• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A.Deskripsi Teoretis

SD NEGERI SUKARAYA

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1.Interpretasi Data

Kontrol - Eksperim en -8.12500 10.81590 2.20779 -12.69215 -3.55785 -3.680 23 .001

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai sig (2-tailed)atau probobilitassebesar 0,001 sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan nilai probobilitas lebih kecil daritaraf signifikansi sebesar (0,001<0,05). Maka dapat disimpulkan, bahwa uji-t pada data posttest untuk menolak H0 yang berarti ada perbedaan kemampuan menulis surat pada kelompok eksperimen dan kontrol.

C. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, terlihat bahwa perolehan nilai kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan lebih tinggi dari perolehan nilai kelompok kontrol. Pada kelompok kontrol diperoleh skor tertinggi sebesar 80, skor terendah 50, rata-rata posttest sebesar 63,54, median sebesar 65, dan modus sebesar 65 dan standar deviasi sebesar 6,99. Pada kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 85, skor terendah 50, rata-rata posttest

sebesar 71,66, median sebesar 75, dan modus sebesar 70, dan standar deviasi sebesar 7,894. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata posttest kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan rata-rata posttest kelompok kontrol.

Hal tersebut dibuktikan dengan uji-t skor posttest keterampilan menulis surat pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pengujian uji-t skor posttest ini

dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh atau tidak dalam proses pembelajaran antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Nilai probabilitas diperoleh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan taraf signifikansi 5% dan Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0,001. Perhitungan uji-t tersebut menunjukkan nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi. Artinya rata-rata kemampuan siswa dalam menulis surat adalah berbeda.

2. Pembahasan

Data yang telah diinterpretasikan di atas, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan siswa dalam menulis surat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hal ini terjadi karena perbedaan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Dalam pembelajaran menulis surat, kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan CTL, sementara kelompok kontrol tidak menggunakan pendekatan CTL.

Pendekatan CTL atau biasa disebut kontekstual merupakan salah satu pendekatan yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, negara dan pekerja. 1

Penggunaan pendekatan CTL sebagai pendekatan pembelajaran menulis, selain untuk mencapai keunggulan akademik. Siswa menginternalisasi konsep melalui penemuan, penguatan dan keterhubungan.2 Pendekatan kontekstual yang diberikan pun harus dapat menarik perhatian dan minat belajar siswa serta menjadikan siswa konsentrasi pada pembelajaran. Agar siswa antusias dalam mengerjakan tugas membuat surat. Walaupun ada saja siswa yang tidak mau mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugasnya. Dengan alasan tidak mau atau enggan serta malu mengikuti proses belajar karena kelompok. Namun, setelah peneliti memberikan arahan dan motivasi kepada siswa. Kemudian siswa

1

Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT. Refika

Aditama, 2010) h. 6

2

tersebut mau dan bisa mengikuti pembelajan serta mampu mengerjakan untuk membuat surat.

Memang tidak mudah menuliskan surat dalam kehidupan sehari-hari, apalagi mengajarkan hanya sekali pertemuan. Perlu adanya latihan dan bimbingan, baik di sekolah atau di rumah. Pendekatan kontekstual yang diberikan oleh peneliti merupakan salah satu pendekatan pembelajaran untuk membantu siswa memperlancar komunikasi dan berdiskusi, sehingga dapat menemukan gagasan atau ide dalam keterampilan menulis surat oleh siswa terjadi peningkatan. Pada perlakuan kelas eksperimen, siswa diberikan perlakuan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual, dengan arahan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Diawali dengan membaca materi yang sudah tertera di dalam buku dan memahaminya, kemudian membuat kelompok serta mendiskusikan ide-ide siswa, sehingga siswa dapat saling memahami materi menulis surat tersebut. Selanjutnya peneliti menguatkan materi yang sudah siswa diskusikan dan memberikan tugas sebagai bahan hasil akhir penelitian sekaligus sebagai kompetensi dan tujuan pembelajaran tersebut.

Berbeda dengan kelompok kontrol yang tanpa menggunakan pendekatan kontekstual. Siswa pada kelompok ini terlihat kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat dari sikap dan perhatian yang ditunjukan siswa saat berlangsungnya pembelajaran. Selain itu, siswa dalam menulis surat membutuhkan waktu lama untuk dapat menyesuaikan ide yang akan ditulisnya. Walaupun demikian, di antara kedua kelompok tersebut ada yang sudah bisa atau pandai dalam menulis surat, ada pula yang masih diberikan petunjuk dan motivasi.

