• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH HAMIDAH AULIA MANALU (Halaman 87-93)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Pengaruh Beban Pajak terhadap Keputusan Perusahaan untuk Melakukan Transfer Pricing

Variabel beban pajak menunjukkan nilai koefisien regresi variabel sebesar -0.893 dengan nilai signifikansi sebesar 0,133, dimana 0,133 > 0,05. Oleh karena itu hipotesis pertama yang menyatakan bahwa beban pajak berpengaruh positif terhadap keputusan transfer pricing perusahaan ditolak, dikarenakan berdasarkan pengujian hipotesis tersebut beban pajak justru tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing.

Dari hasil pengujian tersebut artinya besar-kecilnya beban pajak tidak mempengaruhi pertimbangan perusahaan apakah perusahaan akan memilih untuk melakukan keputusan transfer pricing atau memilih untuk tidak melakukan keputusan transfer pricing dalam perusahaan. Justru untuk dapat meminimalkan beban pajak yang dibayarkan, perusahaan dapat melakukan manajemen pajak yang baik. Dengan melakukan manajemen pajak yang baik maka diharapkan utang pajak yang ditanggung perusahaan berada dalam jumlah minimal namun tidak melanggar peraturan perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan dengan teori akuntansi positif dengan hipotesis political cost hypothesis. Jika perusahaan memiliki kemampuan meraih laba yang tinggi yang didapatkan perusahaan dari transaksi transfer pricing, maka perusahaan tersebut

intervensi sehingga akan semakin tinggi pula beban pajak yang dikenakan negara kepada perusahaan tersebut. Selain itu juga dengan diadakannya kesepakatan transfer pricing antara wajib pajak dengan Direktorat Jendral Pajak kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa maka dapat mengurangi terjadinya praktik penyalahgunaan transfer pricing oleh perusahaan multinasional (Marfuah dan Azizah, 2014). Di mana didalam kesepakatan tersebut perusahaan harus menggunakan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha (Arm’s Length Principle/ALP) sehingga hal ini menjadi sulit bagi perusahaan dalam melakukan kecurangan praktik transfer pricing.

Penelitian yang mendukung hasil penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Fauziah dan Saebadi (2018) serta Khotimah (2018), yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa beban pajak tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing.

4.5.2 Pengaruh Tunneling Incentive terhadap Keputusan Perusahaan untuk Melakukan Transfer Pricing

Variabel tunneling incentive menunjukkan nilai koefisien regresi variabel sebesar -7.674 dengan nilai signifikansi sebesar 0,017, dimana 0,017 < 0,05. Oleh karena itu hipotesis kedua yang menyatakan bahwa tunneling incentive berpengaruh positif terhadap keputusan transfer pricing perusahaan ditolak, dikarenakan berdasarkan pengujian hipotesis tersebut mekanisme bonus justru berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan transfer pricing. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar kepemilikan pemegang saham

maka keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing akan menurun ataupun sebaliknya.

Berdasarkan dengan teori agensi dimana munculnya tunneling ini karena adanya masalah keagenan antara pemegang saham mayoritas dengan pemegang saham minoritas.Namun ternyata dengan menggunakan transfer pricing justru memberikan dampak buruk ke kepada pemegang saham pengendali dikarenakan penurunan nilai perusahaan akibat dari adanya aktivitas ekspropriasi terhadap pemegang saham minoritas. Hal ini disebabkan karena dividen yang dibayarkan akan semakin rendah sehingga akan berdampak pada investasi dan operasi perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham pengendali akan lebih menggunakan wewenangnya untuk kontrol terhadap pembagian dividen dibandingkan untuk tujuan transfer kekayaan. Ini dilakukan untuk menghindari konflik yang akan berdampak pada penurunan nilai perusahaan dan penilaian buruk investor. Sehingga pemegang saham pengendali cenderung tidak melakukan transfer pricing dengan tujuan agar tetap menjaga citra perusahaan agar menarik minat investor untuk menginvestasikan dananya ke perusahaan.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darma (2020) dan Putri (2019) yang dalam penelitiannya menyatakan bahwa tunneling incentive berpengaruh negatif signifikan terhadap transfer pricing.

