BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Pengaruh Penggunaan Mind Map terhadap
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini akan dipaparkan analisis dari deskripsi data penelitian. Analisis data dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu mengenai berpengaruh ataukah tidak penggunaan mind map terhadap kemampuan kognitif menganalisis dan mengevaluasi siswa didik. Diuraikan juga pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitan.
4.1.Hasil Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah terdapat dua jenis data penelitian yang didapatkan.
4.1.1.Pengaruh Penggunaan Mind map terhadap Kemampuan Menganalisis
Subbab ini akan membahas secara lebih detail pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan kognitif menganalisis. Penelitian dilakukan dengan cara mengujicobakan instrumen untuk mengetahui validitas instrumen, kemudian membagikan instrumen yang valid kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini. Instrumen penelitian yaitu menggunakan enam soal essai, di mana setiap soal memuat enam level kognitif menurut Bloom. Sedangkan secara khusus, yang menjadi fokus acuan penelitian dalam subbab ini adalah mengenai kemampuan analisis yang terdapat pada item soal nomor 4, di mana siswa diminta untuk menganalisis jenis bencana dan mengklasifikasikannya dalam sebuah tabel. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa instrumen yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas kelas eksperimen, harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Uji validitas yang pertama dilakukan di SD K Sengkan dengan jumlah kelompok kontrol 24 siswa dan kelompok eksperimen 24 siswa. Dihasilkan bahwa dari keenam soal essai ada 1 soal yang tidak valid,maka dilakukan uji validitas lagi di SD K Sorowajan. Dengan jumlah kelompok kontrol 28 siswa dan kelompok eksperimen 28 siswa.
Setelah mengetahui bahwa semua instrumen soal essai valid, maka keenam soal tersebut akan segera dipakai untuk mengetahui peningkatan kemampuan menganalisis pada pretest dan posttest. Siginifikansidiukur tidak dengan hitungan
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
manual, akan tetapi dengan menggunakan analisis statistik, karena selain untuk mempermudah proses penghitungan hasil penghitungannya pun menjadi lebih valid. Signifikansi dilihat dari perubahan nilai pretest ke nilai posttest atau pada perbedaan antara pretest dan posttest.
Variabel dependen dalam pokok bahasan ini adalah penggunaan mind map, sedangkan variabel independennya adalah analyze (menganalisis). Kedua variabel tersebut saling berkaitan, di mana variabel dependen diharapkan mampu mempengaruhi variabel independennya. Dugaan pengaruh yang dimaksudkan adalah terjadinya peningkatan kemampuan kognitif menganalisis siswa setelah menggunakan mind map dalam pembelajarannya.
Data yang diperoleh diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov Smirnov dengan program komputer PASW (SPSS) 18 for Windows untuk menentukan jenis uji statistik yang digunakan dalam analisis data responden.
Yulius (2010:129) menggunakan kriteria sebagai berikut untuk menarik kesimpulan.Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, maka sampel mewakili populasi, artinya data terdistribusi secara normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka sampel tidak mewakili populasi, artinya data terdistribusi secara tidak normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.
Tabel 8. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
No. Aspek Nilai
Signifikansi Keterangan
1 Rerata skor pretest kelompok kontrol 0,169 normal
2 Rerata skor posttest kelompok kontrol 0,166 normal
3 Rerata skor pretest kelompok eksperimen 0,090 normal
4 Rerata skor posttest kelompok eksperimen 0,101 normal
Dari analisis statistik di atas, didapatkan bahwa seluruh aspek memiliki distribusi data yang normal, sehingga semua aspek akan dianalisis dengan statistik parametrik dalam hal ini yang digunakan adalah uji Independent-Samples T testuntuk data yang independen (Trihendradi, 2005:34), atau uji Paired-Sample T-test untuk data yang berpasangan (Trihendradi, 2005: 38).
Analisis data dilakukan dengan cara menguji perbandingan skor pretestselanjutnya menguji perbedaan pretest ke posttest dan kemudian
43
dilanjutkan dengan membandingkan selisih. Langkah membandingkan selisih ini dilakukan dengan cara menghitung selisih skor, uji normalitas data selisih skor, dan uji beda selisih.
