• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian terhadap 15 Umat Lingkungan

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 101-109)

BAB III. SOSOK KATEKIS DALAM BERKATEKESE DI LINGKUNGAN

D. Pembahasan Hasil Penelitian Sosok Katekis terhadap Minat Umat

2. Pembahasan Hasil Penelitian terhadap 15 Umat Lingkungan

lih. tabel 9 hal. 65

Prosentase di atas yang paling tinggi menunjukkan bahwa umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan rajin hadir dalam pendalaman iman walaupun masih ada di antara mereka yang kadang-kadang rajin hadir mengikuti pendalaman iman. Kehadiran umat sangatlah penting dalam pelaksanaan katekese karena katekese tidak dapat berjalan tanpa kehadiran umat.

Kehadiran umat dalam PI (N=15)

Rajin hadir dalam pendalaman iman

Kadang-kadang hadir dalam pendalaman iman

93% 7%

lih. tabel 10 hal. 65

Prosentase di atas yang paling tinggi menunjukkan bahwa umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan aktif dalam mensharingkan pengalaman mereka. Tidak semua umat aktif dalam sharing. Prosentase lainnya menunjukkan bahwa ada umat yang kadang-kadang terlibat dalam sharing dan ada umat yang pasif hanya menjadi pendengar saja. Sharing memang tidak bisa dipaksakan karena timbul dari dalam diri sendiri sebuah kerelaan untuk membagikan pengalaman dengan orang lain. Oleh karena itu, katekis diharapkan dapat membantu dan mendorong umat yang pasif agar mereka mau terlibat dalam sharing supaya dapat membagikan pengalamannya dengan orang lain sehingga dapat saling meneguhkan satu sama lain.

lih. tabel 11 hal. 65-66

Keaktifan sharing dalam PI (N=15)

Aktif untuk mensharingkan pengalaman Pasif Kadang-kadang 47% 33% 20%

Kesulitan dalam mensharingkan pengalaman

(N=15)

Tidak sulit, karena sesuai dengan pengalaman nyata

Tidak tahu, karena tidak pernah sharing, ada hal-hal yang rahasia dan kami senang mendengarkan saja

Sulit, karena kurang percaya diri dan sulit merumuskan kata-kata, memahami bahasa yang disampaikan oleh pemimpin 47%

33% 20%

Prosentase di atas yang paling tinggi menunjukkan bahwa umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan tidak mengalami kesulitan dalam mensharingkan pengalaman mereka karena pengalaman mereka berdasarkan pada tindakan yang nyata. Prosentase lainnya menyatakan bahwa umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan tidak tahu tingkat kesulitan dalam sharing karena mereka tidak pernah terlibat untuk mensharingkan pengalaman mereka. Umat lingkungan ada juga yang masih mengalami kesulitan untuk mensharingkan pengalamannya karena kurang percaya diri, sulit membahasakan pengalaman yang akan diungkapkan dan sulit memahami bahasa yang disampaikan oleh katekis dalam berkatekese.

lih tabel 12 hal. 66

Prosentase di atas yang paling tinggi menunjukkan bahwa umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan tidak mengalami kesulitan dalam memahami bahasa yang disampaikan oleh katekis. Prosentase lainnya menyatakan bahwa ada umat yang kadang-kadang masih mengalami kesulitan dalam memahami bahasa yang disampaikan oleh katekis tetapi itu tergantung dari siapa katekis yang memimpin saat itu. Selain itu juga, umat masih ada yang mengalami kesulitan sehingga bingung dan tidak memahami bahasa yang disampaikan oleh katekis.

Bahasa yang disampikan oleh katekis(N=15) Tidak sulit, karena penyampaiannya jelas dan sederhana

Kadang-kadang tergantung yang memimpin pendalaman iman saat itu Sulit, membuat bingung sehingga kurang bisa memahami

67% 20%13%

Faktor kesulitan pemahaman bahasa bisa disebabkan karena berbagai macam usia umat yang ada di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan yaitu antara 30-71 tahun dan tingkat pendidikan mereka rata-rata lulusan Sekolah Menengah baik SMP atau SMA bahkan ada lulusan SD. Sebagai pemimpin katekese memang diharapkan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga umat yang usianya sudah tua dan tingkat pendidikan umat yang rendah dapat memahami bahasa yang disampaikan oleh katekis sehingga materi dapat tersampaikan dengan baik.

lih tabel 13 hal 66-67

Prosentase di atas yang paling tinggi menunjukkan bahwa keterlibatan umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan dalam sharing tidak dipengaruhi oleh katekis. Sharing tergantung dari diri sendiri sesuai dengan pengalaman pribadi. Prosentase lain menunjukkan bahwa umat menyatakan keterlibatan sharing dipengaruhi oleh katekis. Jika katekis dalam membawakan materinya jelas, menarik dan menyentuh hati maka ada keinginan untuk terlibat sharing. Selain itu ada umat yang kadang-kadang terlibat sharing karena tergantung dari katekis yang mereka senangi atau dikehendaki oleh mereka. Katekis di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan menggunakan metode sharing supaya umat terlibat dalam proses pelaksanaan katekese. Sharing memang tergantung dari pengalaman

Keterlibatan sharing dipengaruhi oleh katekis (N=15)

Tidak, karena sharing tergantung dari diri sendiri sesuai dengan pengalaman pribadi

Ya, jika pemimpin PI dalam membawakan materinya jelas, menarik, dan menyentuh pasti ada perasaan yang muncul untuk sharing Kadang-kadang, tergantung pemimpin yang membawakannya

47% 40%

yang dialami oleh setiap pribadi dan peran katekis hanyalah sebagai fasilitator atau pengarah agar proses katekese dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuannya.

lih. tabel 14 hal 67

Prosentase di atas yang paling tinggi menunjukkan bahwa minat umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan dalam mengikuti pendalaman iman dipengaruhi oleh katekis. Katekis yang memiliki kreatifitas dalam menyampaikan materi yang menarik dan tidak menggurui umat membuat umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan akan semakin berminat dalam mengikuti pendalaman iman di lingkungan. Prosentase lain menunjukkan bahwa minat mengikuti pendalaman iman tergantung dari setiap pribadi yang ingin mengembangkan imannya.

