• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian Model Pertama

Hasil penelitian ini secara simultan tidak dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian terdahulu yang direplikasi dari Setyawan (2006) karena perbedaan variabel independen yang digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial diketahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut:

a. Pengaruh Debt To Equity Ratio terhadap harga saham

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel

Debt To Equity Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan

real estate dan property yang terdaftar di BEI, sebagaimana yang ditunjukkan

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa DER bukan merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan semakin tinggi DER menunjukkan semakin tinggi keberhasilan kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas hutang yang digunakan sehingga menunjukkan semakin kecil resiko yang harus dihadapi investor dalam penanaman modalnya di perusahaan tersebut dan sebaliknya. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan di pasar modal mengalami kenaikan.

b. Pengaruh Return On Assets terhadap harga saham

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel

Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan real

estate dan property yang terdaftar di BEI, sebagaimana yang ditunjukkan nilai

signifikansi LnROA sebesar 0,119 lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ROA bukan merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan semakin tinggi ROA menunjukkan semakin tinggi keberhasilan kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas aktiva yang digunakan sehingga menunjukkan semakin kecil resiko yang harus dihadapi investor dalam

penanaman modalnya di perusahaan tersebut dan sebaliknya. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan di pasar modal mengalami kenaikan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Sembiring (2008) dan Albahi (2008) yang menyatakan bahwa secara parsial ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sementara hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Setyawan (2006) yang mengemukakan bahwa secara parsial ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor berikut. Faktor pertama adalah objek penelitian yang berbeda, dapat menyebabkan hasil yang diperoleh berbeda karena karakteristik perusahaan industri barang konsumsi berbeda dengan karakteristik industri minuman. Faktor lainnya yang dapat menjadi dasar diperolehnya hasil penelitian yang berbeda diduga dari rentang waktu penelitian, yang mengakibatkan kondisi sosial, politik serta perekonomian setiap tahun akan selalu berubah-ubah.

c. Pengaruh Return On Equity terhadap harga saham

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel

Return On Equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan real

estate dan property yang terdaftar di BEI, sebagaimana yang ditunjukkan nilai

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ROE bukan merupakan salah satu faktor yang diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal. Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan semakin tinggi ROE menunjukkan semakin tinggi keberhasilan kegiatan operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atas equity yang digunakan

sehingga menunjukkan semakin kecil resiko yang harus dihadapi investor dalam penanaman modalnya di perusahaan tersebut dan sebaliknya. Semakin tinggi keuntungan yang dihasilkan perusahaan akan menjadikan investor tertarik akan nilai saham, semakin banyak investor yang tertarik untuk membeli saham suatu perusahaan maka semakin besar kemungkinan harga saham perusahaan di pasar modal mengalami kenaikan.

d. Pengaruh Book Value Per Share terhadap harga saham

Dari hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, diketahui bahwa variabel

Book Value Per Share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga

saham perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI, sebagaimana

yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi LnBVS sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan dilakukan Dwireza (2010) yang menyimpulkan bahwa secara parsial BVS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian ini serta dari hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa BVS merupakan salah satu faktor penting yang

diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan untuk berinvestasi di pasar modal.

Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan apabila nilai BVS suatu perusahaan mengalami kenaikan maka akan diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut, karena pergerakan harga saham dipengaruhi pendapatan per lembar saham, sedangkan laba per lembar saham dipengaruhi oleh pendapatan dari perusahaan. Hal ini terjadi karena BVS merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya BVS akan ditentukan oleh laba perusahaan. Pendekatan melalui BVS menunjukkan informasi tentang laba atau rugi yang dialami perusahaan yang dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi seorang investor dalam mengambil keputusan untuk bertransaksi di pasar modal. Laba per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terdapat korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dengan pertumbuhan harga saham (Munawir, 2002).

5.4. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Model Kedua

Dokumen terkait