4.1.1.1 Perbandingan Skor Pretest
Hal ini merupakan langkah pertama yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil pretest di kelompok kontrol dan hasilpretest di kelompok eksperimen. Cara ini digunakan untuk mengetahui apakah data-data yang akan dianalisis lebih lanjut memiliki titik pijak yang sama sehingga bisa dibuat perbandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut.
Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Berikut ini akan dipaparkan dalam sebuah tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 9. Perbandingan skor pretestpada kemampuan menganalisis
Hasil Pretest Signifikansi Keterangan
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 0,018 berbeda
Dari tabel diatas harga sig. (2-tailed) 0,018 atau < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4.1.1.2 Perbandingan Skor Pretest ke Posttest
Langkah kedua dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Dari hal tersebut akan diperlihatkan presentase kenaikan masing-masing kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Hnull: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut.
Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest
Hasil perhitungan uji perbedaan pretest ke posttest dapat dilihat pada tabel berikut.
45
Tabel 10. Perbandingan rerata skor pretest ke posttest pada kemampuan menganalisis
No. Kelompok Test %
Peningkatan Signifikansi Ket Pretest Posttest
1 Kontrol 2,5769 3,1997 24,17% 0,000 Berbeda
2 Eksperimen 2,3537 3,7238 58,21% 0,000 Berbeda
Dengan demikan dalam kelompok kontrol ada perbedaan karena harga dari tabel tersebut di atas maka sangatlah jelas bahwa kelompok kontrol memiliki kenaikan skor yang signifikan antara pretest ke posttest, 0,000<0,05, dengan kata lain Hnull ditolak dan Hi diterima.Kelompok eksperimen memiliki kenaikan skor yang signifikan antara pretest ke posttest, 0,000<0,05, dengan kata lain dengan kata lain Hi diterima dan Hnull ditolak.
4.1.1.3Perbandingan Selisih Pretest dan Posttest
Langkah ketiga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan selisih skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrik independent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kedua selisih skor post test tersebut dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga Sig.(2-tailed)<0,05. Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kognitif menganalisis siswa didik. Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.
Berikut ini akan dikemukakan hasil penghitungannya dalam sebuah tabel. 1. Perhitungan selisih
Tabel 11. Perhitungan skor selisih pada kemampuan menganalisis Kelompok Jumlah selisih skor Rata-rata(Mean) Selisih skor
Kontrol 21,83 0,62
Eksperimen 43,83 1,37
2. Uji normalitas data
Uji normalitas data ini dilakukan terhadap data selisih skor yang didapat dari perhitungan selisih. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulannya adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) >, 0,05,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
data terdistribusi secara normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, data terdistribusi secara tidak normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik. Setelah diuji normalitasnya di dapat data sebagai berikut.
Tabel 12. Uji Normalitas Data Selisih Skor dengan Kolmogorov Smirnov pada kemampuan menganalisis
Selisih skor Rata-rata Nilai Signifikansi Keterangan
Kelompok Kontrol 0,6234 0,578 Normal
Kelompok Eksperimen 1,3700 0,404 normal
3. Uji beda selisih
Dalam uji beda selisih ini, uji statistik yang digunakan adalah statistic parametric independent samples t-test karena ada data normal.Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hnull :Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih
pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
menganalisis.
Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
47
Hasil perhitungan uji perbedaan selisih skor antara kelompok kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 13. Uji perbedaan selisih skor antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen pada kemampuan menganalisis
Selisih Skor Signifikansi Keterangan
Kelompok Kontrol dan
Kelompok Eksperimen 0,000 Berbeda
Dari tabel diatas harga sig. (2-tailed) adalah 0,000 atau < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis.
.
