• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pada

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum tidak memiliki

pengaruh terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian Ikasari (2015) yang menyatakan bahwa DAU berpengaruh positif

terhadap tingkat kemandirian keuangan daerah. Dana Alokasi Umum diberikan

sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah guna mempercepat pembangunan,

memperluas akses daerah, meningkatkan kualitas layanan publik dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan Dana Alokasi Umum

yang dialokasikan oleh pemerintah pusat belum digunakan secara optimal oleh

daerah sehingga tujuan dialokasikannya Dana Alokasi Umum oleh pemerintah

belum tercapai. Dengan kata lain pemanfaatan Dana Alokasi Umum masih

habis hanya untuk belanja rutin, oleh sebab itu Dana Alokasi Umum tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah.

2. Pengaruh Dana Alokasi Khusus terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pada

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana Alokasi Khusus tidak memiliki

pengaruh terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Marizka

(2013) yang menyatakan bahwa DAK memiliki pengaruh signifikan negatif

terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi

Sumatera Utara. Dana Alokasi Khusus diberikan guna mendanai kegiatan

tertentu yang menjadi kebutuhan daerah dan prioritas nasional dan/atau yang

merupakan amanat dari peraturan perundang-undangan seperti bidang

pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dll. Penggunaan Dana Alokasi Khusus

yang dialokasikan oleh pemerintah pusat belum digunakan secara optimal oleh

daerah sehingga tujuan dialokasikannya Dana Alokasi Khusus oleh pemerintah

belum tercapai. Dengan kata lain pemanfaatan Dana Alokasi Khusus masih

belum memikirkan efek atau outcome yang akan diperoleh masyarakat justru

habis hanya untuk belanja rutin. Sebagai sebuah mekanisme penyeimbang

idealnya besaran transfer harus berkurang seiring dengan meningkatnya

kemandirian di daerah. Faktanya, kondisi ini justru tidak terjadi di lapangan

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kemandirian Keuangan

Daerah.

3. Pengaruh Dana Bagi Hasil terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pada

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014

1.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana Bagi Hasil memiliki pengaruh

negatif dan signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini berbeda

dengan hasil penelitian Siagian (2014) yang menyatakan bahwa Dana Bagi

Hasil berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kemandirian keuangan

daerah. Dana bagi Hasil diberikan sebagai pemerataan fiskal antara pusat dan

daerah dengan kata lain penerimaannya didasarkan atas potensi daerah. oleh

karena itu, jika pemerintah daerah menginginkan transfer bagi hasil yang tinggi

maka pemerintah daerah harus dapat mengoptimalkan potensi pajak dan sumber

daya alam yang dimiliki oleh masing-masing daerah, sehingga kontribusi yang

diberikan Dana Bagi Hasil terhadap pendapatan daerah meningkat. Namun,

Dana Bagi Hasil yang diserahkan oleh pusat ke kabupaten/kota di Provinsi

Sumatera Utara cenderung mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa

Dana Bagi Hasil memiliki pengaruh negatif terhadap Kemandirian Keuangan

Daerah.

4. Pengaruh Wealth terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pada

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wealth memiliki pengaruh positif dan

signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

Imawan dan wahyudin (2014) yang menyatakan bahwa wealth berpengaruh

positif terhadap kemandirian keuangan daerah, Produk Domestik Regional

Bruto yang tinggi mengindikasikan kegiatan ekonomi daerah bergeliat dengan

baik. Meningkatnya Produk Domestik Regional Bruto akan menambah

penerimaan daerah yakni Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari pajak

dan retribusi. Pendapatan Asli Daerah yang tinggi akan mengurangi

ketergantungan terhadap transfer dari pemerintah pusat sehingga dapat

dikatakan bahwa kemandirian keuangan daerah semakin baik.

5. Pengaruh Belanja Modal terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pada

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Belanja Modal memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota

di Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian

Imawan dan wahyudin (2014) belanja modal tidak berpengaruh terhadap

kemandirian keuangan daerah dan penelitian Ikasari (2015) yang menyatakan

bahwa Belanja Modal berpengaruh positif terhadap tingkat kemandirian

keuangan daerah. Belanja Modal merupakan belanja pemerintah daerah yang

akan memiliki daya ungkit dalam menggerakkan roda perekonomian daerah.

Meningkatnya nilai Belanja Modal setiap tahunnya ternyata tidak diikuti dengan

meningkatnya Pendapatan Asli Daerah. Hal ini ditengarai menandakan adanya

penyerapan Belanja Modal yang rendah. Sebagai perbandingan Belanja

Pegawai pada beberapa kabupate/kota mengalami pelampuan target belanja.

Fenomena tersebut disinyalir akan menghambat pembangunan infrastruktur

yang berdampak terhadap kegiatan perekonomian dan berdampak juga terhadap

nilai Pendapatan Asli Daerah.

6. Pengaruh Leverage terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pada

Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Leverage memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian

Hadi (2010) yang menyatakan bahwa Leverage berpengaruh secara signifikan

positif terhadap tingkat Kemandirian Keuangan Daerah dan bertolak belakang

dengan hasil penelitian Imawan dan wahyudin (2014) yang menyatakan bahwa

Leverage tidak berpengaruh terhadap kemandirian keuangan daerah.

Pembiayaan eksternal yang berupa hutang dalam suatu unit usaha dapat

dijadikan tolak ukur kemandirian karena hutang menjadi sumber pendanaan

financial yang patut untuk diperhitungkan. Akan tetapi posisi leverage pada

pihak eksternal juga berasal dari transfer dari pemerintah pusat yang memiliki

nilai nominal yang cukup besar tanpa pertanggungjawaban pengembalian.

7. Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil,

Wealth, Belanja Modal dan Leverage secara simultan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah Pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun

2010-2014.

Hasil penelitian menunjukkan Fhitung (140.039) > Ftabel (2.21) dan tingkat signifikansi

0,000 < α = 0,05 maka H7 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa Dana Alokasi

Umum, Dana Alokasi Khusus, Dana Bagi Hasil, Wealth, Belanja Modal dan

Leverage berpengaruh simultan dan signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010-2014.

BAB V

Dokumen terkait