• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Pengamatan dan Wawancara

Pada saat melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan beberapa tahapan dalam proses pengumpulan data. Adapun tahap-tahapnya adalah:

a.

Tahap Awal

Pada tahap awal penelitian, peneliti lebih dulu melakukan prapenelitian

dengan meminta ijin penelitian kepada Bapak/Ibu pimpinan LPP TVRI

Medan untuk mengetahui dan mengumpulkan data di lokasi penelitian.

Proses prapenelitian meliputi pengumpulan data penyiar berita LPP TVRI

yang merupakan data awal yang diperlukan untuk proposal penelitian.

b.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan teknik observasi langsung dan komunikasi tatap muka (face to face communication) melalui wawancara mendalam antara peneliti dengan penyiar berita yang telah dipilih sebagai informan dengan berpedoman kepada daftar wawancara. Ketika wawancara peneliti menggunakan alat bantu perekam agar setiap kata yang disampaikan oleh informan dapat didengar dan dianalisa dengan baik. Di samping itu peneliti juga mempersiapkan buku catatan untuk mengantisipasi kemungkinan- kemungkinan yang dapat terjadi ketika proses pengumpulan data dilakukan.

Penelitian dilakukan dengan mewawancara secara mendalam (indepth interview) dan observasi. Para informan merupakan penyiar berita yang masih aktif di tahun 2011, yaitu terdiri dari 6 orang informan.

Wawancara dilakukan di LPP TVRI Medan dan juga di luar dari LPP TVRI Medan tergantung waktu masing-masing penyiar beritanya.

IV.2 Teknik Pengolahan Data

Melakukan proses pengolahan data dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti dengan informan dan melalui hasil observari. Pada tahap ini, peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap informan penelitian serta hasil observasi. Kemudian peneliti menguraikan jawaban-jawaban informan yang sesuai dengan pertanyan yang diajukan.

IV.3 Penyajian Hasil Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi penyiar berita Medan terhadap citra LPP TVRI Medan. Oleh karena itu, penulis melakukan wawancara mendalam untuk mengetahui kemampuan penyiar berita pada saat siaran atau pada saat menyampaikan informasi kepada khalayak. Hal ini didapat melalui wawancara dengan informan penelitian dan melalui observasi pada saat sedang siaran.

IV.4 Hasil Analisis Pengumpulan Data

IV.4.1.1 Hasil Wawancara Dengan Penyiar Berita LPP TVRI Medan I

Nama : Rince Simanjuntak

Hari/Tanggal : Senin/ 30 Mei 2011

Informan ini biasanya dipanggil dengan Rince oleh rekan-rekannya. Saya lulusan salah satu SMA di Medan dan kemuadian saya sempat melajutkan kuliah di salah satu universitas di jurusan akuntansi akan tetapi tidak saya teruskan karena saya sudah di rekkrut TVRI Medan menjadi penyiar berita.

Saya berprofesi menjadi penyiar berita sejak tahun 1989. Akan tetapi awal saya menjadi penyiar berita adalah ketika saya mengikuti audisi nyanyi di radio RRI kebetulan yang menjadi juri pada saat itu adalah dari RRI, TVRI dan lainnya. Ketika saya yang maju untuk bernyanyi dari pihak TVRI nya menunjuk saya dan memberi penawaran untuk menjadi penyiar berita di TVRI. Karena sedang ada audisi penyiar berita pada saat itu dan saya keterima.

Awalnya saya menolak penawaran untuk menjadi penyiar berita tersebut karena saya sama sekali tidak mengerti. Akhirnya saya belajar dan belajar kemudian mencoba- coba siaran. Akhirnya saya bisa dan melanjutkan pekerjaan tersebut. Untuk kriteria khusus menjadi penyiar berita pada saat itu sama sekali tidak ada.

Saya bekerja sebagai penyiar berita sejak tahun 1989 hingga pada saat ini. Banyak sekali yang menjadi pengalaman saya dan panjang perjalan saya. Awal saya menjadi penyiar berita di Palembang yaitu tahun 1989 hingga tahun 1993 kemudian saya

pindah ke Jogja pada tahun 1994 hingga tahun 1995 dan kemudian saya penyiar berita di Medan pada tahun 1996-2002 kemudian saya pindah ke Surabaya pada tahun 2003 dan akhirnya kembali setia menjadi penyiar berita di Medan pada tahun 2003 hingga pada saat ini 2011.

Persiapan yang saya lakukan sebelum siaran adalah make-up menata rambut dan mempersiapkan penampilan secara keseluruhan. Kemudian melakukan pengecekan naskah apakah ada kesalahan, setelah preper kemudian masuk ke studio untuk melakukan cek suara (sound) dan gambar (visual).

Kendala-kendala yang sering terjadi pada saat siaran adalah saya lupa memakai mike audio yang dipakaikan dibaju. Selain itu kadang-kadang terjadi kesalahan teknis yaitu salah visual/gambar. Jadi berita yang dibacakan beda dengan yang divisualkan. Kendala lainnya paling mati lampu, batuk juga merupakan gangguan yang sangat fatal. Namun dalam kondisi bagaimana pun karena acara live harus benar-benar profesional, tenang dan kemudian meminta maaf kepada pemirsa sesuai dengan kendala yang terjadi.

Serius adalah merupakan kewajiban dalam melakukan setiap tanggung jawab ataupun tugas. Namun tergantung kondisi juga, apabila saya kurang fit saya akan ganti jadwal dengan rekan kerja. Dan dalam hal apapun saya selalu menekankan keseriusan. Apalagi saya sudah cukup lama di TVRI jadi pastinya saya serius dan selalu memberikan yang terbaik.

Citra LPP TVRI Medan juga tergantung dari penyiar berita dan sangat berpengaruh apalagi didukung dengan program acaranya yang menarik. Dan sampai saat

ini saya sudah memberikan yang terbaik untuk LPP TVRI Medan, karena penyiar berita adalah ujung tombak dari stasiun televisi tersebut. Kesungguhan saya dalam melaksanakan tugas saya sebagai wujud untuk peningkatan citra LPP TVRI Medan dimata khalayak atau pemirsa.

Seharusnya dalam setiap selesai siaran harus dilakukan evaluasi, hal ini sangat bermanfaat untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi di kemudian harinya, seperti salah ucap, lupa memakai mike dan lain-lain. Selain itu juga evaluasi berguna untuk mengetahui apakah penyiar berita sudah memberikan yang terbaik untuk citra LPP TVRI Medan.

IV.4.1.2 Hasil Wawancara Dengan Penyiar Berita LPP TVRI Medan II

Nama : Lukman Nasution,

Hari/tanggal : Sabtu/14 Mei 2011

Informan ini biasa akrab dipanggil Lucky. Pendidikan terakhir saya S1 dari Pendidikan Ekonomi lulusan Universitas Negeri Medan lulus tahun 2008. Saya berprofesi dan bekerja sebagai penyiar berita kurang lebih 2 tahun.

Alasan saya menjadi penyiar berita adalah karena menjadi seorang penyiar berita adalah cita-cita sejak kecil. Sehingga saya ingin mewujudkan cita-cita saya tersebut hingga pada saat ini. Mengenai penyiar berita ini, pada awalnya kesempatan datang secara kebetulan. Sekitar dua tahun yang lalu, saya bertemu dengan wartawan LPP TVRI

Medan yang sedang meliput suatu acara di kampus saya, kebetulan saya diminta menjadi narasumbernya.

Tidak pernah disangka-sangka sebelumnya, saya ditawarkan untuk mengikuti audisi penyiar di LPP TVRI Medan. Berdasarkan tawaran tersebut dan informasi dari wartawan tersebut, saya langsung mengikuti audisi yang dimaksud. Alhamdulillah saya bisa diterima menjadi penyiar berita di LPP TVRI Medan.

