• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

4. Sejarah Kebudayaan Islam

yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam.

3. Metode Mind Map

Mind map adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep

dan proporsi-proporsi suatu bidang studi (Trianto, 2009: 159). Menurut Mel Silberman (1996), mind map merupakan cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau penelitian baru (Sarjuli dkk., 2009: 188).

Jadi metode pembelajaran mind map merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk memunculkan ide terpendam siswa dan membantu siswa menggunakan seluruh potensi otak.

9 G.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2008: 3).

Oleh karenanya dalam penelitian ini penulis mengambil penelitian tindakan kelas dengan proses dan langkah-langkah penelitiannya mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Sehingga dengan penelitian ini berkepentingan hanya untuk peserta didik agar dalam belajar memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

1. Rancangan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas besar secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2008: 3).

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat

10

tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. (Arikunto dkk, 2010: 16)

Bagan tahapan siklus I dan siklus II 2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII F MTs Negeri Salatiga Semester II tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

3. Langkah-langkah Penelitian

Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun model dan penjelasan masing-masing tahap adalah sebagai berikut (Arikunto dkk, 2007: 16) 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan SIKLUS I Pelaksaaan Pengamatan SIKLUS II Pelaksaaan Perencanaan Refleksi Perencanaan Pengamatan Refleksi

?

11

Merencanakan materi pembelajaran SKI tentang Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam dengan menerapkan

strategi mind map.

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2) Menyusun lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.

3) Menyiapkan tes dengan materi tentang Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario mind map, adapun kegiatannya:

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas.

2) Guru menyajikan materi pembelajaran.

3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan metode mind map.

4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pembelajaran pada siklus I.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dengan

12

metode mind map, serta mengetahui kendala yang dihadapi dalam menerapkan pembelajaran yang sedang berlangsung.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis oleh peneliti dengan mitra penelitian sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.

2. Siklus II

Setelah melakukan evaluasi I, maka peneliti melakukan tindakan II. Pada siklus II ini merupakan perbaikan siklus I yang didasarkan atas hasil refleksi siklus I. Adapun pelaksanaannya yaitu:

a. Perencanaan Tindakan

1) Mengidentifikasi masalah/hambatan yang muncul ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I.

2) Menyusun perencanaan pembelajaran.

3) Peneliti menyiapkan lembar pengamatan yang meliputi lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 4) Menyiapkan format evaluasi yang berupa tes yang diberikan pada

akhir siklus.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat dan jelas.

13

3) Guru melaksanakan tindakan yang tertera dalam RPP menggunakan metode mind map.

4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan tugas.

5) Guru memberikan tes pada peserta didik untuk dapat diketahui keberhasilan pembelajaran pada pertemuan siklus II.

c. Pengamatan

Pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas peserta didik dalam pembelajaran, apakah ada peningkatan dari siklus sebelumnya.

d. Refleksi

Semua data dari observasi tindakan dikumpulkan dan dianalisis. Setelah akhir dari siklus yang terakhir diharapkan strategi mind map ini dapat meningkatkan prestasi belajar pada peserta didik dalam pembelajaran SKI materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

4. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang akurat, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar metode yang satu dengan yang lain saling melengkapi. Adapun metode yang penulis gunakan adalah:

14 a. Metode Observasi

Metode observasi atau pengamatan dapat diartikan sebagai cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian untuk mengadakan pengamatan dan guna mendapatkan data yang diperlukan. Metode observasi ini untuk mengumpulkan data antara lain: a. Mengamati lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran umum

lokasi penelitian.

b. Mengamati aktivitas peserta didik pada siklus awal sampai siklus akhir yang meliputi minat, perhatian, dan partisipasi.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku, transkrip, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274)

Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk mengetahui data terkait dengan sejarah berdirinya MTs Negeri Salatiga, jumlah guru, absensi kelas untuk mengetahui data siswa kelas VII F, daftar nilai siswa kelas VII F, sarana dan prasarana, serta data terkait lainnya.

c. Metode Tes

Penulis mengadakan tes yaitu pre-tes dan post-tes dalam setiap siklus yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Metode tes bertujuan untuk mengukur prestasi peserta didik.

15 5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Materi, Soal Tes, Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi Peserta Didik, Lembar Observasi Guru, dan lain sebagainya.

6. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan, dianalisis untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode mind map dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas VII F di MTs Negeri Salatiga. Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik seperti apa yang diharapkan dilakukan dengan cara menghitung prosentase kemudian dideskripsikan.

Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut:

a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

b. Pencapaian pemahaman materi Dinasti Bani Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

c. Pencapaian Kriteria Klasikal

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana dirumuskan:

16 H.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi untuk mempermudah jalan pikiran memahami secara keseluruhan isi skripsi. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh, sistematika pembahasan skripsi ini dibagi dalam lima bab:

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penelitian.

BAB II: LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan tentang pengertian hasil, pengertian metode mind map, pengertian SKI, dan materi Dinasti Bani

Umayyah Pelopor Kemajuan Peradaban Islam.

BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan pembahasan yang berisi tentang gambaran umum MTs Negeri Salatiga. Memaparkan deskripsi pelaksanaan siklus awal hingga siklus akhir.

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang analisis deskripsi per siklus dan pembahasan tiap siklus.