Gambar 10. Perbandingan skor pretest-posttest kelompok kontrol dan eksperimen pada kemampuan menganalisis
Gambar 11. Perbandingan selisih skor pretest-posttest kelompok kontrol dan eksperimen pada kemampuan menganalisis. 0 1 2 3 4 Pretest Posttest Kontrol Eksperimen 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Selisih Kel. Kontrol Kel.Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.1.2.Pengaruh Penggunaan Mind map Terhadap Kemampuan Mengevaluasi Pada subbab ini akan dibahas secara lebih detail mengenai pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi. Penelitiannya dilakukan dengan cara yang sama dengan aspek kognitif menganalisis di atas, yaitu dengan mengujicobakan instrumen untuk mengetahui validitas instrumen, kemudian membagikan instrumen yang valid kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian ini. Instrumen penelitiannya yaitu menggunakan enam soal essai, di mana setiap soal memuat enam level kognitif menurut Bloom. Berbeda dengan yang di atas, secara khusus yang menjadi fokus acuan penelitian dalam subbab ini adalah mengenai kemampuan evaluasi yang terdapat pada item soal nomor 5, di mana siswa diminta untuk mengevaluasi jenis penanggulangan yang tepat dan efektif untuk jenis bencana tanah longsor di area pegunungan. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa instrumen yang diberikan kepada kelas kontrol dan kelas kelas eksperimen, harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Keterangan uji validitas dan reliabilitas seperti yang telah dijelaskan di atas.
Setelah mengetahui bahwa semua instrumen soal essai valid, maka keenam soal tersebut akan segera dipakai untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengevaluasi pada pretest dan posttest. Siginifikansinya diukur tidak dengan hitungan manual, akan tetapi dengan menggunakan analisis statistik, karena selain untuk mempermudah proses penghitungan hasil penghitungannya pun menjadi lebih valid. Signifikansi dilihat dari perubahan nilai pretest ke nilai posttestnya atau pada perbedaan antara pretest dan posttestnya.
Variabel dependen dalam pokok bahasan ini adalah mind map, sedangkan variabel independennya adalah evaluation (mengevaluasi). Kedua variabel tersebut saling berkaitan, di mana variabel dependen diharapkan mampu mempengaruhi variabel independennya. Dugaan pengaruh yang dimaksudkan adalah terjadinya peningkatan kemampuan kognitif mengevaluasi siswa setelah menggunakan mind map dalam pembelajarannya.
Data yang diperoleh diuji normalitasnya dengan uji Kolmogorov Smirnov dengan program komputer PASW (SPSS) 18 for Windows untuk menentukan jenis uji statistik yang digunakan dalam analisis data responden.
49
Yulius (2010:129) menggunakan kriteria sebagai berikut untuk menarik kesimpulan jika harga sig. (2-tailed) >, 0,05, maka sampel mewakili populasi, artinya data terdistribusi secara normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, maka sampel tidak mewakili populasi, artinya data terdistribusi secara tidak normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.
Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 14. Hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
No. Aspek Nilai Signifikansi Keterangan
1 Rerata skor pretest kelompok kontrol 0,463 normal
2 Rerata skor posttest kelompok kontrol 0,284 normal
3 Rerata skor pretest kelompok eksperimen 0,119 normal
4 Rerata skor posttest kelompok eksperimen 0,137 normal
Dari analisis statistik di atas, didapatkan bahwa seluruh aspek memiliki distribusi data yang normal, sehingga semua aspek akan dianalisis dengan statistik parametrik dalam hal ini yang digunakan adalah uji Independent-Samples T test untuk data yang independen (Trihendradi, 2005:34), atau uji Paired-Samples T-test untuk data yang berpasangan. (Trihendradi, 2005:38).
Analisis data dilakukan dengan cara menguji perbandingan skor pretestselanjutnya menguji perbedaan pretest ke posttest dan kemudian dilanjutkan dengan membandingkan selisih. Langkah membandingkan selisih ini dilakukan dengan cara menghitung selisih skor, uji normalitas data selisih skor, dan uji beda selisih.
