• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1 Pengaruh servant leadership terhadap motivasi kerja

Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan servant leadership terhadap motivasi kerja di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Mappi-Papua sebesar 35,1%.

Sedangkan sisanya 64,9% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini, artinya bahwa dengan adanya gaya servant leadership dapat meningkatkan motivasi kerja di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua walaupun tidak memberi pengaruh yang besar. Nilai koefisien variabel servant leadership yang

positif sebesar 0,563 berarti setiap kenaikan variabel servant leadership sebesar 1, maka motivasi kerja akan naik sebesar 0,563. Artinya bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang penting dan berpengaruh dalam kinerja Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua, jika pimpinan meningkatkan penerapkan gaya servant leadershi di instansi maka motivasi kerja pada instansi akan semakin meningkat, secara tidak langsung kinerja Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua akan meningkat.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Harwiki (2013) di jawa timur indonesia dengan judul Influence of Servant Leadership to Motivation, Organization Culture, Organizational Citizenship Behavior (OCB), and Employee’s Performance in Outstanding Cooperatives East Java Province, Indonesia membuktikan bahwa servant leadership berpengaruh terhadap motivasi, budaya organisasi, dan kinerja karyawan, namun tidak pada OCB. Artinya bahwa gaya servant ledearship yang diterapkan oleh pimpinan dapat mempengaruhi motivasi karyawan pada satu unit organisasi, baik organisasi swasta maupun organisasi publik. Servant leadership didefinisikan sebagai keinginan pimpinan untuk membimbing dan memotivasi pengikut serta memberikan pengalaman yang lebih peduli melalui hubungan kualitas mapan. (Greenleaf dan Spears, 2002) .

Ehrhart (2004) mengatakan bahwa motivasi karyawan adalah alat utama untuk mencapai tugas karyawan melalui dukungan

servant leadership. Sesuai dengan situasi dan kondisi di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua bahwa jumlah staf dan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah sarana dan prasarana, terkadang terjadi kesalah pahaman atau perbedaan pendapat antara bidang dan bidang lain, perbedaan pendapat antara staf, dan beberapa bidang dan staf yang bekerja di jam istirahat yang telah disediakan, maka motivasi kerja yang perlu di perhatikan dan diberikan oleh pimpinan kepada staf di instansi adalah (1) Keterdukungan dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai dalam melakukan setiap pekerjaan, sehingga semua staf dilibatkan dalam bekerja serta mempercepat penyelesaian pekerjaan. (2) Menjaga relasi yang baik antara sesama rekan kerja, antara atasan dan bawahan, serta relasi baik antara pimpinan dan seluruh staf, sehingga selalu ada komunikasi yang baik demi kelancaran aktivitas operasional di instansi. (3) Memberikan waktu istirahat kepada staf untuk istirahat dan refresing sejenak dari rutinitas kerjanya dan staf diharapkan untuk berhenti beraktifitas di jam istirahat yang telah ditentukan.

4.6.2 Pengaruh servant leadership terhadap kinerja karyawan

Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan servant leadership terhadap kinerja karyawan di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Mappi-Papua sebesar 42,6%.

Sedangkan sisanya 57,4% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini, artinya bahwa dengan adanya gaya servant leadership dapat

meningkatkan kinerja karyawan di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua walaupun tidak memberi pengaruh yang besar. Nilai koefisien variabel servant leadership yang positif sebesar 0,572 berarti setiap kenaikan variabel servant leadership sebesar 1, maka kinerja karyawan akan naik sebesar 0,572. Artinya bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang penting dan berpengaruh dalam kinerja Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua, jika pimpinan meningkatkan penerapkan gaya servant leadership di instansi maka motivasi kerja pada instansi akan semakin meningkat, secara tidak langsung kinerja di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua akan meningkat.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khurram, Lbn-E-Walled dan Sadiya Arif (2012) di LSM Pakistan dengan judul penelitian The effective leadership style in NGOs: Impact of Servant leadership Style on Employees’ work Performance and mediation effect of work motivation membuktikan bahwa Motivasi kerja karyawan memainkan peran mediasi penuh antara servant leadership dan kinerja karyawan di LSM pakistan. Artinya bahwa servant leadership berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Greenleaf dan Spears (2002) menjelaskan bahwa Servant leadership merupakan gaya kepemimpinan yang sangat peduli atas pertumbuhan dan dinamika kehidupan pengikut dirinya serta komunitasnya dimulai dari perasaan natural yang ingin melayani.

