• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian Sosok Katekis terhadap Minat Umat dalam mengikuti

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 68-79)

BAB III. SOSOK KATEKIS DALAM BERKATEKESE DI LINGKUNGAN

B. Penelitian Sosok Katekis terhadap Minat Umat dalam mengikuti

Paroki Santo Antonius Kota Baru Yogyakarta

1. Latar Belakang Penelitian

Sosok adalah bentuk, wujud, tokoh atau rupa seorang pribadi (http://www.kamusbesar.com/37764/sosok). Penelitian ini akan meneliti tentang pengaruh sosok katekis terhadap minat umat dalam mengikuti katekese di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan. Di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan tidak ada katekis full time atau akademik tetapi ada katekis sukarelawan yang berperan sebagai fasilitator dalam pelaksanaan katekese di lingkungan. Mereka adalah prodiakon dan tokoh umat di lingkungan. Penulis melihat prodiakon dan tokoh umat di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan merasa terpanggil sebagai prodiakon maupun pemimpin katekese. Mereka memiliki spiritualitas sebagai seorang pelayan, mereka secara sukarela menjadi fasilitator dalam katekese lingkungan untuk membantu umat mengembangkan iman mereka. Prodiakon dan tokoh umat memiliki pribadi yang baik. Mereka memiliki keterampilan dalam memimpin katekese di lingkungan.

Keterampilan sangatlah diperlukan dalam katekese. Keterampilan merupakan kecakapan seseorang untuk menyelesaikan tugas (KBBI, 752). Keterampilan yang

dimaksudkan ialah keterampilan dalam mengungkapkan bahasa, pengetahuan dan mengolah materi yang kreatif dan menarik minat umat. Prodiakon dan para pemimpin katekese di lingkungan Santo Yosef Benediktus memiliki keterampilan dan cara mereka masing-masing dalam berkatekese. Mereka sudah berusaha memberikan yang terbaik agar umat berminat untuk semakin terlibat dalam katekese lingkungan. Kenyataan yang terjadi, umat masih terlihat pasif dan kehadiran umat pun sedikit. Minat merupakan keinginan yang kuat, kecenderungan hati terhadap sesuatu (KBBI, 532). Minat seseorang tidak dapat dipaksakan oleh orang lain. Minat muncul dalam hati setiap orang. Dalam berkatekese, salah satu peran prodiakon dan pemimpin katekese ialah membantu umat lingkungan Santo Yosef Benediktus membangun minat agar terlibat dalam kegiatan katekese baik kehadiran maupun saat proses katekese, yaitu sharing, doa umat, dsb.

Oleh karena itu, untuk mengetahui situasi nyata peranan sosok katekis terhadap minat umat dalam mengikuti katekese orang dewasa di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan, penulis melakukan penelitian. Penelitian ini menyangkut tentang sosok katekis yang dapat membangun minat umat dalam mengikuti katekese di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan.

2. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bodgan dan Tylor, 1990). Penelitian kualitatif berhubungan

dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti. Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menuntut pandangan manusia yang diteliti.

Metode penelitian yang dipakai oleh penulis ialah studi kasus. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dan melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. (http://id.wikipedia.org/wiki/Studi_kasus). Hasil penelitian kemudian dianalisis untuk mendapatkan gambaran nyata tentang peranan sosok katekis terhadap minat umat dalam mengikuti katekese di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan.

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah:

a. Mengetahui sosok katekis yang dapat meningkatkan minat umat untuk mengikuti pendalaman iman di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan. b. Mengetahui minat umat dalam mengikuti pendalaman iman di lingkungan

Santo Yosef Benediktus Sagan, Paroki Santo Antonius Kota Baru Yogyakarta.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan paroki Santo Antonius Kota Baru Yogyakarta. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada tanggal 18-25 September 2013.

5. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan Paroki Santo Antonius Kota Baru Yogyakarta dari usia 30-71 tahun. Peneliti dalam menentukan responden sekaligus sebagai sampel dengan memilih 4 orang karena mereka ialah katekis sukarelawan dan umat sebanyak 15 orang karena mereka lebih sering hadir untuk mengikuti katekese lingkungan.

Tabel 1: Distribusi sampel katekis sukarelawan No. Usia Jumlah

1. 30 tahun 2

2. 44 tahun 1

3. 54 tahun 1

Tabel 2: Distribusi umat lingkungan

No. Usia Jumlah

1. 21 tahun 3

2. 30 tahun 2

3. 45 tahun 1

5. 52 tahun 2

6. 53 tahun 2

7. 55 tahun 2

8. 71 tahun 1

6. Variabel Penelitian

Supaya penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas dan mudah diukur maka perlu dijabarkan arti setiap variabel tersebut dalam definisi operasional. Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:

a. Sosok katekis

Sosok katekis ialah seorang pribadi yang berkarya di bidang katekese. Katekis ialah pewarta Kabar Gembira bagi semua orang secara berkesinambungan dari tahap pengajaran sampai tahap pendewasaan sehingga umat merasa terbantu untuk semakin mengenal, mencintai, dan mengimani Yesus Kristus. Seorang katekis diharapkan memiliki keterampilan dan spiritualitas dalam dirinya. Keterampilan meliputi pengetahuan tentang katekese dan tujuannya, berkomunikasi, mengolah materi katekese supaya menarik. Spiritualitas meliputi: panggilan sebagai pelayan, sukarela dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pewarta Sabda.

b. Minat umat

Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu obyek (Surya, Mohammad 2003:67) Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu (Muhibbin, 1995:136). Minat umat adalah kecenderungan umat tertarik pada sesuatu melalui keterlibatan mereka dalam pelaksanaan katekese di lingkungan. Minat umat dalam pelaksanaan katekese ditandai dengan kehadiran umat dalam pelaksanaan katekese dan kesan umat terhadap katekis sebagai fasilitator dalam proses katekese.

7. Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan angket atau kuisioner. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa (Margono, 1997). Dengan cara ini maka peneliti akan melihat langsung kondisi di lapangan mengenai pelaksanaan katekese di lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan.

Wawancara adalah suatu cara mendapatkan informasi dengan komunkasi langsung dalam bentuk tanya jawab sepihak. Komunikasi langsung adalah bahwa pihak pencari data dan responden saling berhadapan. Tanya jawab sepihak maksudnya adalah pihak responden tidak diberi kesempatan bertanya balik. Wawancara yang digunakan bersifat bebas kepada perseorangan yaitu peneliti berhadapan langsung dengan responden untuk mengajukan pertanyaan yang sudah dipersiapkan (Dapiyanta, 2011:25).

Kuisioner adalah serangkaian daftar pertanyaan atau daftar isian yang harus dijawab atau diisi oleh responden. Angket disebut juga interview tertulis.

Berdasarkan isian atau pertanyaan informasi seseorang tentang sikap, perasaan, minat, dan sebagainya dapat diketahui (Dapiyanta, 2011:23).

8. Kisi-kisi Penelitian

Wawancara ditujukan kepada 4 orang katekis sukarelawan sedangkan kuisioner ditujukan kepada 15 umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan. Adapun rincian pertanyaan wawancara kepada katekis sebanyak 14 pertanyaan sedangkan perincian pertanyaan untuk umat sebanyak 10 pertanyaan yang digunakan untuk mengkroscek data supaya data yang diperoleh lebih akurat.

Tabel 3: Kisi-kisi penelitian wawancara terhadap sosok katekis

No. Aspek Indikator No. Soal

1. Kehidupan pribadi

Mengetahui berapa lama menjadi seorang pemimpin katekese orang dewasa

1

2. Keterampilan katekis dalam hal:

Pengetahuan

Mampu memahami pengertian katekese

2

Mampu memahami tujuan katekese pada umumnya

3

Berkomunikasi Mampu berkomunikasi secara baik dan jelas dengan umat

4

pasif dalam sharing Pengolahan

materi

Mampu mengolah materi dengan baik dan jelas sehingga menarik umat untuk mengikuti katekese

6

Mampu menggunakan metode

yang menarik

7

3. Spiritualitas Sadar akan panggilan menjadi seorang pewarta Sabda

8

Sukarela dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pewarta Sabda

9

4. Kesan Memberi kesan tentang katekese yang menjadi harapan umat

10

Memberi kesan tentang katekese yang kurang dikehendaki oleh umat

11

Sudah memenuhi harapan umat 12 Memberi kesan tentang pemimpin katekese yang tidak disenangi oleh umat

13

Memberi kesan tentang pemimpin pendalaman iman yang disenangi oleh umat

Tabel 4: Kisi-kisi penelitian menggunakan kuisioner terhadap umat lingkungan Santo Yosef Benediktus Sagan

No. Aspek Indikator No. Soal

1. Keterlibatan Rajin menghadiri katekese di lingkungan

1

Aktif dalam sharing 2 2. Berkomunikasi Mampu mensharingkan

pengalaman

3

Mampu memahami bahasa yang disampaikan oleh pemimpin katekese

4

3. Minat Merasa bahwa pemimpin katekese memberi pengaruh untuk terlibat dalam sharing

5

Merasa bahwa pemimpin memberi pengaruh pada minat umat dalam mengikuti katekese di lingkungan

6

4. Kesan Memberi tanggapan tentang pemimpin katekese yang sudah memenuhi harapan umat

Memberi tanggapan tentang katekese yang menjadi harapan umat

8

Memberi tanggapan tentang katekese yang kurang dikehendaki oleh umat

9

Memberi tanggapan tentang para pemimpin katekese

10

9. Teknik Analisis Data

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok , memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono, 2013:92).

b. Penyajian Data (Data Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mennyajikan data. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori (Sugiyono, 2013:95).

c. Verifikasi (Conclusion Drawing)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2013:99). Di bawah ini adalah bagan ilustrasi: reduksi data, display data dan verifikasi.

Catatan Lapangan

Reduksi Data:

Memilih yang penting, membuat kategori, membuang yang tidak dipakai

Data Display: menyajikan ke dalam pola

Conclusion/Verification: memilih yang penting, membuat kategori dan membuang yang tidak dipakai

C. Laporan Hasil Penelitian Sosok Katekis terhadap Minat Umat dalam

Dalam dokumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI (Halaman 68-79)

Dokumen terkait