Persiapan yang saya lakukan sebelum siaran adalah melakukan persiapan sendiri. Biasanya satu jam sebelum siaran, saya sudah sampai di studio untuk persiapan baju,

make up, serta menghafal script atau rundown. Tetapi selain itu juga melakukan persiapan secara fisik seperti istirahat yang cukup, tidak makan makanan sembarangan dan lain- lain. Kendala yang biasa saya hadapi adalah kadang-kadang rundown acaranya baru diserahkan kepada saya di menit-menit terakhir menjelang waktu siaran, sementara rundown acara tersebut harus dihafal terlebih dahulu.

Keseriusan dalam bekerja adalah kunci keberhasilan setiap kewajiban atau tanggung jawab. Begitu juga dengan saya, sejauh ini saya sudah sangat serius sebagai penyiar berita di LPP TVRI Medan ini. Karena saya dibayar untuk memberikan yang terbaik, sehingga saya harus menjadi penyiar berita yang profesional. Bukti keseriusan saya adalah selalu siap menggantikan siaran apabila rekan-rekan penyiar yang lain sedang berhalangan untuk siaran. Saya bersedia dan rela mengorbankan waktu dan tenaga saya untuk menjalani tugas sebagai penyiar berita.

Selain serius dan bersungguh-sungguh, saya juga ihklas menjalani profesi ini dimana tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Hanya saja yang jadi beban yang saya alami sebagai penyiar berita adalah karena faktor usia saya yang masih muda, sehingga saya masih banyak menghabiskan waktu untuk bergabung dengan teman-teman

saya. Sementara dengan profesi saya sebagai penyiar berita saat ini di LPP TVRI Medan, mau tidak mau saya harus menjaga sikap dan penampilan saya. Kadang hal tersebut yang menjadi beban bagi saya.

Kepercayaan diri dalam menjalani profesi sebagai penyiar berita ini, yang saya lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Persiapan itu saya siapkan sebelum siaran dimulai, sehingga pemirsa dapat menerima dan memahami informasi yang saya sampaikan pada saat siaran. Sehingga pemirsa dapat memberi rasa percayanya kepada saya sebagai penyiar berita yang handal. Selain kepercayaan diri ketenangan juga penting pada saat siaran. Untuk mendapatkan ketenangan pada saat siaran, saya mengatur nafas saya terlebih dahulu. Akan tetapi AC yang terlalu dingin sangat mempengaruhi ketenangan saya karena sangat mempengaruhi suara. Hal lain yang sangat mempengaruhi ketenangan saya adalah ketika handphone saya bergetar, hal tersebut sangat berpengaruh terhadap ketenangan dan konsentrasi saya.

Apapun yang terjadi sebagai penyiar berita harus lah profesional dan menampilkan kesan ramah. Hal yang bisa ditunjukkan untuk sikap ramah yaitu dengan melontarkan senyuman agar kesannya ramah terpancar. Sikap tersebut tidak hanya ditunjukkan pada saat siaran atau saat muncul di televisi, tetapi juga diluar siaran.

Menurut saya masalah berpenampilan yang menarik pada saat siaran harus terlihat lebih dari penampilan biasanya. Terutama yang diperhatikan adalah paduan pakaian agar terlihat serasi. Untuk drescot yang digunakan pada saat siaran yaitu mengenakan kemeja dan jas disertai dengan dasi, atau memakai rompi atau blazer. Selain penampilan fisik, penggunaan bahasa dan volume suara yang prima sangatlah penting. Penggunaan kata-kata banyak saya dapatkan dari penyiar berita yang sudah senior dan juga melalui masukan dari rekan-rekan kerja lainnya. Apalagi LPP TVRI Medan adalah

stasiun televisi milik pemerintah sehingga harus menggunakan kata-kata yang sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Menurut saya penyiar berita dapat meningkatkan citra LPP TVRI Medan, karena terlihat jelas para penyiar LPP TVRI Medan sudah banyak berusia yang cukup tua. Sehingga dengan adanya penyiar berita yang masih muda, maka citra LPP TVRI Medan lebih fresh dan creative. Akan tetapi saya sangat berharap semua karyawan LPP TVRI Medan juga demikian sehingga LPP TVRI Medan semakin digemari para khalayak.

