• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

4.4. Pembahasan

4.4.1. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa ada pengaruh Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits), Komponen Pengetahuan (Knowledge Component), Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies), dan Analisis Tugas (Task Analysis) terhadap Keahlian Audit, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits), Komponen Pengetahuan (Knowledge Component), Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies), dan Analisis Tugas (Task Analysis) akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keahlian audit yang dimiliki oleh seorang auditor. Dan sesuai dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits), Komponen Pengetahuan (Knowledge Component), Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies), dan Analisis Tugas (Task Analysis) terhadap keahlian audit, yang berarti semakin baik Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits), Komponen Pengetahuan (Knowledge Component), Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies), dan Analisis Tugas (Task Analysis)yang dimiliki oleh seorang auditor, maka tingkat keahlian audit yang dimiliki juga semakin tinggi, fenomena ini membuktikan bahwa 2pekerjaan auditor adalah pekerjaan yang melibatkan keahlian (expert) Semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang semakin kompleks, termasuk dalam melakukan pemeriksaan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits), Komponen Pengetahuan (Knowledge Component), Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies), dan Analisis Tugas (Task Analysis), dapat digunakan

69

sebagai dasar untuk mengukur tingkat keahlian audit maka hipotesis 1 teruji kebenarannya.

Dari hasil pengujian juga dapat diketahui bahwa ada pengaruh Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits) secara parsial terhadap Keahlian Audit, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits) akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keahlian audit yang dimiliki oleh seorang auditor. Dan sesuai dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits) terhadap keahlian audit, yang berarti semakin baik Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits) yang dimiliki oleh seorang auditor, maka tingkat keahlian audit yang dimiliki juga semakin tinggi, fenomena ini membuktikan bahwa seorang auditor yang ahli adalah seorang auditor yang mempunyai ciri-ciri psikologis yaitu misalnya pandai memahami apa yang dikehendaki orang lain, apa maksud dari perbuatan / tindakan, mengetahui bagaimana permasalahannya, tahu apa yang dapat diterima orang lain, tahu apa latar belakang dasar pemikiran orang lain Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (1997) menyatakan bahwa seorang auditor ahli, adalah auditor harus dapat menghindari kelalaian dan ketidakjujuran, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Shanteau dan Peters (1989) dalam Murtanto (1998) yang menyatakan bahwa komunikasi, kreativitas dan kepercayaan pada keahlian sangat penting, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits) dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keahlian audit.

Selanjutnya dari hasil pengujian juga membuktikan bahwa ada pengaruh Komponen Pengetahuan (Knowledge Component) terhadap Keahlian Audit, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Komponen Pengetahuan (Knowledge Component) akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keahlian audit yang dimiliki

70

oleh seorang auditor. Dan sesuai dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari Komponen Pengetahuan (Knowledge Component), terhadap keahlian audit, yang berarti semakin baik Komponen Pengetahuan (Knowledge Component) yang dimiliki oleh seorang auditor, maka tingkat keahlian audit yang dimiliki juga semakin tinggi, fenomena ini membuktikan bahwa komponen pengetahuan (Knowledge Component) adalah bagian – bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya yang membentuk suatu satu kesatuan yang seimbang, dalam hal ini pengetahuan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang dicapai oleh manusia berdasarkan pengalaman – pengalamannya yang mendahului lahirnya ilmu pengetahuan. Penelitian yang dilakukan Murtanto (1998) menyatakan bahwa komponen pengetahuan penting dalam suatu keahlian, hal ini sejalan dengan Kanfer dan Ackerman (1989) dalam Murtanto (1998) juga menyatakan pengalaman yang merupakan komponen pengetahuan dalam auditing sering digunakan sebagai surrogate dari pengetahuan. Sebab pengalaman akan memberi hasil didalam menghimpun pengetahuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Komponen Pengetahuan (Knowledge Component) dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keahlian audit

Dari hasil penelitian juga membuktikan bahwa ada pengaruh Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies) terhadap Keahlian Audit, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies) akan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya keahlian audit yang dimiliki oleh seorang auditor. Dan sesuai dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang positif dari Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies) terhadap keahlian audit, yang berarti semakin baik Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies) yang dimiliki oleh seorang auditor, maka tingkat keahlian audit yang dimiliki juga semakin tinggi, fenomena ini membuktikan bahwa Seorang auditor harus merencanakan penugasannya dengan baik sebelum melaksanakan tugasnya agar

71

dapat memperoleh bukti kuat yang mencukupi dalam situasi pada saat itu atau sebagai dasar opini untuk membantu menekan biaya audit dan untuk menghindari salah pengertian dengan klien, sehingga dapat disimpulkan bahwa Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies), dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keahlian audit.

