• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji statistik F di atas dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000

≤ 0,005 hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independen yaitu Profitabilitas

(ROA), Cash Position (CP) dan Keputusan Investasi (PER) secara simultan atau serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen yaitu Kebijakan Dividen (DPR). Besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,414 atau 41,4%, artinya bahwa variabel independen seperti Profitabilitas (ROA), Cash Position (CP) dan Keputusan Investasi (PER) dapat menjelaskan variabel dependen yaitu Kebijakan Dividen (DPR) sebesar 41,4% dan sisanya sebesar 58,6% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti atau variabel yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Variabel lain contohnya Leverage (Current Ratio), Institutional Ownership (IO), dan lain–lain.

Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa pengaruh dari masing – masing variabel independen terhadap dependen adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Kebijakan Dividen (DPR)

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Profitabilitas (ROA) berpegaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2010 – 2013. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Profitabilitas (ROA) sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien regresi Profitabilitas (ROA) sebesar 1,223. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas (ROA) dapat mempengaruhi Kebijakan Dividen. Hal ini sangat sesuai dengan teori yang seharusnya menyatakan bahwa peningkatan Profitabilutas (ROA) sangat diminati oleh investor sebab perusahaan mampu mengelola dan memaksimalkan semua aset yang dimiliki dalam memperoleh ataupun meningkatkan laba perusahaan.

Koefisien regresi tersebut bernilai positif artinya bahwa variabel Profitabilitas (ROA) berpengaruh positif terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Berpengaruh positif maksudnya semakin meningkat Profitabilitas (ROA) yang dihasilkan perusahaan maka semakin meningkat pula Kebijakan Dividen (DPR) yang akan dilaksanakan. Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Profitabilitas (ROA) maka semakin menurun pula Kebijakan Dividen (DPR) yang akan dilaksanakan. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka menggambarkan baiknya kondisi kesehatan Perusahaan. Keuntungan yang diperoleh Perusahaan akan digunakan untuk pengembangan Perusahaan dan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk Dividen yang besarannya sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sehingga pengaruh dari profitabilitas Perusahaan akan berdampak positif terhadap Kebijakan Dividen.

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitin yang dilakukan oleh (Sunarya, 2013), (Marpaung dan Hadianto, 2009) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Sulistiyowati, et.al.,2010).

2. Pengaruh Cash Position (CP) terhadap Kebijakan Dividen (DPR)

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Cash

Position (CP) berpegaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR)

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2010 – 2013. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Cash Position (CP) sebesar 0,015 < 0,05 dan nilai koefisien regresi Cash Position (CP) sebesar 0,077. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Cash Position (CP) dapat memberikan nilai tambah terhadap Kebijakan Dividen (DPR) dan merupakan salah satu indikator penilaian terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hal ini sangat sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa Cash Position (CP) dapat menentukan tingkat kedewasaan dalam memperoleh keuntungan perusahaan. Cash Position atau posisi kas merupakan rasio kas akhir tahun dengan earning after tax. Posisi kas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan. Cash Position merupakan hasil dari suatu rangkaian kegiatan Perusahaan yang berkaitan dengan profitabilitas. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka secara langsung Cash Position suatu Perusahaan akan baik. Ketersediaan dana untuk perputaran usaha tersedia dengan baik sehingga dapat membantu kelancaran kegiatan operasional maupun kegiatan investasi jangka panjang dengan tujuan untuk memperoleh kentungan dimasa yang akan datang.

Semakin besar Cash Position (CP) maka semakin besar dorongan perusahaan tersebut untuk memperoleh laba dimana dengan baiknya Cash Position (CP) maka tingkat kepercayaan para investor juga semakin tinggi. Dengan baiknya kondisi Cash

Position (CP) maka sehingga semakin besar pula Kebijakan Dividen (DPR) yang akan

dijalankan oleh Perusahaan yang dapat ditandai dengan pembagian keuntungan dalam bentuk dividen kepada kepada para pemegang saham (investor).

