• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Penggunaan Mind map terhadap Kemampuan Menganalisis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan penggunaan mind map terhadap kemampuan kognitif menganalisis siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis data yang dilakukan dalam tiga tahapan, mulai dari pengujian pretest, kenaikkan pretest ke posttest, hingga posttest maupun selisihnya. Pengaruh dapat dilihat dari perbedaan yang signifikan antara selisih kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Artinya adalah penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.

Berdasarkan uji beda pretest kelompok kontrol dan eksperimen, harga sig.(2-tailed) sebesar 0,018<0,05, hal tersebut berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan dalam uji peningkatan dari pretest ke posttest, masing-masing kelompok baik itu kontrol maupun eksperimen, memiliki harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000<0,05, yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Meskipun kedua kelompok mengalami peningkatan, akan tetapi pada kelompok kontrol hanya mengalami 24,17% peningkatannya, berbeda dengan kelompok eksperimen yang menggunakan perlakuan mind map, mengalami peningkatan sebesar 58,21%.

Dari hasil penghitungan analisis data di atas, nampak bahwa mind map berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan analisis siswa. Karena dalam pembelajaran, penggunaan mind map sangat membantu dalam hal pencatatan maupun memori otak anak, selain itu siswa menjadi lebih antusias menerima

57

informasi dan kemudian dengan lugas dituangkannya dalam bentuk mind map yang dibuatnya. Hal ini sangat didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang memberikan dukungan positif terhadap perlakuan mind map. Students perceived mind map as an entertaining and interesting approach and thought that mind map enhanced their learning (Goodnough, 2002). Selain membuat antusias, juga menambah motivasi dan daya tarik bagi siswa untuk menerima informasi, dalam hal ini adalah materi pelajaran. Jadi, secara langsung maupun tidak penggunaan mind map mampu menepis rasa jenuh siswa saat dalam pembelajaran, seperti apa yang terjadi pada kelompok kontrol yang hanya menggunakan metode tradisional.

4.2.2Pengaruh Penggunaan Mind map terhadap Kemampuan Mengevaluasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan penggunaan mind map terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi siswa. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis data yang dilakukan dalam tiga tahapan, mulai dari pengujian pretest, kenaikkan pretest ke posttest, hingga posttest maupun selisihnya. Pengaruh dapat dilihat dari perbedaan yang signifikan antara selisih kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yang ditunjukkan dengan harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Artinya adalah penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi.

Berdasarkan uji beda pretest kelompok kontrol dan eksperimen, harga sig.(2-tailed) sebesar 0,002<0,05, hal tersebut berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan dalam uji peningkatan dari pretest ke posttest, masing-masing kelompok baik itu kontrol maupun eksperimen, memiliki harga sig.(2-tailed) sebesar 0,000<0,05, yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Meskipun kedua kelompok mengalami peningkatan, akan tetapi pada kelompok kontrol hanya mengalami 24,14% peningkatannya, berbeda dengan kelompok eksperimen yang menggunakan perlakuan mind map, mengalami peningkatan sebesar 102,7%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dari hasil penghitungan analisis data di atas, nampak bahwa mind map berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan evaluasi siswa. Hal ini sangat didukung oleh penelitian-penelitian sebelumnya yang memberikan dukungan positif terhadap perlakuan mind map. Mind maps is able to refine and integrate work acros reading and articles into one coherent set of ideas ,which are easily manageable and understood(Holland, 2003/2004). Dari kutipan dalam jurnal tersebut, nampak bahwa pada dasarnya mind map erat kaitannya dengan pengkoherensian, hingga berujung positif yaitu meningkatkan kemampuan kognitif mengevaluasi siswa.

4.3. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan penelitian ini adalah: a. Uji Validitas dan reliabilitas

Penelitian ini menggunakan 6 soal yang berbentuk essai, dan mengalami kesulitan saat menguji validitasnya, uji pertama ada satu soal yang tidak valid, kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan mengalami perubahan, hingga saat uji yang kedua keenam soal valid semua. Akan tetapi, tetap saja tidak reliabel, karena sulit untuk memperoleh reliabilitas untuk soal essai.

b. Keterbatasan waktu

Penelitian dilakukan pada saat PPL, sehingga manajemen waktu sedikit berantakan, karena harus menyesuaikan dengan tugas PPL. Hal ini diperumit dengan adanya jadwal ujian tengah semester.

c. Materi yang terlalu sedikit

Materi yang dipilih adalah mengenai peristiwa alam di Indonesia, sehingga hanya terbatas di Indonesia. Sehingga kesulitan saat harus membuat soal dengan tingkat kejelian yang sangat besar.

