• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Pembahasan

4.3.1 Analisa Univariat 4.3.1.1 Pengetahuan

Hasil penelitian pada tingkat pengetahuan responden didapatkan data bahwa 25 responden (46,3%) masih memiliki pengetahuan yang rendah tentang kehamilan beresiko dan 29 orang lagi (53,7%) memiliki pengetahuan yang tinggi. Tingkat pendidikan seseorang akan membantu orang untuk lebih mudah menangkap dan memahami suatu informasi. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan (Notoatmodjo, 2003)

Pengetahuan responden mengenai kehamilan beresiko tampak sudah banyak yang tinggi, namun persentase responden yang memiliki pengetahuan yang rendah mengenai kehamilan yang beresiko cukup tinggi juga. Padahal pengetahuan mengenai kehamilan beresiko merupakan hal yang perlu dipahami oleh ibu, hal ini bukan saja berguna bagi kesehatan sang ibu, namun juga akan bermanfat juga bagi kesehatan janin yang dikandung.

Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Iin Nuryati (2006). Pada hasil penelitiannya tentang pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, juga didapatkan pengetahuan responden yang tinggi lebih banyak daripada responden yang berpengetahuan rendah.

4.3.1.2 Status Ekonomi

Hasil penelitian terhadap analisa univariat terhadap status ekonomi menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 34 orang (63%) memiliki status ekonomi yang tergolong masih rendah dan 20 orang responden (37%) memiliki status ekonomi yang tergolong tinggi.

Martaadi S (1982), mengatakan bahwa ekonomi diartikan sebagai setiap kegiatan manusia yang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya guna mencapai kemakmuran. Keadaan ekonomi keluarga yang rendah berakibat terhadap penggunaan pelayanan kesehatan. Apabila ekonomi seseorang tinggi maka penggunaan pelayanan kesehatan akan bertambah dan sebaliknya apabila ekonomi seseorang rendah maka penggunaan pelayanan kesehatan akan berkurang.

Hampir keseluruhan responden ditemukan masih tergolong pada ekonomi rendah. Ini bisa berdampak pada sulitnya responden dalam memenuhi biaya hidup maupun dalam pelayanan kesehatan. Banyaknya responden yang memiliki status ekonomi rendah dikarenakan hampir keseluruhan responden hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan hanya mengandalkan suami sebagai tumpuan untuk mencari nafkah.

Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Risma Dewi (2009). Pada hasil penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dengan resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Batu Basa, juga didapatkan status ekonomi responden banyak yang rendah.

4.3.1.3 Kehamilan Resiko Tinggi

Hasil penelitian terhadap resiko kehamilan menunjukkan bahwa sebagian besar responden, yaitu 29 orang (53,7%) memiliki kehamilan yang tidak beresiko dan 25 orang responden (46,3%) memiliki kehamilan yang beresiko.

Kehamilan yang beresiko tinggi ini bisa menjadi pemicu tingginya angka kematian ibu dan anak terutama saat proses persalinan. Kehamilan resiko tinggi adalah ibu hamil yang mengalami resiko atau bahaya yang lebih besar pada waktu kehamilan maupun persalinan, bila dibandingkan dengan ibu hamil yang normal (Mochamad, 2007).

Hampir setengahnya responden ditemukan memiliki kehamilan yang beresiko. Dari hasil penelitian faktor resiko terbanyak yang ditemukan yaitu

paritas tinggi. Responden tampaknya tidak menyadari bahwa bahaya dari paritas tinggi bisa mengancam dirinya maupun pada janin yang dikandung.

Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Iin Nuryati (2006). Pada hasil penelitiannya tentang pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, juga ditemukan ibu memiliki kehamilan yang tidak beresiko lebih banyak dari ibu yang kehamilan beresiko.

4.3.2 Analisa Bivariat

4.3.2.1 Hubungan Pengetahuan Dengan Kehamilan Beresiko

Analisa bivariat yang diuji pada hubungan pengetahuan dengan kehamilan beresiko diperoleh data bahwa dari 25 orang responden yang berpengetahuan rendah, 17 orang (31,5%) diantaranya memiliki kehamilan yang beresiko, 8 orang (14,8%) tidak memiliki kehamilan yang tidak beresiko. Dari 29 orang responden yang berpengetahuan tinggi 8 orang responden (14,8%) memiliki kehamilan yang beresiko dan 21 orang (38,9%) memiliki kehamilan yang tidak beresiko.