Setelah mendapat perlakuan, kemudian kedua kelompok tersebut diberikan

posttest. posttest yang diberikan yaitu tes menulis surat. Bentuk soal posttest yang diberikan untuk kedua kelompok tersebut adalah bentuk essai dalam surat dengan tema “bebas”. Posttest tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis surat pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan. Hasilnya kelompok eksperimen memperoleh rata-rata posttest lebih tinggi daripada posttest yang diperoleh kelompok kontrol. Berikut akan disajikan

beberapa hasil karya siswa dalam menulis surat. Masing-masing posttest dari kedua kelompok penelitian diambil lima karangan siswa sebagai contoh.

a) Posttest Menulis Surat Siswa Kelompok Kontrol

No. 1 Nama : Adi Nugroho

Judul : Bermain dengan teman-teman

Aspek Skor Isi 15 Bahasa 15 Ejaan 10 Bentuk 10 Jumlah 50

Dari aspek isi terdapat beberapa yang kurang relevan dengan pesan yang akan disampaikan. Secara bahasa cara mengungkapkan melalui tulisan, belum lengkap. Misalnya tidak ada tempat dan tanggal pembuatan surat. Ejaan yang digunakan sudah baik, tetapi masih menggunakan singkatan-singkatan dan kurang tepat saat digunakan untuk menulis surat, selain itu tanda baca yang kurang teratur. Pada bentuk surat cara mengungkapkan ide dan gagasan melalui tulisan begitu lancar. Ide tersampaikan diungkapkan dengan jelas, urutan ceritanya pun logis.

No. 2 Nama : Ahmad Yani Judul : Liburan Sekolah

Aspek Skor Isi 20 Bahasa 15 Ejaan 20 Bentuk 10 Jumlah 65

Dari aspek isi sudah baik, akan tetapi informasi yang dituangkan terbatas, isi suratnya perlu dikembangkan lagi. Secara bahasa, cara menyampaikannya cukup lancar, urutannya logis, tetapi kurang lengkap. Dalam ejaan pun terdapat

beberapa yang sesuai, misalnya kata “Jumpa”, seharusya ditulis “jumpa”, karena kata tersebut berada ditengah kalimat, tidak diakhir kalimat. Pada bentuk suratnya sudah baik, tetapi terdapat beberapa yang kurang lengkap, seperti tujuan surat, tanda baca dan lain-lain.

No. 3 Nama : Ardiansyah Judul : Main Marawis

Aspek Skor Isi 20 Bahasa 15 Ejaan 15 Bentuk 15 Jumlah 65

Dilihat dari isi sudah baik, tetapi ada beberapa tulisan yang dikosongkan. Secara bahasa ada beberapa yang kurang mengungkapkan informasi namun logis. Dalam ejaan ada beberapa kata yang diawal kalimat menggunakan huruf kecil seperti kata “beberapa” harusnya menjadi “Beberapa” dan masih menggunakan singkatan-singkatan. Pada bentuk surat, cukup jelas. Namun perlu diperhatikan adalah tanggal dan tempat pembuatan surat.

No. 4 Nama : Lia A.

Judul : Untuk Sahabat

Aspek Skor Isi 20 Bahasa 15 Ejaan 15 Bentuk 15 Jumlah 65

Dari isi sudah baik, informasi yang dituangkan cukup baik. Namun perlu dikembangkan lagi. Secara Bahasa, cara penyampaian surat baik, namun ada beberapa hal yang kurang jelas tujuan surat ini ditulis. Dalam ejaan masih ada beberapa huruf kapital di tengah kalimat, seperti kata “Bisa, Bercanda, Bareng”.

Bentuk surat sudah baik, namun masih ada yang belum dituliskan yaitu tempat dan tanggal surat serta teman yang dituju.

