• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Sejarah singkat perusahaan

Gagasan pembangunan Kawasan Industri Medan (KIM) dimulai pada tahun 1970. Pada tahun ini juga pelaksanaan survei pendahuluan dan pemilihan lokasi dilakukan. Pada tahun 1972, hasil-hasil penelitian disampaikan kepada Ketua Panitia Teknis Penanaman Modal, dan pada tahun yang sama BAPPENAS (Badan Perancang Pembangunan Nasional) menerima Proyek Kawasan Industri Medan sebagai proyek nasional yang dikelola oleh pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah.Pada tahun 1973, BAPPENAS menunjukkan dan menetapkan Team Beca Carter Jollimg & Ferner Bid dari Selandia Baru untuk melaksanakn survei dan studi kelayakan.

Pada pelaksanaan survey ini, Team Beca Carter dengan rekomendasi dari Proyek Kawasan Industri Medan menunjuk Central Development Enterprise Jakarta sebagai Counter –part dalam negeri. Pada tahun 1974 , Team Beca Carter telah

menyelesaikan Draft Report Feasibility Studi Proyek Kawasan Industri Medan dan menyerahkannya kepada BAPPENAS. Sedangkan Final Report Feasibiliti Studi Proyek Kawasan Industri Medan disampaikan oleh pihak Kedutaan Selandia Baru kepada BAPPENAS pada tahun 1975, pada Sidang Kabinet Pembangunan pada tahun 1976, Presiden mengizinkan proyek Kawasan Industri Medan berdiri, dan selanjutnya BAPPENAS menetapkan lokasi Kawasan Industri Medan terletak dikawasan Mabar Selatan

Pembebasan tanah tahap pertama di mulai tahun 1977. Pelaksanaan pekerjaan fisik tahun 1978, diantaranya pematangan / pengerukan tanah, pembangunan jalan masuk dan jalan dalam lokasi proyek, saluran pembuangan air hujan, gedung kantor, jaringan listrik, dan bangunan pabrik untuk Sarana Usaha Industri Kecil (suik) dan Standart Factory Building (SFB). Pada tahun 1980 pengelola Kawasan Industri Medan di serahkan kepada Departemen Perindustrian Republik Indonesia oleh Badan Koordinasi penanaman Modal di Jakarta . Pada tahun 1983 penandatanganan perjanjian kerjasama pendirian perseroan Kawasan Industri Medan antara Menteri Perindustrian Republik Indonesia dengan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara serta dengan Walikota Kepala Daerah Tingkat II Medan.

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) no. 19 tahun 1984 tentang penyertaan Modal Pemerintah Republik Indonesia untuk P.T. Kawasan Industri Medan (persero). Setahun kemudian, dikeluarkan peraturan daerah (perda) Propinsi Sumatera Utara untuk P.T Kawasan Industri Medan (parsero) dan pada tahun yang sama, dikeluarkan Peraturan daerah(perda)Kotamadya Medan no.9 tahun 1985 tentang Penyertaan Modal Kotamadya Medan untuk P.T. Kawasan Industri Medan.

Pada tanggal 17 januari 1987, perjanjian kerjasama dalam rangka pendirian perseroan Kawasan Industri Medan , menyangkut struktur permodalan perseroan dan penyertaan modal, dimana modal dasar Rp. 15 Milyar dan modal ditetapkan/disetor Rp. 3,96 Milyar, ditandatangani antara Menteri Perindustrian RI,Gubernur Sumatera Utara dan Walikota Medan.

PT. (Persero) Kawasan Industri Medan, adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan bidang usaha jasa pengelolaan Kawasan Industri. Kawasan ini didirikan pada tanggal 7 Oktober 1988, dengan komposisi sahamnya terdiri dari Pemerintah RI (pusat) 60%, Pemerintah Propinsi Sumatera Utara 30%, dan Pemerintah Kota Medan 10%. Sejak didirikannya kawasan ini, seiring dengan tingginya minat investor untuk menanamkan investasinya di Sumatera Utara PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN terus melakukan pengembangan lahan. Hingga saat ini telah memiliki luas areal 780 ha dan akan terus dikembangkan dengan usaha sendiri maupun bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional dalam pembangunan kawasan industri.

Pada tahun 1988, surat keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah antara lain: 1. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.227/kmk-013/1988 tanggal 29 Februari

1988 tentang penetapan modal PT. Kawasan Industri Medan (Persero). 2. Surat keputusan Bersama Menteri Keuangan, Gubernur Sumatera Utara, dan

Walikota Medan No.260a/KMK/-013/1988, 538.3/113/K1988, 533.3/351.a /SK/1988 tentang pengangkatan anggota-anggota Direksi P.T. Kawasan Industri Medan (persero).

3. Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan RI, Gubernur Sumatera Utara dan Walikota Medan No. 917/KMK-013/1988,538.3/217/K1988, 538.3/A/SK/1988 tanggal 16 oktober 1988 tentang pengangkatan anggota Dewan Komisaris P.T. Kawasan Industri Medan (persero) pada tanggal 7 oktober 1988, tanggal is\nui secara resmi P.T.Kawasan Industri Medan (persero) berdiri,di mana bertindak sebagai pendiri adalah :

a. Ilchaid Elias, SE. mewakili Menteri Perindustrian RI berdasarkan surat kuasa No.980/M/8/1988, tanggal 31 Angustus 1988. Memberi Kuasa. Sebelumnya telah

menerima kuasa dari Menteri Keuangan berdasarkan Surat Kuasa No.SKU-87/MK/1988.

b. Drs.H.Alimuddin Simanjuntak berdasarkan surat kuasa dari Gubernur Sumatera Utara No.183/5293/1988 tanggal 7 Maret 1988.

c. Ny.Haji Rosy Sembiring, S.H. Berdasarkan surat kuasa dari Walikota Medan No.183/50/6/1988 tanggal 11 maret 1988.

Penandatanganan Prasasti dilakukan tanggal 13 okrober 1990 oleh Presiden Republik Indonesia Suharto. Komposisi kepemilikan saham P.T. Kawasan Industri Medan Persero adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah Republik Indonesia (pusat)60%

2. Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara sebesar 30 % 3. Pemerintah Daerah II kodya Medan sebesar 10 %

Jasa-jasa Pelayanan P.T. Kawasan Industri Medan (persero) diberikan terhadap para investor baik investor dalam negeri maupun dari luar negeri diantarannya :

izin di perlukan kerja sama pihak-pihak terkait lainnya , yaitu: 1. BKPM (Badan koordinasi Penanaman Modal)

2. BKPMD (Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah) 3. BPN ( Badan Pertahanan Daerah)

4. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

5. Direktorat Jenderal Pelayanan Pajak dan Instansi lainnya.

b. Jasa Pelayanan Pengolahan Limbah (Waste Water Treatment System) dan pengolahan limbah cair yang menggunakan peranggkat canggih serta terpadu yang

dapat mencegah dan mengamankan limbah Industri yang di hasilkan perusahaan lingkungan Kawasan Industri Medan (KIM) dari keluhan masyarakat disekitar kawasan Industri.

c. Jasa Keamanan Lingkungan (Integrated Enviromental Security System). Dengan sistem keamanan lingkungan kawasn industry yang terpadu akan menciptakan keamanan para investor dan pekerja dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Sejak didirikannya kawasan ini, seiring dengan tingginya minat investor untuk menanamkan investasinya di Sumatera Utara PT. KAWASAN INDUSTRI MEDAN terus melakukan pengembangan lahan. Hingga saat ini telah memiliki luas areal 780 ha dan akan terus dikembangkan dengan usaha sendiri maupun bekerjasama dengan pihak-pihak swasta yang berpengalaman dan professional dalam pembangunan kawasan industri.

Areal Kawasan Industri Medan ( Tahap I), dengan luas + 200 Ha, terletak disebelah barat jalan tol, dan areal di sebelah timur jalan tol disebut dnegan Kawasan Industri Medan (Tahap II) dengan luas + 325 Ha. Tata ruang tahap II sangat terencana

dan asri, dengan jalan utama keluar dan masuk terbuat dari beton seluas 2 x 17,5 meter, dan jalan sekunder selebar 12 meter. Pada kiri dan kanan jalan terdapat pipa air bersih, air limbah, hydran, pipa gas, kabel listrik dan telepon, dengan konstruksi dibawah tanah.

3.2 Business Profil KIM

a. Visi : Menjadi Perusahaan Kawasan Industri berkelas Dunia.

b. Misi :Menunjang percepatan pertumbuhan Industri di Sumatera Utara.

c. Tujuan :Menyediakan sarana prsarana untuk industry melalui kegiatan usaha kawasan industry yang berwawasan lingkungan dengan tujuan mempercepat investasi dan pertumbuhan sector Industri.

d. Strategi : Megadakan road show menyiapkan lokasi pabrik bagi industry baik dari dalam dan luar negeri yang merelokasikan pabriknya.

e. Produksi : menyiapkan lahan industry 15 ha.

f. Pemasaran : Membuat program road show secara teratur kenegaraan tetangga seperti Malaysia, Singapore, Taiwan dan menawarkan proposal berupa feasibility study proyek komplek Bangunan pabrik siap pakai

g. Teknologi : Mengoptimalkan penggunaan peralatan .

h. Sumber daya : Mengadakan Pendidikan Sumber daya Manusia serta memberikan kesempatan kepada pengawai untuk meningkatkan pengetahuan maupun karier pekerjaannya.

i. Komunitas : Mendata angkatan kerja di lingkungan sekitar kawasan untuk dibekali kemampuan dalam mencari pekerjaan.

j. Peduli lingkungan : Bekerja sama dengan para investor mengadakan sunatan missal untuk warga disekitar kawasan industri Medan.

Dokumen terkait