4.5.3 Pengaruh Mekanisme Bonus terhadap Keputusan Perusahaan untuk Melakukan Transfer Pricing

Variabel mekanisme bonus menunjukkan nilai koefisien regresi variabel

karena itu hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa mekanisme bonus berpengaruh positif terhadap keputusan transfer pricing perusahaan ditolak, dikarenakan berdasarkan pengujian hipotesis tersebut mekanisme bonus justru tidak berpengaruh terhadap keputusan transfer pricing. Artinya mekanisme bonus tidak memberikan pengaruh atau dampak apakah perusahaan akan memilih untuk melakukan keputusan transfer pricing atau memilih untuk tidak melakukan keputusan transfer pricing dalam perusahaan.

Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia memiliki sifat mementingkan diri sendiri maka pihak manajemen yang bertindak sebagai agendiasumsikan selalu bertindak untuk mengutamakan kepentingan dirinya sendiri dan berdasarkan dengan teori akuntansi positif dengan hipotesis rencana bonus (the bonus plan hypothesis) bahwa bonus yang didapatkan didasarkan dengan melihat laba perusahaan secara keseluruhan, maka tinggi rendahnya peluang untuk memperoleh bonus pada suatu perusahaan tidak menyebabkan pihak manajemen untuk membuat keputusan untuk melakukan transfer pricing.

Hal ini dikarenakan pihak manajemen akan lebih mengutamakan bagaimana cara untuk mengoperasikan dan mengelola perusahaan agar tetap memberikan laba.

Oleh karena itu besarnya kompensasi bonus bukan selalu menjadi motivasi utama untuk melakukan keputusan transfer pricing, mengingat sebelum melakukan keputusan transfer pricing juga diperlukan adanya analisa terhadap resiko yang mungkin akan dihadapinya jika melakukan keputusan transfer pricing tersebut.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh dilakukan oleh Fauziah dan Saebadi (2018) serta Saraswati dan Sujana (2018)

yang menyatakan bahwa mekanisme bonus tidak berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing.

4.5.4 Pengaruh Profitabilitas terhadap Keputusan Perusahaan untuk Melakukan Transfer Pricing

Variabel Profitabilitas memiliki nilai koefisien regresi yaitu 55.156 dengan nilai signifikansi sebesar 0,026 dimana 0,026 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis keempat yang menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap keputusan transfer pricing perusahaan, diterima dikarenakan berdasarkan pengujian hipotesis tersebut profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan transfer pricing. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar profitabilitas maka semakin mendorong perusahaan untuk lebih banyak melakukan transfer pricing.

Berdasarkan teori agensi, dimana hubungan yang terjadi antara dua pihak terkait dimana mereka memiliki kesepakatan untuk memakai jasa. Dimana pihak principal termotivasi untuk mengadakan kesepakatan untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang terus meningkat. Sementara itu pihak agen yang termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhannya baik dalam hal ekonomi atau dalam bentuk natura (kenikmatan). Agen akan cenderung melakukan aktivitas yang meningkatkan laba yang nantinya menarik minat investor dan akan menaikkan nilai perusahaan. Semakin besar tingkat profitabilitas perusahaan maka akan semakin menarik investor untuk melakukan atau mempertahankan investasinya di perusahaan. Hal ini dikarenakan

dalam jangka panjang. Sehingga baik agen maupun principal akan berusaha meningkatkan profitabilitas perusahaan agar kelangsungan hidup dan masa depan perusahaan akan lebih terjamin. Oleh karena itu, keputusan yang dapat diambil untuk hal tersebut adalah dengan melakukan transfer pricing.

Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh dilakukan oleh Cledi dan Amin (2020) serta Rahayu, dkk (2020) dengan hasil penelitian profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing.

4.5.5 Pengaruh Beban Pajak, Tunneling Incentive, Mekanisme Bonus dan Profitabilitas terhadap Keputusan Perusahaan untuk Melakukan Transfer Pricing

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara simultan yang dapat dilihat pada tabel Omnibus Simultan Test of Model Coefficient dimana menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.015 yang lebih kecil dari 0.05. Oleh karena itu hipotesis pengaruh secara simultan beban pajak, tunneling incentive, mekanisme bonus, profitabilitas terhadap keputusan transfer pricing, diterima. Hal ini dikarenakan berdasarkan pengujian hipotesis tersebut terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara beban pajak, tunneling incentive, mekanisme bonus, profitabilitas terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan transfer pricing.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen SKRIPSI OLEH HAMIDAH AULIA MANALU (Halaman 87-93)

Dokumen terkait