• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hasil perhitungan rasio lancar

KESIMPULAN DAN SARAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hasil perhitungan rasio lancar

Rp 15.107 Hasil pengembalian atas ekuitas =

Rp 30.000

Hasil pengembalian atas ekuitas = 0.5(50%)

Hasil pengembalian atas ekuitas perusahaan pada akhir tahun 2009 adalah 65%.

Laba bersih Hasil pengembalian atas ekuitas =

Modal

Rp 19.631 Hasil pengembalian atas ekuitas =

Rp 30.000 Hasil pengembalian atas ekuitas = 0,65 (65%)

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Hasil perhitungan rasio lancar

Tabel 4.1.

Perolehan Nilai Rasio Perusahaan

Jenis-Jenis Rasio 2008 2009

Rasio Lancar 2,8 kali 4,8kali

Rasio Hutang 36% 36%

Rasio Perputaran Total Aktiva 0,59 kali 0,34 kali

Rasio Marjin Laba Atas Penjualan 25% 53%

Rasio Hasil Pengembalian Atas Ekuitas 50% 65%

Sumber: Data diolah penulis, 2011

Dari hasil perhitungan rasio lancar, diperoleh bahwa perusahaan mampu menggunakan semua aktiva lancar yang dimiliki untuk memnuhi pembayaran kewajiban lancarnya. Seandainya perusahaan mengalami kerugian, seluruh aktiva lancarnya dicairkan dapat menutupi pembayaran kewajiban lancarnya. Dari perolehan nilai rasio lancar perusahaan pada 2 (dua) tahun terakhir ini, diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai rasio lancar sebesar 2 kali, yang mencerminkan bahwa ada upaya perbaikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan rasio lancar, dapat diperkirakan bahwa aktiva lancar perusahaan pada tahun mendatang juga lebih besar dari kewajiban lancarnya.

Analisis rasio keuangan terutama bertujuan untuk mendapat gambaran tentang baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut manajemen akan memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan. Informasi tersebut dapat membantu manajer dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahan selain itu manajer dapat membuat keputusan-keputusan penting di masa yang akan datang.

Analisis rasio keuangan tidak hanya penting bagi pihak manajemen tetapi penting juga bagi pihak ekstern perusahaan. Bagi pihak ekstern, analisis rasio keuangan

penting untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu perusahaan. Dengan mengetahui perkembangan keuangan perusahaan tersebut mereka dapat memutuskan apakah akan tetap menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut atau tidak. Manfaat dari analisis rasio keuangan adalah dapat mengetahui adanya kekuatan atau kelemahan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan membandingkan angka rasio keuangan dengan standar yang ditetapkan maka akan diperoleh manfaat lain yaitu dapat diketahui apakah dalam aspek keuangan tertentu perusahaan berada di atas standar atau di bawah standar. Apabila perusahaan berada di bawah standar, maka manajemen akan mencari faktor-faktor yang menyebabkannya untuk kemudian diambil kebijakan keuangan untuk dapat menaikkan rasio perusahaannya kembali.

2. Hasil perhitungan rasio hutang

Dari hasil perhitungan rasio hutang, diperoleh bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan dalam pinjaman dana tambahan, jika sewaktu-waktu diperlukan. Hal ini didasari oleh hasil perhitungan rasio hutang pada tahun 2008 dan 2009 dimana nilai rasio hutang perusahaan adalah sebesar 36% yang dapat diartikan bahwa para kreditor telah menyediakan 36% dari jumlah pembiayaan perusahaan. Hal ini mendukung pernyataan bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan dalam pinjaman dana tambahan. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan rasio hutang, dapat diprediksikan bahwa perolehan laba pada tahun yang akan datang hampir sama dengan perolehan laba pada tahun 2009 dalam arti tidak terjadi pertumbuhan laba yang signifikan.

Prediksi laba perusahaan di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan menggunakan analisa fundamental yaitu menganalisis nilai suatu perusahaan dengan menggunakan variabel-variabel akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Salah satu bagian dari analisis fundamental adalah analisis rasio, yaitu analisis dengan menggunakan hubungan matematis antar variabel keuangan yang satu dengan yang lain. Analisis rasio dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan financial masa lalu, sekarang dan untuk memproyeksikan hasil atau laba yang akan datang. Rasio tersebut dapat memberikan suatu indikasi apakah perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban finansilnya, besarnya piutang yang cukup rasional, efisiensi manajemen persediaan, perencanaan pengeluaran investasi yang baik dan struktur modal yang sehat (Sartono, 2001 :21). Sedangkan menurut Munawir (1999) dari analisis laporan keuangan akan diperoleh rasio-rasio keuangan yang berguna untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.

Analisis rasio keuangan dapat membantu para pelaku bisnis, pihak pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan didasarkan pada data historis yang tujuan utamanya adalah memberi suatu indikasi bagi kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Dari berbagai rasio keuaangan terdapat beberapa rasio keuangan dan informasi keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk memprediksi laba masa depan.

3. Hasil perhitungan rasio perputaran total aktiva

Dari hasil perhitungan rasio perputaran total aktiva, diperoleh bahwa perusahaan tidak menciptakan volume bisnis yang cukup baik untuk ukuran investasi

aktivanya, hal ini dapat disebabkan karena adanya sebagian aktiva perusahaan yang digunakan saat ini, tidak produktif /tidak berguna sehingga perlu dijual agar tidak menambah beban perusahaan. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan rasio perputaran total aktiva, dapat diprediksikan bahwa perolehan laba pada tahun yang akan datang, hampir sama dengan perolehan laba pada tahun 2009 dalam arti tidak terjadi pertumbuhan laba yang signifikan.