59

Tidak adanya penyediaan media proyektor dan layar , sehingga peneliti harus mencari pinjaman, dan mengalami kesulitan saat mencari pinjaman. e. Jarak antar kelas yang terlalu dekat

Memungkinkan adanya komunikasi antar kelas kontrol dan eksperimen, sehingga dapat mempengaruhi sikap saat pembelajaran selanjutnya karena kesenjangan perlakuan yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab V diuraikan kesimpulan dan saran. Bagian kesimpulan ingin menunjukkan hasil penelitian yang menjawab hipotesis penelitian. Selanjutnya bagian saran berisi saran umum dan beberapa saran bagi penelitian selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap siswa-siswi kelas V SDKanisiusWirobrajan pada mata pelajaran IPA materi peristiwa alam dengan menggunakan metode mind map dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Penerapan metode mind map pada mata pelajaran IPA materi peristiwa alam berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

b. Penerapan metode mind map pada mata pelajaran IPA materi peristiwa alam berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengevaluasi siswa kelas V SD Kanisius Wirobrajan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan yaitu:

a. Saran umum

Bentuk pembelajaran dengan metode mind map bisa diperhitungkan untuk menjadi metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah karena metode pembelajaran ini terbukti meningkatkan kemampuan kognitif siswa khusunya pada kemampuan menganalisis dan mengevaluasi. Selain itu juga karena penggunaan metode mind map terbukti meningkatkan antusiasme siswa dalam pembelajaran. Dengan demikian metode pembelajaran tradisional kiranya perlu dievaluasi mengingat metode ini sama sekali tidak efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif (menganalisis dan mengevaluasi).

61

b. Saran bagi peneliti selanjutnya

1. Uji validitas dan reliabilitas instrumen sangat penting dalam penelitian eksperimen, terlebih pada uji reliabilitas jika itu merupakan soal yang berbentuk essai. Oleh karena itu, pengujian validitas dan reliabilitas instrumen harus dilakukan dengan benar dan teliti.

2. Manajemen waktu harus lebih diperhatikan dengan rinci, baik antara hubungan guru mitra, pihak sekolah, maupun kewajiban individu, sehingga bisa tepat waktu.

3. Media dalam penelitian harus dipastikan tersedia agar proses penelitian tidak terhambat.

4. Pemilihan letak kelas harus diperhatikan agar penelitian bisa berjalan dengan lancar, tanpa adanya unsur luar yang mempengaruhi (komunikasi antar dua kelompok).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR REFERENSI

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaaran, dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (Eds.). (2010). A taxonomy for learning,

teaching, and assesment: A revision of Bloom‟s taxonomy of educational

objectives. New York: Longman.

Aryani, L. D. (2011). Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA SDK Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Astuti. (2004). Tingkat pencapaian tujuan pembelajaran fisika berdasarkan taksonomi Bloom pada materi pokok listrik statis dan kapasitor. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Azmiwayati, C. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Intan Pariwara. Azwar, S. (1992). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bloom, B. S. (1982). Human characteristics and school learning. USA: McGraw-Hill Book Company.

Boerce, G. (2009). Metode pembelajaran dan pengajaran: kritik dan sugesti terhadap dunia pendidikan, pembelajaran, dan pengajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Buzan, T. (2006). Buku pintar mind map: membuka kreativitas, memperkuat ingatan, mengubah hidup. Jakarta: Gramedia.

Buzan, T. (2007). Buku pintar mind map untuk anak: agar anak mudah menghafal dan berkonsentrasi. Jakarta: Gramedia.

Depdikbud. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) untuk satuan pendidikan dasar SD/MI ( semester I & II ). Jakarta: BP. Cipta Jaya. Facione, P. A. (1990). Critical thinking: a statement of expert consensus for

purposes of education assessment and intruction. California: The California Academic Press.

Farrand, P., Hussain, F., & Hennessy, E. (2002). The efficacy of the „mind map

study technique. Medical Education, volume 36, Issue 5, hlm. 426-431, DOI: 10. 1046/j. 1365-2923. 2002. 01205. X

Goodnough, K. and Long, R. (2002). Mind mapping: A graphic organizer for the pedagogical toolbox.

63

Goodnough, K. and Woods, R. (2002), Student and Teacher Perceptions of Mind mapping: A Middle School Case Study Paper presented at the Annual Meeting of American Educational Research Association, New Orleans, 1st to 5th April 2002.25, No. 8, pp 20-24.

