PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAGI SISWA KELAS IVA SDN GLAGAHOMBO 1 SLEMAN
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Popo Afindra NIM: 071134035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAGI SISWA KELAS IVA SDN GLAGAHOMBO 1 SLEMAN
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Popo Afindra NIM: 071134035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada:
Bapak dan Ibuku (Karmidi dan Suryati) tercinta dan
tersayang, yang selalu memberikan doa, motivasi,
bimbingan, saran, curahan kasih sayang, membiayaiku
dari awal kuliah sampai sekarang dan segalanya.
Adikku tersayang Nur Tri Budi Anta.
Keluarga besarku Bani sayyid Husein yang selalu
memberikan doa dan semangat.
Teman-teman mahasiswa seangkatan S1 PGSD 2007
matur nuwun sak kabeyane.
Pembaca yang budiman
v MOTTO
Temata, Tlaten, Tekun Lan Teliti
(Bapak Karmidi)
Kesulitan akan bersanding dengan kemudan, karena itu, hendaknya
bersikap optimis
Sesungguhnya Sesudah Kesulitan Itu Ada Kemudahan
(Alquran, Al Insirrah ayat 5)
Sungguh telah Kami karuniakan kepadamu kenikmatan
yang berlimpah
(Alquran, Al Kaussar ayat 1)
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia tanpa bekerja keras. Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya. Karena setiap
pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan. Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Agustus 2011
Penulis
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangna di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Popo Afindra
Nomor Mahasiswa : 07 1134 035
Demi pengembangan ilmu pengetahuan , saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MIND MAP PADA
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI
SISWA KELAS IVA SDN GLAGAHOMBO 1 SLEMAN SEMESTER
GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan ini saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 26 Agustus 2011
Yang menyatakan,
viii ABSTRAK
Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Teknik Pembelajaran Mind Map Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Kelas IVA
SDN Glagahombo 1 Sleman Semester Genap Tahun Pelajaran 2010/2011
Popo Afindra
Universitas Sanata Dharma 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah teknik pembelajaran
mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sistem pemerintahan tingkat pusat pada mata pelajaran PKn bagi siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1 Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menanamkan konsep mind map pada materi lembaga pemerintahan tingkat pusat.
Peneliatian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
menggunakan pembelajaran kooperatif dengan teknik mind map. Subyek
penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1 Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 23 siswa. Instrument dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Data dianalisis secara manual, teknik analisa data yang digunakan untuk mengkaji data yaitu pengumpulan evaluasi siswa, mengubah skor menjadi nilai, mencari rata-rata kemudian membandingkannya dengan keadaan pada kondisi awal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: penggunaan teknik mind map dapat meningkatkan kemampuan siswa di kelas IVA SDN Glagahombo 1 Kabupaten Sleman tahun ajaran 2010/2011 pada materi PKn tentang sistem pemerintahan tingkat pusat. Hal ini ditunjukkan pada hasil evaluasi siklus I 47,83% dari 23 dan meningkat pada siklus II yaitu 78,26% dari 23 siswa sudah menguasai materi sistem pemerintahan tingkat pusat.
Kata kunci: Prestasi belajar, Teknik mind map, Mata pelajaran PKn.
ix
ABSTRACT
Improving achievement of study with mind map learning technique in civics education for fourth A graders in SDN Glagahombo 1 Sleman
in the academic years 2010/2011
Sanata Dharma university Popo Afindra
2011
This research aims to know the mind map learning technique can improve the achievement of study of student about the central government system in civics education for students fourth A graders SDN Glagahombo I in the academic year 2010/2011. The treatment that done in this research is implant the concept of mind map in material of central government institution.
This research is classroon action research that using cooperative learning by mind map technique. Subject of this research are 23 students fourth A graders in SDN Glagahombo I Sleman in the academic year 2010/2011. Instrument of this research is multiple choice test. The data is analyzed by manual. Technique to analyze the data that used to investigate namely collecting the evaluation of the students, changing the scor become the mark, looking for the average and then compare with the beginning situation.
The result of this research shows: Using mind map technique can improve students' ability in fourth A graders in SDN Glagahombo 1, Sleman in the academic year 2010/2011 in civics education about main degree administration. It is shown in the result of the evaluation in cycle I 47,83% from 23 students and improve in cycle II 78,26% , and students have mastery the material of central government’s
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan berkat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat
kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata Dharma dan persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam
menyelesaikan skripsi ini sehingga melibatkan berbagai pihak. Maka dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini, diantaranya sebagai berikut:
1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku ketua Program Studi S-I PGSD
Universitas Sanata Dharma
.
3. Drs. P. Wahana, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang
memberikan banyak saran bagi penulis selama penyusunan skripsi.
4. Para staf sekretariat PGSD yang senantiasa memberikan bantuan dalam
mengurus keperluan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang memberikan layanan
kepada penulis dalam mendapatkan berbagai sumber referensi skripsi ini.
6. Slamet Riyadi, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Glagahombo 1 Sleman,
yang telah memberikan izinnya kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
xi
7. Eny Ariah Qurniati, S.Pd selaku wali kelas IVA SDN Glagahombo 1 yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk mendampingi dan membantu
selama penulis melaksanakan penelitian.
8. Siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1 terima kasih atas kerjasamanya.
9. Ayahanda, ibunda dan adikku tercinta yang senantiasa memberikan yang
terbaik bagi penulis.
10. Keluarga besar Bani Sayid Husein yang senantiasa memberikan dukungan,
semangat dan doa ketika sedang mengerjakan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuanganku terima kasih untuk kerja sama dan
bantuannya: Isty, Anang, Wahyu, Dion dan Hohok.
12. Sobat baikku Tiksna Purnama Sari terima kasih atas bantuannya.
13. Teman-teman PGSD S1 kelas A dan teman-teman se-angkatan PGSD S1
2007.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta
dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu dengan penuh kerendahan hati, penulis akan merasa terbantu apabila ada yang
dapat memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
skripsi yang telah penulis buat ini.