Jason dkk (2015) mengatakan bahwa kinerja kerja didefinisikan sebagai nilai dari seperangkat perilaku karyawan yang berkontribusi, bais secara positif maupun negatif, untuk mencapai tujuan organisasi. Sesuai dengan situasi dan kondisi di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua, bahwa sering terjadi pergantian kepala bidang, koordinator dan kepala seksai, pelaksanaan program sesuai perencanaan tahunan, banyak kepentingan pemangku kepentingan yang mendesak (Misalkan, kepentingan guru-guru yang datang daerah terpencil, legalisir surat, dll), beberapa program yang belum ada keberlajutan, dan kurangnya disiplin waktu masuk dan pulang kantor, maka hal-hal yang perlu di perhatikan dan diberikan oleh pimpinan kepada staf di instansi untuk menjaga serta meningkatkan kinerja staf adalah (1) Pekerjaan yang diberikan kepada staf harus sesuai dengan skill atau kemampuan yang dimilikinya. (2) Menentukan terget pencapaian kerja sesuai dengan jenis pekerjaan. (3) Mendahulukan pekerjaan yang sifatnya mendesak sesuai dengan situasi dan kebutuhan, baik kebutuhan dalam istansi maupun kebutuhan dalam melayani pemangku kepentingan. (4) Diwajibkan kepada staf untuk setiap pekerjaan atau program yang dilakukan memiliki laporan kegiatan, hasil, dan adanya evaluasi untuk keberlanjutan dari pekerjaan atau kegiatan tertentu. (5) Memperhatiakn absebsi staf serta kedisiplinan waktu masuk kantor, dan pulang kantor.

4.6.3 Pengaruh servant leadership terhadap komitmen organisasi

Hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan servant leadership terhadap komitmen organisasi di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Mappi-Papua sebesar 47,3%. Sedangkan sisanya 52,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini, artinya bahwa dengan adanya gaya servant leadership dapat meningkatkan komitmen organisasi di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua walaupun tidak memberi pengaruh yang besar. Nilai koefisien variabel servant leadership yang positif sebesar 0,371 berarti setiap kenaikan variabel servant leadership sebesar 1, maka kinerja karyawan akan naik sebesar 0,371. Artinya bahwa kepemimpinan merupakan faktor yang penting dan berpengaruh dalam kinerja Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua, jika pimpinan meningkatkan penerapkan gaya servant leadership di instansi maka komitmen organisasi pada instansi akan semakin meningkat, secara tidak langsung kinerja dari dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua akan meningkat.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh See-Kwong Gho dan Brian Zhen-Jie Low (2013) di Malaysia dengan judul penelitian The Influence of Servant Leadership towards Organizational Commitment: The Mediating Role of Trust in Leaders membuktikan bahwa servant leadership berpengaruh terhadap komitmen organisasi.

Artinya bahwa gaya servant ledearship yang diterapkan oleh pimpinan dapat mempengaruhi komitmen organisasi pada satu unit organisasi, baik organisasi swasta maupun organisasi publik.

Greenleaf dan Spears (2002) menjelaskan bahwa servant leadership didefinisikan sebagai keinginan pimpinan untuk membimbing dan memotivasi pengikut serta memberikan pengalaman yang lebih peduli melalui hubungan kualitas mapan. Servant leadership merupakan gaya kepemimpinan yang sangat peduli atas pertumbuhan dan dinamika kehidupan pengikut dirinya serta komunitasnya dimulai dari perasaan natural yang ingin melayani.

Robbins dan Judge (2015) mengatakan bahwa komitmen organisasi didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak pada organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi. Sesuai dengan situasi dan kondisi di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua, bahwa belum semua staf dilibatkan dalam aktivitas operasional di instansi karena salah satu faktor pengetahuan dan pengalaman kerja yang masih kurang, dan diinstansi antara pimpinan dan staf, serta antara staf dan staf ada ikatan kekerabatan atau kekeluargaan yang baik di luar instansi, maka hal-hal yang perlu di perhatikan dan diberikan oleh pimpinan kepada staf di instansi untuk menjaga dan meningkatkan komitmen organisasi pada diri setiap individu atau staf di instansi adalah (1) Melakukan team work (tim

kerja) dan melibatkan semua staf dalam team work (tim kerja) sekaligus melatih dan memberikan pengalaman kepada staf yang masih kurang dalam pengetahuan dan pengalaman, agar meningkatkan kinerja dan untuk mencapai tujuan instansi. (2) Terkait adanya hubungan kekerabatan dan kekeluargaan di luar instansi maka, untuk kenyamanan bersama perlu menerapkan perlakukan adil di instansi (pembagian tugas, perhatian dan pemberian sanksi) yang deberikan.

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh servant leadership terhadap motivasi kerja, kinerja karyawan dan komitmen organisasi di Kantor Dinas Pendidikan & Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 5.1.1.1 Hasil penelitian membuktikan bahwa servant leadership

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap motivasi kerja di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Mappi-Papua sebesar 35,1% dan nilai koefisien yang positif sebesar 0,563. Artinya bahwa dengan menerapkan gaya servant leadership di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua dapat meningkatkan motivasi kerja, dan jika pimpinan selalu memperhatikan dan menerapkan gaya servant leadership maka motivasi kerja akan terus meningkat.

5.1.1.2 Hasil penelitian membuktikan bahwa servant leadership berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja kerja di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua sebesar 42,6% dan nilai koefisien yang positif sebesar 0.527. Artinya bahwa dengan menerapkan gaya servant leadership di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P)

Kabupaten Mappi-Papua dapat meningkatkan kinerja karyawan, dan jika pimpinan selalu memperhatikan dan menerapkan gaya servant leadership maka kinerja karyawan akan terus meningkat.

5.1.1.3 Hasil penelitian membuktikan bahwa servant leadership berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua sebesar 47,3% dan nilai koefisien yang positif sebesar 0,473. Artinya bahwa dengan menerapkan gaya servant leadership di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua dapat meningkatkan komitmen organisasi, dan jika pimpinan selalu memperhatikan dan menerapkan gaya servant leadership maka komitmen organisasi pada setiap individu di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua akan terus meningkat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, maka disarankan sebagai berikut :

5.2.1 Melihat hasil penelitian yang menunjukan saat ini gaya servant leadership berpengaruh terhadap motivasi kerja walaupun tidak memiliki pengaruh yang sangat besar. Terkait dengan peningkatan motivasi karyawan di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua, perlu memperhatikan keterdukungan sarana dan prasarana untuk

mendukung proses pekerjaan, serta relasai dan komunikasi yang baik di dalam instansi.

5.2.2 Melihat hasil penelitian yang menunjukan saat ini gaya servant leadership berpengaruh terhadap kinerja katyawan walaupun tidak memiliki pengaruh yang sangat besar. Terkait dengan peningkatan kinerja karyawan di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua, perlu memperhatikan penempatan sumber daya manusia pada bidang pekerjaan sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan sumber daya manusia tersebut, penentuan target pencapaian kerja sesuai dengan jenis pekerjaan, mendahulukan pekerjaan yang sifatnya mendesak sesuai dengan situasi dan kebutuhan, baik kebutuhan dalam instansi maupun kebutuhan dalam melayani masyarakat, laporan hasil kegiatan, evaluasi dan melihat keberlajutan dari program kegiatan yang telah dilakukan, dan perlu memperhatikan disiplin waktu (jam masuk kantor/pulang kantor).

5.2.3 Melihat hasil penelitian yang menunjukan saat ini gaya servant leadership berpengaruh terhadap komitmen organisasi walaupun tidak memiliki pengaruh yang sangat besar. Terkait dengan meningkatkan komitmen di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) kabupaten Mappi-Papua, perlu untuk melakukan team work (tim kerja) dan memberdayakan, serta memberi

kepercayaan kepada semua staf dalam melakukan tugas dan tanggung jawab. Perlakuan adil perlu di perhatikan dalam instansi, perlakuan adil seperti pemberian tugas dan pemberian sanksi kepada siapa saja yang melanggar aturan instansi.