BAB V: PENUTUP

17 BAB II

LANDASAN TEORI

A.Kajian Teori 1. Belajar

Belajar adalah suatu kata yang tidak asing lagi di semua kalangan masyarakat. Namun, tidak semua kalangan masyarakat mengetahui arti belajar. James O. Whittaker merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan dan diubah melalui latihan atau pengalaman (Djamarah, 2011: 12). Menurut Howard Kingsley, belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan (Ahmadi & Widodo, 2004: 127). Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena perumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir (Trianto, 2012: 16)

Dari beberapa definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku individu secara menyeluruh akibat adanya latihan dan pengalaman. Hasil perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar dapat berupa kebiasaan-kebiasaan, kecakapan, pengetahuan, sikap dan keterampilan.

2. Hasil Belajar

Pengertian hasil dalam KBBI memiliki beberapa arti: 1) Sesuatu yang diadakan oleh usaha, 2) pendapatan; perolehan; buah. Sedangkan Nana

18

Sudjana mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakupp bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana, 2005: 3).

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya (Purwanto, 2009: 82). Menurut Abdurrahman (1999:38) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.anak-anak yang berhasil dalam belajar ialah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional. Berdasarkan pengertian-pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

3. Metode Mind Map

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan (Depdiknas, 2002). Wina Sanjaya (2007:147) mendefinisikan metode sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Menurut Sudjana (2005:76) metode adalah perencanaan secara menyeluruh untuk

19

menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang dilakukan secara teratur dan bertahap untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b. Metode Mind Map

Menurut Tony Buzan (2008:4) mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif, cara mudah memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak, mind map menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung dan gambar sesuai dengan cara kerja otak. Silberman (2009:188) mengemukakan mind map atau peta pikiran merupakan cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan kepada peserta didik untuk membuat peta pikiran, mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan. Sedangkan menurut Windura (2008:6) mind map adalah suatu teknik grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar.

Jadi pembelajaran dengan strategi mind map adalah cara kreatif bagi siswa untuk menempatkan informasi ke dalam dan ke luar otak

20

dengan menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.

1) Langkah-langkah

Menurut Uno & Mohamad (2015: 84) langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode mind map sebagai berikut:

a) Guru menyampaikan komptensi yang ingin dicapai.

b) Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban.

c) Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

d) Tiap kelompok menginventarisir/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi.

e) Tiap kelompok (dalam kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya, guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru.

f) Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru.

Sedangkan menurut Huda (2014:307), beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan, antara lain:

a) Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kunci-kata kunci dari ceramah tersebut.

21

b) Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi di antara berbagai poin/gagasan/kata kunci ini terkait dengan mata pelajaran.

c) Membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya

tentang topik tersebut.

d) Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan memvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas.

e) Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja.

f) Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-permasalahan yang terkait dengan topik bahasan.

g) Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian. 2) Tahap-tahap dalam Membuat Mind Map

Ada tahap-tahap penting yang harus dilalui untuk memulai mind

mapping, antara lain sebagai berikut:

a) Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah-tengah halaman kertas. Akan lebih mudah jika posisi kertas tidak dalam keadaan tegak lurus (portrait) melainkan dalam posisi terbentang (landscape).

b) Gunakan garis, tanda panah, caang-cabang, dan warna yang berbeda-beda untuk menunjukkan hubungan antara tema utama dan gagasan-gagasan pendukung lain.

c) Mind Map harus dibuat dengan cepat tanpa ada jeda dan editing

22

d) Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu yang berbeda pula.

e) Biarkan beberapa ruang kosong dalam kertas. Ini dimaksudkan agar memudahkan penggambaran lebih jauh ketika ada gagasan baru yang harus ditambahkan (Huda, 2014: 308).

3) Kegunaan Mind Map

Menurut Micheal Michalko mind map membantu untuk: a) Mengaktifkan seluruh otak

b) Memungkinkan fokus pada pokok bahasan.

c) Membantu menunjukkan hubungan antar bagian informasi yang saling terpisah.

d) Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian (Buzan, 2012: 7).

4. Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah adalah rekontruksi masa lalu yang meliputi apa saja yang sudah dipikirkan, dikatakan, dikerjakan, dirasakan, dan dialami oleh orang (Kuntowijoyo, 1995: 17). Sedangkan menurut Murodi (2009:4) sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau yang berkaitan dengan berbagai proses kehidupan manusia dan dipelajarai di masa kini untuk diambil hikmahnya bagi perjalanan kehidupan di masa-masa mendatang.

Kebudayaan merupakan hasil karya cipta (pengolahan, pengerahan, dan pengarahan terhadap alam) oleh manusia dengan kekuatan jiwa dan raganya yang menyatakan diri dalam berbagai kehidupan dan penghidupan

23

manusia sebagai balasan atas segala tantangan, tuntutan, dan dorongan dari dalam diri manusia menuju arah terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan manusia (Anshari, 1980)

Kebudayaan Islam merupakan kondisi-kondisi kehidupan yang terjadi pada masa perkembangan Islam hingga runtuhnya daulah Islamiah (Darsono & Ibrahim, 2009:10). Menurut Abuddin Nata (2006:314) sejarah kebudayaan Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan agama Islam. Sejarah Kebudayaan Islam adalah keterangan yang telah terjadi pada masa lampau atau pada masa yang masih ada (Abdullah, 2006: 202).

Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah Tsanawiyah. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam merupakan suatu kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, dan keteladanan oleh guru kepada peserta didik yang berhubungan dengan peristiwa Islam pada masa lampau dan benar-benar terjadi dalam suatu negara Islam dan dialami oleh masyarakat Islam.

5. Materi Bani Umayyah

Dokumen terkait