• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Pemahaman Kosep Pada Aspek Translasi Fisika Peserta Didik Kelas X di SMKN Buyasuri”. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tersebut, diambilah dua kelas sebagai sampel dan kelas yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah kelas eksperimen yakni kelas X Ruminansia dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran tanpa model inkuiri terbimbing adalah kelas X Unggas.

Hasil analisis penelitian pemahaman konsep aspek translasi fisika peserta didik yang telah dilakukan dengan menggunakan analisis skor rata-rata sub indikator, analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil yang diperoleh dari analisis skor rata-rata sub indikator pemahaman konsep aspek translasi fisika peserta didik untuk kelas eksperimen terlihat bahwa untuk sub indikator pertama peserta didik menjawab benar dengan persentase skor rata-rata 16,8%, sub indikator kedua dengan persentase skor rata-rata 50% dan sub indikator ketiga dengan persentase skor rata-rata 71,3%. Sedangkan pada kelas kontrol peserta didik menjawab benar dengan persentase skor rata-rata 13,6% untuk sub indikator pertama, sub indikator kedua dengan persentase skor rata-rata 48,1% dan sub inikator ketiga dengan persentase skor rata-rata 48,5 %.

42

Berdasarkan hasil penelitian dari analisis skor rata-rata sub indikator, maka dapat dideskripsikan dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yang menunjukkan bahwa skor rata-rata pemahaman konsep aspek translasi fisika di kelas kontrol lebih banyak peserta didik memperoleh skor pada kategori sedang.

Sedangkan pemahaman konsep aspek translasi fisika yang diperoleh peserta didik di kelas eksperimen lebih banyak memperoleh skor pada kategori sangat tinggi.

Sehingga dengan skor rata-rata yang diperoleh peserta didik dilakukan pengkategorisasi tingkat pemahaman konsep yang dapat dilihat tabel 4.3 persentase distribusi frekuensi dan kategorisasi skor kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Hasil analisis selanjutnya adalah analisis inferensial yang digunakan untuk menguji normalitas data penelitian, menguji homogenitas data, serta terakhir untuk menguji hipotesis dimana uji hipotesis menggunakan uji-t pihak kanan.

Pada uji normalitas dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dan menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Analisis yang kedua yaitu uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kelas tersebut berasal dari kelas yang homogen. Untuk pengujian terakhir yaitu uji hipotesis yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep aspek translasi fisika peserta didik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan menggunakan metode ceramah sebagai pembelajaran konvensional. Hal ini dapat juga dilihat pada tabel 4.1 presentase skor rata-rata pemahaman konsep per sub indikator untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga dari kedua analisis tersebut yaitu analisis deskriptif dan inferensial dapat dikemukakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

43

inkuiri terbimbing terhadap pemahaman konsep aspek translasi fisika peserta didik kelas X di SMKN Buyasuri.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap pemahaman konsep aspek translasi fisika peserta didik dengan kecenderungan sebagian besar skor pemahaman konsep fisika peserta didik tinggi disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama, pelaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang diajarkan pada kelas eksperimen lebih melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk menyelidiki konsep-kosep fisika dengan menggunakan eksperimen sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuan. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing di kelas ekperimen peserta didik diberikan suatu permasalahan berupa pertanyaan yang diajukan oleh guru melalui demontasi, kemudian peserta didik diminta untuk membuat hipotesis. Model Inkuiri terbimbing dapat melatih peserta didik untuk berpikir sendiri, bereksperimen dan berdiskusi dengan teman kelompoknya, serta menyampaikan hasil diskusinya terkait konsep-konsep fisika yang dipelajari.

Faktor kedua, pembelajaran inkuiri terbimbing juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan pengetahuan sendiri melalui kegiatan eksperimen dan diskusi. Hasil penelitian ini didukung oleh Retnosri,Dkk.

2016, inkuiri terbimbing (Guide Inkuiri) merupakan salah satu model pembelajaran inkuiri yang dirancang untuk mengajarkan konsep-konsep atau hubungan antar konsep yang dimana, guru membimbing peserta didik melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal yang mengarahkan pada suatu diskusi.

44

Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Wardani ddk, 2016) bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap pemahaman konsep. Hal ini dilihat berdasarkan hasil analisis data inferensial uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dari nilai posttest yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian serupa juga dilakukan oleh (Setyawati dkk, 2014) yang mengemukakan bahwa hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa pemahaman konsep kelas eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibanding kelas kontrol.

Penelitian mengenai model pembelajaran inkuiri terbimbing juga telah dilakukan oleh (Dewi dan Sudana, 2016 ). Hasil penelitiannya menunjukkan model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan perbedaan yang signifikan pemahaman konsep IPA antara kelompok peserta didik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelompok peserta didik yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan pemahaman konsep IPA yang signifikan ini dapat dijelaskan karena pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan peluang besar kepada peserta didik untuk berperilaku aktif terlibat langsung dalam proses pembelajaran dalam menemukan suatu pemahaman yang baru. Pembelajaran dengan model Inkuiri Terbimbing dalam proses pembelajaran guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik dalam melakukan percobaan. Dengan demikian peserta didik juga akan diarahkan untuk dapat menemukan sendiri pemahamannya terhadap materi-materi yang dipelajari yang nantinya pemahaman tersebut akan dapat lebih lama diingat oleh peserta didik.

45

Penelitian yang mengenai model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap pemahaman konsep juga dilakukan oleh (Maladjuna dkk, 2015) dari hasil penelitian tersebut memperlihatkan adanya peningkatan antara pemahaman konsep siswa terhadap hasil belajar, dimana dengan meningkatkan pemahaman konsep peserta didik meningkat pula hasil belajarnya. Berdasarkan penjelasan tersebut bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat mengetahui pengaruh pemahaman konsep peserta didik. Dengan demikian model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dan proses belajar mengajar untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait