• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 44-50)

Penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi adalah penelitian yang dilakukan oleh Thirtyawati (2007) dengan judul “Pengaruh Tingkat Kesejahteraan dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada

Pelasa Hotel Legian-Kuta”. Dari hasil uji F-test dengan level of significant (α = 5), maka diperoleh F-table sebesar 4,26 dan nilai F-hitung sebesar 65,599

berarti ada pengaruh antara tingkat kesejahteraan, dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan. Dari hasil analisis determinasi berganda diperoleh sebesar 83,58% yang berarti produktivitas kerja karyawan 83,58% dipengaruhi oleh kesejahteraan dan disiplin kerja dan sisanya 16,42% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari determinasi parsial diketahui bahwa tingkat kesejahteraan memberikan sumbangan sebesar 35,54% sedangkan disiplin kerja memberikan sumbangan sebesar 63,52%. Ini berarti disiplin kerja lebih dominant pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel bebas yaitu disiplin kerja, variabel terikat yaitu produktivitas kerja karyawan. Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada dimensi waktu dan jumlah variabel yang digunakan.

Penelitian lain dilakukan oleh Sri Wahyuni (2008) dengan judul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Diklat serta Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh budaya organisasi dan diklat serta lingkungan kerja secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai pada

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa secara simultan budaya organisasi, diklat dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali, dengan F-hitung (79,769) > F-tabel (2,76).

Secara parsial budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali, dengan t-hitung (5,267) > t-tabel (1,671), diklat berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali, dengan t-hitung (4,800) > t-tabel (1, 671), lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali, dengan t-hitung (3,315) > t-tabel (1,671). Variabel yang berpengaruh lebih besar adalah budaya organisasi dengan melihat koefisien regresi beta tertinggi sebesar 0,436. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel bebas yaitu budaya organisasi dan lingkungan kerja. Perbedaannya dengan penelitian ini terletak pada dimensi waktu dan jumlah variabel yang digunakan.

Selain itu penelitian lain yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Rahayuningsih (2006) pada Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia Partnership dengan Judul “Analisis Budaya Organisasi, Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, Motivasi, Gender dan Latar Belakang Pendidikan dalam Produktivitas Kerja Staf Akunting : Studi Empiris”. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menguji dan mengidentifikasikan kembali hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja, hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan motivasi, hubungan

yang signifikan antara kepuasan kerja dengan motivasi, hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja, hubungan yang signifikan antara motivasi dengan produktivitas kerja, hubungan yang signifikan antara budaya organisasi dengan kepuasan gaji, hubungan yang signifikan antara kepuasan gaji dengan motivasi, hubungan yang signifikan antara kepuasan gaji dengan produktivitas kerja, hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan budaya organisasi, hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan gaji, hubungan yang signifikan antara gender dengan kepuasan gaji dan hubungan yang signifikan antara gender dengan produktivitas kerja. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi khususnya kepada manajemen perusahaan mengenai cara peningkatan produktivitas kerja karyawan ditinjau dari aspek-aspek keperilakuan. Sedangkan bagi staff akunting adalah agar memperoleh solusi dan wawasan dalam peningkatan produktivitas kerjanya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pemilihan sampel yang dilakukan dengan Purposive Random Sampling Method yaitu mengambil sampel dengan kriteria : staff akunting yang bekerja pada perusahaan skala menengah kebawah di beberapa daerah Jakarta dan Tangerang. Sedangkan random dalam pengambilan sampel ini maksudnya adalah tidak membedakan usia, lama kerja, status pernikahan dan jenis perusahaan tempat responden bekerja total kuesioner yang dikirimkan berjumlah 157 dan yang kembali sejumlah 150 sedangkan yang dapat diolah adalah 135 kuesioner. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation

Modelling) dengan aplikasi Analysis of Moment Structure dari Arbucle (1997). Penggunaan AMOS mensyaratkan beberapa kriteria yang harus dipenuhi, meliputi : 1) Degree of Freedom (DF) harus positif 2) Non Signifikan chi square diatas nilai yang disyaratkan yaitu dengan nilai p=0,05 dan diatas batas konservatif yang diterima sebesar p=0,10.3). Incremental fit yaitu GFI (Goodness not Fit Index), Adjusted GFI (AGFI), Tucker-Lewis Index (TLI), dan Normed Fit Index (NFI) diatas 0.90.4) nilai RMR (Root Mean Square Residual) dan RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) yang rendah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa gambaran umum responden yaitu kuesioner dikirimkan melalui contact person dan mail survey kepada 157 staf akunting yang bekerja di beberapa perusahaan swasta di Jakarta dan Tangerang. Kuesioner yang kembali berjumlah 150 responden dan yang dapat diolah sebanyak 135 sampel dengan kriteria laki-laki berjumlah 35 dan perempuan berjumlah 100. Hasil penelitian terhadap uji normalitas yaitu masing-masing variabel mempunyai critical ratio dibawah 2,58 sehingga dapat dikatakan seluruh data NORMAL. Hasil penelitian terhadap Evaluasi Outlier yaitu dengan teknik mahalonobis dapat diketahui bahwa dengan chi square pada degree of freedom sebesar 9 yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat signifikansi P<0,001. Nilai mahalonobis distance 2 (9,0,00) sebesar 29,58. Hal ini berarti kasus yang mempunyai mahalonobis distance yang lebih besar dari 29,58 adalah multivariate outliers. Hasil output menunjukkan tidak ada satupun kasus yang memiliki nilai mahalonobis distance diatas 29,58 maka dapat disimpulkan tidak ada multivariate outliers. Hasil penelitian terhadap uji model yaitu model ini dikatakan telah memenuhi kriteria model fit yaitu ditunjukkan