Koefisien regresi tersebut bernilai positif artinya bahwa variabel Cash

Position (CP) berpengaruh positif terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Berpengaruh

positif maksudnya semakin meningkat Cash Position (CP) maka semakin meningkat pula Kebijakan Dividen (DPR). Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Cash

Position (CP) maka semakin menurun pula Kebijakan Dividen (DPR).

3. Pengaruh Keputusan Investasi (PER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR)

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Keputusan Investasi (PER) berpegaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2010

– 2013. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Keputusan Investasi (PER) sebesar 0,001 < 0,05 dan nilai koefisien regresi Keputusan Investasi (PER) sebesar 0,007. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Keputusan Investasi (PER) dapat memberikan nilai tambah terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Pada Umumnya Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang baik tentunya akan memikirkan kegiatan investasi apa yang harus ditingkatkan untuk menambah keuntungan Perusahaan dimasa yang akan datang. Disamping itu Pihak Manajemen memiliki kepentingan yang berbeda dengan para investor yaitu keuntungan perusahaan tidak dibagi dalam bentuk dividen kepada para investor dengan tujuan untuk pengembangan usaha, diversifikasi produk ataupun eksplorasi di dunia usaha lain dengan tujuan untuk menambah keuntungan Perusahaan untuk masa yang akan datang. Dengan adanya hubungan yang baik dan harmonis antara Manajemen

Perusahaan dengan para pemilik saham, maka keuntungan Perusahaan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dilakukan perhitungan yang baik agar sebagian keuntungan dapat digunakan untuk pengembangan usaha dan sebagian dapat diberikan kepada para pemilik saham dalam bentuk Dividen. Hal ini sesuai dengan teori bahwa keputusan investasi merupakan suatu set kesempatan investasi untuk dimanfaatkan perusahaan dalam pengembangan usaha dan memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitin yang dilakukan oleh (Marpaung dan Hadianto, 2009) yang menyatakan bahwa Kesempatan Investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen

Koefisien regresi tersebut bernilai positif artinya bahwa variabel Keputusan Investasi (PER) berpengaruh positif terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Berpengaruh positif maksudnya semakin meningkat Keputusan Investasi (PER) yang dihasilkan perusahaan maka semakin meningkat Kebijakan Dividen (DPR) yang akan dilaksanakan . Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Keputusan Investasi (PER) maka semakin menurun Kebijakan Dividen (DPR) yang akan dilaksanakan.

4. Pengaruh Kebijakan Utang (DER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR)

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial diketahui bahwa variabel Kebijakan Utang (DER) berpegaruh negatif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2010 – 2013. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Kebijakan Utang (DER) sebesar 0,007 < 0,05 dan nilai koefisien regresi variabel Kebijakan Utang (DER) sebesar -0,099 (Lihat Tabel 5.4). Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Utang (DER) dapat mengurangi nilai tambah terhadap Kebijakan Dividen (DPR), sebab perusahaan mampu memperoleh ataupun meningkatkan laba perusahaan dari semua penjualan yang dilakukan. Dengan tingkat profitabilitas yang tinggi maka suatu Perusahaan dinilai sudah berada pada taraf kedewasaan dan tingkat kesehatan keuangan yang baik, sehingga pihak

lembaga keuangan atau perbankan lainnya tertarik untuk memberikan bantuan dana yang dapat digunakan Perusahaan dalam pengembangan dunia usaha, seperti kegiatan investasi, diversifikasi produk, ekplorasi kegiatan usaha turunan atau lainnya yang memiliki nilai tambah Perusahaan dari segi keuntungan. Dengan keberhasilan pihak lembaga keuangan atau lembaga perbankan memberikan bantuan dana maka secara otomatis siklus perekonomian juga berjalan dengan baik, penyerapan keuntungan juga dapat dirasakan oleh lembaga keuangan atau lembaga perbankan sehingga juga dapat membantu roda perekonomian suatu Negara. Dana yang diperoleh dari lembaga keuangan atau lembaga perbankan tersebut yang merupakan bentuk dari Kebijakan Utang tidak akan mempengaruhi Kebiajan Dividen suatu Perusahaan, karena Para Pemilik Saham menyadari bahwa dana tersebut adalah bersumber dari utang yang peruntuannya hanya digunakan untuk pengembangan usaha bukan untuk dibagikan kepada Para Pemilik Saham.