4.1.2.1Perbandingan Skor Pretest
Langkah pertama yang dilakukan sama seperti di atas, yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil pretest di kelompok kontrol dan hasi pretest di kelompok eksperimen. Cara ini digunakan untuk mengetahui apakah data-data yang akan dianalisis lebih lanjut memiliki titik pijak yang sama sehingga bisa dibuat perbandingan. Analisis statistik yang digunakan adalah statistic parametric independent samples t-test. Analisis data dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut.
Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hasil perhitungan skor pretest dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 15. Perbandingan skor pretestpada kemampuan mengevaluasi
Hasil Pretest Signifikansi Keterangan
Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen 0, 002 Berbeda
Dari tabel diatas harga sig. (2-tailed) 0,002 atau < 0,05, maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kedua skor pretest berada dalam level yang tidak sama sehingga akan digunakan analisis perbandingan antara selisih skor dari pretest ke posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4.1.2.2Perbandingan skor pretest ke posttest
Langkah kedua dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor yang signifikan antara skor pretest ke posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Dari situ akan diperlihatkan persentase kenaikan
masing-51
masing kelompok. Analisis statistik yang digunakan adalah statistik parametrik paired t-test dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada
perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
Jika harga sig. (2-tailed) > 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol atau kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
Hasil perhitungan uji perbedaan pretest keposttestdapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 16. Perbandingan skor pretest ke posttest pada kemampuan mengevaluasi.
No. Kelompok Test %
Peningkatan Signifikansi. Ket Pretest Posttest
1 Kontrol 2,2786 2,8286 24,14 % 0,000 Berbeda
2 Eksperimen 1,7344 3,5156 102,7% 0,000 Berbeda
Dari tabel diatas harga sig. (2-tailed) kelompok kontrol adalah 0,000 atau < 0,05 maka Hi diterima dan Hnull ditolak. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
Sedangkan harga sig. (2-tailed) untuk kelompok eksperimen adalah 0,000 atau < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Dengan kata lain terjadi peningkatan skor yang signifikan dari pretest ke posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Meskipun kedua kelompok mengalami peningkatan, akan tetapi kelas eksperimen yang menggunakan perlakuan dalam hal ini mind map mengalami peningkatan yang sangat besar yaitu hingga 44,53%.
4.1.2.3Perbandingan Selisih Pretest dan Posttest
Langkah ketiga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor pretest dan selisih skor posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis statistik parametrikindependent samples t-test dengan tingkat kepercayaan 95%. Kedua selisih skor post test tersebut dikatakan memiliki perbedaan yang signifikan jika harga Sig.(2-tailed)<0,05. Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan mind map berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi siswa didik. Hasil analisis yang dilakukan akan digunakan sebagai titik pijak untuk menarik kesimpulan apakah hasil penelitian ini mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian.
Berikut ini akan dikemukakan hasil penghitungannya dalam sebuah tabel. 1. Perhitungan Selisih
Tabel 17. Perhitungan skor selisih pada kemampuan mengevaluasi.
Kelompok Jumlah Selisih Skor Rata-rata (Mean)
Selisih Skor
Kontrol 19,25 0,55
Eksperimen 57,00 1,78
2. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data ini dilakukan terhadap data selisih skor yang didapat dari perhitungan selisih. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulannya adalah sebagai berikut. Jika harga sig. (2-tailed) >, 0,05, data terdistribusi secara normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik parametrik. Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, data terdistribusi secara tidak normal sehingga analisis statistik selanjutnya menggunakan statistik non parametrik.
53
Tabel 18. Uji Normalitas Data Selisih Skor dengan Kolmogorov Smirnov pada kemampuan mengevaluasi
Selisih Skor Rata-rata Signifikansi Keterangan
Kelompok Kontrol 0,5500 0,092 normal
Kelompok Eksperimen 1,7813 0,482 normal
3. Uji Beda Selisih
Dalam uji beda selisih ini, uji statistik yang digunakan adalah statistik parametrik independent samples t-test karena data terdistribusi secara normal.
Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut.
Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hnull : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut.
Jika harga sig. (2-tailed) < 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor selisih pretest ke posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.