• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan faktor fundamental dan IOS

berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap harga saham emiten manufaktur di Bursa Efek Indonesia dapat diterima. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk

menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari 2 (dua) variabel maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai adjusted R square.

Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.8 di bawah ini:

Tabel 5.8. Pengujian Goodness of Fit

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .584a .341 .332 1.41486

a. Predictors: (Constant), ln_IOS_X5, ln_ROA_X1, ln_EPS_X3, ln_ROE_X2, ln_PER_X4

b. Dependent Variable: ln_HS_Y

Sumber: Hasil Output SPSS (Lampiran 8b)

Nilai Adjusted R Square pada Tabel 5.8 di atas sebesar 0,332. Hal ini menunjukkan bahwa 33.2% variabel Harga Saham (Y) yaitu harga saham dapat dijelaskan oleh faktor fundamental ROA, ROE, EPS, PER dan IOS. Sisanya sebesar 66.8% diduga dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.

Untuk menguji apakah parameter koefisien Adjusted R2 signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95%. Kriteria pengujian yang

digunakan adalah apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak; dan apabila Fhitung ≤ Ftabel

maka Ho dapat diterima.

Atas hal tersebut berdasarkan pada ikhtisar pengujian terdapat dalam Tabel 5.9 berikut ini:

Tabel 5.9. Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 372.774 5 74.555 37.243 .000a

Residual 720.659 360 2.002

Total 1093.433 365

a. Predictors: (Constant), ln_IOS_X5, ln_ROA_X1, ln_EPS_X3, ln_ROE_X2, ln_PER_X4 b. Dependent Variable: ln_HS_Y

Sumber: Hasil Output SPSS (Lampiran 8b).

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 37.243 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) adalah

2.26. Oleh karena pada kedua perhitungan Fhitung > Ftabel (33.998 > 2.26). Hal ini

menunjukkan adanya pengaruh variabel independen ROA, ROE, EPS, PER dan IOS secara simultan terhadap harga saham dapat diterima secara keseluruhan.

Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan yaitu variabel ln_ROE (X2), ln_EPS (X3) dan ln_PER (X4) pada taraf signifikansi  = 0,05. Hal tersebut

Tabel 5.10. Hasil Perhitungan Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.590 .258 17.773 .000 ln_ROA_X1 .071 .055 .059 1.305 .193 ln_ROE_X2 .243 .052 .241 4.665 .000 ln_EPS_X3 .198 .050 .226 3.930 .000 ln_PER_X4 .426 .061 .465 7.009 .000 ln_IOS_X5 .076 .048 .070 1.598 .111

a. Dependent Variable: ln_HS_Y

Sumber: Hasil Output SPSS (Lampiran 8b)

Dari tabel coefficient di atas maka model regresi yang dapat dibentuk: Y = 4.590 +0.071_ln_ROA_X1 + 0.243_lnROE_X2 + 0.198_EPS_X3 +

0.426_PER_X4+0.076_IOS_X5 Makna dari persamaan regresi tersebut:

1. Nilai konstanta sebesar 4.590 artinya apabila nilai variabel independen ROA, ROE, EPS, PER dan IOS bernilai nol, maka nilai harga saham akan meningkat sebesar 4.590.

2. Koefisien regresi variabel ln_ROA (X1) sebesar 0.071 bermakna jika variabel ln_ROA (X1) meningkat 1 satuan, maka akan meningkatkan satu satuan harga saham (Y) sebesar 7.1 satuan dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.

3. Koefisien regresi ln_ROE (X2) sebesar 0.243 memberikan pengertian bahwa perubahan ln_ROE (X2) sebanyak 1 satuan akan memberikan dampak peningkatan nilai harga saham sebesar 24.3 dengan arah yang searah.

4. Koefisien regresi ln_EPS (X3) sebesar 0.198 memberikan pengertian bahwa perubahan ln_EPS (X3) sebanyak 1 satuan akan memberikan dampak terhadap perubahan harga saham (Y) sebesar 19.8% dengan arah yang bersamaan.

5. Koefisien regresi ln_PER (X4) sebesar 0.426 memberikan pengertian bahwa perubahan ln_PER (X4) sebanyak 1 satuan akan memberikan dampak terhadap perubahan harga saham (Y) sebesar 42.6% dengan arah yang bersamaan.

6. Koefisien regresi ln_IOS (X5) sebesar 0.076 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel ln_IOS (X5) sebanyak 1 satuan akan memberikan dampak perubahan harga saham sebesar 7.6% dengan arah yang searah.

Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa thitung variabel ln_ROE (X2)

sebesar 4.665 sedangkan ttabel pada tingkat keyakinan 95% adalah 1.960 (4.665 >

1.960). Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak, Ha diterima. Dengan demikian daerah

penerimaan hipotesis berada di luar daerah penerimaan H0. Variabel ln_EPS_X3

berpengaruh signifikan terhadap harga saham dengan indikator ttabel pada tingkat

keyakinan 95% adalah 3.930 (3.930 > 1.960). Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak,

Ha diterima. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada di luar daerah penerimaan H0. Selain itu variabel ln_PER_X4 berpengaruh signifikan terhadap

harga saham dengan indikator ttabel pada tingkat keyakinan 95% adalah 7.009 (7.009 >

1.960). Karena thitung > ttabel maka H0 ditolak, Ha diterima. Dengan demikian daerah

penerimaan hipotesis berada di luar daerah penerimaan H0.

Sedangkan secara parsial variabel-variabel bebas lainnya ln_ROA (X1) dan ln_IOS (X5) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hal ini karena thitung variabel

ln_ROA (X1) pada tingkat keyakinan 95% adalah 1.305 (1.305 < 1.960). Karena thitung < ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan

hipotesis berada di dalam daerah penerimaan H0. Begitu juga halnya variabel ln_IOS

(X5) di mana thitung variabel ln_IOS (X5) pada tingkat keyakinan 95% adalah 1.598

(1.598 < 1.960). Karena thitung < ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Secara

keseluruhan, dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Price Earnings Ratio (PER) merupakan informasi rasio keuangan utama yang diperhatikan investor sebelum membuat keputusan investasinya, sehingga akan mempengaruhi perubahan harga saham.

Earning per Share berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, hal ini disebabkan adanya asumsi jika dividen para pemegang saham minoritas dan jumlah saham yang beredar (saham biasa) relatif tetap maka kecenderungan hal yang menarik di mata investor. Hal ini berarti bahwa informasi EPS perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasinya, sehingga hal tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan terhadap saham perusahaan yang bersangkutan yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham. Jika pengumuman informasi dianggap sebagai signal baik bagi investor maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham yang pada akhirnya mempengaruhi harga saham.

Selain itu juga informasi EPS perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan merupakan hal yang utama diperhatikan

oleh investor dalam membuat keputusan investasinya, sehingga hal tersebut akan mempengaruhi permintaan terhadap saham perusahaan yang bersangkutan yang pada akhirnya akan mempengaruhi perubahan harga saham, di mana apabila investor menganggap bahwa angka EPS perusahaan cukup baik dan akan menghasilkan return yang sepadan dengan resiko yang akan ditanggungnya, maka permintaan terhadap saham perusahaan tersebut akan meningkat, yang berarti harga saham perusahaan tersebut juga akan meningkat.

Pasar yang yang efisien secara semi kuat, harga suatu saham akan merefleksikan secara penuh atas informasi yang tersedia di pasar saham. Oleh karena itu, pasar seharusnya bereaksi secara berbeda terhadap informasi antara perusahaan yang tumbuh dan yang tidak tumbuh. Perbedaan harga saham ini hanya terjadi bila pasar saham adalah efisien semi kyat secara keputusan yaitu investor dapat merespon secara tepat atas informasi yang tersedia secara penuh dipasar modal. Investor yang canggih (sophisticated investors) bukan investor yang naif. Dalam membuat keputusan investasinya, investor perlu mengetahui dan memahami terlebih dahulu bagaimana kinerja keuangan perusahaan, baru kemudian dapat membuat penilaian dan menentukan keputusan investasinya. Investor akan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan setelah dianalisis akan bisa diperoleh rasio keuangan, yang berguna untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan relatif suatu perusahaan, serta untuk menunjukkan apakah posisi keuangan perusahaan membaik atau memburuk selama suatu waktu. Hal ini akan membantu baik bagi investor maupun kreditor dan pemakai lainnya yang potensial,

dalam menilai ketidakpastian penerimaan dari dividen dan bunga di masa yang akan datang. Selain itu, dari rasio keuangan yang diperoleh, maka manajemen perusahaan yang bersangkutan maupun para investor akan dapat melakukan tindakan, setelah menilai kinerja perusahaan yang dilihat dari rasio keuangan tersebut dan melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan yang mempunyai rasio Return on Equity (ROE) yang tinggi, maka harga sahamnya cenderung akan bergerak naik, sebab rasio ROE yang tinggi menandakan bahwa laba atau pengembalian investasi yang dapat dihasilkan perusahaan melalui pendanaan pemegang saham relatif tinggi, dan itu berarti laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham juga semakin besar. Hal ini tentu saja akan menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut.

Harga saham antara perusahaan yang tumbuh dan yang tidak tumbuh juga sesuai dengan salah satu dasar pembentukan harga saham yang tercatat bahwa harga saham terjadi karena adanya aliran laba atau kas di masa depan yang dinilai sekarang. Fluktuasi harga saham ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit. Apabila profit yang diperoleh perusahaan relatif tinggi, maka sangat dimungkinkan bahwa deviden yang dibayarkan juga relatif tinggi. Apabila deviden

yang dibayarkan relatif tinggi, akan berpengaruh positif terhadap harga saham di bursa, dan investor akan tertarik untuk membelinya. Akibatnya permintaan akan

BAB VI

Dokumen terkait