Mengenai apakah setelah saya menjadi penyiar berita citra LPP TVRI Medan menjadi lebih baik, sulit untuk dijawab karena yang menilai adalah masyarakat atau pemirsa. Akan tetapi saya sudah melakukan yang terbaik untuk LPP TVRI Medan. Yang menjadi salah satu ukurannya adalah dapat dilihat dari masuknya iklan ke LPP TVRI Medan sudah semakin meningkat.

IV.4.1.3 Hasil Wawancara Dengan Penyiar Berita LPP TVRI Medan III

Nama : Karyawan Sembiring

Hari/Tanggal : Rabu/11 Mei 2011

Informan ini biasa dipanggil Karyawan. Saya sedang kuliah. Saya bekerja menjadi penyiar berita di LPP TVRI Medan kurang lebih dari sembilan bulan. Alasan saya ingin menjadi penyiar berita adalah pada awalnya saya ingin mencari pengalaman, karena pada dasarnya saya sangat tertarik pada dunia entertainment, selain itu dengan

menjadi penyiar berita tentunya saya akan mendapatkan pengalaman yang tidak bisa didapat oleh banyak orang.

Selama saya menjalani profesi ini, banyak suka dan duka yang saya alami. Sukanya adalah dimana saya bisa mendapatkan uang tambahan sebagai honor dari pekerjaan saya. Untuk dukanya dimana waktu saya sering bertabrakan dengan jadwal lainnya, karena pada saat bertugas saya harus tetap berada di TVRI mulai buka acara siaran yaitu pada pukul 16.00WIB sampai pada tutup siaran yaitu pukul 19.00WIB.

Persiapan yang saya lakukan sebelum siaran biasanya adalah terlebih dahulu mengecek penampilan saya, baik dari segi pakaian, make-up, menata rambut dan lain- lain. Selain itu juga saya mempersiapkan bahan-bahan atau informasi yang akan saya sajikan pada saat siaran berlangsung. Kendala yang biasanya saya hadapi adalah lupa memasang clip-on atau aksesoris seperti ikat pinggang, kendala teknis seperti background

tiba-tiba gelap dan lain-lain.

Sejauh ini saya sudah sangat serius dan sungguh-sungguh menjalani tugas sebagai penyiar berita di LPP TVRI Medan, buktinya adalah saya rela membagi waktu dan selalu berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Selain itu adalah saya rela untuk mengeluarkan biaya lebih untuk keperluan siaran seperti membeli baju, make-up dan yang lainnya.

Selain keseriusan saya juga bersungguh-sungguh dan ikhlas menjalani profesi ini, artinya tidak ada paksaan dari pihak manapun. Semua ini atas keinginan pribadi diri saya sendiri. Walau pun begitu tetap ada beban sebagai seorang penyiar berita karena selalu dituntut untuk selalu tampil rapi dan dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik.

Saya sudah sangat percaya diri dalam menjalani profesi saya sebagai penyiar berita. Biasanya yang saya lakukan untuk mendapatkan rasa percaya diri adalah dengan memastikan bahwa penampilan saya sudah baik dan lengkap. Karena apabila saya lupa memakai sesuatu misalnya jam tangan sekalipun, hal itu bisa membuat kepercayaan diri saya berkurang. Selain itu apabila saya kurang menguasi bahan yang akan saya sampaikan maka hal itu juga membuat saya jadi tidak percaya diri atau grogi. Tetapi selain dari kepercayaan diri saya, tentunya kepercayaan dari pemirsa juga menjadi penting. Sejauh ini saya sudah memberi yang terbaik, jadi saya fikir pemirsa sudah dapat memahami informasi yang saya berikan pad saat siaran sehingga pemirsa juga dapat memberikan kepercayaannya kepada kami sebagai penyiar berita.