Yogyakarta, 26 Agustus 2011
Penulis,
xii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1
B. Pembatasan masalah ... 3
C. Rumusan masalah ... 3
D. Pemecahan masalah ... 3
E. Batasan pengertian ... 4
F. Tujuan penelitian ... 4
G. Manfaat penelitian ... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian belajar ... 6
2. Jenis-jenis belajar ... 9
3. Pengertian prestasi belajar ... 11
4. Faktor-faktor prestasi belajar ... 12
B. Teknik Pembelajaran Mind Map 1. Teknik pembelajaran ... 15
2. Mind map a. Pengertian mind map ... 16
b. Aturan / pembuatan mind map ... 17
c. Tujuan mind map ... 18
d. Manfaat mind map ... 18
C. Pendidikan Kewarganegaraan SD 1. Pengertian / hakikat PKn SD ... 18
2. Ruang Lingkup PKn ... 19
3. Tujuan PKn ... 21
4. Kompetensi Dasar PKn SD ... 22
5. Pembelajaran PKn KD 3.1 dengan teknik mind map ... 22
D. Kerangka Berpikir ... 23
xiv
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Setting Penelitian ... 25
C. Rencana Tindakan ... 27
D. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 30
1. Pengumpulan data ... 30
2. Instrument penelitian ... 31
E. Analisa Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36
B. Pembahasan ... 42
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 45
B. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 47
LAMPIRAN ... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal penelitian ... 26
Tabel 3.2 Kisi-kisi soal ... 33
Tabel 3.3 Rencana penelitian ... 35
Tabel 4.1 Perolehan nilai ulangan siklus I ... 37
Tabel 4.2 Perolehan nilai ulangan siklus II ... 40
Tabel 4.3 Rangkuman hasil penelitian ... 42
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus ... 50
Lampiran 2 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I ... 56
Lampiran 3 : LKS pertemuan pertama ... 59
Lampiran 4 : Mind map pertemuan pertama ... 62
Lampiran 5 : Lembar observasi ... 63
Lampiran 6 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I ... 65
Lampiran 7 : LKS pertemuan kedua ... 68
Lampiran 8 : Mind map pertemuan kedua ... 69
Lampiran 9 : Lembar observasi ... 70
Lampiran 10 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II ... 72
Lampiran 11 : LKS pertemuan ketiga ... 75
Lampiran 12 : Mind map pertemuan ketiga ... 77
Lampiran 13 : Lembar observasi ... 78
Lampiran 14 : Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II ... 80
Lampiran 15 : LKS pertemuan keempat ... 83
Lampiran 16 : Mind map pertemuan keempat ... 84
Lampiran 17 : Lembar observasi ... 85
Lampiran 18 :Daftar nilai kondisi awal ... 87
Lampiran 19 : Kisi-kisi soal uji coba siklus I ... 88
Lampiran 20 : Soal uji coba siklus I ... 89
Lampiran 21 : Kunci jawab ... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Lampiran 22 : Kisi-kisi soal uji coba siklus II ... 94
Lampiran 23 : Soal uji coba siklus II ... 95
Lampiran 24 : Kunci jawab ... 99
Lampiran 25 : Hasil analisis soal uji validitas siklus I ... 100
Lampiran 26 : Contoh perhitungan soal yang valid siklus I ... 102
Lampiran 27 : Contoh perhitungan soal yang tidak valid siklus I ... 104
Lampiran 28 : Rangkuman hasil uji validitas siklus I ... 106
Lampiran 29 : Analisis reliabilitas siklus I ... 107
Lampiran 30 : Uji reliabilitas siklus I ... 109
Lampiran 31 : Hasil analisis soal uji validitas siklus II ... 110
Lampiran 32 : Contoh perhitungan soal yang valid siklus II ... 112
Lampiran 33 : Contoh perhitungan soal yang tidak valid siklus II ... 114
Lampiran 34 : Rangkuman hasil uji validitas siklus II ... 116
Lampiran 35 : Analisis reliabilitas siklus II ... 117
Lampiran 36 : Uji reliabilitas siklus II ... 119
Lampiran 37 : Kisi-kisi soal siklus I ... 120
Lampiran 38 : Soal siklus I ... 121
Lampiran 39 : Kunci jawab ... 123
Lampiran 40 : Kisi-kisi soal siklus II ... 124
Lampiran 41 : Soal siklus II ... 125
Lampiran 42 : Kunci jawab ... 127
Lampiran 43 : Jawaban siswa siklus 1 ... 128
xviii
Lampiran 45 : Perbandingan hasil analisis nilai siklus I dan siklus II .... 130
Lampiran 46 : Absensi siswa ... 131
Lampiran 47 : Pembagian kelompok ... 132
Lampiran 48 : Surat izin penelitian dari PGSD USD ... 133
Lampiran 49 : Surat keterangan penelitian dari SD ... 134
Lampiran 50 : Foto-foto kegiatan penelitian ... 135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu pelajaran pokok di
jenjang pendidikan dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Melalui mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan siswa diharapkan mampu memahami pentingnya
menjadi warga negara yang baik dan menunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi
ciri khas sebagai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, pemahaman konsep
pendidikan kewarganegaraan perlu ditingkatkan agar siswa mudah memahami
materi yang diberikan guru.
Sebagai tenaga pendidik, guru harus berinisiatif dalam mengembangkan
keterampilan cara mengajarnya demi tercapainya tujuan belajar yang maksimal.
Hal ini betujuan untuk memaksimalkan siswa agar berperan aktif dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar, jadi guru harus mampu mengkondisikan
supaya siswa sebisa mungkin berperan aktif dalam mengikuti proses belajar
mengajar. Namun berdasarkan hasil wawancara, guru merefleksikan pada
umumnya dalam meyampaikan materi hanya mengandalkan metode ceramah
karena ingin cepat menyelesaikan bahan pelajaran yang banyak sedangkan
waktu yang tersedia dirasakan tidak cukup akibatnya pelaksanaan pembelajaran
kurang memberikan kesempatan bagi siswa dalam berpartisipasi aktif mengikuti
2
menghafal. Kondisi yang demikian akan membuat siswa menjadi cepat bosan
sehingga mudah kehilangan konsentrasi belajar.