dengan nilai chi square = 84,260 dengan probabilitas = 0,000. Begitu juga dengan kriteria lainnya seperti GFI = 0,969; AGFI = 0,994; TLI = 0,956 yang nilainya diatas 0,90 dan juga nilai RMSEA = 0,044 jauh dibawah kriteria yang disyaratkan kurang dari 0,08. Maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan ini adalah FIT. Hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis yaitu berdasarkan hasil regression weight, dapat diketahui bahwa hasil pengujian hipotesis 1 sampai 11 menunjukkan critical ratio masing-masing sebesar 3.138, 1.986, 3,566, 2,901, 2,905, 2,034, -2,978, 7,036, 2,157, 2,157 dan -3,755 (nilai belum melampaui batasan kritis diatas 1.96 dan dibawah 1.96). Dengan demikian penelitian ini berhasil mendukung hipotesis alternatif 1 sampai hipotesis alternatif 11. Sehingga dapat dinyatakan bahwa budaya organisasi berhubungan dengan kepuasan kerja, motivasi dan kepuasan gaji. Kepuasan kerja juga berhubungan dengan motivasi dan produktivitas kerja. Sedangkan kepuasan gaji berhubungan dengan motivasi dan produktivitas kerja serta motivasi berhubungan dengan produktivitas kerja. Selanjutnya, latar belakang pendidikan atau tingkat pendidikan juga berhubungan dengan budaya organisasi dan kepuasan kerja serta gender berhubungan dengan kepuasan gaji. Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan, namun perbedaannya adalah terletak pada dimensi waktu, jumlah variabel yang digunakan, dan tempat pelaksanaannya.

Penelitian selanjutnya yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Suhana (2007) pada Jurnal Manajemen Usahawan Indonesia

Pengaruh Country Of Origin terhadap Persepsi Kualitas Konsumen dengan judul “Analisis Hubungan Gaya Kepemimpinan, Praktek-Praktek MSDM, Budaya Organisasi, Komitmen dan Kinerja Organisasi (Penelitian di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Tengah)”. Berdasarkan pandangan berbasis sumber daya, organisasi merupakan kompleksitas dari elemen-elemen. Pandangan ini mendalilkan pentingnya sumber daya yang saling melengkapi. Kebijakan dan praktek secara individual memiliki kontribusi yang terbatas dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif. Teori berbasis sumber daya secara umum diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sumber daya berwujud dan tak berwujud. Sumber daya berwujud meliputi sumber daya fisik dan keuangan, sedangkan sumber daya tak berwujud meliputi : budaya, gaya kepemimpinan, praktek-praktek MSDM, dan komitmen. Jika dibanding dengan sumber daya berwujud, sumber daya tak berwujud kurang fleksibel dan sulit untuk ditransfer. Penelitian-penelitian tentang elemen-elemen di atas secara terpisah dihubungkan dengan kinerja organisasi. Meski demikian, penelitian-penelitian tentang elemen-elemen di atas secara simultan belum dilakukan. Penelitian ini menguji hubungan antara gaya kepemimpinan, praktek-pratek MSDM, budaya, komitmen dan kinerja organisasi. Objek penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) se-Jawa Tengah yang berjumlah 341 buah. Alat analisis yang digunakan adalah model persamaan struktural. Dari temuan penelitian diketahui bahwa hubungan yang signifikan ditemukan antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan komitmen dan antara budaya organisasi dan kinerja organisasi. Sedangkan hubungan yang tidak signifikan ditemukan antara gaya kepemimpinan

dan kinerja, praktek-praktek MSDM dan kinerja, praktek-praktek MSDM dan komitmen dan komitmen organisasi dengan kinerja organisasi. Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menganalisis pengaruh budaya organisasi, namun perbedaannya adalah terletak pada dimensi waktu, jumlah variabel yang digunakan, dan tempat pelaksanaannya.

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 44-50)

Dokumen terkait