Minat mengikuti pendalaman iman dipengaruhi oleh katekis (N=15)

Iya, karena kalau pemimpinnya kurang menarik cara

penyampaiannya, tidak menggurui umat maka saya datang pendalaman iman

Tidak, karena tergantung dari setiap pribadi untuk mengembangkan imannya masing-masing 60%

lih. tabel 15 hal 67-68

Prosentase di atas yang paling tinggi menunjukkan bahwa katekis lebih banyak yang belum memenuhi harapan umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan karena menurut umat, bahasa yang digunakan pemimpin masih sulit dipahami, masih ada kesan menggurui dan kurang bisa mengajak umat untuk berpartisipasi. Prosentase lainnya menunjukkan bahwa katekis sudah memenuhi harapan umat karena katekis dipandang memiliki pengetahuan yang baik tentang Kitab Suci dan ajaran Gereja. Selain itu, suasana ketika memimpin tidak terjadi ketegangan antara katekis dan umat.

lih. tabel 16 hal 68

Katekis sudah memenuhi harapan umat

(N=15)

Belum, karena bahasa yang digunakan masih sulit dipahami, masih terkesan menggurui dan kurang bisa mengajak umat untuk berpartisipasi

Sudah, karena pemimpin sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang Kitab Suci dan ajaran Gereja dan tidak kaku 53%

47%

Pendalaman iman yang menjadi harapan umat (N=15)

Temanya jelas, terarah, bahasa yang dipakai pemimpin mudah dipahami, rileks dan tidak monoton sehingga memperoleh bekal untuk dibawa pulang

Jangan terlalu banyak sharing karena bosan

Waktunya pendalaman iman tidak terlalu lama

Menambah pengalaman iman

Mengutamakan komunikasi dua arah yaitu pemimpin dan umat 47% 27% 13% 7% 7%

Prosentase di atas yang paling tinggi menunjukkan pendalaman iman yang menjadi harapan umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan ialah pendalaman iman memiliki tema yang jelas, bahasa yang dipakai katekis mudah untuk dipahami oleh umat, suasana pendalaman iman santai, rileks dan tidak monoton sehingga membuat umat merasa tidak bosan mengikuti pendalaman iman. Prosentase lainnya menunjukkan bahwa umat tidak senang jika dalam pendalaman iman terlalu banyak sharing sehingga waktu pelaksanaan menjadi lama. Selain itu pendalaman iman yang diharapkan oleh umat ialah pendalaman iman yang bermakna bagi umat artinya semakin dapat menambah iman umat dan pendalaman iman yang mengutamakan komunikasi dua arah.

lih. tabel 17 hal. 68-69

Prosentase di atas paling tinggi menunjukkan bahwa gambaran pendalaman iman yang kurang dikehendaki oleh umat dilihat dari segi pemimpin pendalaman iman. Umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan kurang menghendaki jika pemimpin pendalaman iman terlalu banyak bicara atau bertele-tele dan terlalu banyak pertanyaan sharing. Prosentase lain menunjukkan bahwa umat juga kurang menghendaki jika waktu pendalaman imannya lama sehingga membuat

Gambaran pendalaman iman yang kurang dikehendaki oleh umat (N=15)

Pemimpin yang banyak bicara dan terlalu banyak pertanyaan sharing

Pendalaman iman yang waktunya lama sehingga membuat umat bosan dan ngantuk

Pemimpin yang menggurui umat sehingga umat diperlakukan seperti anak SD

Terjadi perdebatan antar umat 40%

27% 20%13%

umat merasa bosan. Umat tidak senang jika pemimpin pendalaman iman dalam kotbahnya ada kesan mengggurui. Umat dianggap seperti orang yang tidak tahu tentang apapun hanya pemimpinlah yang berhak memberi tahu. Pendalaman iman yang timbul perdebatan antar umat juga tidak dikehendaki oleh umat sendiri.

lih. tabel 18 hal 69

Prosentase di atas yang paling tinggi menyatakan bahwa kesan umat merasa senang kepada pemimpin pendalaman iman di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan karena tiap minggunya bergantian dalam memimpin sehingga umat tidak bosan. Prosentase lainnya menyatakan bahwa ada beberapa katekis yang masih menggurui umat. Umat mengharapkan agar katekis lebih kreatif lagi dalam mengangkat tema yang sesuai situasi umat supaya semakin banyak yang terlibat. Ada juga katekis yang masih kurang fokus dalam menyampaikan materi dan pemakaian bahasa supaya lebih disederhanakan lagi karena banyak umat yang usianya sudah tua sehingga sulit untuk memahami istilah-istilah dalam bahasa.

Kesan umat terhadap katekis sebagai pemimpin PI (N=15)

Senang karena pemimpin sudah bergantian tiap Minggunya sehingga tidak merasa bosan

Ada beberapa yang masih menggurui umat

Lebih kreatif lagi dalam mengangkat tema yang sesuai situasi umat supaya melibatkan umat

Ada yang kurang fokus dan pemakaian bahasa lebih disederhanakan lagi karena banyak umat yang sudah tua

33% 27% 20% 20%

3. Pendalaman Hasil Penelitian terhadap 4 Katekis Sukarelawan dan 15

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 101-109)

Dokumen terkait