal yang

sudah masuk kedalam indikator pembelajaran di setiap siklusnya.

Tabel 3.2 kisi-kisi soal Kisi soal siklus 1

No. Indikator

Nomor Soal

1 Mengidentifikasi kepengurusan lembaga

eksekutif

3,9,11,15

2 Mengidentifikasi kepengurusan lembaga

independen

6,7

3 Mengidentifikasi susunan lembaga legislatif 1,10

4 Menjelaskan fungsi lembaga legislatif 12,14

5 Menjelaskan tugas dan wewenang lembaga

legislatif

2,4,5,8, 13,

Jumlah soal 15 soal Kisi soal siklus 2

1 Mengidentifikasi susunan lembaga yudikatif 2,

12,14

2 Menjelaskan tugas dan wewenang lembaga

yudikatif

1,3,4,8, 11,13,

3 Mengidentifikasi lembaga-lembaga negara

tingkat pusat

,6,9,5,

4 Membedakan susunan lembaga Negara

sebelum dan sesudah amandemen

7, 10 ,15

Jumlah soal 15 soal

(2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf di mana suatu tes mampu

(53)

34

diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil

(Masidjo, 1995:209). Suatu tes yang reliabel akan menunju

kkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam suatu pengukuran.

Sehingga kapan pun, dimanapun alat tersebut digunakan akan

memberikan hasil yang relatif sama. Untuk menguji

reliabilitas akan digunakan metode Kuder-Richardson (KR) ke

20 sebagai berikut:

rtt =

Keterangan :

rtt : koefisien reliabilitas

n : jumlah item

S : deviasi standar

p : indeks kesukaran

q : 1 – p

Berdasarkan perhitungan reliabilitas soal evalusasi siklus I pada

lampiran 26 diperoleh rtt= 0,815 dan soal evalusasi siklus II pada

lampiran 32 diperoleh rtt= 0,842. Atas dasar taraf signifikan 5%

untuk N= 30 dituntut rtabel = 0,361 sedangkan hasil perhitungan

siklus 1 dan 2 jauh lebih besar dari rtabel= 0,361, dengan demikian

instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen

penelitian.

(54)

E.

Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menentukan,

menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga dapat diambil

kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.

1. Rencana keberhasilan penelitian

Tabel 3.3 Rencana penelitian

Indikator Kondisi Awal

Target Akhir

Siklus

1 2

Persentase siswa yang mencapai

KKM 34,38 % 50% 70%

2. Penilaian hasil belajar siswa

a. Menghitung prestasi belajar siswa

Nilai :

b. Menghitung persentase keberhasilan siswa yang mencapai KKM

Siswa yang tuntas :

c. Menghitung nilai rata-rata kelas

nilai rata-rata kelas :

d. Membandingkan antara skor rata-rata kelas pada kondisi awal

dengan skor rata rata setiap akhir siklus; membandingkan antara

persentase (%) keberhasilan siswa dalam mencapai KKM pada

kondisi awal dengan persentase keberhasilan siswa pada setiap

(55)

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Glagahombo dengan

jumlah siswa 23 anak yang terdiri 10 siswa putra dan 13 siswi putri. Penelitian ini

dilaksanakan dua siklus dengan standar kompetensi, kompetensi dasar yang sama,

namun indikator pembelajaran dan tindakan yang berbeda. Masing-masing siklus

terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilakukan melalui proses yang dimulai

dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan

pada tanggal 5 januari sampai 2 Februari 2011.

1. Siklus I

a. Pelaksanaan

Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 5

Januari 2011 membahas lembaga eksekutif, BPK, KPU dan Bank Sentral,

pertemuan kedua Rabu, 19 Januari 2011 membahas tentang lembaga

Legislatif di kelas IVA dengan jumlah 23. Pembelajaran berlangsung

sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media

kertas mind map yang sudah disediakan guru. Peran siswa pada siklus I

yaitu siswa hanya melengkapi dan memberi warna mind map yang

dibagikan guru.

(56)

b. Hasil penelitian

Setelah dilakukan tes evaluasi pada akhir siklus I diperoleh data

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Perolehan nilai ulangan siklus I

(57)

38

Berdasarkan tes evaluasi siklus I diperoleh rata-rata nilai kelas IVA

mencapai 65,22. Nilai tertinggi 86,7 nilai terendah 53,3. Jumlah siswa

yang tuntas / mencapai KKM terdiri dari 11 siswa atau 47,83% dari

jumlah seluruh siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas/ belum

mencapai KKM terdiri dari 12 siswa atau 52,17% dari jumlah seluruh

siswa.

c. Refleksi

Pada pelaksanaan pembelajaran kendala yang muncul antara

lain; Penempatan kelompok-kelompok dan mengatur siswa sesuai

harapan guru menyita waktu pembelajaran. Dalam pembelajaran

terdapat beberapa siswa yang ramai saat berdiskusi, usaha yang

dilakukan dengan cara mendekati siswa dan memberi pengertian. Ada

beberapa siswa yang kurang lancar membaca mind map. Usaha yang

dilakukan dengan cara mendekati siswa dan mengajari membaca mind

map.