Dilihat dari hasil uji kemaknaan terhadap hubungan kedua variabel ini didapatkan nilai P value 0,007 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kehamilan beresiko. Ini menjelaskan bahwa kehamilan beresiko lebih cenderung terjadi pada responden yang memiliki pengetahuan yang kurang mengenai kehamilan yang beresiko. Ibu yang berpengetahuan tinggi mempunyai peluang lebih besar untuk terbebas dari kehamilan beresiko dari ibu yang berpengetahuan rendah. Hal ini menunjukkan

pengetahuan merupakan salah satu variabel yang paling berpengaruh terhadap terjadinya kehamilan resiko tinggi.

Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Apabila pengetahuan responden kurang, akan sulit bagi seseorang untuk mengaplikasikannya dalam praktek yang nyata karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya prilaku seseorang. Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang, prilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo 2003).

Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Iin Nuryati (2006). Pada hasil penelitiannya tentang pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi di Polindes Kemuning Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Tuban, juga ditemukan hubungan yang bermakna antara kedua varibel.

4.3.2.2 Hubungan Status Ekonomi Dengan Kehamilan Beresiko

Hasil penelitian terhadap hubungan status ekonomi dengan kehamilan beresiko diperoleh data bahwa dari 34 orang responden yang status ekonomi rendah, 16 orang (29,6%) diantaranya memiliki kehamilan yang beresiko, 18 orang (33,3%) tidak memiliki kehamilan yang tidak beresiko. Dari 20 orang responden yang status ekonomi tinggi 9 orang responden (16,7%) memiliki

kehamilan yang beresiko dan 11 orang (20,4%) memiliki kehamilan yang tidak beresiko.

Uji kemaknaan terhadap hubungan kedua variabel ini didapatkan nilai P value 1,000 > 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status ekonomi dengan kehamilan beresiko. Ini menjelaskan bahwa faktor ekonomi bukanlah variabel yang memberi pengaruh terhadap banyaknya kehamilan beresiko. Hal ini menunjukkan bahwa ada variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap banyaknya kehamilan resiko tinggi.

Menurut Mochtar (1998) menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan resiko tinggi pada seorang ibu pada saat kehamilannya, diantaranya adalah kemiskinan, ketidaktahuan, adat, tradisi, kepercayaan, status gizi buruk, sosial ekonomi yang rendah, kebersihan lingkungan, kesadaran untuk memeriksakan kehamilan secara teratur, fasilitas dan sarana kesehatan yang serba kekurangan.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Risma Dewi (2009). Pada hasil penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dengan resiko tinggi di wilayah kerja Puskesmas Batu Basa, terdapat hubungan yang bermakna antara status ekonomi dengan kehamilan resiko tinggi.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Sebagian besar responden (53,7%) di Puskesmas Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman tahun 2010 memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi

5.1.2. Sebagian besar responden (63%) di Puskesmas Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman tahun 2010 memiliki status ekonomi yang masih rendah

5.1.3. Sebagian besar responden (53,7%) di Puskesmas Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman tahun 2010 memiliki kehamilan yang tidak beresiko

5.1.4. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kehamilan yang beresiko di wilayah kerja Puskesmas Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman tahun 2010 dengan P value 0,007 < 0,05.

5.1.5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara status ekonomi dengan kehamilan yang beresiko di wilayah kerja Puskesmas Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman tahun 2010 dengan P value 1,000 > 0,05.

5.2. Saran

5.2.1 Bagi Responden

Diharapkan pada responden untuk lebih memperhatikan usia yang tepat bagi kehamilan, karena kehamilan pada usia yang beresiko bisa membahayakan pada diri dan janin yang dikandung. Responden bisa lebih banyak bertanya pada petugas ataupun berkonsultasi pada bidan desa tentang kehamilan yang sehat.

5.2.2 Bagi Instansi tempat penelitian

Petugas kesehatan dalam hal ini bidan desa tampaknya dituntut

memberikan peranan yang lebih kepada responden, ini bisa dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan langsung pada ibu-ibu hamil. Dan juga memberikan informasi yang lebih banyak kepada orang-orang terdekat dari ibu hamil seperti suaminya, agar ibu-ibu hamil lebih banyak mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekatnya.

5.2.3 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai data dasar penelitian dan referensi bagi kepustakaan.