5.2.4 Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat menambahkan teori-teori baru tentang pengaruh servant leadership terhadap motivasi kerja, kinerja karyawan dan komitmen organisasi di organisasi publik, dan juga dapat menambahkan indikator-indikator pernyataan kuesioner yang dapat mempengaruhi hasil penelitian sehingga referensi mengenai penelitian ini semakin luas dan bertambah.

5.3 Keterbatasan

Penelitian ini telah dilakukan mengikuti prosedur penelitian dan hasil penelitian ini telah memenuhi persyaratan pengujian dengan analisis menggunakan Software Statistical Package Social Science (SPSS) versi 22.

Penelitian ini juga telah di dukung oleh teori-teori, penelitian terdahulu serta kuesioner dan juga telah memenuhi uji validitas dan reabilitas, namun masih terdapat keterbatasan dalam pelaksanaanya. Keterbatasan tersebut mungkin dapat menimbulkan bias dan ketidakakuratan sehingga dapat mempengaruhi penelitian. Keterbatasan-keterbatasan yang terjadi pada penelitian ini adalah : 5.3.1 Dalam penyebaran kuesioner, peneliti memiliki keterbatasan untuk mendampingi para responden dalam mengisi kuesioner, seperti jawaban yang kurang cermat, responden yang menjawab

asal-asal dan tidak jujur, serta perbedaan pemahaman terhadap pernyataan antara peneliti dan responden.

5.3.2 Dalam penyebaran kuesioner, peneliti memiliki ketebatasan waktu dalam memberikan penjelasan tentang isi kuesioner kepada responden di karenakan penyebaran kuesioner di lakukan di jam kerja responden.

5.3.3 Kurangnya indikator daftar pernyataan kuesioner tentang komitmen organisasi sangat mempengaruhi hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Alatrista, J. & Arrowsmith, J. (2004). “Managing employee commitment in the not for profit sector”. Journal of Personnel Review, 33 (5/6), 536-548.

Banutu-Gomez, M. B. (2004). “Great leaders teach exemplary followership and serve as servant leaders”. The Journal of the American Academy of Business, 4(1),143–152.

Daft, Richard L. (2006). Manajemen. (6th ed) jilid2. Jakarta : Salemba Empat.

Desseler, Gary. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. (10th ed). Jilid1.

Jakarta : PT. Indeks.

Donald R.Cooper & Pamela S.Schindler. (2013). Metode Penelitian Bisnis. (12th ed). Jilid2. Jakarta : Salemba Empat.

Ehrhart, M. G. (2004). “Leadership and procedural justice climate as antecedents of unit level organizational citizenship behavior”. Personal Psychology journal, 57 (1), 61-94.

Gary Yulk. (2010). Kepemimpinan dalam organisasi, (5th ed). Jakarta : PT.Indeks Greenleaf, R. K. (1970). The servant as leader. Newton Centre, MA: The Robert

K. Greenleaf Center.

Greenleaf, R. K., & Spears, L. C. (2002). “Servant Leadership” : A Journey into the Nature of Legitimate Power and Greatness. Mahwah, NJ: Paulist Press.

Hamideh Shekari & Mahmood Zare Nikooparvar. (2012). “Promoting Leadership Effectiveness in Organizations: A Case study on the Involved Factor of servant leadership”.International journal of Business Administration, Vol.3, No.1, DOI:10.5430/ijba.v3n1p54.

Hasibuan, Malayu S.P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi : Jakarta. Bumi Aksara.

Harwiki Wiwik (2013). “Influence of Servant Leadership to Motivation, Organization Culture, Organizational Citizenship Behavior (OCB), and Employee’s Performance in Outstanding Cooperatives East Java

JBM) e-ISSN: 2278 487X.Volume 8, Issue5.(Mar.-Apr.2013). PP 50-58 www.iosrjournals.org.

Hoveida. R., Salari. S & Asemi. A. (2011). “A Study on relationship among Servant Leadership (SL) and Organizational commitment (OC). A Case study”. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business.

Irving, J.A. (2005). “Servant leadership and the effectiveness of teams.