Koefisien regresi tersebut bernilai negatif artinya bahwa variabel Kebijakan Utang (DER) berpengaruh negatif terhadap Kebijakan Dividen (DPR). Berpengaruh negatif maksudnya semakin meningkat Kebijakan Utang (DER) yang dihasilkan perusahaan maka semakin menurun Kebijakan Dividen (DPR). Demikian juga sebaliknya, semakin menurun Kebijakan Utang (DER) maka semakin meningkat Kebijakan Dividen (DPR).

Selanjutnya berdasarkan hasil pengujian Kerangka Konsep Penelitian, diketahui bahwa pengaruh dari masing – masing variabel penelitian terhadap dependen dapat dilihat pada hasil uji yang disajikan pada tebel sebagai berikut :

Tabel 5.8 Regresi Independen ke Dependen (Coefficienta) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -,004 ,074 -,057 ,955 Profitabilitas 1,223 ,162 ,600 7,536 ,000 Cash Position ,077 ,031 ,189 2,461 ,015 Keputusan Investasi ,007 ,002 ,250 3,537 ,001

a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen

Tabel 5.9 Regresi Independen Ke Intervening (Coefficienta)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,130 ,234 4,823 ,000 Profitabilitas -,829 ,513 -,168 -1,617 ,108 Cash Position -,169 ,099 -,170 -1,699 ,092 Keputusan Investasi ,002 ,006 ,024 ,266 ,791

a. Dependent Variable: Kebijakan Utang

Tabel 5.10 Regresi Intervening ke Dependen (Coefficienta)

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,505 ,033 15,258 ,000 Kebijakan Utang -,099 ,036 -,239 -2,761 ,007

Berkenaan dengan Tabel 5.8, Table 5.9 dan Tabel 5.10, dapat dijelaskan pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen melalui variabel intervening dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Keterangan : -0,239 Keputusan Investasi (X ) Profitabilitas ROA Kebijakan Utang (Z) Kebijakan Dividen (Y) Cash Position -0,168 -0,170 0,024 0,075 -0,006 0,041 0,040

: Nilai Pengaruh Tidak Langsung Secara Parsial : Nilai Pengaruh Tidak Langsung Secara Simultan

0,600

0,250

0,189

Gambar: 5.1. Penjelasan Kerangka Konsep Penelitian

1. Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) melalui Kebijakan Utang (DER)

Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) melalui Kebijakan Utang (DER) dapat dijelaskan sesuai dengan Gambar 5.1 dengan Perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung Profitabilitas (ROA) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) dengan menggunakan analisis jalus (path analysis) dapat dihitung sebagai berikut :

Pengaruh Langsung

- ROA ke DPR = 0,600

Pengaruh Tidak Langsung

- ROA ke DER ke DPR = -0,168 x -0,239 = 0,040

0,640 Pengaruh Total

Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) lebih besar nilai pengaruh langsung yaitu sebesar 0,600 daripada pengaruh tidak langsung sebesar 0,040. Maka dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas (ROA) berpengaruh positif langsung terhadap Kebijakan Dividen (DPR).