Salah satu materi yang dibahas di kelas IV SD pada kompetensi dasar 3.1
yaitu Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat
pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK dll. Pokok bahasan ini
menuntut siswa supaya bisa berpikir secara sistematis. Pada materi ini hasil
belajar siswa banyak yang nilainya tidak mencapai batas kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 61, dari 32 siswa yang tuntas hanya 11
sisanya 21 tidak tuntas sehingga rata-rata kelas hanya mencapai 58,97, hal ini
dapat dilihat pada lampiran 18. Hasil wawancara guru kelas IV SDN
Glagahombo 1, kondisi ini dikarenakan daya tangkap siswa yang rendah
terhadap materi yang bersifat sistematis dan prosedural serta metode yang
digunakan kurang inovatif hanya ceramah.
Tolok ukur keberhasilan belajar yaitu telah mencapai atau melebihi kriteria
ketuntasan minimal (KKM). Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai ulangan
siswa dalam buku daftar nilai, jika diamati maka terlihat deretan prestasi siswa
yang sudah atau yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ideal adalah 100% sedangkan batas
nilai minimal disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan peserta didiknya. Di
SDN Glagahombo 1 Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman, kriteria ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran PKn kelas IV ditargetkan harus mencapai 61.
Namun, kenyataannya dari jumlah seluruh siswa hanya 34,38% yang mencapai
KKM sisanya sebesar 65,62% tidak mencapai KKM.
Berdasarkan kenyataan diatas kiranya perlu usaha untuk mengatasi
masalah dengan teknik pembelajaran mind map. Dengan mind map informasi
yang panjang dan menjemukan bisa diubah bentuk menjadi diagram
berwarna-warni sehingga memberikan kesan bagi siswa. Teknik ini dipilih dengan alasan
untuk melatih kreativitas siswa dalam membuat catatan dengan permainan warna
dan melatih daya ingat siswa berpikir secara sistematis.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih fokus dan tidak terjadi salah konsep, maka penelitian
ini dibatasi pada kompetensi dasar “mengenal lembaga-lembaga negara dalam
susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, DPD, Presiden, MA,
MK, Komisi Yudisial, Bank Sentral, BPK, dan KPU”.
C. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah teknik pembelajaran mind map dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn tentang sistem
pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1
Kecamatan Tempel Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011?”
D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan penyebab rendahnya prestasi belajar siswa pada mata
4
menggunakan teknik Mind Map. Dengan teknik pembelajaran ini diharapkan
siswa dapat berpikir secara sistematis dan kreatif dalam membuat catatan
dengan permainan warna.
E. Batasan Pengertian
a. Prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas belajar yang sudah ditempuh
berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap kegiatan belajar
dibidang akademik yang diwujudkan berupa angka-angka. Dalam hal
ini kami batasi pada penilaian kognitif produk.
b. Mind Map adalah teknik mencatat sistematis dengan berpijak dari
pikiran utama kemudian mengembangkan ke sub-sub bahasan lainnya
yang lebih khusus dan rinci.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah teknik
pembelajaran mind map dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang
sistem pemerintahan tingkat pusat bagi siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1
Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman tahun pelajaran 2010/2011.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
a. Penelitian ini untuk memenuhi tugas akhir skripsi, sebagai
b. Menambah pengalaman tentang penerapan pembelajaran
inovatif khususnya teknik pembelajaran mind map, sehingga
dapat mengetahui informasi dan tolok ukur tingkat penguasaan
siswa selama mengikuti pelajaran.
c. Memiliki alternatif teknik pembelajaran, sehingga teknik pembelajaran dapat dilakukan dengan bervariasi.
2. Bagi siswa
Penelitian ini dapat menambah pengalaman belajar siswa disekolah.
3. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan memberikan motivasi dan inspirasi bagi guru
untuk mengembangkan pelaksanaan pembelajaran yang lebih menarik
pada saat mengajar.
4. Bagi sekolah
Menambah koleksi karya ilmiah hasil penelitain yang dapat menambah
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kegiatan yang sebenarnya
merupakan proses belajar selain membaca, menulis dan beritung, karena proses
belajar terjadi selama kita masih diberi kehidupan oleh sang pencipta. Belajar
mempunyai arti yang cukup luas, sehingga para ahli mempunyai persepsi yang
berbeda-beda.
Masidjo (2006:11) mengemukakan belajar adalah proses perubahan
aktivitas mental yang sadar tujuan yang terjadi dalam interaksi aktif dengan
lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat) dalam jangka waktu tertentu yang
hasilnya adalah tingkah laku baru ataupun penyempurnaan tingkah laku lama.
Belajar merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan setiap orang
sejak lahir demi perkembangan dirinya (Wens Tanlain, 2006:19). Belajar
diartikan sebagai suatu proses yang terjadi karena adanya usaha untuk
mengadakan perubahan terhadap diri manusia yang melakukan, dengan
maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik berupa pengetahuan,
ketrampilan ataupun sikap (Arikunto, 1980:19).
Menurut Hintzman (Muhibin Syah, 1999:65) belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan
oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hilgard (Wina Sanjaya, 2006:110) mengemukakan belajar adalah proses
perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam
laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Wina Sanjaya (2005:89)
belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku. Yamin (2006:17) belajar
merupakan proses orang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap.
Piaget (Semiawan, 2008:10) mengemukakan bahwa, belajar merupakan
perkembangan aktivitas yang melibatkan kognitif seseorang merupakan proses
interaksi yang terus menerus antara lingkungan dan kondisi manusia yang
disebut adaptasi. Menurut Winkel (1989:34), belajar merupakan proses
perubahan dari belum mampu kearah sudah mampu , dan proses prubahan itu
terjadi selama jangka waktu tertentu. Menurut Muhibin Syah (1999:68),
belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang ralatif
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. Menurut Winkel (1987:36), belajar adalah suatu
aktivitas mental / psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap.
Menurut Oemar Hamalik (2001:29), belajar bukan suatu tujuan tetapi
merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Nasution (1982)
mengemukakan belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan
latihan, perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan
8
penyesuaian diri. Menurut Herbart (Hamalik, 2001:37), belajar adalah
memperoleh pengetahuan melalui alat indra yang disampaikan dalam bentuk
perangsang-perangsang dari luar. Slameto (2003:2) menyatakan bahwa, Belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Gagne (Hudoyo, 1990:11) mengemukakan bahwa, belajar merupakan
suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Menurut Jerome S. Bruner (Hudoyo, 1990:101) berpendapat
bahwa, belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan,
yang relevansi: memperoleh informasi baru, transformasi informasi dan
menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan, sehingga belajar dapat diartikan
sebagai proses kognitif. Cronbach (Djamarah, 2008: 13) mengemukakan
belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman. Morgan (Purwanto, 1996:84) mengemukakan
belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Agus Suprijono
(2009:2) juga berpendapat bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang
bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman.
Berdasarkan definisi yang dikemukaan oleh para ahli diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi aktif individu dengan
lingkungannya dalam kurun waktu tertentu yang dapat memberikan
pengalaman kognitif, afektif, psikomorik dan memberikan suatu perubahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perubahan yang ditimbulkan akibat dari proses belajar diharapkan memiliki
dampak yang positif, sehingga dapat merubah tingkah laku yang kurang baik
menjadi lebih baik.
2. Jenis-Jenis Belajar
Jenis belajar menurut Gagne (Winkel, 1989:72) yaitu:
a. Informasi verbal ialah pengetahuan yang dimiliki seseorang yang dapat
diungkapklam dalam bentuk bahasa, lisan dan tertulis. Pengetahuan itu
diperoleh dari sumber yang menggunakan bahasa , lisan atau tertulis.
Informasi verbal memiliki peran penting bagi siswa, apabila
kemampuan ini dikuasai dengan maksimal, maka pengetahuan yang
diperoleh juga akan maksimal. Misalnya semakin luas pengetahuan
siswa di bidang studi yang menjadi spesialisasinya maka besar
kemungkinan dia berkembang menjadi ahli bidang itu, karena informasi
tersebut dikuasai dengan baik.
b. Kemahiran intelektual yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan
lingkungan hidup dan dirinya sendiri dalam bentuk suatu representasi,
khususya konsep dan berbagai lambang/simbol (huruf, angka, kata,
gambar).
c. Pengaturan kegiatan kognitif; kemampuan yang mencangkup
penggunaan konsep dan kaidah yang dimiliki, terutama bila sedang
10
kegiatan mengingat dan berfikir serta mengatur proses belajarnya
sendiri.
d.
Ketrampilan motorik; kemampuan melakukan suatu rangkaiangerak-gerik jasmaniah dalam urutan secara terpadu. Ketrampilan motorik
mempunyai ciri khas otomatisme yaitu gerakan berlangsung secara
teratur dan berjalan dengan lancar dan luwes.
e. Belajar sikap; merupakan belajar tentang mengolah rasa, apakah
cenderung berkenan atau kurang berkenan dalam menilai suatu obyek.
Kemampuan pengelolaan sikap ini tergantung pada kondisi seseorang
saat itu. Apabila obyek dinilai baik/berharga maka akan menaruh sikap
positif dan menimbulkan rasa suka/tertarik, sebaliknya jika obyek
kurang berkenan akan menimbulkan penilaian negatif dan
menimbulkan rasa tidak suka, sehingga harus melakukan pilihan-pilihan
sebelum bertindak.
Pada penelitian ini jenis belajar yang tercangkup termasuk kedalam
jenis belajar informasi verbal dan kemahiran intelektual. Jenis belajar
informasi verbal karena siswa harus mampu menuangkan informasi/materi
Pendidikan kewarganegaraan yang diperoleh kedalam bentuk susunan kata
secara tertulis dan lisan, termasuk jenis belajar kemahiran intelektual
karena siswa harus menrangaki kalimat demi kalimat menjadi mind map
yang baik dan benar.
3. Prestasi belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:700) Prestasi belajar
terdiri dari dua kata yaitu “prestasi” dan “belajar”. Prestasi adalah hasil yang
telah dicapai, Belajar adalah mendayagunakan seluruh kesadaran mental
untuk memperoleh kemampuan yang baru yang bersifat menetap. Jadi
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka yang diberikan oleh guru.
Menurut Sumadi Suryabratara (2002:25) prestasi adalah hasil yang
dicapai menurut kemampuan siswa dalam mengerjakan sesuatu, sedangkan
prestasi belajar adalah hasil akhir yang dicapai sebaik-baiknya dalam jangka
waktu tertentu di sekolah. Perwujudan dari prestasi belajar adalah penilaian
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai
tes atau angka yang diberikan dan dibuat oleh guru. Sedangkan menurut
Syaiful Bahri Djamarah (1994:19) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan
yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok.
Prestasi belajar tidak akan pernah tercapai apabila seseorang tidak pernah
melakukan suatu kegiatan. Dalam mencapai prestasi belajar membutuhkan
perjuangan dan berbagai tantangan untuk mencapainya.
Suharsimi Arikunto (1990:141) prestasi belajar diartikan sebagai
hasil yang dicapai oleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan
sehingga menghasilkan tingkah laku baru yang relatif permanen.
12
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Zahri
(1987:34) menyatakan bahwa prestasi belajar bisa dinyatakan
sebagaimana yang tercantum dalam raport/ijazah. Menurut Suratinah
Tirtonegoro (1984:42), prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu.
Berdasarkan uraian pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil dari aktivitas belajar yang sudah ditempuh
berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap kegiatan belajar dibidang
akademik yang diwujudkan berupa angka-angka.
4. Faktor-Faktor Prestasi Belajar
Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi; ingatan, berpikir,
intelegensi, perasaan-sikap-minat dan motivasi sedangkan Faktor eksternal
meliputi; guru, keluarga dan masyarakat (Masidjo, 2006:11)
a. Faktor internal
1) Ingatan
Ingatan adalah suatu aktivitas kognitif dimana individu menyadari
bahwa kesan-kesan/informasi-informasi/pengetahuan yang pernh
diketahuinya berasal dari masa lampau. Dengan ingatan
memungkinkan siswa untuk menyimpan berbagai informasi disimpan
dengan baik dan siap disadarkan kembali sewaktu diperlukan.
2) Berpikir
Berpikir merupakan suatu aktivitas kognitif individu yang berupa
proses simbolis yang menghasilkan suatu pengertian atau konsep.
dimana konsesep atau pengertian akan mewakili sejumlah peristiwa,
benda, ide. Semakin berkembang cara berpikir siswa akan
memberikan dampak positif terhadap belajar siswa sehingga
memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang maksimal.
3) Intelegensi/kecerdasan berpikir
Merupakan suatu aktivitas kognitif individu dimana berpikir berperan
utama yang tampak pada tingkah lakunya yang terarah pada
penyesuaian diri terhadap segala situasi baru yang mengandung
masalah. Situasi tersebut dapat berupa masalah diri sosial akademik,
dengan intelegensi yang dimiliki maka siswa diharapkan dapat
memberikan suatu ide sebagai jalan keluarnya.
4) Perasaan-minat-sikap
Persaan akan mempengaruhi semangat siswa untuk belajar. Melalui
perasaan siswa dapat memberikan penilaian positif atau negatif,
apabila yang timbul penilaian/persaan positif akan tercetus peraan
suka yang menimbulkan minat bersemangat untuk belajar, sebaliknya
jika yang timbu penilaian/perasaan negative akan mncul perasaan
14
5) Motivasi
Motivasi merupakan kebutuhan yang mendorong, menggerakkan atau
mengusahakan tingkah laku belajar siswa kearah pencapaian tujuan
belajar sehingga menjamin kepuasan atas kelangsungan kegiatan
belajar siswa. Kesadaran motivasi yang dimiliki siswa akan
menimbulkan dampak positif dan tidak mudah menyerah/putus asa
menghadapi suatu tantangan.
b. Faktor eksternal
1) Kemampuan guru mengajar
Guru merupakan contoh bagi siswa-siswanya, guru yang baik
harus menguasai kemampuan dasar keguruan, yang meliputi
kemampuan mengelola program belajar mengajar, kemampuan
mengajar, kemampuan memimpin siswa. Seorang guru harus bisa
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memotivasi
siswa serta mengatur kegiatan belajarnya berjalan dengan lancar.
Jika pendampingan guru terhadap siswanya kurang menyeluruh
dan kurang baik berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
2) Keluarga
Orang tua merupakan guru pertama anak, pengalaman belajar
pertama diperoleh dari orang tua dimulai dari masih bayi sampai
dewasa, perhatian dan kasih sayang orang tua terhadap
perkembangan belajar anaknya akan berpengaruh pada perolehan
prestasi belajarnya. Orang tua harus memotivasi agar anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki motivasi diri yang kuat serta memberi pengarahan
bagaimana cara belajar yang baik. Namun, apabila orang tua
kurang memperhatikan perkembangan anak akan berakibat
turunya prestasi belajar anak.
3) Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan tempat dimana siswa tinggal
dan menjalani relasi terhadap orang-orang disekitarnya.
Lingkungan yang aman akan bahaya, nyaman/tidak gaduh dapat
meningkatkan motivasi belajar yang maksimal. Sehingga
memungkinkan pencapaian prestasi belajar yang baik, akan tetapi
jika kondisi masyarakat kurang aman, tidak nyaman, serta
orang-orang disekitar banyak yang rusak tidak mendukung
perkembangan siswa untuk belajar akan mempengaruhi perolehan
prestasi belajarnya.
B. Teknik Pembelajaran Mind Map
1. Teknik Pembelajaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2007:1158), teknik
merupakan metode atau sistem untuk mengerjakan sesuatu. Pembelajaran
merupakan proses, cara perbuatan orang menjadikan orang atau makhluk
belajar (2007:17). Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara
16
interaksi dengan lingkungannya (Surya,2004:7). Jadi teknik pembelajaran
dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam
mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/).
2. Mind Map
a. Pengertian Mind Map
Mencatat merupakan seni menulis untuk mengungkapkan dari apa
yang telah kita lihat atau dengar. Teknik mencatat yang biasa dilakukan
pada umunya adalah dari kanan ke kiri kecuali mencatat huruf arab. Mind
map merupakan seni mencatat yang dimulai dari tengah kemudian
dkembangkan ke sub pokok bahasan yang lebih rinci sesuai krestivitas
seorang individu. Tony Buzan memberikan beberapa pengertian tentang
mind map, antara lain sebagaiberikut:
1) Mind Map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke
dalam dan mengambil informasi ke luar dari otak (2007:4).
2) Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara
harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita (2007:4).
3) Mind Map merupakan alat paling hebat yang membantu otak
berpikir secara teratur (2004:4).
4) Tony Buzan (Maurizal Alamsyah, 2009:20) Mind Map adalah
suatu teknik visual yang dapat menyelaraskan proses belajar
dengan cara kerja alami otak.
Dari beberapa pengertian menurut ahli dapat disimpulkan bahwa
mind map adalah teknik mencatat secara sistematis dengan berpijak dari
pikiran utama serta mengembangkan ke sub-sub bahasan lainya yang lebih
luas dan rinci.
b. Aturan / Panduan Membuat Mind Map
Untuk membuat mind map, resepnya sangat sedikit yaitu kertas kosong
tidak bergaris, pena dan pensil warna, otak, dan imajinasi. Tujuh langkah
dalam membuat mind map dikemukakan oleh Buzan (2007:15) yaitu:
a) Mulailah dari tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan
mendatar.
b) Gunakan gambar atau ide sebagai ide sentral anda.
c) Gunakan warna.
d) Hubungkan cabang – cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan
cabang – cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan
seterusnya.
e) Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus.
f) Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis.
18
c. Tujuan Mind Map
Menurut Tony Buzan ( 2004:10) mind map dapat membantu kita agar:
a) Menjadi lebih kreatif.
b) Memusatkan pikiran / berkonsentrasi.
c) Belajar lebih cepat dan efisien.
d) Belajar dengan lebih mudah.
e) Melihat gambaran keseluruhan permasalahan.
d. Manfaat Mind Map
Manfaat mind map menurut Tony Buzan (2007:5) adalah
1) Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas.
2) Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat
pilihan-pilihan dan mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kita
berada.
3) Mengumpulkan sejumlah besar data disatu tempat.
4) Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat
jalan terobosan kreatif baru.
5) Menyenangkan untuk dilihat dibaca di cerna dan diingat.
C. Pendidikan Kewarganegaraan SD
1. Pengertian / Hakikat PKn SD
Wahab (2002:6) mengemukakan karakteristik dalam pendidikan
kewarganegaraan adalah menuntut lahirnya warganegara dan warga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masyarakat yang berjiwa pancasila, beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa yang mengetahui dan memahami dengan baik hak-hak
dan kewajiban menyadari betapa pentingnya melaksanakan kewajiban
yang didasari oleh kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga Negara.
Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan
sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan
moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia (Wahab, 2002:9).
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kemendiknas:2006). Jadi
dapat disimpulkan pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran
yang mendukung pembentukan warga Negara yang mempunyai moral dan
kesadaran sebagai warga yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi
ciri khas bangsa Indonesia.
2. Ruang Lingkup PKn
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut.
a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam
perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,
20
Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan
keluarga, Tata tertib di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara
pendidikan kesetaraan, Norma yang berlaku di masyarakat,
Peraturan-peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, Sistem hukum dan peradilannasional, Hukum dan peradilan
internasional.
c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional
HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri
sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri,
Persamaan kedudukan warga Negara.
e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi
yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di
Indonesia, Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan
sistem politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat
g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
ideologi negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,
Pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan
internasional dan organisasi internasional, dan Mengevaluasi
globalisasi.
3. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi.
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
22
4. Kompetensi Dasar PKn SD
Penelitian di kelas IV semester dua di SDN Glagahombo 1 akan
membahas pada kompetensi dasar 3.1 yaitu Mengenal lembaga-lembaga
negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR,
Presiden, MA, MK dan BPK dll. Materi ini mempelajari bagaimana
struktur susunan lembaga-lembaga yang ada di suatu sistem tatanan
negara republik Indonesia.
5. Pembelajaran PKn KD 3.1 Dengan Teknik Mind Map
Pada materi lembaga pemerintah tingkat pusat dibagi menjadi tiga
lembaga pokok, yaitu lembaga eksekutif, lembaga legislatif, lembaga
yudikatif dan lembaga independen.
Sub materi pokok pertemuan pertama membahas tentang lembaga
eksekutif terdiri dari; presiden, wakil presiden dan beserta para menteri,
lembaga independen terdiri dari; Komisi Pemilihan Umum (KPK), Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Bank Sentral. Pembuatan mind map pada
sub materi ini dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 62.
Sub materi pokok pertemuan kedua membahas tentang lembaga
legislatif terdiri dari; Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Pembuatan mind map pada submateri ini dapat dilihat pada lampiran 8
halaman 69.
Sub materi pokok pertemuan ketiga membahas tentang lembaga
yudikatif terdiri dari; Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan Mahkamah Agung (MA). Pembuatan mind map pada submateri ini
dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 75.
Pertemuan keempat menggabungkan semua lembaga Negara
menjadi mind map dalam satu kesatuan. Pembuatan mind map pada
submateri ini dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 87.
D. Kerangka Berpikir
Teknik mind map adalah teknik mencatat secara sistematis dengan berpijak
dari pikiran utama serta mengembangkan ke sub-sub bahasan lainya yang
lebih luas dan rinci. Dengan mind map akan terlihat hubungan antara pokok
pikiran yang satu dengan yang lain secara sistematis. Teknik ini cocok
digunakan pada pelajaran PKn SD khususnya pada materi lembaga negara,
materi ini mengkonstruksi pengetahuan siswa agar mereka terbiasa berfikir
sistematis dan prosedural. Teknik mind map membantu memudahkan siswa
berpikir sistematis dengan menggunakan catatan kreatif untuk
memperlihatkan hubungan yang saling terkait, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
E. Hipotesis
Teknik pembelajaran Mind Map dapat meningkatkan prestasi belajar pada
mata pelajaran PKn khususnya pada materi lembaga negara tingkat pusat bagi
siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1 Sleman, semester genap tahun pelajaran
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Berdasarkan
definisi tersebut terdapat beberapa ide pokok PTK sebagai berikut:
1. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan
terjadi dalam sebuah kelas.
2. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9), penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, (3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat.
3. Menurut Suharsimi dalam Mulyasa (2009:11), penelitian tindakan kelas
merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok
peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang
sengaja dimunculkan.
Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan PTK adalah
kegiatan di dalam kelas yang direncanakan, dilaksanakan, dan di refleksikan guru
dengan memberi tindakan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru supaya terjadi
peningkatan di dalam kelas tersebut.
Gambar desain PTK
Sumber: Mulyasa.(2009:73)
B.
Setting Penelitian
1. Tempat PenelitianPenelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Glagahombo
1, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas IVA SDN Glagahombo 1
Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, Semester Genap Tahun Pelajaran 2010 / 2011.
3. Objek Penelitian
Prestasi belajar siswa dengan menggunakan teknik pembelajaran mind
map dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
1. Rencana
4. Refleksi
3. Observasi
2. Tindakan
1. Rencana
4. Refleksi
3. Observasi
26
4. Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal penelitian
Bulan Novemb
C.
Rencana Tindakan
1. Persiapan
Tahap ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
a. Meminta izin kepada kepala sekolah SDNGlagahombo 1 untuk
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
b. Melakukan wawancara dengan guru kelas IV untuk mengetahui
gambaran sepintas kondisi siswa, hasil belajar siswa dan masalah
yang terjadi pada materi lembaga pemerintah tingkat pusat.
c. Identifikasi masalah.
d. Analisis masalah.
e. Perumusan masalah.
f. Penyusunan rencana penelitian dalam siklus-siklus.
g. Merancang pengembangan ide pembelajaran.
h. Merancang silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kerja Siswa (LKS).
i. Menyusun instrumen penelitian.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
Siklus yang direncanakan dalam penelitian ini ada dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan alokasi
waktunya 2 x 35 menit (2 jam pelajaran). Adapun rencana pada Siklus I
siswa melengkapi dan mewarnainya bentuk mind map dengan lembar
28
map dimulai dengan kertas kosong dengan lembar panduan yang disiapkan
oleh guru. Pelaksanaannya dari setiap siklus adalah sebagai berikut :
a. Siklus I
(1) Perencanaan
a) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang kegiatan
yang akan dilakukan.
b) Siswa dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing
maksimal 3 siswa.
c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi
lembaga Negara.
d) Siswa menyimak penjelasan guru cara membuat mind
map.
e) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya.
f) Siswa dibagikan bahan untuk membuat mind map
g) Siswa didampingi guru membuat mind map.
h) Siswa mempresentasikan hasil mind mapnya.
