• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

B. Pembahasan

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling telah selesai dilakasanakan oleh peneliti. Proses pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian tindakan bimbingan dan konseling melalui media permainan titian balok telah berjalan sesuai dengan perencanaan. Diawali dari pra tindakan untuk mencari informasi mengenai data awal, kemudian masuk pada siklus I hingga berakhir pada di siklus II, semua telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh peneliti, walaupun dalam penelitian terdapat beberapa

kekurangan yang dimiliki serta catatan penting untuk menjadi bahan evaluasi bagi peneliti.

Data yang telah diperoleh dan diolah peneliti meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data-data tersebut telah diolah pada tiap siklusnya, kemudian dievaluasi secara keseluruhan untuk perbaikan tiap siklusnya, serta untuk memberikan masukan bagi peneliti. Data kuantitatif yang diperoleh menunjukkan bahwa angka-angka yang didapatkan melalui skala kepercayaan diri mengalami peningkatan pada jumlah rata-rata tiap siklusnya, khususnya nilai rata-rata pada jumlah skor kepercayaan diri subjek.

Kegiatan pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu bimbingan tanpa menggunakan media permainan titian balok, wawancara, observasi, dan pembagian skala kepercayaan diri. Wawancara peneliti lakukan kepada guru kelas III dan siswa. Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh mempunyai kepercayaan diri yang rendah. Hasil observasi pra tindakan di kelas III menunjukkan banyak siswa yang mengalami ciri-ciri ketidakpercayaan diri. Perilaku yang terlihat pada saat observasi yaitu banyak siswa yang hanya diam ketika ditanya oleh guru, takut maju ke depan ketika diminta oleh guru, melamun, berbicara gugup ketika di depan kelas, melihat pekerjaan teman, dan kurang memperhatikan. Dari hasil perhitungan skala kepercayaan diri peneliti mendapatkan hasil rata-rata skor kepercayaan diri subjek adalah 66,42%. Dari hasil wawancara, observasi, dan perhitungan skala kepercayaan diri peneliti meyimpulkan bahwa siswa III mempunyai

kepercayaan diri yang rendah, sehingga peneliti mengadakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Pada siklus I peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial

dengan topik “Percaya Diri”. Peneliti memilih topik ini karena pada aspek kemampuan pribadi yang berarti banyak siswa yang masih mengandalkan teman untuk mengerjakan pekerjaannya, oleh karena itu peneliti memberikan topik tersebut dengan harapan siswa dapat percaya dengan kemampuan pribadinya. Pada siklus I ini peneliti juga mengajak siswa untuk melakukan permainan titian balok. Hasil yang didapat pada siklus I menunjukkan rata- rata skor tingkat kepercayaan diri subjek sebesar 77,61%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan pribadi sosial dengan menggunakan media permainan titian balok pada siklus I mampu untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa secara signifikan.

Hasil observasi yang peneliti dapatkan dari observer menunjukkan bahwa siswa lebih aktif dan percaya diri mengikuti kegiatan bimbingan. Perilaku aktif dalam hal ini yaitu siswa mampu bertanya, mendengarkan, menjawab pertanyaan, dan berani maju ke depan. Hasil wawancara yang didapat dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dengan kegiatan bimbingan dan mereka merasa harus mempunyai keberanian atau percaya diri setelah melakukan permainan titian balok.

Pada siklus II peneliti memberikan layanan bimbingan pribadi sosial

dengan topik “Aku Bisa”. Peneliti memilih topik ini sebagai peneguhan pada siklus I. Bimbingan peneliti lakukan di dalam kelas dan luar kelas. Setelah

melakukan bimbingan di kelas peneliti mengajak siswa untuk melakukan bimbingan di luar kelas dengan melakukan permainan titian balok. Hasil pada siklus II menunjukkan rata-rata skor kepercayaan diri subjek sebesar 88,80%. Hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa siswa kelas III mangalami peningkatan kepercayaan diri karena berdasarkan hasil pengamatan tidak ada lagi siswa yang menunjukkan perilaku tidak percaya diri dan dari hasil wawancara siswa mengaku lebih percaya diri setelah melakukan permainan titian balok.