5.2.4 Bagi Peneliti Berikutnya

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi banyaknya kehamilan yang beresiko di wilayah kerja Puskesmas Sungai Sarik, tentunya dalam variabel yang berbeda.

Lampiran 2

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada : Yth.Saudara/i :

di-Tempat Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswi prodi D III Kebidanan STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN

Nama : Sepria Roza NIM : 070201045

Mengadakan penelitian dengan judul ‘‘Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Ekonomi Ibu Hamil Dengan Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010” untuk itu saya meminta kesediaan saudari responden dalam penelitian yang saya lakukan ini.

Penelitian ini semata – mata bertujuan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak akan menimbulkan kerugian bagi responden, serta kerahasiaan data akan dijaga.

Saya sangat menghargai kesediaan saudari untuk mau membantu saya dalam melakukan penelitian ini dengan menandatangani lembaran persetujuan.

Atas kesediaan dan kerja sama saudari menjadi responden, saya ucapkan terima kasih.

Lampiran 3

SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan memahami maksud penelitian diatas, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh saudari “Sepria Roza” Mahasiswi prodi D III Kebidanan STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Ekonomi Ibu Hamil Dengan Kehamilan Resiko Tinggi di Puskesmas Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010” Informasi dan data yang saya berikan adalah benar sesuai dengan kenyataan dan pengalaman saya.

Demikianlah persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa paksaan dan tekanan dari siapapun.

Pariaman, Juni 2010 Responden

(...)

Lampiran 5

KUISIONER PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS EKONOMI IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN RESIKO TINGGI DI PUSKESMAS

SUNGAI SARIK KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2010

Petunjuk Pengisian Angket

1. Bacalah setiap pertanyaan ini dengan teliti

2. Silangilah jawaban yang paling tepat menurut ibu

3. Kuisioner yang telah diisi lengkap tolong dikembalikan lagi pada peneliti

4. Terima kasih dan selamat mengisi

1. Identitas Responden Nama Responden : No. Responden : Pekerjaan : Alamat : Penghasilan perbulan :

2. Pengetahuan

A. Pengertian

1. Menurut ibu apa yang dimaksud dengan kehamilan resiko tinggi... a. Suatu keadaan kehamilan yang dapat mengancam jiwa dan

kesehatan ibu atau bayi yang dikandungnya b. Kehamilan yang tidak ada gangguan

c. Akibat kehamilan akibat dari melanggar pantangan

B. Faktor-faktor penyebab terjadinya kehamilan resiko tinggi

2. Menurut ibu faktor non medis apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya kehamilan resiko tinggi ?

a. Kemiskinan atau sosial ekonomi yang rendah b. Gangguan tali pusat

c. Komplikasi kehamilan

3. Berdasarkan faktor medis, penyebab kehamilan resiko tinggi adalah? a. Penyakit-penyakit ibu dan janin

b. Kebersihan lingkungan

c. Melanggar aturan yang ada di masyarakat

C. Kriteria kehamilan resiko tinggi

4. Sebaiknya berapa jarak kehamilan sekarang dengan berikutnya ? a. Lebih dari 2 tahun

b. 2 tahun

c. Kurang dari 2 tahun

5. Berapa usia ibu yang baik untuk hamil ? a. Antara usia 20-35 tahun

b. Usia lebih dari 35 tahun c. Kurang dari 20 tahun

6. Sudah bertapa kali melahirkan ibu dikatakan beresiko tinggi ? a. 4 kali melahirkan

b. Lebih dari 4 kali c. Kurang dari 4 kali

7. Berapa kali mengalami keguguran, ibu dikatakan kehamilannya

A A A B A B B

beresiko tinggi ?

a. Lebih dari 1 kali keguguran b. 1 kali

c. 2 kali

8. Ibu hamil beresiko tinggi apabila pernah melahirkan bayi ? a. Bayi lahir dengan cukup bulan

b. Bayi lahir dengan kurang bulaln atau lebih bulan c. Bayi lahir dengan BB 2500-4000 gr