(2) Tindakan
Melaksanakan sesuai dengan rencana tindakan.
(3) Observasi / Pengamatan
Tahap observasi dilakukan dengan; mengamati aktivitas siswa
selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengisi
lembar observasi.
(4) Refleksi
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peneliti
mengidentifikasi kesulitan, hambatan selam pelaksanaan
pembelajaran serta melakukan pengumpulan data dan
menghitung keberhasilan belajar siswa. Kemudian melakukan
revisi untuk perbaikan ke siklus berikutnya (siklus II)
b. Siklus II
2) Rencana Tindakan
a) Mengidentifikasi masalah pada siklus I dan penetapan
alternatif pemecahan masalah.
b) Mengembangkan skenario pembelajaran.
c) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
d) Menyiapkan sumber belajar.
3) Pelaksanaan tindakan
(a) Siswa berkumpul sesuai dengan kelompok.
(b) Siswa menyimak penjelasan guru tentang materi.
(c) Siswa membaca mind map yang telah dibuat
sebelumnya.
(d) Siswa merangkai mind map dari pertemuan awal
dengan bahan yang sudah dipersiapkan kelompok.
(e) Siswa berdiskusi kelompok membuat mind map.
30
3) Observasi / Pengamatan
Tahap observasi dilakukan dengan; mengamati aktivitas
siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan
mengisi lembar observasi.
4) Refleksi
Setelah kegiatan belajar mengajar selesai, peneliti
mengidentifikasi kesulitan, hambatan selam pelaksanaan
pembelajaran serta melakukan pengumpulan data dan
menghitung keberhasilan belajar siswa. Membandingkan
hasil analisis belajar siklus I dan siklus II, Siklus akan
berakhir apabila tujuan penelitian sudah tercapai yaitu
siswa sudah mencapai KKM 6,4 sebanyak 70%.
D.
Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Pengumpulan data
a. Peubah
Presetasi belajar siswa setelah menggunakan teknik pembelajaran
mind map pada pelajaran PKn.
b. Indikator
Indikator dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata siswa dalam materi
lembaga Negara tingkat pusat dan Persentase jumlah siswa yang
mencapai KKM; KKM = 64
c. Jenis Data
Data yang dipakai dalam penelitian ini meliputi data informasi tentang
keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif dan kuantitatif. Aspek
kualitatif berupa data hasil observasi, sedangkan aspek kuantitatif
yang dimaksud adalah hasil tes tertulis berupa nilai.
d. Cara Pengumpulan Data
Data diperoleh dari nilai ulangan siswa pada akhir setiap siklus. Data
tersebut dikumpulkan kemudian dianalisa.
2. Intrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal-soal
prestasi belajar berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 25 soal setiap
siklusnya. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, maka
instrumen akan diuji cobakan pada siswa yang sudah pernah mendapatkan
materi agar layak sebagai soal tes. Adapun langkah-langkah dalam uji
coba soal sebagai berikut.
a. Membuat kisi-kisi soal dan membuat soal. Pada lampiran 37-42
halaman 124 -131.
b. Mengujicobakan soal yang telah disusun pada kelas yang sama
tetapi pada SD yang berbeda yaitu siswa kelas V SDN Glagahombo
1 dan SDN Kadisono. SDN Kadisono dipilih berdasarkan status
akreditasi sekolah dan wilayah yang sama.
32
(1) Uji Validitas
Untuk menghitung validitas soal instrumen digunakan
validitas butir dengan taraf signifikansi sebesar 5% dan
patokan soal yang valid harus melebihi atau sama dengan rtabel
yaitu 0,361, patokan ini diambil karena jumlah subjek
sebanyak 30 siswa.
Suatu alat ukur dikatakan valid atau mempunyai
validitas tinggi apabila alat ukur tersebut memang dapat
mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Masidjo
(1995:242) validitas adalah taraf dimana suatu tes mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur. Adapun untuk
menghitung validitas digunakan rumus product moment
sebagai berikut:
rxy =
Keterangan :
rxy : koefisien validitas
∑x : jumlah skor dalam sebaran x
∑y : jumlah skor dalam sebaran y
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N : banyaknya subyek
Hasil uji validitas soal dapat dilihat pada lampiran 28 halaman 110
dan lampiran 34 halaman 120. Berdasarkan perhitungan dari 25
soal di setiap siklusnya yang akan digunakan 15 soal sebagai
insrumen penelitian. Berikut ini adalah cangkupan semua soal yang
sudah masuk kedalam indikator pembelajaran di setiap siklusnya.
Tabel 3.2 kisi-kisi soal Kisi soal siklus 1
No. Indikator
Nomor Soal
1 Mengidentifikasi kepengurusan lembaga
eksekutif
3,9,11,15
2 Mengidentifikasi kepengurusan lembaga
independen
6,7
3 Mengidentifikasi susunan lembaga legislatif 1,10
4 Menjelaskan fungsi lembaga legislatif 12,14
5 Menjelaskan tugas dan wewenang lembaga
legislatif
2,4,5,8, 13,
Jumlah soal 15 soal Kisi soal siklus 2
1 Mengidentifikasi susunan lembaga yudikatif 2,
12,14
2 Menjelaskan tugas dan wewenang lembaga
yudikatif
1,3,4,8, 11,13,
3 Mengidentifikasi lembaga-lembaga negara
tingkat pusat
,6,9,5,
4 Membedakan susunan lembaga Negara
sebelum dan sesudah amandemen
7, 10 ,15
Jumlah soal 15 soal
(2) Reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf di mana suatu tes mampu
34
diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil
(Masidjo, 1995:209). Suatu tes yang reliabel akan menunju
kkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam suatu pengukuran.
Sehingga kapan pun, dimanapun alat tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang relatif sama. Untuk menguji
reliabilitas akan digunakan metode Kuder-Richardson (KR) ke
20 sebagai berikut:
rtt =
Keterangan :
rtt : koefisien reliabilitas
n : jumlah item
S : deviasi standar
p : indeks kesukaran
q : 1 – p
Berdasarkan perhitungan reliabilitas soal evalusasi siklus I pada
lampiran 26 diperoleh rtt= 0,815 dan soal evalusasi siklus II pada
lampiran 32 diperoleh rtt= 0,842. Atas dasar taraf signifikan 5%
untuk N= 30 dituntut rtabel = 0,361 sedangkan hasil perhitungan
siklus 1 dan 2 jauh lebih besar dari rtabel= 0,361, dengan demikian
instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen
penelitian.