Kualitas Proses Pelaksanaan pembelajaran pada siklus satu ini

tanpak bahwa; Siswa merasa senang dan antusias sewaktu pembagian

kelompok, siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran hal ini

diwujudkan siswa tenang dan memperhatikan penjelasan dari guru.

Dalam melaksanakan diskusi kelompok komunikasi berjalan baik,

sehingga setelah diberikan soal evaluasi akhir siklus1 persentase

jumlah siswa yang memenuhi target KKM mengalami kenaikan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(58)

kondisi awal 36,36% menjadi 47,83%, tetapi belum sesuai dengan

yang diharapkan yaitu 50%. Berdasarkan hasil pembelajaran pada

siklus I, akan dilakukan perbaikan pembelajaran ke siklus selanjutnya

yaitu siklus II.

2. Siklus II

a. Pelaksanaan

Siklus II Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari rabu

tanggal 26 Januari 2011 membahas tentang lembaga yudikatif dan

pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu, 2 februari 2011

membahas tentang semua lembaga Negara di kelas IVA dengan

jumlah 23 siswa. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan

perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media kertas

kosong dan mind map yang sudah dibuat siswa pada pertemuan

sebelumnya (pertemuan siklus I). Buku sumber yang digunakan

adalah buku paket yang dimiliki siswa. Pada akhir siklus II

dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa

(59)

40

b. Hasil penelitian

Setelah dilakukan tes evaluasi pada akhir siklus II diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Perolehan nilai ulangan siklus II

No Nama Nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(60)

Berdasarkan tes evaluasi siklus II diperoleh rata-rata nilai

kelas IVA mencapai 71,02 dengan nilai tertinggi 93,3 dan nilai

terendah 60. Jumlah siswa yang tuntas / mencapai KKM terdiri

dari 18 siswa atau 78,26% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan

jumlah siswa yang belum tuntas/ belum mencapai KKM terdiri dari

5 siswa atau 21,74% dari jumlah seluruh siswa.

c. Refleksi

Pada pelaksanaan pembelajaran kendala yang muncul

antara lain; Terdapat kelompok mengalami keributan kecil

gara-gara teman satu kelompoknya tidak mau diskusi kelompok, usaha

yang dilakukan peneliti dengan cara memberikan pengertian pada

kelompok yang bermasalah dan memberikan pengarahan pada

semua kelompok.

Kualitas proses pelaksanaan siklus II terlihat siswa

mengikuti kegiatan belajar dengan penuh semangat dan antusias,

sebelum mulai pembelajaran siswa sudah berkumpul sesuai dengan

kelompok masing-masing sehingga guru tidak perlu menyuruh.

kegiatan diskusi kelompok berjalan dengan baik, dan siswa yang

kurang paham dengan cepat menanyakan langsung pada guru.

Kelebihan pada siklus II ini, siswa dilibatkan sepenuhnya dalam

pembuatan mind map sehingga setiap kelompok harus mampu

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal penelitian  .........................................................................
Gambar desain PTK
Tabel 3.1 Jadwal penelitian
Tabel 3.2 kisi-kisi soal
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kelas Users digunakan untuk menyimpan seluruh data users , kelas BiayaDokter akan menyimpan data biaya dokter, kelas KuotaJamkes akan menyimpan data kuota jaminan

Kelemahan dari pola ini adalah: (1) beberapa produsen benih akan dirugikan/diuntungkan karena saat ini harga jual benihnya lebih tinggi/rendah dari harga yang ditentukan

Sedangkan profesi dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian (expertise) dari para anggotanya. Ini berarti pekerjaan atau jabatan itu harus

Tapi apa yang terjadi ketika berita itu saya sampaikan pada kawan saya bekas mayor itu, dia cuma menjawab dengan senyum mengejek, “Beberapa hari yang lalu dia minta permisi pada

Jangka waktu rencana bisnis yang dikembangkan IndII juga dirancang berlaku untuk periode lima tahun (2011–2015), sehingga PDAM mampu memenuhi capaian kegiatan secara

Dari hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat didiskusikan pula bahwa salah satu keterbatasan dalam penelitian ini sampel yang digunakan secara tidak

tidak setuju dengan langkah yang diambil Scheele. Berilah

Peneliti mengfokuskan penelitian ini pada nilai-nilai pendidikan sosial dalam ibadah haji yang terdapat didalam film Haji Backpacker.. Nilai-nilai pendidikan sosial yang ada