Biasanya untuk mendapatkan ketenangan pada saat siaran, saya mengambil nafas dan mengatur nafas saya terlebih dahulu. Yang biasa mempengaruhi ketenangan saya adalah apabila tiba-tiba ada perubahan informasi di menit-menit terakhir menjelang siaran dari pengarah acaranya. Namun apapun yang terjadi, sebagai penyiar berita harus menampilkan kesan ramah. Oleh sebab itu saya selalu memberikan senyuman yang ramah pada saat siaran dan juga melakukan gerakan tubuh yang tidak berlebihan sehingga saya bisa menampilkan kesan ramah dan bersahaja. Sikap ramah tersebut tidak hanya ditujukan pada saat muncul di televisi saja melainkan juga pada saat setelah siaran.

Penampilan yang saya gunakan adalah penampilan yang sesuai standar yang telah ditentukan LPP TVRI Medan, yaitu berpakaian rapi dengan memakai kemeja, celana keper, jas dan dasi. Selain penampilan secara fisik, penggunaan kata-kata juga tidak kalah penting. Biasanya sebelum siaran kalimat yang digunakan harus dipikirkan terlebih dahulu. Karena ketika ditengah acara bisa improve kata-kata dengan tetap memakai bahasa yang sopan, apalagi LPP TVRI Medan merupkan televisi milik pemerintah. Oleh karena itu harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Menurut saya kehadiran penyiar berita dapat mempengaruhi citra LPP TVRI Medan, karena penyiar berita merupakan ujung tombak dari televisi tersebut. Apabila penyiar beritanya bagus maka televisi tersebut juga akan dinilai baik oleh pemirsa atau masyarakat. Sehingga citra LPP TVRI Medan menjadi baik begitu juga sebaliknya.

Selama saya bekerja menjadi penyiar berita, saya melihat citra LPP TVRI Medan sudah cukup meningkat. Hal ini dilihat dari bertambahnya iklan yang diterima dan juga semakin banyak acara yang diproduksi oleh LPP TVRI Medan. Hal ini menunjukkan bahwa citra LPP TVRI Medan sudah meningkat dengan adanya kepercayaan dri berbagai pihak.

IV.4.1.4 Hasil Wawancara Dengan Penyiar Berita LPP TVRI Medan IV

Nama : Irma

Hari/tanggal : Kamis/26 Mei 2011

Informansaat ini sedang kuliah dan saya bekerja menjadi penyiar berita di LPP TVRI Medan kurang lebih 10 bulan. Alasan saya untuk menjadi penyiar berita adalah untuk melatih diri saya agar bisa lebih percaya diri, bisa lebih komunikatif, dan bisa berinteraksi dengan orang lain secara lebih baik.

Selama saya menjalani profesi ini banyak hal yang dialami baik suka ataupun duka. Untuk sukanya menjadi penyiar berita dapat meningkatkan rasa percaya diri saya kemudian bisa mendapatkan honor serta bisa memanfaatkan waktu saya untuk melakukan

kegiatan yang berguna dengan bekerja sebagai penyiar berita. Sedangkan dukanya kadang mendapatkan terlalu banyak kritikan dari crew di LPP TVRI Medan.

Persiapan yang saya lakukan sebelum siaran yaitu melakukan persiapan fisik seperti make-up, tata rambut, dan pakaian. Kemudian sedikit latihan-latihan didepan kaca sebelum tampil. Mengenai kendala sejauh ini saya belum menemukan kendala. Hanya saja kendala dari diri sendiri yaitu mental pada saat menjelang siaran.

Sejauh ini saya sudah sangat serius dan sungguh-sungguh menjalani tugas saya sebagai penyiar berita di LPP TVRI Medan. Sebagai buktinya adalah saya rela memberikan waktu saya untuk siaran, saya pikir itu sudah merupakan suatu dedikasi yang bisa saya berikan. Saya juga menjalankan tugas ini atas kemauan saya sendiri tidak ada faktor lain.