9. Ibu hamil dengan penyakit apa yang termasuk dalam kriteria kehamilan resiko tinggi ?

a. Penyakit jantung b. Gigi berlobang c. Penyakit kulit

10. Faktor lingkungan apakah yang dapat mempengaruhi kehamilan resiko tinggi?

a. Faktor pendidikan b. Faktor agama c. Faktor politik

11. Berapakah tinggi ibu hamil yang dikatakan resiko tinggi ? a. Kurang dari 145 cm

b. 145 cm

c. Lebih dari 145 cm

12. Dibawah ini adalah kriteria kehamilan resiko tinggi, kecuali : a. Ibu yang pernah melahirkan bayi dengan cacat bawaan b. Ibu yang pernah melahirkan bayi meninggal

c. Ibu yang pernah melahirkan bayi hidup

13. Menurut ibu, penyakit keturunan manakah yang berpengaruh terhadap kehamilan resiko tinggi ?

a. Penyakit kencing manis b. Penyakit mata c. Penyakit kulit B A A A C A

D. Faktor penyebab kehamilan resiko tinggi

14. Apakah kebiasaan ibu selama hamil yang mempengaruhi kehamilan? a. Merokok dan minum alkohol

b. Minum susu c. Minum teh

15. Pencetus kehamian resiko tinggi terjadi pada keadaan ? a. Terlalu sering melahirkan

b. Sudah 2 kali melahirkan c. Sudah 3 kali melahirkan

E. Akibat atau dampak kehamilan resiko ringgi

16. Menurut ibu, kehamilan beresiko tinggi dapat berakibat atau berdampak kepada siapa ?

a. Pada ibu dan janin b. Pada janin

c. Pada keluarga

17. Apakah akibat fatal yang paling ditakuti bila terjadi kehamilan resiko tinggi pada ibu ?

a. Kematian pada ibu dan janin yang dikandung b. Kematian pada janin atau anak yang dikandung c. Persalinan yang sulit

18. Jika ibu hamil pada usia lebih dari 35 tahun akan mengakibatkan ? a. Terjadinya perdarahan

b. Terjadinya persalinan yang aman c. Kehamilan yang tidak ada gangguan

19. Bagaimana cara pencegahan kehamilan resiko tinggi ?

a. Dengan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke pelayanan kesehatan paling sedikit 4 kali

b. Diperiksa bila ada keluhan c. Diurut oleh dukun

F. Cara pencegahan kehamilan resiko tinggi

A A A A A A

20. Jika ditemukan kehamilan dengan resiko tinggi, cara pencegahannya adalah ?

a. Tidak perlu diperiksa ke Puskesmas b. Dibawa ke dukun untuk di urut

c. Pemeriksaan harus lebih sering dan intensif

21. Faktor Resiko

1) Umur

≤ 16 tahun ≥ 35 tahun

Hamil setelah kawin ≥ 4 tahun Anak terkecil ≥ 10 tahun Anak terkecil < 2 tahun 2) Paritas

Penah melahirkan lebih dari 4 kali 3) Tinggi badan ≤ 142 cm

4) Pernah gagal dalam kehamilan Abortus / keguguran Bayi lahir mati 5) Pernah melahirkan dengan

Vakum

Pernah seksio caesarea (SC) Transfusi darah

Retensio plasenta

6) Penyakit yang pernah di derita : Jantung

TBC Paru Anemi

Kencing Manis Malaria PM

7) Pre eklamsi ringan Bengkak tungkai Hipertensi

8) Gemelli / hamil kembar

9) Hamil serotinus / hamil lewat bulan 10) Janin mati dalam kandungan

11) Kelainan letak

Letak sunsang Letak lintang

12) Perdarahan sebelum bayi lahir 13) Pre eklamsi berat hamil ≥ 6 bulan

Pusing atau sakit kepala Hipertensi

Bengkak tungkai atau wajah 14) Eklamsi

Kejang-kejang

LEMBARAN KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Sepria Roza Nim : 070201045

Nama Pembimbing : Ns. Sylvia Oktamurni, S. Kep

Judul KTI : Hubungan Tingkat pengetahuan dan Status Ekonomi Ibu Hamil Dengan Kehamilan Resiko Tinggi Di Puskesmas Sungai Sarik Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2010

No Hari/Tanggal Materi Konsultasi Hasil Konsultasi Ttd. Pembimbing

1 2 3 Kamis 26-08-2010 Kamis 26-08-2010 Sabtu 28-08-2010

Konsul Abstrak dan BAB IV

Konsul BAB V, Daftar Pustaka dan Master Tabel

Konsul BAAB IV,V dan Abstrak

Perbaiki

Perbaiki

Dalam dokumen HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS (Halaman 44-61)

Dokumen terkait