E.
Analisis Data
Analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menentukan,
menyusun dan mengolah data yang terkumpul sehingga dapat diambil
kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
1. Rencana keberhasilan penelitian
Tabel 3.3 Rencana penelitian
Indikator Kondisi Awal
Target Akhir
Siklus
1 2
Persentase siswa yang mencapai
KKM 34,38 % 50% 70%
2. Penilaian hasil belajar siswa
a. Menghitung prestasi belajar siswa
Nilai :
b. Menghitung persentase keberhasilan siswa yang mencapai KKM
Siswa yang tuntas :
c. Menghitung nilai rata-rata kelas
nilai rata-rata kelas :
d. Membandingkan antara skor rata-rata kelas pada kondisi awal
dengan skor rata rata setiap akhir siklus; membandingkan antara
persentase (%) keberhasilan siswa dalam mencapai KKM pada
kondisi awal dengan persentase keberhasilan siswa pada setiap
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Glagahombo dengan
jumlah siswa 23 anak yang terdiri 10 siswa putra dan 13 siswi putri. Penelitian ini
dilaksanakan dua siklus dengan standar kompetensi, kompetensi dasar yang sama,
namun indikator pembelajaran dan tindakan yang berbeda. Masing-masing siklus
terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilakukan melalui proses yang dimulai
dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan
pada tanggal 5 januari sampai 2 Februari 2011.
1. Siklus I
a. Pelaksanaan
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 5
Januari 2011 membahas lembaga eksekutif, BPK, KPU dan Bank Sentral,
pertemuan kedua Rabu, 19 Januari 2011 membahas tentang lembaga
Legislatif di kelas IVA dengan jumlah 23. Pembelajaran berlangsung
sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media
kertas mind map yang sudah disediakan guru. Peran siswa pada siklus I
yaitu siswa hanya melengkapi dan memberi warna mind map yang
dibagikan guru.
b. Hasil penelitian
Setelah dilakukan tes evaluasi pada akhir siklus I diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Perolehan nilai ulangan siklus I
38
Berdasarkan tes evaluasi siklus I diperoleh rata-rata nilai kelas IVA
mencapai 65,22. Nilai tertinggi 86,7 nilai terendah 53,3. Jumlah siswa
yang tuntas / mencapai KKM terdiri dari 11 siswa atau 47,83% dari
jumlah seluruh siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas/ belum
mencapai KKM terdiri dari 12 siswa atau 52,17% dari jumlah seluruh
siswa.
c. Refleksi
Pada pelaksanaan pembelajaran kendala yang muncul antara
lain; Penempatan kelompok-kelompok dan mengatur siswa sesuai
harapan guru menyita waktu pembelajaran. Dalam pembelajaran
terdapat beberapa siswa yang ramai saat berdiskusi, usaha yang
dilakukan dengan cara mendekati siswa dan memberi pengertian. Ada
beberapa siswa yang kurang lancar membaca mind map. Usaha yang
dilakukan dengan cara mendekati siswa dan mengajari membaca mind
map.
Kualitas Proses Pelaksanaan pembelajaran pada siklus satu ini
tanpak bahwa; Siswa merasa senang dan antusias sewaktu pembagian
kelompok, siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran hal ini
diwujudkan siswa tenang dan memperhatikan penjelasan dari guru.
Dalam melaksanakan diskusi kelompok komunikasi berjalan baik,
sehingga setelah diberikan soal evaluasi akhir siklus1 persentase
jumlah siswa yang memenuhi target KKM mengalami kenaikan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kondisi awal 36,36% menjadi 47,83%, tetapi belum sesuai dengan
yang diharapkan yaitu 50%. Berdasarkan hasil pembelajaran pada
siklus I, akan dilakukan perbaikan pembelajaran ke siklus selanjutnya
yaitu siklus II.
2. Siklus II
a. Pelaksanaan
Siklus II Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 26 Januari 2011 membahas tentang lembaga yudikatif dan
pertemuan keempat dilaksanakan pada hari Rabu, 2 februari 2011
membahas tentang semua lembaga Negara di kelas IVA dengan
jumlah 23 siswa. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan
perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media kertas
kosong dan mind map yang sudah dibuat siswa pada pertemuan
sebelumnya (pertemuan siklus I). Buku sumber yang digunakan
adalah buku paket yang dimiliki siswa. Pada akhir siklus II
dilakukan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa
40
b. Hasil penelitian
Setelah dilakukan tes evaluasi pada akhir siklus II diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Perolehan nilai ulangan siklus II
No Nama Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan tes evaluasi siklus II diperoleh rata-rata nilai
kelas IVA mencapai 71,02 dengan nilai tertinggi 93,3 dan nilai
terendah 60. Jumlah siswa yang tuntas / mencapai KKM terdiri
dari 18 siswa atau 78,26% dari jumlah seluruh siswa, sedangkan
jumlah siswa yang belum tuntas/ belum mencapai KKM terdiri dari
5 siswa atau 21,74% dari jumlah seluruh siswa.
c. Refleksi
Pada pelaksanaan pembelajaran kendala yang muncul
antara lain; Terdapat kelompok mengalami keributan kecil
gara-gara teman satu kelompoknya tidak mau diskusi kelompok, usaha
yang dilakukan peneliti dengan cara memberikan pengertian pada
kelompok yang bermasalah dan memberikan pengarahan pada
semua kelompok.
Kualitas proses pelaksanaan siklus II terlihat siswa
mengikuti kegiatan belajar dengan penuh semangat dan antusias,
sebelum mulai pembelajaran siswa sudah berkumpul sesuai dengan
kelompok masing-masing sehingga guru tidak perlu menyuruh.
kegiatan diskusi kelompok berjalan dengan baik, dan siswa yang
kurang paham dengan cepat menanyakan langsung pada guru.
Kelebihan pada siklus II ini, siswa dilibatkan sepenuhnya dalam
pembuatan mind map sehingga setiap kelompok harus mampu