• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengolahan data, dapat diketahui bahwa rasio keuangan

Loan to Deposit Ratio berpengaruh terhadap Pofitabilitas Return On Asset

pada Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia periode 2007- 2012. Hasil analisis tersebut didasarkan pada hasil pengujian secara simultan antara Capital Adequancy Ratio, Non Performing Loan, Net

Interest Margin dan Loan Deposit Ratio terhadap Profitabilitas Return On Asset menggunakan uji F yang menghasilkan signifikan sebesar 0,000

kurang dari 5% (sig < 5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Koch (1997), kinerja atau kemampuan bank dalam meningkatkan nilai usahanya melalui peningkatan perubahan laba, aset dan prospek ke depan sejak tahun 1987 dievaluasi dengan CAMEL dan juga sesuai dengan pernyataan Merkusiwati (2007) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa rasio CAMEL mampu mempengaruhi Return On Asset pada perusahaan perbankan dengan koefisien determinasi sebesar 87%, sedangkan sisanya sebesar 13% dipengaruhi faktor-faktor lain yaitu oleh variabel lain yang tidak diteliti sehingga diharapkan untuk penelitian berikutnya agar di masukkan variabel lain yg tidak terdapat dalam model ini.

Dalam analisis ini diketahui pula bahwa rasio Capital yang dihitung dengan Capital Adequancy Ratio (CAR) yang merupakan rasio keuangan untuk mengukur kecukupan modal bank. Koefisien regresi variabel Capital

Adequancy Ratio (CAR) bertanda positif mengindikasikan bahwa naiknya Capital Adequancy Ratio (CAR) akan meningkatkan Return On Asset

(ROA), pengaruh tersebut sesuai dengan teori yang seharusnya berbanding lurus (positif). Tingkat signifikan untuk uji t rasio ini ditunjukkan dengan

tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5% yang artinya Capital

Adequancy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset

(ROA) pada Bank BUMN di Indonesia periode 2007- 2012. Hasil penelitian ini sesuai pernyataan Yuliani (2007) yang menyatakan bahwa dengan modal yang cukup maka bank dapat melakukan ekspansi usaha lebih aman. Dimana kecukupan modal dalam usaha bank menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian perolehan dana tersebut untuk membiayai operasinya akan menentukan bank menghasilkan keuntungan (profit) terbukti pada Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun 2007- 2012. Oleh karena itu agar perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya dan menarik investor maka hendaknya memperhatikan aspek capital (modal).

Dalam analisis ini diketahui pula bahwa rasio Asset Quality yang dihitung dengan Non Performing Loan (NPL) yang merupakan rasio keuangan untuk mengukur kualitas aktiva produktif bermasalah baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian. Koefisien regresi variabel Non Performing

Loan (NPL) bertanda negatif mengindikasikan bahwa turunnya Non Performing Loan (NPL) akan meningkatkan Return On Asset (ROA), dan

pengaruh tersebut signifikan yaitu ditunjukkan dengan tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5%. Sehingga Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank BUMN di Indonesia periode 2007- 2012. Hasil penelitian ini membuktikan teori Dendawijaya (2007) dimana adanya kredit bermasalah

yang semakin besar dibandingkan dengan aktiva produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh pendapatan (income) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba bank. Hasil penelitian ini membuktikan penjelasan Mapantau (2010) mengenai rasio NPL dapat digunakan untuk melihat adanya peningkatan kredit bermasalah dapat mengakibatkan laba yang menurun. Oleh karena itu agar perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya dan menarik investor maka hendaknya memperhatikan aspek Asset Quality.

Dalam analisis ini diketahui pula bahwa rasio Earning yang dihitung dengan Net Interest Margin (NIM) yang merupakan rasio keuangan untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif bank umum dalam menghasilkan laba bank. Koefisien regresi variabel Net Interest Margin (NIM) bertanda positif sesuai dengan teori Pudjo (1999) yang mengatakan semakin tinggi NIM menunjukkan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit sehingga akan meningkatkan laba perusahaan, dan pengaruh tersebut signifikan yaitu ditunjukkan dengan tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5%. Sehingga Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank BUMN di Indonesia periode 2007 – 2012. Hasil penelitian ini membuktikan pendapat Mapantau (2010) bahwa NIM digunakan untuk dapat mengetahui kemampuan aktiva produktif bank dalam menghasilkan laba. Dimana peningkatan rasio NIM ini memberikan indikasi semakin tingginya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) dalam usaha banknya. Oleh karena itu agar perusahaan dapat meningkatkan profitabilitasnya dan menarik investor maka hendaknya memperhatikan aspek Earning.

Dalam analisis ini diketahui pula bahwa rasio Liquidity yang dihitung dengan Loan Deposit Ratio (LDR) yang merupakan rasio keuangan untuk menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Koefisien regresi variabel Loan Deposit Ratio (LDR) bertanda negatif mengindikasikan bahwa Loan Deposit Ratio (LDR) akan menurunkan

Return On Asset (ROA), pengaruh tersebut juga signifikan yaitu

ditunjukkan dengan tingkat signifikan yang dihasilkan kurang dari 5%. Sehingga Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh dan signifikan terhadap

Return On Asset (ROA) pada Bank BUMN di Indonesia periode 2007 –

2012. Hasil penelitian ini sesuai dengan tori Pudjo (1999) yang menyatakan LDR mencerminkan kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga pada Loan/ kredit atau sejenis kredit untuk menghasilkan pendapatan atau perubahan laba. Jika dana pihak ketiga tidak tersalur atau iddle money akan mengakibatkan kehilangan kesempatan mendapatkan bunga, pendapatan rendah dan perubahan laba menjadi rendah. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Vesadianti (2009) yang menyimpulkan bahwa variabel rasio likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas return on

asset. Sehingga hendaknya perusahaan dalam meningkatkan profitabilitasnya dan menarik investor agar memperhatikan aspek

Liquidity.

Rasio keuangan Net Interest Margin (NIM) untuk menghitung rentabilitas (Earning) merupakan rasio yang paling dominan pengaruhnya terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank BUMN di Indonesia, karena

Net Interest Margin (NIM) memiliki nilai r2 untuk variabel Net Interest

Margin (0,549)2 sebesar 0.3014 yang menunjukkan bahwa kontribusi parsial variabel Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) adalah sebesar 30,14% dan sisanya sebesar 69,86% dijelaskan oleh variabel/faktor lain selain variabel Capital Adequancy Ratio (CAR), Non

Performing Loan (NPL), dan Loan Deposit Ratio (LDR) yang tidak

dimasukkan dalam model.

Dokumen terkait