No. 5 Nama : Tiara

Judul : Surat untuk Sahabat Terbaikku

Aspek Skor Isi 20 Bahasa 20 Ejaan 20 Bentuk 20 Jumlah 80

Dari segi isi, surat yang dituliskan sudah baik, informasi yang dituangkan cukup jelas dan logis, namun perlu dikembangkan. Secara bahasa, cara penyampaian surat baik, namun ada beberapa hal yang kurang jelas untuk siapa (nama sahabat) surat ini ditulis. Dalam ejaan sudah baik, tapi masih ada kata yang ditengah kalimat menggunakan huruf kapital, seperti “Bercanda”. Selain itu, terdapat titik-titik yang tidak dimengerti.

b) Posttest Menulis Surat Siswa Kelompok Eksperimen

No. 1 Nama : Faisal Luthfiandi Judul : bermain sepak bola

Aspek Skor Isi 20 Bahasa 15 Ejaan 15 Bentuk 10 Jumlah 60

Isi surat yang ditulis cukup baik, tapi kurang memberikan informasi yang jelas dan harus dikembangkan. Dari segi bahasa, surat ini ada beberapa yang kurang jelas, misalnya tempat bermain. Pada aspek ejaan, masih terdapat kesalahan dari awal kalimat menggunakan huruf kecil. Yaitu kata “dengan” dan judul surat “bermain”, sedangkan dalam bentuk suratnya, ada beberapa yang

kurang dituangkan pada saat menulis surat, yaitu tempat dan tanggal pembuatan surat.

No. 2 Nama : Abdul Muqtadir Judul : Berlibur bermain bola

Aspek Skor Isi 20 Bahasa 20 Ejaan 15 Bentuk 15 Jumlah 70

Dari segi isi, surat ini cukup jelas, informasi yang ditulis kurang jelas dan perlu dikembangkan. Dari bahasa ada beberapa yang perlu dikembangkan dengan bahasa yang baik. Pada aspek ejaan, cukup baik namun ada beberapa kata yang menggunakan huruf kecil di awal kalimat, seperti kata dalam judul “bermain” yang seharus “Bermain”. Kemudian tanda baca yang kurang teratur. Dari aspek betuk surat, ada beberapa yang perlu ditulis yaitu pengirim surat.

No. 3 Nama : Sulistiawati

Judul : Berkunjung kerumah nenek

Aspek Skor Isi 25 Bahasa 20 Ejaan 20 Bentuk 20 Jumlah 85

Dari segi isi, surat yang ditulis sudah jelas. Pada aspek bahasa cukup jelas dan logis, tetapi perlu dikembangkan. Pada ejaan, surat yang dibuat terdapat beberapa kata yang harus diperbaiki, misalnya diawal kalimat menggunakan huruf kecil tidak kapital, seperti kata “disana” yang seharusnya “Disana” dan judul surat menggunakan huruf kecil, selain itu tanda titik diakhir kalimat. Dari aspek bentuk surat cukup jelas, hanya saja tidak ada penulis suratnya.

No. 4 Nama : Nilamsari

Judul : Bertamasya ke kebun binatang

Aspek Skor Isi 25 Bahasa 20 Ejaan 20 Bentuk 10 Jumlah 75

Dari aspek isi, surat ini cukup jelas dan baik. Pada aspek bahasa ada beberapa yang kurang mengungkapkan informasi namun logis. Dan aspek ejaan hanya kurang huruf dari kata “tida” yang seharusnya “tidak”, selain itu ada kata dari judul surat yang tidak menggunakan huruf kapital, seperti “binatang” seharusya “Binatang”. Pada aspek bentuk surat, salam pembuka belum lengkap dan penulis surat yang tidak diketahui.

No. 5 Nama : Rizky R.

Judul : Bertamasya ke Taman mini

Aspek Skor Isi 25 Bahasa 20 Ejaan 20 Bentuk 15 Jumlah 80

Dilihat dari aspek isi, surat yang ditulis rizky kurang jelas dan masih perlu perbaikan. Dari aspek bahasa surat ini cukup jelas dan logis, namun perlu dikembangkan. Sedangkan pada aspek ejaan, terdapat beberapa perbaikan, diantaranya yaitu penggunaan awal kata dengan kapital pada kata “dan” serta kurang jelas antara tanda titik (.) dan koma (,). Ada pula kata “ade-ade” yang seharusnya ditulis “adik-adik”. Pada aspek bentuk, surat ini belum lengkap karena

ada beberapa yang belum dituliskan, seperti tujuan surat kepada siapa dan pada penulis suratnya.

Dokumen terkait