Ghozali, I. (2009). Statistik non-parametrik-teori dan aplikasi dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Harianti, D. (2010). Metode jitu meningkatkan daya ingat: memory power. Jakarta: Tangga Pustaka.

Husdarta, J.S. (2010). Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (olahraga dan kesehatan). Bandung: Alfabeta.

Holland, B., Holland, L. and Davies, J. (2003/2004). An investigation into the concept of mind mapping and the use of mind mapping software to support and improve student academic performance. Learning and Teaching Projects 2003/2004, pp 89-94.

Iskandar, S.M. (1997). Pendidikan IPA. Jakarta: Depdikbud.

Ika, M, M. (2008). Modul pendidikan IPA Sekolah Dasar. (untuk kalangan sendiri, Universitas Sanata Dharma).

Kusnadi, E. (2009). Penerapan tes esei pemetaan konsep dan gaya kognitif dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Sekolah Dasar, kajian teori dan praktik pendidikan, tahun 18, nomor 1, Mei 2009, hlm. 103-116. Malang: Program D-II PGSD PP I Universitas Negeri Malang.

Lestari, M. S. (2011). Pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA SDK Ganjuran Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Masdijo. (2006). Bahan kuliah evaluasi pembelajaran I.

Padji. (1992). Meningkatkan keterampilan otak anak (psikologi perkembangan anak). Bandung: Pionir Jaya.

Paykoç, F., Mengi, B., Kamay, P. O, Onkol, P., Ozgur, B., Pilli, O. and Yildirim, H. (2004). What are the major curriculum issues?: The use of mind mapping as a brainstorming exercise. Paper presented at the First Int. Conference on Concept Mapping, Spain.

Riduwan., Rusyana, A., & Enas. (2011). Cara mudah belajar SPSS 17.0 dan aplikasi statistik penelitian. Bandung: Alfabeta.

Safitri, U. M. (2011). Teori Piaget dan Vygotsky. Diakses dari http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/01/teori-piaget-dan-vygotsky/pada tanggal 28 Maret 2012.

Sandjaja (2011). Panduan penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Santoso, S. (2010). Statistik nonparametrik: konsep dan aplikasi dengan SPSS. Jakarta:Elex Media Komputindo.

Sarwono, J. (2010). PASW Statistik 18: Belajar statistik menjadi mudah dan cepat. Yogyakarta: Andi Offset.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sulistyanto, H. (2008). IPA V. Jakarta: Perbukuan Depdiknas.

Sumanto. (1995). Metodologi penelitian sosial dan pendidikan; aplikasi metode kuantitatif dan statistika dalam penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. Toi, H (2009), Research on how Mind map improves Memory. Paper presented at

the International Conference on Thinking, Kuala Lumpur, 22nd to 26th June 2009.

Trianto. (2010). Model pembelajaran terpadu. Surabaya: Bumi Aksara.

Trihendradi, C. (2005). SPSS 12: statistik inferen teori dasar dan aplikasinya. Yogyakarta: Andi Offset.

Wismono, J. (2008). Gembira belajar IPA V. Jakarta: Gramedia.

Yulius, O. (2010). I.T. kompas kreatif SPSS 18 . Yogyakarta: Panser Pustaka. http://learningfundamentals.com.au/resources/&docid=rT- (2012). Diakses pada

tanggal 12 April 2012 pukul 10.30

http://adisulistyo.wordpress.com/2010/08/29/gunung-sinabung

meletus/&docid=2qJvFGeRb- (2012). Diakses pada tanggal 25 April 2012 pukul 16.05

http://superpunch.blogspot.com/2011/03/tsunami-art- (2012). Diakses pada tanggal 25 April 2012 pukul 16.10

http://www.kabarcelebes.com/2012/03/22/atasi-banjir-jakarta-(2012). Diakses pada tanggal 25 April 2012 pukul 16.10

http://gempa+bumi&num=10&hl=en&gbv=2&biw=1024&bih=630&tbm=isch& tbnid=1OAMvd.(2012). Diakses pada tanggal 25 April 2012 pukul 16.15 http://www.agenbola338.com/bursa-taruhan-bola/174/angin-puting-beliung-menerjang-17-rumah-di-(2012). Diakses pada tanggal 25 April 2012 pukul 16.20 http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1291967402/tanah-longsor&docid (2012).