2. Pengaruh Cash Position (CP) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) melalui Kebijakan Utang (DER)

Pengaruh Cash Position (CP) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) melalui Kebijakan Utang (DER) sesuai dengan Gambar 5.1. Penjelasan Kerangka Konsep Penelitian diatas, dapat diinterpretasikan pengaruh langsung dan tidak langsung Cash

Position (CP) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) dengan menggunakan analisis jalur

Pengaruh Langsung

- CP ke DPR = 0,189

Pengaruh Tidak Langsung

- CP ke DER ke DPR = -0,170 x -0,239 = 0,041

Pengaruh Total 0,230

Pengaruh Cash Position (CP) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) lebih besar nilai pengaruh langsung yaitu sebesar 0,189 daripada nilai pengaruh tidak langsung yaitu sebesar 0,041. Maka dapat disimpulkan bahwa Cash Position (CP) berpengaruh positif langsung terhadap Kebijakan Dividen (DPR).

Hal ini menunjukkan bahwa Cash Position dapat mempengaruhi Kebijakan Dividen, berdasarkan hasil perthitungan diatas dapat dijelaskan bahwa semakin besar

Cash Position maka semakin meningkat Kebijakan Dividen yang akan ditetapkan

oleh pihak manajemen.

3. Pengaruh Keputusan Investasi (PER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) melalui Kebijakan Utang (DER)

Pengaruh Keputusan Investasi (PER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) melalui Kebijakan Utang (DER) sesuai dengan Gambar 5.1 Penjelasan Kerangka Konsep Penelitian diatas Perhitungan pengaruh langsung dan tidak langsung Keputusan Investasi (PER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) dapat dihitung sebagai berikut :

Pengaruh Langsung

- PER ke DPR = 0,250

Pengaruh Tidak Langsung

- PER ke DER ke DPR = 0,024 x -0,239 = -0,006

Pengaruh Total 0,244

Pengaruh Keputusan Investasi (PER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) lebih besar nilai pengaruh langsung daripada nilai pengaruh tidak langsung dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0,250 daripada nilai pengaruh tidak langsung sebesar - 0,006. Maka dapat disimpulkan bahwa Keputusan Investasi (PER) berpengaruh langsung positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen (DPR).

Hasil penelitian terhadap Kerangka Konsep Penelitian, diketahui bahwa pengaruh secara simultan lebih besar nilai pengaruh langsung dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung, hal ini dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Utang (DER) bukan merupakan variabel intervening yang baik terhadap Profitabilitas (ROA), Cash

Position (CP) dan Keputusan Investasi (PER).

Dari data Tabel dan Penjelasan Kerangka Konsep Penelitian diatas, dapat diinterpretasikan pengaruh langsung dan tidak langsung Profitabilitas (ROA), Cash

Position (CP) dan Keputusan Investasi (PER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR)

dengan menggunakan analisis jalur (path analysis) dapat dihitung sebagai berikut :

- ROA, CP, PER ke DPR = 0,600 + 0,189 + 0,250 = 1,039 Pengaruh Tidak Langsung

- ROA, CP, PER ke DER ke DPR = -0,168 + -0,17 + 0,024 x -0,239 = 0,075

Pengaruh Total 1,114

Pengaruh Profitabilitas (ROA), Cash Position (CP), Keputusan Investasi (PER) terhadap Kebijakan Dividen (DPR) melalui Kebijakan Utang (DER) secara

simultan atau bersama – sama memiliki nilai pengaruh langsung yang lebih besar daripada nilai pengaruh tidak langsung yaitu nilai pengaruh langsung sebesar 1,039 dibandingkan dengan pengaruh tidak langsungnya sebesar 0,075. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Profitabilitas (ROA), Cash Position (CP), dan Keputusan Investasi (PER) secara simultan atau bersama – sama berpengaruh positif langsung terhadap Kebijakan Dividen (DPR) tanpa melalui Kebijakan Utang (DER). Kebijakan Utang (DER) bukan merupakan variabel intervening yang baik terhadap Profitabilitas (ROA), Cash Position (CP) dan Keputusan Investasi (PER).

Dokumen terkait