Setelah siklus II selesai peneliti menganalisis hasil uji hipotesis dengan membandingkan hasil pada setiap siklusnya dengan menggunakan uji Wilcoxon pada SPSS. Berdasarkan perhitungan SPSS 15, diperoleh perhitungan sebagai berikut, output SPSS menjelaskan bahwa nilai Z pada pra tindakan - siklus I adalah -1.983 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.047. Pada siklus I - siklus II nilai Z adalah -1.965 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.049. Pada siklus II - pra tindakan nilai Z adalah -3.140 dan Asym Sig (2-tailed) adalah 0.002. dari ketiga perhitungan tersebut Ho ditolak dan dapat disimpulkam bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa melalui bimbingan pribadi sosial menggunakan media permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014.

Berdasarkan hasil analisis di atas, menunjukkan adanya suatu perbedaan skor sebelum dan sesudah tindakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media permainan titian balok dapat digunakan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.

Hal ini juga didukung oleh Erna Iswati (2008) yang menyatakan bermain adalah dunia anak yang tidak bisa dipisahkan, dalam permainan papan titian secara tidak langsung anak-anak dapat membangun relasi sosial dengan lingkungan maupun antar sesama serta menumbuhkan kepercayaan dirinya. Siswa berjalan diatas papan titian atau titian balok tidak begitu saja, tetapi mereka juga mengembangkan kemampuan gerak, keberanian dan partisipasi aktif. Selain itu, Sadiman (2009) menyatakan bahwa permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar, permainan dapat memberikan umpan balik langsung, dan permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di masyarakat.

Hal senada juga diungkapkan Maslow (dalam Iswidharmanjaya, 2004:13) percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan dalam diri). Melalui bermain titian balok siswa akan mengeksplorasi kemampuannya agar berhasil melewati titian balok. Percaya diri pada siswa akan muncul jika siswa telah mengalami pengalaman pribadi dalam melakukan tindakan yang memberikan keberhasilan. Dengan demikian melalui permainan papan titian atau titian balok akan menumbuhkan kepercayaan diri, mengeksplorasi kemampuan siswa, dan memberikan manfaat-manfaat positif bagi siswa.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan akhir dari penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Dalam bab ini disertakan juga keterbatasan penelitian dan saran-saran untuk beberapa pihak.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa:

1. Kepercayaan diri siswa dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok. 2. Terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa yang signifikan. Hal ini

terlihat dari peningkatan rata-rata skor subjek pada setiap siklusnya. Pada pra tindakan rata-rata skor subjek sebesar 66,42%. Pada siklus I rata-rata skor subjek sebesar 77,61%. Pada siklus II meningkat menjadi 88,80%.

3. Berdasarkan uji hipotesis, Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kepercayaan diri siswa secara signifikan melalui bimbingan pribadi sosial klasikal menggunakan media permainan titian balok pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh tahun ajaran 2013/2014 antar siklus.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dilakukan pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh mengalami keterbatasan diantaranya:

1. Data kualitatif yang didapatkan kurang begitu optimal, wawancara dilakukan oleh peneliti sendiri. Subjek yang diwawancarai hanya dilihat dari hasil observasi. Hasil data observasi yang diberikan observer kurang optimal.

2. Data wawancara diperoleh hanya terbatas dari hasil observasi, sehingga data yang didapat kurang optimal. Kelemahan ini disadari peneliti diakhir penelitian

3. Keterbatasan tempat saat melakukan titian balok yang berada di dekat perpustakaan kurang efektif, karena situasinya yang ramai.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan saran kepada beberapa pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Guru Kelas III

Guru kelas III selain memberikan pengajaran kepada siswa mengenai materi pelajaran juga harus memberikan layanan bimbingan pribadi sosial untuk siswa. Hal ini supaya siswa mengetahui mengetahui masalah pribadi sosialnya. Guru kelas III hendaknya juga membantu

siswa dalam memecahkan masalahnya, seperti ketidakpercayaan diri pada siswa, sehingga siswa dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya. Guru kelas III dapat menggunakan media permainan titian balok sebagai upaya untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa.

