• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN 1HAZARD

Dalam dokumen Proposal K3 Puskesmas Ujungpandang Baru (Halaman 55-59)

Hazard Lingkungan Kerja potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan – gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya : terpapar kebisingan intensitas tinggi, suhu ekstrim (panas dan dingin), intensitas penerangan kurang memadai, getaran, radiasi.5

 Faktor fisik

1 Sumber kebisingan.

Kebisingan ada dari alat kerja yakni kipas angina dan AC namun tidak terlalu menimbulkan kebisingan.

Kualitas suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya. Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran perdetik (Hertz, Hz), sedangkan intensitas atau arus energi persatuan luas biasanya dinyatakan dalam suatu logaritmis yang disebut desibel ditulis dBA atau dB(A). Telinga manusia mampu mendengar pada frekuensi antara 16 – 20.000 Hz. 4

Sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP-51/MEN/1999 adalah 85 desi Bell A (dBA), untuk waktu pemajanan 8 jam perhari. Dan untuk kebisingan lebih dari 140 dBA walaupun sesaat

pemajanan tidak diperkenankan. 4 2 Sumber cahaya

Sumber cahaya di tempat kerja bersumber dari beberapa lampu untuk pencahayaan.

3 Sumber getaran tidak ada.

4 Temperature di ruangan tempatbaik karena menggunakan 1 kipas angin dan AC sehingga para pekerja merasa agak nyaman.

Suhu udara yang terlalu panas akan menyebabkan menurunnya semangat kerja karyawan di dalam melaksanakan pekerja. Di dalam ruangan kerja dibutuhkan udara yg baik untuk kesegaran fisik karyawan.4

Suhu udara atau temperatur ruang kerja karyawan dipertahankan baik pada musim panas maupun di musim dingin adalah dibawah 21oC untuk menekan kelembaban. 4

 Faktor kimia

Faktor kimia merupakan potensi bahaya yang berasal dari bahan – bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan), skin contact (melalui kulit).5

Diperkirakan paparan bahan kimia di tempat kerja mengakibatkan 4% kematian karena kanker, dan bahkan dapat mencapai 80% untuk jenis kanker tertentu. Sebagian besar pekerja dapat menderita berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia.4

Bahan kimia yang digunakan

Pekerja tidak menggunakan bahan kimia.  Faktor biologi

Faktor biologi merupakan bahan organik yang berasal dari sumber – sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi.4

 Faktor ergonomi

Faktor ergonomi merupakan potensi bahaya yang berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang tidak baik atau tidak sesuai dengan norma – norma ergonomi yang berlaku, dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk : sikap dan cara kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang tidak sesuai dengan kemampuan pekerja ataupun ketidakserasian antara manusia dan mesin.5

 Faktor psikososial

Faktor psikososial merupakan potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.5

Respon tubuh yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan. Jika respon terhadap tubuh berlebihan maka akan menimbulkan stress. Gangguan emosional yg ditimbulkan adalah : cemas, gelisah, gangguan kepribadian, penyimpangan seksual, pecandu alkohol/psikotropika. Penyakit-penyakit psikosomatis antara lain : jantung koroner, tekanan darah tinggi, gangguan pencernaan, luka usus besar, gangguan pernapasan, asma bronkial, penyakit kulit seperti eksim,dll.4

Jam kerja yang lama/ istirahat kurang dan kurang baiknya komunikasi antara sesama pegawai juga dapat menyebabkan timbulnya permasalahan dari faktor psikososial.6

a. Jadwal jam kerja jam 08.00 – 14.00

b. Rasa cemas ataupun gelisah saat bekerja. Pekerja kadang merasa cemas akan penyakit yang kadang-kadang mereka derita seperti bersin, batuk.

c. Hubungan sesama pekerja baik.

d. Gaji para pekerja setiap bulannya sesuai. e.

2 ALAT KERJA YANG DIGUNAKAN  Menggunakan alat tangan.

 APD

Alat – alat yang digunakan dapat berbahaya bagi pekerja jika tidak menggunakan APD atau jika tidak menggunakan alat tersebut dengan hati-hati. Sehingga dibutuhkan pengalaman kerja dan pengetahuan mengenai perlatannya serta dampak yang dapat timbul oleh alat – alat tersebut.

3 ALAT PELINDUNG DIRI YANG DIGUNAKAN

Alat pelindung diri didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.4

Berikut ini akan disebutkan beberapa perlengkapan APD yang digunakan di industri baik formal maunpun informal mulai dari kaki sampai kepala.

 Pelindung kepala, seperti helm yang dilengkapi oleh perisai dan lain sebagainya.

 Pelindung mata, seperti kaca mata dan kaca pengaman yang dimana kaca mata atau kaca pengeman ini tidak mudah hancur

 Pelindung pendengaran, seperti earplugs dan earmuffs

 Pelindung muka, seperti perisai yang biasa digunakan pada usaha las  Pelindung pernafasan, badan , jari dan tangan

 Pelindung kaki

 Pengaman dari kejatuhan, seperti tali penolong, atau ikat pinggang pengaman, pakaian pengaman dan jaring

Sedangkan pada puskesmas ini hanya menggunakan APD berupa masker dan sarung tangan.

4. ALAT PEMADAM KEBAKARAN

Tidak terdapat alat pemadam kebakaran api ringan 5. PENCEGAHAN INFEKSI NASOKOMIAL

Upaya pencegahan infeksi nasokomial belum maksimal dikarenakan tidak tersedianya tempat cuci tangan utnuk menghindari infeksi silang serta jarangnya pengguna alat pelindung diri .

6. PEMERIKSAAN KESEHATAN

Upaya pengendalian agar sumber yang dapat menimbulkan gangguan dapat dikurangi agar tidak menimbulkan efek terhadap orang sekelilingnya. Upaya yang dapat dilakukan dapat berupa pendekatan teknis, administratif, dan medis.4

7. ADANYA KELUHAN KESEHATAN

Keluhan musculoskeletal pegal-pegal (nyeri bahu, pinggang, tangan, paha, kaki) adalah keluhan yang sering dialami oleh karena posisi yang monoton dalam waktu yang lama disertai posisi yang tidak ergonomis

8. UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA LAINNYA Tidak terdapat upaya kesehatan yang dilakukan.

BAB V

SARAN DAN KESIMPULAN

Dalam dokumen Proposal K3 Puskesmas Ujungpandang Baru (Halaman 55-59)

Dokumen terkait