Dari hasil penelitian juga membuktikan bahwa ada pengaruh Analisis Tugas (Task Analysis) terhadap Keahlian Audit, dan sesuai dengan hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang negatif dari Analisis Tugas (Task Analysis) terhadap keahlian audit, hal ini kemungikanan disebabkan karena penugasan auditor yang mendekati akhir tahun buku klien, hal ini dapat menyebabkan auditor tidak dapat melaksanakan prosedur penting sehingga kemungkinan auditor tidak dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan auditan, sehingga dapat disimpulkan bahwa analisis tugas (Task Analysis) kurang tepat digunakan sebagai dasar untuk mengukur tingkat keahlian audit.

4.4.2. Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya

Adapun persamaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas mengenai faktor – faktor yang berpengaruh terhadap keahlian audit, sedangkan perbedaannya yaitu terletak pada, jumlah sampel dan periode penelitian, sehingga penelitian ini bukan merupakan replikasi

Dan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits), Komponen Pengetahuan (Knowledge Component), Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies), dan Analisis Tugas (Task Analysis) terhadap Keahlian Audit.

72

Tabel 4.15. Hasil Penelitian Terdahulu

NO NAMA PENELITI JUDUL HASIL

1. Murtanto dan

Gudono

Identifikasi Karakteristik – Karakteristik Keahlian Audit : Profesi Akuntan Publik di Indonesia (1999)

“Ciri-ciri Psikologis” dan “Komponen

pengetahuan”merupakan kategori yang penting, diikuti kategori lainnya dalam meningkatkan keahlian audit.

2. Suryana Identifikasi Karakteristik –

Karakteristik Keahlian Audit : Profesi Akuntan Publik di Surabaya (2002)

“Strategi penentuan keputusan” yang paling dominan berpengaruh terhadap keahlian audit.

3. Mayangsari Pengaruh Keahlian Audit

dan Independensi Terhadap Pendapat Audit : Sebuah Kuasieksperimen (2003)

Audior yang ahli memilliki perbedaan perhatian terhadap jenis informasi yang digunakan sebagai dasar pemberian pendapat audit.

4. Erma Fina Faktor – Faktor Yang

Berpengaruh Terhadap Keahlian Audit : Profesi Akuntan Publik di Surabaya (2012)

Ciri-ciri psikologis yang berpengaruh paling dominan terhadap keahlian audit.

4.4.3. Konfirmasi Hasil Penelitian Dengan Tujuan Dan Manfaat

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya yaitu untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari Ciri-Ciri Psikologis (Psychological Traits), Komponen Pengetahuan (Knowledge Component), Strategi Penentuan Keputusan (Decesion Strategies), dan Analisis Tugas (Task Analysis) terhadap Keahlian Audit, telah tercapai.

Dari manfaat yang telah dikemukakan, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan yang bermanfaat bagi kantor akuntan publik dalam

73

memahami dan mengatasi masalah mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keahlian audit

4.5. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan yang mungkin mempengaruhi hasil penelitian ini. Adapun batasan-batasan tersebut yaitu :

1. Adanya perbedaan persepsi di antara masing-masing responden (KAP) di dalam

memahami konteks pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner.

2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner belum tentu

mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

3. Populasi yang diambil hanya berasal dari KAP yang ada di Surabaya saja, yang juga

BAB V 

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa diduga ada pengaruh ciri – ciri psikologis,

komponen pengetahuan, dan strategi penentuan keputusan terhadap keahlian audit, teruji kebenarannya. Sedangkan variabel analisis tugas tidak dapat pengaruh signifikan terhada profesi akuntan publik di surabaya.

2. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa diduga Ciri – ciri psikologis ( Psycological

Traits) yang berpengaruh paling dominan terhadap Keahlian Audit, teruji kebenarannya.

3. Berdasarkan hasil penelitian juga membuktikan bahwa pekerjaan auditor adalah

pekerjaan yang melibatkan keahlian (expert) Semakin berpengalaman seorang auditor maka semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-tugas yang semakin kompleks, termasuk dalam analisim melakukan pemeriksaan.

5.2. Saran

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang kiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam peningkatan keahlian audit, dimasa yang akan datang, yaitu antara lain :

75

1. Bagi Peneliti

Di dalam pengambilan jumlah sampel, hendaknya yang diambil jangan hanya berasal dari KAP yang ada di Surabaya saja, melainkan bisa diluar Surabaya. Hal ini juga akan mempengaruhi pengambilan sampel, sehingga jumlahnya sedikit

2. Bagi Akuntan publik

Untuk meningkatkan keahlian audit diperlukan adanya pemberian pelatihan, serta diberikan kesempatan kepada para auditor untuk mengikuti kursus atau peningkatan pendidikan profesi.

3. Bagi Universitas

Untuk menambah referensi pengetahuan pada UPN “VETERAN“ Jawa Timur pada khususnya, serta peneliti pada umumnya Untuk itu peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan dari adanya pengaruh dari variabel – variabel lain yang diteliti, sehingga dalam penelitian yang akan datang hendaknya diperhitungkan variabel lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap keahlian audit

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks

Anonim, 2003, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan Akuntansi, FE UPN “ Veteran “ Jawa Timur.

Arens & Loebbecke, 1996, Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi Revisi, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Arthur W, Holmes dan Wayne S. Overmyer 1984, Auditing Prinsip dan Prosedur, Buku Satu , Terjemahan Ruchyat Kosasih, Penerbit Ananda, Yoyagarta.

Azwar , Saifudin, 2003, Reliabilitas dan Validitas, Edisi Ketiga, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Gaspersz, Vincent, 1991, “Manajemen Kualitas”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ghozali, Iman, 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Tiga, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, Damodar, 1995, Ekonometrika Dasar, Cetakan 5, Alih Bahasa : Zain, Sumarno, Penerbit Erlangga, Jakarta

Ikhsan, Arfan dan Ishak, Muhammad, 2005, Akuntansi Keprilakuan, Penerbit Salemba Empat Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntan, Edisi Empat, Penerbit Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi, Jakarta.

--- dan Kanaka Puradireja, 2002, Auditing, Edisi Kelima, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Nazir Moch. 2005, Metode Penelitian, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Santoso, Singgih, 2001, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Penerbit Elex Media Komputindo

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sumarsono, 2002, Metode Penelitian Akuntansi, Penerbit Fakultas Ekonomi Akuntansi Pembangunan Nasional “ Veteran “ Surabaya.

Tuanakotta, Theodorus M, 1997, Auditing Petunjuk Akuntan Publik, Edisi Ketiga, Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Umar, Husein, 1998, Metode Riset Akuntansi Terapan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Winardi, 1989, Metodologi Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi, Penerbit Ikatan Alumni,

Bandung.

Jurnal

Murtanto dan Gudono, 1999, Identifikasi Karakteristik-Karakteristik Kealian Audit:

Profesi Akuntan Publik di Indonesia, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 2,

Nomor 1, Halaman 37-52.

Mayangsari, Sekar, 2003, Keahlian Audit dan Independensi Terhadap Pendapat Audit Sebuah

Kuasieksperimen, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Volume 6, Nomor 1, Halaman 1-22.

Skripsi

Nur Endah Sari, 2006, Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keahlian Audit:

Profesi Akuntan Publik dan Akuntan Pemerintah di Surabaya, S-1 Fakultas Ekonomi

UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Browsing

Maret, 31 2011 Detik.com

Penilaian opini audit going concern ; kajian berdasarkan informasi keuangan dalam keuangan.

Google.com

Dokumen terkait