Dari hasil perhitungan rasio laba terhadap beban bunga, diperoleh bahwa perusahaan mampu menutup beban bunga yang terjadi dengan marjin pengaman yang maksimal. Dari hasil perhitungan ini, diketahui bahwa beban bunga bukan merupakan masalah yang perlu dikhawatirkan oleh perusahaan karena perolehan laba sebelum pajak dan bunga, jauh diatas beban bunga yang terjadi. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan rasio laba terhadap beban bunga, dapat diprediksikan bahwa pada tahun yang akan datang, pertumbuhan laba tidak dipengaruhi oleh beban bunga.

4. Hasil perhitungan rasio marjin laba atas penjualan

Dari hasil perhitungan rasio marjin laba atas penjualan, diperoleh bahwa marjin laba atas penjualan akhir tahun 2008 sebesar 25% dan pada akhir tahun 2009 sebesar 53%, hal ini menunjukkan bahwa penjualan perusahaan dapat menghasilkan jumlah laba bersih yang tinggi. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan rasio marjin laba atas penjualan, dapat diprediksikan bahwa pada tahun yang akan datang, salah satu faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan laba adalah penjualan yang semakin meningkat.

5. Perhitungan rasio hasil pengembalian atas ekuitas perusahaan

Dari perhitungan rasio hasil pengembalian atas ekuitas perusahaan, diperoleh bahwa tingkat pengembalian atas ekuitas perusahaan sangat besar, yaitu hanya 50% di akhir tahun 2008, dan 65% di akhir tahun 2009. Dengan demikian, berdasarkan perhitungan rasio hasil pengembalian atas ekuitas perusahaan, dapat diprediksikan bahwa perolehan laba perusahaan pada tahun yang akan datang sudah dapat mengembalikan modal perusahaan, dalam arti terjadi pertumbuhan laba yang signifikan.

Dari hasil analisis diatas, dapat disimpulkan bahwa pada tahun yang akan datang, diprediksikan pertumbuhan laba perusahaan akan signifikan, hal ini didasari bahwa mampunya aktiva lancar dalam menutupi kewajiban lancar perusahaan, mudahnya perusahaan dalam memperoleh pinjaman dana tambahan untuk mengembangkan perusahaan, adanya sebagian aktiva perusahaan yang digunakan saat ini tidak produktif/tidak berguna, yang dapat menambah beban perusahaan, dan tingkat pengembalian atas modal perusahaan yang kecil.

Walaupun perusahaan mampu menutup beban bunga yang terjadi dengan marjin pengaman yang maksimal, penjualan perusahaan dapat menghasilkan jumlah laba bersih yang tinggi, dan aktiva yang diinvestasikan perusahaan untuk dijual dapat menghasilkan nilai pengembalian yang tinggi mampu membuat pertumbuhan laba pada perusahaan yang signifikan.

6. Pertumbuhan Laba

Secara umum pendapatan PT KIM II (Persero) dalam 5 tahun terakhir terlihat amat baik sampai tahun 2009, hal ini bisa dilihat dari pertumbuhan labanya.

Laba tahun sekarang – Laba tahun lalu

Pertumbuhan Laba (2008) = x 100%

Laba tahun lalu Rp 15.107 – Rp 10.362

= x 100%

Rp 10.362 = 0,46 (46%)

Laba tahun sekarang – Laba tahun lalu

Pertumbuhan Laba (2009) = x 100% Laba tahun lalu

Rp 19.631 – Rp 15.107

= x 100%

Rp 15.107

= 0,30 (30%)

Pertumbuhan laba tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 16% dari tahun 2008. Dari analisis ini, dapat diketahui bahwa rasio keuangan mempunyai peranan yang penting dalam memprediksi pertumbuhan laba, apakah terjadi peningkatan laba atau sebaliknya dimana perusahaan dapat :

1. Menggunakannya sebagai acuan untuk meningkatkan prestasi kerja, sehingga pertumbuhan laba dapat optimal.

2. Mengambil strategi dan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah yang diperkirakan terjadi, seperti dalam hal kesulitan dalam memperoleh pinjaman

dana tambahan, rendahnya pengembalian atas modal perusahaan, adanya sebagai aktiva yang tidak produktif dan yang lainnya.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisa rasio keuangan untuk memprediksi pertumbuhan laba pada perusahaan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Rasio keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam memprediksi pertumbuhan laba perusahaan.

2. Pertumbuhan laba perusahaan PT KIM II pada tahun yang akan datang diprediksi tidak signifikan yang disebabkan oleh :

a. Sebagian aktiva perusahaan tidak produktif sehingga menambah beban perusahaan.

b. Tingkat pengembalian modal belum mendukung pertumbuhan laba perusahaan.

3. Rasio keuangan dalam perusahaan merupakan acuan terhadap peningkatan prestasi kerja perusahaan agar pertumbuhan laba dapat optimal, supaya perusahaan dapat menggunakan strategi yang lebih tepat untuk mengatasi yang dihadapi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dibuat diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Perusahaan perlu mengupayakan agar dapat terus meningkatkan modal, untuk mengembangkan perusahaan.

2. Perlu kiranya dilakukan pemeriksaan kembali terhadap aktiva-aktiva yang dimiliki perusahaan sehingga tidak ada yang menjadi beban bagi perusahaan. 3. Perusahaan perlu terus melakukan ekspansi dalam hal meningkatkan laba

Dokumen terkait