65

Lampiran 1. Silabus Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Lampiran 2. RPP Kelompok Kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Lampiran 4. RPP Kelompok Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lampiran 5. Instrumen pengumpul data (soal pretest-posttest)

PERISTIWA ALAM DI INDONESIA

Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Di Indonesia sering terjadi

gejala atau peristiwa alam. Gejala alam

timbul disebabkan oleh alam, tetapi

juga ada gejala alam yang disebabkan

oleh manusia yang tidak bertanggung

jawab.Ada banyak bencana alam yang

pernah terjadi di Indonesia. Diantaranya adalah

erupsi gunung berapi dan gempa bumi. Apa yang menjadi

penyebabnya dan akibatnya akan diulas lebih lanjut berikut ini. a. Erupsi Gunung Berapi

Gunung berapi meletus karena terjadi gerakan magma dari perut bumi dan keluar melalui permukaan bumi. Erupsi Gunung berapi bisa terjadi di darat maupun di laut, di darat

misalnya Gunung Kelud, Gunung Galunggung, Gunung Agung, Gunung Merapi . Sedangkan di laut contohnya adalah Gunung Krakatau.

b. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi:

1) Gempa bumi tektonik (gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi).

2) Gempa bumi vulkanik (gempa yang terjadi karena letusan gunung api). 3) Gempa tanah runtuh (gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada 27 Mei 2006 terjadi gempa bumi yang hebat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa ini kekuatannya mencapai 5,9 skala richter. Kejadian tersebut menelan banyak korban jiwa karena tertimpa reruntuhan bangunan. Penduduk mengungsi ke tempat yang aman seperti di tanah lapang atau jalan-jalan besar. Mereka mendirikan tenda-tenda darurat sebagai tempat tinggal sementara.

Soal

1. Sebutkan minimal 4 jenis bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia! Jawab:  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ...  ...

2. Jelaskan minimal 2 dampak positif dan 2 dampak negatif dari bencana gunung berapi yang Anda ketahui!

Jawab: a. Dampak Positif  ...  ...  ...  ... b. Dampak Negatif  ...  ...  ...  ... 3. Jika terjadi gempa bumi dan kamu sedang di dalam rumah, sebutkan minimal 4 cara

terbaik yang bisa diambil untuk menyelamatkan diri? Jawab; a. ... b. ... c. ... d. ... e. ... f. ...

99

4. Lengkapilah tabel yang menunjukkan penyebab bencana alam baik dari alam, ulah manusia, maupun keduanya!

No. Bencana Alam Disebabkan Oleh

Alam Manusia Alam dan Manusia

1 Banjir

2 3 4 5 6 7 8

5. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari masing-masing cara mencegah terjadinya tanah longsor di daerah pegunungan di bawah ini!

a. Membuat tanggul penahan b. Penghijauan kembali c. Tera sering

Manakah cara yang lebih efektif? Jawab:

a. Membuat tanggul penahan

 Keuntungan: ...  Kerugian: ... b. Penghijauan kembali  Keuntungan: ...  Kerugian: ... c. Terra siring  Keuntungan: ...  Kerugian: ...

**Cara yang paling efektif : ...

6. Rancanglah dalam bentuk gambar sebuah rumah tahan gempa dengan kriteria berikut: a. Kuat dan kokoh

b. Material mudah didapat

Tunjukkan dan sebutkan jenis material rumah yang kamu rancang! (kerjakan di lembar sebaliknya!)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6. Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN

1. Beberapa bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia: a. Banjir b. Tanah longsor c. Gempa bumi d. Kebakaran hutan e. Tsunami f. Angin ribut g. Angin topan h. Abrasi i. Korosi 2. Dampak Positif:

a. Abu yang dikeluarkan dapat menyuburkan tanah.

b. Material yang dikeluarkan dari gunung berapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.

c. Menjadi tempat wisata Dampak Negatif:

a. Terdapat korban jiwa dan luka-luka. b. Rumah dan harta benda rusak.

c. Lingkungan rusak akibat disapu awan panas. d. Hewan ternak mati dan hilang.

e. Tanaman dan perkebunan yang siap panen rusak. f. Terjadi kepanikan yang sangat luar biasa.

3. Cara untuk menyelamatkan diri:

a. Bersembunyi dibawah benda yang kuat.

b. Melindungi kepala dengan benda yang ada di sekitar (seperti meja, tempat tidur,dll)

c. Jangan panik, segera menjauhi benda yang mudah pecah dan patah. d. Lari keluar ruangan.

4. Macam-macam bencana dan asal penyebabbnya: a. Gunung meletus (alam)

b. Gempa bumi (alam) c. Tsunami (alam)

101

e. Banjir (alam dan manusia) f. Angin puting beliung (alam) g. Korosi (alam)

5. Cara yang paling efektif : b. Penghijauan Kembali a. Membuat tanggul penahan

Keuntungan:agar tanah tidak masuk ke pemukiman warga, jika banyak kendaraan tidak mudah jatuh ke jurang.