Dissertation of Doctor of Philosphy in Organizational Leadership”, School of Leadership Studies, Regent University.

Jason A. Colquitt, Jeffery A, Lepine, & Wesson, Michael J. (2015).

“Organizational behavior: Improving performance and commitment in the workplace” . New York, NY: McGraw-Hill Education.

Jacom (2013). “Peran Smarthphone Dalam Menubjang Kinerja Karyawan Bank Prismadana (Study pada Karyawan Bank Prismadana Cabang Airmadidi)”. Journal “Acta Durna” Vol.I.Th. 2013.

Khurram Zafar, A., Ibn-E-Walled. Q & Sadiya Arif (2012). “The Effectivte Leadership Stilyle In Ngoe: Impact of Servant leadership Style on Employee’s work Performance and mediation effect of work motivation”.

International Journal of Economics an Management Sciences.

Vol.1,No.11,2012,pp.43-56.

Liden, R. C., Wayne, S. J., Zaho, H. & Henderson, D. (2005). “Development of a multidimensional measure of servant leadership”. Paper presented at the meeting of the Southern Management Association, Charleston.

Mathieu, J.E., & Zjac, D.M. (1990). A review and mate-analysis of the ancendets, correlates, and consequences of organizational commitment.

Psychological Bulletin, 108, 171-194.

Meyer, J & Allen N (1997), “commitment in the Workpalce : Theory, Research, and Application”, Sage Publications.

Moorhead dan Griffin. (2013). Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.

Maryoto Susilo (2006). Manajemen Tenaga Kerja Rancangan dalam Pendayagunaan dan Pengembangan Unsur Tenaga Kerja. Bandung : Sinar Baru.

Northouse (2013). Kepemimpinan. Western Michigan University. Jakarta : PT Indeks.

Ningsih, Fitriani, Utami & Dewi Prihatini. (2015). “Pengaruh Servant Leadersship dan Kepribadian Terhadap Promisi Jabatan pada Dinas Social Daerah Provisnis Sulawesi Tengah”. Tesis Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin. 2(1):109-117.

Porter, L. W., Steers, R. M., Mowday, R. T., & Boulian, P. V. (1974).

“Organizational Commitment, Job Satisfaction, and Turnover among Psychiatric Technicians”. Journal of Applied Psychology, 59(5), 603–

609.

Priscilla S. Wisner., Anne Stringfellow, Wiliam E. Youngdhal & Lenore Parker.

(2005). “The service volunteer loyalty chain: an exploratory study of charitable not for profit service organizations”. Journal of Operations Management, 23 (2), 143-161.

Quinn Mills, D. (2005), Leadership: how to lead, How to Live, www.cafanet.com/

Linkclick.aspx? fileticket=qwswE8roe74.

Robbins P. Stephen/Marry Coulter. (2007). Manajemen. (8th ed) jilid2. Edisi bahasa indonesia. Jakarta : PT. Indeks.

Robbins P. Stephen/Marry Coulter. (2010). Manajemen. (10th ed ) jilid2. Edisi bahasa indonesia. Jakarta : Erlangga.

Robbins P. Stephen dan Judge T.A (2015). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Russell,R.F., and Stone, A.G. (2002). “A review of servant leadership attributes:

developing; a difference in leader focus”. Leadership & Organization Development Journal, 25 (4), 349-361.

Searle, T.P.& J.E. Barbuto. (2011). Servant leadership, hope, and organizational virtuousness.

Selvilla, Consuelo G. et. Al (2007). Research Methods. Rex Printing Company.

Quezon City.

Sidra, A., Zuhair, M. F., Noman, S & Sajid, A. (2012). “Role of leadership in change management process”. Abasyn Journal of Social Sciences, Vol.5, no.2, p 111-124.

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. (1th ed). Yogyakarta : Andi.

Sugoyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

See-Kwong Gho dan Brian Zhen-Jie (2013). “The Influnce of Trust in Leaders.

Iternational Journal of Bussiness and Management”. Vol.9,No.1; 2014.

ISSN 18833-3850 E-ISSN 1833-8119 Published by Canadian Center of Science and Education.

Winston, B. E. (2003). A holi definition of leadership. Puzzle Back Together, Unpublished, Manuscript.

Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Karyawan Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan Pelatihan. Jakarta : Selemba Empat.

Wong, P.,T. (2003). An Opponent-Process Model of Servant Leadership and a Typology of Leadership Styles. Based on a presentation given at the Servant Leadership Roundtable and the ensuing discussions.

Yusuf. (2014). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Penelitian Gabungan. Jakarta : Prendamedia.

SUMBER DARI INTERNET www.dikjarmappi.com

LAMPIRAN I

SURAT IJIN PENELITIAN DAN SURAT KETERANGAN TELAH MENELITI

LAMPIRAN II

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH SERVANT LEADERSHIP TERHADAP MOTIVASI KERJA, KINERJA KARYAWAN DAN KOMITMEN ORGANISASI

Studi di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua

Di ajukan oleh

Nelly. F. M. Lucyani Dumatubun / 162222115

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2018

Kepada :

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Karyawan Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua.

di-

TEMPAT Dengan hormat,

Dalam rangka penyusunan tesis guna memenuhi syarat menyelesaikan studi program S2 Magister Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memberikan informasi benar dan jujur dengan menjawaban pernyataan-pernyataan yang tersedia dalam kuesioner penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Servant Leadership (gaya kepemimpinan yang melayani) terhadap Motivasi kerja, Kinerja karyawan, dan Komitmen organisasi di Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P&P) Kabupaten Mappi-Papua”. Demi kenyamanan kita bersama peneliti berjanji, jawaban dari Bapak/Ibu/Saudara/i tidak dipublikasikan dan tidak mempengaruhi performa kerja.

Peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan dan kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/i yang berkenan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

Hormat saya,

Nelly. F. M Lucyani Dumatubun.

A. IDENTITAS RESPONDEN

Berilah tanda () pada pilihan di bawah ini.

Jenis kelamin : ( ) Laki-laki

( ) Perempuan

Umur :

Status Jabatan/Pekerjaan : ( ) Sekretaris ( ) Kepala bidang ( ) Staf

Pendidikan Terakhir Responden : ( ) SMA/Sederajat ( ) D1-D3

( ) S1 ( ) S2

Lama Bekerja : ( ) 2-5 Tahun

( ) lebih dari 5 Tahun

B. BENTUK PENGISIAN

1. Pernyataan-pernyataan berikut ini mohon diisi dengan jujur dan sesuai dengan keadaan dan kenyataan yang ada di Dinas pendidikan dan pengajaran (P&P) kabupaten mappi-papua.

2. Berilah tanda () pada salah satu kolom jawaban disetiap pernyataan sesuai apa yang anda alami dan rasakan selama ini. Terdapat 5 (lima) pilihan jawaban pernyataan, yaitu :

SS : Sangat setuju.

S : Setuju.

N : Netral TS : Tidak setuju.

STS : Sangat tidak setuju.

NO Servant Leadership SS S N TS STS 1 Pimpinan saya selalu memperhatikan hak saya sebagai

bawahan.

2 Pimpinan saya mengharapkan adanya pemenuhan kewajiban secara baik oleh setiap bawahan.

3 Pimpinan saya selalu memprioritaskan untuk pengembangan karir (promosi jabatan) bagi bawahannya.

4 Pimpinan saya selalu mendengarkan kritik dan saran dari bawahannya demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

5 Pimpinan saya mempunyai visi yang baik dan dapat memotivasi bawahannya dalam melaksanakan pekerjaannya.

6 Pimpinan saya mendorong tercapainya kemajuan dan perkembangan bagi instansi.

7 Pimpinan saya selalu menghargai hasil kerja bawahan dan menghormati bawahan.

8 Pimpinan saya selalu memberi penghargaan kepada bawahannya yang berkinerja baik (bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku).

9 Pimpinan saya memberikan tanggung jawab untuk membuat keputusan penting dalam pekerjaan bawahan.

10 Pimpinan saya mengedepankan kejujuran dan kedisiplinan dalam semua aktivitas pekerjaan bawahannya.

SS : Sangat setuju. S : Setuju. N : Netral. TS : Tidak setuju. STS : Sangat tidak setuju.

NO Motivasi Kerja SS S N TS STS

NO Motivasi Kerja SS S N TS STS

Dokumen terkait