Kepercayaan diri dalam diri saya sebagai penyiar berita sangat kuat. Karena menurut saya percaya diri merupakan hal yang paling penting untuk dimiliki oleh penyiar. Untuk menciptakan rasa percaya diri tersebut maka sebelumnya saya harus benar-benar siap baik dari segi panampilan ataupun mempersiapkan bahan-bahan yang akan kita sajikan ditelevisi. Kesimpulannya bagi saya kesiapan itu menjadi modal untuk bisa percaya diri. Selain itu saya percaya pemirsa sudah dapat memaklumi dn mengerti dan percaya akan informasi yang saya berikan pada saat siaran, karena saya sudah merasa sudah melakukan yang terbaik.

Walaupun saya sudah merasa percaya diri namun saya merasa belum terlalu tenang pada saat siaran. Misalnya saja ketika caller id opening LPP TVRI Medan sudah dimulai on air, pada saat itu saya merasa nervous. Tetapi hanya sesaat saja setelah ditengah siaran saya sudah tenang kembali.

Namun apapun yang terjadi sebagai penyiar berita saya harus bisa menampilkan ke profesionalan saya dan menampilkan kesan ramah. Caranya adalah dengan menyapa pemirsa dirumah dengan hati yang tulus dan gembira. Karena menurut saya tersenyum itu penting pada saat siaran. Sikap ramah tersebut juga tidak hanya ditunjukkan pada saat muncul ditelevisi saja, melainkan pada saat setelah siaran juga. Tetapi pada dasarnya sebelum menjadi penyia berita saya juga selalu berusaha untuk bersikap ramah kepada siapapun.

Mengenai penampilan yang saya gunakan adalah penampilan formal yaitu memakai kemeja dengan blazer. Selain penampilan secara fisik penggunaan bahasa dan kata-kata yang ringan yang tidak terlalu berat karena orang yang menonton tidk semua berasal dari tingkatan pendidikan yang sama. Sehingga bahsa yang digunakan harus yang umum.

Kehadiran saya sebagai penyiar berita dapat meningkatkan citra LPP TVRI Medan, karena penyiar berita merupakan icon dan ujung tombak dari stasiun televisi tersebut. Oleh sebab itu penyiar berita harus mempunyai kepribadian dan penampilan yang baik agar mendapatkan penilaian yang baik pula dari khalayak atau pemirsa sehingga citra LPP TVRI Medan baik.

Selama saya bekerja menjadi penyiar berita, menurut saya citra LPP TVRI Medan sudh selangkah lebih maju. Hal ini dapat dilihat dengan bertambahnya acara yang diproduksi oleh LPP TVRI Medan dan juga dari jumlah iklan yang masuk semakin banyak ke LPP TVRI Medan.

IV.4.1.5 Hasil Wawancara Dengan Penyiar Berita LPP TVRI Medan V

Nama : Lambog Munte

Hari/tanggal : Senin /16 Juni 2011

Informan ini biasa dipanggil Lambog. Saya sedang kuliah. Saya bekerja menjadi penyiar berita di LPP TVRI Medan kurang lebih dari satu tahun. Alasan saya ingin menjadi penyiar berita adalah karena saya sangat tertarik pada dunia entertainment dan memang cita-cita saya adalah penyiar berita. Selain itu dengan menjadi penyiar berita tentunya saya akan mendapatkan pengalaman yang tidak bisa didapat oleh banyak orang, seperti tampil di televisi di tonton banyak orang.

Persiapan yang saya lakukan sebelum siaran biasanya adalah terlebih dahulu memperbaiki penampilan agar lebih rapi dan enak dilihat, baik dari segi pakaian, make- up, tatanan rambut dan lain-lain. Selain itu juga saya membaca dan memahami rundown

yang akan saya bacakan pada saat siaran. Kendala yang biasanya saya hadapi adalah lupa memasang clip-on. Kendala lainnya adalah kesalahan teknis seperti background tiba-tiba gelap dan salah gambar dan kendala apabila sedang sakit. Untuk mengatasinya saya harus profesionak, tenang dan tidak gugup dan meminta maaf kepada pemirsa.

Sejauh ini saya sudah sangat serius menjalani tugas sebagai penyiar berita di LPP TVRI Medan, buktinya adalah saya berusaha untuk menampilkan yang terbaik dan rela

Dokumen terkait