Kerugian:bahan dan harga pembuatan tanggul relatif lebih mahal, jika tanggul rusak jalan tidak stabil untuk dilewati para pengendara.

b. Penghijauan kembali

Keuntungan:Memperindah tempat, udara menjadi sejuk dan tidak polusi, agar tidak terjadi longsor.

Kerugian:jika ditebang udara menjadi tidak segar, udara menjadi panas dan dapat terjadi tanah longsor.

c. Terra siring

Keuntungan:Membantu irigasi persawahan

Kerugian:mengurangi volume tanah karena mengalami proses pengerukan.

6. Sesuai dengan kreatifitas siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7. Rubrik Penilaian No.

Soal

Varia-bel Aspek Indikator Skor

4 Meng-analisis

a.Membedakan Jika mampu membedakan berbagai unsur penyebab bencana dengan sangat tepat 4

Jika mampu membedakan berbagai unsur penyebab bencana dengan tepat 3

Jika mampu membedakan berbagai unsur penyebab bencana dengan kurang tepat 2

Jika mampu membedakan berbagai unsur penyebab bencana dengan tidak tepat 1

b.Memilah Jika mampu memilah jenis bencana berdasarkan berdasar unsur penyebabnya dengan sangat tepat 4

Jika mampu memilah jenis bencana berdasarkan berdasar unsur penyebabnya dengan tepat 3

Jika mampu memilah jenis bencana berdasarkan berdasar unsur penyebabnya dengan kurang tepat 2

Jika mampu memilah jenis bencana berdasarkan berdasar unsur penyebabnya dengan tidak tepat 1

c. Memfokus-kan

Jika mampu fokus hanya bencana yang pernah terjadi di Indonesia & namanya dengan sangat tepat 4

Jika mampu fokus hanya bencana yang pernah terjadi di Indonesia & namanya dengan tepat 3

Jika mampu fokus hanya bencana yang pernah terjadi di Indonesia & namanya dengan kurang tepat 2

Jika mampu fokus hanya bencana yang pernah terjadi di Indonesia & namanya dengan tidak tepat 1

d. Mengorgani-sasikan

Jika mampu mengorganisasikan bencana-bencana ke dalam tabel dengan sangat tepat 4

Jika mampu mengorganisasikan bencana-bencana ke dalam tabel dengan tepat 3

Jika mampu mengorganisasikan bencana-bencana ke dalam tabel dengan kurang tepat 2

Jika mampu mengorganisasikan bencana-bencana ke dalam tabel dengan tidak tepat 1

e.Menemukan Koherensi

Jika mampu menemukan koherensi antara bencana dan penyebabnya dengan sangat tepat 4

Jika mampu menemukan koherensi antara bencana dan penyebabnya dengan tepat 3

Jika mampu menemukan koherensi antara bencana dan penyebabnya dengan kurang tepat 2

Jika mampu menemukan koherensi antara bencana dan penyebabnya dengan tidak tepat 1

f. Mengatribusi-kan

Jika mampu memahami maksud / makna dari soal yang diberikan dengan sangat tepat 4

Jika mampu memahami maksud / makna dari soal yang diberikan dengan tepat 3

Jika mampu memahami maksud / makna dari soal yang diberikan dengan kurang tepat 2

Jika mampu memahami maksud / makna dari soal yang diberikan dengan tidak tepat 1

5 Menge valuasi

a. Memeriksa Jika mampu menemukan hal-hal yang berkaitan mengenai tiap pencegahan tanah longsor dengan

sangat tepat dan lengkap 4

Jika mampu menemukan hal-hal yang berkaitan mengenai tiap pencegahan tanah longsor dengan

sangat tepat tetapi kurang lengkap 3

Jika mampu menemukan hal-hal yang berkaitan mengenai tiap pencegahan tanah longsor dengan

kurang tepat dan kurang lengkap 2

Jika mampu menemukan hal-hal yang berkaitan mengenai tiap pencegahan tanah longsor dengan

tidak tepat dan tidak lengkap. 1

103

Jika mampu mendeteksi efektivitas dari suatu pencegahan tanah longsor dengan tepat 3

Jika mampu mendeteksi efektivitas dari suatu pencegahan tanah longsor dengan kurang tepat 2

Jika mampu mendeteksi efektivitas dari suatu pencegahan tanah longsor dengan tidak tepat 1

c. Mengkritik Jika mampu memberikan kritikan/ sisi negatif dari tiap bentuk pencegahan tanah longsor dengan

Dokumen terkait