2. Bagi Siswa

Siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh diharapkan mampu untuk membangun rasa percaya dirinya dengan memupuk keberanian untuk bertanya, melatih diskusi, mengikuti banyak kegiatan dan mengerjakan soal di depan kelas.

3. Bagi Peneliti Lain

Bagi peneliti lain ketika diadakan permainan titian balok hendaknya peneliti benar-benar memperhatikan saat membuat titian balok supaya aman bagi siswa, peneliti juga mencari tempat yang tenang dan jauh dari keramaian. Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan media permianan titian balok dengan metode yang lebih bervariatif lagi. 4. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling

Penelitian tindakan bimbingan dan konseling merupakan suatu penelitian yang sangat bermanfaat bagi siswa. Sehingga diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan dan dikenalkan sejak awal kepada mahasiswa, sehingga mahasiswa bisa mempelajari dari awal kuliah dan tidak ragu untuk mengambil jenis penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S, Suhardjono & Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Azwar, Saifuddin. 2013. Reliabilitas dan Validitas Ed 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Faruq, Mohammad Muhyi. 2007. Permainan Kecerdasan Kinestetik. Jakarta: Grassindo

Gunarsa, Singgih & Yulia Singgih. 1986. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia

Ghufron, M. Nur & Rini Risnawati S. 2011. Teori-teori Psikologi.Yogyakarta: Ar-ruz Media

Hakim, Thursan. 2005. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/12/jhptump-a-diandralar-571-2babii.pdf Diakses 10 Mei 2014

Herbert, A., Stephen, K., Robin, M., & Ortrun, Z.S. 2002. The Concept of Action Research The Learning Organization.

Hidayat, Rahmat Dede & Aip Badrujaman. 2012. Penelitian Tindakan dalam Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks

Hurlock, E. B. 1997. Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (ed.ke-5). Jakarta: Erlangga

Ika. 2010. Definisi Papan Titian. (Online). Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/7873/3/bab2%20-%200911124700.pdf

Iswati, Erna. 2008. Mendidik Anak dengan Bermain. Jakarta: Arti Bumi Intaran Iswidharmanjaya & Agung. 2004. Satu Hari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta:

Media Komputindo

Lauster, Peter. 2012. Tes Kepribadian. Diterjemahkan oleh D.H. Gulo dari buku asli The Personality Test. Jakarta: Gaya Media Pratama

Lindenfield, G. 1997. Mendidik anak agar percaya diri: Pedoman bagi orangtua.

Jakarta: Arcan

Nurihsan, Achmad Juntika & Mubiar Agustin. 2011. Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja: Tinjauan Psikologi, Pendidikan, dan Bimbingan. Bandung: Refika Aditama.

Puspita, Rima. 2007. Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial. (Online). Tersedia di: http://saputridarniyati.blogspot.com/2012/12/bimbingan-konseling- pribadi-sosial.html. Diakses tanggal 10 Mei 2014

Sadiman, Arief S. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Setiawan, Pongky. 2014. Siapa Takut Tampil Percaya Diri?. Yogyakarta: Parasmu

Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Santrock, J. W. 2002. Life span development jilid 1. Jakarta: Erlangga

Sugiyanto. 2010. Karakteristik Anak Usia SD. (Online). Tersedia di: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20S D.pdf, Diakses tanggal 10 Mei 2014

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

Sujadi, Untung. 2012. Penggunaan Media Balok Berjenjang dalam Pembelajaran Senam Keseimbangan pada Siswa Kelas III SD Negeri Karangtejo Tahun 2012. Semarang

Taylor, Ros. 2009. Confidence In Just 7 Days. Yogyakarta: Diva Press

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wiyanti, Selly Asna. 2012. Upaya Meningkatkan Rasa Percaya Diri dengan Layanan Bimbingan Kelompok Menggunakan Permainan Papan Titian pada Siswa kelas V SD Hadipolo Tahun Pelajaran 2011/2012. Kudus Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. 2012. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan (Revisi). Yogyakarta: Media Abadi

Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2008. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya

dan A. Juntika Nurihsan. 2006. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya

Dokumen terkait